Anda di halaman 1dari 35

[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

BAB I
MENGENAL EPANET

A. GAMBARAN UMUM EPANET


EPANET adalah program komputer yang menggambarkan simulasi hidrolis dan
kecenderungan kualitas air yang mengalir di dalam jaringan pipa. Jaringan itu sendiri
terdiri dari Pipa, Node (titik koneksi pipa), pompa, katub, dan tangki air atau
reservoir. EPANET menjajaki aliran air di tiap pipa, kondisi tekanan air di tiap titik
dan kondisi konsentrasi bahan kimia yang mengalir di dalam pipa selama dalam
periode pengaliran. Sebagai tambahan, usia air (water age) dan pelacakan sumber
dapat juga disimulasikan.
EPANET di design sebagai alat untuk mencapai dan mewujudkan pemahaman
tentang pergerakan dan nasib kandungan air minum dalam jaringan distribusi. Juga
dapat digunakan untuk berbagai analisa berbagai aplikasi jaringan distribusi. Sebagai
contoh untuk pembuatan design, kalibrasi model hidrolis, analisa sisa khlor, dan
analisa pelanggan. EPANET dapat membantu dalam memanage strategi untuk
merealisasikan qualitas air dalam suatu system. Semua itu mencakup :
 Alternatif penggunaan sumber dalam berbagai sumber dalam satu sistem
 Alternatif pemompaan dlm penjadwalan pengisian/pengosongan tangki.
 Penggunaan treatment, misal khlorinasi pada tangki penyimpan
 Pen-target-an pembersihan pipa dan penggantiannya.
Dijalankan dalam lingkungan windows, EPANET dapat terintegrasi untuk
melakukan editing dalam pemasukan data, running simulasi dan melihat hasil
running dalam berbagai bentuk (format), Sudah pula termasuk kode-kode yang
berwarna pada peta, tabel data-data, grafik, serta citra kontur.

B. KEMAMPUAN MODEL HIDROLIS


Fasilitas yang lengkap serta pemodelan hidrolis yang akurat adalah salah satu
langkah yang efektif dalam membuat model tentang pengaliran serta kualitas air.
EPANET adalah alat bantu analisis hidrolis yang didalamnya terkandung
kemampuan seperti :

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 1


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

 Kemampuan analisa yang tidak terbatas pada penempatan jaringan


 Perhitungan harga kekasaran pipa menggunakan persamaan Hazen-Williams,
Darcy Weisbach, atau Chezy-Manning
 Temasuk juga minor head losses untuk bend, fitting, dsb
 Pemodelan terhadap kecepatan pompa yang konstant maupun variable
 Menghitung energi pompa dan biaya (cost)
 Pemodelan terhadap variasi tipe dari valve termasuk shitoff, check, pressure
regulating, dan flow control valve
 Tesedia tangki penyimpan dengan berbagai bentuk (seperti diameter yang
bervariasi terhadap tingginya)
 Memungkinkan dimasukkannya kategori kebutuhan (demand) gkita pada
node, masing-masing dengan pola tersendiri yang bergantung pada variasi
waktu.
 Model pressure yang bergantung pada pengeluaran aliran dari emitter
(Sprinkler head)
 Dapat dioperasikan dengan system dasar pada tangki sederhana atau kontrol
waktu, dan pada kontrol waktu yang lebih kompleks

C. KEMAMPUAN MODEL KUALITAS AIR


Sebagai tambahan dalam pemodelan hidrolis, EPANET menyediakan kemampian
pemodelan kualitas air, yaitu :
 Model pergerakan materi tracer non reaktif pada jaringan, sepanjang waktu
 Model pergerakan dan nasib dari materi reaktif yang tumbuh (missal hasil
desinfeksi) atau yang meluruh (missal sisa khlor) terhadap waktu.
 Model umur air yang mengalir pada jaringan
 Melacak persentasi aliran dari node yang akan dicapai dari node lainnya
sepanjang waktu
 Model reaksi baik pada aliran olahan dan pada dinding pipa
 Menggunakan orde ke-n untuk model reaksi pada aliran olahan
 Menggunakan orde nol atau pertama untuk model reaksi pada dinding pipa
 Menghitung batas transfer massa untuk menghitung reaksi pada dinding pipa

