Anda di halaman 1dari 2

DEFINISI MELAYU

Sebelum mendefinisikan kebudayaan Melayu, penulis akan berbicara terlebih dahulu tentang
apa itu kebudayaan. Kebudayaan Melayu sebagai salah satu dari berbagai macam kebudayaan
haruslah mempelajari terlebih dulu terhadap apa itu arti dari suatu kebudayaan. Banyak ahli
mendefinisikan tentang kebudayaan, di mana kebudayaan adalah bagian dari kehidupan
manusia.
Menurut ilmu antropologi kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar. Hal ini bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena hanya
amat sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tidak perlu
dibiasakan dengan belajar, yaitu hanya beberapa tindakan naluri beberapa refleks, beberapa
tindakan akibat proses fisiologi, atau kelakuan apabila ia sedang membabi buta
(Koentjaraningrat, 2009: 144-145).
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata
budaya berasal dari bahasa Sansekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang
berarti budi atau akal. Dalam bahasa inggris, kata budaya berasal dari kata culture, dalam
bahasa Belanda diistilahkan dengan kata cultur, dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera.
Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani)
(Setiadi, dkk, 2009: 27).
Menurut Herkovits dalam Soekanto (1993: 162) untuk memahami esensi hakikat
kebudayaan, harus dapat memecahkan paradoks-paradoks dalam kebudayaan. Paradoks-
paradoks, adalah
1. Dalam pengalaman manusia, maka kebudayaan bersifat universal; tetapi setiap
manifestasinya secara lokal atau regional adalah khas (unique).
2. Kebudayaan bersifat stabil akan tetapi juga dinamis; wujud kebudayaan senantiasa berubah
secara konstan.
3. Kebudayaan mengisi dan menentukan proses kehidupan manusia, akan tetapi jarang
disadari dalam fikiran.

Istilah Melayu ditafsirkan oleh UNESCO pada tahun 1972 sebagai suatu suku bangsa
Melayu yang mendiami Semenanjung Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan
Madagaskar. (Harun Aminurrrashid, 1966: 4-5; dalam wikipedia.org.my)
Istilah Melayu dipakai untuk merujuk kepada nama bangsa atau bahasa adalah suatu
hal yang baru dalam sejarah. Pada awalnya istilah melayu hanya dipakai untuk merujuk
kepada keturunan raja-raja Melayu dari Sumatera atau Malaka. Tetapi sejak abad ke-17
istilah melayu mulai dipakai untuk merujuk kepada suatu bangsa.

Penggunaan istilah Melayu muncul pertama kali sekitar 100-150 Masehi. Ptolemy,
dalam bukunya yang berjudul Geographike Sintaxis, menggunakan istilah "maleu-kolon". G.
E. Gerini menganggap istilah itu berasal dari perkataan Sanskrit, malayakom atau
malaikurram, yaitu suatu tempat yang sekarang dikenal sebagai Tanjung Kuantan di
Semenanjung Malaysia. Sebaliknya, Roland Bradell menganggap tempat itu adalah Tanjung
Penyabung. (Nik Safiah Karim dan Wan Malini Ahmad. 2006: 3-5; dalam wikipedia.org.my)

Istilah Malaya Dwipa muncul dalam kitab Purana, sebuah kitab Hindu purba, yang
ditulis sebelum zaman Buddha Gautama sekitar abad ke-6 Masehi. Dwipa disini
bermaksudkan sebagai "tanah yang dikelilingi air" yang didefinisikan sebagai sebuah pulau
dan berdasarkan catatan-catatan yang lain dalam kitab itu, para pengkaji beranggapan bahwa
Malaya dwipa ialah Pulau Sumatera.

Istilah "Mo-lo-yeu" juga dicatat dalam manuskript Cina pada sekitar tahun 644-645
Masehi semasa zaman Dinasti Tang. Disana tertulis bahwa mo-lo-yeu mengirimkann utusan
ke cina, membawa barang hasil bumi untuk dipersembahkan kepada kaisar. Para sejarahwan
berpendapat bahwa perkataan Mo-lo-yeu yang dimaksudkan itu ialah kerajaan yang terletak
di Jambi, atau daerah Sriwijaya yang terletak di daerah Palembang. (UU Hamidy, 2002: 9-10)

Istilah Melayu mungkin berasal daripada nama sebuah anak sungai disekitar pantai
timur sumatera yang bernama Sungai Melayu di hulu Sungai Batang Hari. Di sana terletak
Kerajaan Melayu yang berdiri sebelum atau semasa berdirinya Kerajaan Sriwijaya (abad 6-7
masehi). Secara etimologis, istilah "Melayu" berasal dari perkataan Sanskrit "Malaya" yang
berarti "bukit" atau tanah tinggi

Anda mungkin juga menyukai