Pudak 1
Pudak 1
OLEH :
“Om Swastyastu”
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan yang berjudul “Laporan Pengkajian Manajemen Keperawatan di
Ruang Pudak RSUP Sanglah Denpasar”
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kekurangan-kekurangan mengingat keterbatasan saya dalam
penyusunan.Sehingga dengan keterbatasan tersebut saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan laporan ini.Tak
lupa saya ucapkan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada
semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyelesaian makalah ini.
Akhir kata semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar .................................................................................................................... i
Daftar isi .............................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ...............................................................................................................
1.2 Tujuan ...........................................................................................................................
1.3 Metode...........................................................................................................................
1.4 Manfaat .........................................................................................................................
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Singkat..............................................................................................................
2.2 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran .....................................................................................
2.3 Struktur organisasi ........................................................................................................
2.4 Dimens dan area ............................................................................................................
BAB III
PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA
3.1 Data umum dan khusus .................................................................................................
3.2 Analisis data ..................................................................................................................
3.3 Rumusan dan Prioritas masalah ....................................................................................
3.4 Seleksi alternative penyelesaian masalah
3.5 Plan Of Action ..............................................................................................................
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Rekomendasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 1974, rumah
sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan
dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif)
kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi
tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Pelayanan kesehatan di
rumah sakit berjalan secara sinergis antar disiplin profesi kesehatan dan
non kesehatan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan
posisi kunci, yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan
rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan hampir semua
pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah
sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat.
(Wiwiek, 2008)
Menurut Nursalam (2002), keperawatan sebagai pelayanan yang
professional bersifat humanistik, menggunakan pendekatan
holistik,dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi
kepada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standard professional
keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama.
Keperawatan profesional secara umum merupakan tanggung jawab
seorang perawat yang selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan,
sehingga dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan
benar (rasional) dan baik (etikal).
Kontribusi pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan,
yang dilaksanakan di sarana kesehatan sangat tergantung pada manajemen
pelayanan perawatan. Manajemen pelayanan keperawatan merupakan
suatu proses perubahan atau transformasi dari sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang
dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi.
Dimana di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan
supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi (Grant & Massey, 1999). Sedangkan menurut Gillies (1986),
manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
Manajemen keperawatan menurut Nursalam (2002), merupakan
suatu pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola
dengan menjalankan empat fungsi manajemen antara lain perencanaan,
pengorganisasian, motivasi, dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut
saling berhubungan dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis,
hubungan antar manusia, konseptual yang mendukung asuhan keperwatan
yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat. Hal ini
menunjukkan bahwa manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan, karena berkaitan
dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap perkembangan serta
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi.
Ciri–ciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain :
memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan
asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efektif, aman
bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga
keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata
nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan
adanya manajemen yang baik. (Arwani, 2002)
Asuhan keperawatan merupakan titik sentral pelayanana
keperawatan, asuhan keperawatan yang bermutu hanya dapat dicapai
dengan pengelolaan asuhan keperawatan yang profesional. Model
pemberian asuhan keperawatan merupakan salah satu pendekatan dalam
pengelolaan asuhan keperawatan profesional yang menjamin terwujudnya
kesinambungan dalam pemberihan asuhan keperawatan dan akuntabilitas.
(Nursalam, 2002)
Ruang Pudak RSUP Sanglah dalam pengelolaan asuhan
keperawatan profesionalnya menerapkan model pemberian asuhan
keperawatan dengan metode perawat primer modifikiasi, melalui kerja
kelompok yang terkoordinasi dan kooperatif dapat terwujud pemberian
asuhan keperawatan yang menyeluruh lengkap terhadap pasien.
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut
untuk memiliki kemampuan manajerial yang tangguh, sehingga pelayanan
yang diberikan mampu memuaskan kebutuhan klien. Dalam rangka
meningkatkan keterampilan manajerial peserta didik keperawatan selain
mendapatkan materi kepemimpinan dan manajemen keperawatan juga
melakukan praktek langsung di lapangan. Mahasiswa Program Studi
S1Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Wira
Medika Bali melakukan praktek Stase Manajemen Keperawatan di
Ruang Pudak RSUP Sanglah Denpasar dengan arahan pembimbing klinik
dan pembimbing akademik.
1.3 Metode
Dalam melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk
identifikasi masalah dilakukan dengan metode :
1.3.1 Observasi
Observasi dilakukan untuk dapat memperoleh data kondisi
fisik ruangan, proses pelayanan, inventaris ruangan, dan asuhan
keperawatan yang langsung dilakukan ke pasien.
1.3.2 Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat, dan
keluarga pasien untuk mengumpulkan data tentang proses orientasi
pasien baru dan pelayanan pasien.
1.3.3 Studi Dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai
karakteristik pasien, ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan,
manajemen ruangan, prosedur tetap ruangan, dan inventaris ruangan.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Sebagai sumber informasi khususnya bagi mahasiswa program
profesi ners dalam aplikasi konsep kepemimpinan dan manajemen
keperawatan secara langsung.
1.4.2 Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan bagi perawat khususnya di Ruang
Pudak RSUP Sanglah Denpasa untuk meningkatkan kualitas pelayanan
asuhan keperawatan yang mangacu kepada model praktek keperawatan
profesional (MPKP).
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK
DESEMBER 2017
No Nama Penyakit Jumlah
1 Thalasemia 29
2 ALL (akut limfoblastik leukemia) 21
3 Retinoblastoma 8
4 AML (Akut Mieloblastik leukemia ) 7
5 SLE 6
6 Anemia 4
7 Wilms Tumor 3
8 ITP 3
9 Hemofilia 2
10 Von Willbrand 2
JANUARI 2018
No Nama Penyakit Jumlah
1 ALL ( Akut Limfoblastik Leukimia ) 22
2 Thalasemia 19
3 Retinoblastoma 9
4 AML (Akut Mieloblastik leukemia ) 9
5 SLE 9
6 Hemofilia 7
7 Anemia 4
8 Lnh 3
9 ITP 2
10 Wilms Tumor 1
1. Syring pump 9
2. Infus pump 3
3. Nebulezer 2
6. Suction pump 3
7. EKG pediatric 2
8. Lampu OK 1
9. Kursi roda 2
20. Monitor 1
25. O2 transport 2
26. Tabung O2 besar 2
28. Urinal 3
29. Pispot 3
Kondisi
No Nama Barang Jumlah
Baik Buruk
(Alat Non-medis)
3. Kursi Dorong 1
4. Komputer Billing 2
Sistem
5. Kulkas 1 pintu 1
6. Lemari arsip 2
7. Lemari alat 1
18. Ac 2 pk 2
19. Ac 1 pk 7
20. Pesawat Tv 4
27. APAR 3
1.1.3 Method
1. MAKP
a. Penerapan MAKP
Ruang Pudak melaksanakan MAKP dengan metode
Perawat Primer Modifikasi, hal tersebut dilakukan karena
keterbatasan jumlah tenaga keperawatan S1, yang idealnya
untuk menjalankan Metode Perawat Primer harus diisi oleh
tenaga keperawatan S1. Berikut merupakan pembagian tugas
dari MAKP yang diterapkan di ruang Pudak RSUP Sanglah
Denpasar :
1) Dalam daftar dinas ruang Pudak terbagi menjadi 3 PP.
Dimana PP 1 tediri dari 5 PA, sedangkan PP 2 dan PP 3
terdiri dari 4 PA.
2) Pembagian pasien untuk PP 1 bertanggung jawab untuk
kamar 1-2, PP 2 bertanggung jawab untuk kamar 3-6 , PP 3
bertanggung jawab untuk kamar 7-8, Sedangkan untuk
kamar 9 yang disediakan untuk pasien ODC (One Day
Care) Terdiri dari 3 orang penanggung jawab yakni :
- Ni Putu Sintia Ningsih AMD.Keb
- Ni Nyoman Sariani AMD. Kep.
- Ni Putu Sukadaniasih AMD. Kep.
“Bagan terlampir”
3) Operan shift dan pengaturan shift tiap hari terbagi menjadi 3
shift, yaitu shift pagi dari jam 08.00 WITA – 14.00 WITA,
shift sore dari jam 14.00 WITA -20.00 WITA dan shift
malam dari jam 20.00 WITA – 08.00 WITA.
4) Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan metode Pimer
Modifikasi belum optimal karena kurangnya tenaga
keperawatan/kebidanan.
b. Timbang Terima
1) Waktu
Timbang terima dilakukan 3 kali yaitu dinas malam
ke pagi, dinas pagi ke siang dan dinas siang ke malam.
Timbang terima dilakukan ke semua ruangan yang ada
dengan waktu maksimal 30 menit. Pada timbang terima
yang dilakukan siang dan malam saat observasi kurang
optimal karena perawat melakukan operan terkesan secara
pribadi tidak seperti timbang terima pada pagi hari.
2) Peserta
Timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan
diwakili apabila berhalangan hadir, persetujuan timbang
terima ditanda tangani di SBAR yang tertanda tangan 2
orang dari yang mengoperkan dan yang menerima operan.
