Anda di halaman 1dari 23

PRINSIP DASAR

AUDIT LINGKUNGAN

Dr. Rita Parmawati, SP., ME


PENDAHULUAN
Setiap usaha/kegiatan wajib menjaga kelestarian lingkungannya.
Untuk menjaga kelestarian lingkungan secara terus menerus,
perlu dilaksanakan pemantauan lingkungan sesuai yang tertera
di AMDAL
Dokumen AMDAL yang memuat tata cara dan prosedur
pemantauan lingkungan adalah dokumen Rencana Pemantauan
Lingkungan
Pada waktu tertentu secara periodik atau pada saat ada
problem atau ada keperluan khusus diperlukan kajian
lingkungan
PENDAHULUAN
Kajian lingkungan yang dimaksudkan untuk mengetahui kinerja
manajemen pengelolaan lingkungan adalah :
1. Audit Lingkungan
2. Peringkat Pengelolaan Lingkungan
3. Mencari cara penyelesaian masalah bagi beberapa komponen
kegiatan pengelolaan yang belum berhasil menanggulangi
kerusakan.
Di dalam audit lingkungan terdapat uraian tentang mitigasi
dampak yang terjadi yaitu berupa cara pencegahan dan
penanggulangan dampak lingkungan
Definisi Audit Lingkungan
A.H. Millichamp :
Suatu penilaian yang sistematis, didokumentasikan, berkala,
dan obyektif bagaimana organisasi, manajemen, dan semua
aktiva memiliki kontribusi untuk mengamankan lingkungan
dengan melakukan pengendalian manajemen terhadap
lingkungan termasuk memenuhi persyaratan dan standar-
standar yang berlaku.
Definisi Audit Lingkungan
Kep. Men. LH No 42 Tahun 1994
Suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik,
terdokumentasi, periodik dan obyektif tentang bagaimana suatu
kinerja organisasi, system manajemen dan peralatan dengan
tujuan memfasilitasi control manajemen terhadap pelaksanaan
upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian
pemanfaatan kebijakan usaha atau kegiatan terhadap peraturan
perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan.
Beberapa catatan dari definisi diatas:
Audit lingkungan merupakan alat manajemen, akan tetapi dapat juga
digunakan sbg alat dari badan pengatur dan setiap kelompok yang
berhubungan dalam menilai kinerja lingkungan.
Audit lingkungan harus sistematis (bukan sembarangan), didokumentasikan,
berkala (bukan hanya sekali), dan obyektif (tidak menutupi kesalahan).
Audit lingkungan meningkatkan kinerja /performa.
Tujuan audit lingkungan adalah memberi kontribusi untuk mengamankan
lingkungan.
Audit lingkungan merupakan bagian dari sistem manajemen.
Audit lingkungan berhubungan dengan menilai kebijakan perusahaan yang
berkaitan dengan persyaratan peraturan, akan tetapi juga dengan standar
yang sesuai menurut pandangan manajemen.
Kebijakan Audit Lingkungan
Audit lingkungan cenderung diterapkan secara sukarela.
Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup hanya bersikap
mendorong pelaksanaan audit lingkungan, terutama ketika suatu
perusahaan ingin melihat kinerja pengelolaan lingkungan.
Hal ini sangat jelas disebutkan di dalam Undang-Undang Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pasal 1 angka 1 dan Pasal 48 mengandung arti
bahwa pelaksanaan audit dapat dilaksanakan secara internal dan
sukarela
karena itulah Pemerintah hanya bersifat mendorong pelaksanaan
audit lingkungan, dalam rangka meningkatkan kinerja lingkungan
hidup
Kebijakan Audit Lingkungan
Audit sering kali dipandang sebagai suatu alat untuk
mendiagnosis kesehatan pengelolaan lingkungan pada suatu
perusahaan karena sifatnya yang berupa evaluasi.
Dalam hal ini, perlu ditekankan sekali lagi bahwa audit
lingkungan bukanlah alat perencanaan lingkungan awal
sebagaimana halnya perangkat AMDAL.
Namun demikian hasil suatu audit lingkungan dapat dijadikan
perencanaan untuk perbaikan pada tahap berikutnya dari suatu
siklus hidup suatu kegiatan usaha
Kebijakan Audit Lingkungan
Jadi, jelas bahwa audit lingkungan diterapkan secara sukarela.
Namun demikian, audit lingkungan sukarela tidak dapat membatasi
pihak otoritas pemerintah untuk melakukan hal-hal sebagai berikut.
• Penyidikan terhadap suatu kegiatan yang dicurigai melakukan • Hal ini diatur di dalam Pasal 48 UU No.32/2009
kelalaian, penghindaran kewajiban dan pelanggaran terhadap yang mengandung arti bahwa audit dapat
pentaatan hukum dan peraturan. dilaksanakan secara mandatory (wajib untuk
• Hak meminta suatu informasi khusus sebagai dasar pentaatan) bagi kondisi tertentu, yaitu jika tidak
penentuan perangkat kinerja lingkungan suatu usaha dan/atau mematuhi UU No.32/2009.
kegiatan;
• Tanggung jawab dunia usaha dan industri untuk menyediakan
data hasil pengelolaan dan pemantauan lingkungan kepada
pemerintah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No.32
Tahun 2009 dan peraturan-peraturan lingkungan yang lain
Pemeriksaan rutin yang Kebijakan pemerintah dalam
merupakan program mendorong pelaksanaan audit
sukarela, terdapat pula
instansi pengelola kebijakan yang bersifat
lingkungan paksaan pentaatan
Kebijakan Audit Lingkungan
Pemerintah dalam mengumumkan suatu hasil audit (yang
bersifat wajib), harus melakukan kajian melalui verifikasi
terhadap suatu hasil audit (Pasal 4).
Namun demikian, perlu dicatat di sini bahwa pelaksanaan audit
lingkungan yang bersifat wajib harus dilaksanakan secara hati-
hati dan hanya untuk kasus-kasus tertentu yang mempunyai
risiko tinggi
Sehingga memerlukan campur tangan pemerintah dalam
pengendalian dampak lingkungan dari suatu kegiatan usaha.
Landasan kebijakan penerapan audit lingkungan di
Indonesia
Perangkat audit lingkungan sangat potensial sebagai perangkat pengelolaan
lingkungan hidup

Pelaksanaan audit lingkungan diupayakan untuk tidak menjadi suatu perangkat


yang mengikat tetapi didorong untuk dilaksanakan secara sukarela

Pemerintah berkeinginan untuk dapat memperkenalkan suatu perangkat lain


bagi perusahaan untuk memeriksa dan meningkatkan kinerja pengelolaan
lingkungan hidup usahanya secara mandiri

Tidak harus dipublikasikan. Namun jika akan digunakan untuk promosi/publikasi,


pemerintah memiliki kepentingan untuk melindungi informasi masyarakat melalui
proses verifikasi

Audit wajib hanya diterapkan untuk kasus tertentu dan dilakukan secara terbatas
Audit Lingkungan mempunyai 3 tujuan :
Ketaatan terhadap peraturan
Bantuan untuk akuisisi dan penjualan aktiva, dan
Pengembangan korporat terhadap misi penghijauan

(Grant Ledgerwood, Elizabeth Street, dan Riki Therivel)


Kategori Umum Area Khusus
I Ketaatan Kesesuaian legal/hukum
Kesesuaian yang diantisipasi terhadap liabilitas untuk peraturan baru
Penelaahan mengenai program yang meringankan atau yang memperbaiki
II Akuisisi/Penjualan Penjualan fasilitas
Akuisisi fasilitas
• Asuransi
• Jaminan pinjaman
III Pengembangan Memonitor kebijakan dan prosedur-prosedur lingkungan korporat
korporat
Menetapkan dasar untuk pengembangan program penghijauan lingkungan
korporat
Menetapkan dasar untuk pengembangan program penghijauan korporat
Menilai kecukupan system pengendalian
Menerapkan dan menelaah pengukuran lingkungan korporat (kekeringan dan
perbaikan)
Menilai resiko dalam area yang tidak diregulasi
Memperbaiki mutu produk atau proses melalui tanggapan terhadap
dampak lingkungan
Menurut The International Chamber of Commerce :
Audit lingkungan merupakan pengujian yang sistematis dari interaksi
antara setiap operasi usaha dengan keadaan sekitarnya.
Apabila beroperasi secara efektif, suatu sistem manajemen lingkungan
korporat memberikan manajemen pengetahuan yaitu :
- Perusahaan mentaati hukum dan peraturan lingkunganKebijakan &
prosedur secara jelas didefinisikan dan diumumkan ke seluruh
organisasi
- Risiko korporat yang berasal dari risiko lingkungan dinyatakan dan
berada dibawah pengendalian
- Perusahaan mempunyai sumber daya dan staf yang tepat untuk
pekerjaan lingkungan, menggunakan sumber daya tersebut, dan dapat
mengendalikan masa depan suber daya tersebut.
Sistem manajemen lingkungan terdiri dari
beberapa fungsi yang saling berkaitan :
Perencanaan
Pengorganisasian
Menuntuk & mengarahkan
Mengkomunikasikan
Mengendalikan & menelaah
Penyebab dari kondisi industri yang berisiko
adalah :
Orang yang tidak memahami peraturan dan prosedur secara
baik, sehingga tidak memperhatikan setiap detil pekerjaan.
fasilitas fisik yang tidak memadai.
Sistem manajemen yang terbatas
Prosedur yang tidak memadai, tidak sesuai atau kuno.
Kekuatan eksternal, seperti gempa bumi, angin topan/badai,
kerusuhan / huru hara, dan sabotase
Tekanan internal yang bersaing (memperoleh laba sebanyak-
banyaknya
Mengapa audit lingkungan dilakukan ?
Keinginan dewan direksi atau CEO untuk mendapatkan
kepastian bahwa perusahaan bertanggung jawab dan secara
memadai menangani tanggung jawab lingkungannya.
Inisiatif manajemen tingkat yang lebih rendah atau menengah
untuk memperbaiki aktivitas pengelolaan lingkungan yang ada
dan mengejar apa yang perusahaan lain sedang lakukan.
Kejadian dari masalah atau kecelakaan lingkungan.
Tanggapan terhadap suatu keinginan untuk mengantisipasi dan
menghadapi masalah potensial.
Fungsi Audit
Upaya peningkatan pentaatan terhadap peraturan.
Audit lingkungan merupakan dokumen yang dapat merealisir pelaksanaan :
a. SOP terhadap pemasangan dan pengoperasian peralatan atau kegiatan pengelolaan
lingkungan
b. Pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan lingkungan dari proses reused atau recycle dari
limbah yang terjadi
c. Sebagai early warning system terhadap terjadinya kerusakan atau pencemaran lingkungan
Jaminan menghindari kerusakan lingkungan
Audit lingkungan merupakan dokumen yang dapat menguji kebenaran prediksi dampak yang
terdapat pada dokumen terdahulu, yaitu AMDAL
Perbaikan penggunaan sumberdaya yaitu penghematan bahan, minimalisasi limbah, identifikasi
proses daur hidup, dan kemungkinan memperoleh tambahan sumberdaya dari proses recycle
Sasaran Audit Lingkungan :
Mengetahui Kinerja Pelaksanaan
a. Organisasi pengendalian dampak
lingkungan. Audit
b. Sistem Manajemen lingkungan dilaksanakan
c. Peralatan dengan secara langsung
d. Pentaatan peraturan menilai dan
perundangan mengevaluasi kegiatan
pengendalian tersebut.
Manfaat Audit Lingkungan
Mengidentifikasi resiko lingkungan
Menjadi dasar dalam pelaksanaan kebijakan lingkungan.
Menghindari kerugian finansial yang disebabkan oleh penutupan usaha atau
penghentian sementara proses produksi, pembatasan usaha, publikasi
pencemaran nama sebagai akibat dari protes masyarakat atau proses hukum
berkaitan dengan lingkungan
Mencegah tekanan sanksi hukumyang berkaitan dengan kelalaian dalam
pengelolaan lingkungan
Dokumen audit linkungan dapat dipergunakan untuk pembuktian pelaksanaan
pengelolaan lingkungan
Dokumen audit lingkungan berisi berbagai informasi tentang kualitas lingkungan,
tekhnik pengelolaan lingkungan, kelembagaan dan kualitas SDM.
Sangat bermanfaat kaitannya dengan Ecolabel ISO 14000
PRINSIP DASAR AUDIT LINGKUNGAN
1. Karakteristik Audit Lingkungan
Audit lingkungan memiliki karakteristik yang sangat penting dalam
pengelolaan lingkungan dalam lingkungan site proyektetapi juga untuk
lingkungan diluarnya yang masih terpengaruh oleh kegiatan usaha yang
diaudit.
Sifat dari audit yang penting adalah :
Menggunakan metodologi yang komprehensif
Menggunakan konsep pembuktian dan pengujian
Menggunakan pengukuran dengan prosedur yang standar
Merupakan dokumen tertulis sehingga pihak manapun dapat
melakukan check and recheck
PRINSIP DASAR AUDIT LINGKUNGAN
2. Kunci Keberhasilan Audit Lingkungan
Audit Lingkungan dapat disusun dengan baik bila ada :
Dukungan pihak pimpinan.
Apabila ada partisipasi dari banyak pihak maka dokumen ini
sempurna dan lebih valid
Kemandirian dan obyektifitas auditor.
Kesepakatan tentang tata laksana dan lingkup yang diaudit.
Antara audior dan perusahaan harus ada kata sepakat
tentang proses, prosedur, administrasi dan pendanaan.
PENUTUP
Audit lingkungan merupakan satu instrumen pengelolaan
lingkungan akan sangat efektif bila telah ada dokumen AMDAL
Apalagi bila kegiatan usaha tersebut melaksanakan secara rutin
penanganan dan pemantauan seperti yang tertera di RKL dan
RPL
Pada dasarnya audit lingkungan merupakan early warning
system dalam pengelolaan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai