Anda di halaman 1dari 25

USULAN

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

PENINGKATAN KESEHATAN SANTRI MELALUI POLA


HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI PONDOK PESANTREN
PUTRI HAFSHAWATY

Oleh :

1. Dian Nirmala Putri (14401.16.17007)


2. Dwi Damayanti (14401.16.17010)
3. Eko Wahyudi (14401.16.17011)
4. Oktaviana Hidayatis A (14401.16.17030)
5. Khodijah (14401.16.16026)
6. Moh Mahrus Ali( (14401.16.17024)
7. Hikmatul Ilmiah ( 14401.16.17015)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2019
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian: Peningkatan Kesehatan Santri Melalui Pola Hidup Bersih


Dan Sehat di Pondok Pesantren Putri Hafshawaty .
2. Tim Pelaksana
No Nama Jabatan Bidang Institusi Alokasi
Keahlian Asal Waktu
(jam/min
ggu)
1 Titik Pengawas Promosi Stikes 06.00
Suhartini, kegiatan Kesehatan Hafshawaty
S.Kep.Ns.,M Zainul
.Kep Hasan
Genggong

2 Oktaviana Penyampaian Stikes 06.00


Hidayatis materi Hafshawaty
Al Qur’ani Zainul
Hasan
Genggong
3 Dwi Damayanti Dokumentasi Stikes 06.00
Hafshawaty
Zainul
Hasan
Genggong
4 Eko Wahyudi Moderator Stikes 06.00
Hafshawaty
Zainul
Hasan
Genggong
5 Hikmatul Ilmiyah Konsumsi Stikes 06.00
Hafshawaty
Zainul
Hasan
Genggong
6 Khodijah Perlengkapan Stikes 06.00
Hafshawaty
Zainul
Hasan
Genggong

3. Objek Promosi Kesehatan :


Santri Pondok Putri Hafshawaty Zainul Hasan Genggong
4. Masa Pelaksanaan :
Mulai : bulan : Maret Tahun : 2019
Berakhir : bulan : Maret Tahun : 2019
5. Usulan Biaya Institusi : Rp 200.000,-
6. Lokasi Promosi Kesehatan : di Pondok Putri Hafshawaty Zainul Hasan
Genggong
7. Mitra yang terlihat :
Pondok Putri Hafshawaty Zainul Hasan
8. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan :
Kurangnya pemahaman Santri dalam mengetahui pola hidup bersih
dan sehat karena banyak santri yang kurang mengerti tentang manfaat dari
pola hidup bersih dan sehat, pada penelitian ini metode yang digunakan
yaitu crossectional, dan solusi yang ditawarkan yaitu dengan cara
memotivasi Santri untuk selalu melaksanakan pola hidup bersih dan sehat
serta mengenalkan manfaat dari pola hidup sehat bersih
9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran :
Pemenuhan kebutuhan dasar berupa pemberian informasi
mengenai manfaat pola hidup bersih sehat untuk para Santri di Pondok
Pesantren Hafhswaty.
10. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produk/barang, paten atau iuran
lainnya yang di targetkan
Rencana iuran yang di targetkan Promosi Kesehatan ini adalah dari
mahasiswa tingkat 2 sejumlah 9 mahasiswa untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Promosi Kesehatan.
RINGKASAN

PENINGKATAN KESEHATAN SANTRI MELALUI POLA


HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI PONDOK PESANTREN
PUTRI HAFSHAWATY
Titik Suhartini, Dian Nirmala Putri, Dwi Damayanti, Eko Wahyudi,
Hikmatul Ilmiyah, Khodijah, Moh. Mahrus Ali, Oktaviana Hidayatis Al
Qur’ani

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,


kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Dengan kata lain masyarakat
diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan sendiri. Dengan demikian masyarakat mampu menjadi subjek
dalam pembangunan kesehatan. Salah satu upaya dalam meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal adalah budaya hidup bersih. Budaya hidup bersih
merupakan cerminan sikap dan perilaku masyarakat dalam menjaga dan
memelihara kebersihan pribadi dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari
(Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2001).

Tujuan program kemitraan santri putri ini adalah untuk Meningkatkan


Kesehatan Santri melalui pola hidup bersih sehat. Metode yang digunakan berupa
penyuluhan kesehatan dengan menggunakan 2 mitra yaitu

Indikator keberhasilan program kemitraan program santri berupa


pemahaman santri dalam pola hidup bersih sehat yang bisa membuat hidup
menjadi sehat jasmani dan Rohani. Hasil promosi kesehatan ini akan di
publikasikan ke jurnal J-PENGMAS.

Kata kunci:pola hidup bersih sehat, .


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Analisis Situasi
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan
pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri
menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dicapai. Perilaku yang
sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan
kesehatan (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004). Oleh karena
itu, dalam UU RI Nomor 23 Tahun 1992 juga dinyatakan bahwa kesehatan
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
UndangUndang Dasar 1945 melalui Pembangunan Nasional yang
berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2004).
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Dengan kata lain masyarakat
diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan sendiri. Dengan demikian masyarakat mampu menjadi
subjek dalam pembangunan kesehatan. Salah satu upaya dalam meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal adalah budaya hidup bersih. Budaya hidup
bersih merupakan cerminan sikap dan perilaku masyarakat dalam menjaga dan
memelihara kebersihan pribadi dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari
(Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2001).
Perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilakukan di berbagai tempat,
misalnya di lingkungan rumah tangga, di lingkungan pendidikan maupun di
tempat-tempat umum. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
individu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat baik di dalam rumah tangga,
di lingkungan pendidikan maupun di tempat-tempat umum. Terdapat beberapa
indikator perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan pendidikan,
diantaranya adalah tersedia jamban yang bersih dan sesuai dengan jumlah
siswa, tersedia air bersih atau air keran yang mengalir di setiap kelas, tidak ada
sampah yang berserakan dan lingkungan sekolah yang bersih dan serasi,
ketersediaan UKS yang berfungsi dengan baik, siswa menjadi anggota dana
sehat (JPKM), siswa pada umumnya (60 %) kukunya pendek dan bersih,
siswa tidak merokok, siswa ada yang menjadi dokter kecil atau promosi
kesehatan sekolah (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2006).
Sumber daya manusia yang sangat bermutu diperlukan dalam
pembangunan nasional. Salah satu upaya untuk memenuhi tuntutan itu adalah
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pondok pesantren adalah salah
satu lembaga pendidikan yang melakukan kegiatan tersebut. Peran pondok
pesantren dalam hal ini meliputi keterlibatan dalam upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif. Semua kegiatan didukung juga oleh sektor terkait
yaitu pihak kesehatan dan pihak lain yang ada hubungannya dengan pondok
pesantren. Keterlibatan pondok pesantren adalah salah satu bentuk
kemandirian yang perlu terus dibina guna meningkatkan derajat kesehatan
yang optimal merata disemua lapisan masyarakat termasuk warga pondok
pesantren. Hubungan yang baik antara pondok pesantren dan kesehatan
didukung lintas sektor lain merupakan kunci keberhasilan dari kemandirian
pondok pesantren dalam bidang kesehatan (Mahyuliansyah, 2009).
Jumlah santri di dalam pondok pesantren tersebut cukup banyak dan
berasal dari beberapa daerah dengan kebiasaan dan pola hidup yang berbeda.
Kondisi seperti ini akan mempengaruhi kesehatan santri jika perilaku hidup
bersih dan sehat sangat kurang. Dalam kehidupan sehari-hari para santri yang
tinggal di pondok pesantren selalu berinteraksi antara santri yang satu dengan
santri yang lainnya sehingga penyakit menular berbasis lingkungan seperti
