Anda di halaman 1dari 7

ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1 DS : Pasien mengatakan nyeri saat berkemih Cedera akibat peregangan Gangguan rasa nyaman nyeri
DO :
P : klien merasakan nyeri pada saat Jaringan parut
berkemih
Q : Rasa Nyeri seperti tertusuk - tusuk Total tersumbat
R : Nyeri pada Bladder
S:6 Urine tidak bisa mengalir
T : Nyeri saat berkemih
Jumlah urin menurun

Penekanan dinding vesika urinaria

Pelepasan mediator nyeri

Merangsang reseptor nyeri

Dihantarkan ke medula spinalis

Persepsi nyeri

Gg rasa nyaman nyeri


2 DS : Pasien mengungkapkan kencingnya sedikit, Spasme otot Gangguan eliminasi urine
dan nyeri saat buang air kecil
DO : Otot tersumbat
Uroflowmetri < 15ml/detik
Uretrografi : terdapat adanya tumor Urine tidak bisa mengalir
Uretroskopi : Terdapat jaringan parut
Statis urin dalam vesika urinaria

Penebalan dinding vesika urinaria

Jumlah urin menurun

Gg eliminasi urin

3 DS : terjadi striktur uretra Post op Resiko infeksi


DO : Pengangkatan tumor
Uroflowmetri < 15ml/detik
Uretrografi : terdapat adanya tumor Jaringan parut
Uretroskopi : Terdapat jaringan parut
Total tersumbat

Urine tidak bisa mengalir

Statis urine dalam vesika urinaria

Resiko infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan penekanan dinding vesika urinaria yang ditandai dengan Pasien mengatakan nyeri saat berkemih, P : klien
merasakan nyeri pada saat berkemih, Q : Rasa Nyeri seperti tertusuk - tusuk, R : Nyeri pada Bladder, S : 6, T : Nyeri saat berkemih
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan sumbatan urethra yang ditandai dengan Pasien mengungkapkan kencingnya sedikit, dan
nyeri saat buang air kecil, Uroflowmetri < 15ml/detik, Uretrografi : terdapat adanya tumor, Uretroskopi : Terdapat jaringan parut
3. Resiko infeksi berhubungan dengan striktur uretra
INTERVENSI

N Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kreteria hasil Intervensi Rasional


O
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1) Jelaskan pada pasien 1. Pasien dapat mengetahui pnyebab
dengan penekanan dinding 3x24jam diharapkan nyeri penyebab nyeri nyeri yang dirasakan
2) Ajarkan pasien teknik
vesika urinaria yang akut dapat teratasi dengan 2. Teknik distraksi dan relaksasi
distraksi dan relaksasi
ditandai dengan Pasien kreteria hasil : bermanfaat untuk mengurangi rasa
3) Bantu pasien
mengatakan nyeri saat 1. Pasien melaporkan nyeri pasien.
mendapatkan posisi
berkemih, P : klien penurunan nyeri 3. Posisi yang nyaman dapat mengurangi
yang nyaman
2. Ekspresi wajah dan
merasakan nyeri pada saat 4) Kolaborasi dengan nyeri.
posisi tubuh pasien
berkemih, Q : Rasa Nyeri dokter dalam 4. Analgesic berguna untuk mengurangi
terlihat relaks
seperti tertusuk - tusuk, R : pemberian analgesic nyeri yang dirasakan pasien.
3. Klien mampu untuk
5) Observasi tanda-tanda
Nyeri pada Bladder, S : 6, 5. Memantau kondisi pasien apakah
istirahat dengan cukup
vital
T : Nyeri saat berkemih 4. Ttv dalam batas meningkat atau menurun
normal 6) Evaluasi kontrol nyeri 6. Nyeri pasien berkurang.
TD 120/80 mmHg
Nadi 60-100 x/menit
2. Gangguan eliminasi urine Setelah dilakukan tindakan 1) jelaskan kepada 1. Pasien mengetahui penyebab
berhubungan dengan keperawatan 3x24jam pasien penyebab gangguan eliminasi urine.
2. Mencegah bekuan darah menyumbat
sumbatan urethra yang diharapkan gangguan gangguan eliminasi
kateter.
ditandai dengan Pasien eliminasi dapat teratasi urin
mengungkapkan dengan kriteria hasil: 2) Pantau uretra dan atau 3. Mendeteksi gangguan pola eliminasi
kencingnya sedikit, dan 1. kandung kemih kateter suprapubis BAK secara dini.
4. Melancarkan aliran urine.
nyeri saat buang air kecil, kosong secara penuh terhadap kepatenan
5. Mencegah bekuan darah menyumbat
2. tidak ada residu urine 3) Pemantauan output
Uroflowmetri <
aliran urine.
>100-200 cc urine dan karateristik
15ml/detik, Uretrografi : 6. Pemasangan kateter berguna untuk
3. intake cairan dalam 4) Usahakan intake
terdapat adanya tumor, menurunkan tekanan kandung kemih.
rentang normal cairan (2500 – 3000).
Uretroskopi : Terdapat 4. Bebas dari ISK 5) Pertahankan irigasi
5. Tidak ada spasme
jaringan parut kemih yang konstan
bladder
selama 24 jam.
6. balance cairan
6) Kolaborasi
seimbang
pemasangan kateter
3. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1) Pertahankan kateter 1. Untuk mencegah masuknya bakteri
berhubungan dengan 3x24jam diharapkan klien steril dan berikan dan mencegah infeksi
2. Untuk mencegah infeksi dan
striktur uretra tidak menunjukkan tanda- perawatan kateter
membantu proses penyembuhan.
tanda infeksi : steril
3. potensial untuk menderita cidera
2) Anjurkan intake
1. Klien tidak 4. Memantau kondisi pasien apakah
cairan cukup ( 2500 –
mengalami infeksi meningkat atau menurun
2. Dapat mecapai waktu 3000) sehingga dapat 5. Antiobitik berguna untuk mencegah
penyembuhan menurunkan potensial infeksi pada pasien.
3. Tanda-tanda vital
infeksi
dalam batas normal 3) Pertahankan posisi
TD : 120/80 mmHg
urobag dibawah
Nadi : 60-100 x/menit
4) Observasi tanda-tanda
4. Tidak ada tanda
infeksi rubor, dolor, vital
5) Observasi urine :
kalor, tumor
warna, jumlah, bau
fungsiolaisa
6) Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian antibiotik

WOC STRIKTUR URETRA

 Spasmus otot Post Operasi


 Cedera uretra
 Tekanan dari luar Ex : pengangkatan
 Cedera akibat peregangan tumor
(tumor)
 Infeksi (uretritis gonoreal)

Jaringan parut
Total tersumbat Penyempitan lumen uretra

Urine tidak bisa mengalir Kekuatan pancaran dan


jumlah urine berkurang

Statis urine dalam vesika


urinaria
MK : Gangguan eliminasi
Penebalan dinding urine
Vesika urinaria MK : Resiko
Infeksi
Retensi urin/
kekuatan pancaran MK : Gangguan eliminasi
dan jumlah urine urine
menurun

Penekanan dinding vesika Pelepasan mediator nyeri


urinaria

Merangsang reseptor nyeri


Dihantarkan
PersepsikeNyeri
Medulla
MK :Nyeri
Spinalis

Anda mungkin juga menyukai