Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH UTEROTONIKA DAN OBAT ANTI PERDARAHAN

Tugas pada Mata Kuliah Farmakologi


Program Studi Kebidanan Semester 2

DOSEN PENGAMPU:

1. Rika Oktapiani, SST.,M,Kes

Disusun oleh :

Kelompok 2

1. Elsi Setiawati (22.15401.10.13)


2. Wahana (22.15401.10.06)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA

PALEMBANG 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Terimakasih kami ucapkan kepada ibu Rika Oktapiani ,SST.,M.Kes selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Uterotonika dan Obat Anti Perdarahan. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Palembang, 13 april 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah...................................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Uterotonika................................................................................................................3
B. Macam-macam obat uterotonika...........................................................................................4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................22

3.2 saran.......................................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................23

ii
PEMBERIAN OBAT KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK

Disusun oleh :
1. Elsi setiawati (NPM 22.15.401.10.13)
2. Wahana (NPM 22.15.401.10.06)

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama, obat merupakan salah satu penunjang saranakesehatan. Segala
macam penyakit tidak dapat lepas begitu saja tanpa keberadaan obat.Keamanan obat harus dibuktikan
berdasarkan hasil percobaan terhadap hewan sewakturegistrasi untuk mendapatkan izin peredaran.
Dengan penggunana obat kita harus mengikutiaturan-aturan tertentu karena obat dalam penggunaan
yang digunakan dalam jumlah yang berlebih dapat meracuni sedangkan racun yang digunakan dalam
jumlah sedikit justru dapatmejadi oabat bagi tubuh kita.Salah satu dari obat yang dipergunakan adalah
uterotonika. Penggunana obat selamakehamilan bertanggung jawab atas gangguan perkembanganyang
pada kala nya timbul pada bayi dan anak kecil sampai usia 5 tahun. Obat-obatan uterotonika tidak
pernah lepas darisegala masalah kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan.
Masalahkehamilan dan persalinan merupakan masalah yang riskan karena sangat erat
dengankeselamatan jiwa seseorang sehingga ironis sekali apabila terjadi kesalahan walau hanyasedikit
saja.Hal-hal yang perlu diketahui adalah mengenai nama obat, tujuan, penggunaan,mekanisme kerja,
indikasi, efek samping, cara pemakaian serta dosis yang digunakan

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa itu Definisi uterotonika?
B. Apa saja macam-macam uterotonika?

1.3 Tujuan Penelitian


A. Tujuan umum
Mengtahui tentang uterotonika
B. Tujuan khusus
1. mengetahui tentang definisi uterotonika
2. mengetahui tentang macam-macam obat uterotonika

1
2. PEMBAHASAN
2.1 Definisi
DefinisiUterotonik adalah zat yang meningkatkan kontraksi uterus. Uterotonik banyakdigunakan
untuk induksi, penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan pendarahan post partum, pengendapan
perdarahan akibat abortus inkompletikus, dan penanganan aktif pada kala persalinan. Pemberian obat
uterotonik adalah untukmengatasi pendarahan pasca persalinan atau setelah lahirnya plasenta.
Keuntungan pemberian obat ini adalah untuk mengurangi pendarahan kala III dan mempercepatlahirnya
plasenta.

2.2 Macam-macam Obat Uterotonika

1. Ergometrin
Ergot merupakan jamur (fungus) yang tumbuh pada tanaman rye (gandum hitam), gandum
dan pepadian lainnya. Beberapa zat aktiffarmakologis berasal dari ergot; semua zat ini dikenal
sebagai alkaloid ergot danmeliputi ergometrin (di AS disebut ergonovin), ergotamin, asam
lisergat,metilsergida, dan bromokriptin (Rang et al, 1999).
Ergometrin merupakan preparat yang penting dalam pelaksanaan perdarahan akut
postpartum atau perdarahan pasca abortus. Sebagai salah satuunsur dalam obat Syntomentrine,
preparat ini banyak digunakan sebagaitindakan profilaksis dalam penatalaksanaan aktif kala III
persalinan.
Mekanisme kerja
Seperti halnya dengan preparat ergot yang lain, ergometrin berinteraksidengan reseptor serotoninergik,
noradenergik (alfa 1) dan dopaminergik dengancara yang kompleks. Kerjanya pada reseptor serotonin
serta afla1 diperkirakanmelandasi kontraktilitas uterus dan usus yang ditimbulkan oleh ergometrin.
Indikasi
Sebagai stimulan uterus pada perdarahan paska persalinan atau paskaabortus
Cara Pakai dan Dosis
 Oral: 0,2 – 0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari. Mulai bekerja setelah 10 menit.
 IV/IM: 0,2 mg IM boleh diulang 2-4 jam bila perdarahan hebat. Mulai bekerja IV 40 detik, IM
mulai bekerja 7-8 menit.
Contoh obat :
Nama generic : metal ergomeetrina, hydrogen maleat.
Nama paten : methergin, methorin, metilat, myomegrin

2
Efek samping
 Ergotamrin merupakan alkaloid yang paling toksik
 Dosis besar dapat menyebabkan mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah dan cepat,
bingung dan tidak sadar
 Dosis keracunan fatal : 26 mg per oral selama beberapa hari atau dosis tunggal 0,5-1,5 mg
parenteral.

Penyimpanan obat
Ergometrin harus disimpan ditempat sejuk dan gelap (sebaiknya disimpan didalam lemari es) dan
tanggal kadaluarsanya harus diperiksa secara teratur

2. Oksitosin
Oksitosin merupakan hormon peptide yang disekresi oleh piupitary posterior yang
menyebabkan ejeksi air susu wanita dalam masa laktasi. Oksitosin diduga berperan pada
awal kelahiran (Ismania 2001). Oksitosin merangsang otot polos uterus dan kelenjar
mama. Oksitosin adalah golongan obat yang digunakan untuk merangsang kontraksi otot
polos uterus dalam membantu proses persalinan, dan pencegahan perdarahan pasca
persalinan.
Mekanisme kerja
Oksitosin memainkan peranan yang sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI.
Oksitosin bekerja pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan:
 Kontraksi uterus pada kehamilan atern yang terjadi lewat kerja langsung pada
otot polos maupun lewat peningkatan produksi prostagladin.
 Kontraksi pembuluh darah umbilicus
 Kontraksi sel-sel miopitel (refleks ejeksi ASI)

Oksitosin bekerja pada reseptor hormon antidiuretik (ADH) untuk menyebabkan:

 Peningkatan atau penurunan mendadak pada tekanan darah (khususnya diastolik)


karena terjadi vasodilatasi
 Retensi air

3
Kerja oksitosin yang lain adalah; kontraksi tuba uterina (falopi) untuk membantu
pengangkatan sperma, oksitosin disintesis dalam hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta dan
uterus.

3. Prostagladin
Prostagladin merupakan kelompok senyawa yang secara kimiawi saling berhubungan
dan dibuat dengan secara in vivo dari fosfolipid pada membran seldalam berbagai
jaringan tubuh. Prostagladin seperti hormon, berfungsi layaknyasenyawa sinyal tetapi
hanya bekerja didalam sel tempat mereka tersintetis. Padamanusia prostagladin berperan
penting dalam persalinan. Prostagladin dapatmerangsang terjadinya persalinan, pada
setiap usia kehamilan.
Meknisme kerja
Prostagladin bekerja pada sejumlah reseptor prostagladin yang berlainan. Substansi ini
mempengaruhi banyak sistem dan menyebabkan berbagai efek samping.
Indikasi
 Induksi partus aterm

