Anda di halaman 1dari 12

1

PROPOSAL USAHA

PEYEK

SEBAGAI OLEH-OLEH KHAS SIDOARJO

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS TECHNOPRENEURSHIP

TAHUN AJARAN 2016/2017

Disusun oleh :
Ashwin Showabi (2114039019)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA


2016
2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Tujuan 3

BAB 2 ANALISA PELUANG USAHA


2.1 Profil Usaha 4
2.2 Rencana Usaha 4
2.3 Analisa Pasar dan Kompetitor 4
2.4 Strategi Pemasaran 5
2.5 Analisis SWOT 6

BAB 3 PRODUK DAN PROSES PEMBUATAN


3.1 Proses Pembuatan 7
3.2 Perhitungan Modal dan Harga Jual 8
3.3 Analisa Laba dan Rugi 9
3.4 Analisa Keuntungan 9

BAB 4 KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan 10
4.2 Penutup 10
3

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sidoarjo merupakan salah-satu kabupaten penyangga Kota Surabaya, letaknya yang
strategis dan dekat dengan ibu kota propinsi Jawa Timur membuatnya menjadi salah-satu
tujuan utama orang mencari peruntungan. Dari Data Pusat Statistik Surabaya mengatakan
bahwa Propinsi Jawa Timur mengalami kenaikan setiap tahun pada indeks pembangunan
manusia yang pada tahun 2015 sebanyak 68.95. dan Pada Rancangan Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Sidoarjo tahun 2009-2029, dibagi dengan beberapa wilayah yang dominan yaitu
kawasan perikanan, kawasan lahan sawah, dan kawasan pemukiman. Pada kawasan perikanan
di wilayah Sidoarjo terbentang pada wilayah sekitar pesisir laut yaitu kecamatan waru,
gedangan, candi, dan Sidoarjo.
Menurut data yang dihimpun oleh media cetak Jawa Pos tertanggal 16 Oktober 2016
mengatakan bahwa jumlah penggarap wilayah perikanan di Sidoarjo sebanyak 3.227 orang
dengan luas lahan 15.530 hektare dengan mayoritas menghasilkan bandeng dan udang.
Dari indeks pembangunan manusia dan jumlah pendudukan yang mendiami wilayah
Sidoarjo dan sekitarnya dan sebutan Sidoarjo sebagai kota UMKM menyebabkan kebutuhan
akan makan dan makanan sangat tinggi dan industri yang bergerak diberbagai bidang sangat
banyak.
Dari salah satu jenis pelengkap makanan yaitu peyek merupakan salah-satu pelengkap
dan pendamping saat makan oleh orang-orang. Rasanya yang renyah dan gurih membuat
makan menjadi lebih nikmat. Peyek yang mudah sekali dijumpai baik pada rumah makan
maupun warung nasi di trotoar jalan dengan harga yang murah dan enak membuat peminat
akan peyek sangat banyak. Mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas dipastikan sudah
pernah mencicipi peyek.
Namun peyek selama ini peyek hanya disandingkan sebagai pelengkap saat makan, rasa
yang tetap sejak dahulu, dan minimnya inovasi produk tersebut membuat penikmat akan
peyek mengalami pasang surut. Harga jual dengan biaya produksi tidak sebanding,
keuntungan yang didapat sangat sedikit bahkan terkadang merugi. Hal ini disebabkan proses
produksi yang belum mempunyai standarisasi, variasi rasa tidak ada, dan inovasi
pembungkusan kripik peyek yang masih sederhana yang membuat penikmat peyek
memandang peyek sebelah mata.
Oleh sebab itu, saya ingin mendirikan usaha yang diberi nama “peyek oleh-oleh khas
Sidoarjo”, dengan memadukan peyek yang sudah ada dengan diberi sedikit inovasi rasa yang
telah menjadi khas daerah Sidoarjo yaitu bandeng dan udang. Usaha ini nantinya menjadikan
4

peyek menjadi peyek yang bukan hanya menjadi pendamping saat makan namun juga oleh-
oleh khas daerah Sidoarjo, harga yang sebanding dengan nilai gizi yang terkandung dengan
pilihan rasa bandeng dan udang sebagai ikonik Kota Sidoarjo. Peyek ini nantinya akan
menambah daftar salah-satu oleh khas daerah Sidoarjo yang terkenal dengan ikan bandengnya
yang khas yaitu otak-otak bandeng.
- Visi
1. Menjadikan peyek menjadi oleh-oleh khas daerah Sidoarjo
2. Menjadikan peyek beda dengan yang lainnya dengan rasa bandeng dan udang
3. Menjadikan usaha “peyek” menjadi usaha yang menjajikan dan sukses di Sidoarjo
4. Membuat lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar tempat produksi
- Misi
1. Terus berinovasi dalam mengembangkan produk kripik peyek yang unik, menarik,
dan mempunyai variasi rasa yang beragam
2. Menciptakan ide-ide kreatif sebagai penarik minat untuk membeli
3. Memberikan produk yang berkualitas dalam upaya menarik pembeli
4. Menjual produk dengan harga yang sebanding dengan kualitas yang diberikan
1.2 Identifikasi Masalah
Saat ini telah banyak orang yang memiliki usaha pembuatan kripik peyek namun kurang
sukses dan banyak yang merugi akibat produk yang tidak laku dipasaran. Hal tersebut
mungkin disebabkan produk yang dijual tidak sama dengan produk yang dijual sebelumnya
dan tidak memperhatikan konsep-konsep dasar membentuk usaha dan cara
mengembangkannya, selain itu tidak mempunyai kemampuan dalam memasarkan produk
yang unik, menarik dan tidak memiliki jiwa kewirausahaan yang tangguh dan baik. Maka dari
itu, agar bisa sukses dalam berwirausaha harus melaksanakan konsep-konsep dasar dal,
berwirausaha yang memiliki sikap yang baik serta sabar, kreatif dan ulet dalam berwirausaha.
Adapun faktor-faktor yang dapat mendukung dan menghambat usaha ini adalah:
a. Faktor Pendukung
Prospek atau peluangnya sangat besar untuk dikembangkan. Memberikan pendapat
atau keuntungan yang cukup besar. Prospek bisnis ”peyek” di daearah Sidoarjo memiliki
peluang yang cukup besar, dilihat dari target pembelinya yaitu semua kalangan dengan
harga yang terjangkau dan sebanding dengan nilai gizzi yang terkandung. Dan yang mana
surabaya merupakan kota terpadat kedua di Indonesia dan sidoarjo salah-satu derah
penyangga kota Surabaya. Banyaknya orang yang menetap dan bekerja di Sidoarjo mulai
dari pegawai, kalang bawah hingga kalangan atas seperti pejabat Serta bahan baku yang
mudah sekali didapatkan di daerah Sidoarjo kerena letaknya yang strategis, sebagai kota
5

besar dan dekat sumber bahan baku produksi. Selain itu masih belum ada yang
menggagas peyek dengan isian bandeng dan udang menjadi oleh-oleh khas daerah
Sidoarjo.
b. Faktor Penghambat
Selera masyarakat akan makanan yang mudah sekali berubah-ubah mengikuti
perkembangan jaman. Belum adanya brand tentang peyek yang berkembang
dimasyarakat, masyarakat masih memandang peyek hanya sebagai pendamping dan
pelengkap saat makan, dan perlu mengenalkan terlebih dahulu kepada masyarakat akan
brand peyek yang berbeda dari biasanya mulai dari nol. Selain itu juga, banyaknya
kompetitor yang bergerak dibidang kuliner, namun memiliki jenis usaha yang berbeda
seperti yang sudah ada di Sidoarjo yaitu oleh-oleh otak-otak bandeng.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan daripada usaha ini adalah:
1. Menjadikan peyek dengan rasa bandeng dan udang sebagai oleh-oleh khas daerah
Sidoarjo.
2. Untuk memperoleh pendapatan dari usaha “peyek”
3. Memberikan kepuasan bagi konsumen yang mengkonsumsi peyek
4. Membuat lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar tempat produksi
5. Mengembang usaha peyek ini agar maju dan berkembang serta memiliki banyak
pelanggan.
6

