Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG PUDAK RSUP SANGLAH


TANGGAL 15 - 24 FEBRUARI 2018

OLEH :

I Putu Deby Arta Adi Wiguna 15.321.2220


I Wayan Gede Yuda Bakti RL 15.321.2221
I Wayan Yudi Dwi Pratama 15.321.2222
Ida Ayu Gede Padmayanti 15.321.2223
Ida Ayu Nyoman Saptari Dewi 15.321.2224

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI DENPASAR
2018
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan yang berjudul “Laporan Pengkajian Manajemen Keperawatan di
Ruang Pudak RSUP Sanglah Denpasar”
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kekurangan-kekurangan mengingat keterbatasan saya dalam
penyusunan.Sehingga dengan keterbatasan tersebut saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan laporan ini.Tak
lupa saya ucapkan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada
semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyelesaian makalah ini.
Akhir kata semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua.

“Om Shanti, Shanti, Shanti, Om”

Denpasar, Februari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar .................................................................................................................... i
Daftar isi .............................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ...............................................................................................................
1.2 Tujuan ...........................................................................................................................
1.3 Metode...........................................................................................................................
1.4 Manfaat .........................................................................................................................
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Singkat..............................................................................................................
2.2 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran .....................................................................................
2.3 Struktur organisasi ........................................................................................................
2.4 Dimens dan area ............................................................................................................
BAB III
PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA
3.1 Data umum dan khusus .................................................................................................
3.2 Analisis data ..................................................................................................................
3.3 Rumusan dan Prioritas masalah ....................................................................................
3.4 Seleksi alternative penyelesaian masalah
3.5 Plan Of Action ..............................................................................................................
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Rekomendasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 1974, rumah
sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan
dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif)
kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi
tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Pelayanan kesehatan di
rumah sakit berjalan secara sinergis antar disiplin profesi kesehatan dan
non kesehatan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan
posisi kunci, yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan
rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan hampir semua
pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah
sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat.
(Wiwiek, 2008)
Menurut Nursalam (2002), keperawatan sebagai pelayanan yang
professional bersifat humanistik, menggunakan pendekatan
holistik,dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi
kepada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standard professional
keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama.
Keperawatan profesional secara umum merupakan tanggung jawab
seorang perawat yang selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan,
sehingga dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan
benar (rasional) dan baik (etikal).
Kontribusi pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan,
yang dilaksanakan di sarana kesehatan sangat tergantung pada manajemen
pelayanan perawatan. Manajemen pelayanan keperawatan merupakan
suatu proses perubahan atau transformasi dari sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang
dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi.
Dimana di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan
supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi (Grant & Massey, 1999). Sedangkan menurut Gillies (1986),
manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
Manajemen keperawatan menurut Nursalam (2002), merupakan
suatu pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola
dengan menjalankan empat fungsi manajemen antara lain perencanaan,
pengorganisasian, motivasi, dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut
saling berhubungan dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis,
hubungan antar manusia, konseptual yang mendukung asuhan keperwatan
yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat. Hal ini
menunjukkan bahwa manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan, karena berkaitan
dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap perkembangan serta
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi.
Ciri–ciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain :
memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan
asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efektif, aman
bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga
keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata
nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan
adanya manajemen yang baik. (Arwani, 2002)
Asuhan keperawatan merupakan titik sentral pelayanana
keperawatan, asuhan keperawatan yang bermutu hanya dapat dicapai
dengan pengelolaan asuhan keperawatan yang profesional. Model
pemberian asuhan keperawatan merupakan salah satu pendekatan dalam
pengelolaan asuhan keperawatan profesional yang menjamin terwujudnya
kesinambungan dalam pemberihan asuhan keperawatan dan akuntabilitas.
(Nursalam, 2002)
Ruang Pudak RSUP Sanglah dalam pengelolaan asuhan
keperawatan profesionalnya menerapkan model pemberian asuhan
keperawatan dengan metode perawat primer modifikiasi, melalui kerja
kelompok yang terkoordinasi dan kooperatif dapat terwujud pemberian
asuhan keperawatan yang menyeluruh lengkap terhadap pasien.
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut
untuk memiliki kemampuan manajerial yang tangguh, sehingga pelayanan
yang diberikan mampu memuaskan kebutuhan klien. Dalam rangka
meningkatkan keterampilan manajerial peserta didik keperawatan selain
mendapatkan materi kepemimpinan dan manajemen keperawatan juga
melakukan praktek langsung di lapangan. Mahasiswa Program Studi
S1Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Wira
Medika Bali melakukan praktek Stase Manajemen Keperawatan di
Ruang Pudak RSUP Sanglah Denpasar dengan arahan pembimbing klinik
dan pembimbing akademik.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek manajeman keperawatan di Ruang
Pudak RSUP Sanglah Denpasar, mahasiswa mampu melakukan
pengelolaan pelayanan keperawatan profesional tingkat dasar secara
bertanggung jawab dan menunjukan sikap kepemimpinan yang
profesional.

