Anda di halaman 1dari 17

Massa Jenis Suatu Zat

Alat untuk mengukur: (a) Volume Zat, (b) Massa Zat

1. Definisi Massa Jenis

Untuk menentukan massa jenis suatu zat, dilakukan dengan cara membagi massa
zat dengan volume zat. Massa jenis menunjukkan kerapatan suatu zat. Jika massa
jenis zat ρ (rho), massa zat m dan volume zat V maka diperoleh persamaan:

Keterangan:
ρ = massa jenis zat (Kg/m3)
m = massa zat (kg)
V = volume zat (m3)

Contoh Soal:
Berapa massa jenis balok yang memiliki massa 2.000 kg dan volume 2 m3
?
Penyelesaian
Diketahui : m = 2000 kg, V = 2 m3
Ditanyakan : ρ = …?
Jawab : ρ = m/v = 2000 kg/2 m3
= 1000 kg/m3

2. Satuan Massa Jenis


Satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m3. Cara mengubah satuan massa jenis
kg/m3 menjadi g/cm3 adalah sebagai berikut:

3. Menentukan Massa Jenis Zat Padat


a. Bentuknya teratur
(1) mengukur massa zat dengan menggunakan neraca atau timbangan,
(2) mengukur volume zat menggunakan rumus berdasarkan bentuknya misalnya,
kubus, balok
(3) menentukan massa jenis zat dengan membagi massa zat dengan volume zat

Contoh Soal:
Perhatikan percobaan yang dilakukan oleh peserta didik dan diperoleh
data seperti yang nampak pada gambar berikut. Massa jenis zat itu
adalah …

Penyelesaian
Diket: m = 24 g
v = 5 cm x 6 cn x 2 cm = 60 cm³
Jawab: ρ = m/v
= 24gr/60cm³

= 0,4 gr/cm³
b. Bentuknya tidak teratur
Misalnya yang hendak kita ketahui adalah massa jenis batu. Langkah yang harus
dilakukan sebagai berikut :
(1) menimbang batu dengan menggunakan neraca untuk mengetahui massa batu.
(2) gelas ukur diisi air, dan mencatat volumenya awal
(3) memasukkan batu ke dalam gelas ukur yang berisi air, mencatat volume akhir
(4) menghitung volume batu, caranya volume akhir dikurangi volume awal
(5) menghitung massa jenis zat dengan membagi massa zat dengan volume zat.

Contoh soal
Berdasarkan hasil pengukuran, diketahui massa jenis batu tersebut adalah ....
Penyelasaian
Diket: m = 267 g
V= 50-20 ml = 30ml = 30cm³
Jawab: ρ = m/v
= 267gr/30 cm³

= 89 gr/cm³

4. Menentukan Massa Jenis Zat Cair


Massa jenis zat cair dapat diukur langsung dengan menggunakan hidrometer.
Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat yang dapat mengakibatkan
posisi hidrometer vertikal.

5. Massa Jenis Zat Berguna untuk Menentukan Jenis Zat


Kita dapat menentukan jenis suatu zat dengan cara mengukur massa zat dan
volumenya, selanjutnya mencari massa jenis zat tersebut dengan cara membagi
massa zat dengan volume zat. Hasil yang diperoleh dikonfirmasikan dalam tabel
massa jenis berbagai zat.
Contoh soal :

Seorang siswa melakukan percobaan dengan menggunakan alat dan


bahan sebagai berikut.

Jika data kepustakaan sebagai berikut:

Nama benda Massa jenis (kg/m³)


Besi 7.900
Emas 19.300
Perak 10.500
Alumunium 2.700

maka logam yang terukur seperti pada gambar (a) dan (b), dan dikaitkan
dengan data kepustakaan adalah....
A. besi
B. emas
C. perak
D. tembaga

KunciJawaban : A
Pembahasan :
Dari data pengamatan :
V logam = 85 ml – 60 ml = 25 ml = 25 cm 3

m logam = 100 + 97 + 0,5 = 197,5 gram


ρ logam = m/v = 179,5 g : 25cm = 7,9 gr/cm
3 3
= 7900 kg/m3

Dari data kepustakaan, logam yang memiliki massa jenis 7900 kg/m³
adalah BESI

6. Manfaat Mengetahui Massa Jenis


Aluminium bersifat kuat dan memiliki massa yang kecil sehingga ringan tidak
seperti logam-logam lainnya misalnya, besi. Polystyrene memiliki massa yang
cukup rendah dan massa jenis rendah. Hal ini mengandung makna polystyrene
digunakan sebagai bahan mebeleir yang menempati ruangan luas tetapi massanya
cukup rendah.

Referensi
Ilmu pengetahuan alam-1: untuk SMP/MTs/ kelas VII Teguh Sugiyarto, Eny Ismawati —
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Soal Ujian Nasional
laporan praktkum fisika(massa jenis)

I. TOPIK 1

MASSA JENIS BENDA BERBAGAI BENTUK

II. TUJUAN

1. Dapat menimbang massa benda dengan neraca Ohaus.

2. Dapat menentukan volume benda.

3. Dapat menghitung massa jenis benda.

III. ALAT Dan BAHAN

1. Benda berbagai bentuk

2. Neraca Ohaus

3. Air Secukupnya

4. Beberapa Gelas Ukur

5. Jangka sorong

6. Micrometer skrup

IV. LANDASAN TEORITIS dan PROSEDUR PENGUKURAN

A. DASAR TEORI

Massa jenis adalah besaran khas yang menyatakan jenis suatu zat. Suatu zat yang sejenis

walaupun ukuran dan massa bendanya berbeda, massa jenisnya tetap sama. Massa jenis 1 gram besi

sama dengan massa jenis 1 kg besi. Sebaliknya, dua zat yang jenisnya berbeda pasti memiliki jenis yang

berbeda.
Massa jenis suatu zat (ρ) adalah massa zat (m) dibagi dengan volumenya (V) :

ρ
suatu massa jenis dalam SI adalah kg/m3 atau kg.m-3. Satuan massa jenis yang sering digunakan adalah

g/cm3, dimna :

1 g/cm3 = 1000 kg/m3

Walaupun zat itu beraneka ragam tetapi mempunyai beberapa sifat yang sama, yaitu setiap zat menempati ruang

dan mempunyai massa. Untuk zat padat dan zat cair mudah dibuktikan menempati ruang dan mempunyai massa. Untuk

zat gas juga menempati ruang dan memiliki massa maka dapat disimpulkan bahwa:

Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa Samakin jumlah materi yang dikandung oleh

dua benda yang jenisnya berlainan dan volumenya sama.

Misalnya:

Besi kayu

Apabila kita ukur ternyata massanya berbeda. Maka kita katakan kerapatan benda itu berbeda. Pada

umumnya setiap zat yang berbeda jenisnya maka kerapatannya juga berbeda.Kerapatan zat itulah yang disebut massa jenis.

Massa jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume suatu benda

Satuan massa jenis berasal dari satuan massa dibagi satuan volum, yaitu kg/m3.

Karena massa jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volum suatu zat, makauntuk zat yang sejenis,

mempunyai massa yang sama. Dari itulah kita dapat mengenal suatu zatdari massa jenisnya
Kerapatan alias massa jenis fluida homogeny (sama) pada dasarnya berbeda dengan kerapatan

zat padathomogen. Besi atau es batu misalnya, memiliki kerapatan yang sama pada setiap bagiannya.

Berbeda denganfluida, misalnya atmosfer atau air. Pada atmosfer bumi, makin tinggi atmosfir dari

permukaan bumi,kerapatannya semakin kecil sedangkan untuk air laut, misalnya, makin dalam

kerapatannya semakin besar.Massa jenis alias kerapatan dari suatu fluida homogen dapat bergantung

pada factor lingkungan sepertitemperature (suhu) dan tekanan.

Mengukur Panjang dengan Alat Ukur Mistar, Jangka Sorong, dan Mikrometer Sekrup

Pernahkah kamu mengukur tinggi badanmu ? Barangkali kamu pernah melakukannya sendiri.

Dengan menggunakan penggaris panjang atau meteran kita dapat mengukur tinggi badan kita.

Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang sudah baku.

Dalam melakukan pengukuran orang selalu berhadapan dengan benda atau objek yang diukur, alat

ukur, dan satuan yang digunakan baik yang baku maupun yang tidak baku. Satuan yang tak baku

merupakan satuan yang nilainya tidak tetap dan tidak standart. Seorang petani tradisional mungkin

melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur

yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang insinyur sipil mengukur lebar jalan

menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter.

Alat ukur adalah alat yang digunakan dalam pengukuran dan mempunyai satuan yang baku.

Banyak sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang tradisional maupun yang sudah

menjadi produk teknologi modern. Untuk melengkapkan hasil pengukuran agar lebih bermakna harus

disertai satuan.
Satuan Panjang dalam SI adalah meter. Untuk mengukur panjang suatu benda haruslah dipilih

alat ukur yang sesuai dengan panjang benda yang diukur. Perhatikan tabel beberapa alat ukur panjang di

bawah ini.

