Anda di halaman 1dari 7

CABANG ILMU KIMIA

Beberapa cabang ilmu kimia di antaranya sebagai berikut:

1. Kimia analitik, yakni ilmu kimia yang mempelajari cara menganalisis suatu zat baik
komposisi maupun strukturnya
2. Kimia organik, yakni ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat, proses dan reaksi
senyawa organik
3. Kimia anorganik, yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang sifat dan reaksi senyawa
anorganik
4. Kimia inti, yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang bagaimana proses terjadinya
reaksi inti
5. Kimia teori, yaitu ilmu kimia yang mengkaji kimia dari aspek teori dengan dukungan
ilmu matematika dan fisika.
6. Kimia fisik, yaitu ilmu kimia yang mempelajari sifat-sifat fisik pada proses kimia.
7. Biokimia, yaitu ilmu kimia yang mempelajari sifat, proses dan aktivitas kimiawi
dalam sel hidup (organisme)
8. Kimia pangan, adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari proses-proses,
penggunaan dan pengaruh bahan-bahan kimia terhadap pangan serta interaksi bilogis
dan non-biologis pada makanan.
9. Nanokimia, yaitu ilmu kimia yang mempelajari pengaruh molekul-molekul organik
yang terlibat dalam aktivitas sel
10. Neurokimia, yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang molekul-molekul organik
yang terdapat pada aktivitas sel saraf. Dari asal katanya Neurokimia dapat berarti
kimia saraf/neuron.
11. Bioremediasi, yaitu ilmu yang mempelajari manfaat mikroorganisme dalam
mencegah polusi lingkungan.
12. Kimia Pertanian, yaitu ilmu yang mempelajari manfaat dan dampak penggunaan
bahan-bahan kimia dalam bidang pertanian.
13. Kimia Flavor, yaitu ilmu kimia yang mempelajari pembuatan perisa (penyedap
makanan) dengan menggunakan bahan kimia.
14. Kimia Hijau (Green Chemistry), adalah suatu kajian ilmu kimia yang mempelajari
bagaimana cara memperkecil (normalisasi) penggunaan bahan-bahan kimia
berbahaya.
15. Kimia matematika, adalah ilmu kimia yang mempelajari gejala-gejala kimia dengan
menggunakan fungsi-fungsi matematis (aplikasi fungsi matematika pada gejala-gejala
kimia).
16. Stoikiometri, yaitu ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif zat dengan
reaksi-reaksinya.
17. Kimia Permukaan, yaitu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia yang terjadi di
permukaan.
18. Kimia Sintesis, yaitu ilmu yang mempelajari cara memperoleh produk-produk kimia
dengan menggunakan reaksi kimia.
19. Sonokimia, yaitu ilmu yang mempelajari penggunaan gelombang suara dalam proses
kimia.
20. Kimia Organik Fisik, yaitu ilmu yang mempelajari kimia organik ditinjau dari proses
fisika.
21. Farmakologi, yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang obat-obatan (farmasi).
22. Imunokimia, yaitu ilmu kimia yang mempelajari aktivitas kimiawi pada sistem
kekebalan tubuh.
23. Fitokimia, yakni ilmu kimia yang mempelajari zat-zat kimia yang terdapat pada
tumbuhan
24. Geokimia, yakni ilmu kimia yang mempelajari struktur bumi berdasarkan unsur-unsur
kimia yang terkandung pada bumi.
25. Termokimia, yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang hubungan timbal balik
antara panas dan reaksi kimia, juga hubungan antara panas dan perubahan fisika yang
dilihat dari segi termodinamika kimia.

Larutan Buffer dalam Darah

Buffer adalah zat yang dapat mempertahankan pH ketika ditambah sedikit asam/basa atau
ketika diencerkan. Buffer terdiri dari asam lemah dan garamnya/basa konjugasinya atau basa
lemah dan garamnya/asam konjugasinya. Salah satu contoh larutan buffer adalah darah.
Buffer dalam darah terdiri dari H2CO3 ( asam lemah ) dan HCO3- ( basa konjugasinya ).
Buffer tersebut dapat mempertahankan pH darah sekitar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai
berikut ;

* H2CO3 + OH-  HCO3- + H2O


* HCO3- + H+  H2CO3

Buffer dalam darah termasuk buffer asam. Buktinya, jika darah tidak memiliki buffer maka
ketika minum jus jeruk yang kecut, tubuh kita dapat mengalami asidosis ( pH darah asam ).
Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh
lainnya. Satuan derajat keasaman adalah pH :

- pH 7,0 adalah netral

- pH di atas 7,0 adalah basa (alkali)

- pH di bawah 7,0 adalah asam.

Suatu asam kuat memiliki pH sangat rendah (hampir 1,0) ; sedangkan suatu basa kuat
memiliki pH yang sangat tinggi (di atas 14,0).

Darah memiliki pH antara 7,35-7,45.

Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara seksama, karena perubahan pH yang


sangat kecilpun dapat memberikan efek yang serius terhadap beberapa organ.

Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa darah:

1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia. Ginjal
memiliki kemampuan untuk merubah jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya
berlangsung selama beberapa hari.
2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap
perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga pH bekerja secara
kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan, Penyangga pH yang paling
penting dalam darah menggunakan bikarbonat. Bikarbonat (suatu komponen basa) berada
dalam kesetimbangan dengan karbondioksida (suatu komponen asam). Jika lebih banyak
asam yang masuk ke dalam aliran darah , maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan
lebih sedikit karbondioksida. Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah ,
maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat.
3. Pembuangan karbondioksida.

Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus
yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa karbondioksida ke paru-paru dan di paru-paru
karbondioksida tersebut dikeluarkan (dihembuskan). Pusat pernafasan di otak mengatur
jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan mengendalikan kecepatan dan kedalaman
pernafasan. Jika pernapasan meningkat, kadar karbondioksida darah menurun dan darah
menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah meningkat dan
darah menjadi lebih asam. Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka
pusat pernafasan dan paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.

Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa
menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis
atau alkalosis.
Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu
sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.

Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu
sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.

Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat
dari sejumlah penyakit. Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk dari adanya
masalah metabolisme yang serius.

Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadi metabolik atau respiratorik, tergantung


kepada penyebab utamanya. Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik disebabkan oleh
ketidakseimbangan dalam pembentukan dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal.
Asidosis respiratorik atau alkakosis respiratorik terutama disebabkan oleh penyakit paru-paru
atau kelainan pernafasan.

Rokok dan Reaksi Kimia

Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)

Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat
lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat dibentuk
dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-
unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat diformulasikan secara
kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).

Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok

Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2,
H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur
tinggi yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang
kontak dengan udara.

CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))

reaksi pembakaran rokok

Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia
lainnya. Reaksi ini terjadi akibat pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal
dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung pada temperatur yang lebih rendah dari 800oC.
Sehingga rentang terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok berada pada area temperatur
400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang strukturnya
komplek.

CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada suhu 400-800oC))
reaksi pirolisa

Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa yang
dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan
berdifusi dalam darah. Proses difusi akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan
konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya merokok ada pada pirolisa rokok.
Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperatur yang tinggi dan
cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses hirup dan gas
produk pada area temperatur 400-800oC langsung mengalir kearah mulut yang bertemperatur
sekitar 37oC.

Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin

Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung pada
temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di atas tidak
dapat kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan tidak melalui proses pembakaran.
Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung pada temperatur, konsentrasi uap nikotin
dalam gas dan geometri saluran yang dilewati gas.

Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas
memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua
nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk
dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami
keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.

Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses
pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses
pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di industri pemanas
baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis
memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses
pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-
orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.

Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO),
setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu
tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian
tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan
karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu
partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang,
minyak, kayu atau bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal
ini berbanding terbalik dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat
abstrak serta berbeda dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan
dapat diukur secara kuantitatif.

Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim
bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-
lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam
output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan
klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena
merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian
terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ. (dari pelbagai sumber)
Diposkan oleh Dody Catur P di 04.45 0 komentar
Label: Artikel Kimia

Energi Nuklir Buat Manusia

Nuklir dari segi bahasa sebenarnya berarti inti, dan dalam hal ini inti itu diartikan inti dari
atom.

Seberapa jauh manusia mengetahui nuklir?

Sejauh ini manusia baru mengetahui Nuklir terdiri dari proton dan neutron, namun proton dan
neutron ini juga tersusun dari beberapa partikel yang jauh lebih kecil bernama kuark. Agak
ribet juga kalo menjelaskan semua teori tentang inti di sini, namun singkatnya manusia masih
banyak pertanyaan mengenai inti dan mengapa inti bisa berikatan sedangkan inti mempunyai
gaya tolak akibat jenis muatan yang sama. Namun bukan berarti tidak ada teori mengenai itu,
dan pembicaraan mengenai ikatan kuat dalam inti masih terbuka bebas bagi kita. untuk lebih
mudahnya saya sarankan anda membaca buku fisika modern untuk universitas.

Apakah ada manfaat dari pengetahuan mengenai nuklir?

Dengan banyaknya pertanyaan mengenai inti bukan berarti manusia tidak bisa memanfaatkan
potensi inti tersebut. Sudah berpuluh tahun manusia memanfaat potensi energi yang
dihasilkan dari reaksi fissi (pembelahan) inti uranium dan plutonium. Penemuan ini juga
berasal dari coba-cobanya para ilmuan menembakkan neutron ke inti untuk mendapatkan inti
baru, namun pada bebarapa inti berat hal itu menyebabkan inti menjadi pecah (terbagi)
sekaligus melepaskan neutron lain yang konsekuensinya menimbulkan panas disekitarnya.
panas ini kemudian di ambil dengan menempatkan reaksi tersebut didalam air , air yang
panas tadi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin. untuk bagian turbinnya hampir sama
dengan pembangkit listrik tenaga uap. Namun selain panasnya yang diambil, neutron yang
lepas ini juga dimanfaatkan untuk banyak hal, seperti untuk mengukur dimensi dari suatu zat,
untuk memutasikan tumbuhan agar didapatkan bibit unggul dan lain sebagainya.

