Disebuah apotek ABC, dengan apoteker Sulastri, S.Farm., Apt, Apoteker Pendamping Iffah
Kamaliyah dan Asisten apoteker yang baru saja diterima bekerja di Apotek tersebut,. suatu
hari paqda saat manajemen pengadaan obat asisten apoteker baru mengalami kesulitan dalam
melakukan stock obat di apotek.
Dialog
Lastri :”Bagaimana mas fadhel apakah sudah di stock obatnya? Ini ada barang datang, cepat
disusun ya”
Lastri : “Mba lina atau mba eni tolong bantuin mas fadhel mendata apa saja stock obat yang
harus dipesan”.
Lina : “ya tinggal ditulis apa saja yang habis” ( dengan ekspresi sinis)
Eni : “ya ampun... susah deh kalau ada karyawan baru, harus ngajarin dari awal”
Eni : “saya bingung bu harus menjelaskan darimana untuk melakukan stock dan menata
barangnya, dia belum hafal semua obatnya”.
Lastri : “yasudah biar saya yang menjelaskan, kamu segera melakukan stock untuk barang
yang lain, mas fadhel..”
Lastri : “untuk menata barang, barang yang baru datang di taruh di bagian belakang karena
expired date yang dekat harus keluar terlebih dahulu”.
Lastri : “iya, kalau ada yang belum mengerti jangan diam saja, bisa ditanyakan pada saya
atau mba lina dan mba eni ya”.
Lastri : “oh, iya mba iffah sini ikut saya, belajar cara penerimaan barang ya”.
Lastri : “beginji loh mba dilihat dulu SP nya dengan faktur dan barangnya, cari nama
barang, bentruk sediaan, jumlah sediaaan, nomor batch dan tanggal expired date,
dilihat lagi sesuai atau tidak lalu bisa di tandatangani dan di stampel kemudian
diminta 1 lembar untuk arsip apotek”.
Iffah : “coba saya cocokan dahulu faktur dengan barangnya, ini barangnya ada yang pecah
mba”.
Iffah : “eh, sebentar mba saya minta selembar faktur untuk arsip diapotek”.
Kiki : “oh iya maaf mba saya lupa, ini mba”. (sambil menyerahkan faktur)
Iffah : “iya”
Lastri : “di edit di komputer lalu cocokan dengan harga-harga yang sudah ada di komputer,
ada perubahan harga atau tidak di bandingkan dengan faktur baru, nanti fakturnya di
arsipkan sesuai dengan nama PBF masing-masing”.