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 2


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

 Menyediakan reaksi pertumbuhan atau peluruhan untuk memproses


keterbatasan konsentrasi
 Menghitung koefisien laju reaksi global yang dapat dimodifikasi berdasarkan
pipa-pipa
 Menyediakan koefisien laju reaksi dinding dalam kaitannya dengan
kekasaran pipa
 Menyediakan input massa pada variasi waktu konsentrasi pada semua lokasi
di jaringan
 Pemodelan tangki penyimpanan berupa complete mixing, plug flow atau dua
kompartemen reaktor.

Dengan tersedianya fasilitas tersebut, EPANET dapat melakukan kajian fenomena


kualitas air seperti:
 Mencampur air dari sumber yang berbeda
 “Usia air” dalam sistem
 Kehilangan Sisa Chlor
 Pertumbuhan desinfektan
 Melacak Kontaminan

D. MENGENAL TOOLBAR DAN FUNGSINYA


Membuka proyek baru (File>>New)

Membuka eksisting proyek (File>>Open)

Menyimpan proyek saat itu (File>>Save)

Mencetak pada window aktif (File>Print)

Menyalin pilihan kedalam clipboard atau file (Edit>>Copy To)

Menghilangkan item yang terpilih

Menemukan item yang spesifik dalam peta (View>>Find)

Menjalankan Simulasi (Project>>Run Analysis)

MenJalankan visual query pada peta (View>>Query)

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 3


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

Membuat grafik tampilan baru dari hasil analisis (Report>>Graph)

Membuat tabel baru dari hasil analisis (Report>>Table)

Memodifikasi pilihan dari yang sat itu aktif (View>>Options atau


Report>>Options)

Memilih objek pada peta (Edit>>Select Object)

Memilih point vertex link (Edit>>Select Vertex)

Memilih area pada peta (Edit>>Select Region)

Menggeser peta (View>>Pan)

Memperbesar peta (View>>Zoom in)

Memperkecil peta (View>>Zoom Out)

Menampilkan full Extent (View>>Full Extent)

Menambah Junction pada Peta

Menambah reservoar pada peta

Menambah Tangki pada peta

Menambah Pipa pada peta

Menambah pompa pada peta

Menambah katup pada peta

Menambah label pada peta

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 4


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

BAB II
MEMBUAT JARINGAN PIPA

A. PENDAHULUAN
Jaringan perpipaan merupakan suatu rangkaian pipa yang saling terhubung satu
sama lain secara hidrolis, sehingga apabila di satu pipa mengalami perubahan
debit aliran maka akan terjadi penyebaran pengaruh ke pipa-pipa lain. Perubahan
ini bisa dideteksi dari segi perubahan tekanan yang ada pada pipa.
B. TUJUAN
Merencanakan Jaringan Pipa sederhana dengan penambahan fasilitas tangki dan
pompa.
C. TAHAPAN PERENCANAAN
Tahapan Perencanaan membuat jaringan pipa sederhana dengan menggunakan
Epanet ini dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Peta harus memiliki skala.
2. Background gambar peta harus berekstensi *.bmp, *.wmf, atau *.emf.
3. Membuka proyek baru di EPANET . Mengatur opsi Auto -Length ke On,
dengan cara klik Project >> Default >> Properties >> Auto Length On,
atau Kita bisa klik kanan di pojok kiri bawah).
4. Hasinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
5. Menambahkan gambar latar belakang peta yang kita inginkan (Klik View >>
Backdrop >> Load) .
6. Memperbesar skala peta, dan tempatkan 2 node pada jarak yang terpisah
menggunakan skala. Kemudian, menghubungkan node dengan pipa, dan
periksalah panjang pipa tersebut.
7. Jika panjang pipa yang ditentukan oleh fungsi Auto-Length Epanet tidak
sesuai dengan panjang peta dapat dilakukan langkah-langkah berikut .

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 5


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

Area Distribusi Air

Tanpa skala
Dengan Menggunakan Google earth didapatkan data koordinat sebagai berikut :

Klik view  Dimensions  OK

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 6


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

ANALISA :
Skala peta merupakan hal yang penting dalam membuat jaringan pipa air
minum dengan background peta, karena skala jaringan yang ada harus
disesuaikan dengan skala peta. Begitu juga dengan satuan pada masing-masing
gambar harus disamakan agar mendapat hasil yang tepat ( meter dengan meter
atau feet dengan feet) dan tidak membuat jaringan yang telah dibuat menjadi
berantakan.

Selanjutnya mengisi data sebelum membuat jaringan pipa pada peta.

D. TAHAPAN PERENCANAAN PEMBUATAN JARINGAN PIPA


Tahapan Perencanaan membuat jaringan pipa sederhana dengan menggunakan
Epanet ini dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Mengisi dimensi : Klik View >> Dimensions

2. Mengisi Nama Proyek yang akan dikerjakan : Klik Project >> Summary

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 7


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

3. Mengisi data defaults : Klik Project >> Defaults

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 8


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

4. Sket gambar peencanaan jaringan pipa

Gambar sket perencanaan

No Symbol Keterangan No. junction/node


1 Dukuh Tanjungsari 9

2 Pemukiman Bantaran 10

3 Masjid 1 1

4 Kawasan pemukiman Parunglesang 3 18

5 Pom Bensin 16

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 9


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

7 Terminal weleri 5

8 Kawasan pemukiman Parunglesang 2 7

9 Kawasan Ruko1 6

10 Kawasan pemukiman tempel 8

11 Watersix 15

12 Kawasan Perumahan Jl Dewi sartika 13

13 Mesjid PUSDAI Banjar 4

14 Kawasan Perumahan Jl Dewi sartika2 13

15 Kawasan pemukiman Jl Mesjid Agung 11

16 Patroman Medical Centre Banjar 3


17 Zahwa Recidence 17

18 Situ Mustika Reservoir 2

19 Sungai Citanduy Reservoir 1

5. Membuat gambar jaringan pipa sederhana, dengan cara klik gambar Add
Junction terlebih dahulu.

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 10


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

6. Menghubungkan titik-titk di atas dengan cara klik gambar Add Pipe, seperti
gambar di atas.
7. Menambahkan fasilitas Pompa pada Jaringan Tersebut

8. Membuath kurva pompa terlebih dahulu, dengan cara klik Data (di samping

kanan) >> Curves >> Klik Add ( )


9. Setelah itu akan muncul tampilan Curve Editor. Selanjutnya mengiisi Curve
Editor dengan data seperti pada gambar di bawah. Selanjutnya klik OK

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 11


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

10. Kemudian klik Data (di samping kanan) >> Pumps >> Klik Edit ( )
11. Mengisi Pump Curve tersebut dengan nilai 1 (sesuai dengan nama Curve
ID yang kita buat)

12. Memasukan data penggunaan air ditiap node atau junction :

Strandar Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jenis Kota

Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori I, II, III, IV

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 12


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori V (Desa)

Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori lain

a. Masjid 1
Masjid 1) terletak di Jl. Didi Kartasasmita tepat dibelakang bantaran
sungai citanduy (reservoir). Kapasitas masjid. Berdasarkan Materi
Juknis Perencanaan Teknis Bidang Air Bersih, Direktorat Air Bersih,
Dept. PU, 1994, Rumah Sakit sebesar 200 liter/kamar/hari atau 0.04
Galon/kamar/menit. Jadi untuk PMC sendiri pemakaian ar sebesar 3
Galon/kamar/menit.

