Anda di halaman 1dari 7

PENILAIAN STATUS GIZI

”Skripsi SGA”

OLEH :

Ni Putu Novi Darmayanti


P07131217046

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2018/2019
Skripsi tentang SGA

Judul Skripsi : Hubungan Frekuensi Hemodialisis Dengan Asupan Makan Dan Status Gizi Pada
Penderita Penyakit Ginjal Kronis Di Rumah Sakit Sanglah Denpasar
Penulis : I Gusti Ayu Komang Widiastuti
Instansi : Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar Jurusan Gizi Diploma IV
A. Tujuan Penelitian SGA
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan frekuensi hemodialisis dengan asupan makan dan status gizi
pada penderita penyakit ginjal kronis di RS Sanglah Denpasar.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Menentukan frekuensi hemodialisis yang dijalani penderita penyakit ginjal kronis.
b. Menilai asupan makan penderita penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis.
c. Menilai status gizi penderita penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis.
d. Menganalisis hubungan frekuensi hemodialisis dengan asupan makan pada penderita
penyakit ginjal kronis.
e. Menganalisis hubungan frekuensi hemodialisis dengan status gizi pada penderita
penyakit ginjal kronis.
B. Cara Penelitian SGA
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan melakukan observasi serta
pencatatan selama 1 (satu) bulan. Pada penelitian mengamati / mengukur variabel penelitian
yaitu frekuensi hemodialisis selama 1 bulan, asupan makan yang dilihat dari recall selama 3
hari pengamatan, dan status gizi awal dan akhir penderita penyakit ginjal kronis.
Adapun jenis data dan cara pengumpulan data meliputi :
1. Jenis Data
a. Data Primer
Adalah data yang diambil secara langsung dari pasien, yang meliputi :
1) Data identitas sampel yaitu jenis kelamin, umur, agama, pendidikan, dan pekerjaan.
2) Data asupan makan pasien.
3) Data berat badan dan tinggi badan.
4) Data status gizi pasien.
b. Data Sekunder
Adalah data yang diambil dari catatan medik di rumah sakit meliputi :
1) Data frekuensi hemodialisis.
2) Data pemeriksaan laboratorium.
3) Hasil pemeriksaan fisik dan klinis.
2. Cara Pengumpulan Data
a. Data identitas sampel yang meliputi jenis kelamin, umur, agama, pendidikan, dan
pekerjaan dikumpulkan dengan metode wawancara, menggunakan form identitas sampel.
b. Data asupan makan dikumpulkan dengan metode recall 3 x 24 jam yaitu menanyakan
kembali makanan yang dikonsumsi sehari sebelum melakukan hemodialisis.
c. Data status gizi dikumpulkan di awal dan akhir penelitian dengan menggunakan form
SGA untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan status gizi penderita selama
penelitian.
d. Data sekunder dikumpulkan dengan cara pencatatan dari catatan medis penderita yang
datang untuk melakukan hemodialisis di poli HD RS Sanglah Denpasar saat dilakukan
penelitian.
C. Instrument Penelitian SGA
Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah form identitas sampel, form SGA,
form recall makanan sehari, timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg.
D. Cara Mengolah
Data yang dikumpulkan diolah dengan cara mengelompokkan variabel yang diteliti dan
diolah serta dianalisis dengan bantuan computer antara lain :
1. Data identitas sampel ditabulasi dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
2. Data frekuensi hemodialisis ditabulasi kemudian disajikan secara deskriptif, yaitu :
- 1 x seminggu
- 2 x seminggu
- 3 x seminggu
3. Data asupan makan dihitung nilai gizinya yaitu energy dan protein dalam sehari dengan
menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Modifikasi, kemudian
dibandingkan dengan kebutuhan gizi sampel dan dikategorikan menjadi :
- Baik, bila tingkat konsumsinya ≥ 80%.
- Kurang, bila tingkat konsumsinya < 80%.
4. Data status gizi dinilai dengan form SGA dan dikategorikan menjadi (Gibson. R, 2006) :
- Status gizi baik, apabila penilaian dengan komponen A > 50%.
- Status gizi sedang, apabila penilaian tidak terindikasi pada A dan C.
- Status gizi buruk, apabila penilaian dengan komponen C > 50%.
5. Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi hemodialisis dengan asupan makan dan
status gizi dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan menggunakan program
software computer.
E. Bandingkan Hasil Penelitian dengan Standarnya
Dari hasil penelitian ini pada penderita yang melakukan hemodialisis 2 kali seminggu
memiliki tingkat asupan energi dan protein lebih banyak yang kurang dibandingkan dengan
yang melakukan hemodialisis 1 kali seminggu. Hal ini terjadi karena sebanyak 51,6%
penderita memiliki selera makan kurang baik sebelum melakukan hemodialisis sehingga
93,5% tingkat asupan energi kurang dan 90,3% tingkat asupan protein kurang. Penelitian ini
diperoleh data bahwa terjadi peningkatan selera makan sebanyak 93,55% pada penderita
sebelum dan sesudah hemodialisis. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mendapatkan
hasil yaitu status “A” (gizi baik/normal).
F. Kesimpulan Penelitian SGA
Frekuensi hemodialisis dengan status gizi menunjukkan tidak ada hubungan bermakna
karena penurunan berat badan yang terjadi pada penderita belum dibarengi dengan
penurunan massa otot dan kehilangan lemak sehingga belum menyebabkan perubahan status
gizi.
G. Saran Penelitian SGA
Pada penelitian ini kurang melakukan pengamatan terhadap faktor-faktor lain yang
disebutkan dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi status gizi pada penderita penyakit
ginjal kronis yang menjalani hemodialisis.
Form Subjective Global Assessment (SGA) Modifikasi

Riwayat Medis
Skor
Deskripsi Jawaban SGA
A B C
1. BB/Perubahan BB
- BB Biasanya (kg) ………………………………..kg
- BB awal masuk RS (kg) ………………………………..kg
Kehilangan BB biasanya 5. ( ) tidak ada, BB normal A
(usual weight) 6. ( ) tidak ada, tapi BB dibawah normal B
7. ( ) ada perubahan, tapi BB blm normal B
8. ( ) turun C

Persentase kehilangan 1. ( ) < 5% A


BB biasanya – BB awal masuk x 2. ( ) 5 – 10% B
100% 3. ( ) > 10% C
BB biasanya

2. Asupan Makanan 3. ( ) ya
- Ada perubahan ? 4. ( ) tidak A

- Perubahan dan jumlah 1. ( ) asupan cukup dan tidak ada A


asupan perubahan; kalaupun ada hanya sedikit dan
atau dalam waktu singkat
2. ( ) asupan menurun tapi tahan ringan B
daripada sebelum sakit
3. ( ) asupan tidak cukup dan menurun tahan
berat daripada sebelumnya C

- Lamanya dan derajat 1. ( ) <2 mgg, sedikit/tanpa perubahan A


perubahan asupan makanan 2. ( ) >2 mgg, perubahan ringan sampai sedang B
3. ( ) tak bisa makan, perubahan drastis C

3. Gejala Gastrolntestinal Frekuensi : Lainnya :


1. anoreksia 1. ( ) ya 1. ( ) tidak 1. ( ) > 2 mgg
2. ( ) Pernah
tidak 2. ( ) tiap hari 2. ( ) < 2 mmg
3. ( ) 2-2x/mgg
4. ( ) 1-2x/mgg
2.mual 1. ( ) ya 1.( ) tidak 1. ( ) > 2 mgg
2. ( ) Pernah
tidak 2.( ) tiap hari 2. ( ) < 2 mmg
3.( ) 2-2x/mgg
4.( ) 1-2x/mgg
3.muntah 1. ( ) ya 1.( ) tidak 1. ( ) > 2 mgg
2. ( ) tidak Pernah
2.( ) tiap hari 2. ( ) < 2 mmg
3.( ) 2-2x/mgg
4.( ) 1-2x/mgg
Keterangan :
 Jika beberapa gejala atau tidak ada gejala, sebentar, sebentar- A
sebentar;
 Jika ada beberapa gejala > 2 minggu; B
 Jika lebih dari satu / semua gejala setiap hari / teratur > mmg C

4. Kapasitas Fungsional
- Ada perubahan kekuatan/stamina tubuh? 1. ( ) ya
2. ( ) tidak ada perubahan
- Bila ada perubahan : (tetap)
3. ( ) meningkat
4. ( ) menurun
- Deskripsi keadaan fungsi tubuh
1. ( ) aktivitas normal, tidak ada A
kelainan, kekuatan/stamina
tetap
2. ( ) aktivitas ringan, mengalami B
hanya sedikit penurunan
(tahap ringan)
3. ( ) tanpa aktivitas / di tempat C
tidur, penurunan
kekuatan/stamina (tahap
buruk)
Pemeriksaan Fisik
5. Penyakit dan Hubungan dengan kebutuhan
gizi
- Diagnosis utama : ………………………………..
- Diagnosis lainnya : ………………………………..

- Secara umum, ada gangguan stress 1. ( ) ya A


metabolik? 2. ( ) tidak

- Bila ada, kategorinya : 1. ( ) rendah/sedang B


(stress metabolik akut) (msl : infeksi, penyakit
jantung, kongesti)
2. ( ) tinggi C
(msl : ulcerative colitis +
diare, kanker)

1. Kehilangan lemak sub kutan (tricep, binsep) 1. ( ) tidak ada A


: 2. ( ) beberapa tempat B
3. ( ) semua tempat C

2. Kehilangan massa otot (pelipis, tulang 1. ( ) tidak ada A


selangka, scapula/tulang belikat, tulang 2. ( ) beberapa tempat B
rusuk, betis, lutut) 3. ( ) semua tempat C

3. Edema 4. ( ) tidak ada/sedikit A


5. ( ) sedang B
6. ( ) berat C

4. Ascltes 4. ( ) tidak ada/sedikit A


5. ( ) sedang B
6. ( ) berat C
Keseluruhan Skor SGA
A = Gizi baik/normal (Skor “A” pada > 50% kategori atau ada peningkatan
signifikan)
B = Gizi ringan-sedang (Tidak terindikasi jelas pada “A” atau “C”)
C = Gizi buruk (Skor “C” pada > 50% kategori, tanda-tanda fisik signifikan)

Anda mungkin juga menyukai