Apakah ada hasil lain dari reaksi fisi?

Selain itu reaksi fissi juga menyisakan unsur-unsur yang bersifat radioaktif atau meluruh
(memancarkan partikel alfa, beta dan sinar gamma) dalam jangka waktu sangat lama, bahkan
jutaan tahun. Radiasi yang dihasilkan sangat berbahaya bagi manusia, karena dapat
memutasikan manusia secara acak. Mutasi banyak menyebabkan tumbuhnya kanker atau
disfungsi organ manusia. Radiasi ini menyebabkan hal-hal mengerikan hanya dalam dosis
tertentu. Radiasi ini bukan tidak bisa di kontrol. Penanganan yang baik terhadap sampah
sampah sisa reaksi fissi akan menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Negara-
negara pengguna energi nuklir saat ini juga sedang mencari tempat yang baik untuk
mengubur sampah nuklir ini agar terhindar dari manusia dan hal-hal yang bisa dirusaknya.

Apakah ada reaksi inti lain selain reaksi fisi?


Reaksi fissi bukanlah satu-satunya reaksi yang terjadi pada inti. Reaksi fusi mempunyai
prospek yang lebih menjanjikan. Namun pemanfaatannya masih relatif sulit. Reaksi fusi
adalah reaksi bergabungnya dua inti menjadi satu. Pada proses ini inti baru mempunyai
kehilangan massa dari dua inti penyusunnya, kehilangan massa ini berubah menjadi energi.
Saat ini inti yang sering di fusikan adalah isotop hidrogen, yaitu hidrogen yang mempunyai
neotron di intinya. Bagi yang pernah melihat film spiderman2 Vs Dr.Octopus, bisa kita lihat
adegan reaksi fusi menggunakan metode tekanan laser. Reaksi fusi tidak menyisakan unsur
radioaktif, dan otomotasi relatif lebih aman. Dan lagi bahan untuk reaksi ini tergolong sangat
amat banyak dimuka bumi ini. Tapi lagi-lagi karena kurangnya pemahaman manusia
mengenai inti membatasi kita untuk pemanfaatannya. Saat ini manusia baru mengenal metode
thermo nuklir untuk melaksanakan reaksi fusi, dan terbaru menggunakan teknologi laser.
Namun semua itu masih dalam ukuran percobaan. Seandainya manusia benar-benar mampu
membuat reaktor seperti yang ada di film iron man, maka kita akan terlepas dari yang
namanya krisis energi.

Apakah bom atom itu?

Mungkin yang paling menteror dari reaksi inti adalah terciptanya BOM NUKLIR. Bom tidak
lain adalah reaksi cepat dimana melapaskan panas yang luar biasa. Reaksi inti juga bisa
dipercepat untuk dijadikan Bom. Dengan memperbanyak uranium yang bisa melakukan
reaksi fisi maka reaksi fisi bisa mengalami suatu kondisi kritikal. Yaitu kondisi dimana satu
reaksi bisa menyebabkan 3 sampai 4 reaksi lain. Hal ini bisa tercapai karena inti yang
mengalami reaksi fissi akan melepaskan beberapa neutron yang akan memicu reaksi lain bila
neutron cukup lambat menumbuk bidang inti uranium labil lainnya. Bom hasil reaksi fisi
bukan yang terbesar, Bom dari reaksi fusi jauh lebih dahsyat dari itu. Bom ini lebih dikenal
dengan nama bom hidrogen. Bom hidrogen adalah bom yang pemicunya adalah Bom reaksi
fisi uranium atau plutonium. Panas dan tekanan tinggi dari reaksi fissi uranium akan memicu
reaksi fusi pada hidrogen dan menyebabkan ledakan kedua yang amat dahsyat. Apakah
reaktor fissi

Nuklir untuk pembangkit listrik bisa meledak seperti bom nuklir?

Pada dasarnya rekator pembangkit listrik tenaga nuklir tidak akan bisa menghasilkan ledakan
seperti boom atom. Ini disebabkan karena jumlah uranium yang dibatasi serta banyaknya
peredam neutron disekitar bahan untuk reaksi nuklir ini. Namun apabila kontrol atau
pengawasan yang kurang, reaksi nuklir di reaktor bisa menyebabkan panas yang sangat tinggi
berakibat kebocoran. Dan yang sangat berbahaya dari kebocoran ini adalah materi yang
dilepaskannya dalam bentuk gas. karena bisa dengan cepat terhembus angin dan sampai di
pemukiman. Bagaimanakah prospek teknologi nuklir di masa depan? Manusia sangat
berharap bahwa reaktor fusi bisa segera diaplikasikan untuk mengatasi kelangkaan energi.
Selain karena keamanannya juga karena bahannya yang sangat berlimpah. Namun itu
membutuhkan kerja keras dari semua pihak, terutama dari pakar-pakar nuklirnya.

Anda mungkin juga menyukai