Anda di halaman 1dari 5

BAB 1 – Pendahuluan

1.1) Latar Belakang

Penyandang cacat adalah sebutan bagi orang yang memiliki kelainan fisik atau
mental sesuai dengan pengertian di dalam Undang – Undang No 4 Tahun 1997 namun
dengan seiringnya perkembangan jaman dan stigma negatif yang melekat pada kata
penyandang cacat yang terkesan memberikan label atau sebutan yang melekat kepada
seseorang yang berbeda oleh sebab itu pada tanggal 30 Maret 2007 pemerintah
menyepakati untuk merubah istilah penyandang cacat menjadi penyandang disabilitas.

Selain pengertian dalam Undang – Undang No 4 Tahun 1997 , ICF ( The International
classification of functioning) juga memberikan pengertian penyandang disabilitas adalah
hasil dari hubungan interaksi antara seseorang dengan penurunan kemampuan dengan
hambatan lingkungan dan sikap yang ditemui oleh orang tersebut.

Untuk itu menurut (PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR :


30/PRT/M/2006) diperlukan adanya fasilitas trotoar yang mewadahi kegiatan seorang
penyandang cacad (Difabel) fasilitas yang dimaksud ini yaitu berupa jalur pemandu Tactile
pada sepanjang Trotoar.

1.2) Tujuan

a. Untuk mengidentifikasi kelayakan trotoar yang sudah terbangun yang berada di


sepanjang Jln. Suprapto yang telah memfasilitasi orang berkebutuhan khusus (Difabel)

b. Mengindentifikasi dan menganalisa kelayakan dan kebenaran pembangunan trotoar


secara teori yang ada.
BAB 2 – Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Jalur Pemandu

Jalur yang memandu penyandang cacat untuk berjalan dengan memanfaatkan


tekstur ubin pengarah dan ubin peringatan.

(PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN)

2. Persyaratan

a. Tekstur ubin pengarah bermotif garis-garis menunjukkan arah perjalanan.

b. Tekstur ubin peringatan (bulat) memberi peringatan terhadap adanya perubahan


situasi di sekitarnya/warning.

c. Daerah-daerah yang harus menggunakan ubin tekstur pemandu (guiding blocks):

i. Di depan jalur lalu-lintas kendaraan;

ii. Di depan pintu masuk/keluar dari dan ke tangga atau fasilitas persilangan
dengan perbedaan ketinggian lantai;

iii. Di pintu masuk/keluar pada terminal transportasi umum atau area


penumpang;

iv. Pada pedestrian yang menghubungkan antara jalan dan bangunan; dan

v. Pada pemandu arah dari fasilitas umum ke stasiun transportasi umum


terdekat.

d. Pemasangan ubin tekstur untuk jalur pemandu pada pedestrian yang telah ada
perlu memperhatikan tekstur dari ubin eksisting, sedemikian sehingga tidak
terjadi kebingungan dalam membedakan tekstur ubin pengarah dan tekstur ubin
peringatan.
e. Untuk memberikan perbedaan warna antara ubin pemandu dengan ubin lainnya,
maka pada ubin pemandu dapat diberi warna kuning atau jingga.
(PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN)

3. Ukuran dan Detail Penerapan Standar

Gambar 1.1 Prinsip Perancanaan Jalur Pemandu


Gambar 1.2 Tipe Tekstur Ubin Pemandu

Gambar 1.3 Susunan Ubin Pemandu Pada Belokkan

Anda mungkin juga menyukai