BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Manajemen Strategis Rumah Sakit
Manajemen Strategis dikenalkan sebagai sebuah pendekatan atau filosofi
untuk menjalankan perusahaan dengan operasional yang relatif rumit (Swayne
2006). Kemudian Swayne (2006) melanjutkan, aktifitas manajemen strategis
meliputi pemahaman situasi lingkungan dan implikasi perubahan eksternal,
kemampuan untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk perubahan, dan
penentuan tujuan serta kemampuan untuk secara aktif mengatur momentum dari
organisasi tersebut.
Rumah sakit mulai menerapkan konsep manajemen strategis sekitar 25 – 30
tahun lalu (baik pemerintah ataupun sektor swasta). Di dalam bukunya Swayne
(2006) menyebutkan bahwa nilai dan praktek dari perusahaan pencari laba di
sektor swasta adalah model paling sesuai untuk menjalankan aktifitas kesehatan.
Hal ini sangat beralasan karena institusi pelayanan kesehatan merupakan hal yang
rumit dan juga rentan terhadap perubahan dan kompetisi, oleh karena itu harus
dijalankan dengan dinamis dengan mempertimbangkan kaedah manajemen
strategis.
1
2
Joel Ross dan Michael Kami, penulis buku dan konsultan bisnis,“Without
a strategy the organization is like a ship without a rudder, going around in circles.
It’s like a tramp; it has no place to go.”
2. Fokus pada bisnis utama. Organisasi kesehatan tidak dapat melakukan semua
hal pada setiap orang, tetapi memilih langkah strategis untuk membatasi
pelayanan agar aktifitas organisasi sesuai dengan misi organisasi.
3. Gunakan pendekatan ketat-fleksibel-ketat dalam manajemen organisasi.
Maksudnya adalah samakan persepsi tujuan (ketat) antar stakeholder dan
karyawan kemudian delegasikan untuk diterapkan secara fleksibel menurut
perkembangannya namun harus diawasi secara ketat setiap perkembangan dan
hasilnya.
Hasil penelitian diatas dapat lebih jelas terlihat pentingnya sebuah strategi
agar RS dapat termasuk pada golongan quantum improvers.
Manajemen strategis telah diimplementasikan selama 25 – 30 tahun
terakhir oleh organisasi RS (penelitian dilakukan di Amerika Serikat, Swayne
2006). Metode manajemen strategis yang digunakan RS diadaptasi dari sektor
bisnis umum. Dalam banyak aspek RS dinilai sebagai jenis perusahaan yang
tergolong paling rumit (Swayne, 2006). Sehingga menjadikan manajemen strategis
sebuah hal yang semakin penting untuk RS.
Pertumbuhan RS Swasta
Berbentuk PT
DKI Jakarta Jawa Barat
34
27
23
16 18
14 14
9 8 8 9 7 10
6 3 4 6
1 1 1 1 1
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
memadai. Walaupun dengan ijin rumah sakit khusus bedah, namun jumlah
kunjungan yang optimal terdapat pada poli THT. Namun, jumlah kunjungan pasien
THT tergantung pada dokter tertentu. Hal ini dapat terlihat dari jumlah kunjungan
pasien yang berbanding lurus dengan jadwal praktek dokter tersebut. Sehingga
pasar yang terbentuk sekarang tergantung pada kelangsungan praktek dokter
tersebut (yang juga pendiri/pemegang saham SS Medika).
Selama lebih dari empat tahun, SS Medika berjalan dengan manajemen
penuh dari pendiri/pemegang saham. Rencana jangka pendek dan panjang juga
dilakukan oleh pendiri/pemegang saham tersebut. Rencana strategis SS Medika
belum terdokumentasi secara detil dan tertulis.
Scribner, Susan (2000) menjelaskan mengenai analisis stakeholder adalah
sebagai berikut, analisis stakeholder adalah analisis yang sistematik dalam
pengumpulan dan menganalisis informasi secara kualitatif untuk menentukan
kepentingan siapa yang perlu dipertimbangkan untuk mengembangkan atau
menentukan program atau kebijakan. Dalam penulisan ini stakeholder yang
dimaksud adalah pemegang saham, tim manajemen, dokter. Setiap analisis
informasi dari persepsi masing-masing stakeholder, perlu dipertimbangkan latar
belakang, kepentingan dan lain-lain. Hasil dari analisis tersebut harus memiliki
kesimpulan agar kepentingan dan persepsi tiap stakeholder di RS sejalan.
Sampai saat ini SS Medika belum melakukan analisis stakeholder secara
optimal. Pengutaraan persepsi masih berlangsung secara lisan dan belum
dianalisis, sehingga belum dapat diambil kesimpulan tertentu. Persepsi soal arah
pengembangan SS Medika perlu dianalisis secara mendalam, sehingga
kepentingan dari stakeholder dapat terpenuhi. Pentingnya untuk mengakomodasi
kepentingan tiap stakeholder adalah agar tercipta sebuah hubungan dua arah yang
saling menguntungkan dan juga sebagai dasar pengembangan RS secara
keseluruhan.
Selama beberapa kurun waktu terakhir SS Medika telah berhasil bekerja
sama dengan dokter spesialis agar meningkatkan aktifitas pelayanan kesehatan
kasus-kasus bedah. Dokter-dokter tersebut adalah dokter paruh waktu di SS
Medika yang juga bekerja di rumah sakit lain (baik di rumah sakit pemerintah
8
maupun rumah sakit umum dengan kapasitas tempat tidur lebih dari 100). Masing-
masing dokter spesialis tersebut memiliki alasan tersendiri mengapa mereka
tertarik bergabung dengan SS Medika. Mereka juga memiliki potensi dan harapan
yang spesifik terhadap pengembangan SS Medika yang akan berdampak terhadap
pengembangan mereka masing-masing pula. Sampai tulisan ini dibuat SS Medika
belum melakukan usaha yang optimal dalam hal pemetaan potensi, keterlekatan,
dan rencana strategis rumah sakit secara keseluruhan.
B. Perumusan Masalah
Persaingan dari rumah sakit sekitar menjadi bahasan yang penting untuk
dianalisa keunggulan dan karakteristiknya. Agar RS Khusus Bedah SS Medika
mendapatkan pemetaan lebih jelas sehingga bisa merencanakan strategi
kedepannya yang sustainable.
Kenyataan bahwa adanya legal gap berdasarkan Pedoman
Penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Bedah terhadap kelengkapan SDM (medik
maupun non medik) dan fasilitas penunjang seperti UGD dan ICU juga perlu
dianalisa. Selain legal gap diperlukan pemetaan kesamaan misi, visi, tujuan dan
harapan dari stake holder terutama adalah pemilik dan dokter.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Identifikasi potensi pasar terutama dilihat dari layanan kesehatan yang dapat
diberikan SS Medika yang bersifat khusus jika dibandingkan dari pesaing
sekitar.
2. Mengidentifikasi legal gap antara peraturan pemerintah dan ketersediaan
layanan dan SDM di RS Khusus Bedah SS Medika.
3. Identifikasi potensi sumber daya (manusia, fasilitas, lokasi dan sebagainya).
D. Manfaat Penelitian
Rencana strategis bermanfaat untuk mengarahkan strategi pengembangan
yang khas dan sesuai dengan sumber daya dan potensi pasar agar dapat tercapai
pengembangan bisnis rumah sakit yang dapat dipertahankan (sustainable growth).
E. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai perencanaan strategis telah dilakukan di Universitas
Gadjah Mada antara lain adalah:
12