1 Abstrak 1. Latar belakang Kanker paru adalah kanker yang paling umum menyebar ke otak dan menjadi prognosis yang buruk. Registrasi kanker RSKD periode 1993-2007 kejadian kanker paru metastasis otak 13,65%. 2. Metode Penelitian cross sectional untuk melihat gambaran klinis neurologi dengan lokasi metastasis otak serta melihat gambaran antara lokasi massa tumor paru dengan lokasi metastasis otak. Populasi adalah kanker paru dengan metastasis otak tahun 2001-2007. Kriteria inklusi adalah kasus disahkan dengan patologi anatomi dan modalitas CT/MRI otak, belum mendapatkan radiasi dan operasi di kepala serta tidak memiliki riwayat keluhan neurologi. 3. Hasil Hasil penelitian berdasarkan kelompok umur tinggi pada usia >59 tahun, morfologi didominasi adenokarsinoma, gambaran klinis neurologi sering dikeluhkan adalah nyeri kepala dengan lobus parietal adalah lokasi paling sering metastasis otak. Persentase tertinggi letak massa tumor di paru adalah lobus atas kanan. Sebagian kecil saja pasien mengeluhkan gambaran klinis terkait neurologis dengan letak metastais di otak besar dan lokasi massa tumor terbanyak terletak di paru kanan
2 Pendahuluan 1. Masalah penelitian yang disampaikan peneliti:
(Introduction) a. Kanker paru adalah kanker umum yang menyebar ke otak ( 50 – 60 %) b. Penyebaran kanker paru ke otak menyebabkan dampak yang buruk
2. Besar masalah menurut peneliti ( berdasarkan
prevalensi atau insidensi masalah, adanya peningkatan masalah dibandingkan sebelumnya atau dibandingkan dengan area ) : Berdasarkan data Registrasi Kanker Berbasis Rumah Sakit (2003-2007) di RSKD, kejadian kanker paru pada laki-laki menempati urutan kedua (13,4%) setelah kanker nasofaring sedangkan kematian akibat kanker paru berada di posisi teratas (18,48%). Kejadian kanker paru pada perempuan menempati urutan ke tujuh teratas (2,82%) dan kematian akibat kanker paru pada perempuan menempati urutan ke lima (5, 52 %) Berdasarkan data registrasi kanker berbasis rumah sakit di RSKD periode 15 tahun (1993- 2007) kejadian kanker paru dengan metastasis otak sebesar 13,65%. Pada penelitian epidemiologi sebelumnya didapatkan hasil bahwa terdapat empat belas variasi gambaran klinis utama pada laki-laki dan tiga belas variasi gambaran klinis utama pada perempuan. Gambaran klinis tersebut didapat dari catatan dokter pada awal kedatangan pasien ke RSKD.3 Gambaran klinis ini mencakup gejala terkait neurologi maupun bukan neurologi. Kanker paru adalah jenis kanker yang paling umum menyebar ke otak (50-60%), diikuti oleh kanker payudara (15-20%) dan melanoma (5-10%), sedangkan kanker saluran pencernaan dan kanker ginjal kurang umum untuk bermetastasis ke otak.5
3. Dampak masalah jika tidak diatasi:
Apabila tidak segera diatasi dapat menimbulkan dampak yang buruk karena telah metastase ke otak. 4. Kesenjangan yang terjadi / perbandingan antara yang ada dengan harapan / target: Peneliti tidak menuliskan kesenjangan, peneliti menjelaskan kasus kanker paru dari tahun ke tahun makin meningkat, kanker paru yang metastase ke otak juga semakin meningkat. 5. Tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti adalah untuk melihat gambaran klinis neurologi dengan lokasi metastasis otak serta melihat gambaran antara lokasi massa tumor paru dengan lokasi metastasis otak 3 Metode 1. Populasi target dan populasi terjangkau penelitian: Populasi penelitian ini meliputi kasus kanker paru dari tahun 2001 – 2007 dengan kriteria inklusi yaitu : pasien kanker paru dengan metastasis otak yang disahkan dengan patologi anatomi dan CT/MRI otak, belum pernah mendapatkan radiasi dan operasi di kepala, dan tidak memiliki riwayat keluhan neurologi sebelumnya. Total kasus kanker paru tahun kejadian 2001-2007 dengan dasar diagnosis mikroskopik dan metastasis otak sebanyak 143 kasus. Sebanyak 21 kasus (14,68%) diekslusi karena tidak sesuai dengan kriteria inklusi. Sementara itu sebanyak 23 kasus (16,08%) tidak dapat ditelusuri status rekam medisnya. 2. Sampel penelitian dan kriteria sampel: Sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 99 kasus, namun tidak lengkap dalam beberapa hal yang menjadi variabel penelitian sehingga akan mengurangi jumlah data yang akan diolah. 3. Metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dan populasi target: Penelitian dilakukan dengan metode cross sectional. 4. Desain penelitian yang digunakan: Deskriptif yaitu melihat gambaran klinis neurologi dengan lokasi metastasis otak serta melihat gambaran antara lokasi massa tumor paru dengan lokasi metastasis otak 5. Variabel yang diukur dalam penelitian Gambaran Klinis Neurologi Pasien Kanker Paru dengan Metastasis Otak 6. Metode pengumpulan data Sumber data didapatkan dari data primer Subbagian Registrasi Kanker RSKD, hasil penelitian epidemiologi sebelumnya, juga ditunjang dari database Instalasi Patologi Anatomi dan Instalasi Radiologi yang telah ada sebagai database Subbagian Registrasi Kanker RSKD
4 Hasil Penelitian Hasil penelitian :
1. berdasarkan kelompok umur baik pada laki-laki maupun perempuan tinggi pada usia >59 tahun (43.1% dan 44.1%). Rentang umur pasien pada penelitian ini antara 27-80 tahun dengan median umur 57 tahun, kejadian kanker paru dengan metastasis otak mulai meningkat pada usia 40 tahun sementara puncak kejadian terjadi pada kelompok umur 50 tahun 2. Tingginya kejadian kanker paru dengan metastasis otak pada laki-laki daripada perempuan, hal ini sejalan karena lebih tingginya insiden kanker paru pada laki-laki dibanding perempuan dan kemungkinan berhubungan dengan kebiasaan merokok pada lakilaki.8 Kejadian kanker paru dengan penyebaran ke otak mulai meningkat pada usia 45-64 tahun dan tertinggi pada usia di atas 65 tahun. Jenis kelamin tampaknya tidak memainkan peran dalam keseluruhan kejadian metastasis otak.10 Pada penelitian ini peningkatan kejadian dan puncak umur terjadi pada usia yang lebih muda 3. Distribusi jenis morfologi pasien kanker paru metastasis otak didominasi subtipe adenokarsinoma (67,9%) (Tabel 2). Pada penelitian ini, dari 99 kasus yang menjadi sampel penelitian, terdapat 15,2% kasus yang tidak diketahui jenis morfologinya, dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan. 4. Distribusi letak lesi metastasis di otak. Lobus parietal menjadi lokasi yang paling sering pada kejadian metastasis otak (41,3%). Dari hasil CT/MRI otak yang terlampir sebagian besar (56,5%) pasien mempunyai lebih dari satu lesi metastasis di otak yang paling sering dikeluhkan pasien pada saat datang pertama kali ke RSKD adalah sesak napas (36,1%). 5. Gejala terkait neurologis yaitu yang paling banyak diderita yaitu nyeri kepala 6. Gejala tidak terkait neurologis paling sering batuk (65%), sesak napas (50%), batuk berdarah (42%), nyeri dada (21%) dan VCSS (3%). Sebelas pasien memiliki gejala neurologis karena metastasis otak sebagai berikut: hemiparesis akut (5 kasus), kejang (2 kasus) sakit kepala dan pengelihatan kabur (2 kasus), sindrom paranoid (1 kasus) dan metastasis otak miliaria (1 kasus).15 7. menggambarkan distribusi lokasi massa tumor paru dengan lokasi metastasis otak, pada Tabel ini menggambarkan bawah lokasi massa tumor yang terletak di paru kanan lebih banyak daripada lokasi massa tumor yang terletak di paru kiri, tetapi dengan lokasi massa tumor yang tidak diketahui sebanyak tujuh kasus. Masing-masing massa tumor di paru sebagian besar bermetastasis ke otak besar (56,5%). 5 Kesimpulan Kesimpulan : 1. Distribusi berdasarkan kelompok umur baik pada laki-laki maupun perempuan tinggi pada usia >59 tahun. 2. Distribusi jenis morfologi pasien kanker paru metastasis otak didominasi oleh jenis adenokarsinoma.
3. Gambaran klinis tidak terkait neurologi yang paling
sering dikeluhkan pasien pada saat datang pertama kali ke RSKD adalah sesak napas. 4. Sedangkan gambaran klinis terkait neurologi yang paling sering dikeluhkan pasien pada saat datang pertama kali ke RSKD adalah nyeri kepala. 5. Lobus parietal menjadi lokasi yang paling sering pada kejadian metastasis otak pada kanker paru. 6. Persentase tertinggi distribusi letak massa tumor di paru adalah LAKA. 7. Persentase tertinggi lesi metastasis otak dengan berbagai gambaran klinis berada di otak besar. 8. Lokasi massa tumor yang terletak di paru kanan lebih banyak daripada lokasi massa tumor yang terletak di paru kiri
Daftar Pustaka
Dharma, Kelana Kusuma. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan .Jakarta: Trans Info Media
Gambaran Klinis Neurologi Pasien Kanker Paru dengan Metastasis
Ramadhania, Fariha. (2016). Otak di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta.Jakarta: Jurnal Respirasi Indo Vol. 36 No. 1 Januari 2016