3) Tempat
Timbang terima di lakukan di dua tempat yang
pertama di ruang jaga perawat yang dilakukan seluruh PP
dengan melaporkan diagnosa medis, tindakan yang telah
dilakukan dan akan dilakukan kepada pasien maupun
masalah yang terjadi pada pasien dan selanjutnya perawat
melakukan timbang terima ke masing ruangan pasien
berdasarkan PP dan dilakukan di depan pasien.
c. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan sangat jarang dilakukan di ruang pudak
akan tetapi diaplikasikan dengan melakukan rapat tim. Rapat tim
dilakukan jika ada pasien yang bermasalah, dan kasus rumit.
Rapat tim akan dilakukan di ruang Pudak yang diikuti oleh
dokter, pegawai rontgen, ahli gizi, apoteker dan staf ruang
beserta petugas kesehatan lainnya yang terkait. Staf ruang Pudak
baik perawat maupun bidan belum sepenuhnya mengerti dengan
ronde keperawatan karena kebanyakan pendidikan terakhir D3.
d. Pengelolaan logistik dan obat
Di ruang Pudak telah menerapkan sentralisasi obat karena
sudah menjadi kebijakan rumah sakit akan tetapi belum
diterapkan secara optimal. Obat yang di dapat oleh pasien akan
di simpan di ruang obat yang sudah di beri nama, no register dan
tanggal lahir. Dalam pemberian obat kepada pasien sudah
memperhatikan 6 benar akan tetapi penerapan pemisahan antara
obat yang digunakan secara oral dan obat lainnya masih kurang.
e. Uraian Tugas
Uraian tugas sudah dilakukan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya pada masing-masing tenaga kesehatan di ruangan
Pudak
f. Dischage Planning
Discharge planning yang dilakukan di ruang Pudak
dilakukan saat pasien masuk dan melihat mengkaji status
kebutuhan pasien dan persiapan pasien pulang, Discharge
planning dilakukan pada pasien oleh masing-masing PP. Tehnik
yang digunakan dalam melakukan discharge planning tertulis
dan lisan, bahasa yang digunakan menyesuaikan dengan
pasiennya.
Berdasarkan observasi dan wawancara, pasien menyatakan
bahwa perawat memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang perawatan/pengobatan/pemeriksaan lanjutan
setelah pasien diperbolehkan pulang.
g. Prinsip Keselamatan Pasien
Prinsip Keselamatan Pasien Diaplikasikan dengan cara
melakukan monitoring setiap hari untuk mengetahui apakah
terdapat pasien dengan resiko jatuh tinggi. Dimana, Jika
terdapat pasien dengan resiko jatuh akan dinilai dengan
menggunakan form Humti Dumti
Prinsip Keselamatan Pasien juga diaplikasikan dengan
melakukan double check yakni dengan cara melakukan
pengecekan kembali mengenai tindakan yang akan
diberikan kepada pasien pada saat persiapan dan sebelum
melakukan tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
resiko kesalahan dalam pemberian tindakan terhadap pasien
dan minimal dilakukan oleh 2 orang.
Conter sign dilakukan dengan mengkomunikasikan
tindakan yang akan dilakukan sebelum melakukan tindakan.
Menurunkan kejadian reaksi alergi transfuse darah dengan
cara memvalidasi kebenaran dari darah yang akan diberikan
ke pasien seperti menyesuaikan Nama, No.RM, Tgl Lahir
dan juga Gol Darah. Pengecekan temperature sebelum
pemberian transfuse juga dilakukan untuk menghindari
reaksi alergi terhadap transfuse darah.
h. Kerjasama Praktek
Ruang Pudak menyediakan lahan praktek bagi calon tenaga
kesehatan seperti Dokter Residen, PPDS (Program Pendidikan
Dokter Spesialis), KOAS, mahasiswa Keperawatan, Ahli Gizi
dan juga Fisioterapi yang dalam hal ini berasal dari beberapa
universitas yang bekerjasama dengan RSUP Sanglah Denapasar
i. Dokumentasi
Peningkatan kepatuhan pengisian rekam medis secara
lengkap diaplikasikan dengan cara open review, dimana
pengecekan terhadap dokumen wajib dilakukan setiap hari oleh
Perawat yang bertanggung jawab sebelum melakukan operan.
1.1.4 Money
1. Sistem Gaji dan Remunerasi SDM
Sistem pemberian gaji di ruang pudak berdasarkan dengan
golongan dari masing masing perawat, gaji yang diperolah antara
lain adalah gaji pokok, Blud, uang lauk dan remunerasi, dimana
jika pegawai mengambil cuti maka tidak akan mendapatkan uang
lauk dan remunerasi dan hanya mendapatkan gaji pokok dan blud.
1.1.5 Marketing
1. Adanya pelanggan peserta asuransi kesehatan seperti BPJS dan
umum.
2. Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan
Kesehatan dan Rumah Sakit untuk kegiatan praktek klinik
mahasiswa.
3. Adanya fasilitas kesehatan yang lebih lengkap di RSUP Sanglah
daripada rumah sakit yang lain di Bali.