Bab I-Daf - Pustaka PDF
Bab I-Daf - Pustaka PDF
PENDAHULUAN
1
ekspor Indonesia. Pertumbuhan ekspor yang rendah akan
bergejolak.
Indonesia".
2
Banyak pengamat yang memprediksi kinerja ekspor Indonesia
untuk tahun 2009 tidak sebaik kinerja ekspor tahun 2007 dan 2008
banyak dimasuki produk Cina yang memiliki daya saing tinggi (harga
murah).
3
negeri. Caranya melalui pemberian berbagai fasilitas dan kemudahan
imbalan jasa dalam bentuk ongkos angkut kargo atau yang biasa
4
kapal (vessel) untuk melayani jalur pelayaran ke negara-negara sesuai
tujuan.
karena tidak adanya jalur khusus yang hanya digunakan untuk truk-
truk peti kemas saja tetapi jalur umum yang terkadang macet dan
tersebut.
bidang jasa, yaitu jasa pengangkutan laut atau bisa disebut Ekspedisi
Muatan Kapal Laut (EMKL), maka kunci sukses usaha ini adalah
terletak pada kualitas layanan yang diberikan, hal ini sangat penting
5
barang ekspor melalui PT. Djakarta Lloyd (Persero) Cabang
ekspor hingga barang clear for export tergantung term apa yang
dipakai.
6
B. Perumusan Masalah
Cabang Semarang?
C. Tujuan Penelitian
Cabang Semarang.
7
D. Manfaat Penelitian
tata cara ekspor yang baik dan benar. Dan juga sebagai referensi
bacaan tambahan.
E. Metode Penelitian
8
yang terdapat dalam penelitian tersebut dan menyajikannya dalam
a. Jenis Data
1) Data Primer
2) Data Sekunder
b. Sumber Data
1) Observasi
9
menggunakan jasa PT. Djakarta Lloyd (Persero) Cabang
Semarang.
2) Wawancara
Semarang.
3) Studi Pustaka
4) Magang Kerja
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ekspor
sebagai ekspor.
11
Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menarik
Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara serta tempat-
mancanegara.
12
Dalam melakukan ekspor, perusahaan harus memenuhi
wilayah perdagangan.
13
B. Prosedur dan Dokumen Ekspor
1. Prosedur Ekspor
2007):
kita jual
14
b. Pembuatan Kontrak Dagang
15
persyaratan yang tercantum dalam kontrak dagang dan L/C.
shipper.
16
dan kekapal dapat juga dilakukan oleh perusahaan jasa
ke pelabuhan muat.
17
j. Surat Keterangan Asal Barang (SKA)
diperlukan.
18
Dibawah ini adalah bagan proses atau tahapan ekspor dan
bagan prosedur ekspor serta pihak yang terkait dalam kegiatan ekspor:
1) 2) 3)
MIS : PAMERAN PERMINTAAN CONTOH.
PROMOSI JELASKAN TENTANG
DAGANG,
MELALUI ? KORESPONDEN, HARGA, MUTU,
PRODUKSI DLL
MISI DAGANG DLL
6) 5) 4)
BUYER SETUJU. SELLER MENGIRIM PI YAITU BUYER
DRAFT PO / KONTRAK SYARAT PENJUALAN : TERM
DRAFT L/C MENGIRIM
OF PAYMENT DAN DELIVERY INQUIRY
TIME
7)
SETUJU DRAFT 8)
KONTRAK PRODUKSI BARANG 9)
TERBIT L/C UNTUK DIKIRIM, CEK CEK SHIPPING LINE
(JAMINAN) MUTU, JUMLAH, WAKTU SESUAI
PACKING DAN LABEL DENGAN L/C
12)
BUAT INVOICE, 11)
P/L, PEB, DLL PER. PERKAPALAN KIRIM
KAPAL D/O KE PPJK/EMKL 10)
BERANGKAT, PENGAMBILAN BUAT S/I KE
URUS B/L CONTAINER FCL/LCL PPJK/EMKL YANG
DITUNJUK BUYER
13) 14)
URUS SKA KE DISPERINDAG NEGOSIASI BANK, DOKUMEN WESEL,
SETEMPAT C.I, P.L, B/L,DLL
LAMPIRKAN PEB, COPY B/L DLL
Gambar : II.1
Proses / Tahapan Ekspor
Sumber : Modul Penunjang Praktek DIII Bisnis Internasional (PPEI, 2007)
19
PROSEDUR EKSPOR
IMPORTIR BANK
LUAR
BUYER 2 NEGERI
I
B
EKSPORTIR 2 BANK
PRODUSEN 3 DALAM
12 13
SELLER NEGERI
C 4 10
H
A
5
7 11
6 9
8
Gambar : II.2
Prosedur Ekspor
Garis Besar Perdagangan Luar Negeri
Sumber : Modul Penunjang Praktek DIII Bisnis Internasional (PPEI, 2007)
20
2. Dokumen Penunjang Ekspor
a. Dokumen Utama
21
1). Invoice atau Faktur
22
yang diterimanya. L/C menurut sifatnya merupakan transaksi
dokumen pengapalan.
barang (consigne).
23
4). Asuransi (Insurance)
b. Dokumen Pendukung
24
2). Weight Note (Nota Timbangan)
25
7). Manufacturer’s Certificate (Sertifikat Keaslian Barang)
a. Perbankan
Credti (L/C), L/C ini dari sisi seller bisa merupakan jaminan
26
Kedua, mengeluarkan dokumen ekspor yang disebut “Certificate
27
e. Asuransi
f. Bea Cukai
g. Kedutaan/Konsulat
tersebut.
28
h. Surveyor (Badan Pemeriksa)
29
Tabel II.1
Dokumen Perdagangan Internasional
Beserta Instansi yang Menerbitkan
30
C. Pengoperasian Petikemas
1. Pengertian Petikemas
api, truk, atau angkutan lainnya yang dapat dibawa secara cepat,
aman, efisien hingga dari pintu ke pintu (door to door) dan dapat
2. Ukuran Petikemas
31
3. Jenis Petikemas
a. General Cargo
2) Open-side container
3) Open-top container
4) Ventilated Thermal
32
mengangkut barang atau muatan yang mengandung kadar
b. Thermal
1) Insulated container
2) Reefer container
3) Heated container
c. Tank
33
d. Dry bulk
e. Platform
adalah:
atau dilipat.
b) Collapsible type
kosong.
34
yang mempunyai lebar atau tinggi melebihi ukuran peti
f. Specials
(door to door)
barang biasa
35
2) Jumlah petikemas 3X (tiga kali) banyaknya petikemas yang
menumpuknya
petikemas
petikemasnya.
5. Terminal Petikemas
petikemas.
36
sebuah lapangan (yard) yang luas dan diperkeras untuk
Marshalling Yard.
mover.
37
petikemas Full Container Load (FCL) yang akan dimuat
6. Status Petikemas
satu consigne.
38
langsung diserahkan di container yard (CY) di pelabuhan
muat.
petikemas.
breakbulk.
39
Dalam moda angkutan petikemas, terdapat beberapa
kombinasi, yakni:
7. Alur Petikemas
8. Pergerakan Petikemas
a. Haulage container
40
1) Carrier haulage, yakni memindahkan petikemas dari CY di
diisi muatan
c. Leased Container
cargo-movement menurun.
1) Spot lease
menjadi :
41
Petikemas dipergunakan untuk satu pelayaran dan
3) Master Lease
minimum.
9. Pemilihan Petikemas
42
dengan sasaran dan tujuan penggunaan petikemas. Pemilihan
a. Jenis Muatan
b. Besar Muatan
diperjalanan.
c. Berat Muatan
petikemas.
d. Kelembaban Muatan
43
Petikemas harus sesuai dengan muatan yang akan di isi,
f. Kelayakan Petikemas
a. Di pelabuhan pemuatan
diperiksa secara :
a) Eksternal
44
(1) Tidak ada lubang atau robek pada bagian permukaan
penutupnya
dihilangkan.
b) Internal
45
(3) Pastikan petikemas harus bebas hama
air.
Apabila berat peti atau karton tidak sama maka peti atau
46
apabila berat peti sama maka tumpukan pertama disusun
47
Lebih dinilai baik jika menggunakan petikemas jenis flat-
presling dahulu.
a) Kekuatan petikemas
c) Keamanan petikemas
48
tempat yang sesuai pada pintu petikemas sebelah kanan
d) Label
b. Di pelabuhan pembongkaran
(stripping/devanning container)
di utak-atik
segera dicatat.
49
Setelah pintu petikemas dibuka, tunggu kira-kira 5 hingga 10
dahulu.
dan diperiksa.
sebagai berikut :
atau tempat lain, setelah itu petikemas disegel oleh Bea dan
Cukai.
carrier.
50
pelayaran atau container yard lain yang ditunjuk oleh carrier
biaya consignee.
carrier.
(CY) pelabuhan.
51
membongkarnya kembali, dapat dikerjakan oleh perusahaan
carrier.
atas kapal.
carier adalah :
52
2) Carrier bertanggung jawab untuk stuffing dari kiriman barang
53
2) Tanggung jawab tambahan carrier, dilihat dari hague rules
akan disegel atau ditera oleh Bea dan Cukai setelah diperiksa
depot (ICD) yang ditunjuk atau ada perjanjian dengan carrier. Juga
54
lapangan penumpukan untuk menerima petikemas kosong untuk
(ICD). Di inland clearance depot (ICD) ada petugas Bea dan Cukai,
a. Muatan Impor
b. Muatan Ekspor
Bea dan Cukai di inland clearance depot (ICD). Juga diberi tahu,
oleh Bea Cukai dan selesai stuffing dari petikemas yang diawasi
55
oleh Bea dan Cukai, pintu ditutup dan disegel oleh Bea dan
Cukai.
Cukai.
56
karat. Perubahan warna, noda, bahan kardus menjadi lengket,
1) Berkeringatnya petikemas
2) Berkeringatnya muatan
2). Marshalling
57
kepada operator terminal berdasarkan tarif yang berlaku di
pelabuhan setempat.
alat mekanik, seperti lift on/lift off, LCL service charge sama
c. Demurrage
d. Detention
(UTPK).
58
e. Deposit
f. Repair Cleaning
mengurus dokumen dengan Bea Cukai dan instansi terkait lainnya dan
59
membawa barang dari gudang pemilik barang ke gudang didalam
305/PHB 85.
pengapalan barang-barang.
60
segi pertimbangan ekonomi dan teknik dan dilakukan oleh yang
berkepentingan sendiri atau bisa juga usaha lain dan sanggup dan
mendukungnya.
Kapal Laut umum jauh lebih berat karena tidak dapat melakukan
61
pengurusan dokumen-dokumen dan pekerjaan yang menyangkut,
62
ekspor dan segala dokumen-dokumen yang diperlukan harus
masing.
63
BAB III
Republik Indonesia.
64
beras milik YBUM (Yayasan Usaha Bongkar Muat) yang
beras, YBUM menjadi cikal bakal BULOG sekarang ini. Oleh karena
tahun 1974 terjadi lagi perubahan status dari P.N. menjadi P.T.
65
kontainerisasi dan merupakan agen dari salah satu Perusahaan
perekonomian nasional.
belas unit kapal milik yang terdiri dari dua unit kapal container type
Palwo Buwono 1600, tiga unit kapal container type Palwo Buwono
400 dan sembilan unit kapal type Caraka Jaya Niaga III serta
kebutuhan.
66
2. Produk dan Layanan
breakbulk).
kapal nasional
bongkar muat.
perawatan kapal.
67
dan pembangunan pada umumnya, dan di bidang angkutan laut
Semarang
PE dan PEB yang telah disetujui oleh pihak bea cukai dicetak
atas invoice dan packing list yang dikirim dari pihak PT. Djakarta
68
3. Clearance Document
4. Fumigasi
Semarang
dijangkau.
69
b. Aspek kedekatan dengan pusat pemerintahan, pusat
Semarang
dari pusat.
masing.
keagenan.
70
1). Melaksanakan pengisian dan penjualan ruangan kapal, baik
dikapalkan.
71
3). Mempersiapkan loading list dan menyampaikan kepada
72
pembongkaran, haulage, stripping, positioning, MT
petikemas.
e. Bidang Keuangan
pusat.
pusat.
73
6). Menyampaikan laporan biaya overhead ke kantor pusat
dan Taqwa.
Tabel : III.1
Jam kerja PT. Djakarta Lloyd (Persero) Cabang Semarang
74
8. Marketing PT. Djakarta Lloyd (Persero) Cabang Semarang
B. Pembahasan Penelitian
75
(Persero) Cabang Semarang merupakan perusahaan jasa EMKL
sebagai berikut:
a. Shipping Instruction
76
lewat fax oleh shipper kemudian memesan/mem-booking
3). Notify Party yaitu alamat yang dituju setelah barang datang
b. Delivery Order
77
Lloyd (Persero) Cabang Semarang apabila telah mendapat
sebagai berikut:
2). Notify Party yaitu alamat yang dituju setelah barang datang
vessel (voyage).
78
Setelah stuffing selesai maka container disegel dan di
permintaan shipper.
79
5). Description lengkap tentang barang Quantity, Unit price &
Amount
(PEB)
80
Semarang. Isi dari Persetujuan Ekspor (PE) dan Pemberitahuan
81
Apabila tidak mendapatkan fiat ekspor ini maka barang tidak
g. Bill Of lading
berikut:
beratnya
82
h. Certificate of fumigation
beratnya
6). Destination
i. Certificate Of Origin
83
akhir adalah Certificate of origin (COO) atau Surat Keterangan
84
ekspor dari beberapa eksportir tertentu baik itu dengan LCL
atau FCL ketentuan tertentu dalam satu peti kemas yang telah
meliputi:
2) PEB dan PE
85
2. Hambatan yang timbul dan dihadapi dalam prosedur
Semarang
Invoice dan Packing List yang sudah masuk ke kantor bea cukai
PEB beserta pajak ekspor belum dapat diterbitkan hal itu akan
86
komputer mengalami masalah dan mengakibatkan software ini
rusak PT. EDI tidak akan bertanggung jawab dan harus dibawa
lagi ke Bea Cukai untuk di instal lagi ke PT. EDI, selain itu juga
on-line.
packing list sudah berada dibea cukai sesuai waktu yang telah
87
Lloyd (Persero) Cabang Semarang, tetapi yang eksportir ketahui
transportasi.
88
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
Cabang Semarang.
kontainer semarang.
89
e. Dari dokumen invoice dan packing list yang sudah pasti,
Semarang.
Semarang
90
a. Diterapkanya Sistem EDI (Electronic Data Interchage)
bertanggung jawab.
sistem.
Cabang Semarang.
B. Saran
91
menggunakan provider internet yang cepat, agar proses penerbitan
packing list yang di fax dari eksportir mungkin karena tulisan atau
truk.
92
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Setyo Wahyu dan Hari Murti 2004. Pedoman Penulisan Tugas
Akhir dan Magang Kerja. Surakarta. Diploma III Bisnis
Internasional Fakultas Ekonomi UNS.
http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/DJAKARTA_LLOYD,_PT.
Diakses 07 Maret,2009. jam 10.27 pagi.
93
Sarjiyanto, dkk. 2009. Buku Pedoman Magang Kerja dan Tugas Akhir.
Surakarta. Diploma III Fakultas Ekonomi UNS.
94