Prinsip pelumasan
jarak kepada kedua permukaan logam tersebut. Dengan
Tujuan utama pelumasan adalah untuk mencegah kontak demikian luas bidang gesek akan berkurang sehingga
langsung dari dua bagian yang bergeser. Di dalam engine koefisien gesek juga berkurang. Kehilnagan permukaan
terdapat banyak bagian yang bergesekan. Apabila logam akibat patahnya tonjolan-tonjolan pada kedua
permukaan logam yang bergesekan tersebut diperbesar, permukaan logam tersebut yang dikenal sebagai keausan.
akan tampak seperti gambar berikut.
Kedudukan shaft dan bearing pada saat berputar dengan distribusi gaya yang diberikan
lapisan (film) pelumas
Standar klasifikasi pelumas yang baru yaitu ACEA dipakai oleh klasifikasi CCMC ke kode klasifikasi ACEA.
menggantikan CCMC berdampak pada perubahan kode yang Berikut ini panduan perubahan tersebut.
Klasifikasi pelumas berdasarkan API
Di Amerika serikat, API membuat administasi konsumen untuk memilih engine oil yang memenuhi standar
mengenai lisensi dan sertifikasi dari engine oil melalui suatu unjuk kerja bahan bakar yang ditetapkan oleh International
sistem yang mencakup garansi, perawatan, pelumasan dari Lubricant Standardization and Approval Committee
pabrik pembuat komponen asli (Original Equipment (ILSAC), yang yang terdiri dari AAMA dan JAMA. Tanda
Manufacturers /OEM). Kebutuhan unjuk kerja dari engine oil, sertifikasi dapat digunakan untuk pelumas-pelumas yang
metode pengujian, batasan untuk bermacam-macam memnuhi persyaratan ILSAC, dan harus ditampilkan pada
klasifikasi dan proses pengujian ditetapkan secara bersama- bagian depan dari kemasan pelumas tersebut. API membuat
sama dengan OEM, pemasar pelumas (oil marketers), administrasi mengenai pemberian lisensi tanda sertifikasi
produsen additive (additive companies) dan laboratorium yang dibuat ILSAC sebagai tambahan pada simbol donat.
pengujian. Sistem tersebut mencakup perjanjian lisensi Namun, tidak terdapat standarisasi label yang dapat
formal yang dieksekusi oleh oil marketers pada API. melindungi publik dari para pengoplos oli. Oleh karena itu,
untuk membatasi jumlah dari kesalahan pemberian label, API
dan SAE telah mengadakan bermacam-macam aturan
kebijakan. API mengharapkan semua pemasar pelumas yang
menggunakan simbol servis API (API Service Symbol)
memperoleh suatu lisensi untuk menggunakan simbol
tersebut symbol dan menandai suatu pernyataan resmi yang
menyatakan bahwa data tes tersedia untuk mendukung klaim
unjuk kerja. Di tahun 1987, SAE membuat Oil Labeling
Melalui program ini, API telah membuat standar Assessment Program (OLAP), yang disponsori oleh U.S.
pemberian label pada engine oil dengan mengadopsi apa Army, dan industri-industri petroleum dan otomotif. Program
yang disebut logo donat (donut logo). Logo tersebut didesain tersebut mengambil sampel 300 oli yang dijual bebas setiap
untuk dipasangkan pada tutup dari kemasan liter, dan dapat tahunnya yang telah memiliki API Service Symbol dan
diaplikasikan pada posisi di bagian depan pada berbagai penandaan API, dan memeriksa serta kekentalan dan sifat-
kemasan lain. Logo tersebut menjelaskan pada pemilik sifat kimiawi pelumas tersebut. Staf-staf SAE memberikan
kendaraan mengenai grade kekentalan oli (oil's viscosity kode dan mengemas ulang sampel-sampel tersebut, dan jika
grade), klasifikasi servis dan kemampuan pelestarian terdapat kesalahan pelabelan ditemukan , mereka akan
energinya (energy conserving capabilities). Jika oli tidak menghubungi supplier pelumas tersebut secara rahasia
dapat melestarikan energi, sisi bagian bawah dari logo untuk mencari pemecahannya.
dikosongkan. Sebagai tambahan, API telah membentuk suatu OLAP beroperasi hingga tahun 1993, ketika digantikan
tanda sertifikasi berbentuk "starburst" untuk memudahkan oleh Engine Oil Licensing and Certification System
(EOLCS), yang mencakup Aftermarket Audit Program pengulangan tes, seperti direkomendasikan oleh SAE
(AMAP) yang telah ditingkatkan. cakupannya, meliputi Appendix K Task Force dan API Lubricants Committee.
kebutuhan dalam unjuk kerja, metode tes dan batasan Produk dipilih secara acak untuk dilakukan pengujian engine.
toleransi untuk AMAP telah ditetapkan secara bersama oleh Hanya pelumas yang sepenuhnya memenuhi kriteria fisik
pabrik pembuat kendaraan dan engine, lingkungan teknis API dan kimiawi yang dapat dilanjutkan ke pemeriksaan engine
seperti ASTM dan SAE. Suatu Administrative Guidance Panel test. Jumlah dan jenis dari engine test ditentukan setiap tahun
(AGP) terdiri dari anggota-anggota API dan AAMA yang oleh API Lubricants Committee yang dibantu oleh AGP.
menyediakan panduan mengenai EOLCS. Suatu Interindustry Tampilan label dari API Service Symbol (donut) dan API
Advisory Group (IAG) yang mewakili API, ASTM, CMA, EMA, Certification Mark (starburst) diperiksa ketepatan dan
ILMA, AAMA, SAE dan U.S. Army memberikan saran untuk kesesuaiannya terhadap aturan dari API. Pemeriksaan label
peningkatan program tersebut. Produk-produk dianalisa di memastikan bahwa tanda API ditampilkan secar benar dan
sesuai dengan batasan tes dan toleransi dari pemeriksaan menyajikan informasi yang akurat. Kehadiran kode jejak juga
standar dan lanjutan. Alur panduan diperbaharui secara diperiksa dan dicocokkan dengan pengidentifikasi formulasi
periodik dan tercakup dalam API Publication 1509. Suatu (ramuan) yang disediakan oleh penerima lisensi.
metode kriteria statistik yang melaporkan kemampuan
Pendahuluan • Oxidation
Memperpanjang usia grease
Grease dapat didefinisikan sebagai suatu material solid Inhibitors
(padat) atau semi solid (semi solid) yang dihasilkan oleh Melindungi terjadinya scoring
dispersi dari bahan pemadat (thickening agent) pada pelumas • EP Agents
dan kerusakan
cair. Bahan penyusun lainnya menghasilkan sifat-sifat
khusus. • Anti- Melindungi logam dari
Corrosion serangan masalah air, sulfida
Regular Grease Agents atau elemn yang korosif
Complex grease sama dengan regular grease kecuali bahwa • Kekentalan oli dan karakteristik fisiknya
bahan pemadatnya mengandung dua asam lemak (fatty
• Bahan Additive
acids) yang berbeda, salah satunya adalah complexing
agent.
Prolonged relubrication intervals Oxidation resistant, shear stable, and corrosion and wear
LB
(>3200km). Mild to severe duty (high protective even under heavy loads and in presence of
chassis
loads, vibration, exposure to water). aqueous contamination. Temperature range –400 C to 1200 C.
GA
Frequent relubrication intervals. Mild
wheel Temperature range –200 C to 700 C.
duty (non-critical applications).
bearings
"70" Some Oil Companies market "70" grade motor oils. This is a non-SAE grade used to denote oils with a viscosity higher than SAE 60.
Catatan : API secara internasional tidak menggunakan huruf "SI" dalam urutan kategorinya
untuk menghindari hurus tersebut biasa digunakan untuk satuan unit pengukuran.