 Mengontrol perdarahan dan atoni uteri uteri pasca persalinan

 Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus lainnya

 Induksi absorbsi terapeutik

Dosis dan cara pakai


1. karbropos trometamin: injeksi 250 ug/ml
2. dinoproston (PGE): supositoria vaginal 20 mg
3. gemeprost: pesari 1 mg (melunakan uterus)
4. sulpreston: injeksi 25, 50, 100 ug/ml
IM/IV Efek Samping
 Kontraksi otot polos (usus, uterus, pembuluh darah, bronkiolus)
 Vasodilatasi dan hipotensi
 Pireksia
 Inflamasi
 Sensitisasi terhadap rasa nyeri
4
 Diuresis + kehilangan elektrolit
 Efek pada sistem saraf pusat (tremor merupakan efek yang jarangterjadi)
 Peningkatan tekanan intraokuler

2.3 Pengertian Obat Perdarahan


Obat anti perdarahan disebut juga hemostatik. Hemostatis merupakan proses
penghentian perdarahan pada pembuluh darah yang cedera. Jadi, Obat haemostatik
(Koagulansia ) adalah obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan.

Obat haemostatik ini diperlukan untuk mengatasi perdarahan yang meliputi daerah
yang luas. Pemilihan obat hemostatik harus dilakukan secara tepat sesuai dengan
patogenesis perdarahan. Dalam proses hemostasis berperan faktor-faktor pembuluh
darah (vasokonstriksi), trombosit (agregasi), dan faktor pembekuan darah

Mekanisme Pembekuan Darah :

Faktor jaringan

Platelets factors

Ca ++

Prothombin Thrombin

Fibrinogen Fibrin

Ca ++

Secara garis besar proses pembekuan darah berjalan melalui 3 tahap yaitu :

1. aktivasi tromboplastin

2. pembentukan trombin dari protrombin

3. pembentukan fibrin dari fibrinogen

Dalam proses ini diperlukan faktor-faktor pembekuan darah yang hingga kini dikenal
15 faktor pembekuan darah (faktor IV-Ca++ , faktor VIII-anti hemofilik, faktor IX
tromboplastin plasma

5
Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu faktor pembekuan darah dan dapat
pula akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit untuk didiagnosis dan
diobati. Defisiensi atau factor pembekuan darah dapat diatasi dengan memberikan
factor yang kurang yang berupa konsentrat darah manusia. Perdarahan dapat pula
dihentikan dengan memberikan obat yang dapat meningkatkan factor-faktor
pembentukan darah misalnya vitamin K atau yang menghambat mekanisme
fibrinolitik seperti asam aminokaprot.

2.4 Contoh Obat Anti Perdarahan

Obat hemostatik sendiri terbagi dua yaitu :

 Obat hemostatik lokal

 Obat hemostatik sistemik

1. Hemostatik Lokal

Yang termasuk dalam golongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok
berdasarkan mekanisme hemostatiknya.

a.Hemostatik serap

Mekanisme kerja :

Menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau


memberikan jalaserat-serat yang mempermudah bila diletakkan langsung pada
permukaan yang berdarah . Dengan kontak pada permukaan asing trombosit akan
pecah dan membebaskan factor yang memulai proses pembekuan darah.

Indikasi:

Hemostatik golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan yang berasal


6
daripemubuluh darah kecil saja misalnya kapiler dan tidak efektif untukmenghentikan
perdarahan arteri atau vena yang tekanan intra vaskularnya cukup besar.

Contoh obat :

Spongelatin, oksisel ( selulosa oksida ) Spon gelatin, dan oksisel dapat digunakan
sebagai penutup luka yang akhirnya akan diabsorpsi. Hal ini menguntungkan karena
tidak memerlukan penyingkiran yang memungkinkan perdarahan ulang seperti yang
terjadi pada penggunaaan kain kasa .Untuk absorpsi yang sempurna pada kedua zat
diperlukan waktu 1- 6 jam. Selulosa oksida dapat mempengaruhi regenerasi tulang
dan dapat mengakibatkan pembentukan kista bila digunakan jangka panjang pada

patah tulang. Selain itu karena dapat menghambat epitelisasi,selulosa oksida tidak
dianjurkan untuk digunakan dalam jangkapanjang. Busa fibrin insani yang berbentuk
spon, setelah dibasahi dengan tekanan sedikit dapat menutupi dengan baik permukaan
yang berdarah.

