Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN HASIL DISKUSI

(KONSEP MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA DALAM MASA


POSTMODERN)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

KELOMPOK 3
Larasati Ramadhani (162310101008)
Ayu Parahita R. (162310101128)
Annisa Firdaus (162310101142)
Muhammad Nazeh A. (162310101155)
Animas Debby S. A. (162310101168)
Faisal Dwi Yuliawan (162310101204)
Indah Listyawati (162310101233)
Jaya Anggara (162310101209)

Pendidikan Kewarganegaraan
Jumat 08.50-10.30
Rk 4
Dosen : Eddy Mulyono, S.H., M.Hum.

UPT BSMKU
UNIVERSITAS JEMBER
2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Tujuan Diskusi...........................................................................................4
1.3 Tema Diskusi.............................................................................................4
BAB 2. URAIAN DISKUSI...................................................................................5
2.1 Waktu Pelaksanaan....................................................................................5
2.2 Penyaji.......................................................................................................5
2.3 Moderator..................................................................................................5
2.4 Penulis.......................................................................................................5
2.5 Proses Jalannya Diskusi............................................................................5
2.6 Rumusan Hasil Diskusi.............................................................................6
2.6.1 Sesi Tanya Jawab Term 1...................................................................6
2.6.2 Sesi Tanya Jawab Term 2...................................................................8
BAB 3. PENUTUP...............................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
LAMPIRAN...........................................................................................................11

ii
3

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semua orang mendambakan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera
sebagaimana yang dicita-citakan masyarakat Indonesia, yaitu adil dan makmur
bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk mencapainya berbagai sistem kenegaraan
muncul, seperti demokrasi. Cita-cita suatu masyarakat tidak mungkin dicapai
tanpa mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia. Namun masih banyak
permasalahan bagi bangsa Indonesia, permasalahan yang timbul tersebut
mengakibatkan banyaknya konflik ataupun kekacauan yang terjadi dimasyarakat.
Gonjang-ganjing ini tidak bisa dibiarkan lebih lanjut karena akan sangat berakibat
buruk bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara di negeri ini. Masih
adanya budaya KKN dan budaya malas mungkin menjadi masalah yang utama di
negeri ini.
Alangkah baiknya bila permasalah yang seiring waktu terus timbul akhir-
akhir ini dapat diselesaikan dengan tuntas, cepat dan transparan agar masyarakat
tahu betul posisi dan solusi dari masalah tersebut. Tetapi apa yang kita lihat akhir-
akhir ini? Maraknya adu fisik maraknya percecokan untuk menyelesaikan masalah
yang timbul. Apakah begini kondisi masyarakat kita saat ini? Mudah marah,
terpancing emosi dan tidak mempunyai tenggang rasa. Sebagai warga negara yang
baik hendaknya kita semua sadar akan koridor-koridor yang layak dan patuh
kepada hukum. Negara Indonesia dalah negara hukum yang berdasarkan
Pancasila, jadi selayaknya semua permasalahan yang akan mengakibatkan
perkelahian dapat dituntaskan dengan baik.
Negara yang harusnya menghargai nilai-nilai keluhuran adat ketimuran, adat
yang sopan santun, ramah kepada semua orang serta kekeluargaan. Berpegang
teguh kepada undang-undang yang berlaku juga merupakan cerminan cinta kita
keapda Indonesia. Semoga permasalah yang ada sekarang ini cepat tuntas dan
tidak menjadi bom waktu dimasa mendatang. Bangsa Indonesia belum terlambat
mewujudkan masyarakat madani asalkan semua potensi sumber daya manusia
mendapat kesempatan berkembang dan dikembangkan. Mewujudkan masyarakat
madani banyak tantangan yang harus dilalui. Untuk itu perlu adanya strategi
peningkatan peran dan fungsi masyarakat dalam mengangkat martabat manusia
menuju masyarakat madani itu sendiri.

1.2 Tujuan Diskusi


1. Untuk mengetahui tentang konsep masyarakat madani.
2. Untuk mendalami tentang berbagai karakter masyarakat Indonesia yang dapat
menopang kehidupan madani.
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam mewujudkan masyarakat
madani.
4. Untuk menganalisa tantangan masyarakat madani di Indonesia ke depan.
1.3 Tema Diskusi
Konsep masyarakat madani di Indonesia dalam masa postmodern.

4
BAB 2. URAIAN DISKUSI

2.1 Waktu Pelaksanaan


1. Hari/Tanggal : Minggu, 16 April 2017
2. Waktu pelaksanaan : 18.30 – 19.30
3. Tempat pelaksanaan : Ruang 9 Fakultas Hukum Universitas Jember

2.2 Penyaji
1. Penyaji materi 1 : Annisa Firdaus 162310101142
2. Penyaji materi 2 : Jaya Anggara 162310101209

2.3 Moderator
Indah Listyawati 162310101233

2.4 Penulis
Indah Listyawati 162310101233

2.5 Proses Jalannya Diskusi


1. Pembukaan
Moderator membuka diskusi dengan berdoa terlebih dahulu, kemudian
mengucapkan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan dilanjutkan
dengan perkenalan diri dan penyaji.
2. Penyajian
Penyaji pertama menyampaikan materi mengenai definisi integrasi bangsa
dan mekanisme suatu integritas dalam bangsa Indonesia. Inti dari makalah
yang disampaikan adalah sebagai berikut :
a Definisi Masyarakat Madani
b Karakteristik Masyarakat Madani
c Sentralisme versus lokalisme.
d Pluralisme versus rasisme.
e Elitisme dan communalisme.
Penyaji kedua menyampaikan materi terkait sistem ketahan nasional yang ada
din indonesia dalam menghadapi segala bentuk ancama dan tantangan yang
mengancam bangsa indonesia. Adapun inti dari makalah yang disampaikan
adalah sebagai berikut :

5
a Masyarakat Madani di Indonesia
b Tantangan Masyarakat Madani Indonesia
3. Sesi Tanya Jawab
Setiap kelompok memberikan pertanyaan kepada kelompok 2 masing –
masing kelompok satu pertanyaan. Setelah pertanyaan di jawab oleh
kelompok 3 dilanjutkan dengan sesi tanya jawab kedua.
4. Penutup
Moderator mengakhiri diskusi pada Pukul 10.00 WIB,dengan membacakan
kesimpulan dari diskusi serta kata mutiara.

2.6 Rumusan Hasil Diskusi

2.6.1 Sesi Tanya Jawab Term 1


1. Kelompok 1

Penanya : Wansandra Clarissa P. 162310101126


: Apakah di Indonesia masih ditetapkan paham elitisme ?
Pertanyaan
Berikan contohnya !
Penjawab : Ayu Parahita R. 162310101128
: Masih ada contohnya dapat kita lihat di Bali terdapat
pembagian masyarakat secara strataisme yang mencerminkan
Jawaban
konsep elitisme sendiri. Dan terdapat kasta yang lebih di
prioritaskan yaitu kasta Brahmana.
2. Kelompok 2

Penanya : Maraytus S. P. 162310101119


: Apakah toleransi tinggi sudah tertanam di jiwa masyarakat
Pertanyaan Indonesia? Jika ada berikan contoh dan jika tidak ada berikan
solusinya !
Penjawab : Larasati Ramadhani (162310101008)
Jawaban : Sudah tapi masyarakat kurang mengharagai adanya toleransi
antar umat beragama. Contohnya yang sedang santer terdengar
saat ini yaitu kasus Gubernur Basuki Tjahaya Purnama dengan

6
organisasi keagamaan FPI.
3. Kelompok 4

Penanya : Aris Munandar 162310101147


: Saya pernah melihat berita bahwa telah terjadi unjuk rasa
yang didalamnya terdapat kekerasan yang dilakukan oleh
Pertanyaan
oknum polisi. Bagaimana menurut kelompok anda mengenai
hal tersebut dikaitkan dengan konsep masyarakat madani ?
Penjawab : Muhammad N. A. 162310101155
: Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan konsep
masyarakat madani itu sendiri. Karena dalam konsep
masyarakat madani terdapat suatu ikatan dalam masyarakat
yang memudahkan masyarakat melakukan pertemuan dengan
lembaga – lembaga negara yang ada untuk menyerukan
Jawaban
aspirasinya. Sedangkan unjuk rasa itu sendiri terlaksana karena
tidak dapat terlaksananya hal tersebut. Dan dilihat dari
karakteristik masyarakat madani yang lain, yaitu sikap saling
menghargai antar sesama, yang benar – benar tidak terlaksana
dengan tindakan main hakim sendiri oleh polisi tersebut.
4. Kelompok 5

Penanya : Dwi Meida Kurniasari 162310101205


: Apakah masyarakat Indonesia bisa disebut masyarakat madani
Pertanyaan
sedangkan pembangunan di Indonesia belum merata ?
Penjawab : Faisal Dwi Yuliawan 162310101204
: Bisa karena meskipun pembangunan di Indonesia belum
Jawaban merata konsep madanipun masih bisa berjalan, konsep ini dapat
diterapkan dalam kehidupan masyarakatnya.

