Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(FKIP)

UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR

Mata Kuliah : Tarikhul Adab Tanggal : 21 Januari 2019

Fakultas : Keguruan & Ilmu Pendidikan waktu : 90 menit

Jurusan/Smt : PBA/ III Dosen : Desky Halim Sudjani. M.Pd.I

SOAL UAS

1. Apa yang dimaksud dengan sastra ?

2. Apa manfaat mempelajari Sastra Arab ?

3. Sebutkan Tokoh sastra Arab pada masa jahiliyah !

4. Tuliskan satu buah karangan puisi pada masa jahiliyah !

5. Apa perbedaan signifikan anatara sastra arab pra islam dan pasca islam datang? Jelaskan !

6. Siapakah sosok sastrawan yang paling berpengaruh dalam khazanah sastra arab ! Jelasakan!

7. Sebutkan tokoh-tokoh sastra era modern !

8. Tulislah 5 puisi modern dalam kesusastran bahasa arab !

Nama: Fadil Muhammad Hasan

NIM: F. 1710880

1. Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang
berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti
“instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa
Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis
tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
2. Ajarkanlah sastra kepada anak-anakmu, karena itu dapat mengubah anak yang pengecut
menjadi pemberani (Umar bin Khattab). Pesan Umar Bin Khattab di atas cukup
menggambarkan kaitan erat antara sastra dan pembentukan karakter seseorang. Sastra selain
bermanfaat memperluas pengetahuan Anda karena menyajikan cerita berdasarkan kondisi
dunia nyata. Sastra juga merangsang otak Anda untuk memvisualisasikan alias
mengimajinasikan setiap adegan yang tersaji di dalamnya. Ini sangat bermanfaat untuk
melatih daya imajinasi Anda.

3. Imru’ul qais, zuhair ibn abi sulma, nabighah zibyani, a’sya ibn qais, labid ibn rabiah, amr
ibn kaltsum, tharfah ibn ‘abd, alharis ibn hirza, abid al-abros al-asadi, khansa.

4.

‫ ولكنى عن علم ما فى غد عم‬¤ ‫وأعلم ما فى اليوم واألمس قبله‬


‫ يفره ومن ال يتق الشتم يشتم‬¤ ‫ومن يجعل المعروف من دون عرضه‬
‫ على قومه يستغن عنه ويذمم‬¤ ‫ومن يك ذا فضل فيـبخل بفضله‬
‫ إلى مطمئن البر ال يتجمجم‬¤ ‫ومن يوف اليذمم ومن يهد قلبه‬
‫ تمته ومن تخطئ يع ّمر فيهرم‬¤ ‫رأيت المنايا خبط عشواء من تصب‬
‫ وإن يرق اسباب السماء بسلّم‬¤ ‫ومن هاب اسباب المنايا ينلنه‬
‫ يكن حمده ذما ّ عليه ويندم‬¤ ‫ومن يجعل المعروف فى غير أهله‬

5. Pra Islam:
Batasan waktu zaman jahiliyah adalah 150 tahun sebelum kedatangan Islam. Para
pengkaji sastra tidak memasuki fase waktu sebelum itu tetapi memfokuskan masa pada 150
tahun sebelum kenabian, suatu masa di mana bahasa Arab mengalami kematangan dan puisi
jahili mengalami kematangan.
Kata jahiliyah yang kita kenal pada masa sekarang ini bukan berasal dari kata al-jahl,
yang merupakan lawan kata al-ilm. Akan tetapi jahiliyah berasal dari kata al-jahl yang
berarti angkuh, kasar, marah yang merupakan lawan kata al-islam yang berarti tunduk,
pasrah dan ta’at kepada Allah yang melahirkan sikap dan akhlak yang mulia.

Pasca Islam:
Kedatangan islam di tanah arab telah membawa pengaruh besar dan kemajuan di
berbagai aspek agama, ekonomi, politik, seni dan budaya, juga aspek sosial bangsa itu
sendiri. dan islam muncul pada abad ke tujuh masehi yang dibawa oleh nabi Muhammad.
Adapun pengaruh islam pada sastra Arab dari jahilliyah menuju permulaan islam adalah
sebagai berikut :
1) Bertambah halus bahasannya
Jika diamati keberadaan bahasa arab pada masa jahilliyah, maka jauh berbeda setelah
datangnya agama islam di tengah-tengah bangsa Arab. bila bahasa arab pada masa jahilliyah
sangat kasar didengar dikarenakan watak dan tabiat mereka secara genetis pada masa itu
juga sangatlah kasar. Tapi setelah islam datang, mereka banyak mengambil etika dan tata
cara penyusunan kalimat dari al-qur’an dan semakin gemar untuk membacanya.
Dari al-qur’an seakan mereka mendapat satu kekuatan dan kewibawaan, hingga terus-
menerus dibaca dan dihafal. Dari kemukjizatan alqur’an itulah mereka tersadar. Hingga
tidak sedikit di antara mereka, baik yang awam maupun dari para penyair yang memeluk
agama Islam. Dari alqur’an juga para penyair banyak belajar akan seni keindahan dan
kehalusan pemakaian bahasa sastranya.
2) Bertambah luasnya pemakaian bahasa Arab
Dengan adanya perluasan daerah islam yang merata ke berbagai penjuru dan banyaknya
perpindahan bangsa-bangsa arab ke daerah-daerah yang baru, telah menyebabkan adanya
percampuran antara bangsa arab dengan bangsa lain.
Secara otomatis akan membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan pemakaian
bahasa Arab, khsusnya di kalangan bangsa yang telah masuk Islam. Sehingga tidak
mengherankan lagi jika bahasa arab di masa itu menjadi bahasa persatuan bagi umat islam
dimana saja.
Setelah datangnya islam, maka pemakaian bahasa arab pun semakin meluas. Sebab dalam
islam ditetapkan syari’at-syari’at seperti shalat, puasa, haji. Dengan sendirinya pemakaian
bahasa arab tersebut terus berkembang sampai ke penjuru dunia, sampai pada kalangan
pemerintah muslimin dalam usaha memperluas daerah kekuasaannya.
3) Bertambah tinggi nilai sastranya
Bangsa arab pada masa jahilliyah dulu sangat mendambakan ketinggian nilai sastra,
sebab mereka mempunyai gairah yang besar sekali terhadap yang dihasilkan oleh sang
penyair. Sehingga mereka sering sekali mengadakan lomba syi’ir dan yang menang
karyanya akan digantung di dinding ka’bah. Dan sekaligus menentukan siapa yang paling
tinggi dan indah sastranya.

6. Al-Mutanabi sebagai seorang penyair yang mashur, memiliki watak dan kepribadian jelek,
pemikiranya keras, suka berubah-ubah tak tentu arah, tidak mudah tunduk pada penguasa
manapun, sombong dan suka bertualang. Ia dikenal sebagai pemberontak mungkin karena
banyak dari syair-syair hija’nya yang keras secara blak-blakan mengkritisi penguasa
setempat, terlebih lagi ia pernah terlibat dalam gerakan politik Syiah Qaramatihah yang
ekstrim. Akibatnya ia tidak saja keluar masuk istana para penguasa akan tetapi ia juga keluar
masuk penjara.

7. Sapardi Djoko Damono, Chairil Anwar, Goenawan Mohammad, Sutardji C,B, Sitor
Situmorang, Joko Pinurbo, Remy Silado, Widji Thukul, W.S Rendra.

Anda mungkin juga menyukai