1. Astringen

Mekanisme kerja :

Zat ini bekerja local dengan mengendapkan protein darah sehingga perdarahan dapat
dihentikan, sehubungan dengan cara penggunaannya zat ini dinamakan juga stypic.

Indikasi :

Kelompok ini digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler tetapi kurang


efektif

bila dibandingkan dengan vasokontriktor yang digunakan local.

Contoh Obat :

Antara lain feri kloida, nitras argenti, asam tanat.

1. Koagulan

Mekanisme kerja :

7
Obat kelompok ini pada penggunaan lokal menimbulkan hemostatis dengan 2

cara yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin

dan secara langsung menggumpalkan fibrinogen.

Contoh Obat :

Russell’s viper venom yang sangat efektif sebagai hemostatik local dan dapat

digunakan umpamanya untuk alveolkus gigi yang berdarah pada pasien

hemofilia. Untuk tujuan ini kapas dibasahi dengan larutan segar 0,1

% dan ditekankan pada alveolus sehabis ekstrasi gigi, zat ini

tersedia dalam bentuk bubuk atau larutan untuk penggunaaan lokal.

Sediaan ini tidak boleh disuntikkan IV, sebab segara menimbulkan

bahaya emboli.

d. Vasokonstriktor

Mekanisme Kerja :

Epinefrin dan norepinefrin berefek vasokontriksi , dapat digunakan untuk


menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.

Cara pemakaian :

Penggunaanya ialah dengan mengoleskan kapas yang telah dibasahi dengan larutan 1:
1000 tersebut pada permukaan yang berdarah.

2. Hemostatik Sistemik

8
Dengan memberikan transfuse darah, seringkali perdarahan dapat dihentikan

dengan segera. Hasil ini terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor
pembekuan darah yang terdapat dalam darah transfusi. Keuntungan lain transfusi
ialah perbaikan volume sirkulasi. Perdarahan yang disebabkan defisiensi faktor
pembekuan darah tertentu dapat Diatasi dengan mengganti/ memberikan faktor
pembekuan yang kurang.

1) Faktor anti hemoflik(faktor VIII) dan cryoprecipitated anti


Hemophilic Factor

 Indikasi

Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada penderita
hemofilia A ( defisienxi faktor VIII) yang sifatny herediter dan pada penderita yanG
darahnya mengandung inhibitor factor VII

 Efek samping

Cryoprecipitated antihemofilik factor mengandung fibrinogen dan protein plasma lain


dalam jumlah yng lebih banyak dari sediaaan konsentrat faktor IIIV, sehingga
kemungkinan terjadi reaksi hipersensitivitas lebih besar pula. Efek samping lain yang
dapat timbul pada penggunaan kedua jenis sediaan ini adalah hepatitis virus, anemi
hemolitik, hiperfibrinogenemia,menggigil dan demam.

 Cara pemakaian

Kadar faktor hemofilik 20-30% dari normal yang diberikan IV biasanya digunakan
untuk mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia.Biasanya hemostatik dicapai
dengan dosis tunggal 15-20 unit/kg BB. Untuk perdarahan ringan pada otot dan
jaringan lunak, diberikan dosis tunggal 10 unit/kg BB. Pada penderita hemofilia
sebelum operasi diperlukan kadar anti hemofilik sekurang – kurangnya 50% dari
normal, dan pasca bedah diperlukan kadar 20-25% dari normal untuk 7-10 hari.

9
2) kompleks Faktor X

 Indikasi

Sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX,X serta sejumlah kecil protein plasma lain
dan digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau bila diperlukan faktor-faktor yang
terdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah perdarahan. Akan tetapi karena ada
kemungkinan timbulnya hepatitis preparat ini sebaiknya tidak diberikan pada pendrita
nonhemofilia.

 Efek samping

Trombosis,demam, menggigil, sakit kepala, flushing, dan reaksi hipersensivitas


berat(shok anafilaksis).

 Dosis

Kebutuhan tergantung dari keadaan penderita. Perlu dilakukan pemeriksaan


pembekuan sebelum dan selama pengobatan sebagai petunjuk untuk menentukan
dosis. 1 unit/KgBB meningkatkan aktivitas factor IX sebanyak 1,5%, selama fase
penyembuhan setelah operasi diperlukan kadar factor IX 25-30% dari normal.

3. Vitamin K

Mekanisme kerja :

Pada orang normal vitamin K tidak mempunyai aktivitas farmakodinamik, tetapi


pada penderita defisiensi vitamin K, vitamin ini berguna untuk meningkatkan
biosintesis beberapa faktor pembekuan darah yang berlangsung di hati. Sebagai
hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan efek, sebab
vitamin K harus merangsang pembentukan faktor- faktor pembekuan darah lebih
dahulu.

1
0
 Indikasi:

Digunakan untuk mencegah atau mengatasi perdarahan akibat defisiensi vitamin K.

 Efek samping:

Pemberian filokuinon secara intravena yang terlalu cepat dapt menyebabkan


kemerahan pada muka, berkeringat, bronkospasme, sianosis, sakit pada dada dan
kadang menyababkan kematian.

Perhatian:

Defisiensi vit. K dapat terjadi akibat gangguan absorbsi vit.K, berkurangnya bakteri
yang mensintesis Vit. K pada usus dan pemakaian antikoagulan tertentu. Pada bayi
baru lahir hipoprotrombinemia dapat terjadi terutama karena belum adanya bakteri yg
mensintesis vitamin K.

Sediaan :

Tablet 5 mg vit. K (Kaywan)

Dosis :

1-3 x sehariuntuk ibu menyusui untuk mencegah pendarahan pada bayinya

3-4 x sehari untuk pengobatan hipoprotrombinemia

4. Asam aminokaproat
1
1
Mekanisme kerja:

Asam aminokaproat merupakan penghambat bersaing dari activator plasminogen dan


penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen/ fibrin dan
faktor pembekuan darah lain. Oleh karena itu asam amikaproat dapat mengatasi
perdarahan berat akibat fibrinolisisyang berlebihan.

 Indikasi :

1. Pemberian asam aminokaproat, karena dapat menyebabkan pembentukan


thrombus yang mungkin bersifat fatal hanya digunakan untuk mengatasi
perdarahan fibrinolisis berlebihan.

2. Asam aminokaprot digunakan untuk mengatasi hematuria yang berasal dari


kandung kemih.

3. Asam aminokaproat dilaporkan bermanfaat untuk pasien homofilia sebelum


dan sesudah ekstraksi gigi dan perdarahan lain karena troma didalam

4. Asam aminokaproat juga dapat digunakan sebagai antidotum untuk melawan


efek trombolitik streptokinase dan urokinase yang merupakan activator
plasminogen.

Cara pemakaian :

Dapat diberikan secara peroral dan IV

 Efek samping

Asam aminokaproat dapat menyebabkan prutius,eriterna konjungtiva, dan hidung


tersumbat. Efk samping yang paling berbahaya ialah trombosis umum, karena itu
penderita yang mendapat obat ini harus diperiksa mekanisme hemostatik.

1. Asam traneksamat

 Mekanisme Kerja :

Sebagai anti plasmin, bekerja menghambat aktivitas dari aktivator plasminogen dan
plasmi.

