Laporan Epanet Akhip PDF
Laporan Epanet Akhip PDF
BAB I
MENGENAL EPANET
BAB II
MEMBUAT JARINGAN PIPA
A. PENDAHULUAN
Jaringan perpipaan merupakan suatu rangkaian pipa yang saling terhubung satu
sama lain secara hidrolis, sehingga apabila di satu pipa mengalami perubahan
debit aliran maka akan terjadi penyebaran pengaruh ke pipa-pipa lain. Perubahan
ini bisa dideteksi dari segi perubahan tekanan yang ada pada pipa.
B. TUJUAN
Merencanakan Jaringan Pipa sederhana dengan penambahan fasilitas tangki dan
pompa.
C. TAHAPAN PERENCANAAN
Tahapan Perencanaan membuat jaringan pipa sederhana dengan menggunakan
Epanet ini dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Peta harus memiliki skala.
2. Background gambar peta harus berekstensi *.bmp, *.wmf, atau *.emf.
3. Membuka proyek baru di EPANET . Mengatur opsi Auto -Length ke On,
dengan cara klik Project >> Default >> Properties >> Auto Length On,
atau Kita bisa klik kanan di pojok kiri bawah).
4. Hasinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
5. Menambahkan gambar latar belakang peta yang kita inginkan (Klik View >>
Backdrop >> Load) .
6. Memperbesar skala peta, dan tempatkan 2 node pada jarak yang terpisah
menggunakan skala. Kemudian, menghubungkan node dengan pipa, dan
periksalah panjang pipa tersebut.
7. Jika panjang pipa yang ditentukan oleh fungsi Auto-Length Epanet tidak
sesuai dengan panjang peta dapat dilakukan langkah-langkah berikut .
Tanpa skala
Dengan Menggunakan Google earth didapatkan data koordinat sebagai berikut :
ANALISA :
Skala peta merupakan hal yang penting dalam membuat jaringan pipa air
minum dengan background peta, karena skala jaringan yang ada harus
disesuaikan dengan skala peta. Begitu juga dengan satuan pada masing-masing
gambar harus disamakan agar mendapat hasil yang tepat ( meter dengan meter
atau feet dengan feet) dan tidak membuat jaringan yang telah dibuat menjadi
berantakan.
2. Mengisi Nama Proyek yang akan dikerjakan : Klik Project >> Summary
2 Pemukiman Bantaran 10
3 Masjid 1 1
5 Pom Bensin 16
7 Terminal weleri 5
9 Kawasan Ruko1 6
11 Watersix 15
5. Membuat gambar jaringan pipa sederhana, dengan cara klik gambar Add
Junction terlebih dahulu.
6. Menghubungkan titik-titk di atas dengan cara klik gambar Add Pipe, seperti
gambar di atas.
7. Menambahkan fasilitas Pompa pada Jaringan Tersebut
8. Membuath kurva pompa terlebih dahulu, dengan cara klik Data (di samping
10. Kemudian klik Data (di samping kanan) >> Pumps >> Klik Edit ( )
11. Mengisi Pump Curve tersebut dengan nilai 1 (sesuai dengan nama Curve
ID yang kita buat)
a. Masjid 1
Masjid 1) terletak di Jl. Didi Kartasasmita tepat dibelakang bantaran
sungai citanduy (reservoir). Kapasitas masjid. Berdasarkan Materi
Juknis Perencanaan Teknis Bidang Air Bersih, Direktorat Air Bersih,
Dept. PU, 1994, Rumah Sakit sebesar 200 liter/kamar/hari atau 0.04
Galon/kamar/menit. Jadi untuk PMC sendiri pemakaian ar sebesar 3
Galon/kamar/menit.
b. Watersix
Water vsix weleri memiliki 3 macam kolam yaitu kolam prestasi,
kolam anak, dan kolam dewasa. Asumsi penggunaan air nya adalah
23,57 galon/orang/menit
c. Terminal weleri
Berdasarkan Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori lain,
Terminal bus 10 liter/orang/detik = 158,5 galon/orang/menit
d. Mesjid PUSDAI Banjar
Berdasarkan Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori V
(Desa), Mesjid 3000 liter/orang/hari = 0,55 galon/orang/menit
e. Pemukiman bantaran
Terdiri dari 30 rumah tinggal Berdasarkan Kebutuhan Air Non
Domestik Untuk Kota Kategori I, II, III, IV 150x30 liter/kamar/hari =
0,83 galon/orang/menit
f. Pom Bensin
Diasumsikan 1000 liter/hari = 0,18 galon/menit
g. Kawasan Ruko1
Kawasan ruko berdekatan dengan terminal kota banjar disasumsikan
penggunaan air nya sebesar 12000 liter/hari = 2,2 galon/menit.
h. Kwasan pemukiman tempel
Kawasan ruko 2 disasumsikan penggunaan air nya sebesar 12000
liter/hari = 2,2 galon/menit.
i. Dukuh tanjungsari
Kawasan pemukiman parunglesang ada 900 pelangan dengan standar
kebutuhan air 150 liter/or/hari debit yang dibutuhkan sebesar 135000
liter/hari = 24,77 galon/menit
j. Kawasan pemukiman Jl Mesjid Agung
Kawasan pemukiman Jl Mesjid Agung ada 600 pelangan dengan
standar kebutuhan air 150 liter/or/hari debit yang dibutuhkan sebesar
90000 liter/hari = 16,51 galon/menit
k. Kawasan pemukiman Parunglesang 2
jumlah Standar
no. Debit kebutuhan
Tempat Pelayanan elevasi pelanggan Kebutuhan Air
juction
jiwa lt/hr/orng liter/hari galon/menit
Dukuh Tanjungsari 9 130 500 150 75000 13.76
Pemukiman Bantaran 10 132 1000 150 150000 27.52
Masjid 1 117 - 150 4524.32 0.83
Kawasan pemukiman Parunglesang 3 18 135 300 150 45000 8.26
Pom Bensin 16 105 - 150 981.18 0.18
Kawasan Ruko 2 19 116 - 150 11992.18 2.2
Terminal weleri 5 115 - 150 863982.39 158.5
Kawasan pemukiman 7 120 900 150 135000 24.77
Kawasan Ruko1 6 105 - 150 11992.18 2.2
Kawasan pemukiman Tempel 8 118 900 150 135000 24.77
Water six 15 105 - 150 128479.9 23.57
Kawasan Perumahan Jl Dewi sartika 13 131 1500 150 225000 41.28
Mesjid PUSDAI Kota Banjar 4 109 - 150 2998.05 0.55
Kawasan Perumahan Jl Dewi sartika2 13 130 800 150 120000 22
Kawasan pemukiman Jl Mesjid Agung 11 120 600 150 90000 16.51
Patroman Medical Centre Banjar 3 110 - 150 16352.98 3
Zahwa Recidence 17 109 500 150 75000 11.46
13. Setelah itu, menjalankan (Running) pekerjaan ini dengan klik pada toolbar
Run
Run
14. Pekerjaan ini dikatakan berjalan baik (sukses), apabila muncul laporan
“Run was successful”
Jika sudah benar akan ditandai dengan munculnya gambar air yang
ANALISA :
3. Kemudian mengisi data Hidrolika dengan cara klik Data (di samping kanan)
4. Kemudian mengisi data Reaksi dengan cara klik Data (di samping kanan) >>
5. Selanjutnya mengisi data waktu (time) dengan cara klik Data (di samping
6. Selanjutnya mengisi data Energy dengan cara klik Data (di samping kanan)
7. Kemudian membuat pola kebutuhan air (demand pattern) dengan cara klik
9. Setelah itu memasukkan data initial quality sebesar = 1 pada reservoir. Klik
10. Setelah itu, menjalankan (Running) pekerjaan ini dengan klik pada toolbar
Run
ANALISA
Tabel Kebutuhan Air Pada 24 jam
24.00 0.93
11. Untuk menampilkan model chlorine, klik Map (di samping kanan) >> Nodes
>> Chlorine >> dan Klik forward ( ).
12. Simulasi Model chlorine ini dikatakan berhasil, apabila ditkitai dengan
adanya animasi warna pada reservoir, tangki dan junction (node) seperti pada
gambar di bawah. Perubahan warna pada masing-masing reservoir, tangki dan
junction menunjukkan adanya perubahan chlorine pada jam-jam tertentu.
ANALISA
Simulasi tersebut menunjukkan adanya parameter chlor yang terdapat dalam pipa
selama 24 jam. Pada daerah yang tidak dapat atau belum mendapat aliran air dan
khlor dapat ditambahakan tangki dengan ditambah initial quality 1 dan mengubah
elevasi tangki dan diameter pipa jika arah aliran mengarah pada pipa. Karena
area relatif datar maka alirannya yamg terjadi di dalam pipa ialah aliran yang
tenang atau laminer dengan jumlah Chlorine rata-rata ialah 0,5. Jadi Kebutuhan
Chlorine untuk Kec. Banjar Kota Banjar sudah tercukupi.
1. Klik Data (di samping kanan) >> Options >> Quality >> Klik Edit ( )
3. Setelah itu, menjalankan (Running) pekerjaan ini dengan klik pada toolbar
Run
4. Untuk menampilkan lamanya waktu tinggal (age) chlorine, klik Map (di
samping kanan) >> Nodes >> Age >> dan Klik forward ( ). Maka
akan muncul animasi seperti di bawah
ANALISA
Waktu tinggal chlorin diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh chlorin
mengalir dan berhenti. Jadi dapat diketahui node mana saja yang belum
terjangkau oleh chlorin agar kualitas air di setiap daerah sama dan tetap baik
untuk dikonsumsi karena Chlorine berfungsi untuk membunuh kuman
penyakit. Pada simulasi di atas, rata-rata disetiap node sudah terdistribusikan
chlorin dengan baik.
1. Membuat nama label seperti sungai, deepwell dan tangki seperti gambar di
bawah, serta tambahkan sumber air baku lain pada jaringan pipa.
Data (di samping kanan) >> Reservoirs >> Danau >> Klik Edit ( )
3. Membuatlah kurva pompa yang kedua (kurva pompa pertama sudah dibuat
pada Bab 1), dengan cara klik Data (di samping kanan) >> Curves >>
Klik Add ( )
5. Kemudian klik Data (di samping kanan) >> Pumps >> Klik Edit ( )
6. Mengisi Pump Curve tersebut dengan nilai 2 (sesuai dengan nama Curve
ID yang kita buat)
7. Klik Data (di samping kanan) >> Options >> Quality >> Klik Edit (
)
9. Setelah itu, jalankan (Running) pekerjaan ini dengan klik pada toolbar
Run
10. Untuk menampilkan Pelacakan (Trace) Sumber air baku secara animasi,
maka klik Map (di samping kanan) >> Nodes >> Trace sumur artetis
>> dan Klik forward ( ).
ANALISA
Pada saat di forward simulasi tersebut manampilkan pelacakan dimana letak
trace. Dengan software ini akan lebih memudahkan seorang perencana dalam
melakukan pelacakan tanpa harus pergi kelapangan. Pada kasus di kelurahan
sidorejo tidak terdapat sungai, maka sumber air baku di ambil dari sumur
artetis. Dari hasil analisis dapat kita lihat air yang di gunakan di wilayah Kec.
Banjar d ambil dari sumur 50 % dan 50% dari sungai.
1. Klik Data (di samping kanan) >> Options >> Quality >> Klik Edit (
)
2. Kemudian muncul jendela berikut, mengetik “Fluoride” pada baris
Parameter.
3. Kemudian mengisi data Hidrolika dengan cara klik Data (di samping
4. Kemudian mengisi data Reaksi dengan cara klik Data (di samping kanan)
5. Selanjutnya mengisi data waktu (time) dengan cara klik Data (di
6. Selanjutnya mengisi data Energy dengan cara klik Data (di samping
klik Data (di samping kanan) >> Pattern >> Klik Add ( )
8. Mengisi pattern editor seperti gambar di bawah ini, kemudian masukkan
kepada salah satu junction (node) yaitu pada pump station.
9. Memasukkan data initial quality sebesar = 1 pada tangki. Klik Data (di
11. Untuk menampilkan hasil pelacakan fluoride secara animasi, maka klik
Map (di samping kanan) >> Nodes >> Fluoride >> dan Klik forward
( ).
ANALISA
Pada simulasi tersebut pendestribusian fluoride merata dengan jumlah yang
diizinkan (<1,5 mg/L) yang berguna untuk melindungi gigi.
ANALISA
1. Untuk Contour Plot elevasi, dari hasil Plot didapatkan pada daerah
kelurahan sidorejo tergolong dataran tinggi hal tersebut ditunjukan
dengan warna merah pada backround > 100 ft
2. Untuk Contour Plot Presseur (tekanan), dari hasil plot didapatkan pada
kelurahan sidorejo ada 2 tekanan yang terjadi di mana warna kuning
menunjukan tekanan 75-100 psi dan warna merah > 100 psi. dapat
ditarik kesimpulan untuk contour elevasi dan contour presseur saling
berhubungan dimana untuk daerah warna kuning pada presseur daerah
tersebut menunjukan elevasi yang relative lebih tinggi di bandingkan
dengan merah.
3. Untuk countor plot base demand (kebutuhan air), dari hasil plot
didapatkan untuk kelurahan sidorejo kebutuhan air perlokasi berbeda-
beda itu ditunjukan dengan hasil plot berwarna biru tua,biru
muda,hijau,kuning dan merah. Untuk biru tua kebutuhan air 0-25
GPM, biru muda 25-50 GPM, hijau 25-50 GPM,kuning 50-100, merah
> 100.
4. Untuk Contour Plot fluoride, Dari hasil plot didapatkan untuk
kelurahan sidorejo kebutuhan fluoride sdah mencukupi <1,5. Di mana
ditunjukan dengan warna biru pada bockround.