Anda di halaman 1dari 19

KODE WARNA RESISTOR

PENGANTAR

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik dan
menghasilkan nilai resistansi tertentu. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik
sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut.

Resistor memiliki beragam jenis dan bentuk. Diantaranya resistor yang berbentuk silinder, smd
(Surface Mount Devices), dan wirewound. Jenis jenis resistor antara lain komposisi karbon,
metal film, wirewound, smd, dan resistor dengan teknologi film tebal.

Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum adalah resistor dengan bahan komposisi
karbon, dan metal film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita warna yang
melingkar di badan resistor. Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor. Dengan
mengetahui kode resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor, toleransi, koefisien
temperatur dan reliabilitas resistor tersebut. Tutorial ini akan menjelaskan kode kode resistor
yang banyak beredar di pasaran.

RESISTOR DENGAN KODE WARNA

Resistor yang menggunakan kode warna ada 3 macam, yaitu:

1. Resistor dengan 4 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi.

2. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi

3. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi dan 1 pita warna untuk
reliabilitas

Sedangkan ukuran resistor bermacam macam sesuai dengan ukuran daya resistor itu. Dipasaran
terdapat beberapa ukuran daya seperti ditunjukkan pada Gambar 1, Gambar 2 untuk komposisi
karbon dan Gambar 3, Gambar 4 untuk metal film.
Gambar 1. Resistor komposisi karbon dengan ukuran daya 1/8, 1/4 dan 1/2 watt

Rough size
Rating power Thickness Length
(W) (mm) (mm)
1/8 2 3
1/4 2 6
1/2 3 9

Gambar 2. Ukuran resistor komposisi karbon dalam milimeter.

Gambar 3. Resistor metal film dengan ukuran daya (dari atas ke bawah) 1/8W (toleransi±1%) , 1/4W
(toleransi±1%), 1W (toleransi±5%), 2W (toleransi±5%)

Rough size
Rating power Thickness Length
(W) (mm) (mm)
1/8 2 3
1/4 2 6
1 3.5 12
2 5 15

Gambar 4. Ukuran resistor metal film dalam milimeter.


KODE WARNA RESISTOR

Kode warna resistor dapat disederhanakan seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Tabel sederhana kode warna resistor.

Cara menggunakan tabel pada Gambar 5 adalah sebagai berikut:


1. Kolom colour menunjukkan warna pita pita pada resistor. Supaya mudah dihafal maka
dapat diringkas menjadi hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a-p-em-per-no, yaitu kempanjangan dari
hitam-coklat-merah-jingga(oranye)-kuning-hijau-biru-ungu-abu abu-putih-emas-perak-no
warna.
2. Kolom band a, band b, band c, adalah pita resistor yang menunjukkan angka resistansi.
3. Kolom band d adalah pita resistor yang menunjukkan nilai resistansi namun dikalikan
dengan nilai pada band a, band b, band c.
4. Kolom band d adalah pita resistor yang menunjukkan nilai toleransi.
5. Kolom band e adalah pita resistor yang menunjukkan nilai reliabilitas.
6. Untuk membedakan resistor dengan 5 pita dengan pita terakhir adalah toleransi dan 5 pita
dengan pita terakhir adalah reliabilitas adalah dengan melihat jarak pita terakhir. Jika
jaraknya lebar maka pita kelima adalah reliabilitas dan jika jaraknya sama dengan pita
pita yang lain maka pita kelima adalah toleransi.
7. Pita pertama suatu resistor adalah yang paling dekat dengan ujung resistor

Contoh:

1. Berapa nilai resistansi resitor disamping?

Jawab

Resistor ini memliki 5 pita warna dengan satu pita terakhir memiliki jarak terpisah.

Pita pertama kuning: (hi-co-me-ji-ku) => 4

Pita kedua abu abu: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a) => 8

Pita ketiga ungu: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u) => 7

Pita keempat merah: (hi-co-me) => x 100

Pita kelima emas: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a-p-em) => toleransi + 5 %

(*) jadi nilai resistansinnya sebesar 48700 ohm atau 48K7 dengan toleransi + 5 %

1. Berapa nilai resistansi resitor disamping?

Jawab

Resistor ini memliki 5 pita warna dengan satu pita terakhir memiliki jarak terpisah.