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 13


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

b. Watersix
Water vsix weleri memiliki 3 macam kolam yaitu kolam prestasi,
kolam anak, dan kolam dewasa. Asumsi penggunaan air nya adalah
23,57 galon/orang/menit
c. Terminal weleri
Berdasarkan Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori lain,
Terminal bus 10 liter/orang/detik = 158,5 galon/orang/menit
d. Mesjid PUSDAI Banjar
Berdasarkan Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori V
(Desa), Mesjid 3000 liter/orang/hari = 0,55 galon/orang/menit
e. Pemukiman bantaran
Terdiri dari 30 rumah tinggal Berdasarkan Kebutuhan Air Non
Domestik Untuk Kota Kategori I, II, III, IV 150x30 liter/kamar/hari =
0,83 galon/orang/menit
f. Pom Bensin
Diasumsikan 1000 liter/hari = 0,18 galon/menit
g. Kawasan Ruko1
Kawasan ruko berdekatan dengan terminal kota banjar disasumsikan
penggunaan air nya sebesar 12000 liter/hari = 2,2 galon/menit.
h. Kwasan pemukiman tempel
Kawasan ruko 2 disasumsikan penggunaan air nya sebesar 12000
liter/hari = 2,2 galon/menit.
i. Dukuh tanjungsari
Kawasan pemukiman parunglesang ada 900 pelangan dengan standar
kebutuhan air 150 liter/or/hari debit yang dibutuhkan sebesar 135000
liter/hari = 24,77 galon/menit
j. Kawasan pemukiman Jl Mesjid Agung
Kawasan pemukiman Jl Mesjid Agung ada 600 pelangan dengan
standar kebutuhan air 150 liter/or/hari debit yang dibutuhkan sebesar
90000 liter/hari = 16,51 galon/menit
k. Kawasan pemukiman Parunglesang 2

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 14


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

Kawasan pemukiman parunglesang 2 ada 900 pelangan dengan


standar kebutuhan air 150 liter/or/hari debit yang dibutuhkan sebesar
135000 liter/hari = 24,77 galon/menit
l. Kawasan pemukiman Parunglesang 3
Kawasan pemukiman parunglesang 3 ada 300 pelangan dengan
standar kebutuhan air 150 liter/or/hari debit yang dibutuhkan sebesar
45000 liter/hari = 8,26 galon/menit
m. Dukuh bantaran
Pancanaka Green City ada 500 pelangan dengan standar kebutuhan air
150 liter/or/hari debit yang dibutuhkan sebesar 75000 liter/hari =
11,46 galon/menit
n. Perum PPABRI
Perum PPABRI ada 1000 pelangan dengan standar kebutuhan air 150
liter/or/hari debit yang dibutuhkan sebesar 150000 liter/hari = 27,52
galon/menit
o. Kawasan Perumahan Jl Dewi sartika
Kawasan Perumahan Jl Dewi sartika ada 1500 pelangan dengan
standar kebutuhan air 150 liter/or/hari debit yang dibutuhkan sebesar
225000 liter/hari = 41,28 galon/menit
p. Kawasan Perumahan Jl Dewi sartika 2
Kawasan Perumahan Jl Dewi sartika2 ada 800 pelangan dengan
standar kebutuhan air 150 liter/or/hari debit yang dibutuhkan sebesar
120000 liter/hari = 22 galon/menit
q. Zahwa Recidence
Zahwa Recidence ada 500 pelangan dengan standar kebutuhan air 150
liter/or/hari debit yang dibutuhkan sebesar 75000 liter/hari = 11,46
galon/menit

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 15


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

jumlah Standar
no. Debit kebutuhan
Tempat Pelayanan elevasi pelanggan Kebutuhan Air
juction
jiwa lt/hr/orng liter/hari galon/menit
Dukuh Tanjungsari 9 130 500 150 75000 13.76
Pemukiman Bantaran 10 132 1000 150 150000 27.52
Masjid 1 117 - 150 4524.32 0.83
Kawasan pemukiman Parunglesang 3 18 135 300 150 45000 8.26
Pom Bensin 16 105 - 150 981.18 0.18
Kawasan Ruko 2 19 116 - 150 11992.18 2.2
Terminal weleri 5 115 - 150 863982.39 158.5
Kawasan pemukiman 7 120 900 150 135000 24.77
Kawasan Ruko1 6 105 - 150 11992.18 2.2
Kawasan pemukiman Tempel 8 118 900 150 135000 24.77
Water six 15 105 - 150 128479.9 23.57
Kawasan Perumahan Jl Dewi sartika 13 131 1500 150 225000 41.28
Mesjid PUSDAI Kota Banjar 4 109 - 150 2998.05 0.55
Kawasan Perumahan Jl Dewi sartika2 13 130 800 150 120000 22
Kawasan pemukiman Jl Mesjid Agung 11 120 600 150 90000 16.51
Patroman Medical Centre Banjar 3 110 - 150 16352.98 3
Zahwa Recidence 17 109 500 150 75000 11.46

13. Setelah itu, menjalankan (Running) pekerjaan ini dengan klik pada toolbar
Run

Run

14. Pekerjaan ini dikatakan berjalan baik (sukses), apabila muncul laporan
“Run was successful”

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 16


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

Jika sudah benar akan ditandai dengan munculnya gambar air yang

mengalir dari kran yang terletak di bagian bawah ( ).

ANALISA :

Apabila saat selesai membuat semuanya dan di running


UNSUCCESSFUL, maka telah terjadi kesalahan dalam menginput file atau
pipa yang masih belum tersambung dan kesalahan lainnya. Dari kesalahan
itu epanet akan menampilkan dimana kesalahannya, sehingga langsung
dapat diperbaiki. Untuk Master Plan Jaringan Pipa Kelurahan Sidorejo yang
saya rancang menunjukan SUCCESS berarti rancangan jaringan pipa
sudah benar dan bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.

E. TAHAPAN PERENCANAAN MEMBUAT MODEL CHLORINE


Tahapan Perencanaan membuat model chlorine dengan menggunakan Epanet ini
dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Untuk membuat model Chlorine, caranya klik Data (di samping kanan) >>

Options >> Quality >> Klik Edit ( )

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 17


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

2. Kemudian muncul jendela berikut, lalu mengetik “Chlorine” pada baris


Parameter

3. Kemudian mengisi data Hidrolika dengan cara klik Data (di samping kanan)

>> Options >> Hydraulics >> Klik Edit ( )

4. Kemudian mengisi data Reaksi dengan cara klik Data (di samping kanan) >>

Options >> Reactions >> Klik Edit ( )

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 18


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

5. Selanjutnya mengisi data waktu (time) dengan cara klik Data (di samping

kanan) >> Options >> Times >> Klik Edit ( )

6. Selanjutnya mengisi data Energy dengan cara klik Data (di samping kanan)

>> Options >> Energy >> Klik Edit ( )

7. Kemudian membuat pola kebutuhan air (demand pattern) dengan cara klik

Data (di samping kanan) >> Pattern >> Klik Add ( )


8. Mengisi pattern editor seperti gambar di bawah ini, kemudian memasukkan
kepada salah satu junction (node) yang kita inginkan, dimana tempat tersebut
digunakan airnya oleh masyarakat dengan pola pemakaian seperti pada
gambar di bawah

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 19


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

9. Setelah itu memasukkan data initial quality sebesar = 1 pada reservoir. Klik

Data (di samping kanan) >> Reservoirs >> Klik Edit ( )

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 20


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

10. Setelah itu, menjalankan (Running) pekerjaan ini dengan klik pada toolbar
Run

ANALISA
Tabel Kebutuhan Air Pada 24 jam

Waktu (jam) Faktor Kebutuhan Air Keterangan


01.00 0.57
02.00 0.40
03.00 0.31
04.00 0.27
05.00 0.33
06.00 0.37
07.00 0.71
08.00 1.41 Jam Puncak
09.00 1.61 Jam Puncak
10.00 1.47 Jam Puncak
11.00 1.43 Jam Puncak
12.00 1.37
13.00 1.30
14.00 1.17
15.00 1.08
16.00 1.04
17.00 1.08 Jam Puncak
18.00 1.16 Jam Puncak
19.00 1.40 Jam Puncak
20.00 1.37 Jam Puncak
21.00 1.17
22.00 1.02
23.00 1.10

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 21


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

24.00 0.93

Setipa node memiliki kebutuhan air yang berbeda-beda. Pola pemakaian


air yang terdapat pada Kecamatan Banjar Kota Banjar tidak sama dari
node 1 ke node lainnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh aktivitas warga
sekitar dan jumlah penduduk yang dilayani. Pemakaian air tertinggi
terdapat pada jam 08.00-011.00 pada pagi hari. Dan pemakaian teringgi
pada sore hari pada jam 17.00-20.00. Sedangkan untuk jam 01:00-03:00
pemakaian air sedikit, jam 10:00-16:00 pemakaian air realtif sedang, dan
jam 21:00-24:00 relatif menunjukan penurunan pemakaian air.

11. Untuk menampilkan model chlorine, klik Map (di samping kanan) >> Nodes
>> Chlorine >> dan Klik forward ( ).

12. Simulasi Model chlorine ini dikatakan berhasil, apabila ditkitai dengan
adanya animasi warna pada reservoir, tangki dan junction (node) seperti pada
gambar di bawah. Perubahan warna pada masing-masing reservoir, tangki dan
junction menunjukkan adanya perubahan chlorine pada jam-jam tertentu.

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 22


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

ANALISA
Simulasi tersebut menunjukkan adanya parameter chlor yang terdapat dalam pipa
selama 24 jam. Pada daerah yang tidak dapat atau belum mendapat aliran air dan
khlor dapat ditambahakan tangki dengan ditambah initial quality 1 dan mengubah
elevasi tangki dan diameter pipa jika arah aliran mengarah pada pipa. Karena
area relatif datar maka alirannya yamg terjadi di dalam pipa ialah aliran yang
tenang atau laminer dengan jumlah Chlorine rata-rata ialah 0,5. Jadi Kebutuhan
Chlorine untuk Kec. Banjar Kota Banjar sudah tercukupi.

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 23


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

F. TAHAPAN PERENCANAAN WAKTU TINGGAL CHLORINE

1. Klik Data (di samping kanan) >> Options >> Quality >> Klik Edit ( )

2. Kemudian klik Age pada baris parameter.

3. Setelah itu, menjalankan (Running) pekerjaan ini dengan klik pada toolbar
Run

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 24


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

4. Untuk menampilkan lamanya waktu tinggal (age) chlorine, klik Map (di
samping kanan) >> Nodes >> Age >> dan Klik forward ( ). Maka
akan muncul animasi seperti di bawah

ANALISA
Waktu tinggal chlorin diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh chlorin
mengalir dan berhenti. Jadi dapat diketahui node mana saja yang belum
terjangkau oleh chlorin agar kualitas air di setiap daerah sama dan tetap baik
untuk dikonsumsi karena Chlorine berfungsi untuk membunuh kuman
penyakit. Pada simulasi di atas, rata-rata disetiap node sudah terdistribusikan
chlorin dengan baik.

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 25


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

G. TRACE SUMBER AIR BAKU PADA JARINGAN PIPA

1. Membuat nama label seperti sungai, deepwell dan tangki seperti gambar di
bawah, serta tambahkan sumber air baku lain pada jaringan pipa.

2. Mengisilah ID pada masing-masing Reservoir dan Tangki dengan nama


seperti gambar di atas, yaitu Sungai, danau, dan Tangki dengan cara Klik

Data (di samping kanan) >> Reservoirs >> Danau >> Klik Edit ( )
3. Membuatlah kurva pompa yang kedua (kurva pompa pertama sudah dibuat
pada Bab 1), dengan cara klik Data (di samping kanan) >> Curves >>

Klik Add ( )

4. Setelah itu akan muncul tampilan Curve Editor. Selanjutnya mengisi


Curve Editor dengan data seperti pada gambar di bawah. Selanjutnya klik
OK .

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 26


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

5. Kemudian klik Data (di samping kanan) >> Pumps >> Klik Edit ( )
6. Mengisi Pump Curve tersebut dengan nilai 2 (sesuai dengan nama Curve
ID yang kita buat)

7. Klik Data (di samping kanan) >> Options >> Quality >> Klik Edit (
)
9. Setelah itu, jalankan (Running) pekerjaan ini dengan klik pada toolbar
Run

10. Untuk menampilkan Pelacakan (Trace) Sumber air baku secara animasi,
maka klik Map (di samping kanan) >> Nodes >> Trace sumur artetis
>> dan Klik forward ( ).

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 27


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

ANALISA
Pada saat di forward simulasi tersebut manampilkan pelacakan dimana letak
trace. Dengan software ini akan lebih memudahkan seorang perencana dalam
melakukan pelacakan tanpa harus pergi kelapangan. Pada kasus di kelurahan
sidorejo tidak terdapat sungai, maka sumber air baku di ambil dari sumur
artetis. Dari hasil analisis dapat kita lihat air yang di gunakan di wilayah Kec.
Banjar d ambil dari sumur 50 % dan 50% dari sungai.

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 28


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

H. PELACAKAN (TRACE) FLUORIDE PADA JARINGAN PIPA

1. Klik Data (di samping kanan) >> Options >> Quality >> Klik Edit (
)
2. Kemudian muncul jendela berikut, mengetik “Fluoride” pada baris
Parameter.

3. Kemudian mengisi data Hidrolika dengan cara klik Data (di samping

kanan) >> Options >> Hydraulics >> Klik Edit ( )

4. Kemudian mengisi data Reaksi dengan cara klik Data (di samping kanan)

>> Options >> Reactions >> Klik Edit ( )

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 29


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

5. Selanjutnya mengisi data waktu (time) dengan cara klik Data (di

samping kanan) >> Options >> Times >> Klik Edit ( )

6. Selanjutnya mengisi data Energy dengan cara klik Data (di samping

kanan) >> Options >> Energy >> Klik Edit ( )

7. Kemudian membuat pola kebutuhan air (demand pattern) dengan cara

klik Data (di samping kanan) >> Pattern >> Klik Add ( )
8. Mengisi pattern editor seperti gambar di bawah ini, kemudian masukkan
kepada salah satu junction (node) yaitu pada pump station.

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 30


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

9. Memasukkan data initial quality sebesar = 1 pada tangki. Klik Data (di

samping kanan) >> Tanks >> Klik Edit ( )


10. Setelah itu, menjalankan (Running) pekerjaan ini dengan klik pada toolbar
Run

11. Untuk menampilkan hasil pelacakan fluoride secara animasi, maka klik
Map (di samping kanan) >> Nodes >> Fluoride >> dan Klik forward
( ).

ANALISA
Pada simulasi tersebut pendestribusian fluoride merata dengan jumlah yang
diizinkan (<1,5 mg/L) yang berguna untuk melindungi gigi.

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 31


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

I. MENAMPILKAN KONTUR PADA JARINGAN PIPA KELURAHAN


SIDOREJO

1. Klik pada toolbar Graph

2. Setelah itu, klik pada Contour Plot >> Paramater >> OK

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 32


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 33


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 34


[LAPORAN TUGAS EPANET] 2017

ANALISA
1. Untuk Contour Plot elevasi, dari hasil Plot didapatkan pada daerah
kelurahan sidorejo tergolong dataran tinggi hal tersebut ditunjukan
dengan warna merah pada backround > 100 ft
2. Untuk Contour Plot Presseur (tekanan), dari hasil plot didapatkan pada
kelurahan sidorejo ada 2 tekanan yang terjadi di mana warna kuning
menunjukan tekanan 75-100 psi dan warna merah > 100 psi. dapat
ditarik kesimpulan untuk contour elevasi dan contour presseur saling
berhubungan dimana untuk daerah warna kuning pada presseur daerah
tersebut menunjukan elevasi yang relative lebih tinggi di bandingkan
dengan merah.
3. Untuk countor plot base demand (kebutuhan air), dari hasil plot
didapatkan untuk kelurahan sidorejo kebutuhan air perlokasi berbeda-
beda itu ditunjukan dengan hasil plot berwarna biru tua,biru
muda,hijau,kuning dan merah. Untuk biru tua kebutuhan air 0-25
GPM, biru muda 25-50 GPM, hijau 25-50 GPM,kuning 50-100, merah
> 100.
4. Untuk Contour Plot fluoride, Dari hasil plot didapatkan untuk
kelurahan sidorejo kebutuhan fluoride sdah mencukupi <1,5. Di mana
ditunjukan dengan warna biru pada bockround.

Febri Akip Almuttaqin (30201403776) 35

Anda mungkin juga menyukai