LAPORAN PPL 2 Syarovina Maulida PDF
LAPORAN PPL 2 Syarovina Maulida PDF
Disusun oleh:
NIM : 4101415011
TAHUN 2018
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan kasih
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) 2 di SMP Negeri 35 Semarang sampai terselesainya laporan PPL 2 ini.
Penulis dapat menyelesaikan laporan ini sebagai bukti pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) 2.
Syarovina Maulida
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PRAKATA ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2.Tujuan PPL .......................................................................................... 2
1.3.Manfaat PPL ........................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ................................ 4
2.2.Dasar Hukum ....................................................................................... 4
2.3.Tujuan, Fungsi dan Sasaran PPL ......................................................... 7
BAB III PELAKSANAAN
3.1.Waktu ................................................................................................... 8
3.2.Tempat.................................................................................................. 8
3.3.Tahapan Kegiatan................................................................................. 8
3.4.Materi Kegiatan .................................................................................... 9
3.5.Proses Pembimbingan .......................................................................... 11
3.6.Faktor Pendukung dan Penghambat ..................................................... 12
BAB IV PENUTUP
4.1.Simpulan .............................................................................................. 13
4.2.Saran ..................................................................................................... 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu sistem transfer pengetahuan yang sistematik yang
dikembangkan serta digunakan untuk meningkatkan potensi seorang individu. Seperti
halnya tertera pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan merupakan
suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Oleh sebab itu pihak- pihak yang terlibat dalam pendidikan seperti tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan haruslah mempunyai kualitas yang baik agar tujuan
dari pendidikan dapat tercapai.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini meliputi kegiatan awal yakni adanya
peer-teaching, adanya kegiatan pembekalan, kegiatan observasi dan orientasi di
sekolah mitra, praktik kegiatan mengajar, praktik kegiatan administrasi, praktik
kegiatan bimbingan dan konseling maupun kegiatan kokurikuler serta ekstrakulikuler
yang ada pada sekolah mitra terkait (LP3 Unnes, 2018: 3). Kegiatan ini juga dibedakan
atas kegiatan PPL 1 dan PPL 2.
1
1.2.Tujuan
1.3.Manfaat
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi komponen-komponen yang terkait yakni mahasiswa
praktikan, sekolah, dan perguruan tinggi (Universitas Negeri Semarang).
1.3.1. Manfaat bagi Mahasiswa Praktikan
a. Praktikan dapat mengetahui dan mempraktikkan secara langsung
mengenai cara-cara pembuatan perangkat pembelajaran seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan dibimbing oleh guru pamong
masing-masing.
b. Praktikan dapat mempraktikkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah
melalui proses pembelajaran yang dibimbing oleh guru pamong di
dalam kelas dan dosen pembimbing.
c. Praktikan dapat mendewasakan cara berpikir serta dapat meningkatkan
daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan
pemecahan masalah.
1.3.2. Manfaat bagi Sekolah
a. Memperoleh bantuan tenaga dari mahasiswa PPL untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran
b. Mempererat kerjasama antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi
sehingga dapat bermanfaat bagi para lulusan mendatang.
c. Memberikan referensi bagi guru pamong mengenai model, metode dan
media pembelajaran yang digunakan oleh mahasiswa praktikan yang
diharapkan dapat meningkatkan keefektifan proses pembelajaran.
d. Membantu sekolah terkait pada kegiatan di luar pembelajaran.
2
1.3.3. Manfaat bagi Perguruan Tinggi
a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai
bahan pertimbangan penelitian.
b. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan sekolah
yang terkait.
c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL,
sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan proses belajar mengajar
di instansi atau di sekolah dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada
di lapangan.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2.Dasar Hukum
Dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah:
1. Undang-undang:
a. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4301);
b. Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4586);
c. Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5336);
2. Peraturan Pemerintah:
a. Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Tahun 2009
Nomor 76, Tambahan Lembaga Negara Nomor 5007);
b. Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor
16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);
4
c. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670)
3. Keputusan Presiden:
a. Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semarang;
b. Nomor 124 Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung dan Medan menjadi
Universitas;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional :
a. Nomor 8 Tahun 2011 tentang Statuta Universitas Negeri Semarang;
b. Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;
c. Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi;
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi :
a. Nomor 23 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Negeri Semarang;
b. Nomor 260/MPK.A4/KP/2014 tentang Pengangkatan Prof. Dr. Fathur
Rokhman, M.Hum. sebagai Rektor Universitas Negeri Semarang
Periode Tahun 2014-2018;
c. Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 362/KMK.05/2008 tentang
Penetapan Universitas Negeri Semarang pada Departemen Pendidikan
Nasional sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum;
7. Peraturan Rektor:
a. Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang;
5
b. Nomor 4 Tahun 2010 tentang Status dan Etika Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang;
c. Nomor 23 Tahun 2017 tentang Pedoman Praktik Pengalaman
Lapangan bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri
Semarang.
8. Keputusan Rektor Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan di Universitas Negeri Semarang .
2.3. Tujuan, Fungsi dan Sasaran PPL
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan wawasan tambahan
bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) yang dapat dijadikan bekal untuk dapat menjadi guru yang
memenuhi keempat kompetensi guru yaitu kompetensi profesional,
pedagogik, kepribadian, dan sosial. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
2 (PPL 2) yang telah diselenggarakan dapat dijadikan mahasiswa praktikan
sebagai bekal untuk mendukung kinerja seorang pendidik di masa
mendatang.
6
BAB III
PELAKSANAAN
3.1.Waktu
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) dilaksanakan
mulai tanggal 26 Agustus 2018 sampai dengan 13 September 2018.
3.2.Tempat
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2) dilaksanakan di
SMP Negeri 35 Semarang yang beralamat di Jalan R.Soebagiyono, Kel.
Bubakan, Kec. Mijen, Kota Semarang berdasarkan persetujuan rektor dengan
Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional atau pimpinan lain
yang sesuai.
3.3.Tahapan Kegiatan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 2 tahapannya adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan di kampus, meliputi:
a. Peerteaching, dilaksanakan pada tanggal 16-20 Juli 2018.
b. Pembekalan, dilaksanakan selama tiga hari yaitu tanggal 23-25 Juli 2018
di Auditorium UNNES
c. Upacara penerjunan, dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2018 di
Lapangan Rektorat UNNES.
2. Kegiatan di sekolah, meliputi:
a. Penyerahan mahasiswa PPL di sekolah tempat mitra.
Penyerahan mahasiswa PPL dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2018 oleh
Koordinator Dosen Pembimbing dan secara resmi diterima oleh Kepala
SMP Negeri 35 Semarang didampingi Koordinator Guru Pamong.
Selanjutnya dilakukan perkenalan antara mahasiswa praktikan dengan
Guru Pamong.
7
b. Pengenalan Lapangan
Pengenalan lapangan dilaksanakan sebagai kegiatan PPL 1 selama satu
minggu yaitu pada tanggal 30 Juli – 3 Agustus 2018, meliputi kegiatan
orientasi dan observasi kondisi fisik dan lingkungan sekolah latihan.
c. Pengajaran Model
Pengajaran model adalah kegiatan dimana praktikan melakukan
pengamatan/observasi kegiatan mengajar yang dilaksanakan oleh Guru
Pamong. Melalui kegiatan ini praktikan dapat mengetahui metode dan
model yang digunakan guru pamong saat mengajar, bagaimana cara guru
pamong mengelola kelas, serta masalah apa saja yang sering ditemui di
kelas ketika pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini praktikan
melakukan satu kali observasi yaitu di kelas IXE.
d. Pengajaran Terbimbing
Pengajaran terbimbing dilakukan oleh mahasiswa praktikan di bawah
bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. Artinya guru pamong
dan dosen pembimbing ikut masuk kelas dan menilai praktikan. Sebelum
melakukan pembelajaran di kelas praktikan sudah menyiapkan perangkat
pembelajaran yakni rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah
dikonsultasikan terlebih dulu kepada guru pamong. Kegiatan pengajaran
terbimbing memberikan informasi kepada praktikan tentang kemampuan
apa saja yang harus dimiliki oleh guru dalam melakukan pembelajaran
di kelas sebagai berikut:
1) Membuka pelajaran.
2) Komunikasi dengan siswa.
3) Metode pembelajaran.
4) Variasi dalam pembelajaran.
5) Memberikan penguatan.
6) Menulis di papan tulis.
7) Mengondisikan situasi belajar.
8) Memberi pertanyaan.
9) Menilai hasil belajar.
8
10) Menutup pelajaran.
e. Pengajaran Mandiri
Pengajaran mandiri diawali dengan penyususunan perangkat
pembelajaran oleh praktikan yang kemudian dikonsultasikan kepada
guru pamong. Dalam hal ini guru pamong sudah tidak mendampingi
praktikan selama kegiatan mengajar berlangsung. Kegiatan mengajar ini
bertujuan untuk melatih praktikan berkreasi dalam memberikan materi,
penggunaan media pembelajaran, serta menggunakan metode yang
sesuai sehingga melatih praktikan untuk menjadi guru yang
sesungguhnya.
f. Penilaian PPL 2
Penilaian PPL 2 pada mata pelajaran IPA merupakan kewenangan guru
pamong mata pelajaran dan dosen pembimbing. Penilaian berdasarkan
pengamatan guru pamong dan dosen pembimbing ketika mahasiswa
praktikan melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
g. Bimbingan Penyusunan Laporan
Dalam menyusun laporan, praktikan mendapat bimbingan dari berbagai
pihak yaitu guru pamong, dosen pembimbing, dosen koordinator, dan
pihak lain yang terkait sehingga laporan ini dapat disusun tepat pada
waktunya.
h. Penarikan
Penarikan mahasiswa PPL tahun 2018 di SMP Negeri 35 Semarang
dilaksanakan pada hari Kamis, 13 September 2018. Hal ini dilakukan
setelah mahasiswa PPL melakukan praktik mengajar dan menyelesaikan
laporan.
3.4.Materi Kegiatan
Materi yang diperoleh praktikan selama mengikuti kegiatan PPL adalah
sebagai berikut:
1. Materi pembekalan PPL, mengenai pengetahuan dasar PPL, standar
proses, model-model pembelajaran inovatif, pendidikan karakter bangsa,
pengembangan Kurikulum 2013 dan pemanfaatan TIK.
9
2. Pembuatan perangkat pembelajaran dengan bimbingan guru pamong dan
dosen pembimbing.
3. Melaksanakan praktik mengajar dengan bimbingan guru pamong dan
dosen pembimbing.
4. Pembuatan instrumen penilaian berupa tugas terstuktur, tugas tidak
terstruktur dan ulangan harian.
5. Melakukan penilaian dan evaluasi hasil belajar.
6. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan sekolah.
7. Mengikuti kegiatan lain yang diselenggarakan sekolah, misalnya
penyembelihan hewan qurban, upacara memperingati hari Pramuka,
upacara memperingati hari kemerdekaan, lomba-lomba untuk
memperingati hari Kemerdekaan.
3.5.Proses Pembimbingan
Bimbingan didapatkan dari dari guru pamong dan dosen pembimbing.
Adapun bimbingan tersebut terdiri atas:
1. Guru pamong berbagi pengalaman-pengalaman mengajarnya dengan
praktikan, bagaimana mengatasi berbagai kondisi siswa di kelas, dan cara
penyampaian materi yang baik dan benar.
2. Guru pamong dan dosen pembimbing memberikan masukan mengenai
hal-hal yang terkait dengan pembelajaran.
3. Guru pamong dan dosen pembimbing memberikan masukan bagi
praktikan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran yakni penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Guru pamong memberi masukan, saran, dan kritik yang membangun
kepada praktikan mengenai kekurangan dan kelebihan praktikan saat
mengajar di dalam kelas.
5. Guru pamong memberikan saran yakni berupa solusi yang dapat
diterapkan praktikan dalam memperbaiki kekurangan pada saat mengajar.
10
3.6.Faktor Pendukung dan Penghambat
Berikut ini diuraikan beberapa faktor pendukung dan penghambat
dalam kegiatan Praktik Pengelaman Lapangan (PPL) ini :
1. Faktor Pendukung
a. Keterbukaan seluruh warga sekolah SMP N 35 Semarang dalam
menerima kehadiran mahasiswa PPL UNNES dapat memberikan
kenyamanan, sehingga praktikan dapat melaksanakan tugas dalam
pembelajaran maupun kegiatan non pembelajaran dengan baik.
b. Guru pamong sangat terbuka dalam melakukan bimbingan, pengarahan
dan pemberian saran kepada praktikan serta praktikan benar-benar
mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat sebagai bekal dalam
memulai kegiatan belajar mengajar secara mandiri.
c. Praktikan diberikan kemudahan untuk meminjam buku-buku pelajaran
di perpustakaan sebagai bahan referensi pada saat melaksanakan tugas.
d. Sarana dan prasarana pendidikan sudah tersedia cukup lengkap,
sehingga dapat mempermudah kegiatan mahasiswa praktikan.
e. Peserta didik SMP Negeri 35 Semarang menerima mahasiswa PPL
yang mengajar di kelas dengan ramah serta menghormati mahasiswa
yang sedang melakukan kegiatan PPL.
2. Faktor Penghambat
a. Kemampuan praktikan yang masih kurang dan terbatas dikarenakan
masih pada tahap belajar sehingga praktikan selalu berusaha meminta
saran dan bimbingan kepada guru pamong untuk mengatasinya.
b. Padatnya materi yang harus disampaikan dengan alokasi waktu yang
singkat menghambat praktikan untuk menggunakan metode diskusi
karena membutuhkan lebih banyak waktu dalam kegiatan
pembelajarannya.
c. Praktikan masih kesulitan untuk menerapkan teori yang diperoleh di
bangku kuliah karena harus menyesuaikan dengan kondisi peserta
didik di sekolah latihan yang kondisi peserta didik berbeda dengan
pada saat melakukan latihan pembelajaran di bangku perkuliahan.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang telah
dilaksanakan di SMP Negeri 35 Semarang dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Praktik Pengalaman Lapangan memberikan manfaat yang sangat besar
bagi mahasiswa program kependidikan karena dalam kegiatan-kegiatannya
mahasiswa dikenalkan dengan kondisi yang nyata di lapangan sehingga
dapat membantu memberikan ilmu untuk menjadi pendidik yang
sesungguhnya.
2. Selama PPL 2, mahasiswa praktikan dilatih untuk membuat perencanaan
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta
instrumen penilaian dilanjutkan dengam praktik mengajar dengan
menerapkan delapan keterampilan mengajar sehingga dapat melatih
kemampuannya sebagai bekal menjadi calon tenaga pendidik profesional
nantinya.
3. Secara umum keadaan serta kondisi SMP Negeri 35 Semarang sudah
sangat baik sehingga mendukung terlaksananya proses belajar mengajar
yang efektif dan efisien, namun masih perlu adanya peningkatan
ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah.
4.2 Saran
1. Untuk Mahasiswa PPL
Mahasiswa praktikan diharapkan dapat senantiasa menyesuaikan diri dan
menjaga komunikasi yang baik antar mahasiswa maupun dengan warga
sekolah. Mahasiswa praktikan juga diharapkan dapat menjaga dapat
menjaga nama baik almamater UNNES dengan menjaga sikap, tingkah
laku serta tutur kata pada saat melaksanakan kegiatan PPL.
2. Untuk Pihak Sekolah
Praktikan berharap agar SMP Negeri 35 Semarang dapat mempertahankan
kualitas dengan didukung oleh perbaikan sarana prasarana yang ada agar
12
kegiatan pembelajaran yang dilakukan akan semakin meningkat untuk
kedepannya.
3. Untuk Pihak UPT PPL UNNES
Pihak UPT agar meningkatkan hubungan kerja sama dengan sekolah
latihan dan dapat melakukan monitoring kegiatan PPL secara rutin.
13
Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Kelas/semester : IX /1
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
14
C. Tujuan Pembelajaran
1 Peserta didik dengan rasa ingin tahu dapat menjelaskan perkembangan
tumbuhan setelah mengamati gambar perkembangan tumbuhan yang ada
dalam buku paket dan kegiatan role playing serta diskusi secara
berkelompok.
2 Peserta didik dengan rasa ingin tahu dapa menjelaskan macam-macam
teknologi perkembangbiakan pada tumbuhan melalui diskusi secara
berkelompok.
D. Materi Pembelajaran
1 Materi Pembelajaran Reguler
a. Perkembangan Tumbuhan (terlampir)
b. Teknologi Perkembangbiakan pada Tumbuhan (terlampir)
E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : saintifik
b. Metode : ceramah, tanya jawab dan diskusi
c. Model : role playing
G. Sumber Belajar
1 Buku Siswa : Zubaidah, Siti.dkk. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX
Semester 1.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 79
sampai dengan halaman 88)
2 Buku Guru : Zubaidah, Siti.dkk. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX
Semester 1.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (halaman
153 sampai dengan halaman 157)
3 Internet
15
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah –
langkah Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
(Proses)
Pendahuluan Guru memberikan salam dan menyapa
peserta didik.
Guru mempersiapkan keadaan fisik
dan psikis peserta didik dengan berdoa
bersama dan meminta salah satu
peserta didik untuk memimpin doa,
penghormatan bendera, menyanyikan
lagu Indonesia Raya setelah itu
dilanjutkan dengan memeriksa
kehadiran peserta didik. 10 menit
Guru mengajak peserta didik untuk
menjaga lingkungan sebagai salah satu
bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan
YME
Guru melakukan apersepsi dengan
mengaitkan kegiatan pembelajaran
dengan materi sebelumnya mengenai
proses perkembangbangan hidup pada
tumbuhan angiospermae, guru
mengajak peserta didik mengingat
kembali bagaimana proses
penyerbukan, pembuahan serta
perkembangan hidup pada tumbuhan
Angiospermae. Guru menanyakan
“Bagaimanakah perkembangbiakan
pada tumbuhan yang tidak berbunga?
”
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru menyampaikan kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik beserta
penilaiannya.
Menghangatkan
suasana dan
memotivasi peserta
didik
Memilih peran
Menyusun tahap-
tahap peran
16
Kegiatan Inti Guru meminta peserta didik
mengamati gambar yang dibawa oleh
guru yakni berupa gambar tumbuhan
pinus, pakis haji dan melinjo. Serta
tumbuhan paku serta lumut
17
menambahkan materi mengenai
teknologi perkembangbiakan pada
Diskusi dan tumbuhan.
evaluasi
I. Penilaian
1 Teknik Penilaian
a. Sikap Spiritual dan Sosial
b. Pengetahuan
18
berbentuk assessment
of learning )
c. Keterampilan
2 Pembelajaran Remidial
Kegiatan pembelajaran remidial dilakukan dengan cara:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik.
b. Pemberian bimbingan secara perorangan.
c. Pemberian instrumen-instrumen atau latihan secara khusus, dimulai
dengan instrumen-instrumen atau latihan sesuai dengan
kemampuannya.
3 Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dilakukan dengan cara:
Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi instrumen pengayaan untuk
dikerjakan sendiri/individual.
19
20
Lampiran 1 : Materi Pembelajaran
21
Pada tumbuhan atau tanaman gymnospermae, generasi gametofit ini terjadi
dalam bentuk kerucut yang terbentuk pada tumbuhan sporofit yang sudah
dewasa. Setiap gametofit jantan hanya memiliki beberapa sel saja yang berada
dalam sebuah butir serbuk sari, dan setiap gametofit betina hanya akan
menghasilkan telur dalam sebuah bakal biji. Penyerbukan yang terjadi antara
gametofit betina dan jantan harus berlangsung agar pembuahan dapat terjadi
dan berlangsung. Zigot ini kemudian berkembang menjadi embrio di dalam
biji. Maka siklus hidup tumbuhan gymnospermae ini akan terus berulang dan
berputar.
22
perkembangbiakan secara aseksual. Spora yang dikeluarkan dari sporangium
dan jatuh di tempat yang sesuai akan berkembang menjadi protalium.
Generasi gametofit adalah Protalium yang akan menghasilkan sel kelamin
jantan dan betina. . Protalium berumur lebih pendek dari pada sporofit.
Protalium berbentuk seperti jantung, berwarna hijau, dan melekat pada
subtratnya dengan rizoid.
23
melalui perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina. Reproduksi
vegetatif dilakukan dengan dua cara berikut.
a. Membentuk spora haploid (n) yang bersifat homospora.
b. Membentuk pundi kuncup (gemma cup).
A. Hidroponik
Hidroponik merupakan suatu sistem penanaman pada tumbuhan
tanpa menggunakan unsur hara yang terdapat di dalam tanah. Dengan
demikian, penanaman tumbuhan dengan sistem ini tidak menggunakan
media tanah sama sekali. Media tanah yang secara umum digunakan untuk
bercocok tanam, disubtitusikan dengan air. Tentu saja air yang digunakan
24
sebagai media tanam tersebut diberikan campuran larutan nutrisi serta
mineral sebagai asupan tambahan bagi tumbuhan. Dengan adanya
tambahan nutrisi khusus di dalam larutan air, maka tumbuhan tidak lagi
memerlukan tanah yang mengandung unsur hara sebagai media tanamnya.
Sebagai pengganti media tanah, dalam penerapan sistem hidroponik juga
dapat ditunjang dengan beberapa material yang bersifat tidak memiliki
daya serap terhadap air, seperti misalnya spons, sekam padi, kerikil,
serbuk kayu, pasir malang, dan lain sebagainya. Penanaman tumbuhan
dengan sistem ini telah banyak digunakan oleh sebagian petani diseluruh
dunia. Umumnya jenis tanaman yang menggunakan sistem hidroponik
adalah tumbuhan dari jenis sayur-sayuran dan buah-buahan semisal sawi,
tomat, kangkung, timun, melon, selada, dan lain sebagainya.
Komponen Hidroponik
Sistem hidroponik terdiri atas beberapa komponen penting diantaranya
yakni air, cahaya, oksigen, dan nutrisi. Komponen penting bagi tanaman
hidroponik diantaranya adalah :
a. Air
Air merupakan aspek terpenting dalam sistem penanaman
hidroponik yakni sebagai media tanam penyedia nutrisi bagi
tumbuhan.
b. Cahaya
Intensitas asupan cahaya yang cukup juga sangat berpengaruh pada
pertumbuhan tak terkecuali pada tumbuhan yang hidup dengan
menggunakan sistem ini.
d. Oksigen
Selanjutnya komponen yang tak kalah pentingnya lagi adalah
oksigen. Kadar oksigen bagi tumbuhan hidroponik sangatlah penting
dalam permeabilitas membrane sel pada tumbuhan hidroponik.
e. Nutrisi
Nutrisi bagi tumbuhan yang ditanam dengan sistem hidroponik
adalah hal penting yang harus ada. Mengingat media tanam yang
digunakan adalah air yang mesti diberi asupan nutrisi khusus sebagai
suplemen bagi tumbuhan. Berbeda halnya dengan media tanah yang di
dalamnya terdapat unsur hara / makanan bagi tumbuhan.
B. Vetrikultur
Vertikultur adalah suatu teknik dalam perkembangbiakan
tumbuhan dengan cara membuat instalasi khusus secara bertingkat untuk
menanam. Penerapan sistem ini dapat dilakukan dengan cara menggantung
tanaman ataupun meletakkannya secara bersusun. Sama halnya dengan
hidroponik, sistem ini memungkinkan untuk menghasilkan tanaman
dengan jumlah yang besar namun tetap dapat mendayagunakan lahan
terbatas dengan sangat efisien. Karenanya, sistem ini sangatlah cocok jika
25
diterapkan di wilayah perkotaan yang umumnya hanya terdapat lahan yang
minim dan amat terbatas.
Disamping dibudidayakan dengan menggunakan media tanam pada
umumnya, tekni bertikultur juga sejauh ini berkembang dengan cara
pemberian unsur hara bersama dengan air siraman melalui drip irrigation /
irigasi tetes (pengaliran air secara berkesinambungan). Selain itu dapat
pula dengan menggunakan beberapa teknik penanaman terbaru seperti
misalnya dengan menggunakan sistem vertigo dan air oponik.
C. Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan sebuah metode pengembangbiakan
tumbuhan dengan cara mengambil sel ataupun jaringan sel pada suatu
tumbuhan yang selanjutnya akan diletakkan di tempat yang terdapat nutrisi
serta zat pengatur hormon. Sel atau jaringan sel tumbuhan tersebut
nantinya akan berkembang menjadi tumbuhan baru yang utuh dengan
kelengkapan akar, batang, dan daun. Kultur jaringan dapat dibagi menjadi
beberapa jenis berdasarkan jaringannya, diantaranya ialah :
a. Kultur Embrio
Kultur embrio ialah jenis kultur yang menggunakan sebagian dari
tanaman yakni yang berupa embrio tanaman. contohnya ialah pada
embrio kelapa kopyor.
b. Kultur Polen
Kultur polen adalah jenis kultur jaringan yang memanfaatkan
serbuk sari sebagai jaringan yang dipilih lagi untuk melakukan kultur
(eksplan).
c. Kelapa Protoplas
Kelapa protoplas adalah jenis kultur yang memanfaatkan sel
jaringan hidup tanpa adanya dinding sebagai eksplannya.
d. Kultur Enter
Kultur enter adalah kultur yang memanfaatkan sebagian tanaman
yang berupa kepala sari sebagai eksplan.
e. Kultrur Kloroplas
Kultur kloroplas adalah jenis kultur yang memanfaatkan sel hijau /
kloroplas dari suatu tanaman untuk membuat tanaman lain yang
lengkap.
f. Kultur Meristem
Kultur meristem adalah kultur yang memanfaatkan bagian tanaman
yang berupa jaringan muda yang masih aktif membelah meristem
sebagai eksplan kutur
26
Lampiran 2 : LDS
IX
27
1 Tujuan :
a. Mengetahui tahapan-tahapan proses pergiliran keturunan pada
tumbuhan paku
b. Mengetahui tahapan-tahapan proses pergiliran keturunan pada
tumbuhan lumut
2 Alat dan Bahan :
a. Alat Tulis
b. Buku Siswa
3 Petunjuk Pengisian :
a. Duduklah secara berkelompok
b. Tulislah nama kelompok dan anggota kelompok anda
c. Bacalah dengan cermat petunjuk dalam LDS tahapan-tahapan
pergiliran keturunan pada tumbuhan paku dan lumut.
d. Diskusikan LDS tahapan-tahapan pergiliran keturunan pada tumbuhan
paku dan lumut dengan kelompok anda.
e. Isilah bagian-bagian yang kosong dalam LDS tahapan-tahapan
pergiliran keturunan pada tumbuhan paku dan lumut sesuai dengan
eksplorasi anda
f. Komunikasikan/presentasikan hasil diskusi di depan kelas
Perhatikan bagan di bawah ini!
- Isilah bagian-bagian bagan yang rumpang setelah mengamati kegiatan role
playing yang dilakukan oleh temanmu!
28
DAUR HIDUP TUMBUHAN PAKU
29
DAUR HIDUP TUMBUHAN LUMUT
30
Lampiran 3 : Bentuk Instrumen
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :
Uraian
31
Jawaban salah
1
2. Dasar pengelompokan talophyta dan 3 Jawaban sesuai dengan
kormophyta adalah ada atau jelas kunci jawaban
tidaknya akar, batang dan daun sejati
2 Jawaban kurang sesuai
dengan kunci jawaban
1 Jawaban salah
2 Menyebutkan 2 jawaban
benar
1 Menyebutkan 1 jawaban
benar
1 Menyebutkan 1 jawaban
benar
1 Menyebutkan 1 jawaban
benar
Skor Maksimal 15
32
Skor maksimal: 15
12
Nilai minimal: 15 x100 = 80
3. Penilaian Keterampilan
33
4: Kurang mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
34
5: Tidak mampu menghargai dan mendengarkan pendapat
orang lain.
Skor Maksimal 25
Skor maksimal: 12
9
Nilai minimal: 12 x100 = 75
35
Lampiran 2. Daftar Presensi Praktikan
36
37
38
39
40
41
42
Lampiran 3. Daftar Hadir Dosen Pembimbing
43
Lampiran 4. Jurnal Kegiatan Praktikan
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54