MAKALAH TOKSIKOLOGI
EFEK TOKSIK PADA ACETAMINOPHEN
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
Toksikologi
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Kelompok 1
2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul Efek Toksik Pada Acetaminophen penulis susun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Toksikologi.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bu Setiyo
Budi Santoso, M.Farm, Apt. sebagai Dosen mata kuliah Toksikologi yang senantiasa
memberikan petunjuk, arahan, dan motivasi selama mengikuti mata Toksikologi.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulis ............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
BAB III KESIMPULAN......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 9
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang di maksudkan untuk di gunakan
dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia
atau hewan termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia (Anief, 1991).
Meskipun obat dapat menyembuhkan penyakit, tetapi masih banyak juga orang yang
menderita akibat keracunan obat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa obat dapat
bersifat sebagai obat dan dapat juga bersifat sebagai racun. Obat itu akan bersifat sebagai
obat apabila tepat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu
yang tepat. Jadi, apabila obat salah digunakan dalam pengobatan atau dengan dosis yang
berlebih maka akan menimbulkan keracunan. Dan bila dosisnya kecil maka kita tidak
akan memperoleh penyembuhan (Anief, 1991).
Parasetamol merupakan obat analgesik-antipiretik dengan sedikit efek
antiinflamasi yang digunakan secara luas di kalangan masyarakat. Dalam dunia
kedokteran, parasetamol dosis analgesik dinilai efektif dalam menangani nyeri akut
paska operasi derajat ringan sampai sedang. (Graham GG et al. 2013). Parasetamol
(asetaminofen) merupakan obat analgetik non narkotik dengan cara kerja menghambat
sintesis prostaglandin terutama di Sistem Syaraf Pusat (SSP). Parasetamol digunakan
secara luas di berbagai negara baik dalam bentuk sediaan tunggal sebagai analgetik-
antipiretik maupun kombinasi dengan obat lain dalam sediaan obat flu, melalui resep
dokter atau yang dijual bebas. (Lusiana Darsono, 2002)
Di Indonesia cukup banyak laporan tentang kasus hepatotoksisitas, walaupun
jumlah kematian akibat toksisitas ini tidak begitu tinggi. Salah satu penyebab dari
toksisitas ini adalah pemakaian dalam jangka waktu yang lama atau overdosis dari suatu
obat seperti Parasetamol. Dilaporkan juga bahwa pemakaian parasetamol dengan dosis
yang tinggi atau penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
gangguan fungsi hati berupa nekrosis dan dapat juga terjadi nekrosis pada tubulus
ginjal. Melalui berbagai kasus keracunan yang terjadi akibat penggunaan obat
Parasetamol, maka di dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai toksisitas
Parasetamol.
2
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa bentuk klinis pada obat Acetaminophen?
2. Berapa dosis yang ditimbulkan pada penggunaan Acetaminophen sehingga
menimbulkan efek?
3. Bagaimana mekanisme munculnya efek setelah penggunaan Acetaminophen?
4. Obat antidotum apa yang dapat mengatasi keracunan terhadap penggunaan
Acetaminophen?
1.3.Tujuan Penulis
1. Mengetahui bentuk klinis pada obat Acetaminophen
2. Untuk mengetahui dosis yang ditimbulkan pada penggunaan Acetaminophen
sehingga menimbulkan efek.
3. Untuk mengetahui mekanisme munculnya efek setelah penggunaan
Acetaminophen.
4. Untuk mengetahui obat antidotum yang dapat mengatasi keracunan terhadap
penggunaan Acetaminophen.
3
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN
3.1.KESIMPULAN
Acetaminophen merupakan obat analgetik dan antipiretik yang biasa
digunakan, pada dosis tertentu Acetaminophen dapat menyebabkan efek toksik
atau keracunan pada pasien. Keracunan obat Acetaminophen dibagi menjadi 4
fase. Pemberian parasetamol dosis toksik menghasilkan metabolit reaktif yang
melimpah. Hal ini dipercaya sebagai senyawa yang menimbulkan kerusakan pada
hati. Parasetamol dosis 140 mg/kg pada anak-anak dan 6 gram pada orang dewasa
berpotensi hepatotoksik. Dosis 4g pada anak-anak dan 15 g pada dewasa dapat
menyebabkan hepatotoksitas berat sehingga terjadi nekrosis sentrolobuler hati.N-
asetilsistein merupakan antidotum terpilih untuk keracunan parasetamol. N-
konjugasi sulfat pada parasetamol. Methionin per oral, juga bisa asetilsistein
bekerja mensubstitusi glutation, meningkatkan sintesis glutation dan
meningkatkan digunakan sebagai antidotum yang efektif, tetapi absorbsi lebih
lambat dibandingkan dengan Nasetilsistein.
9
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 1997. Ilmu Meracik Obat.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mortimore, Sara dan Carol Wallace. 2004. HACCP: Sekilas Pandang. EGC: Jakarta.
Graham GG, Davies MJ, Day RO, Mohamudally A, Scott KF. The modern
pharmacology of paracetamol: Therapeutic actions, mechanism of action,
metabolism, toxicity and recent pharmacological findings.
Inflammopharmacology. 2013;21(3):201- 232.
Gillete, J.R., 1981. An integrated approach to the study of chemically reactive metabolites of
acetaminophen. Arcf. Intern.Med. 141:375-9.
Hapsari, Intan Ayuningtyas dan Taufik Eko Nugroho. 2016. Pengaruh Pemberian Analgesik
Kombinasi Parasetamol Dan Tramadol Terhadap Kadar Ureum Serum Tikus
Wistar. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Volume 5, Nomor 4, Oktober
2016. Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medicoISSN Online : 2540-
8844
1996;24(1):77-83.
Lusiana, Darsono. 2002. Diagnosis dan Dosis Terapi Intoksikasi Salisilat dan Parasetamol.
Bandung: Universitas Kristen Maranatha