Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

GAS MULIA

Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Pontianak


Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Kimia Unsur
Sub Materi : Gas Mulia
Alokasi Waktu : 2 JP (1 x Pertemuan @ 45 Menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mencoba, mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


3.6. Menganalisis kelimpahan, 3.6.1 Menganalisis kelimpahan unsur-unsur
kecenderungan sifat fisik dan sifat gas mulia
kimia, manfaat, dampak, proses 3.6.2 Menganalisis sifat keperiodikan unsur-
pembuatan unsur-unsur golongan unsur gas mulia
utama (gas mulia, halogen, alkali dan
3.6.3 Menjelaskan proses pembuatan unsur-
alkali tanah, periode 3) serta unsur unsur gas mulia
golongan transisi (periode 4) dan 3.6.4 Menjelaskan manfaat unsur-unsur gas
senyawanya dalam kehidupan sehari- mulia
hari. 3.6.5 Menganalisis senyawa hasil reaksi gas
mulia
4.6. Menalar dan menganalisis 4.6.1 Mengkomunikasikan hasil diskusi
kelimpahan, kecenderungan sifat tentang kelimpahan unsur-unsur gas
fisik dan sifat kimia, manfaat, mulia
dampak, proses pembuatan unsur- 4.6.2 Mengkomunikasikan hasil diskusi
unsur golongan utama (gas mulia, tentang sifat keperiodikan unsur-unsur
halogen, alkali dan alkali tanah, gas mulia
periode 3) serta unsur golongan 4.6.3 Mengkomunikasikan hasil diskusi
transisi (periode 4) dan tentang proses pembuatan unsur-unsur
senyawanyadalam kehidupan sehari- gas mulia
hari. 4.6.4 Mengkomunikasikan hasil diskusi
manfaat unsur-unsur gas mulia
4.6.5 Mengkomunikasikan hasil diskusi
tentang senyawa hasil reaksi gas mulia

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran dengan model Guided Inquiry Learning metode diskusi dan
presentasi diharapkan peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki
sikap kerjasama dalam membuat dan menyajikan media pembelajaran, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik dalam berdiskusi, dan jujur mengerjakan tugas yang
diberikan oleh pendidik mengenai submateri sifat fisik dan sifat kimia dari unsur gas mulia, proses
pembuatan unsur-unsur gas mulia, menganalisis senyawa hasil reaksi gas mulia dan manfaat unsur-
unsur gas mulia bagi kehidupan.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Prasyarat
a. Sistem Periodik Unsur
b. Gaya tarik antar molekul (gaya dispersi/London)
2. Materi Inti
Gas Mulia
E. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inkuiri Terbimbing
3. Metode : Diskusi, presentasi, tanya jawab dan penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Powerpoint, LKPD
2. Alat dan Bahan Pembelajaran
Alat : Laptop, LCD proyektor, papan tulis, spidol
Bahan : Handout
3. Sumber Belajar
 Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta: Erlangga.

G. Kegiatan Pembelajaran
HOTS/4 C/ Alokasi
Langkah-langkah Pembelajaran Karakter/ waktu
Literasi
Kegiatan Awal
 Peserta didik memulai pembelajaran dengan berdoa Karakter : 5 menit
untuk menumbuhkan sikap religius Religius, saling
 Pendidik mengkondisikan kesiapan belajar dan menghormati,
mengecek kehadiran peserta didik disiplin, peduli
lingkungan
Apersepsi
 Pendidik mengecek prasyarat pengetahuan dengan Literasi
cara mengingatkan kembali kepada peserta didik
tentang SPU mengenai gas mulia (gol.VIIIA) dan gaya
tarik antar molekul yang sudah dipelajari di kelas IX Communicate
 Peserta didik dimotivasi untuk belajar dengan cara Critical
pendidik mengajukan pertanyaan : thinking/Hots

