Anda di halaman 1dari 1

Malam berganti pagi, dan aku masih terjaga dalam sesalku ...

Terus disalahkan logikaku, terus dijauhi tawaku, terus dan terus saja tersiksa mendengar jeritan
hatiku. Segala cara coba ku lakukan untuk mengusirmu dari pikiranku. Tetapi semua tanpa
hasil. Sesakit inikah? Akhirnya aku memilih untuk tidak melawan semua yang ku rasakan. Ku
nikmati setiap detikku merindukanmu, ku nikmati setiap saat khayalanku menggambarkan
senyummu, ku jalani semuanya. Aku gagal membuatmu pergi dari hati dan pikiranku. Waktu
berlalu begitu cepat, tanpa terasa hampir setahun sudah aku mengenalmu. Saat ini aku sangat
merindukanmu. Sudah berapa lama kita tak saling menyapa? Ingin sebentar saja melihatmu
tersenyum, bahkan mendengarmu tertawa. Terakhir ku rasakan ketika kita terikat kontrak
wawancara dalam sebuah organisasi. Kala itu aku senang sekali, aku kamu tanpa ada siapapun
yang mengganggu. Sekarang aku rindu, kamu tahu?

Hari yang ku harap jangan berganti, tapi aku tahu itu tak mungkin. Aku mulai terbiasa dengan
keadaanku yang penuh bayang-bayang. Kadang ku sesalkan usia kita yang sama. Hal itu
menghentikan langkahku seketika saat ingin kembali meraihmu. Mungkin aku sanggup
menghadapi sejuta pertanyaan orang untuk hal itu. Tapi aku tak yakin, kamu bisa
melakukannya bersamaku.

Selamat Ujian Akhir Semester ! Allah bless u

Anda mungkin juga menyukai