KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada dasarnya sistem peredaran darah merupakan sistem yang membahas tentang pergerakan
darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari satu tempat ke tempat lain. Dalam hal
ini peredaran darah berfungsi mengangkut zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan
tubuh, mengangkut O2 dari organ pernapasan ke seluruh jaringan tubuh dan CO2 dari seluruh jaringan
ke organ pernapasan, mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke target organ dan mendistribusikan
Jantung berfungsi sebagai pemompa darah. Karakteristik fisiologis otot jantung dicirikan oleh
beberapa sifat fungsional jantung yaitu eksitabilitas yaitu kemampuan jantung untuk berkontraksi bila
mendapat rangsangan dengan intensitas yang cukup besar, daya hantar yaitu kemampuan jantung
untuk merambatkan impuls, daya kontraksi yaitu kemampuan jantung untuk berkontraksi, keotomatisan
yaitu kemampuan jantung untuk berdenyut dengan sendirinya tanpa ada impuls yang datang dari luar
jantung.
Tanpa adanya jantung yang senantiasa memompa darah maka proses peredaran darah tidak
akan mungkin dapat berlangsung. Dan otak merupakan jaringan yang memliki peranan yang sangat
penting dalam tubuh karena merupakan pusat koordinasi seluruh aktivitas dalam tubuh makhluk hidup.
Hal inilah yang melatabelakangi dilaksanakannya praktikum mengenai sistem sirkulasi darah, kontraksi
Tujuan dari praktikum mengenai sistem sirkulasi darah adalah untuk melihat sistem peredaran
Kegunaan parkatikum mengenai sistem sirkulasi darah adalah agar kita dapat membedakan
bagaimana kontraksi pada jantung katak terhadap berbagi perlakuan yang diberikan.
Kegunaan praktikum mengenai rangsangan dan kontraksi jantung adalah agar kita mengetahui
Tujuan dari praktikum mengenai aksi integrasi saraf adalah untuk mengetahui keseimbangan
Kegunaan dari praktikum mengenai aksi integrasi saraf adalah agar kita dapat mengetahui aksi
D. Fungsi Otak
Tujuan dari praktikum mengenai fungsi otak adalah untuk melihat bagian-bagian otak dan
Kegunaan dari praktikum mengenai fungsi otak adalah agar kita dapat mengetahui bagaimana
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum Fisiologi Ternak Dasar mengenai Sistem Sirkulasi Darah, Rangsangan dan Kontraksi
Otot Jantung, Aksi Integrasi Saraf, serta Fungsi Otak dilaksanakan pada hari Sabtu 15 Oktober 2010,
pukul 13.30 sampai selesai bertempat di Laboratorium Fisiologi Ternak Dasar Fakultas Peternakan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop, papan preparat katak, jarum pentul,
pipet tetes, gunting, ember, jarum preparat, pisau bedah (scalpel), dan stopwach.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah katak, NaCl 0,6%, air, dan benang.
Metode Praktikum
pengangkatan papan tiba-tiba, reaksi terhadap papan dengan kataknya, kondisi kelopak mata, sikap
badan, gerakan-gerakan spontan, cara mengembang dan berenang di air, dan frekuensi nafas.
Merusak otak dan sumsum belakang katak dengan menusuk pada bagian foramen occipitale
kemudian membentangkannya di atas papan preparat. Setelah itu membentangkan selaput pada salah
C. Fungsi Otak
Mengamati reaksi-reaksi pada katak normal, seperti sikap badan (postur), gerakan-gerakan
spontan, keseimbangan badan (refleks bangkit), kemampuan berenang, dan frekuensi nafas. Kemudian
2. Katak Spinal
Merusak otak katak dengan menusuk foramen occipitale dengan kawat penusuk otak kira-kira ¾
cm ke belakang dari tempat pemotongan terakhir, kemudian memutar kawatnya untuk merusak
tenunan syarafnya. Setelah itu melakukan perlakuan seperti pada keadaan normal tadi dan mencatat
3. Decerebrasi
Dengan menggunakan katak yang sama kita memotong otak katak secara melintang menurut
suatu garsis yang menghubungkan tepi-tepi anterior dan kedua gendang telinga (membran tympani
yang terletak di belakang dan di bawah kedua mata). Setelah itu memberikan perlakuan seperti halnya
Merusak otak katak dengan menusuk foramen occipitale kemudian membaringkannya secara
terlentang di atas papan preparat dengan menggunakan jarum pentul. Setelah itu, membuka dadanya
hingga jantungnya terlihat. Kemudian menghitung frekuensi jantung permenit serta mempelajari
bagian-bagian jantung.
2. Ikatan-ikatan stanius
Dengan jantung yang sama tadi kita membuat ikatan stanius I dengan cara mengikat longgar
dengan menggunakan benang antara sinus venosus dan atrium kemudian memperhatikan
kontraksinya. Setelah itu kita membuat ikatan stanius II dengan ikatan longgar antara atrium dan
ventrikel lalu memperhatikan kontraksinya. Selanjutnya membuat kembali ikatan seperti tadi dengan
Berdasarkan Praktikum Fisiologi Ternak yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
Kontraksi
Kelompok Normal Stanius I Stanius II
I 50 36 33
II 72 68 80
III 92 76 60
IV 56 37 35
V 82 74 59
Berdasarkan hasil pengamatan maka diperoleh hasil yaitu bahwa rata-rata denyut jantung katak
pada keadaan normal70,04 kali/menit, keadaan ikatan Stanius I 58,02 kali/menit, ikatan Erat Stanius
I 53,04 kali/menit, Adanya perbedaan dikarenakan ikatan longgar lebih lama dalam menghalangi
terjadinya peredaran darah sehingga frekuensinya lebih besar sehingga bisa disebut output jantung,
dimana output jantung merupakan sejumlah darah yang dipompa per unit waktu tergantung pada
frekwensi denyut jantung. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2010), yang menyatakan bahwa
output jantung merupakan jumlah darah dipompa per unit waktu yang dipengaruhi oleh faktor volume
Menurut Supripto (1998) bahwa meskipun jantung berkontraksi dengan sendirinya, namun kuat
kontraksi, frekuensi denyut jantung, dan perambatan impuls pada jantung dipengaruhi oleh saraf
otonom, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Pasangan kedua saraf ini kerjanya adalah saling
berlawanan yaitu:
- Saraf simpatik bekerja meningkatkan baik kuat kontraksi maupun frekuensi denyut
jantung dan mempercepat perambatan impuls pada jantung, sedangkan
- Saraf parasimpatik bekerja menurunkan naik kuat kontraksi maupun frekuensi denyut
Jantung pada manusia berbeda dengan jantung pada katak yaitu jantung katak terdiri dari 2
atrium dan satu ventrikel sedangkan pada manusia mamiliki 2 vnetrikel dan 2 atrium. Pada katak atrium
kiri menerima oksigen dari paru-paru dan atrium kanan menerima darah dari system sirkulasi.
Umumnya meskipun terdapat satu ventrikel katak mengalirkan darah yang kaya karbohidrat ke dalam
sirkulasi paru-paru. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonimd (2010) bahwa Jantung berperan dalam
mengalirkan darah ke seluruh tubuh oleh karena itu jantung disebut sebagai alat peredaran darah.
Kontraksi otot jantung terjadi karena adanya rangsangan yang diterima oleh saraf. Serabut saraf
mencapai setiap saraf otot. Saraf otot berkontraksi karena adanya aksi potensial yang ditimbulkan oleh
adanya pertambahan neuron hormon yang dikeluarkan oleh otot dan plate bila rangsangan dan akan
mencapai nilai-nilai maximal. Karena serat otot itu tunduk pada hokum All or one yang bermakna sekali
Berdasarkan hasil praktikum tentang Aksi Integrasi Saraf, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
++ : sedang
+ : kurang
- : tidak ada
Berdasarkan data pada tabel 2 maka dapat diketahui bahwa katak yang normal sikap badan,
gerak spontan, keseimbangan badan, dan frekuensi nafasnya baik dan kemampuan berenang masih
baik. Keadaan katak yang baik ini dikarenakan karena hal tersebut merupakan gerak sadar. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sonjaya (2010) bahwa gerak sadar adalah gerak yang dilakukan di bawah kesadaran
kita. Seperti berjalan, berlari, mengunyah sedangkan gerak refleks adalah gerakan yang tidak disadari,
terjadi begitu saja dan dalam waktu yang cepat. Sel saraf berdasarkan fungsinya dibagi menjadi tiga
yaitu neuron sensorik, menerma rangsang darin reseptor-reseptor pada kulit, alat indera dan reseptor
lain, serta menyalurkan impluls dari ujung reseptor menunju badan sel. Neuron motorik, menerima
rangsangan dari saraf sensorik sevara langsung atau melalui onterneuron. Dan neuron konektor yang
merupakan sel saraf berkutub banyak dan mempunyai banyak dendrite dan akson.
Saraf merupakan sistem yang berfungsi untuk mengatur berbagai fungsi organ di dalam tubuh
secara terintegrasi sehingga mmungkinkan suatu makluk hidup dapat beradaptasi dengan perubahan
yang terjadi pada lingkungan disekitarnya. Susunan saraf menerima berbagai informasi dari dalam dan
dari luar tubuh, dan mengkoordinasikan semua aktifitas organ di dalam tubuh kita. Susunan saraf
berfungsi untuk merencanakan dan mengkoordinasikan tingkah laku, sehingga memegang peranan
dalam tingkah laku subjektif suatu makhluk hidup. Untuk menjalankan fungsi yang begitu bervariasi,
susunan saraf merupakan organ yang paling awal mengalami deferensiasi pada masa embriogenesis;
merupakan organ yang paling besar pada saat lahir. Selain morfologinya yang khusus, neuron dari
susunan saraf merupakan struktur yang menyusun dan mengatur dirinya sendiri (self-organizing & self
regulating). Sifat yang unik dari neuron ini sebagian meruapakn ekspresi yang unik dari gen, dan
sebagian lagi adalah akibat perkembangan dan pengalaman individu dari setiap mahluk hidup (Anonim,
2010).
Berdasarkan Praktikum Fisiologi Ternak yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
Keterangan :
Preparat : Katak
Perbesaran : 10 X 40 kali
Berdasarkan data pada tabel 3 terlihat bahwa, terdapat pembuluh darah arteri yang berbentuk
kecil serta aliran darah lebih terang dan aliran keluarnya jantung. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sonjaya (2010) bahwa arteri adalah pembuluh darah yang keluar dari jantung menuju kapiler. Bentuk
bercabang-cabang dan mempunyai ciri-ciri yaitu ukurannya lebih kecil dari vena, cairan yang ada di
dalamnya kaya oksigen tapi miskin CO2 sehinga warna darahnya labih terang.
Selain pembuluh darah arteri, terlihat juga pembuluh darah vena yang berukuran lebih besar
daripada arteri, alirannya lambat menuju jantung, serta warnanya lebih gelap karena mengandung
CO2 dan miskin oksigen. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim (2010), yang menyatakan bahwa bentuk
vena yaitu bercabang-cabang dentan kiri yaitu vena selalu berkurang dan besar bila dibandingkan
dengan arteri, jumlahnya lebih dari areteri dan merupakan darah yang miskin oksigen dan kaya CO2.
Peredaran darah pada katak tergolong dalam peredaran darah tertutup. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suripto (1998) bahwa pada system peredaran darah tertutup, darah mengalir sepanjang
Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Anonima (2010) bahwa peredaran darah tertutup
merupakan suatu sistem peredaran darah dimana darah beredar sepanjang rangkaian pembuluh darah
dari arteri ke vena melalui kapiler dan tidak berhubungan langsung dengan sel jaringan, tetapi dapat
menembus dinding kapiler ke cairan jaringan lalu ke sel jaringan. Ciri-cirinya yaitu ada pemindahan
fungsi dari masing-masing alat tubuh yang termasuk sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah
arteri merupakan resevtor, tekanan yang dapat medukung darah menuju kapiler, dinding kapiler sangat
tipis, sehingga memungkinkan pemindahan zat dari kapiler dan jaringan, tekanan darah di kapiler
Pembuluh darah yang meninggalkan jantung disebut arteri(nadi). Selanjutnya arteri bercabang-
bercabang diseluruh jaringan tubuh menjadi arteri yang halus dan disebut kapiler. Darah dari seluruh
tubuh akan kembali melalui venula (pembuluh balik kapiler) kemudian menuju ke vena (pembuluh balik
yang lebih besar) dan akhirnya kembali kejantung. Plasma darah vertebrata tak berwarna dan
mengandung sel darah merah (eritrosit). Pada umumnya , eritrosit vertebrata berbentuk oval dan
berinti. Akan tetapi , eritrosit pada mamalia berbentuk bikonkav dan tak berinti. Sel darah putih
(leukosit) ada beberapa macam dan masing-masing mempunyai tugas khusus. Selain itu, terdapat juga
keping-keping darah (trombosit). Eritrosit berwarna merah karena adanya hemoglobin yang berperan
dalam pengikatan O2 pada sistem pernapasan. Plasma darah berfungsi membawa sari-sari makanan,
sampah metabolisme, hasil proses sekresi, dan beberapa gas (Anonimb, 2010)
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Katak yang normal sikap badan, gerak spontan, keseimbangan badan, dan frekuensi nafasnya baik
b. Pembuluh darah arteri yang berbentuk kecil serta aliran darah lebih terang dan aliran keluarnya
jantung.
c. Katak yang didecerebrasi dan di spinal kurang memberikan respon terhadap perlakuan yang diberikan.
d. Rata-rata denyut jantung katak pada keadaan normal 82,00 kali/menit, keadaan Stanius
Saran
Sebaiknya bahan-bahan yang akan dipakai telah tersedia di laboratorium. Agar praktikum dapat berjalan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Saraf . http://www. Saraf. wikipedia.com Diakses pada tangga 17 Oktober 2010.
Anonima. 2010. Sirkulasi darah. http://www. Sirkulasi Darah org.com. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2010.
Anonimb. 2010. Fungsi Otak. http://www.Fungsi Otak ittelkom.ac.id/ Diakses 18 Oktober 2010.
Anonimc. 2010. Kontraksi jantung . http://www. Kontraksi Jantungjevuska.com/ Diakses pada tanggal 18
Oktober 2010.
Sonjaya. 2006. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Universitas Hasanuddin. Makassar.