SAP 13 Peran Auditor Eksternal Dalam Good Corporate Governance Dan Kasus Enron Dan Worldcom
SAP 13 Peran Auditor Eksternal Dalam Good Corporate Governance Dan Kasus Enron Dan Worldcom
KELOMPOK 13
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016
0
BAB I
PENDAHULUAN
Penerapan good corporate governance saat ini sangat digencar oleh banyak
perusahaan dalam penerapannya. Hal ini disebabkan karena perusahaan dikatakan baik
jika memiliki tata kelola perusahaan yang baik. Penerapan good corporate governance
menurut KNKG terdiri dari lima prinsip yaitu transparency, accountability,
responsibility, independent, dan fairness.
BAB II
2
PEMBAHASAN
Audit eksternal adalah audit terpisah dari perusahaan yang disewa oleh
perusahaan untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang disusun telah
mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor eksternal adalah orang
yang melakukan audit eksternal pada sebuah organisasi/perusahaan. Audit eksternal pada
perusahaan dilakukan dengan mengecek dokumen-dokumen dan catatan-catatan serta
peralatan elektronik dan pengendalian komputer.
De Angelo (1981) dalam Lin dan Liu (2009) menyebutkan bahwa auditor
eksternal memegang peranan di dalam menentukan kredibilitas suatu informasi laporan
keuangan maka kualitas audit merupakan hal yang sangat penting. Kualitas audit
merupakan faktor yang sangat sulit untuk diukur secara langsung, dimana salah satu
proksi yang biasa digunakan untuk mengukur kualitas audit adalah ukuran dari kantor
akuntan publik. Semakin besar ukuran suatu kantor akuntan publik, maka akan lebih baik
pula kualitas audit yang disediakan oleh kantor akuntan publik tersebut. Kualitas dari
audit yang independen memiliki pengaruh terhadap tata kelola perusahaan. Hal ini
menyebabkan pemilihan auditor merupakan keputusan penting dan harus
dipertimbangkan secara matang oleh perusahaan.
3
c. Memastikan sifat cakupan tugas yang dilaksanakan oleh pemeriksa internal untuk
manajemen dan memastikan apakah manajemen mempertimbangkan rekomendasi
pemeriksaan internal dan bagaimana rekomendasi tersebut dibuktikan.
d. Memastikan bahwa pekerjaan pemeriksaan internal dilaksanakan oleh orang yang
telah menjalani pelatihan yang cukup dan mempunyai keahlian sebagai auditor.
e. Memastikan apakah pekerjaan pemeriksa internal telah secara baik direncanakan,
disupervisi, ditelaah, dan didokumentasikan.
f. Menguji pekerjaan pemeriksa internal, termasuk pengujian kembali item yang telah
diuji sendiri oleh pemeriksa internal, pengujian item yang sama serta observasi dari
prosedur yang diikuti oleh pemeriksa internal.
a) RUPS berwenang menunjuk auditor eksternal dari calon yang diajukan oleh komisaris
berdasarkan usulan dari komite audit (apabila ada);
b) Komite Audit (apabila ada) melalui komisaris wajib menyampaikan kepada RUPS
alasan pencalonan tersebut dan besarnya honorarium yang diusulkan untuk auditor
eksternal;
c) Auditor Eksternal harus bebas dari pengaruh komisaris, direksi maupun pihak yang
Auditor
berkepentingan Eksternal
di perusahaan; Auditor Internal
Penerapan Standar Umum Independence
d) Perusahaan wajib menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang
Penerapan Standar Pekerjaan Kemampuan profesional
diperlukan sehingga memungkinkan auditor Lingkup
Lapangan eksternalPekerjaan
memberikan pendapatnya
tentang kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan standar
Pelaksanaan Kegiatan
Penerapan Standar
laporan keuanganPelaporan
Indonesia. Pemeriksaan
Manajemen Bagian Audit
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka keterkaitan
Internal antar auditor eksternal,
auditor internal, dan pelaksanaan GCG dapat digambarkan dalam bentuk diagram
sebagai berikut:
Pelaksanaan
Good Corporate Governance
Transparansi Kemandirian
Akuntabilitas
Pertanggung jawaban
5
Kewajaran
2.3 Kasus Enron Corporation dan WorldCom
Enron didirikan pada tahun 1985 oleh sebuah perusahaan “Houston Natural
Gas” dengan “Internorth”, sebuah perusahaan lain dalam pemipaan minyak
sebagai hasil merger yang diwajibkan oleh peraturan perundangan Pemerintah
Federal Amerika. Di tahun 1997, Enron membeli perusahaan pembangkit listrik
“Portland General Electric Corp” senilai $ 2 milyar. Masih di tahun yang sama,
manajemen mengubah nama perusahaan menjadi “Enron Capital and Trade
Resources” yang menjadi perushaan Amerika terbesar yang komoditas utamanya
adalah gas alam dan listrik. Pendapatan Enron meningkat tajam dari $ 2 milyar
menjadi $ 7 milyar dengan jumlah karyawan sebanyak 2.000 tenaga kerja, yang
awalnya hanya 200 tenaga kerja.
6
Tidak cukup hanya dengan prestasi tersebut, Enron kemudian membentuk
Enron Online “EOL” pada bulan Oktober 1999. Dalam waktu sekejab, EOL
berhasil melaksanakan transaksi sebesar $ 335 milyar pada tahun 2000. Januari
2000, Enron mengumumkan sebuah rencana yang sangat ambisius, yaitu
membuat jaringan elektronik broadbrand yang berkecepatan tinggi (high speed
broadbrand). Enron membiayai ratusan juta dollar guna melaksanakan program
ini walaupun keuntungannya belum Nampak sama sekali, namun harga saham
Enron di Wall Street melonjak menjadi $ 40, bahkan meningkat menjadi $ 90,56,
sehingga Enron dinyatakan oleh majalah Fortune maupun media lain sebagai
“One of the Most Admired and Innovative Companies in the World”.
7
Auditor independen, Arthur Andersen ikut berperan penting dalam
menyusun pembukuan kreatif Enron. Begitu pula dalam penghancuran bukti-
bukti berupa dokumen kertas kerja Enron. Kertas kerja adalah dukumen penting
dalam dunia profesi akuntan yang berhubungan dengan laporan keuangan dari
klien. Secara umum, setiap kertas kerja, komunikasi dan laporan keuangan harus
di dokumentasikan dengan baik selama 6 tahun. Baru setelah 6 tahun, dokumen
tersebut bisa dihancurkan. Peristiwa penghancuran dokumen ini memberi
keyakinan pada publik dan kongres bahwa Arthur Andersen sebenarnya
mengetahui bisnis buruk dari Enron, tetapi tidak mau mengungkapkannya dalam
laporan audit mereka, karena takut kehilangan Enron sebagai klien.
8
Pihak-pihak yang terlibat didalam kasus Enron adalah:
1. Kenneth Lay adalah seseorang yang telah mendirikan Enron, tetapi dia
membangun Enron dengan banyak hutang kepada pihak lain. Dia juga
termasuk orang yang licik karena diam-diam telah menjual saham yang ia
miliki.
2. Jeffrey Skilling (Mantan Presiden, dan COO). Jeffrey Skilling ini adalah
seorang yang sangat pintar. Ia bersama Andrew Fastow memanipulasi
laporan keuangan Enron. Skilling merekrut Andrew Fastow, seorang ahli
keuangan, untuk bekerja sama membujuk Komisi Bursa Saham dan Surat
Berharga (SEC) AS untuk membolehkan mereka memakai metode “menilai
pada harga pasar” (mark to market) untuk diberlakukan untuk
perusahaannya.
9
2.3.2 WorldCom
2. Kasus WorldCom
Jika hal tersebut tidak terdeteksi praktek ini akan berakibat pendapatan
bersih yang lebih rendah dalam tahun-tahun brikutnya. Karena beban kapitalisasi
jaringan tersebut akan didepresiasikan.secara esensi beban kapitalisasi jaringan
akan memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan biyanya dalam beberapa
tahun dimasa depan, mungkin antara 10 tahun bahkan lebih. Staf akuntan
Worldcom telah diwawancara sebelum tanggal 25 Juni.
b. Adanya hubungan antara Arthur Andersen dengan Sullivan dan Myers yang
merupakan pekerja di KAP Arthur Andrsen sebelum bergabung dengan
WorldCom.
11
disulap oleh WorldCom per kuartalnya sebesar US$ 500-800 juta. Dengan
manipulasi data seperti ini, WorldCom bisa melaporkan laba bersih US$ 1,4
miliar pada kuartal I/2001 dan US$ 172 juta pada kuartal I/2002. Padahal, jika
manajemen WorldCom melaporkan apa adanya, selama lima kuartal rapornya
akan merah.
12
dalam rangka menghadapi krisis kredibilitas tata kelola dan mengembalikan
kepercayaan dalam system pasar modal perusahaan saat ini.
Secara umum atau garis besar di dalam kasus ini, penyebab Enron Corporation
bangkrut adalah kesalahan dalam sistem akuntansi yang di sengaja, yaitu melebih –
lebihkan laba dan menutup–nutupi hutang–hutang mereka. Ini dilakukan dengan cara
memindahkan utang-utang sebesar $690 juta yang ditimbulkan induk perusahaan ke
partnership partnership tersebut. Akibatnya, laporan keuangan dari induk perusahaan
terlihat sangat atraktif, menyebabkan harga saham Enron melonjak menjadi $90 pada
bulan Februari 2001. Perhitungan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut,
Enron telah melebih-lebihkan laba mereka sebanyak $650 juta.
Begitu pula dengan Kasus WorldCom yang pada awal tahun 2000 perusahaan
komunikasi tersebut sudah mulai mengalami kemerosotan yang disebabkan oleh
pendapatan yang mengalami penurunan dan utang yang semakin banyak. Nilai saham
juga terus mengalami penurunan. Melihat kondisi tersebut WorldCom memutuskan
mengambil langkah keluar dengan cara mengubah laporan keuangan. Ada dua cara yang
mereka tempuh. Yang pertama, mereka membukukan ‘line cost‘ sebagai pemasukan,
13
padahal pada kenyataannya merupakan pengeluaran. Kedua, mereka meningkatkan
pendapatan dengan entri akun palsu.
Dalam kedua kasus di atas, tak lepas juga ada campur tangan dari KAP Arthur
Andersen sebagai Auditor Eksternal dari kedua perusahaan. Dalam kasus Enron person,
Arthur Andersen ikut berperan penting dalam menyusun pembukuan kreatif Enron,
Arthur juga berperan sebagai konsultan yang menyarankan Enron untuk memindahkan
utang–utangnya ke partnership–partnershipnya, dan begitu pula dalam penghancuran
bukti-bukti berupa dokumen kertas kerja Enron. Peristiwa penghancuran dokumen ini
memberi keyakinan pada publik dan kongres bahwa Arthur Andersen sebenarnya
mengetahui bisnis buruk dari Enron, tetapi tidak mau mengungkapkannya dalam laporan
audit mereka, karena takut kehilangan Enron sebagai klien.
Dalam kasus WorldCom peran Arthur Andersen adalah tidak melaporkan temuan
audit yang dimanipulasi oleh WorldCom. Arthur Andersen sebagai Auditor Eksternal
Worldcom. Dia menyetujui tindakan manipulasi karena adanya hubungan antara Arthur
Andersen dengan Sullivan dan Myers yang merupakan pekerja di KAP Arthur Andrsen
sebelum bergabung dengan WorldCom.
f. Prinsip Pengawasan yang diterbitkan oleh KNKG. Pada kasus ini, board of
directors pada perusahaan Enron telah gagal dalam mengawasi tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh manajemen, bahkan setelah mengetahui hal-hal yang tidak
16
wajar yang dilakukan oleh pihak manajemen Enron, mereka malah ikut menutup
mata dan membiarkan hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh pihak
manajemen. Pada kasus perusahaan WorldCom, Bernard Ebbers sebagai CEO,
Scott Sullivan sebagai CFO dan David Myers sebagai auditor yang malah ikut
serta dalam pemanipulasian laporan keuangan.
g. Prinsip Daya Tanggap yang diterbitkan oleh KNKG. Dalam kaitannya dengan
kasus ini, perusahaan Enron sempat mengalami penurunan saham yang sangat
tajam. Namun pihak dari Enron tidak menanggapi dengan cepat penurunan saham
yang tajam ini sehingga saham perusahaan tak bernilai lagi.
h. Prinsip Kesetaraan menurut KNKG dan Prinsip Perlakuan yang adil terhadap
para pemegang saham menurut OECD. Perusahaan wajib menjamin perlakuan
yang adil terhadap semua pemegang saham perusahaan dengan menjamin
mendapatkan perlakuan yang sama baik antara pemegang saham minoritas
maupun mayoritas. Dalam kasus ini, pendiri perusahaan Enron, Kenneth Lay
melakukan hal yang tidak adil terhadap pemegang saham yang lain dengan cara
menjual saham yang ia miliki karena telah mengetahui apa yang akan terjadi di
masa mendatang di perusahaan Enron tersebut (insider trading).
i. Prinsip Wawasan ke Depan yang diterbitkan oleh KNKG. Terkait dengan kasus
ini, perusahaan Enron dan WorldCom merupakan dua perusahaan besar di
Amerika. Enron berusaha dengan berbagai macam cara untuk menaikkan laba
perusahaan agar kinerja keuangannya tetap dinilai baik dimata investor dan
pemegang saham. WorldCom juga melakukan hal yang tidak wajar agar
pendapatannya dianggap baik oleh pemegang saham dan juga investor. Namun,
hal ini malah membawa perusahaan bukan menuju kesuksesan namun menuju
kehancuran perusahaan itu sendiri.
j. Prinsip Partisipasi yang diterbitkan oleh KNKG. Dalam kasus ini, perusahaan
Enron memiliki utang-utang yang besar dan WorldCom yang memiliki
pendapatan perusahaan yang mengalami penurunan dan utang yang meningkat.
Kedua perusahaan ini seharusnya bisa melakukan RUPS untuk mendiskusikan
terkait masalah utang-utang yang dimiliki kedua perusahaan ini. Namun, kedua
perusahaan ini lebih memilih untuk bungkam dan menutup-nutupi informasi
17
kepada pemegang saham dan memutuskan untuk menyelesaikan masalah utang-
utang tersebut sendiri.
k. Prinsip Penegakan Hukum yang diterbitkan oleh KNKG. Dalam kasus ini, KAP
Andersen menghancurkan bukti-bukti audit perusahaan Enron berupa kertas
audit, namun bukti-bukti tersebut telah dihancurkan bahkan sebelum mencapai 6
tahun. Hal ini dianggap salah dalam hukum, karena penghancuran bukti
dilakukan setelah 6 tahun, sehingga KAP Andersen dianggap melanggar hukum.
l. Prinsip GCG yang diterbitkan oleh OECD, Landasan hukum yang diperlukan
untuk menjamin penerapan good corporate governance secara efektif. Jika
pemerintah di suatu negara menginginkan prinsip good corporate governance
efektif diterapkan, maka pemerintah wajib membangun landasan hukum yang
baik kuat agar hal tersebut terjadi. Terkait mengenai kasus ini, landasan hukum
untuk mengatur penerapan good corporate governance di Amerika Serikat belum
kuat sehingga banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang terjadi seperti kasus
diatas. Namun, setelah adanya kasus WorldCom mulai diberlakukannnya hukum
yang dinamakan SOX (Sarbanes-Oxley Act) yang dibuat oleh SEC.
n. Prinsip Tanggung jawab Dewan Pengurus yang diterbitkan oleh OECD. Board of
Directors bertanggung jawab atas kepatuhan perusahaan yang mereka kelola
terhadap undang-undang atau ketentuan hukum yang berlaku. Dalam hal ini,
dewan pengurus perusahaan Enron telah mengetahui apa yang telah dilakukan
oleh manajemennya dalam memanipulasi laporan keuangan. Namun, dewan
pengurus Enron tidak menghentikan pemanipulasian laporan keuangan tersebut
18
oleh manajemen perusahaan. Sehingga dewan pengurus tidak bertanggungjawab
terhadap perusahaan yang mereka kelola dengan melanggar hukum-hukum yang
ada.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Auditor eksternal merupakan orang yang melakukan audit eksternal pada sebuah
organisasi/perusahaan. Audit eksternal pada perusahaan dilakukan dengan mengecek
dokumen-dokumen dan catatan-catatan serta peralatan elektronik dan pengendalian
komputer. Tujuan pemeriksaan auditor eksternal adalah untuk dapat memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen
perusahaan. Laporan Eksternal Auditor berisi opini mengenai kewajaran laporan
keuangan, selain itu berupa management letter, yang berisi pemberitahuan kepada
manajemen mengenai kelemahan dan pengendalian intern beserta saran-saran
perbaikannya.
Dalam kasus Enron dan WorldCom, selain terdapat pelanggaran dari dua
perusahaan besar ini juga terdapat pelanggaran pada KAP Arthur Andersen yang dimana
KAP dan dua perusahaan ini sama-sama melanggar prinsip-prinsip good corporate
governance baik yang dikeluarkan oleh KNKG, OECD, maupun menurut Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117/M-MBU/2002. Setelah kasus ini
menghebohkan publik akan kelemahan penerapan prinsip-prinsip GCG, yang pada
awalnya pemerintah Amerika Serikat tidak memiliki hukum yang jelas dalam mengatur
pelaksanaan good corporate governance, kemudian diciptakan hukum yang dikeluarkan
oleh SEC yang diberi nama SOX (Sarbanes-Oxley Act).
3.2 Saran
Dalam hal ini kami menyarankan bahwa diharapkan baik perusahaan maupun
auditor eksternal dapat menjalankan prinsip-prinsip GCG dengan baik terutama dalam
independensi dan transparansi agar terwujudnya perusahaan yang memiliki tata kelola
yang baik.
20
DAFTAR PUSTAKA
Sutojo, Siswanto dan E. John Aldridge. 2008. Good Corporate Governance. Jakarta: PT
Damar Mulia Pustaka
www.scribd.com
http://www.academia.edu/14931240/Makalah_Pemeriksaan_Akuntansi_-_WorldCom_
21