Anda di halaman 1dari 4

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA OPTIK 1

Pengukuran Ketebalan Film Menggunakan


Interferometer Michelson
Hilmy Yafi’ Zuhair, Rizqi Nur Ainun, Faisal Fikri Oktaviantoni, Faridawati
Departemen Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: rizqinurainun@gmail.com, ffoktaviantoni@gmail.com

Terlepas dari perbedaan di atas, keduanya menghasilkan


Abstrak—Percobaan Pengukuran Ketebalan Film pengamatan yang sama, yaitu adanya interferensi
Menggunakan Interferometer Michelson merupakan konstruktif dengan amplitudo maksimum jika kedua
kegiatan mengukur ketebalan suatu film dengan gelombang cahaya sefase dan interferensi destruktif
inferometer. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk dengan amplitudo nol jika kedua gelombang cahaya
mengetahui ketebalan film yang diteliti. Prinsip utama yang
digunakan adalah interferensi. Percobaan ini dilakukan
saling berlawanan fase [2].
dengan menembakkan cahaya kepada satu set inferometer Laser merupakan alat optik paling penting sejak
sehingga muncul pola frinji. Pola tersebut kemudian penemuannya pertama kali pada tahun 1960 karena
dianalisi dengan bantuan pemrograman dari Matlab untuk kontribusinya terhadap perkembangan teknologi dan
mendapatkan nilai ketebalan film yang diteliti. sains yang semakin massif. Laser pada dasarnya adalah
sebuat alat penguat optis. Laser sesungguhnya adalah
Kata Kunci—frinji, interferensi, interferometer Michelson akronim dari “Light Amplification by the Stimulated
Emission Radiation”. Sehingga dapat dikatakan bahwa
I. PENDAHULUAN laser adalah penguat gelombang cahaya dengan

I NTERFERENSI merupakan salah satu fenomena


yang dihasilkan dari aktivitas gelombang cahaya.
Dalam hal ini, interferensi antara dua atau lebih
gelombang menghasilkan suatu gelombang baru yang
memiliki “kekuatan” lebih besar sehingga dapat
menstimulasi pancaran radiasi [1].
Tiga komponen penting dalam laser yaitu “pump”
(sumber energi), ‘medium” (ruang kerja), dan resonator
(penyama). Resonator dinyatakan dalam bentuk dua
buah cermin dan ketiga komponen di atas dinyatakan
bermanfaat dalam menyelesaikan berbagai dalam gambar 1. [1]
permasalahan sehari-hari. Interferensi ini juga dapat “Pump” dapat dinyatakan sebagai sumber energi, baik
menyederhanakan banyaknya jumlah gelombang yang berupa listrik, panas, atau kimia, meskipun energi yang
beredar menjadi satu saja yang dapat fokus dipakai digunakan umumnya adalah energi listrik. “Pump” akan
untuk keperluan tertentu. menghasilkan dua tingkat energi, sebagai salah satu
Cahaya monokromatik merupakan cahaya yang hanya syarat penguatan cahaya. Kemudian, medium tentunya
memiliki satu rrentang panjang gelombang atau merupakan ruang yang dibutuhkan untuk menguatkan
frekuensi gelombang. Dinyatakan sebagai istilah rentang laser. Medium dapat berupa zat cair, padat, maupun gas.
panjang mengingat tidak ada suatu cahaya pun yang Resonator sendiri berguna untuk menyamakan frekuensi
benar-benar berwarna tunggal namun pastinya tetap ada kedua tingkat gelombang energi [1].
dominasi dari satu nilai panjang gelombang yang Cara kerja laser secara umum adalah sebagai berikut.
memperkuat sifat monokromatiknya. Cahaya Dimulai dari aktivitas energi sumber yang menyebabkan
monokromatik apabila dilakukan proses penguraian adanya interaksi energi dengan medium, sehingga
maka hanya akan memunculkan spektrum energi tinggi pancaran radiasi bergerak dari keadaan dasar menuju ke
rendah yang dapat dilihat sebagai pola gelap terang [1]. tingkat energi tertntu, kemudian transmisi radiasi masuk
Panjang gelombang optik didefinisikan sebagai ke resonator untuk menyamakan frekuensi dua
panjang maksimum lintasan optik yang ditembakkan gelombang yang terbentuk dari resonansi foton,
dari sumber. Untuk mengetahui panjang gelombang sehingga cahaya laser dapat keluar. Sisa radiasi (dalam
optik dapat melalui berbagai metode, salah satunya hal ini elektron) yang tidak terpakai akan kembali ke
adalah melalui interferensi gelombang. Interferensi keadaan dasar. Proses lebih lanjut dinyatakan sebagai
adalah peristiwa paduan antara dua atau lebih gambar 2 berikut [1].
gelombang yang membentuk satu gelombang yang baru. Interferometer Michelson merupakan salah satu
Interferensi hanya dapat terjadi apabila sejumlah teknologi interferensi yang diperkenalkan pertama kali
gelombang cahaya yang menjadi objek interferensi oleh Albert Michelson pada tahun 1881. Alat tersebut
memiliki frekuensi yang sama dan amplitudo yang sangat berguna dalam berbagai permasalahan kompleks,
hampir sama. Percobaan interferensi pertama kali seperti pengukuran efek relativitas, mengukur efek
dilakukan ole Thomas Young dan H.J. Fresnel. pasang di bumi yang diakibatkan oleh gerak bulan,
Keduanya memiliki perbedaan dalam hal instrumen mengukur ketebalan logam, hingga tentunya dapat
yang digunakan mereka untuk meneliti proses mengetahui panjang gelombang spektrum. Bagian-
interferensi. Fresnel menggunakan salah satu sumber bagian dari interferometer Michelson secara umum
cahaya yang dipantulkan oleh kedua cermin seolah-olah antara lain sumber cahaya, lensa cembung, beam
ada dua gelombang cahaya yang berasal dari dua splitter, dan cermin pemantul, seperti yang dinyatakan
sumber. Sedangkan Young menggunakan celah tunggal pada gambar 3 [1].
primer lalu didekatkan dengan celah ganda sekunder Ketika cahaya ditembakkan pada alat, lensa cembung
agar cahaya dapat terpecah menjadi dua gelombang. akan memfokuskan cahaya dan terjadi pemantulan
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA OPTIK 2

Gambar 1. Struktur utama laser

Gambar 3. Interferometer Michelson

Gambar 2. Cara kerja laser

parsial oleh beam splitter ke salah satu cermin (dalam


hal ini suatu material) karena sebagian lagi akan
diteruskan ke cermin lainnya. Pada akhirnya, seolah-
olah menghasilkan dua buah gelombang cahaya yang
kemudian mengalami interferensi pada beam splitter
sebelum akhirnya hasil interferensi muncul pada
layardalam bentuk pola frinji (gelap terang berbentuk
lingkaran).
Hasil interferensi oleh inferometer Michelson dapat
dinyatakan sebagai berikut [1]. Gambar 4. Skema Alat Percobaan Interferometer Michelson

𝜆𝛥𝑥 Perangkat pengolah data (dalam hal ini komputer/laptop)


d= (1) berguna untuk mengolah data interferensi yang
2𝑥
didapatkan.
Keterangan: B.Skema Alat
d = ketebalan lapisan Alat-alat di atas kemudian disusun menjadi seperti
x = jarak pada gambar 4.
Δx = perubahan jarak
λ = panjang gelombang
C. Langkah Kerja
Langkah pertama, posisi alat diatur sedeimikan rupa
II. METODOLOGI agar saling lurus atau tegak lurus dengan berbagai
A. Alat komponen lainnya. Posisi film juga ikut diatur agar dapat
Alat yang digunakan pada percobaan Spektrometer ini membentuk pola frinji. Kemudian laser dinyalakan dan
hasil interferensi yang ditampilkan pada layar dipotret
antara lain satu set interferometer Michelson, dua unit
sebagai hasil percobaan. Langkah-langkah di atas diulang
film, satu unit laser, dan perangkat pengolah data. Dalam
untuk film yang berbeda ketebalannya.
satu set interferometer Michelson terdapat beberapa D. Flowchart
komponen, yaitu lensa cembung, beam splitter, substrat, Secara garis besar, langkah-langkah kerja pada
cermin datar, dan layar. Lensa cembung sesuai sifatnya Spekrometer dijelaskan pada gambar 5.
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. Beam splitter III. HASIL DAN DISKUSI
berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan memecah A. Analisis Data
berkas cahaya untuk dapat diteruskan ke lebih dari satu Percobaan Interferometer Michelson menghasilkan
arah. Substrat berfungsi sebagai tempat peletakan film data yaitu pola interferensi berupa pola gelap terang
dan sebagai media pembanding hasil interferensi padanya pada layar. Pola gelap terang ini ada pada sebagian
dengan pada film karena film tidak menutupi seluruh tampilan layar sedangkan separuhnya lagi adalah hanya
permukaan substrat. Cermin datar berfungsi untuk warna dari laser. Hal ini bertujuan untuk
memantulkan kembali cahaya kepada beam splitter, membandingkan hasil interferensi yang muncul pada
Layar berfungsi untuk menampilkan hasil interferensi substrat dengan pada film dan memang film tidak
yang diakibatkan oleh film. Tentunya film dibutuhkan menutupi seluruh substrat.
Gambar yang didapat kenudian dipotret dan diproses
sebagai media percobaan ini agar dapat diketahui
menggunakan pemrograman dengan aplikasi Matlab di
ketebalannya. Laser berfungsi sebagai sumber gelombang laptop sehingga memunculkan sebuah grafik. Dua nilai
cahaya, dengan laser yang digunakan berwarna merah. y tertinggi diambil pada grafik sehingga secara
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA OPTIK 3

Grafik 1. Data Hasil Percobaan Interferometer Michelson pada Substrat

Gambar 5. Flowchart Percobaan Interferometer Michelson

Tabel 1.
Data Hasil Percobaan Interferometer Michelson
Film x1 x2 x = x1-x2 x2’ Δx = x1-x2’ Grafik 2. Data Hasil Percobaan Interferometer Michelson pada Film 1
1 62 56 6 53 9
2 62 56 6 47 15

Tabel 2.
Data Perhitungan Ketebalan Film pada Interferometer Michelson
Film x Δx λ d
1 6 9 632,8 nm 474,6 nm
2 6 9 632,8 nm 791 nm

otomatis akan mendapatkan dua pasangan (x,y) untuk


substrat yang tidak tertutupi oleh film. Sedangkan,
untuk mencari nilai pasangan x dan y pada pola
interferensi yang dihasilkan oleh film, cukup diambil Grafik 3. Data Hasil Percobaan Interferometer Michelson pada Film 2
satu nilai tertinggi y dan selisihnya dihitung mengacu
pada satu nilai x dan y tertinggi pada substrat. Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada
Diketahui pula bahwa panjang gelombang cahaya laser tabel 2 berikut.
merah adalah 632,8 nm, sehingga didapatkan data C. Grafik
sebagai berikut. Pada bagian analisis data telah dipaparkan bahwa
B. Contoh Perhitungan data hasil interferensi dapat dinyatakan dalam bentuk
Setelah diperoleh data pada tabel 1, maka tahap grafik. Dalam hal ini, gambar hasil interferensi
selanjutnya adalah menentukan besarnya ketebalan dipotret kemudian dianalisis dengan bantuan
film yang dinyatakan dalam d. pemrograman dari Matlab sehingga didapatkan grafik
Diketahui: sebagai berikut.
x =6 D. Pembahasan
Δx1 = 9 Cara kerja laser adalah melalui emisi elektron pada
Δx2 = 15 saat berada pada tingkat energi yang lebuh besar dari
λ = 680 nm keadaan dasar. Setiap kali terjadi eksitasi,
kecenderungan elektron untuk tetap ada orbitnya
Ditanya: menyebabkan emisi berupa gelombang foton. Ketika
d1 = ...? terjadi transmisi radiasi elektron melewai resonator,
d2 = ...? maka selain terjadi pemeahan gelombang foton
menjadi dua unit gelombang, terjadi pula penyamaan
Jawab: frekuensi dan penguatan gelombang cahaya sehingga
9 (632,8 𝑛𝑚) cahaya laser dapat keluar. Sisa elektron yang tak
d1 = = 474,6 nm
2 (6) terpakai akan kembali ke dalam keadaan dasar.
15 (632,8 𝑛𝑚) Sedangkan inferometer memiliki cara kerja dengan
d2 = = 791 nm
2 (6)
memanfaatkan prinsip interferensi model Fresnel
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA OPTIK 4

karena memiiki kemiripan cara kerja. Dalam hal ini,


sebagian berkas cahaya akan dibelokkan oleh beam
splitter ke salah satu cermin kemudian sebagian lagi
dibelokkan oleh substrat seolah-olah terjadi ada dua
berkas cahaya yang masuk kembali ke beam splitter
untuk diinterferensikan sehingga muncul pola pada
layar.
Pemanfaatan interferometer bukan hanya sekadar
mencari ketebalan lapisan ataupun membuktikan
fenomena interferensi, tetapi juga dapat memecahkan
persoalan-persoalan yang lebih kompleks, terutama
yang berkaitan dengan relativitas dan gerak relatif
seperti halnya pengukuran efek gerak bulan terhadap
pasang surut di bumi.
Pada percobaan interferometer Michelson ini
diketahui bahwa semakin tebal lapisan film dapat
menimbukan pola frinji yang lebih rapat. Hal ini
disebabkan tentu dengan tebal yang lebih besar maka
molekul yang ada dalam film semakin banyak sehingga
jalur interferensi nya akan semakin jauh yang
menyebabkan area penyebaran berkas cahaya hasil
interferensi semakin berkurang jangkauannya.

IV. KESIMPULAN
Ketebalan suatu lapisan tipis atau film dapat ditentukan
melalui percobaan interferometer Michelson ini.
Diketahui pula bahwa ketebalan lapisan yang diteliti
masing-masing besarnya 474,6 nm dan 791 nm.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Faridawati,
M. Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika
Laboratorium, serta kepada Rizqi Nur Ainun dan Faisal
Fikri Oktaviantoni selaku Asisten Praktikum Pengukuran
Ketebalan Film Menggunakan Interferometer Michelson.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Pedrotti dkk. Introduction to Optics. Ohio. Prentice Hall
International Inc.. (1993)
[2] Tsalatsin, Moh. Nasir dan Masturi. Penentuan Panjang
Gelombang Sinar Menggunakan Interferensi Celah Ganda
Sederhana. Universitas Negeri Semarang. Jurnal Fisika Vol. 4 No.
2, Nopember 2014.
(https://media.neliti.com/media/publications/79560-ID-
penentuan-panjang-gelombang-sinar-menggu.pdf) (19 Februari
2019)

Anda mungkin juga menyukai