Anda di halaman 1dari 5

KLEM (CLAMP)

Klem merupakan salah satu bagian dari alat bedah yang digunakan untuk memegang atau
menggenggam suatu benda atau jaringan ataupun menghentikan pendarahan. Klem terbuat dari
bahan stainless steel yang merupakan bahan anti karat dan memiliki panjang kurang lebih 14 cm.
Klem berbeda dengan gunting, karena klem tidak tajam seperti gunting. Klem hanya
berfungsi untuk menjepit saja tidak untuk memotong. Pada ujung dalam klem terdapat struktur
jepitan yang berfungsi sesuai jenis dari klem yang digunakan. Ada struktur jepitan klem yang
berbentuk horizontal ada juga struktur jepitan yang berbentuk vertical. Klem dengan struktur
jepitan horizontal biasanya merupakan klem yang berfungsi untuk memegang jaringan. Klem
yang strukturnya berbentuk vertical adalah klem yang berfungsi untuk menghentikan
pendarahan. Klem dengan struktur jepitan horizontal terdapat pada klem jaringan, sedangkan
klem dengan struktur jepitan vertical terdapat pada klem arteri.

Macam-macam Klem
Klem pada dasarnya banyak jenisnya. Diantaranya;
 Klem Arteri Pean
Ada dua jenis yang lurus dan bengkok. Kegunaanya adalah untuk hemostatis untuk jaringan
tipis dan lunak.
 Klem Kocher
Ada dua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi pada ujungnya seperti pinset
sirugis. Kegunaannya adalah untuk menjepit jaringan.
 Klem Allis
Penggunaan klem ini adalah untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit tumor.
 Klem Babcock
Penggunaanya adalah menjepit dock atau kain operasi.
Gambar Klem

Klem Kocher / Klem Arteri Pean (Lurus)


(Klem kocher sangat mirip bentuknya dengan klem arteri pean, tetapi ukurannya lebih kecil)

Klem Kocher / Klem Arteri Pean (Bengkok)


(Klem kocher sangat mirip bentuknya dengan klem arteri pean, tetapi ukurannya lebih kecil)
Klem Allis

Klem Babcock
Cara Menggunakan Klem
Cara menggunakan klem yaitu pada bagian pangkal (sama halnya memegang gunting)
untuk membuka klem tersebut. Masukkan ujungnya pada objek, kemudian tekan kembali bagian
pangkalnya untuk menutup/supaya terkunci. Saat membuka ataupun mengunci klem harus
sedikit menekannya dengan sedikit kuat.
Cara memegang klem jaringan yang benar dilakukan dengan cara klem dipegang dalam
keadaan rileks seperti memegang pulpen dengan posisi di tengah tangan. Banyak orang yang
kurang terampil sehingga banyak orang yang memegang klem jaringan ini dengan salah. Cara
memegang klem jaringan yang salah tersebut memaksa lengan dalam posisi pronasi penuh dan
menyebabkan tangan menjadi tegang sehingga tangan mudah mengalami pegal. Selain itu bila
memegang klem jaringan dilakukan dengan cara yang salah, maka jaringan yang dipegang akan
mudah lepas atau mungkin jaringan jaringan dapat rusak. Dalam penggunaannya, hati hati
merusak jaringan. Pegang klem selembut mungkin, usahakan genggaman jaringan sedalam batas
yang seharusnya. Klem jaringan bergigi memiliki gigi kecil pada ujungnya yang digunakan
untuk memegang jaringan dengan kuat dan dengan pengontrolan yang akurat. Hati-hati
kekikukan pada saat menggunakan alat ini dapat merusak jaringan. Kemudian klem tidak bergigi
juga memiliki resiko merusak jaringan jika jepitan dibiarkan terlalu lama, karena klem ini
memiliki tekanan yang kuat dalam menggenggam jaringan.

Contoh Penggunaan Klem


Di bidang kebidanan pada umumnya dokter maupun bidan menggunakan klem arteri pean
lurus atau klem kocher lurus untuk menjepit tali pusat, mencegah mengalirnya darah dari ibu ke
janin pada tali pusat. Saat penjepitan tali pusat kita membutuhkan 2 klem, dengan jarak antar
klem 1-2 cm, sedangkn jarak klem pertama ke pangkal tali pusat sekitar 2-3 cm.

Sterilisasi Klem
Klem dapat dipakai ulang dengan proses sterilisasi terlebih dahulu yaitu setelah
menggunakan klem petugas medis diharapkan segera merendam alat tersebut di dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit. Dianjurkan untuk tidak merendam alat lebih dari 10 menit karena
larutan klorin bersifat korosif, sehingga dapat menyebabkan karatan pada alat. Setelah alat
direndam dibersihkan dan sikat alat dengan sabun dan air bersih yang mengalir, kemudian
keringkan dengan kain kering yang bersih.
Tahapan terakhir anda bisa mensterilkan dengan menggunakan otoklaf atau dengan cara
merebusnya selama 20-30 menit terhitung dari air mendidih. Simpanlah klem yang sudah
disterilkan di dalam bak instrument yang tertutup dan berikan tanda bahwa alat tersebut telah
disterilkan dan siap digunakan. Pada tahan pembersihan anda harus benar-benar menyikatnya
dengan bersih dengan membuka klem lebar-lebar jangan sampai ada darah atau jaringan tubuh
yang masih menempel di dalam klem, karena darah maupun jaringan yang tidak dibersihkan
dengan benar dapat merusak alat sehingga mudah karatan atau korosif.

Sumber: Buku Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah

Anda mungkin juga menyukai