Anda di halaman 1dari 1

Hukum taklifi: hukum yg berkaitan dg perbuatan orang mukallaf baik bersifat

tuntutan(wajib, haram, sunnah, makruh, dan khilaful aula) atau bersifat pilihan
(mubah).
contoh: sholat bagi orang mukallaf hukumnya wajib

hukum wad'i: hukum yg diposisikan oleh syara sebagai sebab, syarat, mani, shohih
dan fasid.
contoh: dirikanlah sholat sesudah tergelincirnya matahari
============================================================

Perbedaan Antara Hukum Taklifi dan Hukum Wadh'i


1. Hukum taklifi menuntut dikerjakannya atau ditinggalkannya sesuatu pekerjaan atau
pilihan antara mengerjakan atau meninggalkannya. Sedang hukum Wadh'i hanya
menghubungkan sesuatu dengan yang lain, baik sebagai sebab, syarat, maupun
penghalang. Misalnya menghubungkan tergelincirnya matahari dengan adanya kewajiban
salat Zuhur, menghubungkan salat dengan taharah dan menghubungkan haid dengan puasa
Ramadhan.

2. Dalam hukum taklifi, tuntutan mengerjakan suatu pekerjaan atau meninggalkannya,


atau pilihan antara keduanya, seluruhnya berada dalam kesanggupan dan kemampuan
mukallaf. Sedang hukum Wadh'i ada yang dalam kesanggupan mukallaf seperti melakukan
transaksi yang menjadi sebab adanya kepemilikan, melakukan taharah yang merupakan
syarat sahnya salat dan membunuh yang menjadi penghalang adanya hak mewarisi. Dan
ada yang di luar kesanggupan mukallaf seperti hubungan kekerabatan yang menjadi
sebab adanya kewarisan, baligh menjadi syarat sahnya jual beli, dan haid menjadi
penghalang sahnya salat.

3. Seluruh ketentuan dalam hukum taklifi hanya berlaku bagi para mukallaf. Sedang
hukum Wadh'i berlaku bagi semua manusia, baik mukallaf maupun bukan, seperti sahnya
jual beli anak-anak yang belum baligh.

Referensi: Suwarjin. 2012. Ushul Fiqih. Yogyakarta: Teras.

Anda mungkin juga menyukai