Pita pertama coklat: (hi-co) => 1


Pita kedua putih: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a-p) => 9

Pita ketiga kuning: (hi-co-me-ji-ku) => 4

Pita keempat coklat: (hi-co) => x 10

Pita kelima coklat: (hi-co) => toleransi + 1 %

(*) jadi nilai resistansinnya sebesar 1940 ohm atau 19K4 dengan toleransi + 1 %

1. Berapa nilai resistansi resitor disamping?

Jawab

Resistor ini memliki 4 pita warna dengan satu pita terakhir tidak berwarna

Pita pertama ungu: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u) => 7

Pita kedua hijau: (hi-co-me-ji-ku-hi) => 5

Pita ketiga hitam: (hi) => x 10

Pita keempat tidak berwarna: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u-a-p-em-per-no) => toleransi + 20%

(*) jadi nilai resistansinnya sebesar 750 ohm atau 750R dengan toleransi + 20 %

1. Berapa nilai resistansi resitor disamping?

Jawab

Resistor ini memliki 5 pita warna dengan satu pita terakhir memiliki jarak yang sama dengan
pita lainnya

Pita pertama ungu: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u) => 7

Pita kedua hijau: (hi-co-me-ji-ku-hi) => 5

Pita ketiga hitam: (hi) => x 1

Pita keempat jingga (oranye): (hi-co-me-ji) => toleransi + 3%

Pita kelima jingga (oranye): (hi-co-me-ji) => reliabilitas + 0,01%


(*) jadi nilai resistansinnya sebesar 75 ohm atau 75 R dengan toleransi + 3% dan reliabilitas
+ 0,01%

NILAI NILAI STANDARD RESISTOR

Tidak semua nilai resistansi tersedia di pasaran yang menjual resistor. Gambar 6 dan Gambar
7 adalah tabel nilai resistansi resistor standard yang beredar dipasaran.

1R0 10R 100R 1K0 10K 100K 1M0 10M

1R2 12R 120R 1K2 12K 120K 1M2 n/a

1R5 15R 150R 1K5 15K 150K 1M5 n/a

1R8 18R 180R 1K8 18K 180K 1M8 n/a

2R2 22R 220R 2K2 22K 220K 2M2 n/a

2R7 27R 270R 2K7 27K 270K 2M7 n/a

3R3 33R 330R 3K3 33K 330K 3M3 n/a

3R9 39R 390R 3K9 39K 390K 3M9 n/a

4R7 47R 470R 4K7 47K 470K 4M7 n/a

5R6 56R 560R 5K6 56K 56OK 5M6 n/a

6R8 68R 680R 6K8 68K 680K 6M8 n/a

8R2 82R 820R 8K2 82K 82OK 8M2 n/a

Gambar 6. Nilai standard resistor pada jangkauan E12

1R0 10R 100R 1K0 10K 100K 1M0

1R1 11R 110R 1K1 11K 110K n/a


1R2 12R 120R 1K2 12K 120K n/a

1R3 13R 130R 1K3 13K 130K n/a

1R5 15R 150R 1K5 15K 150K n/a

1R6 16R 160R 1K6 16K 160K n/a

1R8 18R 180R 1K8 18K 180K n/a

2R0 20R 200R 2K0 20K 200K n/a

2R2 22R 220R 2K2 22K 220K n/a

2R4 24R 240R 2K4 24K 240K n/a

2R7 27R 270R 2K7 27K 270K n/a

3R0 30R 300R 3K0 30K 300K n/a

3R3 33R 330R 3K3 33K 330K n/a

3R6 36R 360R 3K6 36K 360K n/a

3R9 39R 390R 3K9 39K 390K n/a

4R3 43R 430R 4K3 43K 430K n/a

4R7 47R 470R 4K7 47K 470K n/a

5R1 51R 510R 5K1 51K 510K n/a

5R6 56R 560R 5K6 56K 56OK n/a

6R2 62R 620R 6K2 62K 620K n/a


6R8 68R 680R 6K8 68K 680K n/a

7R5 75R 750R 7K5 75K 750K n/a

8R2 82R 820R 8K2 82K 82OK n/a

9R1 91R 910R 9K1 91K 910K n/a

Gambar 7. Nilai standard resistor pada jangkauan E24

Kondensator
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday.
Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga
saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari
bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan
listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak
menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore",
bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.

 Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif
serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Lambang kondensator (mempunyai kutub) pada skema elektronika.


 Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak
mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih
berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.

Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.

Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat
yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu
nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator
sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat
dengan huruf (C).

Kapasitor dalam rangkaian elektronik

Kapasitansi
Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu
besar, sehingga digunakan:

 Pikofarad ( )=
 Nanofarad ( )=
 Microfarad ( )=

Kapasitansi dari kondensator dapat ditentukan dengan rumus:


: Kapasitansi

: permitivitas hampa

: permitivitas relatif

: luas pelat

:jarak antar pelat/tebal dielektrik

Adapun cara memperbesar kapasitansi kapasitor atau kondensator dengan jalan:

1. Menyusunnya berlapis-lapis.
2. Memperluas permukaan variabel.
3. Memakai bahan dengan daya tembus besar.

Permitivitas Relatif Dielektrik


Dielektrik Permitivitas
Keramik rugi rendah 7
Keramik k tinggi 50.000
Mika perak 6
Kertas 4
Film plastik 2,8
Polikarbonat 2,4
Polistiren 3,3
Poliester 2,3
Polipropilen 8
Elektrolit aluminium 25
Elektrolit tantalum 35

Wujud dan Macam kondensator


Karakteristik kondensator
Frekue Sudu Resista
Tegang Koefisi nsi
Tegangan t rugi nsi
Jangkau Toleran an DC en suhu pancun Stabilit
Tipe AC lazim ( bocoran
an si (%) lazim (ppm/C as
(V) g
(V) ) ) ( )
(MHz)
10 nF - 300 lumaya
Kertas ± 10% 500 V 600 V 0,1 MHz 0,01 109
10 uF ppm/C n
5 pF - 10 100 0,000 Baik
Mika perak ± 0,5% - 400 V 10 MHz 1011
nF ppm/C 5 sekali
Karakteristik kondensator
Frekue Sudu Resista
Tegang Koefisi nsi
Tegangan t rugi nsi
Jangkau Toleran an DC en suhu pancun Stabilit
Tipe AC lazim ( bocoran
an si (%) lazim (ppm/C as
(V) g
(V) ) ) ( )
(MHz)
5 pF - 1 30
Keramik ± 10% 250 V 400 V 10 MHz 0,01 108 Baik
uF ppm/C
50 pF - -150 0,000 Baik
Polystyrene ± 1% 150 V 500 V 10 MHz 1012
500 nF ppm/C 5 sekali
100 pF - 400
Polyester ± 5% 400 V 400 V 1 MHz 0,001 1011 Cukup
2 uF ppm/C
Polypropyl 1 nF - 170 0,000
± 5% 600 V 900 V 1 MHz 1010 Cukup
ene 100 uF ppm/C 5
Elektrolit Terpolaris 1500 0,05 M
1 uF - 1 F ± 50% 400 V 0,05 108 Cukup
aluminium asi ppm/C Hz
Elektrolit 1 uF - Terpolaris 500
± 10% 60 V 0,1 MHz 0,005 108 Baik
tantalum 2000 uF asi ppm/C

Jenis kondensator
Berdasarkan kegunaannya kondensator dibagi dalam:

1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)


2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)
3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)

Induktor
Induktor
Beberapa jenis induktor harga rendah.

Simbol

Tipe Pasif

Pembuatan pertama Michael Faraday(1831)

 l
 b
 s

Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan
berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus
listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan
oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat
penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang
kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu
komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya
berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.

Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak
memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi,
beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi,
induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya
pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti karena efek
histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.

Daftar isi
 1 Fisika
 2 Faktor Q
 3 Penggunaan
 4 Konstruksi induktor
 5 Jenis-jenis lilitan
o 5.1 Lilitan ferit sarang madu
o 5.2 Lilitan inti toroid
 6 Rumus induktansi
 7 Dalam sirkuit elektrik
o 7.1 Analisis sirkuit Laplace (s-domain)
o 7.2 Jejaring induktor
o 7.3 Energi yang tersimpan
 8 Lihat pula
 9 Sinonim
 10 Catatan
 11 Pranala luar

Fisika
Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk disekitar
konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan arus. Arus listrik yang melewati
konduktor membuat medan magnet sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam arus
menyebabkan perubahan medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan melalui
GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah
gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu. Sebagai
contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya elektromotif sebesar 1
volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap sekon. Jumlah lilitan,
ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi.

Faktor Q
Sebuah induktor ideal tidak menimbulkan kerugian terhadap arus yang melewati lilitan. Tetapi,
induktor pada umumnya memiliki resistansi lilitan dari kawat yang digunakan untuk lilitan.
Karena resistansi lilitan terlihat berderet dengan induktor, ini sering disebut resistansi deret.
Resistansi deret induktor mengubah arus listrik menjad bahang, yang menyebabkan pengurangan
kualitas induktif. Faktor kualitas atau "Q" dari sebuah induktor adalah perbandingan reaktansi
induktif dan resistansi deret pada frekuensi tertentu, dan ini merupakan efisiensi induktor.
Semakin tinggi faktor Q dari induktor, induktor tersebut semakin mendekati induktor ideal tanpa
kerugian.

