BSNP PDF
BSNP PDF
1/Januari 2007 1
Dari Redaksi
Pembaca yang budiman, meskipun Ujian Nasional
Penanggungjawab
M. Yunan Yusuf
Pemimpin Redaksi
P(UN) menjadi pro kontra, pemerintah tetap memutuskan
untuk mengadakan UN pada tahun 2007. Pro kontra
tersebut justru membuat pemerintah dan BSNP selaku
Komaruddin Hidayat
lembaga independen yang menyelenggarakan UN
Redaksi Eksekutif bekerja keras untuk menyempurnakan penyeleng-
Edy Tri Baskoro garaan UN. Ada beberapa upaya yang dilakukan oleh
Dewan Redaksi BSNP untuk meningkatkan pelaksanaan UN 2006/2007.
Anggani Sudono Selain itu, edisi ini juga merekam beberapa kegiatan
Furqon
BSNP pada awal tahun 2007. Hal ini dimaksudkan untuk
Mungin Eddy Wibowo
Seto Mulyadi memberikan informasi kepada masyarakat umum
Suharsono sekaligus sebagai bentuk tanggungjawab dan akunta-
Weinata Sairin
bilitas BSNP. Selamat membaca.
Redaksi Pelaksana
Bambang Suryadi
Sekretaris Redaksi
Ning Karningsih
Daftar Isi
Reporter 3 Kapal Itu Bernama UN
Gaguk Margono
Pudji Muljono 6 Perbandingan Ujian Nasional (UN) 2005/
2006 dengan UN 2006/2007
Baso Intang Sappaille
Kaharuddin Arafah
10 Berita BSNP
- Sosialisasi UN 2006/2007
Keuangan - Workshop Standar Monitoring dan Evaluasi
Neneng Tresnaningsih - BSNP Merekomendasikan 8 Standar kepada Menteri
Sugi Wahyono Pendidikan Nasional
- Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Tim Pemantau Inde-
Distribusi/Sirkulasi penden Ujian Nasional Tahun 2006/2007
Nurul Najmah - Distribusi Standar Kompetensi Lulusan dan Pos Ujian
Nasional 2007
Alamat: - Penandatanganan Surat Kerjasama Bantuan Dana
Penyelenggaraan Ujian Nasional 2006/2007
BADAN STANDAR NASIONAL
- Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Panitia
PENDIDIKAN
Kerja Wajib Belajar Pendidikan Dasar Komisi X DPR-RI
Gedung A Lantai 3, - BSNP Dibantu 8 Orang Staf Profesional
Departemen Pendidikan Nasional,
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan
Jakarta
15 Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran
Pendidikan Dasar dan Menengah
Telp. (021) 5739919
Fax. (021) 5739919, 57900312
Email: info@bsnp-indonesia.org
Keterangan Gambar Cover
Website: http://www.bsnp-indonesia.org Suasana Ujian Nasional di SMAN 1 Palangkaraya,
Kalimantan Tengah
S
kan prinsip-prinsip evaluasi dan psikometri yang
akurat. Soal UN 2006/2007 dirakit dari bank soal
yang sesuai dengan Standar Kompetensi Lulus-
an (SKL) UN tahun 2007, mencakup soal-soal yang
dikembangkan berdasarkan Kurikulum 1994,
Kurikulum 2004, serta Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan Kurikulum Tingkat Satuan
sentrasikan ke dinas provinsi, kabupaten/kota
serta sekolah/madrasah penyelenggara UN.
Dengan kapasitas volume pekerjaan, jumlah
orang yang terlibat dan luas wilayah kerja seperti
itu, UN mempunyai kerentanan yang sangat tinggi
terhadap kecurangan. Kecurangan tersebut bisa
terjadi, mulai titik pengiriman master kopi soal
ke percetakan-percetakan yang ada di provinsi
Pendidikan.Tidak ada soal ujian yang materinya sampai ke titik proses pengiriman hasil jawaban
tidak dipelajari di sekolah/madrasah. Penyusunan- peserta ujian ke pusat kegiatan scanning di kan-
nya pun dengan melibatkan para pendidik, ditam- tor dinas pendidikan provinsi.
bah lagi dengan mempertimbangkan bahan yang Belum lagi diperhitungkan sekolah/madrasah
ada pada bank soal yang didokumentasikan Pu- yang berada di kawasan-kawasan terpencil.
Siswa SMAN 1
Palangkaraya pada
hari pertama UN
(17 April 2007).
M
merintah tetap memutuskan untuk mengadakan
UN pada tahun 2007. Pro kontra tersebut justru
membuat pemerintah dan BSNP selaku lembaga
independen yang menyelenggarakan UN beker-
ja keras untuk menyempurnakan penyelengga-
raan UN. UN 2007 ini telah diatur dalam Peratu-
ran Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun
2006 tentang Ujian Nasional. Peraturan ini dike-
mencakup ketiga kurikulum tersebut. Inilah yang
menjadi arah perbaikan ujian nasional.
Kedua, jumlah paket ujian tiap kelas ada dua
yaitu paket A dan paket B untuk tahun ini. Berbeda
dengan tahun lalu yang hanya ada satu paket soal.
Konsekuensinya pengaturan bangku disusun se-
cara ganjil-genap dan pembagian soal juga dise-
lang-seling. Hal ini untuk menghindari peserta ujian
mencontek dari kawan lain. Seain itu soal memiliki
luarkan pada tanggal 13 November 2006. Kemu-
dian diperbarui dengan Perubahan Peraturan kode yang sangat rahasia. Guru tidak mengetahui
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1 Tahun siswa mengerjakan soal yang mana. Dengan de-
2007 tanggal 10 Januari 2007.Tulisan ini menco- mikian, guru tidak lagi bisa membantu siswa dalam
ba membandingkan UN tahun 2005/2006 mengerjakan soal ujian, karena guru tidak tahu soal
dengan UN tahun 2006/2007. mana yang sedang dikerjakan oleh siswa.
Pertama, Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Ketiga, paket soal Matematika Sekolah Me-
Tahun lalu soal yang digunakan bersumber dari dua nengah Kejuruan (SMK) kalau tahun lalu ada 7
SKL, yaitu SKL Kurikulum 1994 dan SKL Kurikulum paket saat ini hanya dibuat tiga paket, dengan
2004. Belajar dari pengalaman tahun 2006, peng- perincian sebagai berikut: (a) Matematika untuk
gunaan dua SKL tersebut menimbulkan masalah. kelompok teknologi, kesehatan, dan pertanian,
Maka tahun ini diperbaiki dengan hanya meng- (b) Matematika untuk kelompok sosial, adminis-
gunakan satu SKL. SKL UN 2007 merupakan inter- trasi perkantoran, dan akuntansi (bisnis dan mana-
seksi/irisan dari SKL Kurikulum 1994, SKL Kuriku- jemen), dan (c) Matematika untuk kelompok seni,
3. Mata pelajaran yang diujikan Ada 7 paket soal Hanya 3 paket soal
sama kecuali mata pelajaran
Matematika untuk SMK
4. Waktu pelaksanaan ujian Pelaksanaan Ujian Sekolah baru Ujian Nasional dulu baru Ujian Sekolah
Ujian Nasional
5. Tim Pemantau Independen Di sekolah melibatkan 2 orang Dibentuk Tim Pemantau Independen
unsur independen, 3 orang untuk dengan melibatkan Lembaga Penjamin
tingkat Kabupaten/kota, dan 3 Mutu Pendidikan (LPMP), Kopertis dan
orang untuk tingkat Provinsi serta Kopertais di tingkat provinsi. Setiap
banyak melibatkan mahasiswa sekolah satu orang pemantau dan
dalam pemantauan sebagian besar adalah dosen.TPI Tingkat
Provinsi dan Kabupaten/Kota dibentuk
dua kelompok TPI yang tugas.
6. Nilai kelulusan Lulus UN bila memiliki nilai lebih Ada dua alternatif: (1) memiliki nilia rata-
besar 4,25 untuk setiap mata rata minimal 5,00 untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan dengan pelajaran yang diujikan, dengan tidak
rata-rata nilai UN lebih besar 4,50 ada nilai di bawah 4,25; atau memiliki
nilai minimal 4,00 pada salah satu mata
pelajaran dengan nilai dua mata
pelajaran lainnya minimal 6,00.
7. Penilaian di luar kelompok Tidak dinyatakan secara jelas Dinyatakan dengan jelas dan merupakan
ilmu pengetahuan dan salah satu kriteria kelulusan dari satuan
teknologi melalui pengamatan, pendidikan
dan/atau penugasan.
