Oleh :
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Jl. Dr. Junjunan No. 236 Bandung-40174
ABSTRACT
Magnetometer has ability to detect metal object (iron) with different level of detection, that
depend on its sensitivity and accuracy. Calibration is one way in determine detection level of
magnetometer where this procedure can be used to arrange survey design for mine detection. The
result of calibration that will be used in this paper was calibration on Geometrics type G-877.
Calibration procedure was done by passing plate iron object on 5 line with different distances
2,3,4,5 and 6 meters from magnetometer sensor. The result show that detection level up to 5
meters based on respond of anomaly magnetic and the survey design can be arranged in case using
2 sensor of magnetometer the line spacing will be 10 m and distance between both sensor 2 meter
and depth sensor must be kept 1 meter above seabed.
Keywords: magnetometer, calibration, diurnal variation.
SARI
Magnetometer memiliki kemampuan untuk mendeteksi objek logam (besi) dengan tingkat
deteksi yang berbeda tergantung sensitivitas dan akurasinya. Kalibrasi merupakan salahsatu
cara dalam menentukan daya deteksi dari sebuah magnetometer dimana hasilnya dapat
digunakan dalam desain survei pendeteksian ranjau. Data hasil kalibrasi yang digunakan
dalam paper ini adalah kalibrasi terhadap magnetometer Geometrics G-877. Prosedur kalibrasi
dilakukan dengan cara melewatkan objek logam besi batangan pada 5 lintasan dengan jarak
lintasan berbeda masing-masing 2, 3, 4, 5, dan 6 meter terhadap sensor magnetometer. Hasil
kalibrasi menunjukan bahwa kemampuan deteksi sampai 5 m dilihat dari respon anomali
magnetnya. Sehingga untuk desain survei dengan menggunakan 2 sensor magnet yang
sejenis maka spasi lintasan 10 m dan jarak masing-masing sensor 2 m sementara kedalaman
sensor dipertahankan 1 meter di atas dasar laut.
Kata Kunci: magnetometer, kalibrasi, variasi
harian.
pengukuran dari marine magnetometer
PENDAHULUAN lebih besar dari metal detektor antara
Latar Belakang 20.000 – 100.000 nT karena akan
Marine magnetometer umumnya melibatkan medan magnet bumi
digunakan sebagai peralatan survei geofisika sedangkan metal detektor tidak
untuk mengetahui kondisi geologi bawah melibatkan medan magnet bumi.
permukaan berdasarkan sifat Kegiatan survei geoteknik laut seringkali
kemagnetannya. Secara prinsip kerja marine menggunakan marine magnetometer sebagai
magnetometer identik dengan alat metal pengganti metal detektor, dalam kasus ini
detektor yang membedakan hanyalah maka harus diperhatikan mengenai kisaran
threshold dari keduanya. Cakupan besarnya
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN 29
Volume 7, No. 1, April 2009
-2 -
objek metal dan tingkat deteksi dari μ : permeabilitas medium (A .kg.m.s
alat yang digunakan salah satu cara 2
yang biasa digunakan adalah kalibrasi. ),
J : besaran magnetisasi per unit volume
Maksud dan Tujuan (nT).
Kalibrasi dapat dilakukan dengan
beberapa prosedur, salah satunya Dari persamaan di atas
dengan melewatkan objek berupa metal mengisyaratkan bahwa semakin besar
atau besi pada lintasan yang berbeda- volume objek besi maka semakin besar
beda jaraknya terhadap sensor intensitas magnetiknya dan semakin jauh
magnetometer. Pada penelitian kali ini jaraknya maka intensitasnya akan
akan dilakukan kalibrasi dengan semakin kecil.
melewatkan objek besi sebesar 45 kg
terhadap sensor magnetometer laut Kalibrasi Magnetometer
Geometrics tipe G-877 dengan maksud Kalibrasi dilakukan pada dini hari
untuk memperoleh sensitifitas tingkat jam 04.00, hal ini dilakukan dengan
deteksinya. tujuan mereduksi variasi harian (Okeke
Tujuan dari kalibrasi adalah hasil dan Hamano, 2000) dan lokasi yang
yang diperoleh akan digunakan di relatif jauh dari sumber medan magnet
dalam perencanaan survei ranjau ini lain.
sehingga pelaksanaannya dilakukan
secara efektif.
METODA MAGNETIK
Prinsip Dasar
Prinsip yang mendasari dari metoda
ini adalah hukum Coulomb’s (Telford
W.M, 1986 dan Blakely. J. Richard, 1994)
yaitu:
2
F = (m1*m2)/μr
Dimana:
-2 Gambar 1. Lintasan kalibrasi
F : gaya (kg.m.s ),
m1, m2: besaran kutub magnetik (A.m),
r : jarak antara m1 dan m2 (m), Prosedur kalibrasi yang dilakukan yaitu
-2 - dengan melewatkan objek berupa besi
μ : permeabilitas medium (A .kg.m.s
batangan dengan berat ± 45 Kg terhadap
2
). sensor magnetometer yang ditempatkan
pada suatu posisi tetap. Objek dilewatkan
Sehingga akan diperoleh intensitas pada 5 lintasan dengan jarak dari sensor
medan magnet (H) : masing masing 2, 3, 4,
2 5 dan 6 m. Masing-masing lintasan
H = F/m1 atau H = m/μr mempunyai panjang 30 meter, 15
meter sebelah kiri dan kanan sensor.
Dimana: Pada masing-masing lintasan akan
-1 dilakukan fix marking yaitu pada posisi -10,
H : intensitas medan magnet (A.m ) -5, 0, 5, dan 10. seperti terlihat pada
Suatu objek besi apabila ditempatkan gambar 1.
dalam suatu medan magnet akan terinduksi Hasil Kalibrasi
sehingga intensitas yang akan dihasilkan Data kalibrasi dapat dilihat berupa grafik
sebesar (B) : (gambar 2 - 6) masing-masing terdiri dari 2
(dua) kurva yang menunjukan perbedaan
B=μ*H+J arah dari pergerakan objek. Objek pertama
bergerak dari utara ke selatan ditandai
Dimana: dengan polaritas positif terlebih dahulu
B : intensitas total magnetik (nT),
sedangkan objek kedua dengan arah dan
polaritas sebaliknya. Grafik anomali
(mGal)
20
0 10 20 30 40
0
Intensitas
-20 50
-40
-60
-80
Waktu (S)
15
Intensitas (mGal)
10
5
0 50
-5 0 10 20 30 40
-10
-15
-20
-25
Waktu (S)
4
(mGal)
0
60
Intensitas
0 10 20 30 40 50
-2
-4
-6
-8
Waktu (Second)
Intensitas (mGal) 1
5 10 15 20 25 30 35 40
0
-1
-2
-3
-4 Waktu (S)
Intensitas (mGal) 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
-1
-2
-3
-4
Waktu (S)
KESIMPULAN
Magnetomete G-877
r
dala kondisi baik apabila
m
akan dipergunakan untuk
keperlua survey. Untuk
n
kebutuha survei ranjau
n
mak tingkat deteksi
a
maksimum yang memberikan
efektifitas yang tinggi sampai
5 meter.
Penentuan lokasi
kalibrasi menentuka pada
n
hasil yan diperoleh perlu
g ,
dicari lokasi yang bersih dari
aktifitas medan
magnetik
luar. Gambar 9. Zona yang tidak terdeteksi oleh magnetometer