Anda di halaman 1dari 12

RSIA.

LENGGOGENI
Jl. Purus II No. 1 Padang Telp. ( 0751 ) 33777 Padang
Email : rsialenggogeni@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK LENGGOGENI


No. 083/RSIA-LGG/AKR/VIII/2018

TENTANG
PROGRAM KOMPENSASI UNTUK RETENSI STAF

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK LENGGOGENI


Menimbang : a. bahwa untuk mempertahankan staf yang bermutu dan
berkompeten diperlukan program kompensasi untuk retensi staf
b. bahwa program kompensasi untuk retensi staf perlu ditetapkan
dengan keputusan Direktur
Mengingat : 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. SK Direktur Utama PT. Lenggogeni Care Center No. 001/SK/PT-
LGG/VIII/2018 tentang SOTK Rumah Sakit Ibu dan Anak
Lenggogeni

MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Keputusan Direktur RSIA Lenggogeni tentang program
kompensasi untuk retensi staf

Kedua : Program kompensasi untuk retensi staf sebagaimana terlampir pada


lampiran keputusan ini
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di Padang
Pada tanggal 08 September 2018
Direktur,

dr. Zachlul Adly, M.Kes


Lampiran : Keputusan Direktur RSIA Lenggogeni
No. 083/RSIA-LGG/AKR/VIII/2018
Tentang Program kompensasi untuk retensi staf

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dewasa ini mobilitas para staf semakin meningkat. Beberapa staf potensial
dengan cepat dapat berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Hal ini tentu
saja tidak menguntungkan bagi perusahaan yang ditinggalkan. Untuk itu penting bagi
perusahaan untuk melakukan berbagai upaya dalam mempertahankan stafnya.
Upaya untuk mempertahankan staf telah menjadi persoalan utama dalam
organisasi. Oleh karena itu sangatlah penting organisasi mengakui bahwa retensi staf
merupakan perhatian SDM yang berkelanjutan dan tanggung jawab bagi semua
supervisor dan manajer. Istilah retensi terkait dengan istilah perputaran (turnover)
yang berarti proses dimana staf – staf meninggalkan organisasi dan harus digantikan
(Mathis dan Jackson, 2009). Berdasarkan hal diatas perlu disusun program
kompensasi untuk retensi staf.

2. Pengertian
a. Kompensasi (compensation) sering disebut sebagai penghargaan dan dapat
didefinisikan sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada staf sebagai balas
jasa atas kontribusi yang staf berikan kepada perusahaan (Panggabean, 2011)
b. Retensi merupakan proses dimana staf terdorong untuk tetap bersama organisasi
(Mathis dan Jackson, 2008)
c. Kepuasan kerja adalah sikap umum individu pada pekerjaannya, selisih antara
banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dengan banyaknya pekerja yakini
seharusnya diterima (Robbins, 2011)
d. Komitmen aktif organisasi adalah suatu keadaaan dimana seorang individu memihak
organisasi serta tujuan – tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan
keanggotaannya dalam organisasi (Robbins dan Judge, 2007)
3. Tujuan
3.1 Tujuan Umum
Mempertahankan staf yang potensial agar tetap loyal terhadap Rumah Sakit dengan
cara kompensasi.
3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja staf
2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi staf
3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn over staf
4. Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan staf
5. Meningkatkan kesejahteraan staf dan keluarganya
6. Memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap staf
7. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis

BAB II

RUANG LINGKUP

1. Komponen organisasi
2. Peluang karir
3. Penghargaan
4. Rancangan tugas dan pekerjaan
5. Hubungan staf

BAB III
KEBIJAKAN

Landasan Hukum

1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. UU No. 13 tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan

BAB IV
TATA LAKSANA

1. Komponen Organisasi
Beberapa komponen organisasi yang mempengaruhi staf dalam memutuskan apakah
bertahan atau meninggalkan pekerjaan mereka :
a. Organisasi yang mempunyai nilai dan budaya positif
- Budaya organisasi adalah pola nilai dan keyakinan bersama yang memberikan
arti dan peraturan perilaku bagi anggota organisasi
- Nilai organisasi adalah yang mempengaruhi staf untuk bertahan adalah
kepercayaan.
b. Strategi dan peluang
- Menjamin organisasi yang melakukan pengurangan staf, pemberhentian
sementara, merger dan akuisisi serta penyusutan ulang organisasi akan
mempengaruhi loyalitas dan retensi staf
c. Dikelola dengan baik dan berorientasi pada hasil
d. Kontinuitas dan keamanan kerja
2. Peluang Karier
a. Kontinuitas pelatihan yang berkelanjutan
b. Pengembangan dan bimbingan akan mempengaruhi harapan staf bahwa pemberi
kerja komitmen untuk mempertahankan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan staf
c. Perencanaan karier juga akan meningkatkan retensi staf dengan mengupayakan
perencanaan karier normal
3. Penghargaan
a. Gaji dan tunjangan yang kompetitif
b. Perbedaan penghargaan kinerja
c. Tunjangan dan bonus spesial
4. Rancangan tugas dan pekerjaan
a. Tanggung jawab dan otonomi kerja
b. Fasilitas kerja
c. Kondisi kerja
d. Kesinambungan kerja/ kehidupan
5. Hubungan staf
a. Perlakuan yang adil/ tidak diskriminatif
b. Dukungan dari supervisor manajemen
Pada saat ini staf mengharapkan perusahaan dapat memberikan lingkungan kerja
yang aman, terjamin dan sehat. Dibanyak negara terdapat persoalan kesehatan,
keselamatan dan keamanan yang signifikan di tempat kerja (K3). Kesehatan
merupakan keadaan umum dari kesejahteraan fisik, menal dan emosional.
Keselamatan merupakan kondisi tentang kesejahteraan fisik orang – orang yang
dilindungi. Keamanan merupakan perlindungan untuk staf dan fasilitas
operasional.
c. Hubungan rekan kerja yang buruk akan menyebabkan ketidakhadiran serta
menambah tingkat perputaran staf
6. Manajemen Kesehatan
1. Kesehatan emosional/ mental
2. Depresi
3. Promosi kesehatan
4. Program kesejahteraan
5. Program bantuan staf
6. Budaya kesehatan organisasi
7. Manajemen Keamanan
1. Kekerasan di tempat kerja
2. Pemulihan gangguan
3. Persoalan penyeleksian/ penyaringan staf
4. pencarian
8. Manajemen Keselamatan
1. Pemeliharaan dan pengawasan kinerja di tempat kerja
2. Disiplin staf
3. Pendekatan disiplin progresif

BAB V
PENUTUP
Mengelola staf yang mempunyai potensi bagi perusahaan adalah suatu keharusan
karena akan menjadikan keuntungan bagi Rumah Sakit di masa mendatang, Employee
Retention harusnya dilaksanakan semenjak proses rekrutmen staf. Dengan melakukan seleksi
staf yang tepat sesuai dengan kebutuhan kerja serta melakukan rekrutmen staf yang
mempunyai skill/ kemampuan yang memang dibutuhkan oleh perusahaan.

Direktur,

dr. Zachlul Adly, M.Kes


RSIA. LENGGOGENI
Jl. Purus II No. 1 Padang Telp. ( 0751 ) 33777 Padang
Email : rsialenggogeni@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK LENGGOGENI


No. 084/RSIA-LGG/AKR/VIII/2018

TENTANG
REKRUTMEN, RETENSI, PENGEMBANGAN STAF DAN KOMPENSASI

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK LENGGOGENI


Menimbang : a. bahwa perlu ditetapkan cara rekrutmen, retensi, pengembangan
staf dan kompensasi
b. bahwa rekrutmen, retensi, pengembangan staf dan kompensasi
perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur
Mengingat : 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. SK Direktur Utama PT. Lenggogeni Care Center No. 001/SK/PT-
LGG/VIII/2018 tentang SOTK Rumah Sakit Ibu dan Anak
Lenggogeni

MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Keputusan Direktur RSIA Lenggogeni tentang rekrutmen,
retensi, pengembangan staf dan kompensasi

Kedua : Rekrutmen, retensi, pengembangan staf dan kompensasi


sebagaimana terlampir pada lampiran keputusan ini
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di Padang
Pada tanggal 09 September 2018
Direktur,

dr. Zachlul Adly, M.Kes


Lampiran : Keputusan Direktur RSIA Lenggogeni
No. 084/RSIA-LGG/AKR/VIII/2018
Tentang Rekrutmen, retensi, pengembangan staf dan kompensasi

A. REKRUTMEN STAF
1. Proses penerimaan staf dilakukan secara terpusat, efisien, terkoordinasi, seragam di
seluruh Rumah Sakit
2. Kebutuhan rekrutmen berdasar atas rekomendasi jumlah dan kualifikasi staf yang
dibutuhkan untuk memberi pelayanan klinis pada pasien dari pimpinan unit kerja
3. Perencanaan kebutuhan staf mempertimbangkan :
1) Misi Rumah Sakit
2) Keragaman pasien yang harus dilayani, kompleksitas, dan identitas kebutuhan
pasien
3) Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan Rumah Sakit
4) Volume pasien rawat inap dan rawat jalan
5) Teknologi medis yang digunakan
4. Perencanaan kebutuhan staf berdasarkan :
1) Rencana strategi Rumah Sakit
2) Rencana tahunan (RBA/RKA) Rumah Sakit
3) Perencanaan ketenagaan tahunan/ Pola ketenagaan tahunan Rumah Sakit
4) Kebutuhan ketenagaan unit/ pola ketenagaan unit
5. Rencana kebutuhan staf berdasarkan kebutuhan dari masing – masing unit kerja,
khususnya untuk unit pelayanan
6. Unit kerja terkait melaporkan pada Direktur melalui Kasubag Umum dan
Kepegawaian usulan rencana kebutuhan KSM, usulan ini berupa jumlah, posisi/
jabatan yang tersedia.
7. Kasubag Umum & Kepegawaian dengan persetujuan Direktur membuat
pengumuman tentang kebutuhan staf baru baik melalui media masa atau melalui
pengumuman lainnya
8. Berdasarkan hasil pengumuman dilakukan proses penerimaan :
 Untuk staf medis melalui subkomite kredensial staf medis
 Untuk staf keperawatan melalui subkomite kredensial staf keperawatan
 Untuk staf lain melalui Tim rekrutmen staf
9. Tim Penerimaan staf/ sub/komite kredensial dalam proses seleksi
mempertimbangkan: Pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengetahuan calon/
kandidat
10. Dari hasil seleksi diusulkan pada Direktur untuk penetapan/ appointing individual
tersebut sebagai staf Rumah Sakit
B. RETENSI
Retensi (mempertahankan) staf adalah upaya terkait dengan kemampuan dan
mempertahankan staf yang bermutu dan kompeten.
Retensi (mempertahankan) staf akan :
- Memberikan manfaat jangka panjang yang lebih besar bagi Rumah Sakit
- Mendukung kemampuan staf melalui pendidikan berkelanjutan
- Kolaborasi pimpinan dalam merencanakan dan melaksanakan program dan proses
yang seragam dalam rekrutmen, retensi, dan pendidikan berkelanjutan untuk setiap
jenis/ kategori staf
C. PENGEMBANGAN STAF
1. Proses identifikasi pengembangan staf yang berkelanjutan meliputi :
2. Proses identifikasi yang akan mengikuti pelatihan :
3. Pengembangan diri setiap staf dan pendidikan melibatkan Kasi/ Kasubag/ Ka. Unit
Diklat Kepegawaian dan Ka. Instalasi Rumah Sakit sesuai profesi yang dibutuhkan.
D. KOMPENSASI

Kompensasi (compensation) sering disebut sebagai penghargaan dan dapat didefinisikan


sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada staf sebagai balas jasa atas kontribusi
yang staf berikan kepada perusahaan (Panggabean, 2011). Kompensasi dapat berupa gaji
dan tunjangan yang kompetitif serta tunjangan yang kompetitif serta tunjangan bonus
dan bonus spesial.
Tujuan dari kompensasi adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja staf
2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi staf
3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn over staf
4. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan staf
5. Meningkatkan kesejahteraan staf dan keluarganya
6. Memperbaiki kondisi fisik, mental dan sikap staf
7. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis

Direktur,

dr. Zachlul Adly, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai