Sistem Pencernaan Ayam
Sistem Pencernaan Ayam
• Pencernaan ayam yang memiliki panjang 245 – 255 cm, tergantung pada umur dan jenis
unggas memiliki prinsip pencernaan yang terdiri dari tiga macam yaitu pencernaan secara
mekanik (fisik), pencernaan secara kimiawi (enzimatik) dan Pencernaan secara
mikrobiologik yang terjadi di sekum dan kolon.
• 1. Pencernaan secara mekanik (fisik); Pencernaan ini dilakukan oleh kontraksi otot polos,
terutama terjadi di empedal (gizzard) yang dibantu oleh bebatuan (grit). Pencernaan ini
banyak terjadi pada ayam yang dipelihara secara umbaran sehingga mendapatkan grit
lebih banyak daripada ayam yang dipelihara secara terkurung.
• 3. Pencernaan secara mikrobiologik (jumlahnya sedikit sekali) dan terjadi di sekum dan
kolon. Secara umum pencernaan pada unggas meliputi aspek:digesti yang terjadi pada
paruh, tembolok, proventrikulus, ventrikulus (empedal/gizzard), usus halus, usus besar,
dan ceca;absorpsi yang terjadi pada usus halus (small intestinum) melalui vili-vili (jonjot
usus);
• metabolisme yang terjadi pada sel tubuh yang kemudian disintesis menjadi protein,
glukosa, dan hasil lain untuk pertumbuhan badan, produksi telur atau daging,
pertumbuhan bulu, penimbunan lemak, dan menjaga/memelihara tubuh pada proses
kehidupannya. (2)
• Banyak sekali penyakit pada ayam yang dapat diagnosa melalui sistem pencernaannya,
seperti E- Coli, Salmonella, Cholera, Coccidia, dan lainnya.
• Terlalu sulit untuk menentukan infeksi yang menyebabkan ayam mati apalagi kita
mendiagnosanya secara kasat mata (perubahan fisik dari luar) seperti lesu, tidak mau
makan sehingga penurunan berat badan, sehingga untuk meneguhkan diagnosa yang
menyebabkan hewan mati terkadang perlu dilakukan bedah bangkai (nekropsi) terhadap
ayam yang mati. Untuk dapat melihat dan memastikan perubahan-perubahan yang terjadi
pada pencernaan ayam yang nantinya dapat dilakukan diagnosa dan akhirnya kita dapat
meneguhkan apa penyebab ayam tersebut mati. Jadi Pengetahuan kita tentang sistem
pencernaan ayam sangat di perlukan untuk melakukan bedah bangkai nantinya sehingga
diagnosa kita tepat. (3)