BAB II
ANALISIS PELUANG USAHA
2.1 Profil Usaha
Nama Usaha = PEYEK OLEH-OLEH KHAS SIDOARJO
Jenis Usaha = Kuliner keripik
Alat kantor = Jl. Ampera No.18 Sidoarjo Jawa Timur
Pemilik = Ashwin Showabi
No. Telpon = (031) 8683561
2.2 Rencana Usaha
a. Rencana Jangka Pendek
Rencana jangka pendek saya yaitu menitipkan produk yang sudah dihasilkan ke
outlet” oleh-oleh yang sudah ada dan pada warung-warung yang sering dikunjungi
orang-orang. Diharapkan dengan cara tersebut bisa memudahkan untuk proses
pengenalan pada masyarakat yang masih belum tau bahwa Sidoarjo memiliki oleh-
oleh Peyek yang khas asli Sidoarjo. Dan juga dibarengi dengan pengenalan produk di
Media Sosial seperti Insragram, Tweeter, Facebook, dll
b. Rencana Jangka Menengah
Setelah masyarakat sudah mengetahui akan oleh-oleh peyek khas sidoarjo maka
rencana menengah saya membuka gerai atau outlet oleh-oleh khas Sidoarjo, dimana
produk yang dijual pada outlet tersebut hanya produk-produk khas daerah Sidoarjo,
diharapkan dengan hal tersebut, masyarakat mengertu bahwa Sidoarjo memiliki oleh-
oleh khas daerahnya terutama peyek
c. Rencana Jangka Panjang
Setelah berhasil mendapatkan pelanggan tetap dan masyarakat sudah mengetahui akan
oleh-oleh peyek khas Sidoarjo, saya akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas dan
membuka cabang-cabang gerai di seluruh Sidoarjo. Dan membuat website resmi usaha
peyek dengan domain www.peyeksidoarjo.com
2.3 Analisi Pasar dan Kompetitor
a. Lokasi Pasar
Untuk jangka pendek lokasi pasar masih titip dengan outlet oleh-oleh yang sudah ada,
dan untuk jangka menengah membuat outlet oleh-oleh sendiri yang berlokasikan di
tempat-tempat yang strategis yaitu Alun-alun, jalan raya utama atau tempat keramaian
lainnya. Lokasi tersebut yang banyak di lewati oleh masyarakat sehingga usaha saya
ini mudah untuk dikenal oleh masyarakat. Daerah yang tepat untuk lokasi pasar
penjualan Peyek yaitu di sekitaran Alun-alun Kota Sidoarjo.
7

b. Pesaing
Pesaing-pesaing atau kompetitor yang ada yaitu orang-orang yang menjual peyek
diwarung-warung nasi dan restoran, dan orang yang membuat peyek dengan cara
pengemasan yang lebih modern. Seperti otak-otak bandeng
c. Sasaran Pembeli
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli saya yaitu mencakup semua kalangan
masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas dengan
metode oleh-oleh khas daerah. Harga yang diberikan yaitu mulai dari Rp 20.000,-
2.4 Strategi Pemasaran
1. Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan
banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-
teman kita atau keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak
langsung semua masyarakat akan mengetahui usaha kita
2. Borsur
Promosi ini menggunakan selebaran brosur yang dibagikan di jalan dan ditempel pada
pohon – pohon dijalan.
3. Event-event
Promosi ini mempunyai dua tujuan yaitu sebagai pengenalan kepada masyarakat akan
usaha kita dan memberitahukan secara langsung ciri khas produk yang bisa dirasakan
ditempat seperti pada acara pasar rakyat.
4. Website
Promosi ini merupakan promosi yang sangat mudah sekali namun efek yang diberikan
sangat besar, pengenalan produk lewat website lebih cepat menyebar daripada dari tiga
strategi diatas. Domain website yang akan dibuat yaitu www.peyeksidoarjo.com
2.5 Analisis SWOT
a. Strenghts (Kekuatan)
 Menggunakan konsep oleh-oleh khas daerah
 Bebas bahan pengawet
 Mempunyai banyak pilihan rasa dengan harga yang terjangkau
 Produk dijual untuk semua kalangan mulai kalangan bawah hingga atas
 Hanya memproduksi satu jenis produk dengan inovasi rasa yang berbeda sehingga
membuat konsumen lebih tertarik untuk mencoba dan membeli
 Menggunakan kemasan yang bercorak dan menarik yang membedakan setiap rasa
8

 Joint Venture dengan mitra bisnis (contoh warung nasi, pusat oleh-oleh, dll)
 Memiliki website dan banyak link pribadi untuk pengembangan produksi
b. Weakness (Kelemahan)
 Produk hanya satu jenis
 Toko terbatas hanya di daerah sekitar tempat produksi
 Kurangnya kemampuan membuat peyek beraneka ragam rasa yang disukai banyak
orang
 Modal untuk memulai usaha masih kurang
 Masih belum ada brand
 Produk mudah ditiru
c. Oppotunities (Peluang)
 Belum adanya oleh-oleh khas daerah jenis peyek
 Segmen pasar untuk penjualan produk sangat luas
 Permintaan yang tinggi untuk para pecinta kuliner dan kebiasaan dalam kehidupan
sehari-hari mengkonsumsi peyek ketika makan turut meningkatkan permintaan
produk
 Jumlah penduduk yang sangat banyak khususnya di pulau jawa
 Dengan daya inovatif dan kreatifitas usaha memiliki kesempatan besar untuk
menguasai pasar
d. Threats (Ancaman)
 Kompetitor produk serupa yang menggeliat dalam menggarap pasar
 Adanya kompetitor yang menjual dengan harga yang lebih terjangkau
 Kenaikan harga pangan dan BBM mempengaruhi daya beli
9

BAB III
PRODUK DAN PROSES PEMBUATAN
3.1 Proses Pembuatan
Untuk membuat martabak manis, bahan-bahan yang diperlukan dan proses produksinya
seperti berikut :
 Tepung beras 1 kg
 Tepung tapioka ½ sdm
 Bandeng / udang ½ Kg
 Telur ayam 1 butir
 Bawang putih 5 siung
 Kemiri 5 butir
 Ketumbar 1 sdm
 Daun jeruk 8 lembar, iris tipis
 Santan kelapa kental 300 ml
 Air kapur sirih 1 sdm, kalau ada
 Garam halus secukupnya
 Minyak sayur, untuk menggoreng secukupnya
 Air bersih 100 ml

Cara Membuat:
1. Siapkan wadah untuk adonan tepung beras, tepung tapioka, santan kental, irisan daun
jeruk aduk hingga merata sambil tuangkan air sedikit-demisedikit, aduk terus sampai
rata.
2. Siapkan bawang putih, kemiri, ketumbar dan garam untuk dihaluskan, kemudian
masukan kedalam adonan tepung tadi, dan aduk rata
3. Tambahkan kocokan telur, air kapur sirih dan Gilingan bandeng / udang kedalam
adonan peyek tadi, aduk sampai benar-benar tercampur
4. Mulai goreng adonan peyek tadi diatas minyak yang panas, usahakan menggorengnya
dari pinggir wajan kemudian tipiskan, agar peyek yang dihasilkan renyah dan garing
5. Angkat dan tiriskan peyek terlebih dulu, kemudian masukan kedalam toples / plastik

3.2 Perhitungan Modal dan Harga Jual


 Jangka Panjang

No. Barang Banyaknya Harga


1. Kompor 1 Rp 250.000,-
10

2. Tabung gas 3 kg Rp 150.000,-


3. Wajan 2 Rp 200.000,-
4. Sutil dan Serok 2 Rp 80.000,-
5. Kotak sampah + Ember 2 Rp 80.000,-
6. Lap Tangan 3 Rp 30.000,-
7. Rak Kaca 1 Rp 500.000,-
8. Bola Lampu 3 Rp 100.000,-
9. Kabel 1 meter Rp 50.000,-
10. Saklar Lampu 1 Rp 40.000,-
11. Banner 2 meter Rp 100.000,-
12. Brosur 200 lembar @Rp1000 Rp 200.000,-

 Jangka Pendek

No. Barang Banyaknya Harga


1. Tepung Beras 1 kg Rp 14.000,-
2. Telur 2 Buah Rp 5.000,-
3. Tepung Tapioka ½ Sdm Rp5.000,-
4. Garam 1 bungkus Rp 1.000,-
5. Kacang tanah ½ Kg Rp 3.000,-
6. Bawang Putih ¼ Kg Rp 3.000,-
7. Kemiri ½ Ons Rp 2.000,-
8. Ketumbar 1 Sdm Rp 1.000,-
9. Daun Jeruk 8 Lembar Rp 2.000,-
10. Santan Kelapa 300 ml Rp 8.000,-
11. Minyak Goreng 2 Liter Rp 25.000,-
12. Air Mineral 100 ml Rp 2.000,-
14. Bandeng ½ kg Rp. 15.000,-
15. Udang ½ Kg Rp. 25.000,-
16. Plastic 2 pack @Rp 25.000,- Rp 50.000,-

Harga Jual = Rp 20.000,- x 25 bungkus = Rp 500.000,-


Harga beli bahan baku = Rp 3.000,-
Beli bahan tambahan = Rp 500,-
Rp 3.500,- X 25 bungkus = Rp 87.500,-
3.3 Analisis Laba dan Rugi
Pendapatan Penjualan = Rp 500.000,-
Harga pokok penjualan = Rp 87.500,-
Laba kotor = Rp 412.500,-

Biaya Penjualan :
Biaya transportasi = RP 10.000,-
11

Biaya sewa tempat @hari = Rp 15.000,-


Biaya listrik dan air = Rp 5.000,-
Biaya lainnya = Rp 5.000,-
= Rp 35.000,-

Laba bersih = Laba kotor – biaya produksi


= Rp 412.500,- Rp 87.500,-
= Rp 325.000,-

Perhitungan margin keuntungan = Laba Bersih


100%
Pendapatan Penjualan
= Rp 325.000,-
100%
Rp 500.000,-
= 65 %
3.4 Analisi Keuntungan
Pendapatan per bulan :
Omzet Rp 500.000,- x 30 hari = Rp 15.000.000,-
Laba kotor per bulan Rp 412.500,- x 30 = Rp 12.375.000,-
Keuntungan bersih per bulan = Laba bersih
X 30
Biaya penjualan
= Rp 325.000,-
X 30
Rp 35.000,-
= Rp 290.000,- X 30
= Rp 8.700.000,-
12

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan bahwa agar produk yang kita pasarkan dapat diterima oleh semua kalangan,
baik dalam negeri maupun luar negeri maka kita harus :
 Membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan laku dijual dengan harga bersaing.
 Membuat inovasi rasa yang baru dan harga terjangkau;
 Membuat produk lebih cepat dan lebih murah;
 Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan
4.2 Penutup
Demikianlah proposal bisnis ini saya buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat
bermanfaat bagi kita semua. Tidak lupa saya mengucap syukur kepada Tuhan YME karena
atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan proposal bisnis saya. Dan
tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu
dalam pembuatan proposal ini.
Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan
tahap awal saya dalam memulai usaha martabak manis ini. Dengan selesainya proposal bisnis
ini, saya berharap dapat segera mewujudkan usaha bisnis yang telah saya rencanakan ini.
Segala saran dan kritik yang membangun sangatlah saya harapkan dari semua pihak,
karena saya menyadari bahwa proposal saya masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik
tersebut semoga saja dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi saya semua untuk dapat menjadi
lebih baik lagi dihari esok. Atas segala waktu dan perhatiannya saya mengucapkan terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai