DOSEN PENGAMPU:
Disusun oleh :
Kelompok 2
PALEMBANG 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Terimakasih kami ucapkan kepada ibu Rika Oktapiani ,SST.,M.Kes selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Uterotonika dan Obat Anti Perdarahan. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Uterotonika................................................................................................................3
B. Macam-macam obat uterotonika...........................................................................................4
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................22
3.2 saran.......................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................23
ii
PEMBERIAN OBAT KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK
Disusun oleh :
1. Elsi setiawati (NPM 22.15.401.10.13)
2. Wahana (NPM 22.15.401.10.06)
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama, obat merupakan salah satu penunjang saranakesehatan. Segala
macam penyakit tidak dapat lepas begitu saja tanpa keberadaan obat.Keamanan obat harus dibuktikan
berdasarkan hasil percobaan terhadap hewan sewakturegistrasi untuk mendapatkan izin peredaran.
Dengan penggunana obat kita harus mengikutiaturan-aturan tertentu karena obat dalam penggunaan
yang digunakan dalam jumlah yang berlebih dapat meracuni sedangkan racun yang digunakan dalam
jumlah sedikit justru dapatmejadi oabat bagi tubuh kita.Salah satu dari obat yang dipergunakan adalah
uterotonika. Penggunana obat selamakehamilan bertanggung jawab atas gangguan perkembanganyang
pada kala nya timbul pada bayi dan anak kecil sampai usia 5 tahun. Obat-obatan uterotonika tidak
pernah lepas darisegala masalah kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan.
Masalahkehamilan dan persalinan merupakan masalah yang riskan karena sangat erat
dengankeselamatan jiwa seseorang sehingga ironis sekali apabila terjadi kesalahan walau hanyasedikit
saja.Hal-hal yang perlu diketahui adalah mengenai nama obat, tujuan, penggunaan,mekanisme kerja,
indikasi, efek samping, cara pemakaian serta dosis yang digunakan
1
2. PEMBAHASAN
2.1 Definisi
DefinisiUterotonik adalah zat yang meningkatkan kontraksi uterus. Uterotonik banyakdigunakan
untuk induksi, penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan pendarahan post partum, pengendapan
perdarahan akibat abortus inkompletikus, dan penanganan aktif pada kala persalinan. Pemberian obat
uterotonik adalah untukmengatasi pendarahan pasca persalinan atau setelah lahirnya plasenta.
Keuntungan pemberian obat ini adalah untuk mengurangi pendarahan kala III dan mempercepatlahirnya
plasenta.
1. Ergometrin
Ergot merupakan jamur (fungus) yang tumbuh pada tanaman rye (gandum hitam), gandum
dan pepadian lainnya. Beberapa zat aktiffarmakologis berasal dari ergot; semua zat ini dikenal
sebagai alkaloid ergot danmeliputi ergometrin (di AS disebut ergonovin), ergotamin, asam
lisergat,metilsergida, dan bromokriptin (Rang et al, 1999).
Ergometrin merupakan preparat yang penting dalam pelaksanaan perdarahan akut
postpartum atau perdarahan pasca abortus. Sebagai salah satuunsur dalam obat Syntomentrine,
preparat ini banyak digunakan sebagaitindakan profilaksis dalam penatalaksanaan aktif kala III
persalinan.
Mekanisme kerja
Seperti halnya dengan preparat ergot yang lain, ergometrin berinteraksidengan reseptor serotoninergik,
noradenergik (alfa 1) dan dopaminergik dengancara yang kompleks. Kerjanya pada reseptor serotonin
serta afla1 diperkirakanmelandasi kontraktilitas uterus dan usus yang ditimbulkan oleh ergometrin.
Indikasi
Sebagai stimulan uterus pada perdarahan paska persalinan atau paskaabortus
Cara Pakai dan Dosis
Oral: 0,2 – 0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari. Mulai bekerja setelah 10 menit.