Batas ukur alat Nama alat ukur yang Batas Ketelitian

digunakan

Beberapa meter Meteran pita 0,1 cm

Beberapa cm sampai 1 Mistar 0,1 cm

m
Jangka Sorong 0,01 cm

Diantara 1 cm sampai
Mikrometer sekrup 0,001 cm
10 cm

Kurang dari 2 cm

a. Mistar

Mistar mempunyai ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Bagian skala terkecil mistar adalah 1mm. Untuk

menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat paralaks (beda kemiringan dalam melihat ),

maka ketika membaca mata harus melihat tegak lurus terhadap skala.

Contoh mengukur panjang dengan mistar.


Tentukan panjang karet penghapus A dan B ?

Karet penghapus B

Jawab ;

* Panjang karet penghapus A

Ujung depan dititik 0 dan ujung belakang di 2 cm lebih 3mm. Jadi panjangnya 2,3 cm.

* Panjang karet penghapus B

Ujung depan di titik 3 cm dan ujung belakang di 4 cm lebih 7 mm. Jadi panjang karet penghapus B 4,7

cm – 3 cm = 1,7 cm.

b. Jangka Sorong

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai ketelitian 0,1 mm atau 0.01 cm.

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter kelereng dan diameter bagian dalam pipa.

Jangka sorong mempunyai 2 bagian penting.

 Bagian tetap (rahang tetap), skala tetap terkecil 1mm atau 0,1 cm.

 Bagian yang dapat digeser (rahang geser). Pada rahang geser ini dilengkapi skala nonius. Skala

tetap dan nonius mempunyai selisih 0,1mm.

Contoh Pengukuran dengan jangka sorong.

Tentukan diameter kelereng ?

c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang paling teliti disbanding dengan jangka

sorong dan mistar, dengan ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan

untuk mengukur ketebalan plat alumunium, diameter kawat yang kecil dan benda yang mempunyai

ukuran kecil dan tipis.

Bagian-bagian skala mikrometer sekrup :

 Skala utama

 Skala terkecil dari skala utama adalah 0,1 mm.

 Skala putar

Skala terkecil dari skala putar 0,01 mm, dengan batas ukur dari 0,01 mm – 0,50 mm

Contoh Pengukuran panjang dengan mikrometer sekrup.

Tentukan diameter kawat ?

Mengukur Massa Benda

Untuk mengukur masssa benda dapat digunakan alat ukur timbangan dacin, timbangan pasar,

neraca Ohauss dua lengan dan tiga lengan, timbangan berat badan serta neraca digital.

a. Pengukuran Massa benda dengan neraca dua lengan


Untuk menentukan hasil pengukuran massa benda dengan neraca dua lengan baik itu

timbangan dacin, Ohauss, timbangan pasar, cukup dengan cara meletakkan beban pada salah satu

lengan, dan meletakkan massa kalibrasi standar pada lengan satunya. Amati sampai punggung lengan

pada posisi sama mendatar.

Batas Ketelitian Alat Ukur

Ketika mengukur lebar meja dengan menggunakan mistar penggaris, misalnya didapat hasil

pengukuran 100 cm. Hasil pengukuran tersebut dapat ditulis dalam bentuk ( 100 0,1) cm, dimana 0,1 cm

adalah batas ketelitian alat ukur mistar penggaris. Dengan demikian lebar meja tersebut berkisar 99,9

cm dan 100,1 cm.

Sedangkan ketidakpastian dalam pengukuran adalah perbandingan batas ketelitian dengan nilai

yang benda yang diukur. Dari contoh di atas dapat dirumuskan;

% Ketidakpastian = x 100 % = x 100 % = 0,1%

B. PROSEDUR KEGIATAN

1. Massa kubus ditimbang menggunakan neraca Ohaus

2. Panjang sisi-sisi kubus diukur menggunakan jangka sorong, dan volumenya dihitung.

3. Massa jenis kubus tersebut kemudian dihitung.

4. Untuk benda yang mempunyai bentuk teratur yang lain dilakukan Prosedur 1 s/d 3 (untuk mengukur

diameter menggunakan micrometer sekrup).

5. Massa benda yang bentuknya tidak teratur ditmbang menggunakan neraca Ohaus.

6. Air dimasukan ke dalam gelas ukur hingga menunjukan angka tertentu.


7. Benda yang tidak teratur bentuknya dijatuhkan kedalam gelas ukur, kenaikan volume air diamati.

Kenaikan tersebut dicatat sebagai volume benda.

