Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII

Disusun Oleh :

Abby Ramadhany Sujanti

Dina Hafshah Ramadhaniah

Viska Tarisa Putri

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

AK NUSA BANGSA

JL. K.H Sholeh Iskandar Km.4 RT 04/RW 04, Kel. Cibadak Tanah Sereal
Kota Bogor,

1
2
PENGESAHAN

Puji Syukur senantiasa kami curahkan kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat serta nikmatnya, kami dapat menyelesaikan laporan kunjungan Industri kali
ini. Laporan Kunjungan Industri ini kami susun menurut data-data, hasil survey,
dan informasi yang kami peroleh langsung, dengan maksud agar karya tulis laporan
kunjungan industri ini dapat dengan mudah dipahami dan dapat dipertanggung
jawabkan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimkasih kepada;

1. Allah SWT
2. Kedua Orang Tua kami, serta saudara.
3. Teman-teman semua
4. Ibu Kepala SMK AK NUSA BANGSA

Kami menyadari bahwa laporan kunjungan industri yang kami buat saat ini
masih belum sempurna. Sehingga kritik dan saran akan sangat berguna untuk
memotivasi kami agar laporan selanjutnya dapat lebih baik lagi

3
DAFTAR ISI

PENGESAHAN 2
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Tujuan Kunjungan Industri 5
1.3 Waktu dan tempat 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
2.1 Sejarah 6
2.2 Proses Pengolahan Teh 7
BAB III 10
KESIMPULAN DAN SARAN 10
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
LAMPIRAN 11

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertanian merupakan sektor utama dalam perekonomian nasional dan

suatu usaha yang memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan. Saat ini
perkembangan pertanian bukan hanya di sektor tanaman pangan seperti padi,
jagung, gandung serta tanaman serealia lainnya, namun perkembangan juga
di sektor perkebunan teh yang saat ini sangat diminati di pasaran.

Tanaman perkebunan ynag mempunyai kemampuan produksi lebih cepat


dibandingkan tanaman perkebunan lainnya adalah tanaman teh. Kelebihan
tanaman teh yang dapat berfungsi hidrologis dengan penmgaturan gilir petik.
Tanaman teh dapat dipanen menurut petak pemetikan sehingga setiap hari
tersedia hasil tanaman teh. Umur ekonomisnya dapat mencapai 50 tahunan
bahkan dapat lebih.

Kata teh berasal dari bahasa Cina yaitu Te. Minuman ini dipercaya
memiliki segudang manfaat bagi yang meminumnya seperti memperkuat
gigi, memperkuat daya tahan tubuh, mencegah tekanan darah tinggi,
menangkal kolesterol dan mencegah pertumbuhan kanker. Namun di balik
segala khasiat yang dikandungnya, ternyata Teh juga memiliki sejarah, mitos
penemuan, dan perkembangan yang sangat unik..

5
Jenis teh pada umumnya dapat dikelompokan menjadi tiga yakni teh
hitam, teh olong, dan teh hijau. Dari ketiga jenis teh tersebut cara
pengolahannya berbeda-beda. Teh hitam diolah melalui fermentasi secara
penuh, proses pengolahan teh hitam di Indonesia salah satunya di PT
Perkebuanan Nusantara VIII Kebun Gedeh Cianjur. Teh hitam yang
dihasilkan di PT Perkebunan Nusantar VII Kebun Gedeh adalah teh hitam
orthodox.

1.2 Tujuan Kunjungan Industri

1. Mengetahui Profil dari PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Gedeh


Cianjur Jawa Barat
2. Mengetahui Proses pengolahan teh
3. Menambah wawasan siswa dan mengembangkan ilmu yang tlah
diperoleh.

1.3 Waktu dan tempat

Pelaksanaan Kunjungan Industri dilakukan pada tanggal 17 Januari 2018


di PT Perkebuanan Nusantara VIII Kebun Gedeh Cianjur.

6
7
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah
PT Perkebunan Nusantara VIII adalah salah satu diantara perkebunan
yang berada di bawah lingkup pengelolaan manajemen Departemen Mentri
Negara BUMN. Perkebunan Gedeh termaksuk salah satu dari 24 perkebunan

teh yang dikelola oleh PTPN VIII. Kebun Gedeh berlokasi di


Kecamatan Cugenang, Cianjur Jawa Barat.

Perusahaan perkebunan milik negara di Jawa Barat dan Banten berasal


dari perusahaan p
​ erkebunan milik pemerintah Belanda, yang ketika

penyerahan kedaulatan secara otomatis menjadi milik pemerintah Republik


Indonesia, yang kemudian dikenal dengan nama Perusahaan Perkebunan
Negara (PPN) Lama. Antara tahun 1957 – 1960 dalam rangka nasionalisasi
atas perusahaan-perusahaan perkebunan eks milik swasta Belanda/Asing
(antara lain : Inggris, Perancis dan Belgia) dibentuk PPN-Baru cabang Jawa
Barat.

Dalam periode 1960 – 1963 terjadi penggabungan perusahaan dalam lingkup


PPN-Lama dan PPN-Baru menjadi : PPN Kesatuan Jawa Barat I, PPN
Kesatuan Jawa Barat II, PPN Kesatuan Jawa Barat III, PPN Kesatuan Jawa
Barat IV dan PPN Kesatuan Jawa Barat V.

8
Selanjutnya selama periode 1963 – 1968 diadakan reorganisasi dengan
tujuan agar pengelolaan perkebunan lebih tepat guna, dibentuk PPN Aneka
Tanaman VII, PPN Aneka Tanaman VIII, PPN Aneka Tanaman IX dan PPN
Aneka Tanaman X, yang mengelola tanaman teh dan kina, serta PPN Aneka
Tanaman XI dan PPN Aneka Tanaman XII yang mengelola tanaman karet.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan, pada
periode 1968 – 1971, PPN yang ada di Jawa Barat diciutkan menjadi tiga
Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) meliputi 68 kebun.

Tahun 1885 sampai tahun 1955 dikelola oleh NV. Assam Thee
Ouderneming “ Gedeh “. Pada Tahun 1957 setelah kemerdekaan, diambil
oleh pemerintah Republik Indonesia dan tahun 1958 diubah statusnya
menjadi Perusahaan Perkebunan Negara ( PPN ). Pada tanggal 14 Februari
1996 dengan surat redaksi nomor 13 tahun 1996 tentang peleburan
perusahaan perseroan, PTP Group Jawa Barat diubah namanya menjadi PT
Perkebunan Nusantara VIII pada tanggal 11 Maret 1996.

2.2 Proses Pengolahan Teh


a) Pengangkuatan dan Penerimaan Bahan Baku Pucuk Teh

Sebelum pucuk teh diolah di pabrik harus melewati tahapan pengangkutan


dari kebun. Pucuk teh yang telah dipetik menggunakan mesin yang bertujuan
untuk mengantisipasi kurangnya tenaga kerja, dimasukan ke dalam waring
sack terlebih dahulu. Setelah itu pucuk ditimbang, lalu dimasukan ke dalam
truk untuk diangkut ke pabrik. Tujuan dari penimbangan adalah untuk

9
mengetahui produksi basah yang diterima di pabrik dan sekaligus mengecek
hasil, timbangan di kebun.

b) Proses Pembeberan

Proses pembeberan atau penghamparan dilakukan untuk memeriksa


kemungkinan adanya kontaminasi fisik dan kimia.

c) Proses Pelayuan

Tujuan dari pelayuan fisik adalah menurunkan kadar air di dalam dan di
permukaan pucuk yang ditandai dengan adanya perubahan elastisitas pucuk
dan perubahan ​permeabilitas dinding sel. Lamanya proses pelayuan yang
ideal adalah 12-20 jam.

d) Proses Penggilingan

Setelah pucuk mengalami penurunan layu dilakukan penggilingan dengan


tujuan :

1 Merusak dinding sel daun supaya cairan sel keluar semaksimal


mungkin
2 Menggulung pucuk untuk membentuk hasil keringan teh
3 Mengecilkan dan memotong gulungan pucuk menjadi partikel yang
sesuai untuk proses pengolahan selanjutnya.

Bahan baku yang telah digiling dianglut terlebih dahulu untuk dimasukan
melalui corong hopper.

e) Proses penggilingan tahap kedua

10
Proses penggilingan tahap kedua menggunakan mesin Press Cap Roller (
PCR ) berkapasitas 300-325 Kg selama 40 menit menggunakan temperatur
25-28 ℃. Hasil pengggilingan disortasi menggunakan mesin ​Double Indian
Ballbreaker Narsortier ( DIBN II ) jalur 2 selama 10 menit dan
menghasilkan bubuk II dan Badag II. Badag II kembali digiling dengan
menggunakan mesin Rotor Vane 1 15” berkapasitas 800-1000kg.

f) Oksidasi Enzimatis

Proses reaksi oksidasi enzimatis sudah dimulai saat penggilingan

bahan baku di mesin OTR, namun dilakukan kembali oksidasi lanjutan yang
dilengkapi dengan air humindifer yang bertujuan untuk mengubah polyhenil
menjadi senyawa yang membentuk karakteristik dan sifat teh hitam.

g) Pengeringan

Setelah pucuk melewati proses pengolahan basah menjadi bubuk teh


kemudian dilakukan pengeringan dengan tujuan menurunkan kadar air
sampai batas tertentu, memperpanjang masa simpan, dan lainya.

h) Sortasi

Sortasi adalah proses pemisahan partikel teh berdasarkan bentuk, ukuran


warna, berat jenis, kandungan serat, sehingga diperoleh partikel teh yang
seragam sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

11
PT. Perkebunan Nusantara menghasilkan teh jadi yaitu BOP I, BOP, BOPF,
PF, UST, dan BP, yang kemudian akan dilakukan pengujian mutu teh jadi.

i) Pengepakan

Proses pengepakan merupakan tahap terakhir, yang bertujuan untuk


melindungi produk teh hitam dari kerusakan/kontaminasi.

12
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Kunjungan Industri SMK AK NUSA BANGSA yang dilaksanakan pada
Sabtu tanggal 17 Januari 2018 yang mengunjungi PTP. Nusantara VIII, merupakan
salah satu syarat yang harus dilalui oleh siswa siswi SMK AK Nusa Bangsa.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan siswa kepada dunia usaha yang
akan menjadi bekal dikemudian hari. Ilmu yang diperoleh setelah melakukan
kunjungan industri diantaranya :
1. Mengenal banyak jenis teh yang sebelumnya belum diketahui.
2. Mengetahui proses pembutan teh.
3. Mengetahui bagaiman suasana dalam dunia Industri.

3.2 Saran
Untuk PTP. Nusantara VIII :
1. Sebaiknya K3 (keselamatan kesehatan kerja) di terapkan lebih ketat karena
untuk K3 di perusahan kami lihat belum dilaksanakan sepenuhnya.
2. Kebersihan lebih dijaga karena masih banyak tempat-tempat yang kotor dan
tidak sehat.
3. Untuk para pekerja lebih baik diberi pakaian kerja agar terlihar rapi dan aman.

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai