Makalah Menjenguk Ketika Dia Sakit
Makalah Menjenguk Ketika Dia Sakit
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjenguk orang sakit merupakan tumpuan pendukung kita untuk hidup sosial.
Selain itu limpahan rahmat Allah Swt., yang sangat luas untuk kita. Namun sayangnya
banyak sekali orang yang tidak menghiraukan hal ini. Bahkan mereka mau menjenguk
jika yang sakit tersebut mengetahui kedatangannya.
Sebagain besar orang sudah mengetahui begitu utamanya menjenguk orang sakit
namun mereka tidak paham dengan adab-adab menjenguk orang sakit sehingganya
banyak orang sakit saat dijenguk merasa kurang nyaman dengan kedatangannya.
Untuk itu penulis membuat makalah ini selain memenuhi tugas dan nilai
matakuliah juga berharap agar dapat dimengerti oleh pembaca dan audiens saat makalah
ini kami persentasikan.
B. Rumusan Masalah
Menilik uraian yang tertera diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya rumusan
masalah yang dapat diambil yaitu “Apa keutamaan, adab dan Manfaat yang dapat
diambil saat menjenguk orang sakit?”
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui Apa keutamaan,
adab dan Manfaat yang dapat diambil saat menjenguk orang sakit”
BAB II
PEMBAHASAN
MENJENGUK ORANG SAKIT
A. Keutamaan Ketika Menjenguk Orang Sakit
Atsar-atsar yang menyebutkan keutamaanya sangatlah banyak, kami akan
sebutkan di antaranya hadist yang diriwayatkan dari Tsauban r.a, Rasulullassh saw. Ia
berkata, “Rasulullah saw. Bersabda :
ًِ عحتتىَّ إجعذا قععععد اجرستعقعتر فجريعها،ض جفيِ التررحعمجة عمرن ععاًعد عمجرري ض
ضاً عخاً ع
Dan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, ‘Sesungguhnya
Allah swt., berfirman dihari kiamat, ‘Wahai anak Adam, Aku sakit dan kalian tidak
menjengukku.’Anak Adam berkata, ‘Ya Rabb, bagaimana kami menjenguk-Mu
sedangkan Engkau adalah Rabb semesta alam?’ Allah berfirman, ‘Tidakkah engkau tahu
bahwa hamba-Ku fulan sakit dan engkau tidak menjenguknya? Tidakkah engkau tahu
kalau saja engkau akan mendapati-Ku berada di sisinya?’(HR. Muslim no. 2569, Ahmad
no. 8989).
ً عيا: عقاًعل.ِت فعلعرم تعخعردنجريض خِ عمجر ر، عياً اربعن آعدعم:اع ععتز عوعجتل يعخقوخل يعروعم ارلقجعياًعمجة إجتن ت
ي فخلعضناً عمجر ع
ض ت أعتن ععربجد ر أععماً ععلجرم ع:ب ارلععاًلعجمريعن؟َ عقاًعل
َت عر بك عوأعرن ع
ف أعخعروخد ع
ِ عكري ع،ب
عر ب
ت أعنت ع
ك لعرو خعردتعهخ لععوعجردتعنجريِ جعرنعدهخ ِ أععماً ععلجرم ع،فعلعرم تعخعردخه
Selanjurnya Rasulullah Saw juga pernah bersabda :
Dan Ali r.a, Ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda, ‘Barang siapa
yang mendatangi saudaranya yang muslim untuk menjenguknya, maka ia berjalan
dikebun surga hingga ia duduk, niscaya rahmat Allah akan meliputinya. Dan apabila ia
menjenguk di waktu pagi niscaya tujuh puluh malaikat akan mendoakannya hingga sore.
Dan apabila ia menjenguk diwaktu sore maka tujuh puluh malaikat akan mendoakannya
hingga pagi. (HR. Ahmad no.756, Abu Daud no.3098, Ibnu Majjah no. 1442)
ً عيا: عقاًعل.ِت فعلعرم تعخعردنجريض خِ عمجر ر، عياً اربعن آعدعم:اع ععتز عوعجتل يعخقوخل يعروعم ارلقجعياًعمجة إجتن ت
ي فخلعضناً عمجر ع
ض ت أعتن ععربجد ر أععماً ععلجرم ع:ب ارلععاًلعجمريعن؟َ عقاًعل
َت عر بك عوأعرن ع
ف أعخعروخد ع
ِ عكري ع،ب
عر ب
ت أعنت ع
ك لعرو خعردتعهخ لععوعجردتعنجريِ جعرنعدهخ ِ أععماً ععلجرم ع،فعلعرم تعخعردخه
Dalam mengunjungi orang sakit terkadang beberapa manfaat lain selain apa yang
telah disebutkan, diantaranya membersihkan hati orang yang sedang sakit, memeriksa
kebutuhan-kebutuhannya, mengambil nasihat (pelajaran) dari musibah yang
menimpanya. Demikian yang dikatakan oleh Ibnul Jauzi. Beri kekuatan padanya untuk
selalu sabar dalam menghadapi musibah yang menimpa, arahkan ia jangan sampai
berkiprah tentang mati tapi lebih kepada pertaubatan diri dan beri motivasi agar ia tetap
optimis dalam menghadapi sakitnya, dengan lontaran doa dan berusaha untuk sembuh.
اتللهخعم ا ر
فخلعنعاً ض....ش
“Ya Allah sembuhkanlah ...Fulan.” Satu kali atau tiga kali.
Doa ini tercantum dalam hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad bin Waqqash ketika ia sakit
dan Rasulullah Saw., menjenguknya. Dalam hadits tersebut disebutkan, “Kemudian Nabi
meletakkan tangannya diatas keningnya lalu mengusapkan tangannya diatas wajah dan
perutku, kemudian beliau berdo’a, ‘Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad...”
Ibnu Jauzi berkata,”Doa beliau, ‘Ya Allah sembuhkanlah Sa’ad’ merupakan dalil
disunnahkannya mendoakan kesehatan (kesembuhan) untuk orang yang sakit”
c. Mengucapkan
أعرويعرمجشيِ لع ع
ك أجعلىَّ عجعناًعزةة
“Atau berjalan karena-Mu menuju jenazah (yang akan dikubur)”.
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar r.a, ia berkata, “Nabi Saw., bersabda ‘Apabila
seseorang menjenguk orang sakit, hendaklah ia mengucapkan, ‘Allahhumma isyfi
‘abdaka yanka’u laka adduwwan wa yamsyi laka ilash shalaah.”
س إجعذا ععاًعد الترخجخل أععخاًهخ ارلخمرسلجعم عمعشىَّ فجريِ جخعرافعجة ارلعجنتجة عحتتىَّ يعرجلج ع
س فعللإ جعذا عجلعلل ع
ِ عوإجرن،ِك عحتتللىَّ يخرمجسللعي صتلىَّ ععلعريجه عسربخعروعن أعرل ع
ف عملع ة ِ فعإ جرن عكاًعن خغردعوةض ع،عغعمعررتهخ التررحعمخة
ك عحتتىَّ يخ ر
صبجعح صتلىَّ ععلعريجه عسربخعروعن أعرل ع
ف عملع ة عكاًعن عمعساًضء ع
“Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lainnya pada pagi hari,
kecuali 70.000 malaikat akan bershalawat untuknya hingga sore hari. Jika dia
menjenguknya di sore hari, maka 70.000 malaikat akan bershalawat untuknya hingga
pagi. Dan dia akan mendapatkan kebun yang penuh berisi buah-buahan di surga kelak.”
(HR. At-Tirmizi)
Adapun maksud shalawat disini ialah didoakan oleh para malaikat.
"Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu
tubuh. Apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan
merasakan panas dan demam." (HR. Muslim)
ketika kita dalam sakit sebenarnya menjadi salah satu jalan untuk semakin
merenenungi kekuasaan Allah SWT. Menambah keimanan dan ketawakalan kepada-
Nya.
Apabila sakit tersebut diterima dengan sabar dan tawakal akan menjadi salah satu
penyebab diampuni dosa-dosa. Sebagaimana dalam salah satu hadits diceritakan bahwa
pada suatu waktu Rasulullah SAW. menjenguk Salman Al-Farisi RA. yang tengah
berbaring sakit di rumahnya. Kemudian Rasulullah SAW. bersabda,
"Sesungguhnya ada tiga pahala yang menjadi kepunyaanmu di kala sakit. Engkau
sedang mendapat peringatan dari Allah SWT., doamu dikabulkan-Nya, dan penyakit yang
menimpamu akan menghapuskan dosa-dosa-mu."
Rasulullah saw. bersabda, “Siapa saja menjenguk orang sakit atau mengunjungi
saudaranya karena Allah, maka malaikat berseru, ‘Engkau adalah orang yang baik,
langkahmu adalah langkah yang baik, dan engkau telah mendapatkan suatu posisi di
surga’ “(HR.Tirmidzi, dari Abu Hurairah r.a)
H. Hal hal yang perlu dilakukan orang menghadapi orang yang akan meninggal
Kematian adalah suatu hal yang pasti akan di alami oleh setiap mahluk yang bernyawa
termasuk manusaia.Tak akan ada manusia yang dapat menghindar dari yang namanya
kematian. mau berlari sejauh apapun ataupun bersembunyi di manapun.. atau bahkan
berlindung di balik benteng yang sangat kuat sekalipun... kematian akan tetap datang
menghampiri kita.
apakah kematian itu..? kematian adalah keluarnya Ruh dari jasad atau badan.Menurut
riwayat proses keluarnya ruh dari jasad rasanya sangat sakit sekali
seperi di tusuk 100 pedang. ada juga riwayat yang mengatakan rasanya seperti Domba
yang di kuliti hidup - hidup.
begitu sakit dan menderitanya orang yang sedang mengalami sakaratul maut... .oleh
karena itu sebagai muslim kita di ajarkan beberapa hal yang di lakukan dalam
menghadapi kerabat,saudara,bapak atau ibu kita atau siapa saja yang sakaratul maut, di
antaranya :
َصنر فملم تمقنلوُلنلوُا إئلن مخليررا فمإ ئنن اللممملئئمكةم ينمؤممننوُمن معملىَ مما إئنن الرروُّمح إئمذا قنبئ م
ض تمبئمعهن اللبم م
تمنقوُنلوُمن
Sesungguhnya ruh apabila telah dicabut, akan diikuti oleh pandangan mata, maka
janganlah kalian berkata kecuali dengan perkataan yang baik, karena malaikat akan
mengamini dari apa yang kalian ucapkan.
[HR Muslim].
Kecuali bagi orang yang mati dalam keadaan ihram,maka tidak ditutup kepala dan
wajahnya.
Karena hal ini akan mencegah mayat tersebut dari adanya perubahan di dalam
tubuhnya. Imam Ahmadrahimahullah berkata: "Kehormatan seorang muslim adalah
untuk disegerakan jenazahnya." Dan tidak mengapa untuk menunggu diantara kerabatnya
yang dekat apabila tidak dikhawatirkan akan terjadi perubahan dari tubuh mayit.
Hal ini dikecualikan apabila seseorang mati mendadak, maka diharuskan menunggu
terlebih dahulu, karena ada kemungkinan dia hanya pingsan (mati suri). Terlebih pada
zaman dahulu, ketika ilmu kedokteran belum maju seperti sekarang. Pengecualian ini,
sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama. [Lihat Asy Syarhul Mumti' (5/330), Al
Mughni (3/367)].
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata: "Jika ada orang yang bertanya, bagaimana
kita menjawab dari apa yang dikerjakan oleh para sahabat, mereka mengubur Nabi pada
hari Rabu, padahal Beliau meninggal pada hari Senin? Maka jawabnya sebagai berikut:
Hal ini disebabkan untuk menunjuk Khalifah setelah Beliau. Karena Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai pemimpin yang pertama telah
meninggal dunia, maka kita tidak mengubur Beliau hingga ada Khalifah sesudahnya. Hal
ini yang mendorong mereka untuk menentukan Khalifah. Dan ketika Abu Bakar dibai’at,
mereka bersegera mengurus dan mengubur jenazah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Oleh karena itu, jika seorang Khalifah (Pemimpin) meninggal dunia dan belum ditunjuk
orang yang menggantikannya, maka tidak mengapa untuk diakhirkan pengurusan
jenazahnya hingga ada Khalifah sesudahnya.” [Asy Syarhul Mumti' 5/333].
Adapun orang yang tidak meninggalkan harta yang cukup untuk melunasi hutangnya,
sedangkan dia mati dalam keadaan bertekad untuk melunasi hutang tersebut, maka Allah
yang akan melunasinya.
ت محنتىَ مرأملي ن
ت سلنمم ينقمبمنل نعلثمماَمن لبمن مملظنعوُةن موُّنهموُ مميم ة صنلىَ ن
ان معلمليئه موُّ م سوُمل ن
ائ م مرأملي ن
ت مر ن
الردنموُمع تم ئ
سينل
Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mencium Utsman bin Madh'un
Radhiyallahu 'anhu , saat dia telah meninggal, hingga aku melihat Beliau mengalirkan
air mata.
[HR Abu Dawud dan At Tirmidzi].
BAB III
KESIMPULAN
Menjenguk orang yang sakit adalah hal yang sangat urgen dalam kehidupan sosial
dimana sudah diterangkan Rasululullah dalam sabdanya bahwa selain hidup sosial juga
memiliki beberapa keutamaan yaitu rahmat akan meliputinya, bahkan digambarkan
seperti ada pada taman kurma surga. Dan apabila ia menjenguk di waktu pagi niscaya
tujuh puluh malaikat akan mendoakannya hingga sore. Dan apabila ia menjenguk
diwaktu sore maka tujuh puluh malaikat akan mendoakannya hingga pagi.
Adapun beberapa adab menjenguk orang sakit diantaranya saat menjenguk orang
sakit bukan hanya terhadap orang dewasa saja bahkan perlakukan seperti menjenguk
orang dewasa. Menjenguk orang sakit bukan hanya kepada orang yang sadar saja
sehingga dapat menyaksikan kehadiran kita, namun jenguklah pula orang yang pingsan.
Adapun menjenguk orang musyrik diperbolehkan bahkan Rasul melakukannya hingga
orang tersebut masuk Islam. Ringankan beban orang yang sakit saat kita berkunjung
maka hadirlah diwaktu yang tepat dan jangan duduk berlama-lama karena akan
mengganggu waktu istirahatnya kecuali jika kita diminta orang yang sakit untuk berlama-
lama disisinya. Duduklah disamping kepala orang yang sakit karena akan mengandung
beberapa faidah yaitu menunjukkan sikap ramah terhadap orang yang sakit, dan dengan
kemungkinan orang yang menjenguk akan meletakkan tangannya ke tubuh orang yang
sakit dan mendoakannya. Bertanyalah tentang keadaannya dan berkata-katalah yang baik
dan beri semangat padanya sehingga akan memotivasi orang yang sakit tersebut untuk
sembuh.
Hukum menjenguk orang yang sakit yaitu : Imam Ath Thabari menekankan
bahwa menjenguk orang sakit merupakan kewajiban bagi orang yang diharapkan berkah
(dari Allah datang lewat diri) nya, disunnahkan bagi orang yang memelihara kondisinya,
dan mubah bagi mereka.
Manfaat menjenguk orang sakit diantaranya yaitu dapat menumbuhkan semangat,
motivasi, dan sugesti dari pasien; hal ini dapat menjadi kekuatan khusus dari dalam
jiwanya untuk melawan sakit yang dialaminya. Dalam dirinya ada energi hebat untuk
sembuh, mencari tahu apa yang diperlukan si sakit, mengambil pelajaran dari penderitaan
yang dialami si sakit., mendoakan, melakukan ruqyah (membaca ayat-ayat tertentu dari
Al Quran) yang syar’i., Menjenguk tanpa Mempertimbangkan Penyakit dan Usianya.
Adapun Hikmah menjenguk orang sakit diantaranya yaitu :
1. Di doakan oleh para Malaikat
2. Memberi pelajaran bagi kita bahwasanya begitu mahalnya sehat sehingganya kita selalu
menjaga kesehatan
3. Mengajari kita untuk ikhlas dan sabar
4. Tergolong langkah terbaik dan perbuatan baik
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ustadz H. Abdullah Shonhaji dkk., Terjemah Sunan Ibnu Majah, (Semarang : CV Asy-
Syifa’, 1992), cet. 1
Fuad bin Abdil Aziz asy-Syalhub, Fiqh Adab (Bogor : Griya Ilmu, 2007), cet.1
J.E. Prawitasari, Psikologi Klinis, (Yogyakarta : Erlangga, 2011)
Riyadus Shalihin II, (Semarang : CV. Toha Putra Semarang, 1981)
http://permaiss1.feb.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2014/03/Adab_Menjenguk_yan_Sedang_Sa
kit.pdfata