Literasy
“Pernahkah kalian menonton kartun UP atau
melihat nyala lampu-lampu pada papan reklame yang
biasanya ada di jalan-jalan dan di toko-toko? Itulah
salah satu contoh pemanfaatan unsur gas mulia dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh yang lain yaitu sebagai
pengisi balon udara. Gas apa yang dipakai untuk dapat
menerbangkan balon tersebut? Mengapa balon
tersebut dapat terbang?”
“Untuk lebih jelasnya, hari ini kita akan mempelajari
tentang unsur-unsur gas mulia.”
 Pendidik menyampaikan tujuan dan manfaat
mempelajari gas mulia.
Kegiatan Inti
Mengamati 20 menit
 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok, Colaborate
kemudian diminta untuk duduk sesuai dengan
kelompoknya.
 Peserta didik mengamati fenomena berupa gambar dan Literasi
video yang ditampilkan tentang pengisian unsur-unsur
gas mulia pada balon gas.
 Pendidik membagikan lembar kerja kegiatan tugas
yang harus dikerjakan oleh peserta didik Critical
Thinking/Hots
Mengajukan pertanyaan/masalah
 Peserta didik diminta menganalisis fenomena yang
terjadi dan membuat rumusan masalah
Misalnya: (kenapa ketika balon gas yang diisi gas Literasi
Helium lebih mudah dan cepat terbang disbanding
unsur gas mulia yang lain ?)

Merumuskan Hipotesis
 Peserta didik diminta membuat hipotesis dari rumusan
masalah yang mereka buat Critical
- Karena gas Helium lebih ringan daripada unsur gas thinking/HOTS
mulia yang lain
- Karena gas Helium memiliki kerapatan yang lebih
kecil daripada unsur gas mulia yang lain

Mengumpulkan data
 Peserta didik diminta mencari mencari berbagai
informasi tentang gas mulia Critical
thinking/HOTS
 Pendidik meminta kelompok peserta didik yang akan
maju presentasi untuk mempersiapkan diri
 Pendidik membimbing kelompok peserta didik
berdiskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan pada
LKPD yang diberikan

Mempresentasikan
 Pendidik membimbing kelompok peserta didik yang Colaborate
mendapatkan tuas minggu sebelumnya untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang
kelimpahan unsur gas mulia, sifat-sifat keperiodikan,
proses pembuatan manfaat serta senyawa hasil reaksi
gas mulia. Communicate
 Pendidik membimbing peserta didik untuk bertanya
dan menanggapi kelompok yang maju presentasi

Menyimpulkan
 Peserta didik membuat kesimpulan dalam kelompok
mengenai hasil diskusi yang telah dilakukan
Kegiatan Akhir
 Pendidik memfasilitasi peserta didik menyimpulkan Critical 5 menit
materi pembelajaran yang telah berlangsung Thinking/ Hots
(kelimpahan, kecendrungan sifat keperiodikan, Colaborate
pembuatan unsur-unsur gas mulia, manfaat serta
senyawa hasil reaksi gas mulia) Communicate
 Peserta didik secara bersama-sama menemukan manfaat
langsung maupun tidak angsung dari kegitan
pembelajaran Colaborate
 Peserta didik diberikan informasi tentang rencana
kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Pandidik memberikan kesempatan untuk menanyakan Communicate
hal-hal yang belum jelas.
 Peserta didik secara bersama-sama menutup
pembelajaran dengan mengucapkan Hamdalah sebagai Literasi
ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. (menumbuhkan
sikap religius). Karakter :
Religius
H. Penilaian Hasil Belajar
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1. Sikap Observasi Rubrik Penilaian Sikap
2. Pengetahuan Tes Tertulis Soal Uraian
3. Keterampilan Observasi Rubrik Penilaian Keterampilan

I. Daftar Lampiran
1. Jenis/Teknik penilaian
No Nama Lampiran
1. Handout (Materi) Lampiran 1
2. LKPD Lampiran 2
3. Penilaian Pengetahuan Lampiran 3
4. Penilaian Sikap Lampiran 4
5. Penilaian Keterampilan Lampiran 5

Pontianak, November 2018


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Guru Pamong,

Widya Puspasari A. Kahar,


Evi Tri Prihartini, S.P
S. Pd
NBM. 11162888
LAMPIRAN 1

MATERI
GAS MULIA

A. Unsur-Unsur Gas Mulia


Selama ini Anda tentu berpandangan bahwa unsur-unsur gas mulia bersifat stabil,
dalam arti tidak dapat membentuk senyawa. Mereka cenderung menyendiri sehingga gas mulia
mendapat julukan gas lembam (inert). Namun, pada 1962 pandangan tersebut gugur sebab
beberapa senyawa gas mulia dapat disintesis, walaupun tidak semua gas mulia dapat dibentuk
senyawanya.

1. Kelimpahan Gas Mulia di Alam


Pada 1892, Lord Rayleight menemukan bahwa massa jenis gas nitrogen yang diperoleh
dari udara (1,2561 g L–1) lebih besar dari yang diperoleh dari hasil penguraian senyawa
nitrogen di laboratorium (1,2498 g L–1). Dia menyimpulkan gas nitrogen dari udara
mengandung gas lain. Untuk mengetahui gas tersebut, Rayleight bersama-sama illiam Ramsay
melakukan penyelidikan dengan cara mereaksikan gas nitrogen dari udara dengan magnesium
pada suhu tinggi menjadi padatan Mg3N2 dan gas sisa yang tidak reaktif. Gas sisa selanjutnya
dimasukkan ke dalam tabung hampa udara dan dilewatkan muatan listrik bertegangan tinggi
hingga terpancar sinar yang berwarna merah-hijau.
Ramsay dan Rayleight menyimpulkan bahwa gas sisa adalah unsur baru, disebut argon
(dalam bahasa unani argos, artinya malas). Mereka menduga bahwa argon termasuk dalam
kolom unsur baru pada table periodik, terletak antara halogen dan logam alkali. Setelah
ditemukan gas argon, gas mulia yang lain ditemukan. Ramsay menemukan bahwa di udara juga
terdapat gas mulia lain yang merupakan komponen utama matahari sehingga gas tersebut
dinamakan helium (unani, helios, artinya matahari). Gas mulia berikutnya yang ditemukan
Ramsay adalah gas neon (neos, artinya baru), kripton (kryptos, artinya tersembunyi), dan xenon
(enos, artinya asing).

2. Sifat-Sifat Unsur Gas Mulia


Pada pembahasan Ikatan Kimia di Kelas X, gas mulia dianggap stabil karena memiliki
konfigurasi elektron yang terisi penuh:
He: 1s2
Ne: 1s2 2s2 2p6
Ar: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Xe: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6
Selama beberapa tahun, pandangan tersebut dijadikan acuan pada pembentukan ikatan kimia.
Menurut teori Lewis, gas mulia tidak reaktif sebab memiliki konfigurasi oktet.
Ketidakreaktifan gas mulia juga dapat dilihat dari data energi ionisasinya. Makin besar energi
ionisasi, makin sukar gas mulia membentuk senyawa. Gas helium dan neon hingga saat ini
belum dapat dibuat senyawanya.
Tabel Energi Ionisasi Pertama Unsur-unsur Gas Mulia
Gas Mulia EI (kJ mol-1)
He 2377
Ne 2088
Ar 1527
Kr 1356
Xe 1176
Rn 1042

Gas mulia merupakan gas monoatomik, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Argon, kripton, dan xenon sedikit larut dalam air akibat terjebak di antara molekul air. Helium
dan neon tidak dapat larut dalam air, sebab jari-jari atomnya terlalu kecil hingga dapat
meninggalkan air. Beberapa sifat fisika gas mulia dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Sifat Fisik dan Kimia Unusr-Unsur Gas Mulia


Sifat Fisika He Ne Ar Kr Xe Rn
Jari-jari (pm) 93 112 154 169 190 225
-3
Kerapatan (g cm ) 0,18 0.90 1,80 3,75 5,8 10
o
Titik didih ( C) -269 -246 -186 -153 -108 -62
o
Titik leleh ( C) -272 -249 -189 -157 -112 -71

Pada tekanan normal, semua gas mulia dapat dipadatkan, kecuali helium. Gas helium
hanya dapat dipadatkan pada tekanan sangat tinggi, di atas 25 atm. Oleh karena gas helium
merupakan gas yang memiliki titik leleh dan titik didih paling rendah maka gas tersebut dapat
digunakan sebagai pendingin untuk mempertahankan suhu di bawah 10 K. Pada 4 K, gas
helium menunjukkan sifat super fluida tanpa viskositas disebut super konduktor, yaitu zat yang
memiliki daya hantar listrik tanpa hambatan dan menolak medan magnet. Daya hantar listrik
helium pada 4 K, 800 kali lebih cepat dibandingkan kawat tembaga.

3. Pembuatan dan Kegunaan Unsur Gas Mulia


Secara komersial, semua gas mulia, kecuali helium dan radon diperoleh melalui distilasi
bertingkat udara cair. Perbedaan titik didih yang tinggi memungkinkan gas-gas mulia di udara
dapat dipisahkan.
Gas mulia banyak dipakai sebagai gas pengisi lampu pijar dan neon. Hampir semua gas
mulia berwarna terang jika loncatan bunga api listrik dilewatkan ke dalam tabung berisi gas
mulia. Neon berwarna merah, argon berwarna merah muda, kripton berwarna putih-biru, dan
xenon berwarna biru.
Sumber helium adalah gas alam. Helium memiliki titik didih paling rendah sehingga
banyak dipakai sebagai pendingin. Gas mulia juga dipakai sebagai pelarut gas oksigen bagi
para penyelam dan sebagai udara atmosfer bagi pesawat ruang angkasa.
Oleh karena tabung yang berisi gas mulia menghasilkan cahaya berwarna terang jika
dilewatkan loncatan bunga api listrik maka gas mulia banyak digunakan dalam alat penerang.
Lampu neon dari gas mulia banyak digunakan dalam papan reklame. Helium dan nitrogen
digunakan sebagai pengisi bola lampu pijar. Dalam bola lampu, campuran gas tersebut
mengkonduksi panas dari filamen tungsten.
Gas mulia juga digunakan dalam sejumlah sinar laser. Laser dari neonhelium pertama
kali dioperasikan sebagai gas laser yang kontinu. Laser tersebut memancarkan cahaya merah
dengan panjang gelombang 632,8 nm. Argon merupakan gas mulia terbanyak di udara,
diperoleh dengan cara pemanasan udara kering dengan CaC2. Menurut cara ini, gas O2 dan N2
bereaksi dengan CaC2 dan menyisakan gas argon. Persamaan kimianya:
Udara + 3 CaC2 → CaCN2 + 2CaO + 5C + Ar
Gas argon digunakan sebagai gas penyambung (las) logam. Dalam sistem pengukuran,
kripton digunakan sebagai standar satuan panjang. Ukuran panjang satu meter didefinisikan
sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum garis ungu-merah dari atom kripton.

4. Senyawa Gas Mulia


Neil Bartlett, orang pertama yang membuat senyawa gas mulia. Dia mengetahui bahwa
molekul oksigen dapat bereaksi dengan platina heksafluorida, PtF6 membentuk padatan ionik
[O2+][PtF6–]. Oleh karena energi ionisasi gas xenon (1,17 × 103 kJ mol–1) tidak berbeda jauh
dengan molekul oksigen (1,21×103 kJ mol–1), Bartlett menduga bahwa xenon juga dapat
bereaksi dengan platina heksafluorida.
Pada tahun 1962, Bartlett berhasil mensintesis senyawa xenon dengan rumus XeF6
berwarna jingga-kuning. Selain itu, xenon juga dapat bereaksi dengan fluor secara langsung
dalam tabung nikel pada suhu 400°C dan tekanan 6 atm menghasilkan xenon tetrafluorida,
berupa padatan tidak berwarna dan mudah menguap.
Xe(g) + 2F2(g) ⎯⎯→ XeF4(s)
Sejak saat itu banyak senyawa gas mulia yang dibuat dengan unsur-unsur yang
keelektronegatifan tinggi, seperti fluor dan oksigen. Lihat Tabel di bawah ini Di antara semua
unsur gas mulia, baru kripton dan xenon yang dapat dibuat senyawanya. Mengapa kedua gas
mulia ini dapat membentuk senyawa?

Tabel Senyawa yang Mengandung Unsur Gas Mulia (Xenon) dengan Unsur Elektronegatif
Senyawa Rumus Deskripsi
Xenon difluoride XeF2 Kristal tak berwarna
Xenon tetrafluoride XeF4 Kristal tak berwarna
Xenon heksafluorida XeF6 Kristal tak berwarna
Xenon trioksida XeO3 Kristal tak berwarna,
Xenon tetroksida XeO4 eksplosif
Kristal tak berwarna,
eksplosif

Hal ini berkaitan dengan jari-jari atom gas mulia. Pada tabel periodik, jari-jari atom gas
mulia makin ke bawah makin besar. Akibatnya, gaya tarik inti terhadap elektron valensi makin
berkurang sehingga atom-atom gas mulia seperti xenon dan kripton lebih reaktif dibandingkan
gas mulia yang lain. Radon dengan jari-jari paling besar juga dapat bereaksi dengan oksigen
atau fluor, tetapi karena radon merupakan unsur radioaktif menjadikan senyawa yang terbentuk
sukar dipelajari. Jika senyawa-senyawa fluorida dari xenon direaksikan dengan air akan
terbentuk senyawa xenon yang lain. Persamaan kimianya:
2XeF2 + 2H2O → 2Xe + O2 + 4HF
6XeF4 + 12H2O → 2XeO3 + 4Xe + 3O2 + 24HF
XeF6 + H2O → XeOF4 + 2HF
Xenon trioksida, XeO3 merupakan oksida xenon yang paling utama. XeO3 memiliki bentuk
padat berwarna putih dan bersifat eksplosif. Akan tetapi, jika dilarutkan dalam air, sifat
eksplosif XeO3 akan hilang sebab terbentuk senyawa asam ksenat, H2XeO4, yang bersifat
oksidator kuat. Xenon trioksida dapat juga bereaksi dengan suatu basa, seperti NaOH
membentuk garam ksenat dan garam perksenat. Persamaan kimianya:
XeO3 + NaOH → NaHXeO4 (natrium ksenat)
4NaHXeO4 + 8NaOH → 3Na4XeO6 + Xe + 6H2O (natrium perksenat)
LAMPIRAN 3
KISI-KISI DAN RUBRIK SOAL POST-TEST

Indikator Skor
No Kunci
Pencapaian Ranah Soal Skor Bobot X
Soal Jawaban
Kompetensi Bobot
Menganalisis 1 C4 Helium berasal dari reaksi fusi hidrogen di matahari.
Kelimpahan 2 10 20
Sebagian kecil unsur tersebut terjebak dibawah kerak bumi
Unsur-unsusr gas
pada waktu pembentukannya yang juga berlangsung di...
mulia
A. Bumi
B. Matahari
C. Tanah
D. Laut
E. Bintang
Perhatikan Tabel di bawah ini! B

15

2
Menganalisis Sifat
Keperiodikan Gas 2 C4
Mulia
Unsur Gas Mulia yang mana yang memenuhi aturan duplet...
A. Radon
B. Helium
C. Argon
D. Xenon
E. Neon

Pada proses ini campuran gas dilewatkan melalui bahan C 2 5 10


penyerap yang secara selektif menyerap pengotor. Proses ini
memperoleh He dengan kemurnian 99,997 persen atau lebih,
proses ini di sebut..
A. Inkubasi
Menjelaskan
B. Penguapan
Pembuatan Unsusr- 3 C1 C. Adsorpsi
Unsusr Gas mulia D. Absorpsi
E. Membeku
Suatu senyawa dari Gas Mulia memiliki berbagai macam A 2 5 10
manfaat, salah satunya untuk peringatan gempa. Logam X
yang dimaksud adalah logam . . . .
F. Radon
Menjelaskan G. Helium
Manfaat Unsur- H. Argon
4 C1 I. Xenon
Unsur gas mulia
J. Neon

Reaksinya : A 2 15 30

Kr(s) + F2 (s) → KrF2 (s)

Nama senyawa yang terbentuk adalah Kripton flourida.


Reaksi ini dihasilkan dengan cara....
Menganalisis
senyawa hasil reaksi A. Mendinginkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi
gas mulia 5 C4
loncatan muatan listrik atau sinar X
B. Memanaskan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi
loncatan muatan listrik atau sinar X
C. Mendiamkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi
loncatan muatan listrik atau sinar X
D. Menguapkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi
loncatan muatan listrik atau sinar X

8 60 100
JUMLAH
SOAL POST TEST
1. Helium berasal dari reaksi fusi hidrogen di matahari. Sebagian kecil unsur tersebut terjebak
dibawah kerak bumi pada waktu pembentukannya yang juga berlangsung di...
A. Bumi
B. Matahari
C. Tanah
D. Laut
E. Bintang
2. Perhatikan Tabel di bawah ini!

