(PERVASIVE DEVELOMPMENTAL
DISORDER NOT OTHERWISE
SPECIFIED)
13 Desember 2013 · by Dokter Indonesia Online · in Pencegahan. ·
1. Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam
interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku
2. Asperger’s Syndrome Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas
yang terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki
atypical autism, diagnosa PDD-NOS berlaku bila seorang anak tidak menunjukkan keseluruhan
4. Rett’s Syndrome Lebih sering terjadi pada anak perempuan dan jarang terjadi pada anak laki-laki.
kemampuan yang dimilikinya; kehilangan kemampuan fungsional tangan yang digantikan dengan
Provided By JURNAL PEDIATRI ONLINE Address: Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430 phone 021-
29614252 – 08131592-2012 – 08131592-2013. “Children are the world’s most valuable resource and its
best hope for the future”. We are guilty of many errors and many faults. But our worst crime is
abandoning the children, neglecting the fountain of life. In 1,000 days Your Children, You can change the
future
Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for
professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a
medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have
a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider
https://jurnalpediatri.com/2013/12/13/gangguan-pdd-nos-pervasive-develompmental-
disorder-not-otherwise-specified/
Mengenal Lebih Dekat Gangguan
Autism Spectrum Disorders
december 18, 2016 by sebatot, posted in kesehatan mental dan prilaku
Definisi
Autism spectrum disorder (ASD) merupakan sebutan bagi sekumpulan gangguan
perkembangan. ASD yang mencakup berbagai jenis dan macam kelompok
gangguan yang dinamakan “spektrum” termasuk didalamnya gangguan
komunikasi, interaksi dan keterbatasan minat.
Individu dengan ASD cenderung memiliki karakteristik berikut:
Ada beberapa individu yang dengan ASD yang mengalami keterbatasan sedang
(mild-impairment) sementara ada juga orang dengan gangguan ASD yang
memiliki masalah keterbatasan yang menyeluruh (severely disable). Pengobatan
dan pelayanan lanjut yang efektif dapat membantu individu untuk memiliki
keterampilan tertentu dalam melakukan aktifitas keseharian dengan teratur dan
efektif. Keluarga harus berkomunikasi dengan ahli pediatrik terkait pada observasi
dan kemungkinan yang terjadi saat assessment. Berdasarkan Centers for Disease
Control and Prevention (CDC)sekitar 1 dari 68 anak teridentifikasi dengan
berbagai bentuk ASD.
Apa perbedaan Sindrom Asperger dan ASD?
Sebelumnya, Sindrom Asperger dan Gangguan Autistik adalah gangguan yang
terpisah. Keduanya terdaftar sebagai subkategori dalam diagnosis “Pervasive
Developmental Disorders”. Namun, pemisahan ini telah berubah. Buku keluaran
edisi terbaru dari American Psychiatric Association, the Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders (DSM-V), tidak menyoroti subkategori dari ganguan
yang lebih besar. Dalam buku DSM-V keduanya digabung dan dijelaskan dengan
berbagai karakteristik dan gangguan dalam satu kategori. Individu dengan gejala
yang sebelumnya terdiagnosa Sindrom Asperger atau Gangguan Autistik sekarang
termasuk pada bagian Autism Spectrum Disorders (ASD).
Gejala dan Tanda-tandanya
Orang tua atau dokter menjadi orang pertama yang mungkin dapat
mengidentifikasi perilaku ASD pada bayi atau balita. Tidak semua individu
dengan ASD akan menunjukkan semua perilaku dari gangguan “spectrum” tapi
banyak dari mereka yang menunjukkan beberapa gejala. Ada dua perilaku utama:
“perilaku yang terbatas/berulang” dan “komunikasi/interaksi sosial”.
Perilaku yang terbatas/berulang meliputi:
Mengulang perilaku tertentu atau memiliki perilaku yang tidak biasa (ritualis)
Fokus pada satu minat/aktivitas secara berlebihan, seperti menggerak-gerakan
benda sesuka hati
Minat aktivitas yang lama pada benda/materi tertentu, seperti angka-angka,
bentuk, dll.
Marah jika terjadi perubahan aktivitas atau ditempatkan pada tempat baru atau
stimulasi berlebihan.
Kontak mata yang sedikit atau tidak konsisten.
Kurang mendengarkan atau melihat orang lain, asik dengan dunianya sendiri.
Jarang berbagi kesenangan pada benda atau aktivitas dengan menunjuk pada
hal tersebut atau menunjukkan sesuatu pada orang lain.
Merespon dengan cara yang tidak biasa saat orang lain menunjukkan
kemarahan, sedih, atau kesenangan.
Lambat dalam merespon panggilan namanya atau bahkan tidak merespon
sama sekali, atau upaya verbal lain untuk mendapatkan atensi.
Mengalami kesulitan komunikasi dua arah.
Sering berbicara panjang lebar tentang topik favorit tanpa menyadari bahwa
orang lain tidak tertarik atau tidak memberi orang lain kesempatan untuk
menanggapi.
Mengulang kata atau kalimat yang mereka dengar, perilaku yang dinamakan
Menggunakan kata-kata yang tampaknya aneh, tidak sesuai, atau memiliki arti
yang khusus yang hanya diketahui mereka yang akrab dengan cara individu
berkomunikasi.
Memiliki ekspresi wajah, gerakan, dan gestur yang tidak sesuai dengan yang
dikatakannya.
Mengeluarkan suara yang tidak biasa yang mungkin terdengar menyanyikan
lagu atau suara datar seperti robot.
Memiliki kesulitan memahami cara pandang orang lain atau tidak bisa
memahami tindakan orang lain.
Individu dengan ASD mungkin memiliki kesulitan lain, seperti terlalu sensitif
pada cahaya, suara bising, baju, atau suhu. Mereka mungkin juga mengalami
kesulitan tidur, gangguan pencernaan, dan mudah tersinggung.
Disamping itu, anak – anak dengan gangguan ASD biasanya memiliki
keterampilan dan kelebihan tertentu dalam beberapa aspek dibanding orang
normal.
Kemampuan dan kelebihannya meliputi:
Pengalaman dan perhatian orang tua sangat penting dalam proses screening anak-
anak. Kadang-kadang dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan pada orang
tua tentang perilau anak dan menggabungkan informasinya dengan observasinya
pada anak.
Anak-anak yang menunjukkan masalah perkembangan selama
proses screening akan dirujuk untuk tahap evaluasi selanjutnya.
Tahap 2 : Evaluasi Tambahan
Evaluasi dilaksanakan dengan tim dokter dan profesi kesehatan lainnya dengan
ruang lingkup tertentu yang berpengalaman mendiagnosa ASD. Tim ini meliputi :
Dokter tumbuh kembang anak, dokter yang telah terlatih dalam tumbuh
kembang anak-anak
Psikolog anak dan/atau psikiater anak, dokter yang mengetahui tentang
perkembangan otak dan perilaku anak
Patologis wicara-bahasa, profesi kesehatan yang telah terlatih dalam kesulitan
berkomunikasi.
Okupasi Terapis : profesi kesehatan yang terlatih dalam melakukan tindakan
penanganan untuk melakukan sebuah aktifitas secara efektif pada orang
dengan gangguan/keterbatasan termasuk kemampuan bersosialisasi dengan
lingkungan.
Test darah
Test Pendengaran
Gender anak laki-laki memiliki faktor resiko lebih besar didiagnosis dengan
ASD dibandingkan anak perempuan
Memiliki saudara/keturunan dengan gangguan ASD.
Melahirkan pada usia yang tua (Ibu melahirkan pada usia diatas 35 dan ayah
berada pada usia 40 tahun)
Genetik : Sekitar 20% dari anak-anak dengan ASD juga memiliki kondisi
genetik tertentu. Kondisi tersebut antara lain mencakup Down syndrome,
fragile X syndrome, dan tuberous sclerosis.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah anak yang diidentifikasi dengan ASD
mengalami peningkatan. Para ahli tidak setuju jika peningkatan jumlah anak
dengan gangguan ASD berhubungan dengan telah berubahnya pedoman diagnosa
mengenai ASD beberapa tahun terakhir. Seiring meningkatnya kasus ASD
diharapkan orangtua dan praktisi kesehatan lebih banyak mengetahui tentang
gangguan ASD, sehingga orang tua dapat melakukan penanganan sedini mungkin
dengan melakukan screeningkepada anak-anak mereka, dan diharapkan banyak
dokter yang mampu mendiagnosa gangguan ASD secara tepat.
Treatment dan Terapi
Penanganan sedini mungkin terhadap anak dengan gangguan ASD yang dilakukan
secara tepat dapat mengurangi kesulitan individu dalam melakukan aktifitas
kehidupan sehari – hari dan mengajarkan bagaimana cara membantu mereka
belajar keterampilan baru. Permasalahan dan rentang yang sangat luas dari
masalah yang dihadapi orang-orang dengan “Spectrum Disorder”
mengindikasikan bahwa tidak ada pengobatan tunggal terbaik untuk ASD.
Bekerja sama dengan dokter atau ahli kesehatan adalah bagian penting dari
menemukan program pengobatan yang tepat. Ada banyak pilihan pengobatan,
pelayanan sosial, program okupasi terapi, dan sumber daya lain yang dapat
membantu.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menangani gangguan
ASD :
Salah satu penanganan Okupasi Terapi pada anak dengan gangguan Autism
Spectrum Disorders adalah menjadi seorang profesional yang mampu
memfasilitasi anak dalam melakukan aktifitas (ADL) secara efisien dan mandiri
dengan keterbatasan yang dimiliki termasuk rentan atensi yang kurang, kemauan
untuk melakukan aktifitas yang dibungkus dalam metode terapi yang tepat.
Seorang Okupasi Terapis juga diharapkan memiliki kemampuan dan kompetensi
yang baik dalam melakukan penanganan terhadap anak Autisme dalam
meningkatkan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial terhadap anak dengan
gangguan Autism Spectrum Disorder dengan melakukan serangkaian aktifitas
kelompok (group therapy) sehingga defisit interaksi sosial dapat ditingkatkan.
Obat
Seorang dokter dapat menggunakan obat untuk mengobati beberapa kesulitan
yang umum dengan ASD. Dengan obat-obatan, orang dengan ASD mungkin
memiliki lebih sedikit masalah dengan: