memiliki kebutuhan dan permintaan merupakan pemeran utama dalam proses bisnis.
SCM telah dianggap penting untuk meningkatkan nilai dari perusahaan, hal ini
menjadikan SCM sebagai indikator keberhasilan suatu organisasi yang menekankan fakta
bahwa pelanggan dan pemasok adalah peserta aktif dalam proses perencanaan strategis
organisasi.
“Rantai suplai rantai pasokan, jaringan logistik, atau jaringan suplai adalah
sebuah sistem terkoordinasi yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia, aktivitas,
informasi, dan sumber-sumber daya lainnya yang terlibat secara bersama-sama dalam
memindahkan suatu produk atau jasa baik dalam bentuk fisik maupun virtual dari
suatu pemasok kepada pelanggan. Badan usaha yang melaksanakan fungsi suplai pada
umumnya terdiri dari manufaktur, penyedia layanan jasa, distributor, dan saluran
penjualan (seperti: pedagang eceran, ecommerce, dan pelanggan (pengguna akhir).
Aktivitas rantasi suplai (rantai nilai dan proses siklus hidup) mengubah bahan baku dan
bahan pendukung menjadi sebuah barang jadi yang dapat dikirimkan kepada pelanggan
pengguna akhir. Rantai suplai menghubungkan rantai nilai. Ada berbagai jenis model
rantai suplai, yang masing-masing menghubungkan mulai dari sisi hulu hingga hilir”.
Dua dimensi yang paling mempengaruhi performa jaringan distribusi adalah kebutuhan
konsumen yang dipenuhi (customer value) dan cost untuk memenuhi kebutuhan itu (cost
of customer need). Desain jaringan distribusi haruslah dibandingkan menurut dampaknya
pada pelayanan konsumen dan cost yang ditimbulkan dari pelayanan itu. Sehingga,
perusahaan harus melakukan evaluasi secara terus menerus terkait dengan dampak
kepada pengguna, baik dari sisi pelayanan maupun biaya. Semakin baik pelayanan yang
diberikan maka akan membutuhkan biaya yang lebih tinggi sehingga akan berdampak
pada berkurangnya “keuntungan” perusahaan.
Elemen pemenuhan kebutuhan konsumen:
1. Response time
2. Product variety
3. Product availability
4. Customer experience
5. Time to market
6. Order visibility
7. Returnability
Elemen cost:
1. Inventories
2. Transportation
3. Facilities and handling
4. Information
Walaupun nilai-nilai pengguna dapat disebabkan oleh banyak faktor, terkait dengan
jaringan distribusi, faktor-faktor utamanya terdiri dari tujuh macam seperti yang sudah di
sebutkan di atas, berikut ini penjelasannya:
ü Response time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh pengguna untuk mendapatkan
barang yang dipesan.
ü Product variety adalah keberagaman jenis produk yang ditawarkan oleh jaringan
distribusi.
ü Product availability adalah peluang atau kemungkinan pengguna untuk mendapatkan
barang ketika pengguna atau pelanggan memesan barang. Hal ini berhubungan dengan
ketersediaan barang.
ü Customer experience adalah kemudahan dan kenyamanan pengguna atau pelanggan
dalam melakukan pemesanan hingga mendapatkan barangnya. Hal ini berkaitan erat
dengan pengalaman pengguna dalam bertransaksi.
ü Time to market adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam menghasilkan produk
baru dan ditawarkan kepada pengguna.
ü Order visibility adalah kemampuan pengguna atau pelanggan dalam memantau pesanan
mereka. Mulai dari poses pemesanan, pengiriman hingga penerimaan barang.
ü Returnability adalah kemudahan pengguna atau pelanggan untuk mengembalikan barang
pesananan apabila pengguna tidak puas dengan barang yang diterima dan bagaimana
kemampuan perusahaan dalam menangani pengembalian barang tersebut.
Terkait dengan respon time, perusahaan yang mempunyai target pasar dimana pasar
tersebut dapat mentoleransi respon time yang besar, maka fasilitas perusahaan cukup di
beberapa lokasi saja, walupun jauh dari pengguna, sehingga perusahaan dapat
meningkatkan kapasitas fasilitas yang ada. Sebaliknya, apabila target pasar perusahaan
tersebut sangat sensitif dengan respon time, maka perusahaan harus membuat fasilitas di
banyak lokasi dan berlokasi di dekat pelanggan. Seperti terlihat pada gambar berikut.
Perubahan desain jaringan distribusi akan mengakibatkan perubahan biaya yang terjadi
pada bagian :
· Persediaan Barang
· Transportasi
· Fasilitas
· Informasi
Kalau kita perhatikan, perubahan desain jaringan distribusi akan berdampak pada empat
dari enam penggerak jaringan rantai suplai. Untuk penggerak lainnya, sourcing dan
pricing, juga akan terpengaruh, walaupun pengaruhnya tidak terlalu besar.
Bagaimana keterkaitan antara perubahan desain jaringan distribusi akan berdampak
kepada biaya persediaan barang, biaya transportasi, biaya fasilitas dan biaya informasi ?
Pada sisi persediaan barang, biaya persediaan barang dipengaruhi oleh kebutuhan
persediaan barang itu sendiri. Semakin besar kebutuhan persediaan barang, maka akan
semakin besar biaya persediaan barang yang dibutuhkan. Begitu juga sebaliknya.
Hubungan antara jumlah fasilitas dengan biaya persediaan barang dapat dilihat pada
gambar berikut.
Pada sisi transportasi, biaya transportasi dipengaruhi oleh inbound transportation cost
dan Outbound transportation costs.
· Inbound transportation cost adalah biaya yang dibutuhkan untuk membawa barang
kedalam fasilitas
· Outbound transportation costs adalah biaya yang dibutuhkan untuk membawa barang
keluar fasilitas
Umumnya, biaya inbound jauh lebih murah dibandingkan biaya outbound, karena untuk
inbound, biasanya pengiriman dilakukan dalam jumlah yang besar, sehingga akan
menghemat biaya transportasi, sedangkan jumlah pengiriman barang pada outbound tidak
bisa dilakukan dalam jumlah besar, sehingga biaya transportasinya-pun akan semakin
besar.
Hubungan antara jumlah fasilitas dengan biaya trasnportasi dapat dilihat pada gambar
berikut.
Dalam gambar terlihat bahwa semakin besar jumlah fasilitas, maka akan semakin kecil
biaya transportasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, mengingat fasilitas yang ada sudah
mendekati pengguna. Tetapi apabila jumlah fasilitasnya terlalu banyak, hingga dititik
dimana transportasi inbound-nya kecil maka biaya transportasinya-pun juga akan
meningkat.
Pada sisi fasiltas, biaya fasilitas akan turun apabila jumlah fasilitasnya juga berkurang.
Hubungan antara jumlah fasilitas dengan biaya fasilitas dapat dilihat pada gambar
berikut.
Untuk mempermudah analisa terkait dengan biaya yang timbul akibat adanya perubahan
desain jaringan distribusi, maka yang perlu diperhatikan adalah biaya total logistik.
Biaya total logistik adalah jumlah total biaya yang ada pada biaya persediaan barang,
biaya transportasi dan biaya fasilitas didalam jaringan rantai suplai. Hubungan antara
biaya total logistik dan response time dengan jumlah fasilitas, dapat dilihat pada gambar
berikut.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa dengan semakin banyaknya fasilitas, maka akan
menurunkan respon time jaringan distribusi. Tetapi yang menarik adalah hubungan antara
respon time dengan biaya total logistik, dimana bisa terjadi kemungkinan bahwa biaya
total logistik besar, tetapi respon timenya juga melambat. Oleh karena itu, manajemen
harus mencari tahu dimana titik optimal antara biaya total logistik dan respon time.
Pemain Utama dalam Supply Chain Management (SCM) Supply Chain menunjukkan
adanya rantai yang panjang yang dimulai dari supplier sampai pelanggan, dimana adanya
keterlibatan entitas atau disebut pemain dalam konteks ini dalam jaringan supply chain
yang sangat kompleks tersebut. Berikut ini merupakan pemain utama yang yang terlibat
dalam supply chain:
1. Supplier (chain 1) Rantai pada supply chain dimulai dari sini, yang merupakan sumber
yang menyediakan bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran barang akan mulai.
Bahan pertama di sini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong,
suku cadang atau barang dagang.
2. Supplier-Manufacturer (chain 1-2) Rantai pertama tadi dilanjutkan dengan rantai
kedua, yaitu manufacturer yang merupakan tempat mengkonversi ataupun menyelesaikan
barang (finishing). Hubungan kedua mata rantai tersebut sudah mempunyai potensi untuk
melakukan penghematan. Misalnya, penghematan inventory carrying cost dengan
mengembangkan konsep supplier partnering.
3. Supplier-Manufacturer-Distribution (chain 1-2-3) Dalam tahap ini barang jadi yang
dihasilkan disalurkan kepada pelanggan, dimana biasanya menggunakan jasa distributor
atau wholesaler yang merupakan pedagang besar dalam jumlah besar.
4. Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets (chain 1-2-3-4) Dari pedagang besar
tadi barang disalurkan ke toko pengecer (retail outlets). Walaupun ada beberapa pabrik
yang langsung menjual barang hasil produksinya kepada customer, namun secara relatif
jumlahnya tidak banyak dan kebanyakan menggunakan pola seperti di atas.
5. Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets-Customer (chain 1-2-3-4-5).
Customer merupakan rantai terakhir yang dilalui dalam supply chain dalam konteks ini
sebagai end-user.
Konsep Distribusi
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian
barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunannya sesuai dengan
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
Menurut Winardi (1989), distribusi merupakan sekumpulan perantara yang terhubung
erat antara satu dengan yang lainnya dalam kegiatan penyaluran produk-produk kepada
konsumen (pembeli). Sedangkan menurut Philip Kotler (1997), distribusi merupakan
sekumpulan organisasi yang membuat sebuah proses kegiatan penyaluran suatu barang
atau jasa untuk dipakai atau dikonsumsi oleh para konsumen (pembeli). Oleh karena itu
untuk menyampaikan barang-barang dari produsen ke konsumen kegiatan distribusi
sangant penting. Tanpa adanya distribusi, barang-barang yang dihasilkan tidak akan
sampai ke onsumen. Dengan demikian fungsi distribusi adalah:
1. Menyalurkan barang-barang dari produsen ke konsumen.