8. Massa jenis benda tersebut dihitung.

V. DATA HASIL PENGUKURAN

Massa Volume Massa Jenis


No Nama Benda Jenis Benda
Benda (m) Benda (V) Benda (p)

1 Kubus Kuningan 67,18 g 8 m3 8,39 g/cm3

2 Kelereng Kaca 18,5 g 5,72 m3 3,23 g/cm3

3 Batu Granit 88,68 g 37,5 m3 2,36 g/cm3

4 Silinder Tembaga 21,68 g 2,41 m3 8,99 g/cm3


VI. ANALISIS DATA Dan JAWABAN TUGAS

A. ANALISIS DATA

1. Kubus

Diketahui : m = 67,18 g

: s = 2 cm

V = s3 = 8 m 3

ρ = = 8, 39 g/cm3

2. kelereng

Diketahui : m = 18,5 g

: d = 2,22 cm  r = 1,11 cm

V = 4/3 π r3

= 4/3 . 3,14 . 1,113

= 5,72 m3

ρ = = 3,23 g/cm3

3. Silinder
Diketahui : m = 21,68 g

: d = 1,01 cm  r = 0,505 cm

: t = 3,01 cm

V =π r2t

= 3,14. 0,5052 . 3,01

= 2,41 m3

ρ = = 8,99 g/cm3

4. Batu

Diketahui : m = 88,68 g

V = 37,5 m3

ρ = = 2,36 g/cm3

A. TUGAS

1. Jabarkanlah rumus hubungan antara massa jenis dengan berat jenis.

Pertama-tama perbedaan massa dan berat :

1.massa adalah materi yang dikandung oleh zat itu sendiri. Lambang m, dimensi M, satuan SI kg.

2. Berat adalah massa yang dipengaruhi oleh gravitasi. Lambang w, dimensi MLT-2, satuan newton/

kgm/s2.

Dari keterangan diatas dapat diturunkan rumus.

1. Massa jenis= m / v.
Hasil bagi massa dengan volume. Atau dapat diartikan materi yang dikandung benda tiap satuan volum.

Satuan kg/m3.

2. Sedangkan berat jenis rumusnya m.g/v atau w/v. Satuan n/m3

2. Gambarkan bagian dari.


a. Jangka sorong
Bagian Jangka Sorong / Caliper :

1) Gigi luar
Bagian ini berfungsi untuk mengukur bagian suatu benda dengan cara diapit.
2) Gigi dalam
Bagian ini berfungsi untuk mengukur sisi dalam suatu benda dengan cara diulur (misalnya : lubang pipa)
3) Pengukur kedalaman
Bagian ini berfungsi untuk mengukur suatu lubang / celah suatu benda dengan cara menancapkan
bagian pengukur. Bagian ini terletak didalam pemegang.
4) Ukuran utama
Bagian ini berfungsi untuk membaca hasil pengukuran dalam satuan cm untuk versi yang analog.
5) Ukuran sekunder
Sama dengan ukuran utama tetapi dengan satuan inch.
6) Patokan pembacaan skala utama.
Berfungsi sebagai patokan pembacaan skala dengan satuan cm.
7) Patokan pembacaan skala sekunder (inch)
Berfungsi sebagai patokan pembacaan skala dengan satuan inch.
8) Untuk menghentikan atau melancarkan geseran pengukuran.

b. Micrometer sekrup

komponen Penting Pada alat pengukuran mikrometer sekrup

1. Bingkai (Frame)
Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan
kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan dan pengerutan yang mengganggu
pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk meminimalkan transfer panas dari tangan ketika
pengukuran, karena jika Anda memegang bingkai agak lama sehingga bingkai memanas sampai 10
derajat celcius, maka setiap 10 cm baja akan memanjang sebesar 1/100 mm.

2. Landasan (Anvil)
Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan dan diantara anvil dan spindle.
3. Spindle (gelendong)
Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan.

4. Pengunci (lock)
Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak ketika mengukur benda.

5. Sleeve
Tempat skala utama.

6. Thimble
Tempat skala nonius berada

7. Ratchet Knob
Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan diukur tepat berada diantara
spindle dan anvil.

c. Neraca Ohaus

Bagian-bagian Neraca Ohauss:

 Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.

 Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak dapat digunakan untuk
mengukur.

 Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca ohauss 4 lengan
terdapat empat lengan.

 Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digeser-geser dan sebagai
penunjuk hasil pengukuran.

 Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik kesetimbanga

Anda mungkin juga menyukai