Anda di halaman 1dari 10

PENANGGULANGAN HIV/AIDS

Disusun oleh :
1. Citra Shofia Wardani
2. Evi Fitriyah
3. Nur Halimah
4. Nur Isnaini Fitriah
5. Okvia Triwulandari
6. Puji Wahyu

AKADEMI KEBIDANAN
HAFSHAWATY ZAINUL HASAN
GENGGONG
2011-2012
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur alhamdulillah kepada Allah SWT. Atas nikmat


dan Ma’unahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun bedasarkan tugas yang diberikan oleh Drs. Abdul
Aziz Wahab, M.Ag sebagai referensi dan pedoman kami untuk
mendalami materi tentang penanggulangan tentang HIV AIDS.
Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi sanjungan
besar Nabi Muhammad SAW. Keluarga dan para sahabat dan para
pengikutnya. Dengan harapan kami dapat memperoleh safa’atnya di hari
kelak. Untuk memperoleh kehidupan yang bahagia, baik dunia maupun
akhirat.
Makalah ini disajikan bertujuan untuk menguji pemahaman
mahasiswa terhadap materi yang telah diberikan.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula makalah ini,
masih jauh dengan sempurna. oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun tetap kami nantikan demi kesmpurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Genggong , 25 September 2011

Penyusun

i
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan masalah yang dihadapi, Indonesia telah melaksanakan
strategi penanggulangan HIV dan AIDS melalui dua periode yang dimuat
dalam Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS 1994-2003 dan
tahun 2003-2007. Di tahun-tahun mendatang tantangan yang dihadapi dalam
upaya penanggulangan HIV dan AIDS semakin besar dan rumit sehingga
diperlukan strategi baru untuk
menghadapinya. Strategi Nasional 2007-2010 (STRANAS 2007-2010)
menjabarkan paradigma baru dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS
di Indonesia dari upaya yang terfragmentasi menjadi upaya yang
komprehensif dan terintegrasi diselenggarakan dengan harmonis oleh semua
pemangku kepentingan (stakeholder).
Namun strategi ini akan terus mengembangkan kemajuan yang telah dicapai
oleh strategi-strategi sebelumnya.
Akserelasi upaya perawatan, pengobatan dan dukungan pada orang yang
hidup dengan HIV dan AIDS (ODHA) dijalankabersamaan dengan
akselerasi upaya pencegahan baik dilingkungan sub-populasi
berperilaku risiko tinggi maupu dilingkungan sub-populasi berperilaku risiko
rendah dan masyarakat umum.
Penguatan Komisi Penanggulangan AIDS di semua tingkat dan kelompok-
kelompok kerja penanggulangan AIDS (Pokja AIDS) di semua sektor
diteruskan agar mampu mengkoordinasikan implementasi dari strategi ini di
tingkat nasional, regional maupun institusi.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari HIV/ AIDS?


2. Jelaskan permasalahan HIV/ AIDS di Kota Probolinggo?
3. Bagaimana cara penanggulangan HIV/ AIDS di Kota Probolinggo?
4. Jelaskan persentase penderita HIV/ AIDS di Kota Probolinggo?
5. Apa dampak dari penyebaran HIV/AIDS?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari HIV/ AIDS


2. Untuk mengetahui permasalahan HIV/ AIDS yang terjadi di Kota
Probolinggo
3. Untuk mengetahui cara penanggulangan HIV/ AIDS di Kota
Probolinggo
4. Untuk mengetahui persentase penderita HIV/ AIDS di Kota
Probolinggo
5. Untuk mengetahui dampak penyebaran HIV/AIDS

1.4 Target Pencapaian

Dengan adanya pemahaman dengan materi penanggulangan HIV/


AIDS ini kami mempunyai harapan untuk semua masyarakat agar
mengerti tentang virus ini dan target kami dapat mengurangi
masyarakat terhindar dari virus ini. Dan lebih waspada dengan
keadaan lingkungan sekitar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HIV/AIDS


HIV merupakan virus yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia.
Sedangkan AIDS merupakan kumpulan gejala yang disebabkan menurunnya sistem
kekebalan tubuh.

2.2 Permasalahan HIV/AIDS


Tingginya tingkat penyebaran HIV dan AIDS pada kelompok manapun berarti bahwa
semakin banyak orang menjadi sakit, dan membutuhkan jasa pelayanan kesehatan.
Perkembangan penyakit yang lamban dari infeksi HIV berarti bahwa pasien sedikit demi
sedikit menjadi lebih sakit dalam jangka waktu yang panjang, membutuhkan semakin banyak
perawatan kesehatan.Biaya langsung dari perawatan kesehatan tersebut semakin lama akan
menjadi semakin besar. Diperhitungkan juga adalah waktu yang dihabiskan oleh anggota
keluarga untuk merawat pasien, dan tidak dapat melakukan aktivitas yang produktif. Waktu
dan sumber daya yang diberikan untuk merawat pasien HIV dan AIDS sedikit demi sedikit
dapat mempengaruhi program lainnya dan menghabiskan sumber daya untuk aktivitas
kesehatan lainnya.

2.3 Cara Penanggulangan HIV/AIDS

Memperhatikan kecenderungan epidemi HIV dan AIDS dan faktor-faktor yang


mempengaruhinya, upaya pencegahan dan penaggulangan di Indonesia akan memakan waktu
yang cukup lama. Oleh sebab itu upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS
harus dapat dijamin kesinambungannya. Kesinambungan upaya ini sangat ditentukan oleh
komitmen politik, kepemimpinan yang kuat, tersedianya dana yang terus menerus, perawatan
sarana dan prasarana yang digunakan serta pelibatan seluruh unsur masyarakat termasuk
mereka yang sudah terinfeksi.

Penularan dan penyebaran HIV dan AIDS sangat berhubungan dengan perilaku
beresiko, oleh karena itu penanggulangan harus memperhatikan faktor-faktoryang
berpengaruh terhadap perilaku tersebut. Bahwa kasus HIV dan AIDS diidap sebagian besar
oleh kelompok perilaku resiko tinggi yang merupakan kelompok yang dimarginalkan, maka
program-program pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS memerlukan
pertimbangan keagamaan, adat-istiadat dan norma-norma masyarakat yang berlaku
disamping pertimbangan kesehatan. Perlu adanya program-program pencegahan HIV dan
AIDS yang efektif dan memiliki jangkauan layanan yang semakin luas dan program-program
pengobatan,perawatan dan dukungan yang komprehensif bagi ODHA maupun OHIDA
untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

3
Dengan latar belakang pemikiran tersebut, maka kebijakan penanggulangan HIV
dan AIDS di Indonesia disusun sebagai berikut:
a. Upaya penanggulangan HIV dan AIDS harus memperhatikan nilai-nilai agama dan
budaya/norma kemasyarakatan dan kegiatannya diarahkan untuk mempertahankan dan
memperkokoh ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
b. Upaya penanggulangan HIV dan AIDS diselenggarakan oleh
masyarakat,pemerintah, dan LSM berdasarkan prinsip kemitraan. Masyarakat dan LSM
menjadi pelaku utama sedangkan pemerintah berkewajiban mengarahkan,membimbing dan
menciptakan suasana yang mendukung terselenggaranya upaya penanggulangan HIV dan
AIDS;
c. Upaya penanggulangan harus didasari pada pengertian bahwa masalah HIV dan
AIDS sudah menjadi masalah sosial kemasyarakatan serta masalah nasional dan
penanggulangannya melalui “Gerakan Nasional Penanggulangan HIV and AIDS”;
d. Upaya penanggulangan HIV and AIDS diutamakan pada kelompok masyarakat
berperilaku risiko tinggi tetapi harus pula memperhatikan kelompok masyarakat yang rentan,
termasuk yang berkaitan dengan pekerjaannya dan kelompok marginal terhadap penularan
HIV and AIDS;
e. Upaya penanggulangan HIV and AIDS harus menghormati harkat dan martabat
manusia serta memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender;
f. Upaya pencegahan HIV dan AIDS pada anak sekolah, remaja dan masyarakat
umum diselenggarakan melalui kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi guna mendorong
kehidupan yang lebih sehat;
g. Upaya pencegahan yang efektif termasuk penggunaan kondom 100% pada setiap
hubungan seks berisiko, semata-mata hanya untuk memutus rantai penularan HIV;
h. Upaya mengurangi infeksi HIV pada pengguna napza suntik melalui kegiatan
pengurangan dampak buruk (harm reduction) dilaksanakan secara komprehensif dengan juga
mengupayakan penyembuhan dari ketergantungan pada napza.
i. Upaya penanggulangan HIV and AIDS merupakan upaya-upaya terpadu dari
peningkatan perilaku hidup sehat, pencegahan penyakit, pengobatan dan perawatan
berdasarkan data dan fakta ilmiah serta dukungan terhadap ODHA.
j.Setiap pemeriksaan untuk mendiagnosa HIV and AIDS harus didahului dengan
penjelasan yang benar dan mendapat persetujuan yang bersangkutan (informed consent).
Konseling yang memadai harus diberikan sebelum dan sesudah pemeriksaan, dan hasil
pemeriksaan diberitahukan kepada yang bersangkutan tetapi wajib dirahasiakan kepada pihak
lain.
k.Diusahakan agar peraturan perundang-undangan harus mendukung dan selaras
dengan Strategi Nasional Penanggulangan HIV and AIDS disemua tingkat.

