1. Seorang wanita 68 tahun datang dengan keluhan demam sejak 2 hari lalu. Demam yang
dirasakan pasien kadang disertai menggigil. Keluhan juga disertai nyeri berkemih, perasaan tidak
nyaman pada perut bagian bawah, peningkatan frekuensi berkemih, dan warna urine keruh.
Pasien memiliki riwayat DM sejak 10 tahun lalu dengan obat metformin 2x1g. pasien tidak
menikah dan tidak ada riwayat kontak seksual sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik: tampak
sakit berat. TD 120/70, FN 88x/menit, HP 18x/menit, T 39C. Pemeriksaan abdomen: (+) nyeri
tekan langsung, regio suprapubic. Laboratorium: GDS 120 mg/Dl, Hba1c 6.8%, creatinine 0.8
mg/Dl, urinalisis: leukosit 50/lpb, protein (-), darah (-), silinder (-)
c. Melakukan kultur urin, kultur darah & memberikan amoksisilin oral 3x500mg
2. Seorang laki-laki usia 68 tahun dengan keluhan lemas sejak 1 minggu terakhir. Tidak ada
demam, batuk, pilek, nyeri perut dan nyeri berkemih. Pasien sebelumnya menderita hipertensi
dan rutin meminum obat namun tidak ingat namanya. Pada PF didapatkan TD 120/70, FN
80x/menit, FP 18x/menit, pemeriksaan jantung, paru dan abdomen dalam batas normal. Lab Hb
12 HT 36%, leukosit 6000/Ul. Trombosit 280.000/Ul, Na 125, K 3.8
Apakah mekanisme kerja obat yang paling sering menyebabkan kelainan diatas?
3. Seorang laki-laki usia 68 tahun dengan keluhan lemas sejak 1 minggu terakhir. Tidak ada
demam, batuk, pilek, nyeri perut dan nyeri berkemih. Pasien sebelumnya menderita hipertensi
dan rutin meminum obat namun tidak ingat namanya. Pada PF didapatkan TD 120/70, FN
80x/menit, FP 18x/menit, pemeriksaan jantung, paru dan abdomen dalam batas normal. Lab Hb
12 HT 36%, leukosit 6000/Ul. Trombosit 280.000/Ul, Na 125, K 3.8
Apakah obat yang paling sering menyebabkan kelainan diatas?
a. Thiazide
b. Furosemide
c. Spironolakton
d. Bumetamide
e. Amiloride
4. Pasien perempuan 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mual muntah sejak 1 minggu
terakhir. Pasien juga lemas, tampak pucat, sesak nafas dan buang air kecil makin berkurang
sejak 3 bulan terakhir. PF TD 110/70 mmHg N 92x/menit RR 32x/menit cepat dalam t36C. mata
konjungtiva pucat, JVP 5+2 cmH2O, cor BJ I-II regular murmur-gallop-, pulmo vesikuler, ronkhi
basah halus basal+/+ Abdomen: buncit, hepar lien tak teraba, BU normal. Ekstremitas oedem
+/+. Laboratorium Hb 8g/Dl Ht 24% leukosit 7000 trombosit 200000. Ureum 200 creatinin 12
a. Hemodialysis
b. Peritoneal dialysis
c. Pemasangan cimino
5. Seorang anak berusia 12 tahun, datang dibawa ibunya ke UGD RS dengan keluhan kesadaran
menurun. Setahun belakangan ini, anak sering mengeluh pusing dan mual-mual. Pada
pemeriksaan fisik, anak tampak pucat, kesadaran apatis, napas cepat dan dalam. TD 160/100
mmHg Ureum darah 120mg% kreatinin 3,5 mg%, Hb 5.7 mg%
a. Hipertensi
b. Diabetes melitus
d. Tonsilofaringitis kronik
e. Glomerulonephritis kronik
6. Seorang anak berusia 12 tahun, datang dibawa ibunya ke UGD RS dengan keluhan kesadaran
menurun. Setahun belakangan ini, anak sering mengeluh pusing dan mual-mual. Pada
pemeriksaan fisik, anak tampak pucat, kesadaran apatis, napas cepat dan dalam. TD 160/100
mmHg Ureum darah 120mg% kreatinin 3,5 mg%, Hb 5.7 mg%
c. Glomerulonephritis akut
e. Sindroma nefrotik
7. Seorang bayi berusia 1 bulan, dibawa ibunya berobat karena demam sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai intake ASI kurang, kadang muntah. Pada PF anak terlihat lemas, suhu badan nya
39,6C, lain-lain dalam batas normal.
a. Staphylococcus sp.
b. Streptococcus sp.
c. Proteus sp.
d. Pseudomonas sp.
e. Escherichia coli
8. Seorang anak dibawa ibunya berobat ke puskesmas dengan keluhan wajah sembab. Setelah
dilakukan beberapa pemeriksaan oleh dokter, anak tersebut didiagnosa menderita sindrom
nefrotik. Bagaimana tatalaksana yang benar pada anak diatas?
10. Seorang bayi berusia 1 bulan, dibawa ibunya berobat karena demam sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai intake ASI kurang, kadang muntah. Pada PF anak terlihat lemas, suhu badan nya
39.6 C, lain-lain dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang apakah yang harus dilakukan pada
bayi ini untuk dapat menentukan diagnose?
a. Darah rutin
b. Elektrolit darah
11. Sebuah keluarga yang terdiri dari 5 orang, kakek, nenek, ayah, ibu dan anaknya yang berumur 5
tahun pergi umroh ke tanah suci. Manakah yang paling beresiko mengalami kekurangan cairan?
a. Kakek
b. Nenek
c. Ayah
d. Ibu
e. Anak
12. Seorang anak berusia 2 tahun, dibawa ibunya ke UGD RS dengan keluhan muntah muntah terus,
disertai buang air besar sejak 2 hari yang lalu. Ibu nya mengatakan anak sudah sejak kemarin
belum BAK. Pada pemeriksaan fisik, anak tampak lemas, mata cekung, bibir nya kering dan
napas nya cepat dalam, kaki tangan dingin.
Setelah dilakukan tatalaksana awal, kondisi anak membaik, namun KU masih lemas dan perut
kembung. Pada auskultasi abdomen, didapatkan peristaltic usus menurun. Apakah penyebab
yang paling mungkin kondisi anak ini?
c. Hyponatremia
d. Hypokalemia
e. Hipokalsemia
13. Seorang anak berusia 2 tahun, dibawa ibunya ke UGD RS dengan keluhan muntah muntah terus,
disertai buang air besar sejak 2 hari yang lalu. Ibu nya mengatakan anak sudah sejak kemarin
belum BAK. Pada pemeriksaan fisik, anak tampak lemas, mata cekung, bibir nya kering dan
napas nya cepat dalam, kaki tangan dingin.
14. Seorang anak berusia 2 tahun, dibawa ibunya ke UGD RS dengan keluhan muntah muntah terus,
disertai buang air besar sejak 2 hari yang lalu. Ibu nya mengatakan anak sudah sejak kemarin
belum BAK. Pada pemeriksaan fisik, anak tampak lemas, mata cekung, bibir nya kering dan
napas nya cepat dalam, kaki tangan dingin.
Apakah penyebab yang paling mungkin belum BAK pada kasus di atas?
16. Seorang anak berusia 8 tahun, datang berobat dibawa ibunya dengan keluhan kepala pusing
sejak 3 hari yang lalu. Ibunya mengatakan anaknya tampak lesu, selera makan berkurang karena
mual, yang disertai demam ringan. Pada pemeriksaan fisik, kedua mata anak tampak sembab,
suhu 37.6C, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, TD 150/100 mmHg, lain-lain dalam batas normal.
Hasil pemeriksaan laboratorium: Urin: lekosit 10-15/LPB eritrosit > 100/LPB Darah: ureum 65
mg% kreatinin 1,5 mg%, kalium 5,5 mEq/L, natrium 150 mEq/L, albumin 4,5 mg %
17. Seorang anak berusia 8 tahun, datang berobat dibawa ibunya dengan keluhan kepala pusing
sejak 3 hari yang lalu. Ibunya mengatakan anaknya tampak lesu, selera makan berkurang karena
mual, yang disertai demam ringan. Pada pemeriksaan fisik, kedua mata anak tampak sembab,
suhu 37.6C, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, TD 150/100 mmHg, lain-lain dalam batas normal.
Hasil pemeriksaan laboratorium: Urin: lekosit 10-15/LPB eritrosit > 100/LPB Darah: ureum 65
mg% kreatinin 1,5 mg%, kalium 5,5 mEq/L, natrium 150 mEq/L, albumin 4,5 mg %
a. Udem anasarca
b. Thrombosis
c. Pielonefritis
d. Hipotensi
e. Kejang
18. Seorang anak berusia 8 tahun, datang berobat dibawa ibunya dengan keluhan kepala pusing
sejak 3 hari yang lalu. Ibunya mengatakan anaknya tampak lesu, selera makan berkurang karena
mual, yang disertai demam ringan. Pada pemeriksaan fisik, kedua mata anak tampak sembab,
suhu 37.6C, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, TD 150/100 mmHg, lain-lain dalam batas normal.
Hasil pemeriksaan laboratorium: Urin: lekosit 10-15/LPB eritrosit > 100/LPB Darah: ureum 65
mg% kreatinin 1,5 mg%, kalium 5,5 mEq/L, natrium 150 mEq/L, albumin 4,5 mg %
d. Udem
e. Hematuria
19. Seorang anak berusia 8 tahun, datang berobat dibawa ibunya dengan keluhan kepala pusing
sejak 3 hari yang lalu. Ibunya mengatakan anaknya tampak lesu, selera makan berkurang karena
mual, yang disertai demam ringan. Pada pemeriksaan fisik, kedua mata anak tampak sembab,
suhu 37.6C, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, TD 150/100 mmHg, lain-lain dalam batas normal.
Hasil pemeriksaan laboratorium: Urin: lekosit 10-15/LPB eritrosit > 100/LPB Darah: ureum 65
mg% kreatinin 1,5 mg%, kalium 5,5 mEq/L, natrium 150 mEq/L, albumin 4,5 mg %
b. Glomerulonephritis akut
c. Glomerulonephritis kronik
d. Sindroma nefrotik
e. Pielonefritis
20. Seorang anak berusia 8 tahun, datang berobat dibawa ibunya dengn keluhan kepala pusing sejak
3 hari yang lalu. Ibunya mengatakan anaknya tampak lesu, selera makan berkurang karena mual,
yang disertai demam ringan. Pada pemeriksaan fisik, kedua mata anak tampak sembab, suhu
37.6C, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, TD 150/100mmHg, lain-lain dalam batas normal
Apakah penyebab yang paling mungkin kepala pusing pada anak diatas?
a. Demam
21. Seorang bayi berusia 1 bulan, dibawa ibunya berobat karena demam sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai intake ASI kurang, kadang muntah. Pada PF anak terlihat lemas, suhu badannya
39.6C, lain-lain dalam batas normal. Hasil lab lekosit darah 19500, trombosit 206.000. leukosit
urin 30-40/LPB, eritrosit 10-15/LPB. Elektrolit darah normal.
b. Glomerulonephritis akut
c. Glomerulonephritis kronik
d. Sindrom nefrotik
e. Pielonefritis
22. Seorang perempuan usia 67 tahun, datang ke poliklinik, dengan keluhan urin pasien berwarna
keruh. Pasien pengguna kateter urin yang terpasang karena pasien adalah seorang pasien tirah
baring paska stroke dengan kelumpuhan esktremitas sesisi. Keluhan seperti ini sudah dialami 2
kali dalam 2 bulan terakhir ini. Pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nadi = 90x/menit, tekanan darah 140/90 mmHg, pernapasan
24x/menit dan suhu 37,8C. terdapat nyeri tekan daerah suprapubic. Dokter membuat diagnosis
kerja sistitis dengan komplikasi.
Bakteri tersering penyebab infeksi traktus urinarius pada kasus di atas adalah:
a. Staphylococcus aureus
b. Proteus mirabilis
c. Pseudomonas aeruginosa
d. Escherichia coli
e. Neisseria gonorhoeae
23. Seorang perempuan usia 67 tahun, datang ke poliklinik, dengan keluhan urin pasien berwarna
keruh. Pasien pengguna kateter urin yang terpasang karena pasien adalah seorang pasien tirah
baring paska stroke dengan kelumpuhan esktremitas sesisi. Keluhan seperti ini sudah dialami 2
kali dalam 2 bulan terakhir ini. Pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nadi = 90x/menit, tekanan darah 140/90 mmHg, pernapasan
24x/menit dan suhu 37,8C. terdapat nyeri tekan daerah suprapubic. Dokter membuat diagnosis
kerja sistitis dengan komplikasi.
c. Intravena pielografi
24. Seorang laki laki usia 79 tahun, datang ke poliklinik, dengan keluhan urin pasien berwarna keruh.
Pasien pengguna kateter urin yang terpasang karena pasien mempunyai riwayat tirah baring
lama karena kelumpuhan ekstremitas. Keluhan seperti ini sudah dialami 2 kali dalam 2 bulan
terakhir ini. Pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nadi=90x/menit, tekanan darah 140/90mmHg, pernapasan 24x/menit dan suhu
37,8C. terdapat nyeri tekan daerah suprapubic. Dokter membuat diagnosis kerja sistitis dengan
komplikasi.
Bila pada kasus diatas pemeriksaan urin kateter ditemukan 3 macam bakteri, apakah
kemungkinan penyebabnya?
25. Seorang laki laki usia 79 tahun, datang ke poliklinik, dengan keluhan urin pasien berwarna keruh.
Pasien pengguna kateter urin yang terpasang karena pasien mempunyai riwayat tirah baring
lama karena kelumpuhan ekstremitas. Keluhan seperti ini sudah dialami 2 kali dalam 2 bulan
terakhir ini. Pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nadi=90x/menit, tekanan darah 140/90mmHg, pernapasan 24x/menit dan suhu
37,8C. terdapat nyeri tekan daerah suprapubic. Dokter membuat diagnosis kerja sistitis dengan
komplikasi.
Apakah kemungkinan penyulit yang paling sering terjadi pada kasus infeksi traktus urinarius di
atas?
26. Seorang laki laki usia 79 tahun, datang ke poliklinik, dengan keluhan urin pasien berwarna keruh.
Pasien pengguna kateter urin yang terpasang karena pasien mempunyai riwayat tirah baring
lama karena kelumpuhan ekstremitas. Keluhan seperti ini sudah dialami 2 kali dalam 2 bulan
terakhir ini. Pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nadi=90x/menit, tekanan darah 140/90mmHg, pernapasan 24x/menit dan suhu
37,8C. terdapat nyeri tekan daerah suprapubic. Dokter membuat diagnosis kerja sistitis dengan
komplikasi.
Bila hasil kultur urin kateter ditemukan bakteri yaitu pseudomonas aeruginosa dengan jumlah
koloni 10000 CFU/ml, apakah interpretasi hasil kultur tersebut?
27. Seorang laki laki usia 79 tahun, datang ke poliklinik, dengan keluhan urin pasien berwarna keruh.
Pasien pengguna kateter urin yang terpasang karena pasien mempunyai riwayat tirah baring
lama karena kelumpuhan ekstremitas. Keluhan seperti ini sudah dialami 2 kali dalam 2 bulan
terakhir ini. Pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nadi=90x/menit, tekanan darah 140/90mmHg, pernapasan 24x/menit dan suhu
37,8C. terdapat nyeri tekan daerah suprapubic. Dokter membuat diagnosis kerja sistitis dengan
komplikasi.
Kemungkinan paling besar untuk rute infeksi yang terjadi pada pasien di atas adalah?
e. Infeksi descending
28. Seorang laki laki usia 79 tahun, datang ke poliklinik, dengan keluhan urin pasien berwarna keruh.
Pasien pengguna kateter urin yang terpasang karena pasien mempunyai riwayat tirah baring
lama karena kelumpuhan ekstremitas. Keluhan seperti ini sudah dialami 2 kali dalam 2 bulan
terakhir ini. Pasien belum pernah berobat ke dokter sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nadi=90x/menit, tekanan darah 140/90mmHg, pernapasan 24x/menit dan suhu
37,8C. terdapat nyeri tekan daerah suprapubic. Dokter membuat diagnosis kerja sistitis dengan
komplikasi.
Bila pasien di atas dilakukan kultur urin segar dari specimen urin cathether, maka hasil kultur
urin yang bermakna menyatakan infeksi bila:
29. Seorang laki-laki, usia 50 tahun, tinggi badan 162cm, berat badan 40 kg datang dengan keluhan
lemas, napsu makan menurun, mata berkunang-kunang, BAK berwarna merah, mual sampai
muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan conjunctiva pucat. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan klirens kreatinin 15 ml/menit, Hb 8,5 gr/Dl, ureum 200g/dl, trigliserida 300 g/dl
Pada kasus di atas harus diberikan asupan energi yang cukup agar:
e. Nitrogen yang terdapat dalam produk sisa hasil ekskresi ginjal bisa menurun
30. Seorang laki-laki, usia 50 tahun, tinggi badan 162cm, berat badan 40 kg datang dengan keluhan
lemas, napsu makan menurun, mata berkunang-kunang, BAK berwarna merah, mual sampai
muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan conjunctiva pucat. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan klirens kreatinin 15 ml/menit, Hb 8,5 gr/Dl, ureum 200g/dl, trigliserida 300 g/dl
Untuk memperbaiki hilangnya napsu makan pada penderta ini, dianjurkan untuk:
31. Seorang laki-laki, usia 50 tahun, tinggi badan 162cm, berat badan 40 kg datang dengan keluhan
lemas, napsu makan menurun, mata berkunang-kunang, BAK berwarna merah, mual sampai
muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan conjunctiva pucat. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan klirens kreatinin 15 ml/menit, Hb 8,5 gr/Dl, ureum 200g/dl, trigliserida 300 g/dl
32. Seorang anak perempuan berusia 10 tahun dibawa ke IGD karena sesak nafas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37.7C, nadi 120x/menit, frekuensi nafas 26x/menit, TD
110/70 mmHg. Terdapat edema anasarca, fremitus taktil paru kanan berkurang, pemeriksaan
shifting dullness dan undulasi menunjukkan hasil positif, scrotal edema positif. Pemeriksaan
laboratorium Hb 8 g/Dl, Leukosit 8000/Ul, led 40mm/jam, kadar albumin 1.0 mg/Dl. Kadar
kolesterol 430 mg/Dl. Urinalisis oval fat bodies (+), silinder berbutir 4-6/lpk
a. Protein 1,2 g/kgBB/hari ditambah protein yang hasil melalui urin selam 24 jam
b. Protein 1,5 g/kgBB/hari ditambah protein yang hilang melalui urin selam 24 jam
c. Protein 0,8 g/kgBB/hari ditambah protein yang hilang melalui urin selam 24 jam
d. Protein 1g/kgBB/hari ditambah protein yang hilang melalui urin selam 24 jam
e. Protein 0,4g/kgBB/hari ditambah protein yan hilang melalui urin selam 24 jam
33. Seorang anak perempuan berusia 10 tahun dibawa ke IGD karena sesak nafas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37.7C, nadi 120x/menit, frekuensi nafas 26x/menit, TD
110/70 mmHg. Terdapat edema anasarca, fremitus taktil paru kanan berkurang, pemeriksaan
shifting dullness dan undulasi menunjukkan hasil positif, scrotal edema positif. Pemeriksaan
laboratorium Hb 8 g/Dl, Leukosit 8000/Ul, led 40mm/jam, kadar albumin 1.0 mg/Dl. Kadar
kolesterol 430 mg/Dl. Urinalisis oval fat bodies (+), silinder berbutir 4-6/lpk
a. Hiperaldosteroniemia berat
b. Hipertensi berat
c. Hipoglobulinemia berat
e. Hemolysis
34. Glucosuria dapat terjadi pada keadaan/penyakit dimana kadar glukosa darah dalam batas
normal. Pada penyakit apakah dapat terjadi keadaan tersebut diatas?
a. Diabetes insipidus
b. Diabetes melitus
c. Sindrom nefrotik
d. Hipertiroidisme
e. Diabetes renal
a. Ph
b. Protein
c. Glukosa
d. Bilirubin
e. Sedimen urin
36. Apakah yang termasuk dalam unsur anorganik sedimen urin dibawah ini?
a. Epitel
b. Eritrosit
c. Leukosit
d. Silinder berbutir
a. Urin segar
b. Urin sewaktu
c. Urin 24 jam
38. Seorang ibu 35 tahun datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Pada
pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang Hb 13 g/dl, ht 38%, leukosit
5000/Ul, Trombosit 250000/Ul, urinalisis rutin dalam bas normal, kadar kreatinin darah dalam
batas normal, kadar ureum darah normal, GFR 91 ml/menit, dan melakukan test pemekatan
ginjal. Apakah kemungkinan besar hasil tes pemekatan ginjal pada kasus diatas?
39. Seorang laki-laki 44 tahun datang berobat dengan BAK yang sering menjadi kemerahan. Dokter
melakukan USG dan didapatkan masa yang padat pada bagian bawah ginjalnya. Dilakukan
biopsy massa tersebut. Pada biopsy didapatkan sel pyelum yang mulai berdegenerasi anaplastic
intinya. Apakah penyakit pasien laki laki ini?
c. Hypernephroma
d. Nephroblastoma
e. Willm’s tumor
40. Seorang laki laki 54 tahun datang berobat dengan teraba benjolan dengan teraba benjolan pada
perut kanan, BAK kadang menjadi kemerahan. Dokter melakukan USG dan didapatkan masa
yang pada pada perut kanan nya. Dilakukan biopsy massa tersebut. Apa yang paling mungkin
ada pada biopsy pasien laki-laki ini? (MESTINYA JAWABAN NYA CLEAR CELL)
d. Sel epiteloid
e. Sel epiteloid
41. Seorang laki laki 42 tahun datang berobat dengan keluhan nyeri pinggang kanan, tidak ada
penurunan BB dan kadang kencing agak kemerehan, terdapat nyeri ketuk sudut costovertebera
dextra. Pada pemeriksaan urine ada kristal oksalat.
e. Polykistic kidney
42. Seorang laki laki 46 tahun datang berobat dengan keluhan nyeri pinggang kiri menjalar
keabdomen quadran kiri atas, tidak ada penurunan BB tapi kadang kencing keruh kemerahan.
Terdapat nyeri tekan sudut costovertebral kiri tapi tak ada demam. Pada pemeriksaan fisik
balotement ginjal kiri positif. Urine ada kristal asam urat.
43. Seorang perempuan 21 tahun sangat gemuk/obese. Diet dengan ketat hanya makan 1 apel/hari,
termasuk sedikit minum. Ditemukan pingsan dikamar kostnya oleh teman nya setelah lebih 24
jam. Tensi sangat rendah dan coma. Tidak ada urine selama waktu pingsan/coma pada
tempatnya terkapar.
a. Glomerulus necrosis
e. Hypersellularity glomerulus
44. Seorang laki-laki 50 tahun menderita tekanan darah tinggi sudah 15 tahun tetapi tidak
terkontrol dengan baik dari 1 minggu terakhir BAK menjadi sedikit dan mulai bengkak kedua kaki
dan kemudian cepat menjalar ke perut. Dokter menduga mulai ada kelainan pada ginjal laki-laki
ini. Apa kelainan PA ginjal laki-laki ini yang khas?
a. Hypercellularity
45. Seorang laki-laki 58 tahun ke dokter karena bengkak seluruh badan, cepat Lelah, mual dan BAK
sedikit, keruh dan berbusa. Gejala ini sudah berjalan 6 tahun tapi hilang timbul. Dokter menduga
pasien terkena penyakit ginjal. Dilakukan USG ginjal dan didapatkan banyak rongga besar kecil
pada kedua parencym renis. Apa kelainan PA pasien ini?
a. Cresentic glomerulus
b. Hypersellularity glomerulus
46. Seoran laki-laki 23 tahun kedokter karena cepat Lelah, mual dari BAK sedikit. Gejala ini sudah
berjalan 3+ tahun tapi hilang timbul. Dokter menduga pasien terkena penyakit ginjal yang
ringan. Dilakukan USG (tidak ada kelainan) dan biopsy. Apa kelainan PA pada pasien ini?
c. Hypersellularity glomerulus
47. Seorang laki-laki 38 tahun ke dokter karena bengkak seluruh badan, cepat Lelah, mual dan BAK
sedikit, cokelat….., berjalan 5 tahun tapi hilang timbul. Muka ada gambaran merah pada kedua
pipi 1 tahun terakhir. Dokter menduga penyakit ginjal kronik stadium akhir. Disarankan untuk
dilakukan biopsy ginjal
a. Necrosis glomerulus
b. Hypercellularity glomerulus
48. Seorang laki-laki 13 tahun dibawa orang tuanya kedokter karena bengkak seluruh badan dan
BAK merah cokelat. Anak ini sering korengan kulitnya. Dokter menduga anak ini terkena
penyakit ginjal hypersensitivity. Apa kelainan PA ginjal anak ini?
c. Hypersellularity glomerulus
e. Necrosis glomerulus
49. Tumor ginjal yang tumbuhnya didalam sistim pelviokalises adalah:
a. Willm’s tumor
b. Renal cell ca
c. Transisional cell ca
d. Angiomyolipoma
e. Myolipoma
50. Pemeriksaan USG renal seorang laki-laki 50 tahun didapatkan gambaran sebagai berikut:
51. Seorang wanita usia 60 tahun diketahui menderita hipertensi dan diabetes tidak terkontrol
selama kurang lebih 10 tahun, pada pemeriksaan fisik, didapatkan konjungtiva anemis.
Kemudian dilakukan pemeriksaan USG renal didapatkan hasil sebagai berikut:
Apakah interpretasi dan kemungkinan diagnosis dari pasien tersebut:
c. Ginjal mengecil, diferensiasi korteks dan medulla suram, korteks tampak memadat dx
chronic kidney disease
52. Seorang laki-laki usia 50 tahun dengan keluhan nyeri pinggang kiri. Kemudian dilakukan
pemeriksaan USG ginjal. Didapatkan hasil sebagai berikut
a. Willm’s tumor
c. Adenomyolipoma
e. Ektopik kidney
54. Seorang laki-laki 18 tahun datang ke UGD RS karena tidak buang air kecil sejak pagi-sore. Pasien
juga mengeluh sakit kepala bagian belakang, tengkuk terasa tegang. TD 150/100 mmHg. Nadi :
100x/menit RR: 28x/menit t : 36 C. PF dbN. Darah : creatinin 5,2 mg/dl. Urinalisa sedimen eritrosit
15-20 leukosit 15-20 protein ++.
Apakah diagnosis kerja pasien tsb ?
a. Nefritis Lupus
b. Sindrom nefrotik
c. Sindrom Nefritik
d. Focal Segmental Glomerulosklerosis
e. Rapidly Streptococcal Gromerulonephritis
55. Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri menjalar ke testis kiri. Pasien
sering mengkonsumsi jeroan , menyukai kambing guling dan seafood. Pasien juga berulang kali
nyeri sendi pangkal ibu jari kaki kanan hilang timbul hingga memerah dan muncul benjolan keras
pada sendi tsb. PF nyeri ketok CVA kiri +.
Apakah pemeriksaan yang kemungkinan menunjukkan hasil negatif untuk pasien tsb?
a. IVP
b. USG
c. Foto polos abdomen
d. Retrograde Pyelografi
e. CT-scan abdomen pelvis
56. Seorang perempuan 35 tahun mengeluh kesemutan, lemas, sering keram, baal-baal atau hilang
rasa perabaan pada kedua tangan dan kakinya sejak 1 bulan lalu. Pasien baru saja menjalani
operasi tiroidektomi total karena keganasan tiroid. TD 100/60 mmHG, nadi: 60x/menit, RR:
20x/menit, T:36C carpopedal spasm +.
Apakah terapi yang tepat pada pasien tsb?
57. Seorang perempuan 35 tahun datang dengan keluhan kencing berpasir sejak 1 bulan lalu. Sekitar
3 bulan lalu pernah keluar batu saat berkemih dengan nyeri kolik perut 1-2 hari sebelumnya. Ayah
pasien juga sering bermasalah dengan batu saluran kemih. TB: 155 cm BB *0kg. Td: 110/70 mmHg,
N: 80, RR: 20, T:36c, PF: dbN.
Bagaimana pencegahan kekambuhan yang diberikan pada pasien?
58. Pada pasien yang mengalami gagal ginjal akut ec. Rhabdomyolisis.
Apakah kelainan biokimiawi yang dapat ditemukan?
59. Seorang laki-laki 50 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan Mual, wajah memerah, sakit
kepala, lemas, sejak 1 hari yang lalu. Pasien sudah menderita gagal ginjal sejak 1 tahun terakhir
namun masih menolak mencuci darah. Kemarin pasien merasa nyeri ulu hati dan minum obat
antasida yang dibeli di warung. Pada PF di temukan TD: 100/60mmHg, Nadi: 56x/menit, RR:
20x/menit, t: 36C, refleks tendon menurun pada ektremitas atas maupun bawah.
Apakah diagnosis kerja yang tepat pada pasien tsb di atas?
a. hipokalsemia
b. hiperkalsemia
c. hiperfosfatemia
d. hipomagnesemia
e. hipermagnesemia
60. Seorang laki-laki 40 tahun datang ke UGD karena tidak bisa BAK sejak 1 hari yang lalu. Pasien
mengeluh tidak lancar BAK sejak 1 bulan terakhir. Bila pasien berkemih sambil miring ke kiri
kadang berkemih bisa lancar kembali. Namun sejak satu hari yang lalu pasien tidak bisa lagi
berkemih walaupun sudah berusaha miring ke kiri dan ke kanan.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tsb?
a. batu pyelum
b. Nefrolithiasis
c. Batu Staghorn
d. Vesicolithiasis
e. Batu ureter dextra
61. Seorang laki” 80 tahun dibawa keluarga nya ke UGD, karena penurunan kesadaran sejak 6 jam
yang lalu. Menurut keluarga, 3 hari sebelum masuk RS, pasien mengalami diare, frek 5-9x/hari,
kuning cair, disertai mual dan penurunan nafsu makan. Tidak ada demam, sesak nafas dan sakit
kepala. Pasien sebelumnya menolak untuk berobat dan hanya banyak meminum air putih
dirumahnya. 6 jam sebelum masuk RS pasien semakin lemas, memanjang waktu tidurnya, dan
sulit di bangunkan. Keluhan diare saat di bawa ke RS sudah membaik, BAB sudah padat, 1x sehari.
Tidak ada riwayat trauma. Pada Pf: Tampak sakit berat, stupor, TD: 120/70 mmHG, FN: 90x/menit,
FP: 20x/menit, T: 36 C, Pupil : isokor 3mm/3mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung (+),
thoraks: dalam batas normal, Abdomen : perut datar, normoaktif/ normoperistaltik , turgor
menurun, ekstremitas: refleks fisiologis dan batas normal lab: NA 115 mEq/L, K: 3.5 mEq/L , GDS
: 130mg/dl, darah lengkap : Normal, CREA: normal, Ureum: 33 mg/dl, SGPT dan SGOT : normal,
AGD : TH 7.4, HCO3 : 24, Pco2 : 40 mmHg, PO2 : 94 mmHg, Fecalicis : belum ada spesimen, CT
SCAN cranial non contras : normal
Apakah klasifikasi kelainan dari pasien diatas:
62. Seorang laki” 80 tahun dibawa keluarga nya ke UGD, karena penurunan kesadaran sejak 6 jam
yang lalu. Menurut keluarga, 3 hari sebelum masuk RS, pasien mengalami diare, frek 5-9x/hari,
kuning cair, disertai mual dan penurunan nafsu makan. Tidak ada demam, sesak nafas dan sakit
kepala. Pasien sebelumnya menolak untuk berobat dan hanya banyak meminum air putih
dirumahnya. 6 jam sebelum masuk RS pasien semakin lemas, memanjang waktu tidurnya, dan
sulit di bangunkan. Keluhan diare saat di bawa ke RS sudah membaik, BAB sudah padat, 1x sehari.
Tidak ada riwayat trauma. Pada Pf: Tampak sakit berat, stupor, TD: 120/70 mmHG, FN: 90x/menit,
FP: 20x/menit, T: 36 C, Pupil : isokor 3mm/3mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung (+),
thoraks: dalam batas normal, Abdomen : perut datar, normoaktif/ normoperistaltik , turgor
menurun, ekstremitas: refleks fisiologis dan batas normal lab: NA 115 mEq/L, K: 3.5 mEq/L , GDS
: 130mg/dl, darah lengkap : Normal, CREA: normal, Ureum: 33 mg/dl, SGPT dan SGOT : normal,
AGD : TH 7.4, HCO3 : 24, Pco2 : 40 mmHg, PO2 : 94 mmHg, Fecalicis : belum ada spesimen, CT
SCAN cranial non contras : normal.
Apakah terapi inisial yang tepat dan rasional pada pasien diatas?
a. terapi secara cepat, infus NaCl 3% 1-2cc/kg/jam, monitor serum Na ketat, koreksi maks 8-12
meq/L dalam 24 pam pertama
b. terapi secara cepat, infus NaCl 3% 1-2cc/kg/jam, monitor serum Na ketat, koreksi maks 6
meq/L dalam 24 pam pertama
c. terapi secara cepat, infus NaCl 0,9% 1-2cc/kg/jam, monitor serum Na ketat, koreksi maks 8-
12 meq/L dalam 24 pam pertama
d. terapi secara cepat, infus NaCl 0,9% 1-2cc/kg/jam, monitor serum Na ketat, koreksi maks 6
meq/L dalam 24 pam pertama
e. terapi secara cepat, bolus IV 150cc NaCl 0,9% dengan target kenaikkan Na 2 meq/L, dapat
diulang 3x, monitor Na tiap 20 menit.
63. Seorang laki-laki 60 tahun datang ke poliklinik untuk cek up dengan membawa hasil lab. Saat ini
keluhan pasien hanya sering merasa kesemutan pada ujung-ujung jari kaki dan tangan. Riwayat
penyakit DM 30 tahun dengan obat Metformin 500mg 3x1 diminum teratur namun tidak kontrol
ke dokter secara rutin. PF TTV normal. BB 70kg, ektremitas: sensitifitas menurun pada ujung-ujung
jari & telapak kaki dan tangan. Lab. Hba1c 10%, crea 2.9 mg / dl.
Apakah komplikasi yang signifikan dan mungkin timbul pada penggunaan obat DM pada
kasus/penyakit diatas?
a. hiperkalemia
b. asidosis laktat
c. neuropati perifer
d. hiperglikemia
e. ketoasidosis
64. Seorang laki-laki 56 tahun dengan kelainan peripheral vascular disease dan ischemic heart disease
sebelumnya mendapat amlodipine dan HCT untuk kontrol tekanan darah tinggi. 1 minggu lalu
karena tekanan darahnya tidak terkontrol, dokter menambahkan terapi Ramipril. Saat ini pasien
datang membawa hasil laboratorium yang menunjukkan kelainan gagal ginjal akut.
Apakah ada penyebab yang paling mungkin dari kelainan diatas?
A. hipovolemia
B. gagal jantung
C. stenosis arteri renalis
D. kerusakan dari efek hipotensi
E. glomerulonefritis
65. Seorang wanita 68 tahun datang dengan keluhan demam sejak 2 hari lalu. Demam yang dirasakan
pasien kadang disertai menggigil. Keluhan juga disertai nyeri berkemih, perasaan tidak nyaman
pada perut bagian bawah, peningkatan frekuensi berkemih, dan warna urin keruh. pasien
memiliki riwayat DM sejak 10 tahun lalu dengan obat metformin 2x1g. Pasien tidak menikah dan
tidak ada riwayat kontak seksual sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik: tampak sakit berat. TD
120/70, FN 88x/mnt, FP 18x/mnt, T 39 C. pemeriksaan abdomen: (+) nyeri tekan langsung, regio
suprapubik. Laboratorium: GDs 120mg / dL, Hba1c 6.8%, kreatinin 0,8 mg / dL, urinalisis: leukosit
50/lpb, protein (-), darah (-), silinder(-).
Apakah rekomendasi manajemen kasus diatas yang tepat?
66. Seorang laki” 80 tahun dibawa keluarga nya ke UGD, karena penurunan kesadaran sejak 6 jam
yang lalu. Menurut keluarga, 3 hari sebelum masuk RS, pasien mengalami diare, frek 5-9x/hari,
kuning cair, disertai mual dan penurunan nafsu makan. Tidak ada demam, sesak nafas dan sakit
kepala. Pasien sebelumnya menolak untuk berobat dan hanya banyak meminum air putih
dirumahnya. 6 jam sebelum masuk RS pasien semakin lemas, memanjang waktu tidurnya, dan
sulit di bangunkan. Keluhan diare saat di bawa ke RS sudah membaik, BAB sudah padat, 1x sehari.
Tidak ada riwayat trauma. Pada Pf: Tampak sakit berat, stupor, TD: 120/70 mmHG, FN: 90x/menit,
FP: 20x/menit, T: 36 C, Pupil : isokor 3mm/3mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung (+),
thoraks: dalam batas normal, Abdomen : perut datar, normoaktif/ normoperistaltik , turgor
menurun, ekstremitas: refleks fisiologis dan batas normal lab: NA 115 mEq/L, K: 3.5 mEq/L , GDS
: 130mg/dl, darah lengkap : Normal, CREA: normal, Ureum: 33 mg/dl, SGPT dan SGOT : normal,
AGD : TH 7.4, HCO3 : 24, Pco2 : 40 mmHg, PO2 : 94 mmHg, Fecalicis : belum ada spesimen, CT
SCAN cranial non contras : normal.
Berapakah hitung osmolalitas serum pasien tersebut?
A. 229 mmol/kg
B. 249 mmol/kg
C. 268 mmol/kg
D. 289 mmol / kg
67. Seorang wanita 60 tahun datang dengan keluhan nyeri saat berkemih sejak 2 hari lalu. Keluhan
juga disertai rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah dan peningkatan frekuensi berkemih.
Tidak ada demam, warna urin agak keruh. Pasien memiliki riwayat DM sejak 10 tahun lalu dengan
obat metformin 500mg 3x1 tablet. Pasien tidak menikah dan tidak ada riwayat kontak seksual
sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik : TD 120/70, FN 88x/menit, FP 18x/mnt, T37c. pemeriksaan
abdomen: (+) nyeri tekan langsung, regio suprapubik. Laboratorium GDs 250mg/dL, Hba1c 9%,
kreatinin 0,8mg/dL. Urinalisis: leukosit 50/lpb, protein (-), darah (-), Silinder (-).
Apakah diagnosis dari pasien diatas?
68. Seorang laki-laki 60 tahun datang ke poliklinik untuk cek up dengan membawa hasil lab. Saat ini
keluhan pasien hanya sering merasa kesemutan pada ujung-ujung jari kaki dan tangan. Riwayat
penyakit DM 30 tahun dengan obat metformin 500mg 3x1 diminum teratur namun tidak kontrol
ke dokter secara rutin. PF TTV normal. BB 70kg, ektremitas: sensitifitas menurun pada ujung-ujung
jari & telapak kaki dan tangan, Lab: Hba1c 10%, crea 2.9 mg / dl.
Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien diatas? (STAGING CKD DIDASARKAN PADA GFR)
69. seorang laki-laki 60 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kencing semakin berkurang sejak
1 bulan terakhir. Pasien diketahui diabetes melitus sejak 5 tahun yang lalu, tidak kontrol teratur
karena rumah jauh dari puskesmas. PF TD 140/90 mmHg, N: 88x/menit, RR: 24x/menit, t 36 C.
Head to toe dalam batas normal, GDs 280 mg / dL, creatinine 3 mg / dL. Urinalisa sedimen eritrosit
10-15, leukosit 10-15, protein +.
Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut?
A. CKD stadium V
B. Nefropati diabetik
C. Gagal ginjal akuf
D. Akut kidney injury
E. Glomerulonefritis akut
70. seorang laki-laki usia 68 tahun datang dengan keluhan lemas sejak 1 minggu terakhir. Tidak ada
demam, batuk, pilek, sakit perut dan sakit berkemih. Pasien sebelumnya menderita hipertensi
dan rutin meminum obat namun tidak ingat namanya. Pada PF hasil TD 120/70, FN 80x / menit,
FP 18x / mnt, T 36,8 C,pemeriksaan jantung, paru dan abdomen dalam batas normal. Lab Hb 12
Ht 36%. Leukosit 6000 / ul. Trombosit 280.000 / uL, Na 125, K 3.8
Apakah mekanisme kerja obat yang paling sering menyebabkan kelainan diatas?
71. seorang perempuan 21 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhaan bengkak pada kelopak
mata pada pagi hari menghilang pada siang sejak 2 minggu lalu. Seminggu terakhir perut mulai
membuncit dan kaki bengkak. pasien juga mengeluh kencing semakin berkurang. Pemeriksaan
fisik: tampak sakit sedang, compos mentis, tekanan darah 150/90 mmHg, denyut nadi
100x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, temperatur 36 c, oedem palpebral +/+, penut buncit
shifting dullness +, oedem tungkai +/+, urinalisa protein +++, sedimen eritrosit 20-25 LPB, leukosit
15-20/LPB. Hb 9 g/dl Ht 36% lekosit 3000 trombosit 100.000 Ureum 90 creatinin 2,3 ANA 1/1000
pola speckled, anti ds DNA 200
Apakah diagnosis pasien di atas?
a. lupus nefritis
b. microscopic polyangitis
c. Goodpasture syndrome
d. Wegener granulomatosis
e. mesangiocapilary glomerulonephritis
72. 19. Seorang laki-laki usia 68 tahun datang dengan keluhan lemas sejak 1 minggu terakhir. Tidak
ada demam, batuk, pilek, sakit perut dan sakit berkemih. Pasien sebelumnya menderita hipertensi
dan rutin meminum obat namun tidak ingat namanya. Pada PF hasil TD 120/70, FN 80x / menit,
FP 18x / mnt, T 36,8 C pemeriksaan jantung, paru dan abdomen dalam batas normal. Lab Hb 12
Ht 36%. Leukosit 6000 / ul. Trombosit 280.000 / uL, Na 125, K 3.8
apakah obat yang paling sering menyebabkan kelainan di atas?
a. thiazide
b. furosemide
c. spironolakton
d. bumetamide
e. amiloride
73. wanita 57 th menderita ISK. hasil yg pemeriksaan laboratorium yang paling sesuai?
d.
e.
75. batu apa yg tidak bisa terlihat pada foto polos abdomen?
d. batu struvite
a. batu urat
b. batu oksalat
c. batu sistin
d. batu struvit
e. batu hyaline
77. apakah jenis batu yg disebabkan oleh infeksi kronik saluran kemih
b. batu oksalat
c. batu struvit
d. batu sistin
e. batu xanthin
C. Batu oksalat
E. Batu sistin
A. Ewsl
B. Urs...
C. Konsevatif
80. Berikut adalah pemeriksaan penunjang yang dapat dipakai untuk mendeteksi batu saluran
kemih dan relatif cepat digunakan:
A. USG
B. MRI
C. BNO
D. CT UROGRAPHY
E. CT dengan kontras
81. Na 115, K 3.5, GDS 130, ureum 33, ph 7.4, HCO3 24, pCO2 40, pO2 90. Berapa osmolalitas nya?
249 osmolalitas
82. Perempuan 60 th dtg dgn keluhan nyeri berkemih sejak 2 hr yll. keluhan disertai rasa rdk
nyaman perut bwh dan peningkatan frek berkemih. tdk ad demam, urin agak keruh. ad riwayat
dm 10 th, minum obat metformin 500 mg 3x1 tab. pasien tdk menikah dan tdk ad riwayat
berhubungan seksual. pf: nyeri tekan suprapubik +. lab: gds 250, hba1c 9%, creatinin 0,8%,
urinalisis: leukosit 50/lpb, protein darah silinder -. diagnosis yg tepat?
c. isk komplikata
d. vaginitis
e.
84. Laki2 40th datang ke rs dengan keluhan sering lapar, sering haus, sering kencing dan penurunan
berat badan. TD 140/90 nadi 80, rr20, t36
A. <15
B. <20
C. <25
D. >30
E. 30-100
85. Laki2 85 tahun sering BAK 15-25xsehari. Pasien juga menderita Partial Antigen Deficiency Aging
Male sejak 5bulan yg lalu. Manakah yang bukan merupaakn gejala khas dari penyakit tersebut?
A. Testosteron menurun
B. Libido menurun
C. Ereksi berkurang
E. Rambut menipis