Anda di halaman 1dari 32

PETA KONSEP

ANALISIS POTENSI PASAR INTERNASIONAL

1
ANALISIS POTENSI PASAR INTERNASIONAL

1.1 Analisis Peluang Internasional


Suatu perusahaan akan memasuki pasar luar negeri, dikarenakan bertujuan
untuk meningkatkan laba dan penjualan serta melindungi pasar, keuntungan, dan
penjualan. Oleh karena itu suatu perusahaan perlu untuk merumuskan strategi
bisnis internasional mulai dari menganalisis peluang internasional. Dalam analisis
ini, suatu perusahaan perlu mengetahui cara-cara masuk (modes of entry) yang
dipakai untuk bersaing dalam suatu pasar.

1.1 Analisis Peluang Pasar Menurut John Wild


Menurut John Wild, dua isu penting yang harus diperhatikan oleh manajer
selama proses penyaringan pasar dan tempat. Pertama, mereka ingin menjaga
biaya pencarian serendah mungkin. Kedua, mereka ingin memeriksa setiap
potensi pasar dan setiap lokasi yang mungkin. Untuk mencapai kedua tujuan ini,
manajer dapat membagi penyaringan pasar dan tempat ke dalam empat proses
berikut:
1. Mengidentifikasi daya tarik utama
2. Evaluasi lingkungan bisnis pasar sasaran
3. Pengukuran pasar potensial
4. Penetuan lokasi bisnis dan target pasar

1) Tahap I : Identifikasi Daya Tarik Utama


Kita telah melihat bahwa perusahaan-perusahaan internasional selain
meningkatkan penjualan juga untuk mendapatkan sumber daya. Langkah
pertama dalam mengidentifikasi pasar potensial adalah untuk menilai
permintaan dasar untuk suatu produk. Demikian pula, langkah pertama dalam
memilih tempat untuk fasilitas dalam melakukan produksi atau kegiatan lain
adalah menyelidiki ketersediaan sumber daya yang diperlukan.
(1) Menentukan Permintaan Utama
Langkah pertama dalam mencari pasar potensial adalah mencari tahu
apakah ada permintaan dasar untuk suatu produk perusahaan. Penting

2
dalam menentukan daya tarik utama ini adalah iklim suatu negara serta
adanya larangan absolut. Dimana, suatu perusahaan harus mampu
beradaptasi terhadap lingkungan serta membaca peluang yang tepat untuk
diproduksi dalam suatu negara seperti contoh tidak ada perusahaan
menawarkan perlengkapan bersalju di Indonesia karena Indonesia berikim
tropis. Demikian pula terhadap larangan absolut seperti Negara Islam
melarang impor produk beralkohol, dan sanksinya yang berat.

(2) Menentukan Ketersediaan Sumber Daya


Perusahaan yang membutuhkan sumber daya khusus untuk melaksanakan
kegiatan bisnis harus yakin sumber daya tersebut tersedia.
Suatu perusahaan perlu memperhatikan segala faktor utama seperti:
a) Bahan baku yang digunakan, apakah merupakan bahan baku lokal atau
impor. Jika bahan baku impor, maka dapat diperhitungkan besarnya
tarif dan kuota serta hambatan lain dari pemerintah sehingga biaya
import tidak menyebabkan biaya produksi di atas batas toleransi.
b) Tenaga kerja yang dipakai apakah tetap di suatu negara atau pindah ke
negara yang biaya tenaga kerjanya rendah tergantung dari efisiensi
usaha. Banyak perusahaan memilih untuk pindah ke negara yang
memiliki upah tenaga kerja lebih rendah daripada upah tenaga kerja di
negara asal. Praktek ini umum digunakan apabila banyak memerlukan
tenaga kerja dalam pembuatan produk. Perusahaan
mempertimbangkan produksi lokal harus menentukan apakah memiliki
tenaga kerja lokal yang cukup tersedia untuk melakukan kegiatan
produksi. Dari segi tenaga kerja, diperlukan tenaga kerja yang
berkualitas, seperti yang memiliki etos kerja tinggi yang akan
meningkatkan produktivitas perusahaan
c) Biaya modal baik biaya modal lokal yang digunakan dengan besar
tingkat suku bunga yang berlaku serta ketersediaan pembiayaannya.
Jika suku bunga lokal terlalu tinggi, perusahaan mungkin terpaksa
akan mendapatkan pembiayaan di negara asal atau di pasar lain di
mana ia aktif. Di sisi lain, akses ke pembiayaan yang murah dapat

3
memberikan dorongan yang kuat untuk sebuah perusahaan untuk
memperluas bisnisnya sampai ke internasional. Seperti contoh yakni
Inggris membuka Virgin Megastore di Jepang karena biaya modal
lokalnya hanya sepertiga biaya di Inggris. Pasar dan tempat yang gagal
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan untuk permintaan dasar atau
ketersediaan sumber daya pada langkah 1 akan dihapus dari
pertimbangan lebih lanjut.

2) Tahap II : Evaluasi Lingkungan Bisnis Pasar Sasaran


Jika lingkungan bisnis dari semua negara adalah sama, memutuskan di mana
untuk memasarkan atau menghasilkan produk akan lebih mudah. Manajer bisa
mengandalkan data yang melaporkan kinerja ekonomi lokal dan menganalisa
keuntungan yang diharapkan dari investasi yang diusulkan. Manajer
perusahaan internasional harus mampu untuk memahami perbedaan-
perbedaan ini untuk menggabungkan pemahaman mereka ke dalam keputusan
pemilihan pasar dan tempat yang menjadi sasaran.
(1) Kekuatan Budaya
Meskipun berbagai negara menampilkan kemiripan budaya, setiap negara
memiliki perbedaan dalam hal bahasa, sikap dalam berbisnis, keyakinan
agama, tradisi, adat istiadat, dan yang lainnya. Beberapa produk yang
dijual di pasar global dengan sedikit atau tanpa modifikasi yakni produk
mesin industri seperti peralatan kemasan, produk konsumen seperti
minuman ringan, dan berbagai jenis barang dan jasa. Namun, banyak
produk lainnya harus menjalani adaptasi yang luas sesuai preferensi lokal,
seperti buku, majalah, makanan cepat saji, dan produk lainnya. Unsur-
unsur budaya dapat mempengaruhi apa jenis produk yang dijual dan
bagaimana produk tersebut akan dijual. Perusahaan harus menilai
bagaimana budaya lokal di pasar yang menjadi sasaran dapat
mempengaruhi jumlah penjualan produknya.
Unsur budaya dalam lingkungan bisnis juga dapat mempengaruhi
keputusan pemilihan tempat. Ketika modifikasi produk tertentu yang
diperlukan untuk alasan budaya, perusahaan dapat memilih untuk
membangun fasilitas produksi di pasar sasaran itu sendiri. Namun

4
melayani pelanggan kebutuhan khusus dalam pasar sasaran harus
diperhitungkan dengan kerugian potensial dari skala ekonomi karena
memproduksi di beberapa lokasi. Tenaga kerja yang berkualitas, sangat
penting untuk sebuah perusahaan. Tidak peduli apakah kegiatan
perusahaan dijalankan di lokasi tertentu. Selain itu, etos kerja yang kuat di
antara tenaga kerja lokal adalah penting untuk menjalankan kegiatan
operasi yang produktif. Manajer harus menilai apakah suatu etos kerja
yang tepat ada di masing-masing negara yang potensial untuk tujuan
produksi, jasa, atau kegiatan bisnis lainnya.