1.2.2 Tujuan Khusus


Setelah melakukan praktek kepemimpinan dan manajeman
keperawatan selama 10 hari di Ruang Pudak RSUP Sanglah Denpasar,
mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian data yang meliputi profil umum ruang
keperawatan, unsur input, unsur proses dan unsur output.
2. Menganalisa hasil kajian pada setiap sub unsur pada unsur
input, unsur proses dan unsur output.
3. Membuat identifikasi permasalahan yang ada,
memprioritaskan masalah tersebut dan menyusun rencana
kegiatan.
4. Melaksanakan dan mengevaluasi tindakan sesuai rencana yang
sudah disusun.

1.3 Metode
Dalam melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk
identifikasi masalah dilakukan dengan metode :
1.3.1 Observasi
Observasi dilakukan untuk dapat memperoleh data kondisi
fisik ruangan, proses pelayanan, inventaris ruangan, dan asuhan
keperawatan yang langsung dilakukan ke pasien.
1.3.2 Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat, dan
keluarga pasien untuk mengumpulkan data tentang proses orientasi
pasien baru dan pelayanan pasien.
1.3.3 Studi Dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai
karakteristik pasien, ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan,
manajemen ruangan, prosedur tetap ruangan, dan inventaris ruangan.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Sebagai sumber informasi khususnya bagi mahasiswa program
profesi ners dalam aplikasi konsep kepemimpinan dan manajemen
keperawatan secara langsung.
1.4.2 Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan bagi perawat khususnya di Ruang
Pudak RSUP Sanglah Denpasa untuk meningkatkan kualitas pelayanan
asuhan keperawatan yang mangacu kepada model praktek keperawatan
profesional (MPKP).
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK

2.1 Sejarah Singkat Tempat Praktik


2.1.1 Sejarah RSUP Sanglah
RSUP Sanglah mulai dibangun pada tahun 1956 dan diresmikan
pada tanggal 30 Desember 1959 dengan kapasitas 150 tempat tidur. Pada
tahun 1962 bekerjasama dengan FK Unud sebagai RS Pendidikan. Pada
tahun 1978 menjadi rumah sakit pendidikan tipe B dan sebagai Rumah
Sakit Rujukan untuk Bali, NTB, NTT, Timor Timur (SK Menkes RI
No.134/1978). Dalam perkembangannya RSUP Sanglah mengalami
beberapa kali perubahan status, pada tahun 1993 menjadi rumah sakit
swadana (SK Menkes No. 1133/Menkes/SK/VI/1994).
Kemudian tahun 1997 menjadi Rumah Sakit PNBP (Pendapatan
Negara Bukan Pajak). Pada tahun 2000 berubah status menjadi Perjan
(Perusahaan Jawatan) sesuai peraturan pemerintah tahun 2000. Terakhir
pada tahun 2005 berubah menjadi PPK BLU (Kepmenkes RI NO.1243
tahun 2005 tgl 11 Agustus 2005) dan ditetapkan sebagai RS Pendidikan
Tipe A sesuai Permenkes 1636 tahun 2005 tertanggal 12 Desember 2005.
Seperti halnya organisasi lain, RSUP Sanglah Denpasar juga memiliki visi
sebagai arah yang akan dituju, menjadi Rumah Sakit Unggulan dalam
bidang Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian tingkat Nasional dan
Internasional.
Dalam mewujudkan visi tersebut RSUP Sanglah dalam
memberikan pelayanan selalu berusaha dengan segala upaya agar
pelayanannya prima sehingga dapat memuaskan masyarakat yang
membutuhkan pelayanan. Apalagi RSUP Sanglah adalah merupakan
rumah sakit rujukan utama untuk wilayah Bali, NTB dan NTT. Disamping
itu RSUP Sanglah juga selalu mengedepankan pemberdayaan sumber
daya yang dimilikinya untuk bisa menghasilkan unggulan di bidang
pendidikan dan penelitian kedokteran, kesehatan dan keperawatan.
2.1.2 Sejarah Ruang Pudak
Ruang Pudak merupakan ruangan rawat inap kelas III yang
merawat pasien anak dengan penyakit non infeksi seperti : Hematologi,
Onkologi, Kardiologi, Nefrologi, Neurologi, Gastrohepatologi, Alergi-
Imunologi, Gizi dan penyakit metabolik yang memerlukan pengobatan,
perbaikan kondisi, pemulihan dengan mencegah komplikasi dengan
mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Ruang Pudak berada di
bawah naungan Instalasi Rawat Inap B.

2.2 Visi, Misi, Tujuan serta Sasaran


2.2.1 RSUP Sanglah
a. Visi : Menjadi Rumah Sakit rujukan nasional kelas dunia tahun
2019
b. Misi :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan interprofesi yang
paripurna, bermutu untuk seluruh lapisan masyarakat.
2) Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang
professional dan berdaya saing serta menyelenggarakan
penelitian dalam bidang kesehatan berbasis Rumah Sakit.
3) Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku kesehatan
terkait.
4) Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
c. Falsafah : Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dalam
pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian.
d. Keyakinan dasar :
1) Insan profesional
2) Tat Twam Asi (Empati)
3) Bekerja dalam teamwork
2.2.2 Ruang Pudak
a. Visi : Menjadi ruang rawat inap untuk pasien anak non infeksi
yang berkelas dunia untuk mewujudkan masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan.
b. Tujuan umum :
1) Menyelenggarakan pelayanan rawat inap anak yang
paripurna dan terintegrasi dengan menerapkan prinsip
keselamatan pasien.
2) Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan
professional.
3) Menyelenggarakan penelitian kedokteran, keperawatan dan
non medis yang berkualitas.
c. Tujuan khusus :
1) Menurunkan risiko kesalahan pemberian obat dengan
pelaksanaan double check dan counter sign.
2) Meningkatkan kepatuhan pengisian rekam medis secara
lengkap dengan review dokumen.
3) Menurunkan kejadian reaksi alergi tranfusi darah.
d. Sasaran :
Ditujukan kepada anak dengan penyakit non infeksi seperti :
Hematologi, Oncologi, Kardiologi, Nefrologi, Neurologi,
Gatrohepatologi, Alergi-Imunologi, Gizi dan penyakit metabolic
yang memerlukan pengobatan, perbaikan kondisi, pemulihan
dengan mencegah komplikasi dengan mengoptimalkan sumber
daya yang tersedia.
e. Kasus Di ruang pudak
Berikut merupakan tabel 10 kasus terbanyak pada 3 bulan terakhir
yang terdapat di ruang Pudak RSUP Sanglah Denpasar.
NOVEMBER 2017
No Nama Penyakit Jumlah
1 ALL ( Akut Limfoblastik leukemia) 20
2 Thalasemia 9
3 AML ( Akut Mieloblastik leukemia) 8
4 SLE 8
5 Retinoblastoma 6
6 Anemia 5
7 Wilms tumor 3
8 Hemophilia 3
9 Refro bulbar 3
10 LNH 1

DESEMBER 2017
No Nama Penyakit Jumlah
1 Thalasemia 29
2 ALL (akut limfoblastik leukemia) 21
3 Retinoblastoma 8
4 AML (Akut Mieloblastik leukemia ) 7
5 SLE 6
6 Anemia 4
7 Wilms Tumor 3
8 ITP 3
9 Hemofilia 2
10 Von Willbrand 2
JANUARI 2018
No Nama Penyakit Jumlah
1 ALL ( Akut Limfoblastik Leukimia ) 22
2 Thalasemia 19
3 Retinoblastoma 9
4 AML (Akut Mieloblastik leukemia ) 9
5 SLE 9
6 Hemofilia 7
7 Anemia 4
8 Lnh 3
9 ITP 2
10 Wilms Tumor 1

2.3 Struktur Organisasi Tempat Praktik


Terlampir

2.4 Dimensi dan Area Tempat Praktik


Ruang Pudak terletak digedung utara RSUP Sanglah Denpasar.
BAB III
PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA

3.1 Data Umum dan Khusus Tempat Praktik (Berhubungan Dengan


Manajemen Keperawatan)
3.1.1 Man
a. Struktur Organisasi
Ruangan Pudak RSUP Sanglah dipimpin oleh kepala
ruangan dan di bantu oleh masing-masing PP dimana terdapat 3
Perawat primer ruangan 1 sampai 9 yang dibantu oleh masing-
masing PA yang berjumlah 13, serta terdapat juga 1 orang
inventaris, 1 orang tenaga administrasi, 1 orang ahli gizi, dan 5
orang Cleaning service (CS).
b. Pasien
Ruang Pudak adalah ruang rawat inap untuk pasien anak
dengan kasus non infeksi yang terdiri ruang kelas 1, kelas 2,
kelas 3 dengan kapasitas 25 tempat tidur.
a. Rekapitulasi Kunjungan Rawat Inap Di Ruang Pudak
Tabel Rekapitulasi Kunjungan Rawat Inap di Ruang
Pudak Pada Bulan Januari Tahun 2018
Bulan
No Uraian
Januari
1 Total pasien bulan ini 738
2 Total hari rawat 504
3 Pasien keluar 91
Hidup 87
Mati 1
Dipindahkan 3
b. Efisiensi Pelayanan Di Ruang Pudak
1) BOR (Bed Occupancy Rate)
Menurut laporan kegiatan pelayanan rawat inap Irna
yaitu Ruang Pudakadalah 95,23
2) LOS (Length Of Stay)
Menurut laporan kegiatan pelayanan rawat inap irna B
yaitu Ruang Pudak adalah 5,73
3) TOI (Turn Over Interval)
Menurut laporan kegiatan pelayanan rawat inap irna B
yaitu Ruang Pudak adalah 3,08
4) BTO (Bed Turn Over)
Menurut laporan kegiatan pelayanan rawat inap irna B
yaitu Ruang Pudak adalah 3, 52
c. Ketenagaan
a. Karakteristik ketenagaan berdasarkan spesifikasi pekerjaan
Tabel. Distribusi Ketenagaan Berdasarkan
Spesifikasi Pekerjaan di Ruang Pudak

No Spesifikasi Pekerjaan Jumlah Persen


1 Perawat 18 69,2
3 Klining Servis 2 7,6
4 Administrasi 1 3,9
5 Inventarisasi 1 3,9
6 Ahli Gizi 1 3,9
7 Pramusaji 3 11,5
Jumlah 26 100 %

Berdasarkan table di atas, sebagian besar (69,2%)


ketenagaan di Ruang Pudak adalah tenaga keperawatan.
b. Karakteristik ketenagaan berdasarkan tingkat Pendidikan
Tabel. Distribusi Ketenagaan Berdasarkan
Tingkat Pendidikan di Ruang Pudak.

No Pendidikan Jumlah Persen


1 S1 4 11,4
2 Diploma III 16 61,5
3 Diploma I 1 3,9
3 SLTA 4 15,4
B
4 SD 1 3,9
Jumlah 26 100
B
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar (61,5 %)
ketenagaan di Ruang Pudak berpendidikan Diploma III.

c. Karakteristik tenaga kesehatan berdasarkan tingkat


Pendidikan
Tabel Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan
Tingkat Pendidikan di Ruang Pudak

No Tingkat Pendidikan Jumlah %


B
1 D III Keperawatan 12 66,6
e
2 SI Keperawatan 3 16,7
r
3 D III Kebidanan 3 16,7
d
Jumlah 18 100
a
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar (66,6 %)
ketenagaan di Ruang Pudak berpendidikan Diploma III
keperawatan.
d. Karakteristik Staf berdasarkan masa kerja
Tabel Distribusi Staf Perawat Berdasarkan
Masa Kerja di Ruang Pudak
No Masa Kerja Jumlah %
1 < 5 tahun 10 55,6
2 > 5 tahun 8 44,4
Jumlah 18 100

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar (55,6 %)


staf di Ruang Pudak memiliki masa kerja < 5 tahun.

e. Karateristik Staf Berdasarkan Kepegawaian


Tabel Distribusi Staf Berdasarkan Kepegawaian
di Ruang Pudak.
No Jenis Kepegawaian Jumlah %
1 PNS 16 59,3
2 Kontrak 11 40,7
Jumlah 27 100

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar (59,6 %)


staf di Ruang Pudak sebagai PNS

f. Analisis kebutuhan tenaga keperawatan/kebidanan di


Ruang Pudak
 Kapasitas Ruang Pudak adalah 25 tempat tidur.
BOR rata-rata 95,23 % (rata-rata pasien 24 orang)
 Pehidungan pasien di klasifikasikan dalam kategori
yang berdasarkan pada kebutuhan terhadap asuhan
keperawatn/kebidanan :
No Kategori Rata-rata jml Jml jam Jml rata rata jam
pasien/hari perawatan/hari perawatan/hari
1 Askep 4 6,16 24,64
maksimal
2 Askep sedang 10 3,08 30,8
3 Askep berat 10 4,15 41,5
Jumlah 24 96,94

 Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :


- Jumlah rata jam perawatan di ruangan/hari
Jam efektif perawat
= 96,94 = 13,84 (dibulatkan 14)
7
- Untuk menghitung jumlah tenaga tersebut perlu
ditambah faktor koreksi, dengan perhitungan :
Jml hari minggu dlm 1 th x cuti + hari besar x jml perawat yang diperlukan
Jumlah hari kerja efektif
= 78 hari x 14 = 3,81
286
- Tenaga keperawatan yang mengerjakan
pekerjaan non keperawatan dipekirkan 25%
dari jam pelayanan keperawatan, dengan rumus
:
Jumlah tenaga perawat + loss day x 25
100
= 14 + 3,81 x 25 = 4,45
100
 Jadi total kebutuhan tenaga perawat/bidan:
14 + 3,81 + 4,45 = 22,26 (dibulatkan 23 orang)
NB. Kondisi saat ini jumlah tenaga yang ada
perawat/bidan adalah 18 orang dan tidak ada yang
cuti.
3.1.2 Material
1. Penataan Gedung/Lokasi dan Denah Ruangan
Lokasi penerapan proses manajerial keperawatan ini dilakukan
di ruang Pudak RSUP Sanglah dengan uraian denah sebagai
berikut.
a. Sebelah utara ruang Pudak terdapat Gedung Instansi
Perawatan Sarana Rumah Sakit (IPRS)
b. Sebelah Barat ruangan Pudak terdapat Gedung
Pertemuan Sudaria suratmaja.
c. Sebelah Timur Ruangan Pudak merupakan Loket 12
(Loket BPJS)
d. Sebelah Selatan merupakan Gedung Ruang Cempaka.
Berdasarkan hasil observasi terhadap situasi lingkungan Ruang
Pudak dapat disampaikan bahwa :
a. Pencahayaan : Terang di semua ruang bisa untuk
membaca, cukup sinar matahari
b. Ventilasi : Segar, banyak udara masuk melalui lubang
angin dan jendela.
c. Lantai : Lantai keramik, bersih dan kering. Tetapi
terdapat lantai yang licin.
d. Atap : Kuat, tidak bocor
e. Dinding : Kuat, tidak retak, bersih
f. Sarana air bersih : Tersedia
g. Pembuangan air limbah : Lancar
h. Tempat sampah medis dan non medis terpisah.
2. Kapasitas Ruang Pudak
Ruang Pudak memiliki kapasitas 25 tempat tidur dengan
klasifikasi :
a. 8 tempat tidur kelas 1
b. 4 tempat tidur kelas 2
c. 13 tempat tidur kelas 3
3. Fasilitas Untuk Petugas
a. Terdapat 1 nurse Station didepan pintu masuk
b. Ruang Konsultasi terdapat 1 disebelah selatan Nurse Station
c. Ruang ganti perawat terdapat disebelah timur Nurse Station
d. Terdapat 2 toilet di sebelah timur dan barat Ruang
Konsultasi
e. Terdapat 1 Ruang Kepala Ruangan di sebelah Barat Nurse
Station
f. Terdapat 1 ruang Inventaris disebelah Timur Ruang ganti
perawat
g. Ruang tindakan terdapat 2 buah yaitu disebelah timur ruang
inventaris dan didepan ruang bermain
h. Terdapat 1 dapur disebelah utara kamar 7
4. Fasilitas Alat Medis
Tabel Daftar Inventaris Alat Medis Ruang Pudak
Kondisi
No Nama Barang Jumlah
Baik Buruk
(Alat Medis)

1. Syring pump 9 

2. Infus pump 3 

3. Nebulezer 2 

4. Tensi meter aneroid 3 


5. Pulse oxi meter 2 

6. Suction pump 3 

7. EKG pediatric 2 

8. Lampu OK 1 

9. Kursi roda 2 

10. Intan resuscitator 1 


(beging pediatric)
11. Stetoskop anak 2 

12. Stetoskop dewasa 3 

13. Mesin anastesia 2 

14. Laryngoskop dewasa 1 

15. Laryngoskop anak 1 

16. Blood warmer 2 

17. Timbangan bayi 1 

18. Timbangan berdiri 2 

19. Bed side monitor 2 

20. Monitor 1 

21. Patient monitor 1 

22. Meja oprasi 1 

23. Kupet sedang 3 

24. Humidi fair 11 

25. O2 transport 2 
26. Tabung O2 besar 2 

27. Nir beken 2 

28. Urinal 3 

29. Pispot 3 

30. Standar infus 14 

31. Ambubag anak 2 

32. Ambubag dewasa 1 

33. Trolly injeksi sedang 3 

34. Trolly rawat luka 1 

35. Trolly pakaian kotor dan 1 


bersih
36. Trolly emergency 1 

37. Alat BS stik 1 

38. Bed pasien dengan 25 


pengaman
39. Meja pasien 25 
40. Brancard dengan 1 
pengaman
41. Kursi chemotherapy 6 

Kondisi
No Nama Barang Jumlah
Baik Buruk
(Alat Non-medis)

1. Filling Kabinet Besi 3 


2. Kursi Dorong/putar 2 1.

3. Kursi Dorong 1 

4. Komputer Billing 2 
Sistem
5. Kulkas 1 pintu 1

6. Lemari arsip 2 

7. Lemari alat 1 

8. Lemari loker peg 2 

9. Lemari lotur peg 1 

10. Lemari obat 1 

11. Lemari kayu 8 

12. Lemari APD 1 

13. Lemari kayu coklat 3 

14. Lemari kantor/kerja 1 

15. Meja kantor 7 

16. Jam dinding digital 1 


pakai baterai
17. Pesawat telephone 1 

18. Ac 2 pk 2 

19. Ac 1 pk 7 

20. Pesawat Tv 4 

21. Ekos Pen 8 

22. Jemuran pakaian 2 


23. Rak besi/inspot 1 

24. Alat pengukur suhu 1 


tubuh
(thermometer)
25. Alat Nurse Care 1 

26. Troly swalayan 2 

27. APAR 3 

28. Kursi penunggu 3 

29. Kursi ceftras 45 

Berdasarkan tabel diatas terdapat beberapa alat yang kurang


seperti nebulizer dan beberapa alat lainnya.
5. Administrasi penunjang RM
a. Buku Injeksi atau Buku Obat
b. Lembar Dokumentasi
c. Buku observasi suhu dan nadi
d. SOP
e. Buku visite

1.1.3 Method
1. MAKP
a. Penerapan MAKP
Ruang Pudak melaksanakan MAKP dengan metode
Perawat Primer Modifikasi, hal tersebut dilakukan karena
keterbatasan jumlah tenaga keperawatan S1, yang idealnya
untuk menjalankan Metode Perawat Primer harus diisi oleh
tenaga keperawatan S1. Berikut merupakan pembagian tugas
dari MAKP yang diterapkan di ruang Pudak RSUP Sanglah
Denpasar :
1) Dalam daftar dinas ruang Pudak terbagi menjadi 3 PP.
Dimana PP 1 tediri dari 5 PA, sedangkan PP 2 dan PP 3
terdiri dari 4 PA.
2) Pembagian pasien untuk PP 1 bertanggung jawab untuk
kamar 1-2, PP 2 bertanggung jawab untuk kamar 3-6 , PP 3
bertanggung jawab untuk kamar 7-8, Sedangkan untuk
kamar 9 yang disediakan untuk pasien ODC (One Day
Care) Terdiri dari 3 orang penanggung jawab yakni :
- Ni Putu Sintia Ningsih AMD.Keb
- Ni Nyoman Sariani AMD. Kep.
- Ni Putu Sukadaniasih AMD. Kep.
“Bagan terlampir”
3) Operan shift dan pengaturan shift tiap hari terbagi menjadi 3
shift, yaitu shift pagi dari jam 08.00 WITA – 14.00 WITA,
shift sore dari jam 14.00 WITA -20.00 WITA dan shift
malam dari jam 20.00 WITA – 08.00 WITA.
4) Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan metode Pimer
Modifikasi belum optimal karena kurangnya tenaga
keperawatan/kebidanan.

b. Timbang Terima
1) Waktu
Timbang terima dilakukan 3 kali yaitu dinas malam
ke pagi, dinas pagi ke siang dan dinas siang ke malam.
Timbang terima dilakukan ke semua ruangan yang ada
dengan waktu maksimal 30 menit. Pada timbang terima
yang dilakukan siang dan malam saat observasi kurang
optimal karena perawat melakukan operan terkesan secara
pribadi tidak seperti timbang terima pada pagi hari.
2) Peserta
Timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan
diwakili apabila berhalangan hadir, persetujuan timbang
terima ditanda tangani di SBAR yang tertanda tangan 2
orang dari yang mengoperkan dan yang menerima operan.
3) Tempat
Timbang terima di lakukan di dua tempat yang
pertama di ruang jaga perawat yang dilakukan seluruh PP
dengan melaporkan diagnosa medis, tindakan yang telah
dilakukan dan akan dilakukan kepada pasien maupun
masalah yang terjadi pada pasien dan selanjutnya perawat
melakukan timbang terima ke masing ruangan pasien
berdasarkan PP dan dilakukan di depan pasien.
c. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan sangat jarang dilakukan di ruang pudak
akan tetapi diaplikasikan dengan melakukan rapat tim. Rapat tim
dilakukan jika ada pasien yang bermasalah, dan kasus rumit.
Rapat tim akan dilakukan di ruang Pudak yang diikuti oleh
dokter, pegawai rontgen, ahli gizi, apoteker dan staf ruang
beserta petugas kesehatan lainnya yang terkait. Staf ruang Pudak
baik perawat maupun bidan belum sepenuhnya mengerti dengan
ronde keperawatan karena kebanyakan pendidikan terakhir D3.
d. Pengelolaan logistik dan obat
Di ruang Pudak telah menerapkan sentralisasi obat karena
sudah menjadi kebijakan rumah sakit akan tetapi belum
diterapkan secara optimal. Obat yang di dapat oleh pasien akan
di simpan di ruang obat yang sudah di beri nama, no register dan
tanggal lahir. Dalam pemberian obat kepada pasien sudah
memperhatikan 6 benar akan tetapi penerapan pemisahan antara
obat yang digunakan secara oral dan obat lainnya masih kurang.
e. Uraian Tugas
Uraian tugas sudah dilakukan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya pada masing-masing tenaga kesehatan di ruangan
Pudak
f. Dischage Planning
Discharge planning yang dilakukan di ruang Pudak
dilakukan saat pasien masuk dan melihat mengkaji status
kebutuhan pasien dan persiapan pasien pulang, Discharge
planning dilakukan pada pasien oleh masing-masing PP. Tehnik
yang digunakan dalam melakukan discharge planning tertulis
dan lisan, bahasa yang digunakan menyesuaikan dengan
pasiennya.
Berdasarkan observasi dan wawancara, pasien menyatakan
bahwa perawat memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang perawatan/pengobatan/pemeriksaan lanjutan
setelah pasien diperbolehkan pulang.
g. Prinsip Keselamatan Pasien
 Prinsip Keselamatan Pasien Diaplikasikan dengan cara
melakukan monitoring setiap hari untuk mengetahui apakah
terdapat pasien dengan resiko jatuh tinggi. Dimana, Jika
terdapat pasien dengan resiko jatuh akan dinilai dengan
menggunakan form Humti Dumti
 Prinsip Keselamatan Pasien juga diaplikasikan dengan
melakukan double check yakni dengan cara melakukan
pengecekan kembali mengenai tindakan yang akan
diberikan kepada pasien pada saat persiapan dan sebelum
melakukan tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
resiko kesalahan dalam pemberian tindakan terhadap pasien
dan minimal dilakukan oleh 2 orang.
 Conter sign dilakukan dengan mengkomunikasikan
tindakan yang akan dilakukan sebelum melakukan tindakan.
 Menurunkan kejadian reaksi alergi transfuse darah dengan
cara memvalidasi kebenaran dari darah yang akan diberikan
ke pasien seperti menyesuaikan Nama, No.RM, Tgl Lahir
dan juga Gol Darah. Pengecekan temperature sebelum
pemberian transfuse juga dilakukan untuk menghindari
reaksi alergi terhadap transfuse darah.
h. Kerjasama Praktek
Ruang Pudak menyediakan lahan praktek bagi calon tenaga
kesehatan seperti Dokter Residen, PPDS (Program Pendidikan
Dokter Spesialis), KOAS, mahasiswa Keperawatan, Ahli Gizi
dan juga Fisioterapi yang dalam hal ini berasal dari beberapa
universitas yang bekerjasama dengan RSUP Sanglah Denapasar
i. Dokumentasi
Peningkatan kepatuhan pengisian rekam medis secara
lengkap diaplikasikan dengan cara open review, dimana
pengecekan terhadap dokumen wajib dilakukan setiap hari oleh
Perawat yang bertanggung jawab sebelum melakukan operan.

1.1.4 Money
1. Sistem Gaji dan Remunerasi SDM
Sistem pemberian gaji di ruang pudak berdasarkan dengan
golongan dari masing masing perawat, gaji yang diperolah antara
lain adalah gaji pokok, Blud, uang lauk dan remunerasi, dimana
jika pegawai mengambil cuti maka tidak akan mendapatkan uang
lauk dan remunerasi dan hanya mendapatkan gaji pokok dan blud.

2. Sumber Pendapatan Ruangan


Penyediaan kebutuhan bahan habis pakai di ruangan dapat
langsung diperoleh melalui amprahan permintaan barang ke depo
farmasi dan gudang medis.
Penyediaan alat/fasilitas ruangan dapat dilakukan melalui
prosedur permintaan barang yang diajukan kebagian administasi
rumah sakit.
Untuk iuran suka/suka dipungut dengan cara sukarela tanpa
terjadwal.

1.1.5 Marketing
1. Adanya pelanggan peserta asuransi kesehatan seperti BPJS dan
umum.
2. Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan
Kesehatan dan Rumah Sakit untuk kegiatan praktek klinik
mahasiswa.
3. Adanya fasilitas kesehatan yang lebih lengkap di RSUP Sanglah
daripada rumah sakit yang lain di Bali.

Anda mungkin juga menyukai