Anda di halaman 1dari 30

OIL & GREASE

Prinsip pelumasan
jarak kepada kedua permukaan logam tersebut. Dengan
Tujuan utama pelumasan adalah untuk mencegah kontak demikian luas bidang gesek akan berkurang sehingga
langsung dari dua bagian yang bergeser. Di dalam engine koefisien gesek juga berkurang. Kehilnagan permukaan
terdapat banyak bagian yang bergesekan. Apabila logam akibat patahnya tonjolan-tonjolan pada kedua
permukaan logam yang bergesekan tersebut diperbesar, permukaan logam tersebut yang dikenal sebagai keausan.
akan tampak seperti gambar berikut.

Pada gambar berikut ini diperlihatkan akibat minyak


lumas terhadap sebuah balok yang diluncurkan di atas
Dengan terjadinya suatu pergeseran puncak-puncak sebuah lantai yang digenangi minyak.
tonjolan akan patah dan membuat tonjolan baru. Hal ini Dengan adanya lapisan minyak bidang balok A
dapat dicegah jika diantara kedua permukaan itu diberikan cenderung bergerak dalam posisi mengambang pada
suatu lapisan minyak. Apabila kedua bagian tadi permukaan logam. Selama balok A tersebut beregerak, ia
bersentuhan (tidak ada jarak) maka luas bidang gesek akan akan tetap mengambang. Akan tetapi pada saat berhenti
menjadi besar, sehingga koefisien gesekan juga bertambah akan berusaha mencapai permukaan balok B. Dengan
besar. Akan tetapi jika diberi minyak ( apalagi jika minyak adanya salah satu sifat minyak pelumas, sentuhan
tersebut memiiki tekanan) maka lapisan tadi akan membri langsung antara balok tidak akan terjadi.
Efek pelumasan pada shaft dan bearing

Kedudukan shaft dan bearing pada saat berputar dengan distribusi gaya yang diberikan
lapisan (film) pelumas

Additive pada minyak pelumas


Agar minyak pelumas dapat dipakai pada kendaraan
dengan baik dan dapat mencegah kerusakan-kerusakan
Kedudukan shaft dan bearing pada saat diam pada bagian-bagian yang bergesekan, maka diperlukan
suatu additive yang dicampur denagn minyak pelumas
tersebut. Additive tersebut antara lain :
a. Detergent yang berfungsi untuk mencegah terjadinya
endapan dan biasanya digunakan bahan kimia
Sulfonat (Ba,Ca) , Phosphanat dan lain-lain.
b. Dispersant. Untuk mendepres lumpur (sludge) yang
terjadi dan biasanya digunakan bahan kimia polymer
dari acrylic, methacrylic.
c. Corrosion inhibitor yang berfungsi untuk melindungi
logam-logam non fero di dalam engine dan bahan
kimia yang digunakan adalah metal-dietophosphates
Kedudukan shaft dan bearing pada saat start, akan terjadi rolling effect
dan metal dicarbonates.
d. Anti oxidant yang berguna untuk mengurangi
oksidasi minyak pelumas dan bahan kimia yang
digunakan adalah sulfides dan sulfarides.
e. Viscosity Index Improver : berguna agar kekentalan semua musim (all season oil). Minyak pelumas multigrade
minyak pelumas tidak banyak terpengaruh oleh dicantumkan huruf W di belakangnya.
suhu.
f. Pour point depressant : berguna untuk mencegah
terjadinya kristalisasi parafin wax pada suhu rendah
dan bahan kimia yang digunakan adalah
Polymethacrylates dan Polycrylamides.
g. Extreme pressure (EP) : berguna untuk mencegah
kerusakan akibat sentuhan logam dengan logam dan
bahan kimia yang digunakan adalah persenyawaan
sulfur atau halogen.

Tingkat kekentalan pelumas


Kekentalan adalah besarnya tahanan dalam suatu aliran
minyak pelumas. Derajat kekentalan menunjukkan tingkat
kekentalan suatu minyak pelumas. Makin besar nilai derajat
kekentalan tersebut, maka makin kental pelumas tersebut.
Dalam percobaan SSU (second saybolt Unit) dilakukan
penelitian terhadap waktu yang dibutuhkan oleh jenis
minyak yang dialirkan dalam suatu tabung pada diameter
dan suhu tertentu. Derajat kekentalan minyak pelumas
dinyatakan dengan SAE. Sedang untuk menentukan derajat
kekentalan mana yang akan dipakai harus diketahui faktor-
faktor sebagai berikut :
a. Besar clearance yang akan ditempati oleh pelumas.
b. Besar beban yang harus didukung oeh pelumas.
c. Suhu operasi.
d. Luas bidang gesek.
e. Kecepatan gerakan.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, terdapat dua
jenis minyak pelumas yaitu single grade dan multi grade.
Multi grade oil adalah minyak pelumas yang derajat
kekentalannya tidak berubah akibat perubahan suhu. Tipe ini
cocok untuk semua engine atau disebut minyak untuk
Klasifikasi engine oil
Di Amerika serikat, klasifikasi dan kebutuhan akan penggunaan aplikasi otomotif di Eropa. Sistem tersebut
engine oil ditentukan oleh suatu proses yang dilakukan oleh didasarkan pada suatu tes secara fisik, kimiawi dan tes
API, AAMA, EMA dan CMA. Asosiasi ini, bersama dengan engine yang digunakan baik bagi amerika serikat yang
ILMA, menyediakan suatu framework untuk kategori engine menggunakan metode tes ASTM dan CEC. Perbedaan
oil. Organisasi teknik seperti ASTM dan SAE menguji utama di antara rangkaian tersebut dengan rangkaian CCMC
kebutuhan teknis bagi kategori baru dan secara penuh dan yang mereka gantikan adalah bahwa semua klaim yang
merekomendasikan tes-tes serta batasan performa untuk menyatakan bahwa suatu produk yang memenuhi
menggolongkannya ke dalam kategori-kategori tertentu. persyaratan ACEA harus didukung oleh data yang dihasilkan
oleh European Engine Lubricant Quality Management System
Di Eropa, masing-masing OEM memberikan pengaruh (EELQMS). Sistem ini terdiri dari dua kode praktek — satu
utama terhadap kebutuhan performa dari engine oil , baik dibuat oleh ATC dan yang lain oleh ATIEL — dan
untuk kendaraan penumpang maupun aplikasi heavy duty. mendefinisikan proses pembentukan, pengujian serta laporan
Pada bulan desember 1995, ACEA memperkenalkan suatu mengenai data performa yang penting.
sistem klasifikasi baru yang mencakup sembilan rangkaian
yang berbeda untuk mendefinisikan kualitas oli untuk

Spesifikasi pelumas berdasarkan CCMC


Test performa yang digunakan oleh sistem klasifikasi Kualitas CCMC terdiri test laboratorium yang menguji unjuk
API dan US military didasarkan pada desain engine buatan kerja engine. Banyak tes unjuk kerja engine sama seperti
amerika. Untuk memastikan suatu pelumas sesuai dengan pada spesifikasi API, dengan tes tambahan hasil desain
kebutuhan desain engine-engine buatan eropa, CCMC industri Eropa untuk memastikan diperolehnya kesesuaian
(Committee of Common Market automobile Constructors) yang tepat dengan engine-engine Eropa.
membentuk klasifikasi servis engine-nya sendiri. Perlu Tidak seperti API, untuk mendapatkan lisensi dari CCMC
diketahui bahwa klasifikasi CCMC dilengkapi dengan kategori hampir tidak mungkin dilakukan. Tidak ada sistem yanng
ACEA pada 1 Januari 1996. kualitas oli CCMC mengikuti baku yang mengatur dan menguji program tes sesuai CCMC,
serangkaian test performa dimana pelumas-pelumas harus sekali tes telah dilakukan, suatu industri pelumas akan
lulus untuk mendapatkan pengesahan kebutuhan minimum melakukan sertifikasi untuk grade pelumasnya sendiri. CCMC
sesuai ketentuan yang dibuat oleh industri otomotif Eropa. akan digunakan sebagai referensi sejak tahun 1996 dan
Sistem klasifikasi CCMC dibagi menjadi tiga kategori utama : seterusnya.
G untuk engine bensin, D untuk engine diesel heavy duty,
dan PD untuk engine diesel pada kendaraan penumpang.
Klasifikasi servis untuk pelumas engine berdasarkan ACEA
Di tahun 1990 CCMC melebur diri dan sebuah ACEA oleh karena itu lebih terkontrol dibandingkan
organisasi baru yang dinamakan ACEA (Association des pendahulunya yaitu CCMC dan bertujuan untuk memastikan
Constructeurs Europeens d’Automobiles) didirikan. Anggota bahwa pelumas yang yang mendapat pengakuannya
dari ACEA adalah semua industri kendaraan bermotor Eropa, memenuhi persyaratan kualitas minimum yang dibutuhkan
ACEA mencakup bidang aktivitas yang luas meliputi : oleh industri motor Eropa. Persyaratan untuk mendapatkan
keselamatan, lingkungan dan peraturan yang berkaitan pengakuan dari ACEA adalah bahwa suatu industri pelumas
langsung terhadap industri otomotif di Eropa. harus dapat menunjukkan komitmennya terhadap ATIEL
ACEA bekerja sama dengan industri lainnya untuk Code of Practice yang dibuat tanggal 1 Januari 1996, yang
membuat sistem klasifikasi pelumas engine sendiri. Sebagai disahkan pada 1 Januari 1997.
tambahan urutan tes yang relevan, ACEA bekerja sama Tes pelumas ACEA didasarkan pada tes laboratorium
dengan ATIEL (Association Technique de I’industrie serta test performa engine. Beberapa tes adalah sama
Europeens des Lubricants yaitu perusahaan pelumas eropa), dengan tes yang dilakukan oleh API, ditambah dengan tes-
dan ATC (komite teknik dari pabrik-pabrik additive petroleum tes yang didesain khusus Eropa, yang dibuat oleh CEC (Co-
Eropa) telah membentuk suatu sistem manajemen kualitas ordinating Europe Council) yang mencerminkan teknologi
tersendiri, yang terdiri dari kode yang dapat diaudit pada engine yang diterapkan dan performa pelumas yang
praktek pengujian pelumas. Tujuannya adalah untuk dibutuhkan. Test performa pelumas ACEA meliputi kebutuhan
memastikan semua pelumas diuji dengan tes standar yang akan : perlindungan keausan yang ditingkatkan, peningkatan
sama, dan perubahan additive serta base oil selama program kebersihan engine, peningkatan kemampuan untuk untuk
tes tetap terkontrol. Sistem manajemen kualitas tersebut mencegah pengentalan pelumas, dan peningkatan
menuntut semua pelumas yang mengklaim memiliki performa kemampuan untuk mencegah pengentalan pelumas akibat
sebagai pelumas ACEA untuk memiliki pabrik yang yang penimbunan jelaga.
telah diakreditasi / mendapat pengakuan dari sistem Standar tes ACEA telah menggantikan standar CCMC
manajemen kualitas seperti ISO 9002. sistem klasifikasi yang digunakan sejak 1 Januari 1996.
Penggantian kode CCMC menjadi ACEA

Standar klasifikasi pelumas yang baru yaitu ACEA dipakai oleh klasifikasi CCMC ke kode klasifikasi ACEA.
menggantikan CCMC berdampak pada perubahan kode yang Berikut ini panduan perubahan tersebut.
Klasifikasi pelumas berdasarkan API
Di Amerika serikat, API membuat administasi konsumen untuk memilih engine oil yang memenuhi standar
mengenai lisensi dan sertifikasi dari engine oil melalui suatu unjuk kerja bahan bakar yang ditetapkan oleh International
sistem yang mencakup garansi, perawatan, pelumasan dari Lubricant Standardization and Approval Committee
pabrik pembuat komponen asli (Original Equipment (ILSAC), yang yang terdiri dari AAMA dan JAMA. Tanda
Manufacturers /OEM). Kebutuhan unjuk kerja dari engine oil, sertifikasi dapat digunakan untuk pelumas-pelumas yang
metode pengujian, batasan untuk bermacam-macam memnuhi persyaratan ILSAC, dan harus ditampilkan pada
klasifikasi dan proses pengujian ditetapkan secara bersama- bagian depan dari kemasan pelumas tersebut. API membuat
sama dengan OEM, pemasar pelumas (oil marketers), administrasi mengenai pemberian lisensi tanda sertifikasi
produsen additive (additive companies) dan laboratorium yang dibuat ILSAC sebagai tambahan pada simbol donat.
pengujian. Sistem tersebut mencakup perjanjian lisensi Namun, tidak terdapat standarisasi label yang dapat
formal yang dieksekusi oleh oil marketers pada API. melindungi publik dari para pengoplos oli. Oleh karena itu,
untuk membatasi jumlah dari kesalahan pemberian label, API
dan SAE telah mengadakan bermacam-macam aturan
kebijakan. API mengharapkan semua pemasar pelumas yang
menggunakan simbol servis API (API Service Symbol)
memperoleh suatu lisensi untuk menggunakan simbol
tersebut symbol dan menandai suatu pernyataan resmi yang
menyatakan bahwa data tes tersedia untuk mendukung klaim
unjuk kerja. Di tahun 1987, SAE membuat Oil Labeling
Melalui program ini, API telah membuat standar Assessment Program (OLAP), yang disponsori oleh U.S.
pemberian label pada engine oil dengan mengadopsi apa Army, dan industri-industri petroleum dan otomotif. Program
yang disebut logo donat (donut logo). Logo tersebut didesain tersebut mengambil sampel 300 oli yang dijual bebas setiap
untuk dipasangkan pada tutup dari kemasan liter, dan dapat tahunnya yang telah memiliki API Service Symbol dan
diaplikasikan pada posisi di bagian depan pada berbagai penandaan API, dan memeriksa serta kekentalan dan sifat-
kemasan lain. Logo tersebut menjelaskan pada pemilik sifat kimiawi pelumas tersebut. Staf-staf SAE memberikan
kendaraan mengenai grade kekentalan oli (oil's viscosity kode dan mengemas ulang sampel-sampel tersebut, dan jika
grade), klasifikasi servis dan kemampuan pelestarian terdapat kesalahan pelabelan ditemukan , mereka akan
energinya (energy conserving capabilities). Jika oli tidak menghubungi supplier pelumas tersebut secara rahasia
dapat melestarikan energi, sisi bagian bawah dari logo untuk mencari pemecahannya.
dikosongkan. Sebagai tambahan, API telah membentuk suatu OLAP beroperasi hingga tahun 1993, ketika digantikan
tanda sertifikasi berbentuk "starburst" untuk memudahkan oleh Engine Oil Licensing and Certification System
(EOLCS), yang mencakup Aftermarket Audit Program pengulangan tes, seperti direkomendasikan oleh SAE
(AMAP) yang telah ditingkatkan. cakupannya, meliputi Appendix K Task Force dan API Lubricants Committee.
kebutuhan dalam unjuk kerja, metode tes dan batasan Produk dipilih secara acak untuk dilakukan pengujian engine.
toleransi untuk AMAP telah ditetapkan secara bersama oleh Hanya pelumas yang sepenuhnya memenuhi kriteria fisik
pabrik pembuat kendaraan dan engine, lingkungan teknis API dan kimiawi yang dapat dilanjutkan ke pemeriksaan engine
seperti ASTM dan SAE. Suatu Administrative Guidance Panel test. Jumlah dan jenis dari engine test ditentukan setiap tahun
(AGP) terdiri dari anggota-anggota API dan AAMA yang oleh API Lubricants Committee yang dibantu oleh AGP.
menyediakan panduan mengenai EOLCS. Suatu Interindustry Tampilan label dari API Service Symbol (donut) dan API
Advisory Group (IAG) yang mewakili API, ASTM, CMA, EMA, Certification Mark (starburst) diperiksa ketepatan dan
ILMA, AAMA, SAE dan U.S. Army memberikan saran untuk kesesuaiannya terhadap aturan dari API. Pemeriksaan label
peningkatan program tersebut. Produk-produk dianalisa di memastikan bahwa tanda API ditampilkan secar benar dan
sesuai dengan batasan tes dan toleransi dari pemeriksaan menyajikan informasi yang akurat. Kehadiran kode jejak juga
standar dan lanjutan. Alur panduan diperbaharui secara diperiksa dan dicocokkan dengan pengidentifikasi formulasi
periodik dan tercakup dalam API Publication 1509. Suatu (ramuan) yang disediakan oleh penerima lisensi.
metode kriteria statistik yang melaporkan kemampuan
Pendahuluan • Oxidation
Memperpanjang usia grease
Grease dapat didefinisikan sebagai suatu material solid Inhibitors
(padat) atau semi solid (semi solid) yang dihasilkan oleh Melindungi terjadinya scoring
dispersi dari bahan pemadat (thickening agent) pada pelumas • EP Agents
dan kerusakan
cair. Bahan penyusun lainnya menghasilkan sifat-sifat
khusus. • Anti- Melindungi logam dari
Corrosion serangan masalah air, sulfida
Regular Grease Agents atau elemn yang korosif

Thickener Lubricating Oil Additives • Anti-Wear Mencegah abrasi (pengikisan)


Agents dan kontak antar logam
5 - 20% + 75 - 95% + 0 - 15%

(Fatty acid, animal fat


plus Sifat-sifat grease
Metal Hydroxide -
calcium, Faktor yang paling utama yang mempengaruhi sifat-sifat dan
lithium or aluminum) karakteristik dari grease adalah :

Complex Grease • Jumlah dan tipe bahan pemadat (thickener)

Complex grease sama dengan regular grease kecuali bahwa • Kekentalan oli dan karakteristik fisiknya
bahan pemadatnya mengandung dua asam lemak (fatty
• Bahan Additive
acids) yang berbeda, salah satunya adalah complexing
agent.

Suatu grease diharapkan untuk dapat :


• Mengurangi gesekan dan keausan
Additives • Menyediakan perlindungan terhadap korosi
Bahan additive yang terdapat pada grease adalah sebagai • Menyekat bearing dari air dan kontaminan
berikut :
• Mencegah kebocoran, peresapan
• Mencegah perubahan struktur konsistensi selama c. Oil Separation – merupakan persentase oli yang terpisah
servis dari grease pada kondisi statis (misalkan pada saat
penyimpanan). Kecendrungan pemisahan sulit diprediksi
• Mempertahankan mobilitas pada kondisi aplikasi pada kondisi dinamis.
• Cocok dengan seal/perapat d. High Temperature Stability – merupakan kemampuan
grease untuk mempertahankan konsistensi, struktur dan
• Menolak masuknya cairan lain
performanya pada suhu di atas 125°C.

Klasifikasi servis grease


Definisi Grease
Berikut ini terdapat lima (5) kategori untuk Automotive
a. Konsistensi – merupakan derajat kekerasan dari grease Service Greases yang telah dibuat oleh NLGI. Cakupan dari
dan dapat bervariasi terhadap suhu. hal ini telah klasifikasi ini (ASTM D 4950) meliputi grease yang didesain
diklasifikasikan oleh the National Lubricating Grease Institute untuk pelumasan komponen chassis dan bearing roda untuk
(NLGI) menjadi kategori berikut ini : kendaraan penumpang, truk dan kendaraan lainnya. NLGI
mengklasifikasikan automotive service grease menjadi dua
NLGI GRADE PENETRASI @ 25°C (1/10th mm) (2) grup utama. Chassis grease, yang ditandai dengan
000 445 - 475 awalan huruf L dan Wheel Bearing grease ditandai dengan
00 400 - 430 awalan huruf awalan G. Tabel berikut menampilkan lima
0 355 - 385 kategori tersebut :
1 310 - 340
2 265 - 295
3 220 - 250
4 175 - 205
5 130 - 160
6 85 - 115
b. Shear Stability – merupakan kemampuan grease untuk
mencegah perubahan konsistensi selam melakukan kerja
mekanis. Pada geseran taraf tinggi, struktur grease
cenderung berubah konsistensinya (biasanya lebih lembek).
Klasifikasi grease berdasarkan NLGI
Category Service Performance

Frequent relubrication intervals (<3200


LA Oxidation resistant, shear stable, and corrosion and wear
km). Mild duty (non-critical
chassis protective.
applications).

Prolonged relubrication intervals Oxidation resistant, shear stable, and corrosion and wear
LB
(>3200km). Mild to severe duty (high protective even under heavy loads and in presence of
chassis
loads, vibration, exposure to water). aqueous contamination. Temperature range –400 C to 1200 C.

GA
Frequent relubrication intervals. Mild
wheel Temperature range –200 C to 700 C.
duty (non-critical applications).
bearings

GB Oxidation and evaporation resistant, shear stable, and


Mild to moderate duty (cars, trucks in
wheel corrosion and wear protective. Temperature range –400 C to
urban and highway service.)
bearings 1200 C with occasional excursions to 1600 C.

Oxidation and evaporation resistant, shear stable, and


GC Mild to severe duty (vehicles in
corrosion and wear protective. Temperature range –400 C to
wheel frequent stop and go service, trailer
1200 C with frequent to 1600 C and occasional excursions to
bearings hauling, mountain driving, etc.)
2000 C.
CHASSIS SERVICE Digunakan untuk wheel bearing yang digunakan pada
NLGI Chassis Service LA kendaraan penumpang , truck, dan kendaraan lain dengan
Untuk komponen chassis dan universal joints pada beban ringan dan menengah, seperti pada kendaraan-
kendaraan penumpang, truk, dan lainnya – yang mendapat kendaraan yang beroperasi di daerah perkotaan, jalan raya,
beban ringan, seperti pada kendaraan yang beroperasi dan sekitarnya.
dengan interval pemberian pelumasan yang pendek dan Sebagai indikasi servis, dropping point untuk grease NLGI
penggunaan yang tidak kritis. GB adalah 175o C minimum.
Sebagai indikasi servis, dropping point untuk grease NLGI LA
adalah minimum 500 C. Terdapat tes-tes lainnya yangg dapat NLGI Wheel Bearing Service GC
mendefinisikan lebih jauh kategori ini. Digunakan untuk wheel bearing yang digunakan pada
kendaraan penumpang , truck, dan kendaraan lain dengan
Chassis Service LB beban ringan dan berat, seperti pada kendaraan-kendaraan
Digunakan pada komponen chassis dan universal yang beroperasi pada kondisi yang menyebabkan suhu tinggi
joints pada kendaraan penumpang, truck, dan kendaraan lain pada bearing. Juga termasuk pada kendaraan yang
yang bekerja pada kondisi yang ringan dan berat seperti yang beroperasi yang mendapat servis setiap saat atau yang
terjadi pada kendaran-kendaraan yang beroperasi pada mendapat beban pengereman berat.
kondisi dimana interval pemberian pelumasnya panjang atau Sebagai indikasi servis, dropping point untuk grease NLGI
mendapat beban berat, getaran yang besar, terkena air atau GB adalah 2200 C minimum.
kontaminan lainnya.
Grease Compatibility (kecocokan grease)
Sebagai indikasi servis, dropping point untuk grease NLGI
LB adalah minimum 150oC. Terkadang, penggantian grease pada penerapannya
dapat dianggap perlu untuk memperbaiki problerm yang
muncul dri produk asli saat diadakan servis. Jika bahan
WHEEL BEARING SERVICE pemadat (thickener) tidak cocok, campuran kedua grease
NLGI Wheel Bearing Service GA tersebut akan kehilangan sifat-sifat dari masing-masing
Digunakan pada wheel bearing yang digunakan pada grease. Sangat dianjurkan di semua kasus, grease lama
kendaraan penumpang, truck, dan kendaraan lain dengan dibersihkan terlebih dahulu dari dalam sistem sebelum
beban ringan, seperti pada kendaraan yang beroperasi grease baru dimasukkan. Kecocokan antara grease-grese
dengan interval pemberian pelumasan ulang yang pendek. tidak tergantung pada suhu. Saat suhu meningkat, problem
Sebagai indikasi servis, dropping point untuk grease NLGI CA yang berikatan dengan ketidakcocokan juga meningkat. Chart
adalah 800 C minimum. berikut ini menunjukkan ketidakcocokan pada grease. Untuk
setiap produk dari produsen yang berbeda, anggaplah selalu
Bearing Service GB grease-grease tersebut tidak cocok.
Klasifikasi kekentalan berdasarkan SAE
Engine Oil Viscosity Classification J300 APR 1997
SAE Low- Low-Temperature Kinematic Kinematic High Shear Approx. Equiv. ISO Rating
Viscosity Temperature (°C) Pumping Viscosity4 Viscosity4 (cSt) at Viscosity5 (cP) at
Grade (°C) Viscosity3, cP (cSt) at 100°C Max
6 -1
150°C and 10 s Min
Cranking Max With No 100°C
2
Viscosity , Yield Stress Min
cP Max

0W 3250 at -30 60 000 at -40 3.8 - - 15-22

5W 3500 at -25 60 000 at -35 3.8 - - 22

10W 3500 at -20 60 000 at -30 4.1 - - 22-32

15W 3500 at -15 60 000 at -25 5.6 - - 32-46

20W 4500 at -10 60 000 at -20 5.6 - - 46-68

25W 6000 at -5 60 000 at -15 9.3 - - 100

20 - - 5.6 <9.3 2.6 46-68

30 - - 9.3 <12.5 2.9 100


6
40 - - 12.5 <16.3 2.9 150
7
40 - - 12.5 <16.3 3.7 150

50 - - 16.3 <21.9 3.7 220

60 - - 21.9 <26.1 3.7 320

"70" Some Oil Companies market "70" grade motor oils. This is a non-SAE grade used to denote oils with a viscosity higher than SAE 60.

Note: 1cP = 1mPas; 1cSt = 1mm2/s


Klasifikasi kekentalan berdasarkan SAE
Engine Oil Viscosity Classification J300 APR 1997
SAE Viscosity Grade Maximum Viscosity (cSt) @ 100°C Approx.
Temperature for Equivalent
Max
Viscosity of ISO Grading
150,000 cP, °C

70W -55 4.1 NR 22-32

75W -40 4.1 NR 22-46

80W -26 7.0 NR 46-100

85W -22 11.0 NR 100-150

80 NR 7.0 <11.0 45-100

85 NR- 11.0 <13.5 100

90 NR- 13.5 <24.0 150-320

140 NR 24.0 <41.0 320-680

250 NR 41.0 NR 1000


NR - No Requirement
Klasifikasi untuk petrol engine
Kategori Status Service
Untuk semua engine otomotif yang saat ini beredar. Dikeluarkan dengan
SJ Current
API Service Symbol pada tahun 1996.
SH Obsolete Untuk tahun keluaran 1996 dan engine yang lebih tua.
SG Obsolete Untuk tahun keluaran 1993 dan engine yang lebih tua.
SF Obsolete Untuk tahun keluaran 1988 dan engine yang lebih tua.
SE Obsolete Untuk tahun keluaran 1979 dan engine yang lebih tua.
SD Obsolete Untuk tahun keluaran 1971 dan engine yang lebih tua.
SC Obsolete Untuk tahun keluaran 1967 dan engine yang lebih tua.
Untuk engine yang lebih tua. Hanya digunakan bila direkomendasikan
SB Obsolete
secara khusus oleh pabrik pembuat.
Untuk engine yang lebih tua. Hanya digunakan bila direkomendasikan
SA Obsolete
secara khusus oleh pabrik pembuat.

Catatan : API secara internasional tidak menggunakan huruf "SI" dalam urutan kategorinya
untuk menghindari hurus tersebut biasa digunakan untuk satuan unit pengukuran.
Kategori untuk engine diesel
Service Katego service
kategori Status Status
ri
Dikeluarkan pada 1 Desember 1998. untuk engine empat Dikeluatkan pada tahun 1987. untuk engine
langkah dengan kecepatan tinggi yang didesain untuk empat langkah kecepatan tinggi, dengan,
memenuhi persyaratan 1998 exhaust emission standards. naturally aspirated (pemasukan udara langsung)
CH-4 Current CE Obsolete
Oli CH-4 dikhususkan untuk diesel engine yang memiliki dan turbocharged. Dapat digunakan untuk
kandungan sulfur di atas 0.5% dari beratnya. Dapat menggantikan oli CC dan CD.
digunakan untuk menggantikan oli CD, CE, CF-4, dan CG-4.
Dikeluarkan pada tahun 1995. untuk engine empat langkah Dikeluarkan pada tahun 1987. untuk engine dua
kecepatan tinggi dengan beban berat yang menggunakan langkah.
bahan bakar dengan kandungan sulfur kurang dari 0.5% dari
CG-4 Current CD-II Obsolete
beratnya. Oli CG-4 dibutuhkan oleh engine-engine yang
harus memenuhi persyaratan 1994 emission standards.
Dapat digunakan untuk menggantikan oli CD, CE, dan CF-4.
Dikeluarkan pada tahun 1990. untuk engine empat langkah Dikeluarkan pada tahun 1955. untuk engine
dengan kecepatan tinggi dan naturally aspirated (pemasukan dengan naturally aspirated (pemasukan udara
CF-4 Current CD Obsolete
udara langsung) and turbocharged. Dapat digunakan untuk langsung) dan turbocharged tertentu.
menggantikan oli CE.
Dikeluarkan pada tahun 1994. untuk engine dua langkah Untuk engine yang dikeluarkan tahun 1961.
CF-2 Current dengan beban berat. Dapat digunakan untuk menggantikan CC Obsolete
oli CD-II.
Dikeluarkan pada tahun 1994. untuk diesel engine off-road, Untuk engine dengan beban menengah yang
indirect-injected (injeksi tidak langsung) dan diesel engines diproduksi antara tahun 1949 hingga 1960.
CF Current lain termasuk yang menggunakan dengan kandungan sulfur CB Obsolete
lebih dari 0.5% dari beratnya. Dapat digunakan untuk
menggantikan oli CD.
Untuk engine beban ringan (antara tahun1940
Sumber : http://www.api.org/ CA Obsolete
dan 1950).
ISTILAH-ISTILAH
Additive Material yang disertakan ke dalam suatu produk dalam konsentrasi yang relatif kecil untuk
memberikan sifat-sifat baru atau menambah sifat-sifat yang ada.

Anti-foam Agent Additive yang digunakan untuk menekan kecendrungan berbusa pada produk petroleum.
Menggunakan oli silikon untuk memecah permukaan busa atau berupa polimer yang dapat
mengurangi busa yang dapat timbul.

Anti-wear (AW) Agent Additive aktif yang dapat mencegah kerusakan yang disebabkan adanya solid phase welding diantara
permukaan yang bergesek tanpa terjadi pelelehan setempat.

API Service Sistem yang digunakan yang disetujui oleh API, SAE dan ASTM untuk mendefinisikan seluruh kelas-
Classification kelas dari engine service. Juga merupakan sistem klasifikasi servis dari pelumas gear pada bidang
otomotif.
Base Number (BN) Jumlah asam hydrochloric (ASTM D974) atau perchloric (ASTM D2896) dalam milligrarn dari KOH
equivalent yang dibutuhkan untuk menetralkan semua unsur pokok produk petroleum berukuran 1
gram. Komponen ini digunakan untuk mengindikasikan kapasitas suatu oli untuk mengatasi efek
korosi dari zat-zat yang bersifat asam hasil pembakaran.

Cetane Number Ukuran kualitas penyalaan dari bahan bakar diesel, yang diperoleh dari hasil pengujian engine
bersilinder tunggal. Makin tinggi Cetane Number, makin mudah engine diesel berkecepatan tinggi
distart, dan lebih sedikit “White smoking" atau asap putih yang terbentuk dan “diesel knock' setelah
start.

Cetane Number Additive yang digunakan untuk menaikkan Cetane Number dari bahan bakar diesel
lrnprover

Cloud Point Suhu dimana sejumlah awan kristal atau material solid lain terbentuk saat sampel produk petroleum
didinginkan hingga kondisi tertentu.
Corrosion Inhibitor Additive yang melindungi permukaan logam dari gangguan kimiawi air atau kontaminan lain.
Foam Inhibitor Additive yang digunakan pada minyak pelumas untuk mencegah pecahnya lapisan busa yang
disebabkan oleh olakan ( agitasi )atau lepasnya udara yang terjebak dalam oli.
Demulsibility Kemampuan pelumas untuk memisahkan diri dari air

Density Besarnya massa cairan tiap satu satuan volume pada suhu 150 C.

Detergency Kemampuan dari minyak pelumas untuk menurunkan atau menghindari terbentuknya deposit pada
suhu tinggi atau sebagai akibat reaksi oli dengan kontaminan yang bersifat asam.

Detonation Pembakaran sisa yang tidak terkendali dari sejumlah campuran udara dan bahan bakar di dalam
silinder engine bensin. Juga disebut "knock” atau “ping".

Dispersancy Kemampuan oli untuk menguraikan dan memperlambat terbentuknya material deposit yang
berpotensi sehingga zat tersebut dapat ikut terbuang bersama oli.

Distillate Fuel Fuel yang terbentuk dari uap yang muncul saat distilasi minyak mentah (crude oil)

Dropping Point Suhu dimana tetesan pertama jatuh saat grease dipanaskan pada kondisi tertentu.

Emission Control Satu atau bebarapa sistem yang digunakan untuk menurunkan jumlah polusi yang dihasilkan oleh
System engine.

Emulsifier Suatu additive yang menaikkan pembentukan larutan yang stabil, biasanya pada oli dan air.

End Point Suhu uap tertinggi yang tercatat selama proses pengujian distilasi (penyulingan ) dari suatu produk
petroleum.

Exhaust Gas Sistem yang digunakan untuk menurunkan emisi engine yang meliputi nitrogen oksida (NOx). Sistem
Recirculation (ECR) ini mengalirkan kembali sebagian gas buang ke dalam intake manifold yang akan mengurangi atau
mempertipis perbandingan campuran bahan bakar dengan udara (airlfuel ratio). Hal ini akan
menurunkan suhu pembakaran, mengurangi kecendrungan terbentuknya nitrogen oksida.

Extreme Pressure (EP) Senyawa kimia yang yang menambah karakterisik ketahanan tinggi pada pelumas yang ditekankan
Additive pada pencegahan keausan pada bagian-bagian yang bergeseran dengan tekanan, seperti pada gear-
gear yang mendapat beban berat, khususnya tipe hypoid.

Fiber Grease grease yang berserat dan memiliki struktur yang berserabut, terlihat saat sebagian grease tersebut
diuraikan.

Film Strength Kemampuan lapisan film dari pelumas untuk bertahan terhadap kejutan beban, kecepatan dan suhu.

Flash Point Suhu terendah dimana uap terbentuk dari sampel yang akan menyala dalam waktu singkat saat
terkena api pada kondisi tertentu.

Gaseous Fuels Gas Hydrocarbon (seperti methane, ethane, propane, butane) yang digunakan sebagai bahan bakar
engine pembakaran dalam. Juga termasuk bahan bakar yang dihasilkan dari sampah yang digunakan
untuk pembangkitan tenaga.

Gasohol Campuran gasoline (bensin) dengan methanol atau ethanol untuk digunakan pada motor bakar
dengan penyalaan busi.

Hydrolytic Stability Kemampuan dari zat additive dan pelumas sintetis tertentu untuk bertahan terhadap penguraian
kimiawi akibat kehadiran air.

Kinematic Viscosity Ukuran resistansi dari fluida untuk mengalir dengan gaya gravitasi pada suhu tertentu (biasanya 400 C
atau 1000 C)

Knock Bunyi yang dihasilkan karena penyalaan campuran bahan bakar dan udara yang terlalu dini di dalam
ruang bakar.

load-Carrying Capacity Ukuran kualitatif untuk menggambarkan kemampuan pelumas untuk bertahan terhadap kejutan dan
mencegah keausan dan kerusakan permukaan pada kecepatan tinggi, beban berat, suhu tinggi atau
kombinasi semua itu.

load Wear Index Index kemampuan dari pelumas untuk mencegah keausan pada beban tertentu.
lubrication Pengendalian keausan dan gesekan dengan pemberian lapisan tipis (film) yang dapat mengurangi
gesekan pada permukaan yang bergerak film tersebut dan dapat berupa fluida, zat padat atau plastik.

Metal Deactivator Tipe organis dari additive yang memiliki sifat-sifat yang mampu menekan proses aksi katalistis pada
permukaan logam atau material yang bersifat logam yang terkena produk petroleum. Karena hal
tersebut dapat menyebabkan terjadinya oksidasi.

MIL Awalan yang menerangkan U.S. Military Specifications ( spesifikasi militer Amerika ).

Molybdenum Disuifide Senyawa kimia dari molybdenum dan sulfur (belerang) yang memiliki sifat-sifat yang baik sebagai
pelumas padat, berkaitan dengan struktur molekul dari partikelnya. Moly – biasanya digunakan
sebagai singkatan untuk molybdenum disuifide.

Motor Octane Number Indikasi angka kemampuan gasoline untuk mencegah terjadinya detonasi pada kondisi kerja engine
(MON) yang berat.

Multigrade Suatu oli yang memenuhi persyaratan batas kekentalan pada suhu rendah dari salah satu angka SAE
W seperti pada batas kekentalan 1000C dari oli dengan angka non-W.

Multipurpose Grease Grease pelumas yang cocok untuk berbagai penggunaan seperti untuk chassis, wheel bearings,
universal joints dan water pumps pada otomotif.

NLGI Classification Deretan angka yang digunakan untuk mengklasifikasikan konsistensi ( kemampuan bertahannya
Numbers kekenyalan) atau kekerasan dari suatu grease, didasarkan pada uji penetrasi kerucut standar oleh
ASTM.
NLGI Service Sistem yang digunakan untuk mendefinisikan kelas-kelas dari grease chassis dan wheel bearing yang
Classification System dipakai pada bidang otomotif.

Octane Number Istilah yang digunakan untuk mengindikasikan secara numerik nilai relatif zat antiknocking pada
gasoline. Octane number dari gasoline pada dasarnya bergantung pada komposisi hidrokarbon-nya
dan dapat ditingkatkan dengan penambahan antiknock compounds.

Oxidation Stability Kemampuan pelumas untuk bertahan terhadap oksidasi dan peluruhan yang disebabkan oleh suhu
yang tinggi dan atau karena terkena udara terus-menerus.
PCV System Singkatan untuk Positive Crankcase Ventilation system, suatu sistem pada internal combustion
engines yang didesain untuk memungkinkan terjadinya pembilasan positif dari uap-uap crankcase
dan memasukkannya ke intake manifold.

Penetration konsistensi, yang dinyatakan dengan jarak penembusan jarum atau kerucut standar yang menembus
secara vertikal pada sampel material pada kondisi yang telah ditentukan dalam kaitannya dengan
beban, waktu dan suhu.

Pour Point Suhu terendah dimana produk petroleum cair akan mengalir saat didinginkan pada kondisi-kondisi
tertentu selama pengujian standar.

Pour Point Depressant Suatu additive yang dapat menurunkan pour point dari produk petroleum dengan menurunkan
kecenderungan berkumpulnya wax menjadi material padat.

Preignition Penyalaan yang terjadi pada campuran bahan bakar dan udara sebelum busi menyala. Sering
disebabkan oleh deposit yang menyala di dalam ruang bakar.

Residual Fuel Bahan bakar yang terbentuk dari sisa zat yang tidak menguap pada distilasi crude oil (minyak
mentah).

Rust and Oxidation Additives yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan terhadap karat dan oksidasi pada oli dan
(R&O) grease.

SAE Grade Grade yang mengindikasikan jangkah (range) kekentalan dari pelumas untuk engine, transmission
atau rear axle, sesuai dengan sistem yang dibuat oleh SAE.

Shear Stability Kemampuan pelumas seperti grease atau VI improved oil untuk bertahan terhadap gesekan mekanis
tanpa mengalami penurunan konsistensi atau kekentalan.

Sludge Deposit lembut, biasanya berwarna gelap, terbentuk di dalam sistem pelumasan, mengandung
komponen oli yang telah teroksidasi , air, dan pada internal combustion engine , termasuk endapan
karbon dari hasil pembakaran.

Smoke Point Istilah yang mengindikasikan secara numerik karakteristik pembakaran dari kerosene atau bahan
bakar turbin pesawat terang.

Synthetic lubricant Pelumas yang terbuat secara kimiawi dengan mereaksikan material-material dari komposisi kimia
tertentu untuk menghasilkan sifat-sifat kimia dan fisik tertentu yang telah direncanakan.

Thermal Stability Sifat-sifat bahan bakar atau pelumas yang mengindikasikan kemampuannya bertahan terhadap
cracking (pemutusan rantai hidrocarbon yang panjang) dan penguraian akibat mengalami suhu tinggi
untuk waktu yang lama.

Viscosity Ukuran resistansi alir , atau gesekan internal pada suatu fluida. Viskositas berubah oleh suhu , oleh
karena itu suhu saat pengukuran dilakukan harus dirinci.

Viscosity Index (VI) Suatu skala yang tidak tetap yang digunakan untuk menunjukkan besaran relatif dari perubahan
kekentalan akibat pengaruh suhu. Oli dengan VI yang lebih tinggi lebih sulit mengalami perubahan
kekentalan akibat pengaruh suhu.

Viscosity Index Additive pelumas, biasanya merupakan polimer bermolekul berat, yang digunakan untuk mengurangi
lmprover (VII) kecenderungan oli mengalami perubahan kekentalan akibat perubahan suhu.

Wetting Agent Senyawa yang memiliki sifat-sifat yang dapat mempercepat proses pembasahan permukaan benda
padat.
SINGKATAN-SINGKATAN
AAMA American Automobile Manufacturers Association formerly the MVMA (motor Vehicle Manufacturers
Association) - USA
AAR Association of American Railroads.
ACEA Association of American Railroads Association des Constructeurs Europeens d'Automobiles (Association
of Automobile Constructors in Europe), formerly CCMC (Committee of Common Market Automobile
Manufacturers)
AFNOR Association Francaise de Normalisation (France)
AGMA American Gear Manufacturers Association
AHEM Association of Hydraulic Equipment Manufacturers
ANSI American National Standards Institute
API American Petroleum Institute
ASME American Society of Mechanical Engineers
ASTM American Society for Testing and Materials
ATC Technical Committee of Petroleum Additive Manufacturers in Europe
ATF Automatic transmission fluid
ATIEL Association Technique de I'Industrie Europeenne des lubricants
BMEP Brake Mean Effective Pressure
BOCL Ball On Cylinder lubricant Evaluator (ASTM DSOOI)
BP British Pharmacopoeia
BSI British Standards Institution
BTC British Technical Council of the Motor and Petroleum Industries
CAFE Corporate average fuel economy (USA)
CARB California Air Resources Board
CCMC Committee of Common Market Automobile Constructors - now called ACEA (Association of Automobile
Constructors in Europe)
CCS Cold cranking sirnulator
CEC Coordinating European Council
CFC Chlorofluorocarbon
CFPP Cold filter plugging point
CI Compression ignition (engine)
CMA Chemical Manufacturers Association (USA)
CNG Compressed natural gas
COC Cleveland Open Cup
CRC Coordinating Research Council (USA)
CVT Continuously variable transmission
DEO Diesel engine oil
DIN Deutsches lnstitut fur Normung (Germany)
DOT Department of Transport (USA)
EMA Engine Manufacturers Association (USA)
EOLCS Engine Oil licensing and Certification System
EP Extreme pressure
EPA Environmental Protection Agency (USA)
FDA Food and Drug Administration (US Government Authority)
FZG Forschungsstelle fur Zahnrader und Getriebebau (Research Institute for Gears and Gear Design)
(Germany)
GC Gas chromatography
GLC Gas liquid chromatography
HDDO Heavy duty diesel engine oil
HDEO Heavy duty engine oil
HDEOCP Heavy Duty Engine Oil Classification Panel
HFC Hydrochlorofluorocarbon
HPLC High performance (or pressure) liquid chromatography
HTHS High temperature high shear rate viscosity
HVAC Heating, ventilation air conditioning (building services)
ICP Inductively coupled plasma
IDI Indirect diesel injection
ILMA Independent lubricant Manufacturers Association
ILSAC International lubricant Standardization and Approval Committee
IP The Institute of Petroleum (UK)
ISO International Standards Association
JAMA Japanese Automobile Manufacturers Association
JASO Japanese Automobile Standards Organization
JIS Japan Industry Standard
LC liquid chromatography
LFG Landfill gas
LFGEO Landfill gas engine oil
LMOA Locomotive Maintenance Officers Association
LNG Liquefied natural gas
LPG Liquefied petroleum gas
MCL Marine cylinder lubricant
MIL U.S. Military specifications
MON Motor Industry Research Association (UK)
MRV Mini rotary viscosimeter
MSDS Material safety Data Sheet
MSO Marine System Oil
MTAC Multiple Test Acceptance Criteria
MTBE Methyl Tertiary Butyl Ether
MVMA Motor Vehicle Manufacturers Association (USA) now AAMA (Arnerican Automobile Manufacturers
Association)
NGEO Natural gas engine oil
NLGI National Lubricating Crease Institute
NMMA National Marine Manufacturers Association (USA)
NPRA National Petroleum Refiners Association (USA)
OEM Original equipment manufacturer
OPEC Organization of Petroleum Exporting Countries
ORI Octane requirement increase
PAG Polyalkalene glycol synthetic fluid (used in some non-CFC refrigeration systems)
PAH Polynuclear aromatic hydrocarbon
PAJ Petroleum Association of Japan
PAO Polyalphaolefin
PCEOCP Passenger Car Engine Oil Classification Panel
PCMO Passenger car motor oil
PIB Polyisobutylene
PPD Pour point depressant
PT Permanent type antifreeze coolants
PTF Powershift transmission flui
RON Research Octane Number
RVP Reid Vapor Pressure
SAE Society of Automotive Engineers, lnc
SHPD Super high performance diesel (oil)
SI Spark ignition (engine) , or Systeme International d'Unites (international System for Units)
SSI Shear stability index
STLE Society of Tribologists and lubrication Engineers
STOU Super tractor oil universal
TAME Tertiary amyi methyl ether
TDH Transmission, differential and hydraulic
THF Tractor hydraulic fluid
TOST Turbine oil stability test
TPEO Trunk piston engine oil
USDA US Department of Agriculture
USP United States Pharmacopia
UTTO Universal tractor transmission oil
VHVI Very high viscosity index
VI Viscosity index
VII Viscosity index improver
ZDDP Zinc dialkyl (or diaffi) dithiophosphate

TUTUP FILE INI

Anda mungkin juga menyukai