Kategori untuk engine diesel
Service Katego service
kategori Status Status
ri
Dikeluarkan pada 1 Desember 1998. untuk engine empat Dikeluatkan pada tahun 1987. untuk engine
langkah dengan kecepatan tinggi yang didesain untuk empat langkah kecepatan tinggi, dengan,
memenuhi persyaratan 1998 exhaust emission standards. naturally aspirated (pemasukan udara langsung)
CH-4 Current CE Obsolete
Oli CH-4 dikhususkan untuk diesel engine yang memiliki dan turbocharged. Dapat digunakan untuk
kandungan sulfur di atas 0.5% dari beratnya. Dapat menggantikan oli CC dan CD.
digunakan untuk menggantikan oli CD, CE, CF-4, dan CG-4.
Dikeluarkan pada tahun 1995. untuk engine empat langkah Dikeluarkan pada tahun 1987. untuk engine dua
kecepatan tinggi dengan beban berat yang menggunakan langkah.
bahan bakar dengan kandungan sulfur kurang dari 0.5% dari
CG-4 Current CD-II Obsolete
beratnya. Oli CG-4 dibutuhkan oleh engine-engine yang
harus memenuhi persyaratan 1994 emission standards.
Dapat digunakan untuk menggantikan oli CD, CE, dan CF-4.
Dikeluarkan pada tahun 1990. untuk engine empat langkah Dikeluarkan pada tahun 1955. untuk engine
dengan kecepatan tinggi dan naturally aspirated (pemasukan dengan naturally aspirated (pemasukan udara
CF-4 Current CD Obsolete
udara langsung) and turbocharged. Dapat digunakan untuk langsung) dan turbocharged tertentu.
menggantikan oli CE.
Dikeluarkan pada tahun 1994. untuk engine dua langkah Untuk engine yang dikeluarkan tahun 1961.
CF-2 Current dengan beban berat. Dapat digunakan untuk menggantikan CC Obsolete
oli CD-II.
Dikeluarkan pada tahun 1994. untuk diesel engine off-road, Untuk engine dengan beban menengah yang
indirect-injected (injeksi tidak langsung) dan diesel engines diproduksi antara tahun 1949 hingga 1960.
CF Current lain termasuk yang menggunakan dengan kandungan sulfur CB Obsolete
lebih dari 0.5% dari beratnya. Dapat digunakan untuk
menggantikan oli CD.
Untuk engine beban ringan (antara tahun1940
Sumber : http://www.api.org/ CA Obsolete
dan 1950).
ISTILAH-ISTILAH
Additive Material yang disertakan ke dalam suatu produk dalam konsentrasi yang relatif kecil untuk
memberikan sifat-sifat baru atau menambah sifat-sifat yang ada.
Anti-foam Agent Additive yang digunakan untuk menekan kecendrungan berbusa pada produk petroleum.
Menggunakan oli silikon untuk memecah permukaan busa atau berupa polimer yang dapat
mengurangi busa yang dapat timbul.
Anti-wear (AW) Agent Additive aktif yang dapat mencegah kerusakan yang disebabkan adanya solid phase welding diantara
permukaan yang bergesek tanpa terjadi pelelehan setempat.
API Service Sistem yang digunakan yang disetujui oleh API, SAE dan ASTM untuk mendefinisikan seluruh kelas-
Classification kelas dari engine service. Juga merupakan sistem klasifikasi servis dari pelumas gear pada bidang
otomotif.
Base Number (BN) Jumlah asam hydrochloric (ASTM D974) atau perchloric (ASTM D2896) dalam milligrarn dari KOH
equivalent yang dibutuhkan untuk menetralkan semua unsur pokok produk petroleum berukuran 1
gram. Komponen ini digunakan untuk mengindikasikan kapasitas suatu oli untuk mengatasi efek
korosi dari zat-zat yang bersifat asam hasil pembakaran.
Cetane Number Ukuran kualitas penyalaan dari bahan bakar diesel, yang diperoleh dari hasil pengujian engine
bersilinder tunggal. Makin tinggi Cetane Number, makin mudah engine diesel berkecepatan tinggi
distart, dan lebih sedikit “White smoking" atau asap putih yang terbentuk dan “diesel knock' setelah
start.
Cetane Number Additive yang digunakan untuk menaikkan Cetane Number dari bahan bakar diesel
lrnprover
Cloud Point Suhu dimana sejumlah awan kristal atau material solid lain terbentuk saat sampel produk petroleum
didinginkan hingga kondisi tertentu.
Corrosion Inhibitor Additive yang melindungi permukaan logam dari gangguan kimiawi air atau kontaminan lain.
Foam Inhibitor Additive yang digunakan pada minyak pelumas untuk mencegah pecahnya lapisan busa yang
disebabkan oleh olakan ( agitasi )atau lepasnya udara yang terjebak dalam oli.
Demulsibility Kemampuan pelumas untuk memisahkan diri dari air
Density Besarnya massa cairan tiap satu satuan volume pada suhu 150 C.
Detergency Kemampuan dari minyak pelumas untuk menurunkan atau menghindari terbentuknya deposit pada
suhu tinggi atau sebagai akibat reaksi oli dengan kontaminan yang bersifat asam.
Detonation Pembakaran sisa yang tidak terkendali dari sejumlah campuran udara dan bahan bakar di dalam
silinder engine bensin. Juga disebut "knock” atau “ping".
Dispersancy Kemampuan oli untuk menguraikan dan memperlambat terbentuknya material deposit yang
berpotensi sehingga zat tersebut dapat ikut terbuang bersama oli.
Distillate Fuel Fuel yang terbentuk dari uap yang muncul saat distilasi minyak mentah (crude oil)
Dropping Point Suhu dimana tetesan pertama jatuh saat grease dipanaskan pada kondisi tertentu.
Emission Control Satu atau bebarapa sistem yang digunakan untuk menurunkan jumlah polusi yang dihasilkan oleh
System engine.
Emulsifier Suatu additive yang menaikkan pembentukan larutan yang stabil, biasanya pada oli dan air.
End Point Suhu uap tertinggi yang tercatat selama proses pengujian distilasi (penyulingan ) dari suatu produk
petroleum.
Exhaust Gas Sistem yang digunakan untuk menurunkan emisi engine yang meliputi nitrogen oksida (NOx). Sistem
Recirculation (ECR) ini mengalirkan kembali sebagian gas buang ke dalam intake manifold yang akan mengurangi atau
mempertipis perbandingan campuran bahan bakar dengan udara (airlfuel ratio). Hal ini akan
menurunkan suhu pembakaran, mengurangi kecendrungan terbentuknya nitrogen oksida.
Extreme Pressure (EP) Senyawa kimia yang yang menambah karakterisik ketahanan tinggi pada pelumas yang ditekankan
Additive pada pencegahan keausan pada bagian-bagian yang bergeseran dengan tekanan, seperti pada gear-
gear yang mendapat beban berat, khususnya tipe hypoid.
Fiber Grease grease yang berserat dan memiliki struktur yang berserabut, terlihat saat sebagian grease tersebut
diuraikan.
Film Strength Kemampuan lapisan film dari pelumas untuk bertahan terhadap kejutan beban, kecepatan dan suhu.
Flash Point Suhu terendah dimana uap terbentuk dari sampel yang akan menyala dalam waktu singkat saat
terkena api pada kondisi tertentu.
Gaseous Fuels Gas Hydrocarbon (seperti methane, ethane, propane, butane) yang digunakan sebagai bahan bakar
engine pembakaran dalam. Juga termasuk bahan bakar yang dihasilkan dari sampah yang digunakan
untuk pembangkitan tenaga.
Gasohol Campuran gasoline (bensin) dengan methanol atau ethanol untuk digunakan pada motor bakar
dengan penyalaan busi.
Hydrolytic Stability Kemampuan dari zat additive dan pelumas sintetis tertentu untuk bertahan terhadap penguraian
kimiawi akibat kehadiran air.
Kinematic Viscosity Ukuran resistansi dari fluida untuk mengalir dengan gaya gravitasi pada suhu tertentu (biasanya 400 C
atau 1000 C)
Knock Bunyi yang dihasilkan karena penyalaan campuran bahan bakar dan udara yang terlalu dini di dalam
ruang bakar.
load-Carrying Capacity Ukuran kualitatif untuk menggambarkan kemampuan pelumas untuk bertahan terhadap kejutan dan
mencegah keausan dan kerusakan permukaan pada kecepatan tinggi, beban berat, suhu tinggi atau
kombinasi semua itu.
load Wear Index Index kemampuan dari pelumas untuk mencegah keausan pada beban tertentu.
lubrication Pengendalian keausan dan gesekan dengan pemberian lapisan tipis (film) yang dapat mengurangi
gesekan pada permukaan yang bergerak film tersebut dan dapat berupa fluida, zat padat atau plastik.
Metal Deactivator Tipe organis dari additive yang memiliki sifat-sifat yang mampu menekan proses aksi katalistis pada
permukaan logam atau material yang bersifat logam yang terkena produk petroleum. Karena hal
tersebut dapat menyebabkan terjadinya oksidasi.
MIL Awalan yang menerangkan U.S. Military Specifications ( spesifikasi militer Amerika ).
Molybdenum Disuifide Senyawa kimia dari molybdenum dan sulfur (belerang) yang memiliki sifat-sifat yang baik sebagai
pelumas padat, berkaitan dengan struktur molekul dari partikelnya. Moly – biasanya digunakan
sebagai singkatan untuk molybdenum disuifide.
Motor Octane Number Indikasi angka kemampuan gasoline untuk mencegah terjadinya detonasi pada kondisi kerja engine
(MON) yang berat.
Multigrade Suatu oli yang memenuhi persyaratan batas kekentalan pada suhu rendah dari salah satu angka SAE
W seperti pada batas kekentalan 1000C dari oli dengan angka non-W.
Multipurpose Grease Grease pelumas yang cocok untuk berbagai penggunaan seperti untuk chassis, wheel bearings,
universal joints dan water pumps pada otomotif.
NLGI Classification Deretan angka yang digunakan untuk mengklasifikasikan konsistensi ( kemampuan bertahannya
Numbers kekenyalan) atau kekerasan dari suatu grease, didasarkan pada uji penetrasi kerucut standar oleh
ASTM.
NLGI Service Sistem yang digunakan untuk mendefinisikan kelas-kelas dari grease chassis dan wheel bearing yang
Classification System dipakai pada bidang otomotif.
Octane Number Istilah yang digunakan untuk mengindikasikan secara numerik nilai relatif zat antiknocking pada
gasoline. Octane number dari gasoline pada dasarnya bergantung pada komposisi hidrokarbon-nya
dan dapat ditingkatkan dengan penambahan antiknock compounds.
Oxidation Stability Kemampuan pelumas untuk bertahan terhadap oksidasi dan peluruhan yang disebabkan oleh suhu
yang tinggi dan atau karena terkena udara terus-menerus.
PCV System Singkatan untuk Positive Crankcase Ventilation system, suatu sistem pada internal combustion
engines yang didesain untuk memungkinkan terjadinya pembilasan positif dari uap-uap crankcase
dan memasukkannya ke intake manifold.
Penetration konsistensi, yang dinyatakan dengan jarak penembusan jarum atau kerucut standar yang menembus
secara vertikal pada sampel material pada kondisi yang telah ditentukan dalam kaitannya dengan
beban, waktu dan suhu.
Pour Point Suhu terendah dimana produk petroleum cair akan mengalir saat didinginkan pada kondisi-kondisi
tertentu selama pengujian standar.
Pour Point Depressant Suatu additive yang dapat menurunkan pour point dari produk petroleum dengan menurunkan
kecenderungan berkumpulnya wax menjadi material padat.
Preignition Penyalaan yang terjadi pada campuran bahan bakar dan udara sebelum busi menyala. Sering
disebabkan oleh deposit yang menyala di dalam ruang bakar.
Residual Fuel Bahan bakar yang terbentuk dari sisa zat yang tidak menguap pada distilasi crude oil (minyak
mentah).
Rust and Oxidation Additives yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan terhadap karat dan oksidasi pada oli dan
(R&O) grease.
SAE Grade Grade yang mengindikasikan jangkah (range) kekentalan dari pelumas untuk engine, transmission
atau rear axle, sesuai dengan sistem yang dibuat oleh SAE.
Shear Stability Kemampuan pelumas seperti grease atau VI improved oil untuk bertahan terhadap gesekan mekanis
tanpa mengalami penurunan konsistensi atau kekentalan.
Sludge Deposit lembut, biasanya berwarna gelap, terbentuk di dalam sistem pelumasan, mengandung
komponen oli yang telah teroksidasi , air, dan pada internal combustion engine , termasuk endapan
karbon dari hasil pembakaran.
Smoke Point Istilah yang mengindikasikan secara numerik karakteristik pembakaran dari kerosene atau bahan
bakar turbin pesawat terang.
Synthetic lubricant Pelumas yang terbuat secara kimiawi dengan mereaksikan material-material dari komposisi kimia
tertentu untuk menghasilkan sifat-sifat kimia dan fisik tertentu yang telah direncanakan.
Thermal Stability Sifat-sifat bahan bakar atau pelumas yang mengindikasikan kemampuannya bertahan terhadap
cracking (pemutusan rantai hidrocarbon yang panjang) dan penguraian akibat mengalami suhu tinggi
untuk waktu yang lama.
Viscosity Ukuran resistansi alir , atau gesekan internal pada suatu fluida. Viskositas berubah oleh suhu , oleh
karena itu suhu saat pengukuran dilakukan harus dirinci.
Viscosity Index (VI) Suatu skala yang tidak tetap yang digunakan untuk menunjukkan besaran relatif dari perubahan
kekentalan akibat pengaruh suhu. Oli dengan VI yang lebih tinggi lebih sulit mengalami perubahan
kekentalan akibat pengaruh suhu.
Viscosity Index Additive pelumas, biasanya merupakan polimer bermolekul berat, yang digunakan untuk mengurangi
lmprover (VII) kecenderungan oli mengalami perubahan kekentalan akibat perubahan suhu.
Wetting Agent Senyawa yang memiliki sifat-sifat yang dapat mempercepat proses pembasahan permukaan benda
padat.
SINGKATAN-SINGKATAN
AAMA American Automobile Manufacturers Association formerly the MVMA (motor Vehicle Manufacturers
Association) - USA
AAR Association of American Railroads.
ACEA Association of American Railroads Association des Constructeurs Europeens d'Automobiles (Association
of Automobile Constructors in Europe), formerly CCMC (Committee of Common Market Automobile
Manufacturers)
AFNOR Association Francaise de Normalisation (France)
AGMA American Gear Manufacturers Association
AHEM Association of Hydraulic Equipment Manufacturers
ANSI American National Standards Institute
API American Petroleum Institute
ASME American Society of Mechanical Engineers
ASTM American Society for Testing and Materials
ATC Technical Committee of Petroleum Additive Manufacturers in Europe
ATF Automatic transmission fluid
ATIEL Association Technique de I'Industrie Europeenne des lubricants
BMEP Brake Mean Effective Pressure
BOCL Ball On Cylinder lubricant Evaluator (ASTM DSOOI)
BP British Pharmacopoeia
BSI British Standards Institution
BTC British Technical Council of the Motor and Petroleum Industries
CAFE Corporate average fuel economy (USA)
CARB California Air Resources Board
CCMC Committee of Common Market Automobile Constructors - now called ACEA (Association of Automobile
Constructors in Europe)
CCS Cold cranking sirnulator
CEC Coordinating European Council
CFC Chlorofluorocarbon
CFPP Cold filter plugging point
CI Compression ignition (engine)
CMA Chemical Manufacturers Association (USA)
CNG Compressed natural gas
COC Cleveland Open Cup
CRC Coordinating Research Council (USA)
CVT Continuously variable transmission
DEO Diesel engine oil
DIN Deutsches lnstitut fur Normung (Germany)
DOT Department of Transport (USA)
EMA Engine Manufacturers Association (USA)
EOLCS Engine Oil licensing and Certification System
EP Extreme pressure
EPA Environmental Protection Agency (USA)
FDA Food and Drug Administration (US Government Authority)
FZG Forschungsstelle fur Zahnrader und Getriebebau (Research Institute for Gears and Gear Design)
(Germany)
GC Gas chromatography
GLC Gas liquid chromatography
HDDO Heavy duty diesel engine oil
HDEO Heavy duty engine oil
HDEOCP Heavy Duty Engine Oil Classification Panel
HFC Hydrochlorofluorocarbon
HPLC High performance (or pressure) liquid chromatography
HTHS High temperature high shear rate viscosity
HVAC Heating, ventilation air conditioning (building services)
ICP Inductively coupled plasma
IDI Indirect diesel injection
ILMA Independent lubricant Manufacturers Association
ILSAC International lubricant Standardization and Approval Committee
IP The Institute of Petroleum (UK)
ISO International Standards Association
JAMA Japanese Automobile Manufacturers Association
JASO Japanese Automobile Standards Organization
JIS Japan Industry Standard
LC liquid chromatography
LFG Landfill gas
LFGEO Landfill gas engine oil
LMOA Locomotive Maintenance Officers Association
LNG Liquefied natural gas
LPG Liquefied petroleum gas
MCL Marine cylinder lubricant
MIL U.S. Military specifications
MON Motor Industry Research Association (UK)
MRV Mini rotary viscosimeter
MSDS Material safety Data Sheet
MSO Marine System Oil
MTAC Multiple Test Acceptance Criteria
MTBE Methyl Tertiary Butyl Ether
MVMA Motor Vehicle Manufacturers Association (USA) now AAMA (Arnerican Automobile Manufacturers
Association)
NGEO Natural gas engine oil
NLGI National Lubricating Crease Institute
NMMA National Marine Manufacturers Association (USA)
NPRA National Petroleum Refiners Association (USA)
OEM Original equipment manufacturer
OPEC Organization of Petroleum Exporting Countries
ORI Octane requirement increase
PAG Polyalkalene glycol synthetic fluid (used in some non-CFC refrigeration systems)
PAH Polynuclear aromatic hydrocarbon
PAJ Petroleum Association of Japan
PAO Polyalphaolefin
PCEOCP Passenger Car Engine Oil Classification Panel
PCMO Passenger car motor oil
PIB Polyisobutylene
PPD Pour point depressant
PT Permanent type antifreeze coolants
PTF Powershift transmission flui
RON Research Octane Number
RVP Reid Vapor Pressure
SAE Society of Automotive Engineers, lnc
SHPD Super high performance diesel (oil)
SI Spark ignition (engine) , or Systeme International d'Unites (international System for Units)
SSI Shear stability index
STLE Society of Tribologists and lubrication Engineers
STOU Super tractor oil universal
TAME Tertiary amyi methyl ether
TDH Transmission, differential and hydraulic
THF Tractor hydraulic fluid
TOST Turbine oil stability test
TPEO Trunk piston engine oil
USDA US Department of Agriculture
USP United States Pharmacopia
UTTO Universal tractor transmission oil
VHVI Very high viscosity index
VI Viscosity index
VII Viscosity index improver
ZDDP Zinc dialkyl (or diaffi) dithiophosphate