Anda di halaman 1dari 27

Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa REFERAT

Fakultas Kedokteran SEPTEMBER 2018


Universitas Haluoleo

GAMBARAN KEPRIBADIAN BERDASARKAN HASIL TES


MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY-2 (MMPI-2)
PADA CALON LEGISLATIF ANAK PETANI DAN NELAYAN
DI KABUPATEN MUNA

OLEH :
Mardhatillah Abdullah, S.Ked

PEMBIMBING
dr.Junuda RAF , M.Kes. Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA KENDARI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018

1
ABSTRAK

GAMBARANKEPRIBADIANBERDASARKAN HASIL TES


MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY-2 (MMPI-2)
PADA CALON ANGGOTA LEGISLATIF ANAK PETANI
DI KABUPATEN MUNA

Oleh :
Mardhatillah Abdullah
K1A114022
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan
seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun yang sosial.Kepribadian dapat
didefinisikan sebagai gabungan emosi dan tingkah laku yang membuat individu memiliki
karakteristisk tertentu untuk mengahapi kehidupan sehari-hari.Terdapat dua faktor besar yang dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang, yaitu: faktor internal, ini biasanya merupakan faktor genetis
atau bawaan dan faktor eksternal, biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari yakni keluarga,
teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai media. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambarankepribadianberdasarkan hasil tesMinnesotaMultiphasic Personality Inventory-2
(MMPI-2)pada calon anggota legislatif anak petanidi Kabupaten Muna

Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif.Populasi penelitian ini adalah calon anggota
legislatif anak petanidi Kabupaten Kabupaten Muna.Sampel berjumlah 17 orang.Data tentang
gambarankepribadiandiperoleh melalui hasil tesMinnesotaMultiphasic Personality Inventory-2
(MMPI-2). Analisis data dilihat berdasarkan hasil dari content scales dan supplementary scales.

Hasil menunjukkan bahwa terdapat 17 orang sampel yang teridri dari (70%) laki-laki dan 7 orang
(30%) perempuan. Berdasarkan hasil analisis content scales pada MMPI-2 didapatkan hasil analisis
kepribadian calon anggota legislatif anak petani yang paling tinggi adalah Negative treatment
indicator yakitu 17,6%. Skala negative treatment indicator yang tinggi menggambarkan bahwa
masalah kesehatan tetap menjadi perhatian khusus pada keluarga petani. Berdasarkan hasil analisis
supplementary scalespada MMPI-2 didapatkan hasil analisis kepribadian calon anggota legislatif anak
petani yang paling tinggi adalah ASS (Addiction Admission Scale) yaitu 17,6%, ini menunjukkan
bahwa responden memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap sesuatu hal. Ketergantungan
merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia, sebagai bukti bahwa manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan
memerlukan bantuan dari orang lain.

Simpulan dari penelitian ini adalah gambarankepribadianberdasarkan hasil tesMinnesotaMultiphasic


Personality Inventory-2 (MMPI-2)pada calon anggota legislatif anak petanidi Kabupaten Muna,
masing-masing memiliki pribadi yang berbeda-beda.

ABSTRACT
Kata kunci : Kepribadian, MMPI-2, Calon Anggota Legislatif Anak Petanidi Kabupaten Muna

2
PERSONAL DESCRIPTION BASED ON TEST RESULTS
MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY-2 (MMPI-2)
ON CANDIDATE LEGISLATIVE MEMBERS OF FARMERS
IN MUNA DISTRICT

By
Mardhatillah Abdullah
K1A1 14 022

Personality is a comprehensive pattern of all one's abilities, actions and habits, both physical, mental,
spiritual, emotional and social. Personality can be defined as a combination of emotions and behavior
that makes individuals have certain characteristics to respond to everyday life. There are two major
factors that can affect a person's personality, namely: internal factors, this is usually a genetic or
innate factor and external factors, usually an influence that comes from the family, friends, neighbors,
to the influence of various media. This study aims to determine the personality description based on
the results of the Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2) test on prospective
legislative members of farmers in Muna District.

This study uses descriptive analytical methods. The population of this study was a prospective
legislative member of a farmer child in Muna Regency. Samples totaled 17 people. Data on
personality images were obtained through Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2)
test results. Data analysis is seen based on the results of content scales and supplementary scales.

The results showed that there were 17 samples consisting of 15 people (70%) men and 2 people (30%)
women. Based on the results of the content scales analysis on MMPI-2, the results of personality
analysis of legislative candidates for the highest farmer children are negative treatment indicators,
namely 17,6%. A high health concern scale illustrates that negative treatment indicators remain a
special concern for farm families. Based on the results of the supplementary scales analysis on
MMPI-2, the highest personality analysis results of legislative candidates for farmers' children are
ASS (Addiction Admission Scale), which is 17,6%, this shows that respondents have a high level of
dependence on something. Dependence is a necessity to guarantee human existence, as proof that
humans in fulfilling their needs as a personal self cannot do it themselves but need help from others.

The conclusions from this study are personality depictions based on Minnesota Multiphasic
Personality Inventory-2 (MMPI-2) test results for prospective legislative members of farmers in Muna
District, each of which has a different personality.

Keywords: Personality, MMPI-2, Prospective Legislative Members of Farmer Children in


MunaRegency.