(2) Kekuatan Politik dan Hukum


Kekuatan politik dan hukum juga mempengaruhi keputusan pemilihan
pasar dan tempat. Faktor-faktor penting termasuk peraturan pemerintah,
birokrasi pemerintah, dan stabilitas politik.
a) Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah diperlukan dengan tujuan untuk:
(a) Menghambat investasi untuk menjamin kelangsungan industri
dalam negeri.
(b) Membatasi perusahaan internasional memindahkan profit ke luar
negara tuan rumah, dan mengarahkan agar dana diinvestasikan ke
proyek baru di negara tersebut.
(c) Menerapkan kebijakan lingkungan yang sangat ketat.
(d) Meminta perusahaan asing membuka rahasia tertantu dari
perusahaan tersebut seperti resep rahasia menu utama suatu
restoran.
b) Birokrasi Pemerintah
Birokrasi pemerintah yang pengoperasiannya lancar dapat membuat
pasar atau tempat lebih menarik. Namun, sistem yang rumit dalam
mendapatkan persetujuan dan izin dari instansi pemerintah dapat
membuatnya kurang menarik. Di banyak negara berkembang, masalah
yang relatif sederhana untuk mendapatkan lisensi dalam mendirikan
toko eceran sering berarti memperoleh berbagai dokumen dari
beberapa instansi. Para birokrat yang bertanggungjawab atas badan-

5
badan ini umumnya sedikit yang peduli dengan menyediakan bisnis
dengan layanan berkualitas tinggi. Manajer harus siap menghadapi
penundaan administratif dan aturan yang rumit. Birokrasi pemerintah
juga diperlukan di negara berkembang, untuk memperoleh perizinan
mendirikan sebuah perusahaan, membutuhkan banyak dokumen
perizinan dari berbagai instansi
c) Stabilitas Politik
Lingkungan bisnis setiap negara sampai tingkat tertentu dipengaruhi
oleh risiko politik. Risiko politik dapat mengancam pasar eksportir,
fasilitas produksi produsen atau kemampuan perusahaan untuk
menghapus keuntungan dari negara di mana mereka menerimanya.
Elemen kunci dari risiko politik yang menyangkut perusahaan adalah
perubahan politik yang tak terduga. Risiko politik cenderung naik jika
perusahaan tidak dapat memperkirakan lingkungan politik masa depan
dengan tingkat akurasi yang tepat.
Manajer beranggapan risiko politik suatu pasar sering dipengaruhi oleh
ingatan mereka dari kekacauan politik masa lalu di pasar. Namun,
manajer tidak bisa membiarkan peristiwa masa lalu membutakan
mereka untuk peluang di masa depan. Perusahaan internasional harus
mencoba untuk memantau dan memprediksi peristiwa politik yang
mengancam operasional dan keuntungan di masa depan. Dengan
menyelidiki lingkungan politik secara proaktif, manajer dapat fokus
pada risiko politik dan mengembangkan rencana yang tepat untuk
menangani hal tersebut.
Stabilitas politik suatu negara patut diperhatikan oeh perusahaan
karena perusahaan tidak dapat memperkirakan kondisi politik masa
depan dengan akurat sehingga rencana aktivitas bisnis tidak dapat
ditentukan (Unforeseen Political Change).

6
(3) Kekuatan Ekonomi dan Keuangan
Manajer harus hati-hati menganalisis kebijakan ekonomi suatu negara
sebelum memilihnya sebagai pasar atau tempat baru untuk beroperasi.
Kebijakan fiskal dan moneter yang buruk dari bank sentral suatu negara
dapat menyebabkan tingkat inflasi yang tinggi, peningkatan defisit
anggaran, mata uang yang terdepresiasi, tingkat produktivitas jatuh, dan
inovasi yang lesu. Konsekuensinya, seperti kepercayaan investor biasanya
lebih rendah dan memaksa perusahaan-perusahaan internasional untuk
mengundur atau membatalkan investasi yang diusulkan.
Masalah mata uang dan likuiditas menjadi tantangan khusus bagi
perusahaan-perusahaan internasional. Nilai mata uang berubah-ubah
membuat sulit bagi perusahaan untuk memprediksi laba masa depan secara
akurat dalam hal mata uang negara asal. Nilai mata uang yang berfluktuasi
liar juga membuat sulit untuk menghitung berapa banyak modal
perusahaan yang diperlukan untuk perubahan investasi. Nilai mata uang
yang perubahannya tidak dapat diramalkan juga dapat membuat likuidasi
aset lebih sulit karena ketidakpastian yang lebih besar kemungkinan akan
mengurangi likuiditas di pasar modal.

(4) Kekuatan Lain


Biaya transportasi bahan baku dan barang serta citra negara juga memiliki
peran penting dalam penilaian lingkungan bisnis nasional.
a) Biaya Transportasi & Bahan Baku.
Dimana, Inefisien logistik yang disebabkan oleh kemacetan lalu lintas
menyebabkan biaya tinggi. Maka dari itu, transportasi menentukan
pemilihan lokasi sarana produksi
b) Citra Negara
Citra suatu negara mewujudkan setiap aspek dari lingkungan bisnis
suatu negara, dimana citra sangat relevan untuk memilih lokasi dan
untuk kegiatan produksi atau kegiatan lainnya. Sebagai contoh, citra
negara mempengaruhi lokasi berproduksi atau operasi perakitan karena

7
produk biasanya harus dicap dengan label yang mengidentifikasikan di
mana mereka dibuat atau dirakit seperti "Made in China" atau
"Assembled in Brazil”. Produk yang dibuat di negara-negara yang
relatif maju cenderung dievaluasi lebih positif dibandingkan produk
dari negara-negara kurang maju. Hubungan ini adalah karena persepsi
di kalangan konsumen bahwa tenaga kerja dari negara-negara tertentu
memiliki kemampuan unggul dalam membuat produk-produk tertentu.

3) Tahap III : Pengukuran Pasar Potensial


(1) Penjualan Sekarang, Elastisitas Pendapatan, Indikator Potensi Pasar
Pasar merupakan hal terpenting untuk para konsumen potensial untuk
membeli produk dengan berbagai alasan di lingkungan bisnis nasional.
Ketersediaan sumber daya yang tebatas dan pasar tertentu mungkin tidak
dapat menyediakan suatu perusahaan dengan tingkat sumber daya yang
dibutuhkan. Oleh sebab itu, banyak Negara mengadakan perdagangan
internasional untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Untuk
mengurangi hambatan perdagangan di seluruh dunia maka perusahaan
harus meningkatkan dan mengembangkan penjualan di pasar industri. Tapi
dalam menjalankan bisnis, perusahaan jarang dapat membuat suatu
rencana pemasaran yang baik untuk setiap pasar di mana mereka akan
menjual produknya.
Seperti yang kita ketahui, setiap bangsa mempunyai tingkat pembangunan
ekonomi yang berbeda untuk mempengaruhi jenis barang yang akan dijual
yaitu; bagaimana cara mereka menjual produk dan ciri khas yang melekat
pada produk mereka. Sehingga diperlukan berbagai pendekatan untuk
meneliti pasar potensial. Selain itu manajer harus melakukan estimasi
(memperkirakan) permintaan yang potensial untuk produk – produk
tertentu. Oleh karena itu, manajer juga harus mempertimbangkan industri
pasar dan alat untuk memeriksa analisis pasar di Negara berkembang.
a) Pasar Terindustrialisasi
Informasi yang diperlukan untuk memperkirakan pasar potensial untuk
memasarkan produk di negara-negara industri cenderung lebih mudah

8
tersedia daripada di pasar Negara yang berkembang. Bahkan, untuk
Negara maju, lembaga penelitian menyediakan data pasar untuk
perusahaan. Euromonitor adalah salah satu cara perusahaan yang
menjual produk ke konsumen dengan jangkauan yang luas yaitu
dengan menggunakan laporan volume produksi, impor-ekspor, pangsa
pasar, jaringan distribusi, dll. Sehingga perusahaan dapat melaporkan
hasil penjualannya untuk melakukan penelitian lebih lanjut secara
khusus yang biasanya dilakukan oleh perusahaan – perusahaan
internasional dan para pengusaha. Beberapa informasi yang diperlukan
dalam melakukan analisis industri yang pada umumnya meliputi ;
(a) Nama, volume (jumlah) produksi dan pangsa pasar dari pesaing
terbesar
(b) Volume ekspor dan impor produk
(c) Jaringan distribusi dalam jumlah besar
(d) Latar belakang pasar, termasuk jumlah penduduk dan kebudayaan
(e) Total pengeluaran produk di pasar
(f) Menjual dengan eceran dan harga produk di pasar
(g) Prospek pasar dan peluang
Informasi diatas disediakan oleh para ahli untuk menjelaskan dan
memberikan gambaran secara singkat dari ukuran dan struktur pasar
suatu negara terhadap produkDengan demikian perusahaan yang
memasuki pasar di negara-negara industri harus memiliki banyak data
untuk pasar tertentu. Yang terpenting adalah perkiraan untuk
pertumbuhan atau kontraksi pasar pontesial.
Salah satu cara melakukan analisis permintaan pasar adalah
menentukan elastisitas pendapatan suatu produk dan permintaan untuk
produk yang memiliki pengaruh pendapatan. Koefisien elastisitas
pendapatan untuk suatu produk dihitung dengan membagi persentase
perubahan kuantitas produk yang diminta dengan perubahan
persentase pendapatan. Sebuah koefisien lebih besar dari 1,0 berarti
produk elastis terhadap pendapatan atau salah satu permintaan dapat
mempengaruhi pendapatan. Perusahaan- perusahaan ini cenderung

9
lebih bebas melakukan pembelian, seperti komputer , perhiasan, video
game atau perabot mahal umumnya tidak dianggap barang-barang
penting . Sebuah koefisien kurang dari 1,0 menyampaikan pendapatan
produk inelastis dianggap penting dan termasuk makanan, utilitas dan
minuman. Untuk menggambarkan, jika koefisien elastisitas pendapatan
untuk minuman berkarbonasi adalah 0.7 permintaan untuk minuman
berkarbonasi akan meningkat 0,7 persen untuk setiap kenaikan 1,0
persen pada pendapatan .
b) Pasar Berkembang
Mulai munculnya pasar – pasar besar didunia mengakibatkan hampir
setiap perusahaan besar bergerak dalam bisnis internasional baik yang
sudah atau sedang mempertimbangkan memasuki pasar di Negara -
negara berkembang seperti China dan India. Dengan latar belakang
konsumen dan tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat, mereka
akan meningkatkan peluang pasar di seluruh dunia. Perusahaan
mempertimbangkan berbagai cara untuk memasuki pasar di negara
berkembang, perushaan sering menghadapi masalah-masalah khusus
yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pasar. Data
untuk pasar potensial mungkin tidak tersedia, misalnya karena metode
yang belum dapat mengumpulkan data seperti di Negara berkembang.
Tapi ada cara perusahaan untuk dapat menilai potensial di pasar negara
berkembang. Salah satu cara mereka adalah menentukan lokasi yang
berbeda dengan mengembangkan indikator untuk masing-masing pasar
potensial. Bagaimanapun metode ini, hanya berguna untuk perusahaan
yang mempertimbangkan kegiatan ekspor. Perusahaan
mempertimbangkan investasi di pasar berkembang harus melihat
faktor-faktor lain yang kita perlu dikaji lebih lanjut untuk mengukur
pasar potensial. Variabel utama yang biasanya dimasukkan kedalam
analisis pasar potensial antara lain:
(a) Ukuran Pasar
Variabel ini memberikan gambaran tentang ukuran pasar pada
setiap waktu tertentu. Hal yang dimaksud adalah keadaan ekonomi

10
pasar secara keseluruhan bukan memperkirakan ukuran (luasnya)
pasar untuk produk tertentu. Data dari penelitian ukuran pasar
memungkinkan para manajer untuk menentukan peringkat negara-
negara dari terbesar ke terkecil, terhadap produk tertentu. Ukuran
pasar biasanya diperkirakan dari total penduduk suatu negara atau
jumlah sumber daya untuk memproduksi dan mengkonsumsi suatu
produk
(b) Tingkat Pertumbuhan Pasar
Variabel ini mencerminkan fakta bahwa, meskipun ukuran
keseluruhan pasar (ekonomi) merupakan hal penting, tapi laju
pertumbuhan pasar juga memiliki pengaruh dalam menilai pasar
potensial . Dalam hal ini, manajer dapat menghindari pasar yang
besar tetapi laju pertumbuhannya rendah dan bukan target mereka,
sebaliknya pasar yang kecil tapi berkembang pesat. Secara umum
diperoleh melalui estimasi (memperkirakan) pertumbuhan produk
domestik bruto dan konsumsi.
(c) Insentif Pasar
Variabel ini memperkirakan kekayaan atau daya beli konsumen
dipasar dari pengeluaran individu dan kegiatan bisnis yang
dilakukan. Diperkirakan dari konsumsi swasta per kapita dan / atau
per kapita produk domestik bruto (PDB ) pada paritas daya beli
(d) Kapasitas Konsumsi Pasar
Tujuan dari variabel ini adalah untuk memperkirakan kapasitas
belanja suatu Negara. Hal ini sering diperkirakan dari persentase
penduduk pasar di kelas menengah, ada juga dengan
berkonsentrasi pada inti dari daya beli ekonomi yang dimilki
konsumen.
(e) Infrastruktur Komersial
Faktor ini mencoba untuk menilai saluran distribusi dan
komunikasi suatu Negara. Variabel dapat mencakup jumlah
telepon, televisi, mesin fax, atau komputer pribadi per kapita
kepadatan jalan beraspal atau jumlah kendaraan dan penduduk per

11
kapita. Sebuah variabel yang semakin penting untuk kegiatan
bisnis bergantung pada internet untuk penjualan adalah jumlah host
internet per kapita. Data dari internet dalam memastikan
informasi yang akurat harus dari sumber-sumber terbaru sehingga
perlu adanya audit untuk menggantikan informasi yang lama.
(f) Kebebasan Ekonomi
Faktor ini mencoba untuk memperkirakan sejauh mana prinsip-
prinsip pasar bebas mendominasi. Hal ini biasanya terkaita pada
kebijakan perdagangan pemerintah, keterlibatan pemerintah dalam
kegiatan bisnis, hak kekayaan dan kekuatan pasar gelap .
(g) Penerimaan Pasar
Variabel ini mencoba untuk memperkirakan keterbukaan pasar.
Salah satu cara yang dapat diperkirakan adalah dengan menentukan
banyaknya kegiatan perdagangan internasional suatu Negara
sebagai persentase dari produk domestik bruto. Jika sebuah
perusahaan ingin melihat bagaimana penerimaan pasar untuk
barang-barang dari negara asalnya sehingga dapat memastikan
jumlah impor per kapita memasuki pasar dari negara asal . Dengan
cara,manajer harus memeriksa pertumbuhan (atau penurunan)
impor di sana.
(h) Risiko Negara
Variabel ini mencoba untuk memperkirakan risiko total melakukan
kegiatan bisnis disuatu, termasuk risiko politik, ekonomi, dan
keuangan.

(2) Kualitas Tenaga Kerja, Material, Infrastruktur


Setelah masing-masing faktor-faktor analisis diatas dilakukan, maka
perusahaan harus menilai yang sesuai dengan kepentingan mereka dengan
permintaan untuk produk tertentu. Lokasi potensial kemudian peringkat
(diberi nilai indikator pasar potensial) sesuai dengan daya tarik mereka
sebagai pasar baru. Langkah lain adalah dengan cara proses pemilihan
pasar, manajer harus berhati-hati menilai kualitas sumber daya yang akan

12
mereka gunakan secara lokal. Bagi banyak perusahaan yang paling penting
adalah dengan menjadi sumber daya manusia tenaga kerja dan manajemen
yang baik. Upah yang lebih rendah pada suatu pasar biasanya karena
tenaga kerja berlimpah, kurangnya keterampilan (meskipun mungkin
berpendidikan), atau keduanya.
Disisi lain, karyawan mungkin atau mungkin tidak cukup terlatih untuk
memproduksi suatu produk tertentu atau untuk perfom kegiatan R & D
tertentu. Jika pekerja tidak terlatih secara memadai, proses pemilihan
lokasi harus mempertimbangkan tambahan uang dan waktu untuk melatih
mereka. Pelatihan manajer kadang-kadang memaksa perusahaan untuk
mengeluarkan biaya yang signifikan untuk relokasi ke pasar lokal.
Perusahaan juga harus menilai produktivitas tenaga kerja lokal dan
manajer.
Manajer juga harus memeriksa infrastruktur lokal, termasuk jalan,
jembatan, bandara, pelabuhan dan telekomunikasi, ketika menilai situs
potensial. Masing-masing sistem ini dapat memiliki dampak yang besar
pada efisiensi yaitu saat perusahaan mengangkut bahan baku dan produk
untuk didistribusikan. Hal terpenting bagi banyak perusahaan saat ini
adalah kondisi infrastruktur telekomunikasi suatu negara. Banyak kegiatan
bisnis saat ini dilakukan melalui e-mail dan banyak kegiatan bisnis
menyampaikan informasi secara elektronik mengenai hal-hal seperti order
penjualan, tingkat persediaan dan strategi produksi yang harus
dikoordinasikan di antara anak perusahaan di berbagai negara. Manajer
harus memeriksa setiap situs potensial untuk menentukan seberapa baik
harus mempersiapkan komunikasi kontemporer.
Secara umum yang perlu diperhatikan adalah infrastruktur yakni Masalah
Global E-Commerce. Masalah yang perlu diperhatikan terdiri dari :
a) Akses pasar & infrastruktur baik dari Infrastruktur telekomunikasi
dan teknologi informasi, konten dan standar.
b) Hukum baik dari segi privasi, keamanan maupun perlindungan
HAKI.
c) Finansial seperti pembayaran elektronik serta tarif dan pajak

13
14
(3) Mengukur Potensi Lokasi
Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam mengukur potensi lokasi
yaitu:
a) Meramalkan kualitas sumber daya yang akan dipergunakan.
b) Manager harus memperhatikan infrastruktur lokal seperti jalan,
jembatan, bandara, pelabuhan dan sistem telekomunikasi, saat
meramalkan potensial situs.
c) Bisnis saat ini banyak dilakukan melalui email dan informasi relay
bisnis secara elektronik seperti penjualan, inventory dan strategi
produksi, yang harus terintegrasi antar negara

4) Tahap IV : Penentuan Lokasi Bisnis dan Target Pasar


Langkah terakhir ini dalam proses penyaringan yang melibatkan upaya yang
paling intensif untuk menilai pasar potensial kadang-kadang hanya satu atau
dua yang masih tersedia. Pada tahap ini, manajer biasanya ingin mengunjungi
setiap lokasi yang tersisa untuk mengunjungi pasar potensial langsung dan
untuk melakukan analisis pesaing. Dalam analisis akhir, manajer biasanya
mengevaluasi kontribusi masing-masing lokasi potensial untuk arus kas
dengan melakukan evaluasi keuangan dari investasi yang diusulkan.
(1) Kunjungan Lapangan
Manajer puncak membuat kunjungan pribadi ke setiap pasar potensial
yang tersisa. Perjalanan merupakan kesempatan bagi manajer untuk
melihat secara langsung apa yang mereka sejauh ini terlihat (dilaporkan)
hanya di atas kertas. Kunjungan ini melibatkan serangkaian pertemuan-
pertemuan dan negosiasi untuk mencari peluang mempelajari budaya,
mengamati tenaga kerja yang akan dipekerjakan, membuat kontak
personal dengan pelanggan dan distributor baru.

(2) Analisis Pesaing


Pasar persaingan sempurna biasanya memberikan menekan harga produk
suatu perusahaan menjadi lebih rendah agar dapat menarik pelanggan

15
untuk membeli produk mereka. Tentu, harga yang lebih rendah dan biaya
yang lebih tinggi karena kekuatan dalam psar persaingan sempurna harus
seimbang terhadap potensi manfaat yang ditawarkan oleh masing-masing
pasar dan situs di bawah pertimbangan tertentu. Hal – hal yang perlu
diperhatikan dalam analisis pesaing dalam suatu pasar potensial anatara
lain:
a) Jumlah pesaing
b) Pangsa pasar
c) Produk pesaing memerlukan pasar yang kecil atau massal
d) Fokus produk pesaing pada kualitas atau harga rendah
e) Pengendalian saluran distribusi
f) Loyalitas konsumen
g) Ancaman potensial dari produk substitusi
h) Masuknya pesaing baru
i) Pengendalian input produksi kunci (SDM, modal dan bahan baku)

1.2 Anaisis Peluang Internasional Menurut Griffin


Analisa menurut Griffin, dalam meningkatkan pangsa pasar, pendapatan, dan
profit, perusahaan biasanya harus melakukan tiga langkah berikut dalam
memasuki pasar luar negeri yaitu:
1) Melakukan penilaian terhadap pasar-pasar alternatif
2) Mengevaluasi biaya, keuntungan, dan risiko memasuki masing-masing pasar
3) Memilih pasar yang paling potensial untuk dimasuki atau untuk melakukan
ekspansi.

1) Melakukan Penilaian Pasar Luar Negeri


Alternatif
Dalam menilai pasar luar negeri alternatif, perusahaan harus
mempertimbangkan berbagai macam faktor, yang mencakup ukuran pasar, baik di
masa sekarang maupun potensi di masa datang, tingkat persaingan yang akan
dihadapi, lingkungan hukum dan politik, dan faktor sosiokultural yang mungkin
memengaruhi operasi dan kinerja perusahaan. Informasi tentang faktor-faktor

16
tersebut dapat bersifat obyektif dan mudah diperoleh ataupun subyektif dan cukup
suit dicari.
(1) Potensi Pasar
Langkah pertama dalam pemilihan pasar luar negeri adalah menilai potensi
pasar seperti : data tentang populasi, Pendapatan Domestik Bruto (PDB), PDB
per kapita, infrastuktur publik, dan kepemilikan barang seperti mobil dan
televisi. Data tersebut diperoleh melalui penyaringan pendahuluan yang cepat
dan kasar. Keputusan yang diambil perusahaan dari informasi ini tergantung
pada posisi produknya terhadap pesaingnya. Perusahaan yang memproduksi
barang berkualitas tinggi dengan harga mahal akan menemukan bahwa pasar
yang kaya atraktif, namun akan sulit melakukan penetrasi pada pasar yang
miskin. Sebaliknya, perusahaan yang berspesialisasi di barang yang murah
dengan kualitas rendah akan menemukan bahwa pasar yang miskin akan lebih
menguntungkan daripada pasar yang kaya.
Perusahaan kemudian harus mengumpulkan dan menganalisis data yang
relavan bagi lini produk yang spesifik. Perusahaan juga harus
mempertimbangkan potensi pertumbuhan ekonomi negara dengan memakai
ukuran obyektif dan subyektif. Adapun topik yang patut diperhitungkan
seperti:
a) Dimensi pasar produk
b) Perbedaan utama dari pasar produk
c) Karakteristik structural pasar produk nasional
d) Analisis pesaing
e) Target pasar potensial
f) Tren yang relevan
g) Penjelasan tentang perubahan
h) Faktor-faktor kesuksesan
i) Pilihan-pilahan strategis

(2) Tingkat Persaingan


Faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih pasar luar negeri
adalah tingkat persaingan di pasar, baik tingkat persaingan di masa sekarang

17
maupun di masa datang. Untuk menilai lingkungan persaingan, perusahaan
harus mengidentifikasikan jumlah dan ukuran perusahaan yang sudah bersaing
di pasar sasaran tersebut, pangsa pasar, strategi penetapan harga dan distribusi,
dan kekuatan serta kelemahan, baik secara individu maupun kolektif.
Perusahaan kemudian harus mempertimbangkan faktor-fator ini terhadap
kondisi pasar sesungguhnya dan posisi kompetitif perusahaan.

(3) Lingkungan Hukum dan Politik


Perusahaan perlu memahami kebijakan perdagangan negara tersebut dan
lingkungan hukum dan politiknya. Perusahaan dapat memilih untuk
membatalkan ekspor barangnya ke negara yang memiliki tarif tinggi atau
hambatan dagang lain dan lebih memilih ekspor ke negra yang hambatannya
lebih sedikit atau tidak besar. Sebaliknya, kebijakan perdagangan dan/atau
hambatan dagang menyebabkan perusahaan memasuki pasar lewat PMA.
Stabilitas pemerintah juga faktor penting dalam menilai pasar luar negeri.
Peraturan pemerintah tentang penetapan harga dan aktivitas promosi juga
perlu dipertimbangkan. Kehati-hatian juga diperlukan untuk menghindari
menyinggung perasaan politik negara tujuan.

(4) Pengaruh Sosiokultural


Manajer yang menilai pasar luar negeri juga harus mempertimbangkan
pengaruh sosiokultural, karena sifatnya yang subyektif, sering sulit diukur.
Untuk mengurangi ketidakpastian akibat faktor ini, perusahaan sering
mengfokuskan usaha awal internasionalisasi di negara-negara yang memiliki
budaya yang sama dengan negara asalnya. Jika strategi yang diusulkan adalah
memproduksi barang di negara tujuan (host country) dan mengekspornya ke
pasar yang sedang dalam pertimbangan, faktor sosiokultutal yang paling
relavan adalah faktor yang berhubungan dengan konsumen. Perusahaan yang
gagal mengenali kebutuhan dan preferensi konsumen negara tujuan sering
mengalami kesulitan. Perusahaan harus memahami dasar motivasi kerja di
negara itu, norma dalam jam kerja dan penggajian, dan peranan serikat

18
pekerja. Dengan mempekerjakan dan mendengarkan manajer-manajer lokal,
perusahaan asing dapat menghindari atau mengurangi konflik kultural.

2) Mengevaluasi Biaya, Keuntungan, dan Risiko


Langkah selanjutnya dalam penilaian pasar luar negeri adalah evaluasi yang
hati-hati tentang biaya, keuntungan, dan risiko yang berasal dari bisnis di pasar
luar negeri.
(1) Biaya
Dalam hal ini ada dua jenis biaya yang relavan : biaya langsung dan biaya
kesempatan (opportunity cost).
a) Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan pada saat perusahaan
masuk ke pasar luar negeri yang baru dan meliputi biaya untuk mendirikan
operasi perusahaan (misalnya, sewa beli (leasing) atau membeli fasilitas
tertentu, memindahkan manajer untuk menjalankannya, dan mengiriman
alat-alat dan produk barang dagangan.
b) Biaya kesempatan merupakan laba yang seharusnya diperoleh oleh
perusahaan jika melakukan investasi pada pasar kedua. Persuahaan
membatalkan atau menunda kesempatannya untuk memperoeh profit dari
pasar kedua karena memilih masuk pada pasar pertama. Oleh karena itu
para perencana harus menilai semua alternative yang tersedia dengan
sangat hati-hati.
(2) Keuntungan
Masuk ke pasar tertentu dianggap menawarkan ke perusahaan banyak potensi
keuntungan bagi perusahaan itu. Diantara potensi keuntungan yang paling
jelas adalah penjualan dan profit yang diharapkan dari pasar itu. Keuntungan
yang lain mencakup biaya akuisisi dan manufaktur yang lebih murah (jika
harga bahan baku dan/atau tenaga kerja murah), menutup akses pesaing ke
pasar tersebut (yang membatasi kemampuan pesaing untuk memperoleh
profit), keunggulan bersaing (yang membuat perusahaan tetap selangkah lebih
maju atau sejajar dengan pesaingnya), akses ke teknologi baru, dan
kesempatan untuk mencapai sinergi dengan operasi lain.
(3) Risiko

19
Secara umum, perusahaan yang masuk ke pasar baru menghadapi risiko
fluktuasi nilai tukar, kompleksitas operasi yang meningkat, dan kerugian
finansial langsung yang disebabkan karena penilaian yang tidak akurat tentang
potensi pasar. Dalam kasus yang ekstrim, perusahaan juga menghadapi risiko
kerugian karena pengambilalihan properti oleh pemerintah akibat perang atau
terorisme.

3) Memilih Cara Masuk (Mode of Entry)


Teori eklektik Dunning, memberikan wawasan yang berguna tentang faktor-
faktor yang memengaruhi pilihan antara produksi di dalam negeri (ekspor),
produksi di negara tujuan dengan pabrik yang dimiliki perusahaan (PMA dan
usaha patungan), atau produksi di negara tujuan yang dilakukan oleh pihak lain
(lisensi, waralaba, dan kontrak manufaktur).
(1) Faktor-Faktor Keputusan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mengenai cara masuk ke
pasar tertentu yaitu:
a) Keunggulan kepemilikan adalah sumber daya nyata (tangible) dan tidak nyata
(intangible) yang dimiliki perusahaan yang memberi keunggulan bersaing ke
perusahaan itu dibanding pesaingnya. Dengan asumsi bahwa perusahaan lokal
mengetahui lebih banyak informasi penting dibanding pesaing asing, maka
perusahaan asing yang berusaha masuk ke pasar baru harus memiliki
keunggulan kepemilikan untuk mengatasi keunggulan informasi yang dimiliki
perusahaan lokal. Misalnya, perusahaan yang keunggulan bersaingnya
berdasar pada merek yang sudah dikenal kadang-kadang masuk ke pasar luar
negeri melalui cara lisensi atau waralaba. Keunggulan perusahaan adalah
faktor penentu utama kekuatan tawar menawar perusahaan, sehingga
keunggulan ini dapat memengaruhi hasil dari negosiasi cara masuk yang akan
dipakai.
b) Keunggulan lokasi adalah faktor yang memengaruhi keinginan perusahaan
untuk memproduksi di negara tujuan dibanding memproduksi di negara asal.
Perusahaan secara rutin membandingkan karakteristik ekonomi dan non-
ekonomi pasar dalam negeri dan luar negeri untuk menentukan lokasi

20
penempatan fasilitas produksinya. Pilihan antara produksi di dalam negeri dan
diluar negeri dipengaruhi oleh banyak faktor seperti: tingkat upah tenaga kerja
relatif dan biaya akuisisi tanah di negara tertentu, Kebijakan pemerintah,
ikatan budaya, ikatan geografis, agama, bahasa.
c) Keunggulan internalisasi adalah keunggulan yang membuat perusahaan
diharapkan menghasilkan produk atau jasanya sendiri bukannya mengadakan
kontrak dengan perusahaan lain untuk memproduksinya. Tingkat biaya
transaksi (biaya bernegosiasi, memonitor, dan melaksanakan perjanjian)
sangat penting dalam keputusan ini. Jika biaya tersebut tinggi, perusahaan
akan mengandalkan PMA dan usaha patungan sebagai cara masui ke pasar.
Jika biayanya murah, perusahaan akan memakai waralaba, lisensi atau kontrak
manufaktur.

(2) Cara Masuk


Ada beberapa strategi dasar bagi perusahaan untuk memasuki pasar luar
negeri:
a) Ekspor ke Pasar Luar Negeri
Dengan memakai pabrik dalam negeri (domestik) sebagai suatu basis produksi
untuk mengekspor barang-barang keluar negeri adalah suatu strategi yang
terbaik untuk mengejar penjualan internasional. Ekspor memberikan beberapa
keuntungan ke perusahaan. Pertama, perusahaan dapat mengendalikan
keterpaparan finansialnya (financial exposure) pada pasar negara tujuan yang
dianggap sesuai dengan keinginan. Hanya sedikit atau tidak ada investasi
modal yang diperlukan jika perusahaan memilih untuk menyewa perusahaan
lokal di negara tujuan itu guna mendistribusikan produknya. Perusahaan dapat
memilih untuk mendistribusikan produknya sendiri supaya dapat
mengendalikan pemasarannya dengan lebih baik. Jika perusahaan memilih
pendekatan ini, perusahaan dapat menaikkan biaya penjualan karena peran
perantara dihilangkan. Akan tetapi, biaya investasi dan keterpaparan finansial
akan meningkat secara substansial, karena perusahaan harus melengkapi dan
menjalankan sendiri pusat distribusinya, merekrut pegawai dan memasarkan
produknya.

21
Kedua, ekspor memungkinkan perusahaan dapat masuk ke pasar luar negeri
secara bertahap, sehingga perusahaan dapat menilai kondisi lokal dan
menyesuaikan produknya untuk memenuhi kebutuhan istimewa konsumen
negara tersebut. Jika ekspornya diterima dengan baik oleh konsumen negara
tujuan tersebut, perusahaan dapat memakai pengalaman ini sebagai dasar
untuk masuk ke pasar tersebut dengan lebih ekstensif.
b) Pemanufakturan di Luar Negeri
Ketika manajemen memutuskan untuk terlibat dalam pemanufakturan di luar
negeri, pada umumnya ada lima alternatif berbeda yang tersedia, meskipun
tidak semuanya layak di negara tertentu. Alternatif-alternatif tersebut adalah:
(a) Cabang yang dimiliki secara keseluruhan .
Perusahaan yang ingin segera memiliki cabang di luar negeri dapat (1)
memulai dari tanah sampai membangun pabrik baru, (2) mengambil alih
sebuah perusahaan yang sedang berjalan, atau (3) membeli distributornya,
yang berarti memperoleh jaringan distribusi yang akrab dengan
produknya.
(b) Usaha Patungan (Joint Ventures).
Usaha patungan dapat berupa (1) badan usaha dibentuk oleh perusahaan
internasional dan para pemilik lokal, (2) badan usaha yang dibentuk oleh
dua perusahaan internasional untuk tujuan melakukan bisnis di pasar
ketiga, (3) badan usaha yang dibentuk oleh badan pemerintah (biasanya di
negara tempat investasi dilakukan) dan sebuah perusahaan internasional
atau (4) kerja sama yang dilakukan antara dua atau lebih perusahaan dalam
proyek yang lamanya terbatas.
(c) Perjanjian Lisensi.
Strategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara
teknis tetapi tidak mempunyai kemampuan secara internasional untuk
memasuki pasar luar negeri dan adanya keinginan untuk menghindari
risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan sumberdaya ke pasar
yang mana tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan
ketidakstabilan ekonomi.

22
Memberi lisensi merupakan alternatif strategi memasuki suatu negara dan
perluasan dengan daya tarik yang cukup besar. Sebuah perusahaan dengan
teknologi, pengetahuan, atau merek yang mempunyai citra kuat dapat
menggunakan persetujuan memberikan lisensi untuk menggantikan
sumber laba tanpa investasi dan biaya yang amat kecil. Bahkan
sebenarnya, memberikan lisensi merupakan pengembalian investasi tanpa
batas. Satu-satunya biaya yang harus dikeluarkan adalah biaya
menandatangani perjanjian dan mengawasi implementasinya.
Perjanjian lisensi memungkinkan perusahaan asing membeli hak
memproduksi dan menjual produk perusahaan di negara tuan rumah atau
berapa negara. Pemilik hak biasanya mendapat royalti untuk setiap unit
produk yang diproduksi dan dijual. Penerima hak menanamkan modal
dalam pendirian fasilitas produksi dan pemasaran serta pendistribusian
produk atau jasa. Hasilnya, lisensi mungkin merupakan bentuk termurah
dari ekspansi internasional.
(d) Waralaba
Waralaba hampir sama dengan pemberian lisensi. Bedanya selain
menghibahkan izin penggunaan nama, proses, metode atau merk,
perusahaan induk membantu penerima waralaba dalam operasi atau pasok
bahan mentah. Pemberi waralaba biasanya lebih memiliki control terhadap
kualitas produk daripada hanya memberikan lisensi. Sama dengan lisensi
penerima waralaba membayar sejumlah komisi dan sebagian tertentu dari
penjualan/penerimaan yang diperolehnya kepada perusahaan pemberi
waralaba.
Strategi ini dilakukan oleh perusahaan jasa dan retail yang melakukan
ekspansi global. Keuntungan strategi ini antara lain franchises membawa
serta biaya-biaya dan risiko dalam menetapkan lokasi/tempat aktivitasnya
dan juga franchisor hanya melakukan pengeluaran untuk rekruitmen
sumberdaya manusia, pelatihan. Kerugiannya adalah bahwa franchisor
harus selalu menjaga kualitas dari produk tersebut. waralaba asing tidak
selalu menunjukkan komitmen yang kuat untuk konsistensi dan
standarisasi terutama ketika budaya lokal tidak menekankan kondisi sama

23
masalah kualitas.Sementara lisensi bekerja dengan baik untuk
memproduksi dan pemilik teknologi eksklusif, waralaba sering lebih
sesuai dengan upaya ekspansi global bertahan dan perusahaan ritel.
Contoh perusahaan pemberi waralaba adalah perusahaan restoran fast food
dan minuman ringan seperti Mc Donalds, Kentucky Fried Chicken
(e) Pemanufakturan kontrak .
Perjanjian di mana sebuah perusahaan mengadakan kontrak dengan
perusahaan lain untuk memproduksi produk-produk sesuai dengan
spesifikasi tetapi menerima tanggung jawab pemasaran.

1.2 Melaksanakan Penelitian Internasional


Peningkatan suatu perusahaan yang memiliki kekuatan persaingan untuk
terlibat dalam melakukan penelitian berkualitas tinggi dan analisis sebelum
memilih pasar baru dan situs untuk operasi. Perusahaan menemukan bahwa
penelitian tersebut dapat membantu mereka untuk lebih memahami perilaku
antara pembeli dan lingkungan bisnis di luar negeri. Riset pasar adalah
pengumpulan dan analisis informasi yang digunakan untuk membantu manajer
dalam membuat keputusan. Kami mendefinisikan riset pasar untuk melakukan
penilaian antara pasar potensial dan situs untuk operasi. Riset pasar internasional
memberikan informasi tentang lingkungan bisnis nasional, termasuk budaya,
politik, peraturan, dan ekonomi. Hal ini juga menginformasikan manajer
mengenai ukuran pasar potensial, perilaku pembeli, logistik dan sistem distribusi.
Melakukan riset pasar di pasar baru sangat membantu dalam merancang
semua aspek strategi pemasaran dan memahami preferensi dan sikap pembeli .
Riset pasar juga memungkinkan manajer belajar tentang aspek lingkungan bisnis
lokal seperti tingkat pekerjaan , tingkat upah, dan keadaan infrastruktur lokal
sebelum melakukan ke lokasi baru. Sehingga manajer mengetahui informasi
pasar yang tepat waktu dan relevan untuk mengantisipasi pergeseran pasar,
perubahan dalam peraturan yang berlaku , dan masuknya potensi pesaing baru.

24
1.3 Tantangan dan Hambatan Riset Lingkup Multinasional
Riset pasar pada dasarnya mempunyai fungsi yang sama di semua negara.
Kondisi dan keadaan tertentu dalam suatu negara yang memiliki ciri khas tertentu
menimbulkan kesulitan tertentu yang sering memaksa penyesuaian dalam cara
penelitian jika dilakukan di negara-negara yang berbeda. Hal ini penting bagi
perusahaan yang melakukan riset pasar sendiri yaitu menyadari potensi hambatan
sehingga hasilnya dapat diandalkan. Oleh karena itu, mereka harus mengevaluasi
hasil penelitian dan menilai relevansi mereka terhadap keputusan lokasi yang akan
seleksi. Tiga kesulitan utama yang terkait dengan melakukan riset pasar
internasional yang sekarang kita akan memeriksa adalah :
1) Ketersediaan Data
Ketika mencoba untuk menargetkan segmen populasi tertentu, manajer
pemasaran membutuhkan informasi yang sangat rinci. Untungnya, perusahaan
bekerja sama dengan intansi pemerintah sehingga terhidar dari pemborosan
waktu, uang, dan usaha pengumpulan data secara langsung karena telah
dikumpulkan bersama dengan intansi pemerintah. Hal ini terutama berlaku di
negara-negara industri maju, termasuk Australia, Kanada, Jepang, orang-orang
di Eropa Barat, dan Amerika Serikat, di mana antara instansi pemerintah dan
perusahaan penelitian swasta memberikan informasi. Tiga dari pemasok
informasi ini adalah Symphony IRI Group (www.symphonyiri.com), Survey
Research Group (www.surveyreserachgroup.com) dan ACNielsen
(www.nielsen.com).
Di banyak negara-negara berkembang yang sebelumnya untuk mengumpulkan
informasi yang berkualitas sulit diperoleh bahkan ketika area data pasar yang
tersedia, kehandalan mereka dipertanyakan. Sebagai contoh, analis biaya
pemerintah untuk pasar potensial tertentu dengan mencoba untuk memikat
investor dengan melebih-lebihkan perkiraan pendapatan dan konsumsi
penduduknya. Selain keliru yang disengaja, informasi tercemar juga dapat
hasil dari metode pengumpulan lokal yang tidak tepat dan teknik analisis.
Namun lembaga penelitian di negara berkembang dan mengembangkan pasar
yang mengkhususkan diri dalam pengumpulan data untuk klien di negara-

25
negara industri yang sedang mengembangkan teknik kualitas yang lebih tinggi
dari pengumpulan dan analisis. Sebagai contoh, pemasok informasi dan
pendapat para ahli Gallup (www.gallup.com) secara agresif memperluas
operasi di seluruh Asia Tenggara dalam menanggapi kebutuhan di antara
perusahaan-perusahaan Barat untuk riset pasar yang lebih akurat.
2) Komparabilitas Data
Data yang diperoleh dari negara-negara lain harus dipertmbangkan terlebih
dahulu dengan hati-hati. Karena istilah-istilah seperti kemiskinan, konsumsi,
dan pendidikan sangat berbeda dari satu negara ke negara lain, data tersebut
harus disertai dengan definisi yang tepat. Di Amerika Serikat, misalnya, empat
keluarga dikatakan di bawah garis kemiskinan jika pendapatan tahunan
kurang dari $ 22,000. Pendapatan ini setara untuk empat keluarga di Vietnam
yang menempatkan kelas atas.
Cara-cara yang berbeda di mana negara-negara mengukur data juga
mempengaruhi komparabilitas. Sebagai contoh, beberapa negara dengan
jumlah total investasi asing langsung di negara-negara mereka dari segi nilai
moneter sedangkan dinegara lainnya menetapkannya jumlah proyek investasi
dilaksanakan sepanjang tahun. Tapi investasi langsung asing tunggal menjadi
negara industri dapat bernilai berkali-kali bahwa beberapa atau lebih proyek
yang layak di negara berkembang. Untuk mengumpulkan informasi yang
lengkap, gambar penelitian investasi suatu negara serta melaporkan statistik
tidak membedakan antara investasi asing langsung (disertai dengan kontrol
manajerial) dan investasi portofolio (yang tidak disertai dengan kontrol
manajerial). Salah cara mempertimbangkan informasi data adalah dengan
membuat dan mengukur rencana pemasaran yang terbaik dan yang strategis
produksi.
3) Perbedaan Budaya
Bidang Pemasaran yang melakukan penelitian di pasar asing harus
memperhatikan cara-cara di mana variabel budaya mempengaruhi informasi.
Mungkin satu variabel yang paling penting adalah bahasa. Misalnya, jika
peneliti tidak terbiasa dengan bahasa di pasar mereka sedang menyelidiki,
mereka mungkin terpaksa mengandalkan penerjemah. Interpretasi peneliti

26
mungkin tidak sengaja menggambarkan komentar tertentu atau tidak dapat
menyampaikan pendapat mereka untuk dibuat dalam laporan.
Peneliti mungkin juga perlu melakukan survei calon pembeli melalui
kuesioner yang ditulis dalam bahasa lokal. Untuk menghindari salah saji
pertanyaan atau hasil , kuesioner harus diterjemahkan ke dalam bahasa target
pasar dan tanggapan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa
peneliti. Ekspresi tertulis harus sangat akurat sehingga hasil tidak menjadi
tidak berarti atau menyesatkan. Potensi untuk melakukan survei tertulis juga
dipengaruhi oleh tingkat buta huruf di kalangan penduduk setempat. Sebuah
survei tertulis umumnya tidak mungkin untuk melakukan di negara-negara
dengan tingkat buta huruf yang tinggi seperti Morocco (48 persen) , Nigeria
(31 persen) , dan Pakistan (50 persen). Peneliti mungkin akan perlu memilih
teknik pengumpulan informasi yang berbeda, seperti wawancara pribadi atau
mengamati pembelian eceran.
Perusahaan yang memiliki sedikit pengalaman dalam pasar asing sering
menyewa lembaga lokal untuk melakukan beberapa atau semua riset pasar
mereka. Peneliti lokal tahu medan budaya. Mereka memahami praktek yang
dapat diterima dan mana jenis pertanyaan bisa ditanyakan. Dan mereka
biasanya tahu siapa yang harus didekati untuk beberapa jenis informasi.
Mungkin yang paling penting, mereka tahu bagaimana menginterpretasikan
informasi yang mereka kumpulkan dan cenderung untuk memahami
kehandalan. Tapi sebuah perusahaan yang memutuskan untuk melakukan riset
pasar sendiri harus perlu mengadaptasi teknik penelitian untuk pasar lokal.
Banyak unsur-unsur budaya yang diambil untuk diberikan di pasar dalam
negeri harus ditinjau kembali dalam lingkungan bisnis tuan rumah.

27
1.3.1 Sumber Data Sekunder Internasional
Perusahaan dapat berkonsultasi dengan berbagai sumber untuk mendapatkan
informasi mengenai lingkungan bisnis suatu negara dan pasar. Manajer harus
berkonsultasi untuk mendpatkan sumber informasi tertentu yang tergantung pada
industri perusahaan, pasar nasional yang sedang dipertimbangkan dan seberapa
jauh ingin melakukan penelitian suatu pasar. Proses untuk mendapatkan informasi
yang sudah ada dalam perusahaan atau yang dapat diperoleh dari sumber-sumber
luar disebut riset pasar sekunder. Manajer sering menggunakan informasi yang
dikumpulkan dari kegiatan penelitian sekunder secara luas memperkirakan
permintaan pasar untuk produk atau dari kesan umum dari lingkungan bisnis suatu
negara. Data sekunder yang relatif murah karena mereka telah dikumpulkan,
dianalisis dan dirangkum oleh pihak lain. Sumber utama data sekunder yang
membantu manajer membuat keputusan lokasi seleksi yang lebih tepat antara
lain:
1) Organisasi Internasional
Ada sumber yang sangat baik untuk mendapatkan banyak informasi gratis dan
murah tentang permintaan produk di negara-negara tertentu . Sebagai contoh,
buku tahunan statistik perdagangan internasional yang diterbitkan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (www.un.org) daftar ekspor dan volume impor
produk yang berbeda untuk masing-masing negara . Hal ini juga melengkapi
informasi tentang nilai ekspor dan impor secara tahunan untuk periode lima
tahun terakhir . Pusat perdagangan internasional (www.intracen.org), yang
berbasis di Jenewa Swiss, juga menyediakan impor dan ekspor angka saat ini
lebih dari 100 negara. Lembaga pembangunan internasional, seperti Bank
Dunia (www.worldbank.org), Dana Moneter Internasional (www.imf.org), dan
Asian Development Bank (www.adb.org), juga menyediakan data sekunder
yang berharga. Sebagai contoh, Bank Dunia menerbitkan data tahunan pada
setiap anggota populasi bangsa dan laju pertumbuhan ekonomi. Saat ini,
sebagian besar sumber-sumber sekunder pasokan download data melalui
internet atau melalui versi cetak tradisional.

28
2) Instansi Pemerintah
Departemen Perdagangan dan instansi perdagangan internasional sebagian
besar negara biasanya memberikan informasi tentang peraturan impor dan
ekspor, standar kualitas, dan ukuran berbagai pasar. Data ini biasanya tersedia
langsung dari departemen ini, dari lembaga dalam setiap bangsa atas
departemen perdagangan di kedutaan masing-masing negara di luar negeri.
Bahkan, mengunjungi kedutaan dan menghadiri fungsi sosial mereka saat
mengunjungi lokasi potensial cara yang sangat baik untuk membuat kontak
dengan calon mitra bisnis di masa depan.
3) Industri dan Asosiasi Perdaganan
Perusahaan sering bergabung dalam asosiasi yang terdiri dari perusahaan-
perusahaan industri atau perdagangan. Secara khusus, perusahaan mencoba
masuk ke pasar dengan bergabung dalam asosiasi untuk melakukan kontak
dengan orang lain di bidang mereka. Publikasi suatu asosiasi untuk menjaga
informasi anggota tentang peristiwa saat ini dan membantu manajer untuk
mengikuti perkembangan isu-isu dan kesempatan penting. Banyak asosiasi
menerbitkan volume dan data khusus untuk melakukan kegiatan ekspor-
impor untuk pasar domestik. Mereka sering mengkategorikan daftar badan
eksekutif masing-masing anggota, restoran, cakupan geografis, dan informasi
kontak seperti nomor telepon dan alamat. Saat ini, banyak asosiasi juga
memelihara situs web informatif.
4) Pelayanan Organisasi
Banyak pelayanan organisasi internasional seperti bidang perbankan,
asuransi, konsultasi manajemen dan akuntansi menawarkan informasi kepada
klien mereka pada kondisi budaya, peraturan dan keuangan di pasar. Misalnya,
Kantor Akuntan Ernst dan muda menerbitkan "melakukan bisnis di" seri untuk
sebagian besar negara. Setiap buklet berisi informasi tentang lingkungan suatu
negara bisnis, peraturan tentang investasi asing, bentuk hukum usaha, tenaga
kerja, pajak dan budaya. Perusahaan lain memberikan informasi spesifik dan
secara keseluruhan di pasar dunia. Suatu perusahaan dapat berkonsultasi

29
dengan organisasi tersebut untuk laporan khusus tentang demografi pasar,
gaya hidup, data konsumen, perilaku pembeli dan iklan.
5) Internet
Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bisnis internasional dengan cepat
menyadari kekayaan informasi penelitian sekunder yang tersedia di internet
dan world wide web. Sumber daya elektronik biasanya memiliki sejumlah
besar informasi. LEXIS - Nexis (www.lexisnexis.com) adalah penyedia online
terkemuka informasi pasar. LEXIS merupakan suatu database yang
melaporkan berita teks lengkap dari seluruh dunia diperbarui terus-menerus .
Hal ini juga menawarkan layanan khusus seperti profil para eksekutif dan
produk serta informasi mengenai kondisi keuangan, strategi pemasaran, dan
hubungan masyarakat dari banyak perusahaan internasional.
Internet bisa sangat berguna dalam mencari informasi mengenai potensi situs
produksi. Karena kunjungan lapangan mungkin memerlukan biaya yang
mahal dalam mekukakan riset pasar, informasi secara online sangat dapat
membantu dalam menghemat waktu dan uang. Sebagai contoh, Anda dapat
mulai mencari informasi mengenai suatu negara atau wilayah tertentu dengan
sebagian besar informasi disediakan secara online. Mempersempit pencarian
Anda untuk daftar yang lebih mudah dikelola dari, budaya, kondisi ekonomi
misalnya, informasi yang spesifik suatu industri dapat menghasilkan petunjuk
tentang situs yang menjanjikan dan tidak bagi mereka.

1.3.2 Metode Melaksanakan Riset Primer dalam Lingkup Multi Nasional


1) Pameran Dagang dan Misi Dagang
Sebuah pameran di mana anggota dari suatu industri atau kelompok industri
menampilkan produk terbaru mereka, kegiatan studi saingan dan memeriksa
trend terbaru dan peluang disebut pameran dagang. Pameran dagang yang
dipegang secara berkelanjutan di hampir semua pasar dan biasanya menarik
perusahaan dari seluruh dunia. Tidak mengherankan format dan ruang lingkup
pameran dagang berbeda dari satu negara ke negara. Misalnya, karena pasar
domestik yang besar, menunjukkan di Amerika Serikat cenderung untuk
berorientasi pada peluang bisnis di pasar AS. Sejalan dengan budaya AS,

30
suasana cenderung cukup informal karena pasar yang relatif lebih kecil dari
Jerman dan peserta dalam Uni Eropa, perdagangan cenderung menunjukkan
untuk menampilkan peluang bisnis di pasar di seluruh Eropa dan cenderung
juga cukup formal.
Sebuah misi dagang adalah perjalanan internasional oleh pejabat pemerintah
suatu Negara dan orang-orang bisnis yang diselenggarakan oleh instansi
pemerintah pusat atau provinsi untuk tujuan melakukan penelitian peluang
bisnis internasional.
2) Wawancara dan Fokus Kelompok
Meskipun data industri yang berguna untuk perusahaan pada awal dalam
mendekati pasar potensial, langkah berikutnya harus mengetahui emosi, sikap
dan keyakinan budaya pembeli.
3) Survei
Penelitian yang dilakukan pewawancara untuk meminta pembeli saat ini atau
potensial agar menjawab pertanyaan tertulis atau lisan untuk mendapatkan
fakta-fakta, pendapat, atau sikap disebut survei. Sebagai contoh, jika Saucony
ingin belajar tentang sikap pelanggan terhadap terbaru wanita aerobik sepatu,
ia bisa meminta sampel atau wanita tentang sikap mereka terhadap sepatu.
4) Peninjauan Lingkungan
Proses yang berkelanjutan dari melakukan mengumpulkan, menganalisis dan
membagikan informasi untuk tujuan taktis atau strategis disebut peninjauan
lingkungan. Peninjauan lingkungan memerlukan informasi faktual dan
subyektif dari lingkungan bisnis di mana perusahaan akan beroperasi atau
mempertimbangkan untuk memasuki suatu pasar.

31
DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricky dan Pustay Michael. 2006. Bisnis Internasional: Perspektif


Manajerial Jilid 2. Jakarta : PT. Indeks, Kelompok Gramedia.

Wild J. John and Wild Kenneth. 2011 International Bussiness Management, The
Challenges of Globalization. London : Prentice Hall.

Prasethyo, Adi. 2010. Strategi Masuk Pasar Luar Negeri.


http://tukangblog.blogspot.com/strategi-masuk-pasar-luar-negeri (akses: 23
November 2013)

Indah. 2012. Bersaing di Luar Negeri. http://indahsusiriyani


blogspot.com/bersaing-diluar-negeri (akses: 23 November 2013)

32

Anda mungkin juga menyukai