BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PRAKTIK
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik pre-klinik Keperawatan Gerontik
mahasiswa diharapkan mampu memberikan pelayanan asuhan
keperawatan pada lansia di keluarga dan di Puskesmas.
b. Tujuan Khusus
Secara khusus selama 2 minggu (12 hari) mahasiswa mampu
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan :
BAB II
RANCANGAN PEMBELAJARAN
A. DESKRIPSI
Praktik pre-klinik keperawatan gerontik memberikan gambaran
pengalaman belajar praktek pre-klinik pada mahasiswa semester 5
(lima) program studi S1 Keperawatan, yang merupakan upaya dalam
meningkatkan keterampilan mahasiswa untuk dapat mempraktikkan
teori dan prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan yang dipelajari
pada tahap akademik yang diterapkan dalam melakukan asuhana
keperawatan profesional yang amana dan efektif, dimulai dengan
pengkajian terhadap manusia untuk memenuhi aspek kebutuhan
fisik, psikologis, sosial, cultural dan spiritual. Membantu mahasiswa
mengkaji pola kesehatan lansia melalui penerapan proses
keperawatan sebagai dasar pemecahan masalah. Selain itu
mahasiswa juga diharapkan mampu menjalankan fungsi advokasi
B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip keterampilan dasar
dalam keperawatan guna mencapai tujuan keberhasilan perawatan
pada klien secara efektif, dan efisien. Mahasiswa diharapkan mampu
memahami proses pemecahan masalah yang diaplikasikan dalam
asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan yang
didukung buku-buku sumber yang relevan dan dasar-dasar praktek
keperawatan berbasis bukti penelitian.
STANDAR KOMPETENSI
No KOMPETENSI SUB KOMPETENSI
1 Menerapkan a. Memahami konsep dasar
asuhan penyakit lansia dan asuhan
keperawatan lansia keperawatan teoritis penyakit
dg gangguan yang termasuk pada lingkup
sistem sistem kardiovaskuler.
kardiovaskuler. b. Melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik pada lansia
dengan gangguan sistem
kardiovaskuler.
c. Menegakan diagnosa
keperawatan berdasarkan
endokrin
e. Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada lansia
dengan gangguan sistem
endokrin seperti :
Mampu melakukan
pemeriksaan fisik khusus
sistem endokrin
Mampu melakukan prosedur
pemeriksaan kadar gula
darah
Mampu menjelaskan ke lansia
penyakit sistem endokrin
Mampu melakukan
perawatan pada lansia
dengan penyakit sistem
endokrin
Mampu melakukan
perawatan luka DM pada
lansia dirumah
f. Mampu mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang telah
dilakukan.
7 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar
keperawatan pada penyakit dan asuhan
lansia dengan keperawatan teoritis penyakit
gangguan system yang termasuk pada lingkup
musculoskeletal. sistem musculoskeletal
b. Melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik pada lansia
dengan gangguan sistem
musculoskeletal
c. Menegakan diagnosa
berdasarkan analisa data yang
didapat selama melakukan
pengkajian dan pemeriksaan
fisik pada lansia dengan
gangguan musculoskeletal
d. Membuat rencana asuhan
keperawatan dengan cara
membuat tujuan yang akan
dicapai untuk dapat
menyelesaikan diagnosa
keperawatan dan intervensi
keperawatan beserta rasional
untuk mengatasi masalah klien
dengan gangguan
musculoskeletal
e. Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem
musculoskeletal seperti :
Mampu melakukan
pemeriksaan fisik khusus
muskuloskeletal.