Unsur Gas Mulia yang mana yang memenuhi aturan duplet...


A. Radon
B. Helium
C. Argon
D. Xenon
E. Neon
3. Pada proses ini campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap yang secara selektif
menyerap pengotor. Proses ini memperoleh He dengan kemurnian 99,997 persen atau lebih,
proses ini di sebut..
A. Inkubasi
B. Penguapan
C. Adsorpsi
D. Absorpsi
E. Membeku

4. Reaksinya :
Kr(s) + F2 (s) → KrF2 (s)
Nama senyawa yang terbentuk adalah Kripton flourida. Reaksi ini dihasilkan dengan
cara....
A. Mendinginkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar
X
B. Memanaskan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar
X
C. Mendiamkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar
X
D. Menguapkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar
X

*** Selamat Bekerja ****


LAMPIRAN 4
LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran : Kimia Pertemuan ke : ……………………


Kelas : XII Hari, Tanggal : ……………………
Semester : Ganjil Pokok Bahasan : ……………………

Aspek Penilaian
No. Nama Peserta Didik Skor Nilai Kategori
Kejujuran Kerja Sama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
RUBRIK PENILAIAN SIKAP

No Aspek Penilaian Skor Kriteria


Peserta didik mengerjakan post-test tanpa melakukan
4
kecurangan.
Peserta didik mengerjakan post-test dengan melakukan
3
kecurangan sebanyak satu kali.
1 Kejujuran
Peserta didik mengerjakan post-test dengan melakukan
2
kecurangan sebanyak dua kali.
Peserta didik mengerjakan post-test dengan melakukan
1
kecurangan sebanyak tiga kali atau lebih.
Peserta didik dapat bekerja sama dengan semua anggota
4
kelompok secara sukarela tanpa diminta terlebih dahulu
Peserta didik dapat bekerja sama dengan beberapa anggota
3
kelompok secara sukarela tanpa diminta terlebih dahulu
2 Kerja Sama
Peserta didik bekerja sama dengan anggota kelompok setelah
2
diminta untuk bekerja sama
Peserta didik tetap tidak bekerja sama dengan anggota kelompok
1
walaupun telah diminta untuk bekerja sama

Pedoman Penilaian
Skor yang diperoleh Skor yang diperoleh
Skor Akhir = x4 Nilai = x 100
Skor tertinggi Skor tertinggi

Konversi Nilai
Nilai
Skor Akhir Kategori
Angka Huruf
3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00 80-100 A Sangat Baik (SB)
2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33 65-79 B Baik (B)
1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33 40-64 C Cukup (C)
Skor Akhir ≤ 1,33 0-39 D Kurang (K)
LAMPIRAN 5
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Kimia Pertemuan ke : ……………………


Kelas : XII Hari, Tanggal : ……………………
Semester : Ganjil Pokok Bahasan : ……………………

Lembar Penilaian Diskusi Kelompok

Nama Aspek Penilaian


No. Peserta Skor Nilai Kategori
Didik Menyampaikan Hasil Diskusi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok

No Aspek Penilaian Skor Kriteria


Hasil diskusi kelompok disampaikan secara ilmiah, terstrukur,
4
dengan kata-kata yang mudah dipahami
Hasil diskusi kelompok disampaikan secara ilmiah, terstrukur,
3
namun dengan kata-kata yang sulit dipahami
Menyampaikan Hasil Hasil diskusi kelompok disampaikan secara ilmiah, namun
1
Diskusi 2 tidak terstrukur sehingga kata-kata yang disampaikan sulit
dipahami
Hasil diskusi kelompok disampaikan tidak secara ilmiah dan
1 tidak terstrukur sehingga kata-kata yang disampaikan sulit
dipahami

Pedoman Penilaian
Skor yang diperoleh Skor yang diperoleh
Skor Akhir = x4 Nilai = x 100
Skor tertinggi Skor tertinggi

Konversi Nilai
Nilai
Skor Akhir Kategori
Angka Huruf
3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00 80-100 A Sangat Baik (SB)
2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33 65-79 B Baik (B)
1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33 40-64 C Cukup (C)
Skor Akhir ≤ 1,33 0-39 D Kurang (K)

Anda mungkin juga menyukai