3
GAMBARAN KEPRIBADIAN BERDASARKAN HASIL TES
MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY-2 (MMPI-2)
PADA CALON LEGISLATIF ANAK PETANI DAN NELAYAN
DI KABUPATEN MUNA

A. Pendahuluan
Kepribadian merupakan salah satu komponen integral yang membentuk karakter
seorang individu. Hal ini menjadikan kepribadian digunakan oleh orang lain sebagai
salah satu tolak ukur untuk membedakan antar individu. Hal tersebut karena kepribadian
merupakan suatu komponen yang terorganisasi dan terpola. Definisi dari terorganisasi
adalah bukanlah suatu yang bersifat statis namun terus menerus berkembang dan
berubah. Sedangkan yang dimaksud dengan terpola adalah bahwa kepribadian
merupakan suatu penyatuan struktur yang multidimensi terdiri atas konsep diri (suatu
sistem pemaknaan individu tentang dirinya sendiri) dan sifat-sifat (reaksi seseorang
terhadap rangsangan dari lingkungan). Oleh karenanya, adanya maladaptif terhadap
rangsangan maupun pemaknaan individu tentang dirinya sendiri dapat menimbulkan
gangguan kepribadian1.
Saat ini prevalensi gangguan kepribadian di Indonesia mencapai tiga sampai lima
per 1000 penduduk. Dari hasil survei di rumah sakit Indonesia, ada 0,5-1,5 perseribu
penduduk mengalami gangguan jiwa. Data yang didapat di Rumah Sakit Jiwa gangguan
kepribadian menduduki peringkat kedua dari sepuluh diagnosis penyakit rawat inap
dengan jumlah 497 (47,02%) dari 1.057 orang 2. Faktor yang berperan diantaranya adalah
faktor genetik dan lingkungan, dimana faktor lingkungan yang dimaksud terdiri atas
keluarga, teman sebaya, tetangga, dan peran berbagai media. Namun beberapa teori
mengungkapkan bahwa faktor yang dianggap paling berperan penting dalam
perkembangan kepribadian seseorang adalah keluarga3.
Sebagian besar keluarga di Indonesia bermata pencaharian sebagai petani dan
nelayan. Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan luas lahan pertanian
sebesar 51,6 juta hektar atau 70% dari luas keseluruhan wilayah daratan. Pertanian di
Indonesia secara umum terbagi menjadi lima subsektor, yaitu tanaman pangan (padi,
palawija dan holtikultural), perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Mayoritas
petani di Indonesia seperti di daerah Kabupaten Muna yakni padi, jagung, ubi kayu, ubi
jalar, kacang tanah, kacang kedelai, dan kacang hijau 3,8.
Selain menjadi negara agraris, Indonesia juga merupakan negara maritim karena
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di duania dan sebagian besar wilayahnya

4
adalah perairan. Seperti halnya, potensi di bidang pertanian, Kabupaten Muna juga
adalah salah satu kabupaten yang mengembangkan potensi di bidang perikanan.
Kawasan perairan di Kabupaten Muna diperuntukkan bagi kegiatan perikanan tangkap,
perikanan budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta kelautan. Sektor
perikanan dan kelautan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap perekonomian wilayah, terutama pada perikanan tangkap melalui kegiatan
penangkapan ikan di perairan laut bagian timur, bagian utara, bagian barat Kabupaten
Muna14
Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk dipilih tak terkecuali dengan
keluarga petani atau nelayan melalui pemilihan umum. Pemilihan umum adalah salah
satu wadah petunjuk penting bagi penyelenggaraan negara yang demokratis. Pemilu
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) adalah
sarana untuk memilih anggota perwakilan rakyat di tingkat nasional, provinsi dan
kabupaten/kota berdasarkan unsur keterwakilan partai politik yang terdaftar sebagai
peserta pemilu. Anggota perwakilan rakyat yang telah terpilih berdasarkan hasil pemilu
kemudian akan menjadi anggota legislatif selama periode 5 tahun4.
Sebelum menjadi seorang anggota legislatif, para kandidat diwajibkan melengkapi
berkas pendaftaran untuk memenuhi syarat melanjutkan diri menjadi salah satu calon
legislatif. Dalam menjalankan suatu amanah kenegaraan, para calon diharapkan memiliki
kepribadian yang baik sehingga dapat menyalurkan aspirasi masyarakat dengan penuh
rasa tanggung jawab. Maka dari itu perlu adanya tes psikologi, berupa tes Minnesota
Multiphasic Personality Inventory- 2 (MMPI-2)5,6.
MMPI merupakan sebuah tes untuk mengetahui kepribadian seseorang yang terdiri
dari 566 soal. Jenis tes MMPI yang digunakan untuk menggambarkan kepribadian calon
anggota legislatif Kabupaten Muna adalah MMPI edisi ke 2. MMPI edisi ke dua ini
memiliki 3 set skala yaitu skala validitas, skala klinis dan skala penelitian. Skala validitas
ini digunakan untuk mengukur mood dan untuk mengetahui sikap pasien ketika
menjalankan tes. Skala klinikal untuk mengetahui masalah tentang seseorang. Dan
terakhir skala penelitian digunakan untuk mengukur area bermasalah atau kekurangan
dan juga mengukur kelebihan dari seseorang7.
B. Definisi
1. Gangguan kepribadian
Gangguan kepribadian adalah suatu gangguan berat didalam konstitusi
karakteriologis dan kecenderungan perilaku dari seseorang, biasanya meliputi
beberapa bidang dari kepribadian, dan hampir selalu berhubungan dengan kesulitan
pribadi dan sosial.
5
2. Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)
Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) merupakan salah satu
instrumen penilaian kepribadian yang paling banyak diteliti dan digunakan di
Amerika Serikat, serta banyak diadaptasi di berbagai negara.Tes MMPI dapat
digunakan untuk membedakan kelompok normal dan abnormal dalam penegakkan
diagnosis gangguan psikiatrik dan psikologis, serta untuk memprediksi potensi
neurotik atau psikotik dari seorang individu sebelum tanda klinis muncul.Minnesota
Multiphasic Personality Inventory merupakan gold standard dan merupakan
instrumen yang paling banyak digunakan.dan telah terstandar sebagai alat ukur
kepribadian dan psikopatologi pada orang dewasa.11
Penilaian atau sistem skoring MMPI-2 dapat dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak yang secara resmi beredar di Amerika Serikat oleh National
Computer Service.Perangkat lunak ini dapat melakukan penilaian pada skala validitas
dan skala klinis setara dengan penilaian menggunakan personal computer. Proses
penilaian juga dapat dibantu sebuah scanner jika peserta tes cukup banyak. Hasil tes
sudah dalam bentuk templates yang ada dan dapat dikirimkan dalam bentuk surat
biasa ataupun surat elektronik Minnesota Multiphasic Personality Inventory 2 terdiri
dari 567 butir soal yang dikelompokkan menjadi 3 skala, yaitu 8 (delapan) skala
validitas, 10 (sepuluh) skala klinis, dan 15 (lima belas) skala konten.11
Hasil tes pada umumnya berupa: sikap terhadap tes, indeks kapasitas mental,
profil klinis, indeks kepribadian dasar, serta kesimpulan dan saran yang diisi oleh
psikiater yang bertanggung jawab. Selain itu, disertakan juga surat pernyataan dari
psikiater, bahwa pengambil tes dinyatakan sehat atau tidak sehat secara risiko, tidak
berisiko atau berisiko, mampu atau tidak mampu, dan pernyataan lain sesuai dengan
kepentingan tes yang dilakukan.11
3. Petani
Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi sebagian
atau seluruh kebutuhan kehidupannya dibidang pertanian dalam arti luas yang
meliputi usaha tani pertanian, peternakan, perikanan (termasuk penangkapan ikan),
dan mengutamakan hasil laut.Pertanian merupakan pengembangan dan pemanfaatan
sumber daya alam hayati terutama tanaman produktif yang menghasilkan dan dapat
dipergunakan sebagai kehidupan manusia.Lahan pertanian merupakan bagian dari
permukaan bumi yang merupakan sumberdaya yang tidak dapat diabaikan karena

6
dari lahan pertanian inilah manusia mendapatkan bahan pangan dengan berbagai cara
pengelolaanya.12
Bidang pertanian saat ini sangat tergantung pada faktor-faktor tertentu.Faktor
tersebut meliputi faktor sumber daya masyarakat, iklim, teknologi dan ketersediaan
lahan pertanian.Faktor sumber daya manusia merupakan faktor yang berpengaruh
dalam kemajuan sektor pertanian dikarenakan dengan menggunakan keahlian yang
baik dalam mengolah lahan dapat menghasilkan panen yang baik.12
Pertanian merupakan kegiatan manusia yang menyangkut proses produksi
menghasilkan bahan-bahan kebutuhan manusia baik yang berasal dari tumbuhan
maupun hewan yang disertai dengan usaha untuk memperbaharui, mengembangan,
dan mempertimbangkan faktor ekonomi. Proses produksi pertanian ini berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan individu yang digambarkan melalui kebutuhan-
kebutuhan individu sebagai petani. Faktor ekonomi perlu dipertimbangkan juga
dikarenakan dapat berpengaruh pada pelaksanaan upaya produksi pertanian.Pertanian
dipengaruhi oleh empat faktor produksi, yaitu alam, tenaga kerja, modal dan
pengelolaan.13
Tenaga kerja sektor pertanian mencapai 41,20 juta jiwa atau sekita 43,4 persen
dari jumlah total penduduk Indonesia. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar
4,76 persen. Indonesia menempati urutan ke tiga dunia setelah China 66 persen, dan
India 53 persen. Hal ni menunjukan bahwa rata-rata mata pencaharian masyarakat
Indonesia adalah sebagai petani.
Petani merupakan masyarakat yang mempunyai peranan penting dalam proses
usaha tani untuk membuat keputusan yang otonom dan tepat mengenai proses usaha
tani secara eksistensial untuk menghasilkan hasil panen yang diinginkan. Petani
memegang dua peranan penting yang berhubungan dengan usaha bertani yang
meliputi peran sebagai juru tani (cultivator) dan pengelola.Petani sebagai juru tani
mempunyai tugas untuk memelihara tanaman untuk mendapatkan hasil panen yang
diinginkan dan bermanfaat. Petani sebagai pengelola mempunyai tugas untuk
menentukan jenis tanaman yang akan diusahakan dan sarana produksi, serta
merancang biaya modal yang harus dikeluarkan untuk usaha tani. Petani sebagai
pengelola harus mempunyai keterampilan, pendidikan dan pengalaman yang akan
berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan dalam usaha tani.13
4. Nelayan

7
Berdasarkan peraturan menteri kelautan dan perikanan Republik Indonesia
nomor 36 tahun 2014 pasal 1 bahwa nelayan merupakan orang yang mata
pencahariannya melakukan penangkapan ikan

c. Gambaran umum wilayah kabupaten konawe selatan8


1. Kondisi Geografi Daerah
a. Letak geografis dan astronomis
Kabupaten Muna terletak Kabupaten Muna di sebelah Utara berbatasan
dengan Selat Spelman, di sebelah Selatan dengan Kabupaten Buton Tengah, di
sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Buton Utara dan sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Muna Barat. Kabupaten Muna terletak di bagian
selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 4015’ –
5015’ Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur di antara 122030’ –
123015’ Bujur Timur.
Gambar 1. Peta Kabupaten Muna

Sumber : googlemap

b. Luas Wilayah

Berikut adalah Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Muna


(Km2) 2016. Kabupaten Muna, setelah dimekar dengan Kabupaten Muna Barat,

memiliki luas wilayah daratan ± 2.057,69 km2 atau ± 205.769 ha. Secara garis
besar, ketinggian daratan Kabupaten Muna bervariasi antara 0- >1.000 m di atas
permukaan laut. Namun, sebagian besar dari luas daratan Kabupaten Muna

8
berada pada ketinggian 25-100 m dpl, yaitu sebesar 31,13% dari luas daratan
Kabupaten Muna.

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2017

c. Batas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Muna

9
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2017

d. Pemerintahan

Kabupaten Muna merupakan kabupaten yang berada di bawah


administrasi pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara. Ibukota Kabupaten
Muna adalah Raha yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Muna.
Setelah terjadi pemekaran dengan Kabupaten Muna Barat, Kabupaten Muna
terdiri dari 22 kecamatan. Wilayah administrasi di Kabupaten Muna terdiri
atas 158 desa, 26 kelurahan, dan 2 Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT). Masing-
masing kecamatanmempunyai ibukota kecamatan yang merupakan pusat
pemerintahan dari kecamatan tersebut.

10
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2017

Jumlah anggota DPRD kab. Muna adalah 30 orang yang terdiri dari 3
perempuan dan 27 laki-laki. Jumlah keputusan DPRD yang dihasilkan selama
tahun 2016 adalah 148 buah. Pemilihan kepala daerah (Bupati dan wakil Bupati
Muna) yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juli 2016 terdiri atas 3 pasangan
calon Bupati. Total suara yang diperoleh adalah 100.523 suara. Pasangan
calon nomor 1 memperoleh suara terbanyak yaitu 47.587 suara atau 47,34%
dari total suara.

11
e. Penduduk dan Ketenagakerjaan
Penduduk Kabupaten Muna berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016
sebanyak 215.442 jiwa yang terdiri atas 103.596 jiwa penduduk laki-laki dan
111.846 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak
47.534 rumah tangga. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin
tahun 2016 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 92,62.

Sumber : Badan Pusat Statistik,2017

12
Kepadatan penduduk di Kabupaten Muna tahun 2016 mencapai 105

jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga adalah 5 orang.
Kepadatan Penduduk di 22 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan
penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Katobu dengan kepadatan sebesar

2.413 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Tongkuno dan Batukara masing-

masing sebesar 36 jiwa/km2


Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kabupaten Muna Pada Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muna pada Tahun 2015 sebesar 1.899 pekerja
yang terdiri dari 874 laki-laki dan 1.027 perempuan. Proporsi terbesar pencari
kerja yang mendaftar pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi berpendidikan
terakhir S1 yaitu sebesar 32,23 persen (612 pekerja).
f. Batas Administrasi Daerah

Batas wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Muna 2016

13
g. Potensi di Bidang Pertanian
Luas wilayah Kabupaten Muna sebanyak 205.769 Ha dimana lahan tersebut
salah satunya digunakan untuk lahan pertanian. Kawasan pertanian Kabupaten
Muna terdiri atas kawasan peruntukan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
dan pertenakan. Kawasan tanaman pangan yakni untuk panen padi sawah mencapai
1.582 Ha dan panen jagung mencapai 13.159 Ha, kawasan peruntukan perkebunan
seluas 32.814 Ha, sedangkan luas kawasan hortikultura dan peternakan di
Kabupaten Muna tidak tercantum dalam data.
Pertanian tanaman pangan di Kabupaten Muna berupa padi, baik padi sawah
maupun padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai,
dan kacang hijau. Secara umum, luas panen dan produksi tanaman pangan
tahun 2016 ada yang mengalami kenaikan juga ada yang mengalami penurunan.
Produksi padi sawah dan padi ladang tahun 2016 mengalami penurunan. Produksi
padi sawah tahun 2016 sebesar 2.300 ton, sedangkan padi ladang hanya
mencapai 1.325 ton.
Produksi buah terbesar di Kabupaten Muna pada tahun 2016 adalah
pisang, yakni 19.645 kuintal, dengan produksi pisang terbanyak berada di
kecamatan Wakorumba Selatan. Adapun produksi sayuran terbesar adalah
kacang panjang, yakni 2017 kuintal9.
h. Potensi di Bidang Perikanan
Secara administratif, Kabupaten Muna terletak pada sebagian pulau Muna dan
sebagian pulau Buton serta pulau-pulau kecil yang ada disekitarnya yang
dikelilingi oleh pantai.
Produksi perikanan di Kabupaten Muna terdiri dari perikanan tangkap dan
perikanan budidaya melalui tambak dan kolam. Pada tahun 2016 produksi
perikanan tangkap mencapai 20.404,68 ton. Sementara produksi perikanan
budidaya berjumlah 23.934,82 ton. Produksi perikanan di Kabupaten Muna
lebih dari lima puluh persen didominasi oleh perikanan laut.
Kawasan perikanan dan kelautan diperuntukkan bagi kegiatan perikanan
tangkap, perikanan budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta
kelautan. Sektor perikanan dan kelautan diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap perekonomian wilayah, terutama pada perikanan tangkap
melalui kegiatan penangkapan ikan di perairan laut bagian timur, bagian utara,
bagian barat Kabupaten Muna. Potensi perikanan tangkap yang dimiliki daerah ini
14
cukup luas. Jika dikelola secara optimal, potensi lestari yang dapat dicapai adalah
sekitar 26.339 ton/tahun yang meliputi perikanan tangkap dan budidaya. Jenis ikan
yang terdapat di pulau muna antara lain ikan kerapu dan lobster, termasuk hasil
tambak berupa udang dan ikan bandeng14.
d. Kepribadian
1. Definisi kepribadian dan gangguan kepribadian
Istilah kepribadian (personality) banyak diungkapkan dalam kajian teori
kepribadian (theory of personality) bidang ilmu psikologi. Kepribadian selalu di
hubungkan dengan mendeskripsikan objek individu baik diri sendiri atau orang lain.
Dasar pemahaman tersebut cukup sederhana apabila kepribadian di lihat seperti itu,
namun pengertiannya perlu dijelaskan lebih lanjut agar kepribadian dalam
pembahasan teori kepribadian atau psikologi mempunyai batasan-batasan jelas
dengan apa yang dimaksud dengan kepribadian, karena kepribadian dapat lebih
dipahami dari pada sekedar karakter-karakter pribadi yang tampak semata.
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan
seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun yang
sosial.Semuanya ini telah ditatanya dalam caranya yang khas di bawah beraneka
pengaruh dari luar.Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi
manusia sebagaimana dikehendakinya.9
Pribadi yang sehat adalah manusia yang matang karena sudah melewati jalan
berliku, panjang, dan penuh kesukaran untuk menyadari dirinya yang sejati.Manusia
yang mencapai individuasi adalah manusia yang mampu membawa ketidak
sadaranya ke dalam kesadaran, mampu menyadari keberadaanya dialektika dalam
kepribadianya, antara persona dengan anima/animusnya/arketipenya, antara ego dan
mengintekrasikan semuanya kedalam diri yang sebenarnaya.9
Gangguan Kepribadian adalah ciri kepribadian yang kaku dan mengalahkan
diri sendiri, sehingga mempengaruhi fungsinya dan bahkan menyebabkan gejala
psikiatrik, menyebabkan penderitaan pada pasien atau orang lain atau keduanya dan
menimbulkan maladaptasi sosial (teman, keluarga, pekerjaan).1
2. Pedoman diagnostik10
Gangguan kepribadian khas
 Kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan kerusakan atau penyakit otak
berat (gross brain damage or disease) atau gangguan jiwa lain
 Memenuhi kriteria berikut ini :
a) Disharmoni sikap dan perilaku yang cukup berat, biasanya meliputi
beberapa bidang fungsi, misalnya afek, kesiagaan, pengendalian implus,

15
secara memandang dan berpikir, serta gaya berhubungan dengan orang
lain.
b) Pola perilaku abnormal berlangsung lama, berjangka panjang, dan tidak
terbatas, pada episode gangguan jiwa.
c) Pola perilaku abnormalnya bersifat pervasif (mendalam) dan maladaptif
yang jelas terhadap berbagai keadaan pribadi dan sosial yang luas
d) Manifestasi diatas selalu muncul pada masa kanak atau remaja dan
berlanjut sampai usia dewasa.
e) Gangguan ini menyebabkan penderitaan pribadi (personal distress) yang
cukup berarti, tetapi baru menjadi nyata setelah perjalanan yang lanjut
f) Gangguan ini biasanya, tetapi tidak selalu bermakna dengan masalah-
masalah dalam pekerjaan dan kinerja sosial
 Untuk budaya yang berbeda, mungkin penting untuk mengembangkan
seperangkat kriteria khas yang berhubungan dengan norma sosial, peraturan dan
kewajiban.
a. Gangguan kepribadian paranoid
Pedoman diagnostik
 Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri :
a) Kepekaan berlebih terhadap kegagalan dan penolakan
b) Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya menolak
untuk memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil
c) Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendistorsikan
pengalaman dengan menyalah artikan tindakan orang lain yang netral
atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan
d) Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hal pribadi tanpa
memperhatikan situasi yang ada
e) Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar (justification) tentang kesetiaan
seksual pasangannya
f) Kecenderungan untuk merasa dirinya paling secara berlebihan, yang
bermanifestasi dalam sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri
g) Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkl dan tidak
bersustasi dari suatu peristiwa, baik yang menyangkut diri pasien
sendiri maupun dunia pada umumnya.
 Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas
b. Gangguan kepribadian schizoid
Pedoman diagnostik
 Gangguan kepribadian yang memenuhi deskripsi sebagai berikut:
a) Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan
b) Emosi dingin, afek mendatar atau tak peduli
c) Kurang mampu untuk mendeskrpsikan kehangatan , kelembutan,
kemarahan terhadap orang lain

16
d) Tampak nyata ketidak-pedulian baik terhadap pujian maupun ancaman
e) Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual dengan orang lain
f) Hampir selalu memilih aktifitas dilakukan sendiri
g) Preokupasi dengan fantasi dan intropeksi yang berlebihan
h) Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab (kalau
ada hanya satu) dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan
seperti itu
i) Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku
 Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
c. Gangguan kepribadian dissosial
Pedoman diagnostik
 Gangguan kepribadian ini biasanya ini biasanya menjadi perhatian
disebabkan adanya perbedaan yang besar antara perilaku dan norma sosial
uang berlaku, dan ditandai oleh:
a) Bersikap tidak perduli dengan perasaan orang lain
b) Sikap yang amat tidak bertangguang jawab dan berlangsung terus
menerus , serta tidak perduli terhadap norma, peraturan, dan kewajiban
sosial.
c) Tidak mampu memelihara suatu hubungan agar berlangsung lama,
meskipun tidak ada untuk mengembangkannya
d) Toleransi terhadap frustasi sangat rendah dan ambang yang rendah
untuk melampiaskan agresi, termasuk tindakan kekerasan
e) Tidak mampu mengalami rasa salah dan menarik manfaat dari
pengalaman, khususnya dari hukuman
f) Sangan cenderung menyalahkan orang lain, atas menawarkan
rasionalisasi yang masuk akal, untuk perilaku yang membuat pasien
konflik dengan masyarakat
 Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
d. Gangguan kepribadian emosional tak stabil
Pedoman diagnostik
 Terdapat kecenderungan yang mencolok untuk bertindak secara impulsif
tanpa mempertimbangkan konsekwensinya, bersama dengan ketidakstabilan
emosional
 Dua varian yang khas adalah berkaitan dengan impulsivitas dan kekurangan
pengendalian diri.

Karakter kelima : F60.30= Tipe impulsif


F60.31= Tipe ambang (Borderline)
e. Gangguan kepribadian histionik
Pedoman diagnostik
 Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:

17
a) Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self-dramatization) seperti
bersandiwara, yang dibesar-besarkan.

b) Bersifat sugestif, mudaf dipengaruhi orang lain atau oleh keadaan

c) Keadaan afektif dangkal dan labil

d) Terus menerus mencari kegairahan , penghargaan dari orang lain dan


aktivitas dimana paien menjadi pusat perhatian

e) Penampilan atau perilaku “merangsang” yang tidak memadai

f) Terlalu peduli dengan daya terik fisik

 Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.


f. Gangguan kepribadian anankastik
Pedoman diagnostik
 Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a) Perasaan ragu-ragu yang berlebihan
b) Preokuoasi dengan hal-hal yang rinci (details), peraturan, daftar, urutan,
organisasi, atau jadwal
c) Perfeksionisme yang mempengaruhipenyelesaian tugas
d) Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati-hati, dan keterikatan yang tidak
semestinya pada prokdutifitas sampai mengabaikan kepuasan dan
hubungan interpersonal
e) Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada kebiasaan sosial
f) Kaku dan keras kepala
g) Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain mengikuti persis caranya
mengerjakan sesuatu, atau keengganan yang tak beralasan untuk
mengizinkan orang lain mengerjakan sesuatu
h) Mencampuradukan pikiran atau dorongan yang memaksa dan yang
enggan.
 Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
g. Gangguan kepribadian cemas (menghindar)
Pedoman diagnostik
 Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a) Perasaan yang tegang dan takutyang menetap dan pervasif
b) Nerasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang
lain
c) Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi
sosial

18
d) Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa yakin akan
disukai
e) Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan fisik
f) Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak melibatkan
kontak interpersonal karena takut di kritik, tidak didukung atau ditolak.
 Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
h. Gangguan kepribadan dependen
Pedoman diagnostik
 Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a) Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil sebagian
besar keputusan penting untuk dirinya
b) Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendahdari orang lain kepada siapa
ia bergantung, dan kepatuhan yang tidak semestinya terhadap keinginan
mereka
c) Keengganan untuk mengajukan permintaan yang layak kepada orang
dimana tempat ia bergantung
d) Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena
ketakutan yang dibesar-besarkan tentang ketidakmampuan mengurus
diri sendiri
e) Preokupasi dengan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang dekat
dengannya, dan dibiarkan untuk mengurus dirinya sendiri
f) Terbatasnya kemampuan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa
mendapat nasehat yang berlebihan dan dukungan dari orang lain.
 Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.

19
e. Gambaran Kepribadian Berdasarkan Hasil Tes Minnesota Multiphasic Personality
Inventory-2 (MMPI-2) Pada Calon Legislatif DPRD Anak Petani Di Kabupaten
Muna
Berdasarkan data, calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten raha
terdapat 72 orang yang melakukan tes MMPI-2 di Rumah Sakit Jiwa Kendari Sulawesi
Tenggara, tetapi setelah dilakukan eksklusi yang memenuhi kriteria sebanyak 17 orang.
Adapun kriteria eksklusi yaitu peserta yang tidak mencantumkan nomor telpon pada
lembar tes sehingga tidak bisa dihubungi, peserta yang mencantumkan nomor telpon
tetapi tidak aktif, peserta yang bukan anak petani, serta peserta tidak mengisi lembar
jawaban MMPI-2. Dari 17 orang yang memenuhi kriteria terdiri dari beberapa variabel,
yaitu sebagai berikut :
Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,
dan alasan responden menjadi calon legislatif
Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
Jenis kelamin
Laki-laki 13 64,7
Perempuan 4 35,3
Usia
< 35 Tahun 6 35,3
≥ 35 Tahun 11 64,7
Pekerjaan Orang Tua
Petani 17 100
Nelayan 0 0
Pendidikan terakhir
Sarjana 15 88,2
Belum sarjana 2 11,8
Alasan menjadi caleg
Keinginan sendiri 12 70,6
Disuruh orang tua 3 17,6
Mencoba 2 11,8

Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 3 menunjukkan jumlah peserta laki-laki lebih banyak dibandingkan


perempuan dengan persentase usia terbanyak adalah ≥ 35 tahun sebanyak 64,7%

20
sedangkan ≤ 35 tahun sebanyak 35,3%. Terdapat 76% peserta yang tingkat pendidikan
terakhirnya adalah sarjana dan 24% yang tidak sarjana. Diantara mereka, sekitar 64,7%
sudah menikah dan 35,3% belum menikah. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
70,6% peserta mengaku menjadi calon anggota legislatif berdasarkan keinginannya
sendiri, 17,6% karena dukungan orang tua, dan 11,8% lainnya karena mencoba
mengajukan diri sebagai calon anggota legislatif.

1. Gambaran Kepribadian Berdasarkan Analisis Content Scales pada Tes MMPI-2

Tabel 3. Hasil Analisis Content Scales pada Tes MMPI-2


< 65 ≥65
Indikator
No Persentase Persentase
Supplementary Scales Jumlah (n) Jumlah (n)
(%) (%)
1 ANX 17 100 0 0
2 FRS 15 88,2 2 11,8
3 OBS 17 100 0 0
4 DEP 17 100 0 0
5 HEA 16 94,1 1 5,9
6 BIZ 16 94,1 1 5,9
7 ANG 17 100 0 0
8 CYN 15 88,2 2 11,8
9 ASP 17 100 0 0
10 TPA 17 100 0 0
11 LSE 17 100 0 0
12 SOD 16 94,1 1 5,9
13 FAM 17 100 0 0
14 WRK 17 100 0 0
15 TRT 14 82,4 3 17,6
Sumber : Data primer,2018

Berdasarkan hasil analisis Content Scales pada MMPI-2 didapatkan hasil


analisis kepribadian calon anggota legislatif anak petani yang paling tinggi adalah
Negative Treatment Indicators yaitu 17,6%.
Skala Negative Treatment Indicators yang tinggi menggambarkan bahwa
individu memiliki kepribadian yang mudah berubah, ragu-ragu, tidak mudah percaya
bahwa siapa pun dapat memahami atau membantu mereka. Pada orang yang memiliki
kepribadian ini, merasa tidak nyaman untuk berdiskusi tentang masalah yang mereka
hadapi. Mereka mungkin tidak ingin mengubah apapun. Mereka lebih suka menyerah
daripada menghadapi krisis atau kesulitan. Hal ini terlebih karena ketidakpercayaan
pada orang dengan kepribadian seperti ini ditujukan pada dokter.
Seorang petani memiliki beban kerja yang cukup tinggi dalam pekerjaannya.
Beban kerja pada petani yang tinggi akibat tuntutan pekerjaan dalam produktivitas
pertanian dari bercocok tanam, memanen, dan menjual hasil pertanian mengakibatkan

21
petani berusaha memaksimalkan tenaganya demi keberhasilan tujuan yang hendak ia
capai. Sementara itu, tidak jarang para petani mempertahankan posisi kerja yang tidak
ergonomis saat melakukan aktivitas bercocok tanam ditambah lagi dengan peralatan
kerja yang cukup berat dapat mengakibatkan para pekerja menderita sakit terutama di
bagian punggung bawah, tangan, lutut, pergelangan tangan, bahu, dan leher. Tidak
dapat dipungkiri, tidak sedikit dari petani yang lebih memilih pengobatan alternatif
seperti jamu atau terapi yang berasal dari alam dibanding dengan pengobatan modern.
Risiko petani yang mudah mengalami kecelakaan kerja terutama yang
berhubungan dengan musculoskeletal sering kali ditangani sendiri dengan
menggunakan jamu. Selain karena dianggap murah, para petani juga percaya bahwa
jamu merupakan obat yang berkhasiat dan efek sampingnya tidak berbahaya. Hal ini
cukup memprihatinkan karena, apabila keluhan musculoskelal seperti dislokasi dan
patah tulang terjadi, maka terapi tradisional berupa jamu tidak cukup untuk
memperbaiki fungsi tulang dan sendi para petani.
Sebanyak 17,6% responden memiliki kepribadian TRT (negative treatment
indicators) juga berasal dari presentase masyarakat yang lebih percaya terhadap hal-
hal yang berbau mitos. Secara sederhana, istilah mitos merupakan informasi yang
sebenarnya keliru tetapi dianggap benar karena telah terdistribusi dari generasi ke
generasi. Perkembangan mitos dijadikan sebuah kebenaran dan pembenaran dalam
melakukan apa yang hendak dikerjakan. Padahal, bila ditinjau dari aspek ilmu
pengetahuan dan pendidikan tidak ada korelasi langsung antara mitos atau
kepercayaan dengan ilmu pendidikan yang kita pelajari selama ini. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa terdapat beberapa dari keluarga petani kerap mempercayai hal-
yang berbaur mitos dan masih melakukan ritual “sedekah bumi” pada tiap tahun
sehabis masa panen.
2. Hasil MMPI Supplementary Scales
Tabel 4 Gambaran Kepribadian Berdasarkan Analisis Supplementary scales
Indikator < 65 ≥65
No Supplementary Persentase Persentas
Jumlah (n) Jumlah (n)
Scales (%) e (%)
1 A 16 94,1 1 5,9
2 R 17 100 0 0
3 Es 17 100 0 0
4 Do 17 100 0 0
5 Re 17 100 0 0
6 Mt 17 100 0 0

22
7 PK 17 100 0 0
8 MDS 16 94,1 1 5,9
9 Ho 16 94,1 1 5,9
10 OH 16 94,1 1 5,9
11 MAC-R 16 94,1 1 5,9
12 AAS 14 82,4 3 17,6
13 APS 17 100 0 0
14 GM 17 100 0 0
15 GF 16 94,1 1 5,9
Sumber : Data Primer, 2018

Berdasarkan hasil analisis Supplementary scales pada MMPI-2 didapatkan


hasil analisis kepribadian calon anggota legislatif anak petani yang paling tinggi
adalah ASS (Addiction Admission Scale) yaitu 17,6%, ini menunjukkan bahwa
responden memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap sesuatu dan
beresiko untuk mengalami ketergantungan terhadap zat psikotik. Salah satu
permasalahan yang sangat memprihatinkan itu adalah timbulnya pemakaian obat-
obatan terlarang. Pada umumnya masyarakat di Kabupaten Muna adalah keluarga
petani. Pengelolaan pertanian masih menggunakan alat-alat tradisional sehingga
menyerap tenaga kerja dan membutuhkan waktu banyak. Sehingga waktu yang
digunakan untuk bekerja di ladang lebih banyak dibandingkan waktu untuk
mengasuh anak.
Calon legislatif di Kabupaten Raha yang rata-rata orang tuanya bekerja
sebagai petani khususnya petani padi. Kesibukan kedua orang tua sebagai petani
sangat berpengaruh bagi perkembangan kepribadian anak. Karena apabila dilihat
keadaan awal di lapangan menunjukkan bahwa di era globalisasi ini Kabupaten
Raha sangat terbuka akan budaya baru dari luar sedangkan di ketahui bahwa
remaja sangat rentan dengan hal-hal tersebut terkait dengan keingintahuannya
akan hal yang baru dan memerlukan perhatian lebih dari orang tua sebagai
pengendali dan tameng, sehingga sangat mungkin terdapat resiko dalam
penggunaan NAPZA.
Perilaku anak meruapakan reaksi atas perlakuan lingkungan terhadap
dirinya. Perilaku anak dapat terbentuk dari pola pengasuhan Tanggung jawab
dalam pemenuhan kebutuhan primer bagi anak dilakukan dengan semua
kemampuan yang dimiliki oleh orang tua. Oleh sebab itu kedekatan antara anak
dengan orang tua sangat terlihat khususnya ketika anak bersedia membantu orang
tua bekerja di sawah dan kebun tanpa adanya rasa terpaksa. Begitu pula ketika