IV/IM: 0,2 mg IM boleh diulang 2-4 jam bila perdarahan hebat. Mulai bekerja IV 40 detik, IM
mulai bekerja 7-8 menit.
Contoh obat :
Nama generic : metal ergomeetrina, hydrogen maleat.
Nama paten : methergin, methorin, metilat, myomegrin
2
Efek samping
Ergotamrin merupakan alkaloid yang paling toksik
Dosis besar dapat menyebabkan mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah dan cepat,
bingung dan tidak sadar
Dosis keracunan fatal : 26 mg per oral selama beberapa hari atau dosis tunggal 0,5-1,5 mg
parenteral.
Penyimpanan obat
Ergometrin harus disimpan ditempat sejuk dan gelap (sebaiknya disimpan didalam lemari es) dan
tanggal kadaluarsanya harus diperiksa secara teratur
2. Oksitosin
Oksitosin merupakan hormon peptide yang disekresi oleh piupitary posterior yang
menyebabkan ejeksi air susu wanita dalam masa laktasi. Oksitosin diduga berperan pada
awal kelahiran (Ismania 2001). Oksitosin merangsang otot polos uterus dan kelenjar
mama. Oksitosin adalah golongan obat yang digunakan untuk merangsang kontraksi otot
polos uterus dalam membantu proses persalinan, dan pencegahan perdarahan pasca
persalinan.
Mekanisme kerja
Oksitosin memainkan peranan yang sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI.
Oksitosin bekerja pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan:
Kontraksi uterus pada kehamilan atern yang terjadi lewat kerja langsung pada
otot polos maupun lewat peningkatan produksi prostagladin.
Kontraksi pembuluh darah umbilicus
Kontraksi sel-sel miopitel (refleks ejeksi ASI)
3
Kerja oksitosin yang lain adalah; kontraksi tuba uterina (falopi) untuk membantu
pengangkatan sperma, oksitosin disintesis dalam hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta dan
uterus.
3. Prostagladin
Prostagladin merupakan kelompok senyawa yang secara kimiawi saling berhubungan
dan dibuat dengan secara in vivo dari fosfolipid pada membran seldalam berbagai
jaringan tubuh. Prostagladin seperti hormon, berfungsi layaknyasenyawa sinyal tetapi
hanya bekerja didalam sel tempat mereka tersintetis. Padamanusia prostagladin berperan
penting dalam persalinan. Prostagladin dapatmerangsang terjadinya persalinan, pada
setiap usia kehamilan.
Meknisme kerja
Prostagladin bekerja pada sejumlah reseptor prostagladin yang berlainan. Substansi ini
mempengaruhi banyak sistem dan menyebabkan berbagai efek samping.
Indikasi
Induksi partus aterm
Obat haemostatik ini diperlukan untuk mengatasi perdarahan yang meliputi daerah
yang luas. Pemilihan obat hemostatik harus dilakukan secara tepat sesuai dengan
patogenesis perdarahan. Dalam proses hemostasis berperan faktor-faktor pembuluh
darah (vasokonstriksi), trombosit (agregasi), dan faktor pembekuan darah
Faktor jaringan
Platelets factors
Ca ++
Prothombin Thrombin
Fibrinogen Fibrin
Ca ++
Secara garis besar proses pembekuan darah berjalan melalui 3 tahap yaitu :
1. aktivasi tromboplastin
Dalam proses ini diperlukan faktor-faktor pembekuan darah yang hingga kini dikenal
15 faktor pembekuan darah (faktor IV-Ca++ , faktor VIII-anti hemofilik, faktor IX
tromboplastin plasma
5
Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu faktor pembekuan darah dan dapat
pula akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit untuk didiagnosis dan
diobati. Defisiensi atau factor pembekuan darah dapat diatasi dengan memberikan
factor yang kurang yang berupa konsentrat darah manusia. Perdarahan dapat pula
dihentikan dengan memberikan obat yang dapat meningkatkan factor-faktor
pembentukan darah misalnya vitamin K atau yang menghambat mekanisme
fibrinolitik seperti asam aminokaprot.
1. Hemostatik Lokal
Yang termasuk dalam golongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok
berdasarkan mekanisme hemostatiknya.
a.Hemostatik serap
Mekanisme kerja :
Indikasi:
Contoh obat :
Spongelatin, oksisel ( selulosa oksida ) Spon gelatin, dan oksisel dapat digunakan
sebagai penutup luka yang akhirnya akan diabsorpsi. Hal ini menguntungkan karena
tidak memerlukan penyingkiran yang memungkinkan perdarahan ulang seperti yang
terjadi pada penggunaaan kain kasa .Untuk absorpsi yang sempurna pada kedua zat
diperlukan waktu 1- 6 jam. Selulosa oksida dapat mempengaruhi regenerasi tulang
dan dapat mengakibatkan pembentukan kista bila digunakan jangka panjang pada
patah tulang. Selain itu karena dapat menghambat epitelisasi,selulosa oksida tidak
dianjurkan untuk digunakan dalam jangkapanjang. Busa fibrin insani yang berbentuk
spon, setelah dibasahi dengan tekanan sedikit dapat menutupi dengan baik permukaan
yang berdarah.
1. Astringen
Mekanisme kerja :
Zat ini bekerja local dengan mengendapkan protein darah sehingga perdarahan dapat
dihentikan, sehubungan dengan cara penggunaannya zat ini dinamakan juga stypic.
Indikasi :
Contoh Obat :
1. Koagulan
Mekanisme kerja :
7
Obat kelompok ini pada penggunaan lokal menimbulkan hemostatis dengan 2
Contoh Obat :
Russell’s viper venom yang sangat efektif sebagai hemostatik local dan dapat
hemofilia. Untuk tujuan ini kapas dibasahi dengan larutan segar 0,1
bahaya emboli.
d. Vasokonstriktor
Mekanisme Kerja :
Cara pemakaian :
Penggunaanya ialah dengan mengoleskan kapas yang telah dibasahi dengan larutan 1:
1000 tersebut pada permukaan yang berdarah.
2. Hemostatik Sistemik
8
Dengan memberikan transfuse darah, seringkali perdarahan dapat dihentikan
dengan segera. Hasil ini terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor
pembekuan darah yang terdapat dalam darah transfusi. Keuntungan lain transfusi
ialah perbaikan volume sirkulasi. Perdarahan yang disebabkan defisiensi faktor
pembekuan darah tertentu dapat Diatasi dengan mengganti/ memberikan faktor
pembekuan yang kurang.
Indikasi
Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada penderita
hemofilia A ( defisienxi faktor VIII) yang sifatny herediter dan pada penderita yanG
darahnya mengandung inhibitor factor VII
Efek samping
Cara pemakaian
Kadar faktor hemofilik 20-30% dari normal yang diberikan IV biasanya digunakan
untuk mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia.Biasanya hemostatik dicapai
dengan dosis tunggal 15-20 unit/kg BB. Untuk perdarahan ringan pada otot dan
jaringan lunak, diberikan dosis tunggal 10 unit/kg BB. Pada penderita hemofilia
sebelum operasi diperlukan kadar anti hemofilik sekurang – kurangnya 50% dari
normal, dan pasca bedah diperlukan kadar 20-25% dari normal untuk 7-10 hari.
9
2) kompleks Faktor X
Indikasi
Sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX,X serta sejumlah kecil protein plasma lain
dan digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau bila diperlukan faktor-faktor yang
terdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah perdarahan. Akan tetapi karena ada
kemungkinan timbulnya hepatitis preparat ini sebaiknya tidak diberikan pada pendrita
nonhemofilia.
Efek samping
Dosis
3. Vitamin K
Mekanisme kerja :
1
0
Indikasi:
Efek samping:
Perhatian:
Defisiensi vit. K dapat terjadi akibat gangguan absorbsi vit.K, berkurangnya bakteri
yang mensintesis Vit. K pada usus dan pemakaian antikoagulan tertentu. Pada bayi
baru lahir hipoprotrombinemia dapat terjadi terutama karena belum adanya bakteri yg
mensintesis vitamin K.
Sediaan :
Dosis :
4. Asam aminokaproat
1
1
Mekanisme kerja:
Indikasi :
Cara pemakaian :
Efek samping
1. Asam traneksamat
Mekanisme Kerja :
Sebagai anti plasmin, bekerja menghambat aktivitas dari aktivator plasminogen dan
plasmi.
Indikasi
1. Hipermenorrhea
Perhatian
Efek Samping
Indikasi
Pendarahan otak
Dosis Ergotamin :
1
4
Dosis Oksitosin :
Dosis prostaglandin :
1
5
Efek samping oksitosin :
Spasme uterus ( pada dosis rendah , Hiper stimulasi uterus 9 membahayan janin :
kerusakan jaringan lunak /uterus ), Keracunan cairan dan hiporatremia ( pada dosis
besar, Mual muntah, aritmia, anafilaksis, ruam kulit, aplasia plasenta, emboli amnion,
Kontraksi pembuluh darah tali pusat, Kerja antidiuretik, Reaksi hipersensitifitas,
Reaksi anafilaktik, Aritmia jantung, Hematoma panggul.
Efek samping lain yang dapat timbul pada penggunaan kedua jenis sediaan ini adalah
hepatitis virus, anemi hemolitik, hiperfibrinogenemia,menggigil dan demam.
Pemberian filokuinon secara intravena yang terlalu cepat dapt menyebabkan
kemerahan pada muka, berkeringat, bronkospasme, sianosis, sakit pada dada dan
kadang menyababkan kematian.
Kesimpulan
2. PENUTUP
1
6
A. Kesimpulan
Uterotonika adalah zat yang digunakan untuk meningkatkan kontraksi
uterus.Uterotonik banyak digunakan untuk induksi, penguatan
persalinanpencegahan serta penanganan perdarahan post partum. Pengendapan
perdarahan akibat abortusinkompletikus dan penanganan aktif pada kala III
persalinan. Obat uterotonikamenyebabkan kontraksi rahim dan pembuluh-pembuluh
darahnya.Uterotonika (Oxytocic) merupakan obat penting tetapi berbahaya.
Jikalaudipergunakan secara salah, obat ini dapat menimbulkan kematian ibu atau
bayinya didalam kandungan. Jikalau dipergunakan secara benar, kadangkala obat
ini dapatmenyelamatkan kehidupan. Berikut manfaat dari uteronika:
1. Untuk mengatasi pendarahan saat melahirkan2.
2. Membantu mencegah perdarahan hebat saat melahirkan3.
3. Untuk mengatasi perdarahan pada keguguran.B
Obat anti perdarahan disebut juga hemostatik. Hemostatis merupakan proses
penghentian perdarahan pada pembuluh darah yang cedera. Jadi, Obat
haemostatik (Koagulansia ) adalah obat yang digunakan untuk menghentikan
pendarahan.
B. Saran
1
7
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan Oleh Harry Oxorn &William R.
ForteBobak.Lowdermik.Jensen(1995).Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi4.
Jakarta:Penerbit EGC.Hopfer,Judith Deglin, Pharmd. Hazand, April Vallerand, Phd, RN
2004).Pedoman Obat untuk Perawat Edisi 4. Jakarta: Penerbit
EGC.http://defidyuliana.blogspot.com/2008/09/uterotonika.htmlhttp://obstetriginekologi.
com/penggunaan-uterotonika-yang-benar-ergonovine-oxytocin-pitocin-dll
http://www.scribd.com/doc/111357891/Obat-Anti-perdarahan
http://www.artikelkedokteran.com
http://www.nurindahs4ri.blogspot.com/
1
8