Faktor Q dari sebuah induktor dapat diketahui dari rumus berikut, dimana R merupakan
resistansi internal dan adalah resistansi kapasitif atau induktif pada resonansi:

Dengan menggunakan inti feromagnetik, induktansi dapat ditingkatkan untuk jumlah tembaga
yang sama, sehingga meningkatkan faktor Q. Inti juga memberikan kerugian pada frekuensi
tinggi. Bahan inti khusus dipilih untuk hasil terbaik untuk jalur frekuensi tersebut. Pada VHF
atau frekuensi yang lebih tinggi, inti udara sebaiknya digunakan.

Lilitan induktor pada inti feromagnetik mungkin jenuh pada arus tinggi, menyebabkan
pengurangan induktansi dan faktor Q yang sangat signifikan. Hal ini dapat dihindari dengan
menggunakan induktor inti udara. Sebuah induktor inti udara yang didesain dengan baik dapat
memiliki faktor Q hingga beberapa ratus.

Sebuah kondensator nyaris ideal (faktor Q mendekati tak terhingga) dapat dibuat dengan
membuat lilitan dari kawat superkonduktor pada helium atau nitrogen cair. Ini membuat
resistansi kawat menjadi nol. Karena induktor superkonduktor hampir tanpa kerugian, ini dapat
menyimpan sejumlah besar energi listrik dalam lilitannya.

Penggunaan

Induktor dengan dua lilitan 47mH, sering dijumpai pada pencatu daya.

Induktor sering digunakan pada sirkuit analog dan pemroses sinyal. Induktor berpasangan
dengan kondensator dan komponen lain membentuk sirkuit tertala. Penggunaan induktor
bervariasi dari penggunaan induktor besar pada pencatu daya untuk menghilangkan dengung
pencatu daya, hingga induktor kecil yang terpasang pada kabel untuk mencegah interferensi
frekuensi radio untuk dprd melalui kabel. Kombinasi induktor-kondensator menjadi rangkaian
tala dalam pemancar dan penerima radio. Dua induktor atau lebih yang terkopel secara magnetik
membentuk transformator.

Induktor digunakan sebagai penyimpan energi pada beberapa pencatu daya moda sakelar.
Induktor dienergikan selama waktu tertentu, dan dikuras pada sisa siklus. Perbandingan transfer
energi ini menentukan tegangan keluaran. Reaktansi induktif XL ini digunakan bersama
semikonduktor aktif untuk menjaga tegangan dengan akurat. Induktor juga digunakan dalam
sistem transmisi listrik, yang digunakan untuk mengikangkan paku-paku tegangan yang berasal
dari petir, dan juga membatasi arus pensakelaran dan arus kesalahan. Dalam bidang ini,
indukutor sering disebut dengan reaktor.

Induktor yang memiliki induktansi sangat tinggi dapat disimulasikan dengan menggunakan
girator.

Konstruksi induktor

Induktor, skala dalam sentimeter.

Sebuah induktor biasanya dikonstruksi sebagai sebuah lilitan dari bahan penghantar, biasanya
kawat tembaga, digulung pada inti magnet berupa udara atau bahan feromagnetik. Bahan inti
yang mempunyai permeabilitas magnet yang lebih tinggi dari udara meningkatkan medan
magnet dan menjaganya tetap dekat pada induktor, sehingga meningkatkan induktansi induktor.
Induktor frekuensi rendah dibuat dengan menggunakan baja laminasi untuk menekan arus eddy.
Ferit lunak biasanya digunakan sebagai inti pada induktor frekuensi tingi, dikarenakan ferit tidak
menyebabkan kerugian daya pada frekuensi tinggi seperti pada inti besi. Ini dikarenakan ferit
mempunyai lengkung histeresis yang sempit dan resistivitasnya yang tinggi mencegah arus eddy.
Induktor dibuat dengan berbagai bentuk. Sebagian besar dikonstruksi dengan menggulung kawat
tembaga email disekitar bahan inti dengan kaki-kali kawat terlukts keluar. Beberapa jenis
menutup penuh gulungan kawat di dalam material inti, dinamakan induktor terselubungi.
Beberapa induktor mempunyai inti yang dapat diubah letaknya, yang memungkinkan
pengubahan induktansi. Induktor yang digunakan untuk menahan frekuensi sangat tinggi
biasanya dibuat dengan melilitkan tabung atau manik-manik ferit pada kabel transmisi.

Induktor kecil dapat dicetak langsung pada papan rangkaian cetak dengan membuat jalur
tembaga berbentuk spiral. Beberapa induktor dapat dibentuk pada rangkaian terintegrasi menhan
menggunakan inti planar. Tetapi bentuknya yang kecil membatasi induktansi. Dan girator dapat
menjadi pilihan alternatif.

Jenis-jenis lilitan
Lilitan ferit sarang madu

Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilangan untuk mengurangi efek kapasitansi
terdistribusi. Ini sering digunakan pada rangkaian tala pada penerima radio dalam jangkah
gelombang menengah dan gelombang panjang. Karena konstruksinya, induktansi tinggi dapat
dicapai dengan bentuk yang kecil.

Lilitan inti toroid

Sebuah lilitan sederhana yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan magnet
eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid dapat dibuat dari lilitan silinder
dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga menyatukan kutub utara dan
selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada lilitan. Ini menyebabkan lebih sedikit
radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari medan magnet eksternal.

Rumus induktansi
Besaran (SI, kecuali disebutkan
Konstruksi Rumus
khusus)

 L = induktansi
 μ0 = permeabilitas vakum
 K = koefisien Nagaoka
Lilitan silinder
 N = jumlah lilitan
 r = jari-jari lilitan
 l = panjang lilitan

 L = induktansi
Kawat lurus  l = panjang kawat
 d = diameter kawat

 L = induktansi (µH)
Lilitan silinder pendek  r = jari-jari lilitan (in)
berinti udara  l = panjang lilitan (in)
 N = jumlah lilitan

 L = induktansi (µH)
 r = rerata jari-jari lilitan (in)
Lilitan berlapis-lapis berinti
 l = panjang lilitan (in)
udara  N = jumlah lilitan
 d = tebal lilitan (in)

Lilitan spiral datar berinti  L = induktansi


udara  r = rerata jari-jari spiral
 N = jumlah lilitan
 d = tebal lilitan

 L = induktansi
 μ0 = permeabilitas vakum
 μr = permeabilitas relatif
Inti toroid bahan inti
 N = jumlah lilitan
 r = jari-jari gulungan
 D = diameter keseluruhan

Dalam sirkuit elektrik


Sebuah induktor menolak perubahan arus. Sebuah induktor ideal tidak menunjukkan resistansi
kepada arus rata, tetapi hanya induktor superkonduktor yang benar-benar memiliki resistansi nol.
Pada umumnya, hubungan antara perubahan tegangan, induktansi, dan perubahan arus pada
induktor ditentukan oleh rumus diferensial:

Jika ada arus bolak-balik sinusoida melalui sebuah induktor, tegangan sinusoida diinduksikan.
Amplitudo tegangan sebanding dengan amplitudo arus dan frekuensi arus.

Pada situasi ini, fase dari gelombang arus tertinggal 90 dari fase gelombang tegangan.

Jika sebuah induktor disambungkan ke sumber arus searah, dengan harga "I" melalui sebuah
resistansi "R" dan sumber arus berimpedansi nol, persamaan diferensial diatas menunjukkan
bahwa arus yang melalui induktor akan dibuang secara eksponensial:

Analisis sirkuit Laplace (s-domain)

Ketika menggunakan analisis sirkuit transformasi Laplace, impedansi pemindahan dari induktor
ideal tanpa arus sebelumnya ditunjukkan dalam domain s oleh:
dimana

L adalah induktansi

s adalah frekuensi kompleks

Jika induktor telah memiliki arus awal, ini dapat ditunjukkan dengan:

 menambahkan sumber tegangan berderet dengan induktor dengan harga:

(Pegiatikan bahwa sumber tegangan harus berlawanan kutub dengan arus awal)

 atau dengan menambahkan sumber arus berjajar dengan induktor, dengan harga:

dimana

L adalah induktansi

adalah arus awal

Jejaring induktor

Induktor dalam konfigurasi kakap memiliki beda potensial yang sama. Untuk menemukan
induktansi ekivalen total (Leq):

Arus dalam induktor deret adalah sama, tetapi tegangan yang membentangi setiap induktor bisa
berbeda. Penjumlahan dari beda potensial dari beberapa induktor seri sama dengan tegangan
total. Untuk menentukan todu total digunakan rumus:
Hubungan tersebut hanya benar jika tidak ada kopling magnetis antar kumparan.

Energi yang tersimpan

Energi yang tersimpan di induktor ekivalen dengan usaha yang dibutuhkan untuk mengalirkan
arus melalui induktor, dan juga medan magnet:

Dimana L adalah induktansi dan I adalah arus yang melalui induktor.

Anda mungkin juga menyukai