Sebagai hemostatik, bekerja mencegah degradasi fibrin, meningkatkan agregasi


1
2
platelet

Memperbaiki kerapuhan vaskular dan meningkatkan aktivitas factor koagulasi

 Indikasi

1. Hipermenorrhea

2. Pendarahan pada kehamilan dan pada pemasangan AKDR

c. Mengurangi pendarahan selama dan setelah operasi

 Perhatian

Bila diberikan IV dianjurkan untuk menyuntikkan perlahan-lahan (10 ml / 1-2 menit)

 Efek Samping

Gangguan gastrointestinal : mual, muntah, sakit kepala, anoreksia

b. Gangguan penglihatan, gejala menghilang dengan pengurangan dosis atau


penghentian pengobatan

Sediaan : Kapsul 250 mg, 500 mg

Injeksi 5 ml/250 mg dan 5 ml/500 mg

6. Karbazokrom Na Sulfonat (ADONA)


1
3
Mekanisme Kerja :

a. Menghambat peningkatan permeabilizas kapiler

b. Meningkatkan resistensi kapiler

Indikasi

a. Pendarahan disebabkan menurunnya resistensi kapiler dan meningkatnya


permeabilizas kapiler

b. Pendarahan abnormal selama/pasca operasi akibat penurunan resistensi kapiler

Pendarahan otak

Sediaan : Tablet 10 mg/ Forte 30 mg

Injeksi 2 ml/10 mg dan 5 ml/25 mg

1. DOSIS YANG DIGUNAKAN PADA OBAT ANTI PERDARAHAN DALAM


KASUS KEBIDANAN

Obat anti perdarahan disebut juga hemostatik.Hemostatis merupakan proses


penghentian perdarahan pada pembuluh darah yang cedera. Jadi, Obat haemostatik
(Koagulansia ) adalah obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan.

Dosis Ergotamin :

– Oral 0,2-0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari

-IV / IM 0,2 mg , IM boleh diulang 2

– 4 jam bila perdarahan hebat.

1
4
Dosis Oksitosin :

Untuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit dinaikkan menjadi 5-20 m U /


menit sampai terjadi pola kontraksi secara fisiologis. Untuk perdarahan uteri pasca
partus, ditambahkan 10-40 unit pada 1 L dari 5 % dextrose, dan kecepatan infuse
dititrasi untuk mengawasi terjadinya atonia uterus. Kemungkinan lain adalah, 10 unit
dapat diberikan secara intramuskuler setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi
pengaliran susu, 1satu tiupan ( puff ) disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung ibu
dalam posisi duduk2-3 menit sebelum menyusui.

Dosis prostaglandin :

– Karbopros trometamin : Injeksi 250 ug/ml

-Dinoproston (PGE) : Supositoria vaginal 20 mg

-Gemeprost : Pesari 1mg ( melunakan uterus)

-Sulpreston: Injeksi 25, 50, 100 ug/ml IM atau IV

1. EFEK SAMPING OBAT ANTI PERDARAHAN

Efek samping prostaglandin :

Hiperstimulasai uterus, pireksia, infalamasi, Infalamasi, Sensitisasi terhaap rasa


nyeri, Diuresis+kehilangan elektrolit, Efek pada sistem syaraf pusat( tremor
merupakan efek samping yang jarang terjadi , Pelepasan hormon hipofise renin
steroid adrenal, Sakit persisten pada punggung bwah dan perut

1
5
Efek samping oksitosin :

Spasme uterus ( pada dosis rendah , Hiper stimulasi uterus 9 membahayan janin :
kerusakan jaringan lunak /uterus ), Keracunan cairan dan hiporatremia ( pada dosis
besar, Mual muntah, aritmia, anafilaksis, ruam kulit, aplasia plasenta, emboli amnion,
Kontraksi pembuluh darah tali pusat, Kerja antidiuretik, Reaksi hipersensitifitas,
Reaksi anafilaktik, Aritmia jantung, Hematoma panggul.