Mampu memeriksa kadar
asam urat pada lansia
Mampu menjelaskan penyakit
musculoskletal pada lansia
Mampu melakukan
perawatan pada lansia
dengan sistem
muskuloskletal
Mampu melakukan prosedur
ROM
Mampu melakukan imobilisasi
dini
8 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar
keperawatan pada penyakit dan asuhan
lansia dengan keperawatan teoritis penyakit
Demensia yang termasuk pada lingkup
demensia
b. Melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik, kognitif,
afektis, sosial pada lansia
dengan Demensia.
c. Menegakan diagnosa
berdasarkan analisa data yang
didapat selama melakukan
pengkajian dan pemeriksaan
fisik, kognitif, afektif dan sosial
pada lansia dengan demensia.
d. Membuat rencana asuhan
keperawatan dengan cara
membuat tujuan yang akan
dicapai untuk dapat
menyelesaikan diagnosa
keperawatan dan intervensi
keperawatan beserta rasional
untuk mengatasi masalah lansia
dengan demensia
e. Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem
musculoskeletal seperti :
Mampu melakukan
pemeriksaan fisik, kognitif,
afektif dan sosial khusus
demensia.
Mampu menjelaskan penyakit
demensia pada lansia
Mampu menjelaskan
perawatan pada lansia
demensia
Mampu menerapkan
keterampilan untuk
mengatasi dimensia pada
lansia
9 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar
keperawatan pada penyakit dan asuhan
lansia dengan keperawatan teoritis penyakit
pemenuhan yang termasuk pada lingkup
kebutuhan stres dan pemenuhan stres dan koping.
koping b. Melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik, kognitif,
afektif pada lansia dengan
pemenuhan stres dan koping
c. Menegakan diagnosa
keperawatan berdasarkan
analisa data yang didapat
selama melakukan pengkajian
dan pemeriksaan pada lansia
dengan pemenuhan stres dan
koping.
d. Membuat rencana asuhan
keperawatan dengan cara
membuat tujuan yang akan
dicapai untuk dapat
menyelesaikan diagnosa
keperawatan dan intervensi
keperawatan beserta rasional
untuk mengatasi masalah lansia
dengan pemenuhan kebutuhan
stres dan koping
e. Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada lansia
dengan pemenuhan stres dan
koping seperti :
Mampu melakukan
pemeriksaan fisik, kognitif,
dan afektif pada lansia
dengan pemenuhan stres dan
koping
Mampu melakukan
pemeriksaan SKALA DEPRESI
GERIATRIK YESAVAGE
f. Mampu mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang telah
dilakukan.
10 Menerapkan asuhan a. Memahami konsep dasar
keperawatan pada pemenuhan kebutuhan tidur
lansia dengan dan asuhan keperawatan
pemenuhan teoritis gangguan tidur.
kebutuhan tidur b. Melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik, kognitif,
afektif pada lansia dengan
pemenuhan stres dan koping
c. Menegakan diagnosa
keperawatan berdasarkan
analisa data yang didapat
selama melakukan pengkajian
dan pemeriksaan pada lansia
dengan pemenuhan kebutuhan
tidur
d. Membuat rencana asuhan
keperawatan dengan cara
membuat tujuan yang akan
dicapai untuk dapat
menyelesaikan diagnosa
keperawatan dan intervensi
keperawatan beserta rasional
untuk mengatasi masalah lansia
dengan pemenuhan kebutuhan
tidur
e. Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada lansia
dengan pemenuhan kebutuhan
tidur seperti :
Mampu melakukan
pemeriksaan fisik, kognitif,
dan afektif pada lansia
dengan pemenuhan
kebutuhan tidur
Mampu menjelaskan
kebutuhan tidur pada lansia
Mampu melakukan
perawatan pada lansia
dengan pemenuhan
kebutuhan tidur pada lansia
g. Mampu mengevaluasi dan
mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang telah
dilakukan
C. PENGALAMAN PEMBELAJARAN
1. Memberikan mahasiswa pengetahuan, pemahaman dan wawasan
mengenai keterampilan untuk memenuhi kebutuhan pada lansia
berdasarkan masalah yang dihadapi oleh masing-masing lansia
2. Membekali mahasiswa dengan keterampilan dasar yang harus
dimiliki oleh Ners professional
3. Melatih keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam
memberikan asuhan keperawatan pada lansia
D. PENGEMBANGAN KETERAMPILAN
1. Hard Skill (berkaitan dengan kemampuan kognitif)
a. Memiliki pengetahuan, pemahaman penguasaan dan
kemampuan mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip
ketrampilan dalam keperawatan gerontik guna mencapai
tujuan keberhasilan perawatan pada lansia secara efektif,
efisien dan ekonomis
b. Memiliki kemempuan memahami proses pemecahan masalah
dan pembuatan keputusan klinik dan secara komprehensif
yang diaplikasikan dalam asuhan keperawatan dengan
pendekatan proses keperawatan yang didukung dasar-dasar
praktis keperawatan berbasis bukti penelitian
c. Memiliki ketrampilan dan melatih kemampuan mahasiswa
dalam membuat proses keperawatan
2.Soft Skill (Berkaitan dengan pengembangan kepribadian)
Deskripsi Ada/Tidak
Pengembangan ketrampilan teknis Ada
Pengembangan ketrampilan analytical Ada
Pengembangan ketrampilan mengelola waktu Ada
Pengembangan ketrampilan menulis/dokumentasi Ada
A. KEGIATAN PRAKTEK
Pada pelaksanaan praktek, mahasiswa akan mengelola pasien
dengan gangguan system kardiovaskuler, muskuloskletal,
respirasi, imun dan hematologi, endokrin, perkemihan, gangguan
demensia, dan gangguan tidur pada lansia dengan menggunakan
metodologi keperawatan dan membuat laporan pendahuluan
serta laporan asuhan keperawatan yang dituangkan dalam bentuk
laporan asuhan keperawatan. Kegiatan praktek berfokus pada
melalui pencapaian kompetensi asuhan keperawan. Secara umum
rincian kegiatan pada praktek keperawatan gerontik ini adalah
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Pembekalan Praktek
Sebelum kegiatan praktek dimulai terlebih dahulu mahasiswa
dibekali dengan beberapa penjelasan yang berkaitan dengan
tujuan praktek, kompetensi dan cara pencapaian kompetensi
tersebut yang ditetapkan oleh institusi pendidikan
bekerjasama dengan lahan praktek terkait.
b. Orientasi Praktek
Mahasiswa dikenalkan terlebih dahulu dengan wahana
praktek dengan tujuan membantu mahasiswa mengurangi
stressor menghadapi lingkungan baru sehingga aktifitas
pembelajaran dapat dilakukan dengan baik.
B. STRATEGI PRAKTEK
1. Pembimbing Klinik memberikan pasien untuk kasus kelolaan
sebanyak 2 (dua) kasus yang terdiri dari 1 (satu) kasus
kelolaandan 1 (satu) kasus resume di Puskesmas selama 2
minggu. Selanjutnya mahasiswa diharuskan membuat laporan
pendahuluan dan laporan kasus asuhan keperawatan untuk ke–
dua kasus tsb sesuai format yang ditetapkan.
2. Praktek difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar
manusia melalui pencapaian keterampilan dasar sesuai target
yang harus diselesaikan.
3. Setiap melakukan tindakan prosedural atau askep sesuai
kompetensi mahasiswa diharuskan untuk selalu melaporkan
secara lisan tentang cara melakukan, respon klien, hasil tindakan
untuk kemudian di evaluasi oleh pembimbing.
4. Pembimbing diharuskan mencatat perkembangan
kemampuan mahasiswa selama melakukan praktek sesuai dengan
kompetensi meliputi 5 aspek penilaian yaitu kemampuan dalam
menggunakan: a). komunikasi, b). asuhan keperawatan, c).
D. TATA TERTIB
1. Umum
Secara umum tata tertib atau peraturan praktek sesuai dengan
ketentuan yang ada pada buku panduan umum praktek Profesi
Ners Program Studi S-1 Keperawatan STIKes MERCUBAKTIJAYA
Padang.
2. Khusus; mahasiswa diharuskan mengikuti ketentuan sebagai
berikut :
a. Tata Tertib
1) Mengisi daftar hadir setiap hari
2) Kehadiran mhs 100%
3) Wajib hadir 15 menit sebelum shiff dimulai
4) Menggunakan uniform lengkap sesuai ketentuan
5) Wajib mengikuti pembekalan sebelum turun praktek
6) Buku Panduan praktek pre-klinik Keperawatan Gerontik wajib
dibawa tiap hari selama siklus praktek profesi
7) Buku panduan Keperawatan Gerontik tidak boleh hilang atau
rusak sampai dengan akhir siklus praktek pre-klinik.
b. Penugasan
1) Mahasiswa dibagi menjadi 4 (empat) kelompok dari setiap
kelas
BAB IV
EVALUASI
A. BENTUK EVALUASI
Bentuk evaluasi yang digunakan pada Praktek Pre-Klinik
Keperawatan Gerontik ini adalah sebagai berikut:
1. Penilaian penampilan/kinerja sehari-hari selama melakukan
praktek
2. Laporan pendahuluan Asuhan keperawatan
3. Laporan kasus asuhan keperawatan
4. Responsi Asuhan keperawatan
5. Diskusi kasus
6. Laporan resume
7. Ujian Praktek
8. Laporan hasil kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan kelompok
5. Ujian Praktek 20 %
Merupakan penilaian yang dilakukan pembimbing akademik
maupun klinik terhadap kemampuan akhir mahasiswa
meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada lansia dengan fokus
pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia mengacu pada
konsep keperawatan gerontik dinilai dengan menggunakan
skor 1-4 :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
C. KETENTUAN UJIAN
1. Mahasiswa mempersiapkan diri dan berada ditempat ujian
sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
2. Ujian dilakukan pada minggu ke 1 atau 2 di rumah lansia dan
ditentukan oleh pembimbing akademik
3. Kasus-kasus yang akan diujikan adalah kasus yang ditemui di
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo dan ditentukan oleh
pembimbing klinik
4. Penguji ujian praktek terdiri dari 1 penguji (1 penguji dari
akademik)
5. Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan praktek yang diperlukan
pada saat ujian
6. Selama ujian mahasiswa dapat dibantu oleh seorang mahasiswa
piket untuk menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam
melakukan intervensi
7. Melakukan intervensi yaitu berupa penyuluhan dan demonstrasi
tindakan intervensi komplementer atau terapi modalitas pada
lansia di rumah
8. Mahasiswa yang gagal ujian praktek masih punya kesempatan
untuk ujian ulang 1 (satu) kali dengan ketentuan sama.
D.PELAKSANAAN UJIAN
1. Ujian dimulai disesuaikan dengan pembimbing akademik
2. Mahasiswa sudah membawa format ujian praktek
3. Mahasiswa harus membawa Pre Planning kunjungan
4. Mahasiswa menyiapkan lembar balik, leaflet dan alat yang
akan digunakan
5. Mahasiswa menyiapkan baki dan tempat untuk demonstrasi
intervensi komplementer atau terapi modalitas
6. Mahasiswa diberikan waktu selama 30 menit untuk melakukan
intervensi keperawatan pada lansia
E. KRITERIA KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus praktek pre-klinik Keperawatan
Gerontik apabila telah menyelesaikan seluruh aspek kegiatan
praktek, dievaluasi menggunakan format yang sudah ditentukan
dan mendapatkan nilai batas minimal 75 (B) dari seluruh kegiatan.
: Yogyakarta
9. Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults. 6th
ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins
10. Nugroho, W. (2012). Keperawatan Gerontik & Geriatrik Edisi
3. Jakarta: EGC.
11. Stanhope, M., Lancanster, J, (2016). Community
health nursing. Fourth Edition USA.Mosby Year Book.
12. Stanley.,& Bare. (2007). Buku Ajar Keperawatan
Gerontik (Juniarti & Kurnianingsing: alih bahasa). Jakarta:
EGC