2.6.2 Sesi Tanya Jawab Term 2


1. Kelompok 1

Penanya : Alvinda Apriliatul J. 162310101143


Pertanyaan : Bagaimana cara menanggulangi tantangan – tantangan yang

7
ada demi terciptanya kehidupan masyarakat madani ?
Penjawab : Ayu Parahita R. 162310101128
: Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan masyarakat madani
itu ada yang berjanka pendek dan ada yang berjangka panjang.
Untuk yang berjangka pendek dilaksanakan dengan memilih
dan menempatkan pemimpin – pemimpin yang dapat dipercaya
Jawaban
(credible), dapat diterima (acceptable), dan dapat memimpin
(capable). Sedangkan untuk yang jangka panjang yaitu dengan
menyiapkan sumber daya manusia yang berwawasan dan
berperilaku madani melalui perspektif pendidikan.
2. Kelompok 2

Penanya : Try Nurhayati 162310101188


: Strategi apa yang terbaik untuk membentuk masyarakat
Pertanyaan madani namun sampai sekarang tidak ada pemimpin Indonesia
yang mencerminkan konsep masyarakat madani tersebut ?
Penjawab : Larasati Ramadhani 162310101008
: Meningkatkan jiwa kemandirian melalui kegiatan
perekonomian dengan adanya bapak angkat perusahaan,
meningkatkan kesadaran hukum melalui berbagai media
Jawaban
sosialisasi politik, meningkatkan peran serta masyarakat dalam
proses pengambilan kebijakan, menciptakan perngakta hukum
yang memadai dan berkeadilan sosial.
3. Kelompok 4

Penanya : Anisa Kirnawati 162310101186


: Apakah konsep masyarakat madani ini cocok diterapkan di
Pertanyaan
Indonesia dan apa tujuannya ?
Penjawab : Muhammad N. A. 162310101155
Jawaban : Cocok dan tidak cocok itu tergantung komitmen para
pelaksana konsep tersebut namun dapat dipastikan penerapan
konsep masyarakat madani sendiri adalah agar kehidupan

8
masyarakat Indonesia lebih sejahtera.
4. Kelompok 5

Penanya : Cirilla Aripratiwi 162310101161


: Bagaimana peran mahasiswa dan perawat dalam membentuk
Pertanyaan
masyarakat madani ?
Penjawab : Faisal Dwi Yuliawan 162310101204
: Peran mahasiswa itu dengan mengikuti atau mengadakan
KKN ( Kuliah Kerja Nyata) ataupun PPL ( Praktek Pengayaan
Lapangan). Dengan melakukan dua hal tersebut mahasiwa bisa
sedikit membantu dalam emnunjang SDM suatu daerah yang
mungkin masih tertinggal atau sengaja ditinggalkan oleh

Jawaban pemerintah setempat dengan meningkatkan mutu pendidikan


disana.

Peran perawat yaitu memberi penyuluhan mengenai


pengetahuan kesehatan dengan meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

9
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Masyarakat madani atau civil society dapat diartikan sebagai suatu corak
kehidupan masyarakat yang terorganisir, mempunyai sifat kesukarelaan,
keswadayaan, kemandirian, namun mempunyai kesadaran hukum yang
tinggi.
b. Masyarakat Indonesia mempunyai karakteristik yang berbeda dengan negara
lainnya. Karakteristik tersebut diantaranya adalah: (1)
Pluralistik/keberagaman, (2) sikap saling pengertian antara sesama anggota
masyarakat, (3) toleransi yang tinggi dan (4) memiliki sanksi moral.
c. Beberapa permasalahan yang bisa menjadi hambatan sekaligus tantangan
dalam mewujudkan masyarakat madani model Indonesia, yaitu sebagai
berikut : (a) semakin berkembangnya orang “miskin” dan orang yang merasa
miskin, (b) LSM dan partai politik muncul bagaikan jamur yang tumbuh di
musim penghujan sehingga memungkinkan berbagai “ketidakjelasan”, (c)
pers berkembang pesat dan semakin canggih tetapi justru “fesimisme”
masyarakat yang terjadi, (d) kaum cendikiawan semakin banyak tetapi
cenderung berorientasi pada kekuasaan, (e) kurang pede untuk bersaing dan
senantiasa merasa rendah diri.
d. Tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia ke depan adalah
(1) sikap demokratis, (2) sikap toleran, (3) saling pengertian, (4) berakhlak
tinggi, beriman dan bertaqwa, (5) berwawasan global.

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai