Sap Diare
Sap Diare
A. LATAR BELAKANG
Balita merupakan usia yang sangat aktif untuk melakukan kegiatan. Selain itu,
Balita juga sering mengonsumsi makanan-makanan yang dinilai kurang higienis,
seperti kue-kue yang dijual di pinggir jalan, serta memakan apapun makanan yang ada
disekitarnya. Balita pun juga sering tidak memperhatikan kebersihan lingkungan.
Berdasarkan hal tersebut, balita dapat dikatakan belum dapat menjaga kebersihannya
secara mandiri. Hal ini menyebabkan anak-anak sangat rentan terjangkit beberapa
penyakit, salah satunya adalah penyakit diare.
Diare adalah produksi tinja yang lebih cair dibandingkan biasanya dan
frekuensi buang air besar menjadi lebih sering. WHO mencatat diare sebagai penyebab
nomor 2 kematian pada anak di bawah 5 tahun serta diare menyebabkan 1,5 juta
kematian anak per tahun. Secara umum terdapat 2 milyar kasus diare tiap tahunnya.
Hal ini dikarenakan potensi dehidrasi (kekurangan cairan) dan kekurangan elektrolit,
malnutrisi (kekurangan gizi). (Suandi, 1998:94)
Berdasarkan hal tersebut, penyuluh berencana mengadakan penyuluhan
mengenai diare yang berguna untuk pembelajaran bagi ibu yang memiliki anak usia
balita agar anaknya terhindar dari penyakit diare. Melalui penyuluhan ini, diharapkan
para ibu yang memiliki anak usia balita dapat secara mandiri melakukan pencegahan
dan pertolongan pertama diare sesuai materi yang diberikan penyuluh.
B. TUJUAN
1) Tujuan Instruksional Umum :
Memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu mengenai pencegahan dan pertolongan
pertama penyakit diare.
2) Tujuan Instruksional Khusus
Peserta penyuluhan dapat mengetahui pengertian penyakit diare
Peserta penyuluhan dapat mengetahui penyebab dari penyakit diare
Peserta penyuluhan dapat mengetahui gejala-gejala dari penyakit diare
Peserta penyuluhan mampu melakukan pencegahan penyakit diare untuk
anak balitanya secara mandiri
Peserta penyuluhan mampu melakukan penolongan pertama pada anak
balitanya secara mandiri saat anak balitanya terserang diare
C. KEPANITIAAN
Ketua penyuluhan : Rezki Alfian Maliq
Sekertaris : Lutfiatul Rohmah
Bendahara : Luluk Mamluatul Ulumy
Sie Acara : Iga Kurnia Rohmah
Penyuluh : Jingga Wahyu Buana
Roisatul Husniyah
Eunike Ayu Darmawati
Demonstran : Maria Anindyta Widiasti
Sie Perlengkapan : Nanda Priatna
Dokumentasi & dekorasi : Nuning Hastuti Widyaningrum
D. KEGIATAN
E. ORGANISASI
Moderator : Iga Kurnia Rohmah
Notulen : Lutfiatul Rohmah
Penyaji : Jingga Wahyu Buana
Roisatul Husniyah
Eunike Ayu Darmawati
Maria Anindita Widiasti
Observer : Nanda Priatna
Fasilitator : Rezki Alfian Maliq
F. METODE
Metode yang penyuluh gunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah dan
demonstrasi (latihan)
G. MEDIA
Media yang penyuluh gunakan dalam penyuluhan ini adalah Sound, Speaker, Microfon,
LCD, dan Pointer.
H. EVALUASI
Evaluasi dalam penyuluhan ini adalah berupa essay tes dan redemonstrasi.
I. SUMBER PUSTAKA
Achmad, Januar. 2010. Apa Yang Anda Kerjakan Bila Tidak Ada Dokter. Yogyakarta:
Yayasan Essentia Medica.
Febri, Ayu Bulan dan Marendra. 2010.Smart Parents Pandai Mengatur Menu dan
Tanggap Saat Anaka Sakit.Jakarta: Transmedia.
Handayani, lestari dan Maryani. Tanpa tahun. Mengatasi Penyakit Pada Anak dengan
ramuan tradisional.
LAMPIRAN MATERI
Sedangkan menurut Handayani dan Maryani (tanpa tahun: 18), faktor-faktor penyebab
diare pada anak adalah:
Faktor utama adalah infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh kuman yang
menginfeksi.
Faktor malabsorbsi atau kesalahan penyerapan, bisa malabsorbsi karbohidrat, lemak,
atau protein.
Faktor makanan, seperti makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan tertentu.
Faktor psikologis, seperti rasa takut atau cemas.
Gejala-gejala penyakit diare adalah diawali si kecil menjadi cengeng, gelisah, suhu badan
meningkat, nafsu makan berkurang, kemudian timbul diare lebih dari 3x sehari.
Selanjutnya tinja semakin cair, mungkin mengandung darah atau lendir. Gejala muntah
juga dapat terjadi sebelum atau sesudah diare (Febri dan Marendra, 2010:30)
Cara-cara penularan diare ini bisa melalui mulut, bisa disebabkan kurang bersihnya
peralatan makan, air minum, makanan, tangan, serta makanan anak. (Febri dan Marendra,
2010:30)
Pemberian oralit
1) Pada prinsipnya, oralit diberikan sesuai dengan kemampuan anak dalam
meminumnya. Jangan takut kelebihan, sebab akan terbuang lewat air seni.
Sebaliknya, jangan sampai kurang, karena tidak akan mengatasi kekurangan
cairan.
2) Untuk anak dibawah umur 1 tahun, 3 jam pertama 1 ½ gelas, selanjutnya ½
gelas setiap kali diare atau buang air.
3) Untuk anak 1-5 tahun, 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas tiap kali
diare.
4) Untuk anak diatas 5 tahun, 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 2 gelas tiap
kali diare.
5) Berikan oralit menggunakan sendok, gelas, atau cangkir. Jangan
menggunakan botol atau dot, karena merangsang langit-langit tenggorokkan
sehingga akan menimbulkan muntah.
6) Mula-mula berikan dulu sedikit, tunggu 5-10 menit. Jika anak tidak
muntah, lanjutkan pemberian sedikit demi sedikit.
7) Dalam 2-3 jam pertama, sebaiknya beri oralit sebanyak mungkin hingga
tercapai rehidrasi (berkurangnya degidrasi), kemudian dapat diberikan
secara stabil.
8) Jika ASI diberikan setiap 20 menit, diubah menjadi 10 menit saja kemudian
ditambah pemberian oralit sebanyak anak mau meminumnya.
9) Jika anak sudah mendapat makanan tambahan, seperti pisang, biskuit atau
bubur susu, sebaiknya untuk 4-6 jam tidak diberi makanan dulu, agar tidak
muntah. Setelah muntahnya reda dan pemberian oralit telah dilakukan,
boleh diberi makan sedikit demi sedikit. Pada hari berikutnya beri makan
tambahan lebih banyak agar kondisi tubuhnya tetap kuat.
10) Jika anak setelah diberi makan tambahan mengalami diare lagi, apalagi
sampai dehidrasi, ada kemungkinan ia mengalami gangguan pencernaan
intoleransi laktosa. Segera bawa anak ke doter atau rumah sakit.
11) Pemberian oralit harus selalu dilakukan dimana saja, baik ketika di rumah
atau di rumah sakit.
EVALUASI (SESUAI DOMAIN)
Essay tes
1. Apa yang dimaksud dengan diare?
2. Apa saja penyebab-penyebab diare yang anda ketahui?
3. Apa saja gejala-gejala dari penyakit diare yang anda ketahui?
4. Apa saja yang dapat anda lakukan untuk mencegah terjadinya diare bagi anak balita anda?
5. Apa saja yang dapat dilakukan atau diberikan untuk pertolongan pertama apabila anak
anda terjangkit diare?
Redemonstrasi
1. Pembuatan oralit secara mandiri oleh peserta