Efek samping lain yang dapat timbul pada penggunaan kedua jenis sediaan ini adalah
hepatitis virus, anemi hemolitik, hiperfibrinogenemia,menggigil dan demam.
Pemberian filokuinon secara intravena yang terlalu cepat dapt menyebabkan
kemerahan pada muka, berkeringat, bronkospasme, sianosis, sakit pada dada dan
kadang menyababkan kematian.

2.5 CARA MENGATASI AKIBAT EFEK SAMPING DARI OBAT ANTI


PERDARAHAN

-Baca Dosis dan Aturan Pakainya

-Lihat Tanda Peringatan

-Ketahui Efek Samping Obat

-Bacalah kandungan isi dan tanggal daluwarsa obat

-Mintalah dokter mengevaluasi pengobatan jangka panjang.

Kesimpulan

Obat anti perdarahan disebut juga hemostatik. Hemostatis merupakan proses


penghentian perdarahan pada pembuluh darah yang cedera. Jadi, Obat haemostatik

2. PENUTUP
1
6
A. Kesimpulan
Uterotonika adalah zat yang digunakan untuk meningkatkan kontraksi
uterus.Uterotonik banyak digunakan untuk induksi, penguatan
persalinanpencegahan serta penanganan perdarahan post partum. Pengendapan
perdarahan akibat abortusinkompletikus dan penanganan aktif pada kala III
persalinan. Obat uterotonikamenyebabkan kontraksi rahim dan pembuluh-pembuluh
darahnya.Uterotonika (Oxytocic) merupakan obat penting tetapi berbahaya.
Jikalaudipergunakan secara salah, obat ini dapat menimbulkan kematian ibu atau
bayinya didalam kandungan. Jikalau dipergunakan secara benar, kadangkala obat
ini dapatmenyelamatkan kehidupan. Berikut manfaat dari uteronika:
1. Untuk mengatasi pendarahan saat melahirkan2.
2. Membantu mencegah perdarahan hebat saat melahirkan3.
3. Untuk mengatasi perdarahan pada keguguran.B
Obat anti perdarahan disebut juga hemostatik. Hemostatis merupakan proses
penghentian perdarahan pada pembuluh darah yang cedera. Jadi, Obat
haemostatik (Koagulansia ) adalah obat yang digunakan untuk menghentikan
pendarahan.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah yang berjudul “Farmakologi Uterotonika” masih


banyak memiliki kekurangan oleh karena itu keritik dan saran dari pembaca
sangatkami harapkan demi melengjapi makalah ini dan semoga bermanfaat
Tidak ada obat yang aman untuk memberikan kekuatan kepada ibu atau untuk
mempercepat atau mempermudah persalinan. Jika anda ingin agar ibu
memiliki kekuatan yang cukup selama persalinan, anjurkan kepadanya untuk
makan makanan pelindung dan pembentuk tubuh selama 9 bulan
kehamilannya. Juga anjurkan agar ibu lebih jarang melahirkan anak. Sarankan
supaya ia tidak hamil lagi sebelum ia mempunyai cukup waktu untuk
memperolehkembali kekuatan sepenuhnya.

1
7
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan Oleh Harry Oxorn &William R.
ForteBobak.Lowdermik.Jensen(1995).Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi4.
Jakarta:Penerbit EGC.Hopfer,Judith Deglin, Pharmd. Hazand, April Vallerand, Phd, RN
2004).Pedoman Obat untuk Perawat Edisi 4. Jakarta: Penerbit
EGC.http://defidyuliana.blogspot.com/2008/09/uterotonika.htmlhttp://obstetriginekologi.
com/penggunaan-uterotonika-yang-benar-ergonovine-oxytocin-pitocin-dll
http://www.scribd.com/doc/111357891/Obat-Anti-perdarahan
http://www.artikelkedokteran.com
http://www.nurindahs4ri.blogspot.com/

1
8

Anda mungkin juga menyukai