tuberkulosis paru, infeksi saluran pernapasan akut, diare dan penyakit kulit
sering kali ditemukan. Adanya prinsip kebersamaan seperti menggunakan alat
makan, minum, pakaian dan lain-lain secara bersama-sama.
Secara nasional, menurut data yang terdapat di Departemen Kesehatan RI,
2012 penduduk yang telah memenuhi kriteria Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
baik terdapat di provinsi Jawa Tengah, dengan persentase sebesar 76,42%,
Kalimantan Timur dengan persentase sebesar 75,62%. Terdapat Sembilan (9)
provinsi di Indonesia yang berada diatas target restar 2012 persentase ber-
PHBS, yakni Jawa tengah, Kalimantan timur, DKI Jakarta, Sulawesi utara,
Sumatera barat, Sumatera utara, Sumatera selatan, dan Bali. Sedangkan
provinsi ber-PHBS terendah terdapat di Papua barat dengan persentase sebesar
25,50%, Papua dengan persentase 25,80% dan Sulawesi barat dengan
persentase 30,85%.. (Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes RI, 2012).
Pada tahun 2006 di Indonesia penderita penyakit kulit mengalami kejadian
cukup tinggi, penyakit ini terjadi akibat rendah nya Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS). Pada tahun 2006 ditemukan penderita penyakit kulit sebanyak
403.270 kasus dengan persentase sebesar 3,91%. Distribusi pasien rawat jalan
dirumah sakit umum Indonesia yang diperoleh Ditjen Yanmed, diperoleh
golongan sebab sakit penyakit kulit, yakni pasien laki-laki sebanyak 141.268
kasus, sedangakn pasien perempuan sebanyak 180.004 kasus, dengan jumlah
keseluruhan yaitu sebanyak 321.272 kasus. Dengan jumlah kunjungan
sebanyak 567.233orang, dan prevalensi sebesar 1,77%. Sedangkan distribusi
pasien rawat inap di rumah sakit umum Negara Indonesia tahun 2006, dengan
golongan sebab sakit penyakit kulit dengan pasien laki-laki, yakni sebanyak
7.593 kasus, sedangan pada pasien perempuan, yakni sebanyak 6.631 kasus.
Dengan jumlah keseluruhan sebesar 14.224 kasus, pasien meninggal sebanyak
189 orang, dan dengan prevalensi sebesar 1,33% (Ditjen Bina Yanmedik,
Depkes RI, 2007).
Berdasarkan penelitian Ma’rufi (2005) pada santri kelas 1,2, dan 3 SLTP
di Pondok Pesantren Lamongan, penilaian higiene perorangan dalam
penelitian tersebut meliputi frekuensi mandi, memakai sabun atau tidak,
penggunaan pakaian dan handuk bergantian, dan kebersihan alas tidur.
Sebagian besar santri di Pesantren Lamongan (63%) mempunyai higiene
perorangan yang jelek dengan prevalensi penyakit skabies 73,70%. Perilaku
yang tidak mendukung berperilaku hidup bersih dan sehat dalam mencegah
skabies diantaranya adalah sering memakai baju atau handuk bergantian
dengan teman serta tidur bersama dan berhimpitan dalam satu tempat tidur.
Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya derajat kesehatan yang
kurang baik adalah perlu diadakan penyuluhan kesehatan PHBS secara dini ,
karena penyuluhan kesehatan PHBS merupakan tindakan pencegahan primer
sebelum terjadinya suatu penyakit. Penyuluhan kesehatan PHBS memegang
peranan penting terutama untuk meningkatkan kesadaran para santri dalam
menjaga kesehatannya .
Penyuluhan dapat dikatakan sebagai pendahulu program kesehatan PHBS
yang lain. Pendidikan kesehatan PHBS melalui penyuluhan yang diwujudkan
secara berkesinambungan bertujuan merubah perilaku dari aspek pengetahuan,
sikap, dan tindakan yang tidak sehat ke arah perilaku yang sehat sehingga
tercapainya suatu pengertian yang baik mengenai Pola Hidup Bersih dan
Sehat. Tujuan yang diharapkan seharusnya dapat dicapai dengan penyuluhan
direncanakan terlebih dahulu.
Penyuluhan kesehatan PHBS pada setiap santri berbeda, hal ini
disesuaikan dengan tingkat umur santri. Komunikasi sangat penting dalam
penyampaian penyuluhan karena jika pesan yang disampaikan tidak mengena
sasaran maka penyuluhan tidak akan berhasil. Kegiatan yang kami rencanakan
ini diharapkan dapat menjadi salah satu kegiatan penunjang agar tercapainya
kesadaran Pola Hidup Bersih dan Sehat mulai sejak dini dan dapat menunjang
berkurangnya prevalensi penyakit yang berhubungan dengan Kesehatan.

1.2.Permasalahan Mitra
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan di mitra 1 : 60
Santri yang terdapat di Pondok Putri Hafshawaty sangat antusias dalam
mengikuti penyuluhan PHBS sebanyak 20 santri.
Peningkatan pemahaman Santri tentang manfaat pola hidup bersih sehat
yang membuat tubuh sehat jasmani dan rohani.
.
BAB 2
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1. Solusi
Solusi yang digunakan untuk permasalahan tersebut adalah dengan
memberikan pendidikan kesehatan pada santri tentang maanfaat dari pola
hidup bersih sehat, dimaksudkan agar para santri dapat termotivasi untuk
hidup bersih sehat secara jasmani dan rohani dan dapat memahami
bagaimana manfaat dari pola hidup bersih sehat
2.2. Target dan Luaran
Pendidikan kesehatan tentang peningkatan pola hidup bersih sehat dengan
penyuluhan PHBS untuk meningkatkan kebersihan serta kesehatan para
Santri,dimaksudkan agar santri dapat termotivasi serta memahami bagaimana
manfaat meningkatkan kebersihan dan kesehatan. Disamping itu, diharapkan
penyuluhan PHBS yang maksimal dapat meningkatkan derajat kesehatan
jasmani dan rohani.
Luaran yang dihasilkan dari program kemitraan masyarakat ini adalah:
a. Hasil Promosi Kesehatan ini akan di publikasikan ke jurnal: J-
PENGMAS
b. Bahan Ajar Mata Kuliah Promosi Kesehatan
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1. Metode Pendekatan


Program Promosi Kesehatan ini dilaksanakan dalam bentuk Pendidikan
Kesehatan. Metode pendidikan kesehatan yang digunakan adalah ceramah,
tanya jawab dan juga mempraktekkan cara hidup bersih dan sehat pada para
santri tentang konsep pola hidup bersih dan sehat.

3.2. Prosedur Kerja


Pendidikan kesehatan mengacu pada Satuan Acara Pendidikan Kesehatan
(SAP), yang meliputi Tujuan Intruksional Umum dan Khusus, Pokok/ sub
pokok bahasan (Materi Pendidikan Kesehatan), tahapan kegiatan pendidikan
kesehatan, serta media dan alat yang digunakan.
No
Kegiatan Pemateri Audience Waktu
.
1 Salam dan  Mengucapkan  Menjawab 10
pendahuluan salam salam menit
 Memperkenalkan  Memperhatikan
diri  Berpartisipasi
 Memberitahukan aktif
Maksud dan  memperhatikan
tujuan dari materi
yang akan di
sampaikan
2 Isi  menjelaskan  memperhatikan 30
materi tentang: penjelasan dari menit
konsep Pola Hidup per materi
Bersih Dan Sehat  berpartisipasi
aktif
3 Diskusi  memberikan  menanyakan 20
kesempatan pada hal-hal yang menit
audience untuk belum jelas
bertanya tentang :  memperhatikan
konsep PHBS penjelasan
ulang dari
pemateri
4 Praktik  memandu dan  melakukan 30
memantau sikat praktek
pelaksanaan PHBS
Praktek PHBS
4 Evaluasi  memberikan  menjawab 20
pertanyaan tentang pertanyaan menit
konsep PHBS
 memberikan
doorprize
5 Penutup  menyimpulkan  memperhatikan 10
materi kesimpulan menit
 mengakhiri materi
kegiatan dengan  menjawab
salam salam

3.3. Rencana Kegiatan


Promosi Kesehatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 14 maret 2019 di
Pondok Putri Pesantren Hafshawaty Zainul Hasan Genggong.
3.4 Partisipan mitra dalam Kegiatan
Mitra dalam promosi kesehatan ini para santri di Pondok Pesantren
Hafshawaty Zainul Hasan Genggong
BAB 4
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1. Kinerja Lembaga Penelitian dan Promosi Kesehatan


Lembaga penelitian dan promosi kesehatan Akademi Keperawatan
Hafshawaty Zainul Hasan sudah terbentuk sejak tahun 2002 akan tetapi
kegiatan belum dijalankan secara optimal. Untuk itu setiap tahun terus
berupaya mengembangkan kegiatan-kegiatan terkait promosi kesehatan
dimana setiap semester 9 para siswa dan siswi diharuskan melakukan
promosi kesehatan.

4.2. Kepakaran
Kegiatan promosi kesehatan ini membutuhkan kepakaran dalam
bidang kesehatan dalam agama, dimana dosen yang terlibat dalam kegiatan
ini mempunyai latar belakang (keperawatan). Dalam kegiatan ini yang
menjadi ketua adalah dosen yang mempunyai klasifikasi S2 kesehatan
masyarakat serta anggota yang terdiri dari 1 anggota mempunyai kualifikasi
pendidikan S2 Kesehatan Masyarakat.
BAB 5
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

7.1. Anggaran Biaya

Biaya yang di
No. Komponen
usulkan (Rp)

1 Bahan habis pakai dan peralatan (maks.65%) Rp. 150.0000.-

2 Sewa untuk peralatan Rp. 50.000,-

Jumlah Rp. 200.000.-

7.2. Jadwal Kegiatan

Target
N
Kegiatan Maret April
o
22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5
1 Konsultasi judul
2 Konsultasi proposal
3 Revisi proposal
4 Penandatanganan
proposal oleh
pembimbing mata kuliah
Promosi Kesehatan
5 Pelaksaanaan Promosi
Kesehatan di Pondok
Putri Hafshawaty
6 Pembuatan LPJ
7 Pengumpulan Proposal
DAFTAR PUSTAKA

Abikusno, N. 2013. Kelanjutusiaan Sehat Menuju Masyarakat Sehat Segala Usia.


Jakarta: Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.

Skripsi. Semarang: Stikes Ngudi Waluyo.

Alfarisi.K.2008.Pentingnya Menjaga Kebersihan. Diakses 1 Maret 2010.


http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187

Andrianto, S. 2011. Determinan Perilaku Apa Saja yang Berhubungan dengan


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada siswa SD/MI di Desa Rambipuji
Kecamatan Rambipuji. Skripsi. Jember: Universitas Jember

Departemen Kesehatan RI. 2004. Indikator Indonesia Sehat 2010. Jakarta:


Departemen Kesehatan RI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2001.

Buku Pedoman Pelaksanaan PHBS Bagi Pengelola Program di Wilayah


Kabupaten dan Kota. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. 2006.

Buku Pedoman Pengembangan Kabupaten/Kota Percontohan Program Hidup


Bersih dan Sehat (PHBS). Makasar: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Linda, A. 2010. Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Peserta Pendidikan
Anak Usia Dini. Artikel Penelitian. Jakarta Utara: Universitas Muhammadiyah
Prof. Dr Hamka
Lampiran 1

Biaya yang di
No. Komponen
usulkan (Rp)
1 Snack dan minum peserta 30 x @Rp2000 ,- Rp. 60.0000.-
2 Snack dan minum guru 2 x @Rp5000 ,- Rp. 10.000,-
3 Dorprise sikat gigi dan pasta gigi 3 x @Rp Rp. 18.000.-
6000,-
4 Kertas kado 3 x @Rp2000,- Rp. 6.000,-
5 Pasta gigi Rp. 8.000,-
6 Banner Rp. 8.000.-
7 Proposal Rp. 20.000,-
Jumlah Rp. 130.000.-
Lampiran 1

BIODATA DOSEN PENDAMPING

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Titik Suhartini,M.Kep


2 Jabatan Fungsional
3 JabatanStruktural
4 NIP/NIK/Identitaslainnya
5 NIDN

6 Tempat dan Tanggal Lahir


7 Alamat Rumah

9 Nomor Telepon/Faks/HP
10 Alamat Kantor

11 Nomor Telepon/Faks
12 Alamate-mail @gmail.com
13 Lulusan yang Telah Dihasilkan DIII =; S-1=orang

14 Mata Kuliah yg Diampu


A. Riwayat Pendidikan

JENJANG S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi

Bidang Ilmu

Tahun Masuk – Lulus

Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/
Promotor

Dosen Pendamping
Titik Suhartini,M.Kes
( )

BIODATA ANGGOTA KELOMPOK

1. Nama : Azer Az Zahra

NIM : 14401.15.16005

No. Handphone : 0896-7111-8546

TTL : Jakarta, 06 Februari 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Golongan Darah : O+

Status : Belum Menikah


Email : livia.azzahra26@gmail.com

Alamat Tinggal : Pondok Putri Hafshawaty Zainul Hasan Genggong

PENDIDIKAN FORMAL

Nama Sekolah Alamat Tahun

SDN Bintaro 09 Pagi Jakarta 2004-2010

SMP Negeri 178 Jakarta Jakarta 2010-2013

MA Fathiyyah Tasikmalaya Tasikmalaya 2013-2016

STIKES Hafshawaty Probolinggo 2016-sekarang


Probolinggo

Anggota Tim

Azer Az Zahra
(14401.15.16005)

2. Nama : Akfaini Mafirdaus

NIM : 14401.15.16003

No. Handphone : 085943052922

TTL : Sumenep, 10 Juli 1998

Jenis Kelamin : Laki-laki

Golongan Darah :O
Status : Belum Menikah

Email : akfen_angel@yahoo.com

Alamat Tinggal : sumenep

PENDIDIKAN FORMAL

Nama Sekolah Alamat Tahun

SDN PINGGIR SUMENEP 2003-2009


PAPAS 1

SMP NEGERI 5 SUMENEP 2009-2012


SUMENEP

SMA NEGERI 1 SUMENEP 2012-2015


KALIANGET

STIKES PROBOLINGGO 2016-SEKARANG


HAFSHAWATY
ZAINUL HASAN
GENGGONG

Anggota Tim

Akfaini Marfirdaus
(14401.15.16003)
3. Nama : Indah Purnama Sari

NIM : 14401.15.160

No. Handphone : 082260636003

TTL : Probolinggo,

Jenis Kelamin : Perempuan

Golongan Darah :0

Status : Belum Menikah

Email : @indahzaha123gmail.com

Alamat Tinggal : JL. KH. Hasan Bayusari 8 RT.02 RW.04 Desa.


Kebonsari Wetan Kecamatan. Kanigaran Kota.
Probolinggo

PENDIDIKAN FORMAL

Nama Sekolah Alamat Tahun

SDN. SUKOHARJO PROBOLINGGO 2004-2010


III

SMPN 9 PROBOLINGGO 2010-2013


PRPBOLINGGO

SMKN 3 PROBOLINGGO 2013-2016


PROBOLINGGO

STIKES Hafshawaty PROBOLINGGO 2016-sekarang


Probolinggo

Anggota Tim
Indah Purnama Sari
(14401.15.16014)

4. Nama : Nabila Kamalia

NIM : 14401.15.16032

No. Handphone : 085211834563

TTL : Probolinggo, 08 agustus 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Golongan Darah :-

Status : Belum Menikah

Email : Nabilakamalia379@gmail.com

Alamat Tinggal : Jln.Pahlawan 2 Leces Rt 2 Rw 4 Desa Leces


Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo

PENDIDIKAN FORMAL

Nama Sekolah Alamat Tahun

TK Budi Dharma Muda Leces 2003-2004

SDN Leces 1 Leces 2004-2010

Mts Al-Khoiriyah Leces 2010-2013

Mau Zainul Hasan Genggong 2013-2016

Stikes Hafshawaty Genggong 2016-Sekarang


Anggota Tim

Nabila kamalia
(14401.15.16032)

5. Nama : Muhammad Yudik Prasetyo

NIM : 14401.15.16026

No. Handphone : 082229396307

TTL : Probolinggo, 28-08-1993

Jenis Kelamin : Laki-laki

Golongan Darah :B

Status : Belum Menikah

Email : yudik.prasetyo@gmail.com

Alamat Tinggal : SEMAMPIR – KRAKSAAN

PENDIDIKAN FORMAL

Nama Sekolah Alamat Tahun

SDN SEMAMPIR 1 KRAKSAAN 2004-2010

SMPN 2 KRAKSAAN 2010-2013


KRAKSAAN
SMAN 1 DRINGU PROBOLINGGO 2013-2016

STIKES Hafshawaty PROBOLINGGO 2016-sekarang


Probolinggo

Anggota Tim

M. Yudik Prasetyo
(14401.15.16026)

Anda mungkin juga menyukai