Sosialisasi UN
di Kendari
SOSIALISASI UN 2006/2007
Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan Ketua penyelenggara UN Pemerintahan Kabu-
D
Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2006/2007,
BSNP telah melaksanakan sosialisasi di 33 provinsi
secara serentak pada pertengahan bulan Desem-
ber 2006. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama
dengan Dinas Pendidikan Provinsi sebagai
pelaksana kegiatan sedangkan sebagai nara sum-
ber adalah dari anggota BSNP. Adapun unsur-
unsur yang diundang sebagai peserta adalah me-
paten/Kota, Dewan Pendidikan Provinsi Kabupa-
ten/Kota, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
(MKKS) untuk SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, Kan-
wil Departemen Agama, DPRD Provinsi Komisi
Pendidikan, PGRI Provinsi, Badan Musyawarah
Peruguruan Swasta (BMPS) Propinsi, Kepala
Sekolah SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan me-
dia massa.
liputi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,
Sosialisasi UN
di Lampung
* Ditulis oleh
Bambang Suryadi,
Staf Profesional
BSNP
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
10 Vol.
Vol.II/No.
II/No.1/Januari
1/Januari2007
2007
BERITA BSNP*
DISTRIBUSI STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
DAN POS UJIAN NASIONAL 2007
Sebagai persiapan pelaksanaan Ujian Selain melalui dinas pendidikan, distri-
Nasional atau UN tahun pelajaran 2006/2007, busi juga disampaikan kepada mereka yang
pada awal Januari 2007, BSNP telah mendis- datang ke kantor BSNP, baik atas nama in-
tribusikan buku Panduan Kurikulum dividu maupun lembaga. KTSP dan SKL
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)) dan tersebut diberikan secara gratis kepada
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Ujian mereka yang memerlukan, selama perse-
Nasional Tahun Pelajaran 2006/2007. diaan masih ada. Hal ini dimaksudkan se-
Distribusi dilakukan ke seluruh Kepala Dinas lain untuk sosialisasi juga untuk menda-
Pendidikan di 33 provinsi yang selanjutnya patkan dukungan dari masyarakat umum
untuk disampaikan ke Dinas Pendidikan Kabu- supaya UN 2007 dapat dilaksanakan lebih
paten/Kota. baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Vol.
Vol.II/No.
II/No.1/Januari
1/Januari2007
2007 11
BERITA BSNP*
Penandatanganan
PENANDATANGANAN SURAT KERJA SAMA MoU Bantuan Dana
UN 2007
BANTUAN DANA PENYELENGGARAAN
UJIAN NASIONAL 2006/2007
Upaya pencapaian Standar Nasional Pen- penandantanganan kerja sama bantuan dana pe-
didikan (SNP) terus menerus dilakukan oleh pe- laksanaan UN, kegiatan ini juga bertujuan untuk
merintah. Salah satu upaya tersebut adalah mela- memberikan informasi teknis pelaksanaan Prose-
lui pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang menja- dur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional dan Ujian
di agenda tahunan. Setiap tahun selalu ada per- Sekolah tahun 2006/2007. Selain itu, mekanis-
baikan baik dari segi lembaga penyelenggara me kerja, tugas dan fungsi Tim Pemantau Inde-
maupun teknis pelaksanaan. Dengan perbaikan- penden (TPI) di tingkat nasional/pusat, propinsi,
perbaikan ini diharapkan standar pendidikan na- kabupaten/kota, dan sekolah/madrasah sebelum,
sional dapat dicapai. Demikian sambutan Men- selama, dan sesudah pelaksanaan UN juga dijelas-
teri Pendidikan Nasional, Bambang Soedibyo kan pada pertemuan tersebut.
dalam acara Penandatanganan Memorandum of Penjelasan tentang POS disampaikan oleh
Understanding (MoU) Subsidi/Bantuan Dana Djemari Mardapi, sedangkan penjelasan tentang
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun 2006/ TPI disampaikan oleh Bambang Soehendro. Ke-
2007 di Ruang Sidang Graha Utama Gedung A duanya adalah anggota BSNP. Sementara itu, tek-
Lantai 3, (12/02/07). Mendiknas juga menyata- nis MoU dan laporan disampaikan oleh Burha-
kan bahwa meskipun UN masih mengalami pro nuddin Tola, Kepala Puspendik, dan Siskandar,
dan kontra, pemerintah tetap akan menyeleng- Sekretaris Balitbang Depdiknas.
garakan. Hal ini karena UN merupakan salah satu Candra, bendahara UN 2006/2007 menye-
cara untuk melakukan standarisasi mutu pen- butkan bahwa dana penyelenggaraan Ujian Na-
didikan nasional. sional tersebut terdiri dari Dana Dekonsentrasi
Acara yang berlangsung selama dua hari (12- dan Dana Tim Pemantau Independen bagi propin-
13/02/07) itu dihadiri kurang lebih 100 (seratus) si, kabupaten/kota, dan sekolah/madrasah yang
orang terdiri dari unsur-unsur Dirjen dan para tertuang dalam daftar Isian Proyek dan Anggaran
pejabat Ditjen di lingkungan Depdiknas dan De- (DIPA) Badan Penelitian dan Pengembangan ta-
partemen Agama, ketua penyelenggara UN di hun angaran 2007. Lebih lanjut, Candra menam-
tingkat propinsi, bendahara UN propinsi, dan ke- bahkan bahwa penandatangan MoU tahun ini di-
lapa Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) laksanakan jauh lebih awal sebelum penyeleng-
se Indonesia dan Ketua dan anggota Badan Stan- garaan UN. Ini merupakan indikasi bahwa peme-
dar Nasional Pendidikan (BSNP). rintah memiliki tekat yang kuat supaya penye-
Menurut Ketua BSNP, M. Yunan Yusuf, selain lenggaraan UN dapat berjalan dengan lancar.
12 Vol.
Vol.II/No.
II/No.1/Januari
1/Januari2007
2007
BERITA BSNP*
RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM (RDPU)
DENGAN PANITIA KERJA WAJIB BELAJAR
PENDIDIKAN DASAR KOMISI X DPR-RI
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) gram penuntasan wajib belajar.
bersama Badan Musyawarah Perguruan Swasta Acara yang berlangsung kurang lebih dua
(BMPS) diminta oleh Panitia Kerja Wajib Belajar jam tersebut penuh dengan dialog dan tanya
Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) Komisi X DPR- jawab, terutama dari anggota dewan. Para ang-
RI untuk menyampaikan pokok-pokok pikiran gota dewan meminta BSNP untuk mengoptimal-
tentang penuntasan wajib belajar pendidikan kan peran dalam penjaminan dan pengendalian
dasar 9 tahun (14/02/07). Dalam kesempatan mutu pendidikan, dalam menunjang pelaksana-
tersebut, M. Yunan Yusuf, Ketua BSNP menyam- an wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun secara
paikan pandangannya tentang program penun- berkualitas.
tasan wajib belajar serta menjelaskan beberapa Selain itu, penuntasan wajib belajar mem-
produk BSNP yang telah dihasilkan. butuhkan kemauan kemauan politik dan kemam-
Menurut Yunan, pembuatan standar pen- puan ekonomi dan dilaksanakan dalam waktu
didikan nasional sebagaimana disebutkan dalam yang relatif panjang, serta karakter kepemimpinan
Peraturan Pemerintah Nomor 19/2005 merupa- (leadership) yang kuat.
kan langkah strategis jangka panjang dalam pro-
Vol.
Vol. II/No.
Vol.II/No. 1/Januari
II/No.1/Januari 2007
1/Januari2007
2007 13
13
Kegiatan Penilaian
Buku Teks Pelajaran
Pendidikan Dasar dan Menengah1
Oleh : Pudji Muljono2
D
peningkatan mutu pendidikan dasar dan mene-
ngah melalui standarisasi buku teks pelajaran, te-
lah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Na-
sional (Permen) Nomor 11 tahun 2005 tentang
pentingnya buku teks pelajaran bagi peserta didik.
Melalui buku teks pelajaran peserta didik diharap-
kan dapat memperoleh informasi yang lebih ter-
jamin keakuratannya karena informasi tersebut
jaran tidak hanya ditentukan oleh guru semata.
Ada variabel-variabel lain yang tidak kalah pen-
tingnya, terutama dalam paradigma pendidikan
yang akhir-akhir ini bergeser kepada peserta didik
sebagai pusat pembelajaran (student centered).
Pendidikan berfokus pada peserta didik (student
centered) yang menekankan pada keaktifan pe-
serta didik menuntut peran buku sebagai sum-
diperoleh dari sumber lain selain dari guru. Se- ber informasi menjadi sangat penting.
jalan dengan paradigma pendidikan yang akhir- Perubahan ini sejalan dengan kebijakan oto-
akhir ini bergeser dari guru sebagai pusat pem- nomi daerah, yang juga mencakup dunia secara
belajaran (teacher centered) kepada peserta didik umum. Dampaknya, dunia pendidikan di Indo-
sebagai pusat pembelajaran (student centered), nesia mengalami perubahan besar. Salah satu-
peserta didik perlu didorong dan diberi peluang nya, terjadi perubahan kurikulum dari tersentrali-
untuk mencari informasi dari berbagai macam sasi menjadi lebih desentralisasi (school based
sumber, seperti buku teks pelajaran, secara curriculum), kurikulum yang dulu berbasis pada
mandiri. Oleh karena itu, buku teks pelajaran se- isi materi menjadi berbasis pada kompetensi.
bagai sumber informasi seyogjanya memiliki Dengan kebijakan otonomi daerah atau sekolah,
kualitas yang baik, yang memenuhi kriteria stan- maka ada wewenang yang lebih besar untuk me-
dar tertentu. nentukan kebijakan pendidikan sendiri-sendiri.
Untuk mengantisipasi kebutuhan penilaian Di satu sisi, kebijakan tersebut memberikan
buku teks pelajaran tersebut, Badan Standar Na- dampak positif baik bagi daerah maupun sekolah,
sional Pendidikan (BSNP) sebagai badan yang di mana mereka dapat berinovasi sesuai dengan
diserahi tanggung jawab mengembangkan stan- potensi dan kemampuan yang dimiliki. Di sisi lain,
dar nasional pendidikan perlu menyusun instru- terdapat pula dampak negatif sebagai akibat ke-
men penilaian buku yang baku dan mampu beragaman yang sangat besar antardaerah atau-
melakukan pembedaan buku pelajaran yang baik pun antarsekolah, misalnya ketimpangan dalam
dan yang kurang baik. Upaya mendapatkan buku segi kemampuan dan keterampilan tenaga
teks pelajaran yang baik tersebut diharapkan da- kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan.
pat memenuhi tuntutan yang tertuang dalam Selain itu, menjadi sulit untuk melakukan penga-
Peraturan Menteri Nomor 11 Pasal 3 ayat (1) yang wasan terhadap mutu pendidikan.
menyatakan bahwa “buku teks pelajaran untuk Idealnya, keberagaman mutu pendidikan
1
setiap mata pelajaran yang digunakan pada satu- dapat diatasi antara lain dengan adanya acuan Disarikan dari
Naskah Akademik
an pendidikan dasar dan menengah dipilih dari kurikulum dan sarana yang standar. Salah satu Penilaian Buku
buku-buku teks pelajaran yang telah ditetapkan sarana yang dimaksud adalah buku teks pelajar- Teks Pelajaran
2
oleh Menteri berdasarkan rekomendasi penilaian an. Buku teks pelajaran yang standar akan mem- Staf Profesional
BSNP untuk
kelayakan dari Badan Standar Nasional Pendidik- berikan informasi yang sama dan mengacu pada Kegiatan
an (BSNP)”. sasaran yang sama bagi semua pengguna. Penilaian Buku
Selama ini, kelemahan dalam dunia pen- Dengan demikian, kesenjangan pencapaian pen- Teks Pelajaran
didikan antardaerah ataupun antarsekolah dapat kembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
diminimalkan. dan pertimbangan dari segi ekonomi bagi peng-
Upaya untuk melakukan pengawasan dan guna.
peningkatan mutu pendidikan dasar dan mene-
ngah melalui standarisasi buku teks pelajaran, te- 2. Tujuan
lah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional (Permen) Nomor 11 tahun 2005 ten- a. Menghasilkan sebuah instrumen penilaian
tang pentingnya buku teks pelajaran bagi peserta buku teks pelajaran yang mudah, simpel,
didik. Melalui buku teks pelajaran peserta didik efisien dan efektif.
diharapkan dapat memperoleh informasi yang b. Menghasilkan kriteria tentang buku teks pela-
lebih terjamin keakuratannya karena diperoleh jaran yang baik, sehingga layak menjadi
informasi dari sumber lain selain dari guru. acuan bagi penilai buku, penulis buku, dan
Saat kini, buku teks pelajaran masih sangat penerbit.
beragam kualitasnya. Sudah ada upaya pemerin-
tah untuk menyediakan buku teks pelajaran yang 3. Manfaat
bermutu. Salah satunya adalah penilaian buku
teks pelajaran yang dilakukan oleh Pusat Perbuku- a. Bagi Penilai : Memperoleh instrumen yang
an Depdiknas. Penilaian dilakukan terhadap buku- dapat digunakan untuk menilai kualitas buku
buku teks pelajaran yang beredar, dan dipakai di teks pelajaran secara objektif dan efisien.
sekolah-sekolah saat ini. Di samping itu, pada saat b. Bagi Penulis : Memperoleh pedoman bagi
ini, masih banyak buku teks pelajaran yang be- pembuatan buku teks pelajaran yang me-
lum dinilai dan memerlukan penilaian agar me- menuhi persyaratan sebagai buku yang layak
menuhi standar yang ditetapkan, sesuai dengan pakai dan bermutu.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan c. Bagi Pengguna : Menentukan pilihan buku
Peraturan Menteri Nomor 22 dan 23 Tahun 2006. teks pelajaran yang berkualitas yang akan
Kriteria buku yang baik menurut Permen dijadikan acuan dalam pembelajaran.
tersebut adalah buku yang dapat dipakai, baik dari d. Bagi Penerbit : Memperoleh pedoman bagi
segi isi maupun fisik buku, dalam masa kurun penerbitan buku pelajaran yang memenuhi
waktu paling sedikit lima tahun. Kurun waktu lima standar mutu kelayakan isi, kebahasaan,
tahun dimaksudkan untuk mengakomodasi peru- penyajian, dan kegrafikaan buku, dengan
bahan-perubahan yang bermakna dalam per- harga ekonomis yang layak untuk digunakan
belajar. Untuk itu, diperlukan kesadaran hari-hari, yang merangsang peserta didik
tentang pentingnya ciri-ciri kematangan untuk mencoba/mengaplikasikan
kognitif dan sosial emosional pembaca pengetahuan yang diperolehnya, agar
yang akan menjadi sasaran buku pem- peserta didik memiliki peluang untuk
belajaran. Misalnya, kemampuan keba- menjadi kreatif dan inovatif. Melalui
hasaan seseorang,keakraban bahasan, penyajian seperti tersebut di atas, lebih
tingkat kesulitan konsep yang di bahas, lanjut pada diri peserta didik dapat ter-
menghargai keberagaman, dan kese- bentuk transfer of learning, dari segala
suaian konteks. sesuatu yang dipelajari dari buku ke
3) Proses Belajar Aktif dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Belajar secara bermakna akan mudah
terjadi apabila peserta didik terlibat aktif c. Landasan Psikometrik
dalam proses belajar secara terus me- Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi sebuah
nerus. Melalui keterlibatan tersebut da- alat ukur (instrumen) penilaian buku mata
pat terjalin komunikasi interaktif yang pelajaran adalah sebagai berikut
diperlukan bagi terpeliharanya suasana 1) Objektivitas. Adanya pedoman penilai
belajar, dan diperolehnya umpan balik yang standar sehingga dapat dipersepsi
yang diperlukan untuk memacu pem- sama oleh semua penilai. Oleh sebab itu,
belajaran yang berkelanjutan. Melalui instrumen penilaian buku teks pelajaran
perolehan umpan balik, khususnya yang ini dilengkapi dengan deskripsi butir yang
positif,akan menimbulkan rasa puas yang dijadikan butir-butir penilaian buku teks
berfungsi sebagai rewards bagi diri pe- pelajaran agar setiap butir dipahami
serta didik, yang pada akhirnya akan untuk lingkup yang sama. Deskripsi butir
membangkitkan motivasi dari dalam diri ini dipilih karena pengembangan batasan
sendiri untuk menyukai belajar (internal skala penilaian lebih sulit dilakukan,
motivation). mengingat para penilai adalah ahli dalam
Dengan demikian, penyajian sebuah bidang masing-masing terkait dengan
buku hendaknya memuat contoh-con- buku teks pelajaran yang dinilainya.
toh yang dekat dengan kehidupan se- 2) Validitas.Yang menjadi fokus dari validi-
Semoga Allah SWT menerima segala kebajikan dan amal beliau serta memberikan
ampunan dan maghfirah kepadanya. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga
Allah SWT memberikan kesabaran dan ketabahan. Amin.