23
anak disuruh menjaga adik-adiknya, karena orang tua harus bekerja. Hal tersebut
menumbuhkan sikap mandiri serta kepedulian terhadap orang lain dalam diri
anak.
Tidak sedikit anak yang merasa kekurangan perhatian dari orang tuanya.
Kesibukan orang tua, menjadikan anak kadang ragu untuk menyampaikan bila ia
mendapatkan sebuah masalah. Keadaan ini memberikan kesempatan bagi anak
untuk mencari kesenangannya dengan lari untuk menggunakan obat-obatan
terlarang.
Akibat yang akan timbul apabila menyalahgunakannya adalah gangguan
kesehatan, gangguan sosial masyarakat, bahkan menyebabkan kemiskinan dan
kematian. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi overdosis
yaitu konsumsi narkoba berlebihan kemampuan tubuh untuk menerimanya tidak
sesuai untuk tubuh, sehingga menyebabkan kematian Setelah menjadi pemakai
narkoba berkala, pemakai narkoba akan dituntut oleh tubuhnya sendiri untuk
semakin sering memakai narkoba dengan dosis yang lebih tinggi, bila tidak akan
merasa penderitaan (sakaw), pada tahap ini pemakai tidak dapat lagi lepas dari
narkoba sama sekali, ia harus selalu menggunakan narkoba.
f. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis Content Scales pada MMPI-2 didapatkan hasil analisis
kepribadian calon anggota legislatif anak petani yang paling tinggi adalah Treatment
negative indicators, yaitu 17,6%. Skala Negative Treatment Indicators yang tinggi
menggambarkan bahwa 17,6% responden memperlihatkan individu yang sulit untuk
berubah, ragu-ragu, dan tidak mudah percaya. Mereka dapat berprasangka negative pada
penyedia layanan kesehatan seperti dokter dan bersifat kurang percaya, Persoalan ini
cukup memprihatinkan karena setiap pekerjaan tidak lepas dari penyakit akibat kerja tak
terkecuali dalam bidang pertanian. Potensi bahaya fisik dapat berupa alat berat seperti
cangkul dan parang serta lingkungan seperti radiasi sinar matahari. Selain itu terdapat
bahaya ergonomi yaitu posisi membungkuk pada petani yang disebabkan oleh desain
pegangan cangkul yang tidak sesuai. Berdasarkan hasil analisis Supplementary scales
pada MMPI-2 didapatkan hasil analisis kepribadian calon anggota legislatif anak petani
yang paling tinggi adalah ASS (Addiction Admission Scale) yaitu 17.6%, ini
menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap
sesuatu hal dan sangat beresiko untuk mengalami ketergantungan terhadap zat psikotik.
Calon legislatif di Kabupaten Muna yang rata-rata orang tuanya bekerja sebagai petani
24
khususnya petani dalam hubungannya dengan pola asuh yang diterapkan orang tua dalam
mendidik serta memberi pengalaman kepada anak. Kesibukan kedua orang tua sebagai
petani sangat berpengaruh bagi remajanya. Karena apabila dilihat keadaan awal di
lapangan menunjukkan bahwa di era globalisasi ini Kabupaten Muna sangat terbuka akan
budaya baru dari luar sedangkan di ketahui bahwa remaja sangat rentan dengan hal-hal
tersebut terkait dengan keingintahuannya akan hal yang baru.

25
DAFTAR PUSTAKA

1. Zalrulkhan. 2015. Perkembangan Kepribadian Secara Spiritual dalam Perspektif


Bediuzzaman Said Nursi. Jurnal Farabi 12(1) : 87-105
2. Sari, M.N., Sulyaman., Sulistiono, A., Ramadhian, M.R. 2016. Gangguan Kepribadian
dan Perilaku Akibat Penyakit. Jurnal Medula Unila 6(1) : 83-87
3. Chairilsyah. D. 2012. Pembentukan Kepribadian Positif anak sejak usia dini dalam
EDUCHILD 1(1) : 1-7.
4. Rohana Handaningrum dan Amanda Pasca Rini. 2014. Persepsi Terhadap Kualitas Calon
Legislatif (Caleg), Dan Kepercayaan Politik (Political trust) dengan Partisipasi Politik.
Jurnal Psikologi Indonesia. 3(3): 223 – 236
5. Palempung, H., Kandow, LFJ., Kairupan, BHR. 2014. Profil Supplementary Scales
Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2) Adaptasi Indonesia Pada
Mahasiswa Semester 1 Tahun Akademik 2013/2014 Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi Manado. 2(2): 1-6
6. Margarini, NA., Prihanti, GS., Suharto. 2012. Hubungan Skala Kepribadian Minessota
Multiphasic Personality Inventory Test-2 (MMPI-2) Dengan Ipk Mahasiswa Kedokteran
Di Universitas Muhammadiyah Malang. 12(1): 56-65
7. Chandra, Y.G. 2016. Rancang Bamgun Aplikasi Tes Kepribadian (MMPI Edisi 2)
Berbasis Web : 53-58
8. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara. 2017. Muna dalam Angka.Jakarta
9. Tan, Thomas. 2017. Teaching is an art : maximize your teaching. CV. Budi Utama :
Yogyakarta. Hal: 162.

10. Maslim, R. 0213. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-
5. PT Nuh Jaya. Jakarta
11. Putri, P.,P. 2018. Hubungan Hasil Tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory 2
(Mmpi-2) Dengan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Angkatan 2016 Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung. Skripsi. Program Studi Pendidikan Dokter Universitas
Lampung.
12. Ibrahim, L. 2010. Kehidupan Petani Penggarap. Kabila Kabupaten Bone Balango.
13. Intani, A., C. 2013. Hubungan Beban Kerja Dengan Stres Pada Petani Lansia Di
Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Skripsi.
Universitas Jember.

26
14. Badan Penelitian dan Pengembangan. 2017. Produk Unggulan di Kabupaten Muna
Provinsi Sulawesi Tenggara. Jakarta

27

Anda mungkin juga menyukai