Tujuan dari penanggulangan HIV/AIDS secara umum adalah mencegah dan


mengurangi penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA serta mengurangi dampak
sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat.

4
2.4 Persentase Penderita HIV/ AIDS di Kota Probolinggo

Di Kota Probolinggo penyebaran HIV/AIDS cukup luas dan persentasi penderita


HIV/AIDS pun cukup banyak. Peringkat pertama dalam penderita HIV/AIDS terbanyak
adalah kota kraksaan yaitu dengan penderita sebanyak 24 orang.

Adapun persentasi penderita HIV/AIDS di Kota Probolinggo yaitu :


a. Kraksaan : 24 orang
b. Paiton : 17 orang
c. Dringu : 16 orang
d. Besuk : 14 orang
e. Padjarakan : 2 orang

2.5 Dampak Penyebaran HIV/AIDS

A. Dampak Terhadap Kesehatan


Tingginya tingkat penyebaran HIV dan AIDS pada kelompok manapun berarti
bahwa semakin banyak orang menjadi sakit, dan membutuhkan jasa pelayanan
kesehatan. Perkembangan penyakit yang lamban dari infeksi HIV berarti bahwa
pasien sedikit demi sedikit menjadi lebih sakit dalam jangka waktu yang panjang,
dan itu membutuhkan semakin banyak perawatan kesehatan.

B. Dampak Terhadap Ekonomi Sosial


Perkembangan ekonomi akan tertahan apabila epidemi HIV menyebabkan
kemiskinan bagi para penderitanya sehingga meningkatkan kesenjangan yang
kemudian menimbulkan lebih banyak lagi keadaan yang tidak stabil. Epidemi
HIV dan AIDS akan meningkatkan terjadinya kemiskinan dan ketidak
seimbangan ekonomi yang diakibatkan oleh dampaknya pada individu dan
ekonomi. Dari sudut pandang individu HIV dan AIDS berarti tidak dapat masuk
kerja, jumlah hari kerja yang berkurang, kesempatan yang terbatas untuk
mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik dan umur masa produktif
yang lebih pendek.

C. Dampak Terhadap Tatanan Sosial


Adanya stigma dan diskriminasi akan berdampak pada tatanan sosial masyarakat.
Penderita HIV dan AIDS dapat kehilangan kasih sayang dan kehangatan
pergaulan sosial. Sebagian akan kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan
yang pada akhirnya menimbulkan kerawanan sosial. Sebagaian mengalami
keretakan rumah tangga sampai perceraian. Jumlah anak yatim dan piatu akan
bertambah yang akan menimbulkan masalah tersendiri. Oleh sebab itu
keterbukaan dan hilangnya stiga dan diskriminasi sangat perlu mendapat perhatian
dimasa mendatang.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas,dapat disimpulkan bahwa HIV/AIDS adalah virus


yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.Penyebaran HIV/AIDS dapat berdampak buruk
bagi kehidupan masyarakat luas.Di dalam penyebaran HIV/AIDS di perlukan
penanggulangan yang intensif untuk mencegah dan mengurangi penularan HIV/AIDS.Salah
satu cara penanggulangan HIV/AIDS yaitu dengan pemeriksaan dan konseling. Konseling
yang memadai harus diberikan sebelum dan sesudah pemeriksaan, dan hasil pemeriksaan
diberitahukan kepada yang bersangkutan tetapi wajib dirahasiakan kepada pihak lain.

3.2 Saran

1. Seharusnya pencegahan HIV/AIDS di tindaklanjuti secara cepat dan bijaksana agar


dampak yang terjadi tidak semakin luas.
2. Penggunaan jarum suntik sekali pakai harus dilakukan.
3. Penggunaan kondom bagi pasangan suami istri dengan cara yang baik,apabila di
ketahui salah satu diantara suami istri tersebut menderita HIV/AIDS.
4. Waspadalah terhadap virus HIV/AIDS karena menyebabkan kematian.
5. Jagalah kesehatan dan makanlah makanan yang bergizi.
6. Bagi ODHA sebaiknya segera memeriksakan dirinya dan berkonsultasi ke VCT.

6
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................................ii

Bab 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.4 Target Pencapaian..................................................................................2

Bab 2 : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian HIV/AIDS..........................................................................3
2.2 Permasalahan HIV/ AIDS....................................................................3
2.3 cara Penanggulangan HIV/ AIDS........................................................3
2.4 Presentasi HIV/ AIDS Di kabupaten Probolinggo...............................4

Bab 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................5
3.2 Saran.....................................................................................................5

Daftar Pustaka.........................................................................................................iii

ii
Daftar Pustaka
www.google.com
KPA(Komisi Penanggulangan AIDS) Probolinggo, Bpk.Ismail Panji, dkk.

Anda mungkin juga menyukai