Sni 06 2456 1991 Metode Pengujian Penetrasi Bahan Bahan Bitumen PDF
Sni 06 2456 1991 Metode Pengujian Penetrasi Bahan Bahan Bitumen PDF
BAB I
DESKRIPSI
1.3 Pengertian
1) yang dimaksud dengan penetrasi adalah masuknya jarum penetrasi ukuran tertentu,
beban tertentu, dan waktu tertentu ke dalam aspal pada suhu tertentu;
2) aspal keras (asphalt cement) adalah suatu jenis aspal minyak yang didapat dari
residu hasil destilasi minyak bumi pada keadaan hampa udara.
BAB II
CARA PELAKSANAAN
2.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik-turun tanpa gesekan
dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1 mm;
2) pemegang jarum seberat (47,5±0,05) gram yang dapat dilepas dengan mudah dari
alat penetrasi untuk peneraan;
3) pemberat dari (50 ± 0,05) gram atau (100 + 0,05) gram masing-masing dipergunakan
untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100 gram dan 200 gram;
4) jarum pentrasi dibuat dari stainless steel tanda (grade) 140oC atau HRC 54 sampai
60 dengan ukuran dan bentuk lihat Gambar 2. Ujung jarum harus berbentuk kerucut
terpancung dengan berat jarum 2,5 ± 0,05 gram (Lihat Gambar 1);
5) cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar yang
rata berukuran sebagai berikut :
Penetrasi Diameter Dalam/Tinggi
dibawah 200 55 mm 35 mm
200 sampai 350 70 mm 45 mm
6) bak perendam (water bath);
Terdiri dari bejana dengan isi tidak kurang dari 10 liter dan dapat menahan suhu
25°C dengan ketelitian lebih kurang 0,1oC; bejana dilengkapi dengan pelat dasar
berlubang-lubang terletak 50 mm di atas dasar bejana dan tidak kurang dari 100 mm
di bawah permukaan air dalam bejana;
7) tempat air untuk benda uji ditempatkan di bawah alat penetrasi; tempat tersebut
mempunyai isi tidak kurang dari 350 ml dan tinggi yang cukup untuk merendam
benda uji tanpa bergerak;
8) pengatur waktu;
untuk pengukuran penetrasi dengan tangan (manual) diperlukan stop watch dengan
skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dan kesaiahan tertinggi per 60 detik;
untuk pengukuran penetrasi dengan alat otomatis, kesalahan alat tersebut tidak
boleh melebihi 0,1 detik;
9) termometer, termometer bak perendam harus ditera (lihat Gambar 2 dan Daftar 1).
2.4 Laporan
Laporkan angka penetrasi rata-rata dalam bilangan bulat sekurang-kurangnya 3
pembacaan dengan ketentuan di bawah ini :
Toleransi 2 4 6 8
LAMPIRAN B
LAIN-LAIN
GAMBAR 1
TERMOMETER
DAFTAR 1
SPESIFIKASI TERMOMETER
LAMPIRAN B
LAIN-LAIN
GAMBAR 2
JARUM PENETRASI