Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

DASAR-DASAR EKONOMI
TRANSAKSI EKONOMI
1G

Disusun oleh :

Nazula Isti'dad Muzayana (185211243)

Defy Nur Khotimah ()

Niken Pingki Hastuti ()

Muhammad Adam Alfath ()

Muhammad Nahar Qadarallah ()

Muhammad Fattah Alfan ()

Dosen :

Nur Hidayah Alamin M.E.SY

Prodi : Manajemen Bisnis Syariah

Institut Agama Islam Negeri Surakarta


Jl .Pandawa Pucangan Kartasura, Sukoharjo 57168- http://www.iain-surakarta.ac.id
BAB I Pembahasan
Transaksi Amanah
1. Ariyah

a. Pengertian

Bahasa : Pinjam Meminjam


Istilah : Perijinan dari pemilik untuk dimanfaatkan oleh orang lain tanpa mengganti.
b. Hukum
1. Wajib : Bila dipakai untuk jalan yanng benar

Contoh : Meminjamkan mukena untuk sholat

2. Sunnah : Meminjamkan untuk tolong menolong antar sesama

3. Contoh : meminjamkan bolpoint kepada orang lain untuk digunakan

4. Haram : Meminjamkan untuk tujuan maksiat atau dilarang agama

Contoh : meminjamkan uang untuk berjudi

c. Rukun Pinjam meminjam

1. Orang yang meminjamkan

2. Orang yang meminjamkan

3. Barang yang di pinjam

4. Ijab qobul

d. Kewajiban Peminjam

Selalu menjaga barang pinjamannya agar tidak rusak. Kalau barang yang dipinjam rusak
karena pemakaian yang berlebihan maka ia wajib menggantinya.
2. Wadiah

a. Pengertian
Bahasa : Titipan
Istilah :Suatu yang dititipkan baik berupa uang, atau yang lainnya kepada orang yang dapat
dipercaya untuk menjaganya dan dikembalikan kepada pemiliknya pada saat diminta.

b. Hukum Menerima Barang Titipan :


1. Wajib, ada 2 syarat :
a. Jika tidak didapati orang yang jujur dan amanah selain dirinya.
b. Jika pemilik barang takut kehilangan hartanya bila masih dibawanya.
2. Sunnah : Apabila bukan dia satu-satunya yang jujur.
3. Mubah : Bila yang dititipi tidak yakin akan keamanahannya sedang si pemilik
mengetahuinya.
4. Makruh : Bila yang dititipi tidak yakin akan keamanahannya sedang si pemilik tidak
mengetahuinya
5. Haram : Bila yang dititpi yaki dia akan mengkhianatinya sedang si pemilik tidak
mengetahuinya

c. Rukun-rukun dari akad wadi’ah ada 4 yaitu sebagai berikut :


1. wadi’ah, yaitu barang yang dititipkan
2. shîghoh, yaitu akad serah terima
3. mûdi’, yaitu orang yang menitipkan barang titipan
4. wadî’, yaitu orang yang menerima titipan barang

Luqatah

a. pengertian :

Bahasa : Barang temuan

Istilah : Setiap harta yang terjaga yang dimungkin-kan hilang dan tidak dikenali siapa pemiliknya.
dan lebih sering dipakai untuk selain hewan, adapun untuk hewan maka dikatakan dhaalah.

b. Kewajiban Orang Yang Menemukan Barang (Multaqith)

Barangsiapa menemukan barang, maka wajib baginya untuk mengetahui jenis dan jumlahnya,
kemudian mempersaksikan kepada orang yang adil, kemudian ia menyimpannya dan diumumkan
selama setahun. Apabila pemiliknya memberitahukannya sesuai ciri-cirinya, maka ia wajib
memberikan kepada orang tersebut walaupun setelah lewat satu tahun, jika tidak (ada yang
mengakuinya), maka ia boleh memanfaatkannya.

c. Hukum mengambil barang temuan (luqutoh)

1. Wajib, jika yang mengambil mampu menjaga barang tersebut dan jika tidak diambil
dikhawatirkan akan diambil oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
2. Sunah, bagi orang yang mampu menjaga barang tersebut dan mau mengumumkan kepada
masyarkat umum selama satu tahun.

3. Makruh, bagi orang yang khawatir tidak bisa menjaga barang tersebut serta khawatir berbuat
khianat.

d. Jenis Barang Temuan

 Barang sepele atau makanan yang mudah basi. Barang temuan jenis ini boleh diambil dan
dimanfaatkan tanpa harus diumumkan. Namun jika orang yang kehilangan mencarinya maka
harus siap mengganti.

 Hewan sesat yang tidak membutuhkan perlindungan, misalnya binatang buas atau burung.
Luqatah semacam ini tidak boleh diambil.

 Luqatah di tanah suci. Untuk luqatah jenis ini haram diambil kecuali orang yang mau
mengumumkan selamanya.

 Harta atau hewan temuan selain yang disebutkan diatas, boleh diambil tetapi harus diumumkan
selama satu tahun.

e. Kewajiban bagi orang yang memiliki barang temuan (Luqatah)

 Wajib menyimpan dan memelihara barang dengan baik.

 Mengumumkan kepada masyarakat

 Menyampaikan kepada yang punya barang jika barang tersebut diminta olehnya.

Anda mungkin juga menyukai