Anda di halaman 1dari 12

Zuhair Bin Abi Sulma

Makalah Ini dibuat untuk memenuhi tugas


Pelajaran Tarikh Al Adab
kepada ustadz Ahmad kholil,M.Fil.i
20 september 2017
Nama :

Muhammad Najikhul Amali


16310141

Bahasa dan satra arab


Fakultas Humaniora
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

1
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,Yang telah menciptakan kita. Saya bersaksi
bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Semoga Allah memberkati Nabi agung kita Nabi Muhammad Saw dan keluarganya dan
sahabatnya.

Pada Kesempatan ini Saya kesulitan dan Mengalami berbagai banyak hal dalam pembuatatn
makalah ini, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat yang paling dekat, sehingga Saya
bisa menyelesaikannya. Jadi, Pada kesempatan ini Saya mengucapkan terima kasih banyak
Kepada:
Pertama: Ustadz Ahmad Khalil Yang telah mengajar Tarikh al adab sehingga saya bisa
mengerti sejarah-sejarah pada zaman dahulu. Walau agak sulit untuk dipahami.
Kedua: Untuk kelompok pertama yang telah membantuku dalam membuat makalah ini.
Ketiga: Untuk kedua orang tua yang telah membesarkan saya dari kecil hingga sekarang
dengan kasih saying tanpa mengharapkan balas budi.
Keempat: Untuk semua dosen yang telah mengajar khususnya di BSA ini.
Kelima: Untuk semua siswa yang telah mewarnai kehidupan ku sebagai mahasiswa tanpa
kalian kuliah gak begitu bermakna
Saya berharap agar makalah ini dapat diterima dan dapat menambahkan pengetahuan tentang
tokoh sastra-sastra arab pada zaman dahulu dan mohon maaf bila ada kekurangan.

Malang, 20 september 2017

Penulis

Muhammad Najikhul Amali

2
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman dahulu banyak tokoh-tokoh penyair yang hebat dan jenius bahkan pada masa
jahili Diantaranya Zuhair bin Abi sulma, umru al qais, Nabighoh Adz-Dzibani, Dan lain-lain.
Tetapi sekarang saya akan membahas tentang zuhair bin abi sulma. Beliau adalah penyair hebat
pada masanya Dimana Syair-syairnya dapat menggugah hati bagi setiap pembacanya oleh karena
itu makalah ini bertujuan untuk mengetahui Sejarah zuhair bin abi sulma, Dan syair-syairnya
dengan sangat ringkas dan padat.

Sebelum Zuhair bin abi salma Munculnya Islam di Jazirah Arab diakui atau tidak secara
tidak langsung telah memutus mata rantai sejarah peradaban yang seharusnya tidak perlu terjadi.
gairah keislaman pada akhirnya mengesankan bahwa zaman Jahiliyah adalah zaman yang penuh
dengan kebodohan, sedangkan masa islam adalah masa peradaban. Padahal peradaban Islam
tidak akan lahir tanpa adanya rantai peradaban sebelumnya. kehidupan sebelum dan sesudah
Islam ini selalu menjadi wacana yang menarik bagi mereka yang menaruh “perhatian” terhadap
Islam. Maka ketika istilah Jahiliyah diperbincangkan, kesan pertama yang mungkin muncul
dalam benak sebagian orang adalah sebuah bangsa yang bodoh. Walau begitu Sebelum
datangnya agama Islam, syair adalah karya yang sangat digemari oleh bangsa Arab. Syair bagi
bangsa Arab merupakan ruh seluruh aspek kehidupan. Syair seba gaimana dinyatakan oleh
Umar ibnu al Khathâb adalah pengetahuan bangsa Arab dan tidak ada ilmu lain selain syair yang
melebihi kebenarannya.Syair bagi masyarakat Arab adalah pola fikir, sikap, sejarah dan realitas
kehidupan mereka. Dalam makalah ini akan dibahas syair dari salah satu penyair pada masa
jahiliyyah yang terkenal dengan syiar-syairnya Dia adalah Zuhair bin Abi Sulma, merupakan 3
dari tokoh terkenal jahiliyah yang bersumber dari buku al-fikrah wassuroh fii syiir zuhair bin abi

3
sulma, dan fii al adabi araby al qodim dan al wasith penulis berharap dengan makalah ini
pembaca bisa memahami dan untuk kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

B, Rumusan Masalah
1. Siapa zuhair bin abi sulma?
2. Apa Kelebihan Syair-syairnya?
3. Bagaimana Kehidupan Zuhair bin abi sulma ?

C. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui tentang zuhair bin abi sulma
2. Mengetahui Kelebihan Syair-syair zuhair bin abi sulma
3. Mengetahui kehidupan dari zuhair bin abi sulma

4
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Biografi Zuhair Bin Abi Sulma


Nasabnya, Zuhair bin Rabi’ah bin Rayyah bin Qurah bin Harits bin Muzanni bin
Tsa’labah bin Tsaur bin Harmah bin Ashom bin Utsman bin Amru bin Udda bin Thabihah bin
Ilyas bin Mudhol bin Nizar bin Ma’adi bin Adnan. Rabi’ah menikah dengan wanita dari bani
Suhaim dan masih mempunyai ikatan nasab dengan bani Fahr bin Murah bin Auf bin Sa’ad bin
Dzibyan. Zuhair terlahir di tengah kabilah bani Mazinah yang bermukim disekitar Madinah.
Meski terlahir ditengah kabilah bani Mazinah tapi Zuhair besar dipemukiman bani
Abdullah bin Ghatafan di daerah Najd. Rabi’ah meninggal sebelum Zuhair lahir. Lalu Zuhair
beserta kedua saudaranya, Sulma dan Khansa diasuh oleh pamannya Basyamah bin Ghadir.
Pasca wafatnya Rabi’ah, ibunya menikah dengan Aus bin Hajar, seorang panyair arab yang
terkenal dari bani Tamim.
Basyamah dan Aus bin Hajar banyak memberi pengaruh dalam perkembangan Zuhair
sebagai peyair. Ia melihat pamannya sangat mendalami syair, dan terpicu untuk mempelajari
syair darinya. Dengan meriwayatkan syair dari Aus, ia sedikit banyak terpengaruh oleh syairnya.
Selain Basyamah dan Aus, ia juga berguru pada Thufail al-Ghanawi, yang terkenal dengan syair-
syair deskriptif etik, yang melukiskan keadaan sekitarnya, baik hewan atau tempat. Darinya
Zuhair mempelajari keindahan sastra, ‘penjernihan’ deskripsi dan juga seni mengolah kata.
Basyamah tidak mempunyai anak. Sebelum ia wafat, ia membagikan kekayaannya pada
seluruh keluarga besarnya. Ketika Zuhair menghampirinya, ia mewasiatkannya tentang warisan
yang ia tinggalkan untuk zuhair yang menurutnya lebih penting dari harta yaitu syair.
Sebelum terkenal sebagai seorang penyair, zuhair mengalami goncangan kepercayaan diri
dalam hidupnya. Zuhair bahkan sempat bertanya-tanya ke pamannya, kenapa ia mempercayakan
dirinya untuk menjadi penyair, demikian karna ia mewarisi kemampuan dari pendahulunya di
kabilah Bani Muzaynah. Keadaan keluarga Zuhair yang tidak bisa ditemukan pada kabilah
lainnya. Kehidupannya selalu dikelilingi syair. Ayahnya,Rabiah bin Rayyah, adalah penyair.
Pamannya,Basyamah bin Ghadir, juga penyair. Ayah tirinya, Aus bin Hajar, penyair bani
Tamim. Kedua saudaranya,Khansa dan Sulma, penyair. Anaknya, Kaab dan Bujair bin Zuhair,

5
penyair islam yang mashur dengan kasidahnya. Hingga cucunya Aqobah bin Ka’ab juga penyair.
Demikian seolah syair adalah bagian inti dari keluarga. Selalu diwarisi disetiap generasi.
Keistimewaan karyanya terletak pada kekuatan bahasa dan susunan kata-katanya, banyak
terdapat kata-kata asing (sulit) dalam puisinya, dia berupaya untuk mencari hakekat makna asli
untuk mengeluarkannya pada konkrisitas materi yang sebenarnya. Dengan kekuatan akal dan
wawasannya dalam penggambaran-penggambaran dan imajinasinya. Pada umumnya, apa yang
diungkapkannya tidaklah jauh dari hakekat realitas yang konkret. Zuhair juga termasuk penyair
masa Jahiliyyah yang terkenal dalam pengungkapan kata-kata hikmah dan pribahasa. Dalam
kehidupannya ia terkenal dengan konsistensi dan kecerdasannya. Pendapatnya sesuai dengan
kehidupannya. 1

B.Kelebihan Syair Zuhair Bin Abi Sulma


Banyak sekali syair-syair yang telah dibuat oleh zuhair bin abi sulma diantaranya bisa
kita ambil hikmahnya untuk menjadikan diri kita sebagai pedoman hidup.
Tidak ada perselisihan antara Para pengamat sastra dan pengkritik sastra klasik yang
lebih menilai Zuhair lebih baik kualitas syairnya dibandingkan dengan penyair semasanya
seperti Imru al-Qais dan al-Nabighah al-Dzubyani. Alasannya dengan keterangan sebagai berikut
:
1. Bagus Ijaznya Syair-syairnya singkat padat dan tidak bertele-tele, dan gaya Bahasanya
menggunakan sedikit lafaz, namun mengandung banyak makna. Seperti ucapan beliau :

‫ تاوارثه آباء آبائهم قبل‬# ‫فما يك من خير أتوه فإنما‬


Artinya : Betapa bagusnya warisan yang diwariskan oleh ayah ayah mereka sebelumnya.
2. Memuji dengan baik dan menjauhi dusta dalam bersyair. Ia tidak memuji seseorang, kecuali
benar-benar mengenal akhlak dan sifatnyanya. Sebagai contoh:

‫ وعند المقلين السماحة والبذل‬# ‫على مكثريهم رزق من يعتريهم‬


3. Menjauhi lafaz dan makna yang Sulit atau dirasa asing di telinga dan syairnya yang mudah
dicerna seperti :

1. Muhammaad sholih assyanati, Fil adabi al arabi al qodim Hal : 138

6
‫ ولكّن حمد الناس ليس بمخلد‬# ‫ولو أن حمدا يخلد الناس أخلدوا‬
Artinya : Meskipun bahwasannya pujian itu mengabadikan manusia seolah-olah mereka
abadi akan tetapi pujian manusia tidak pernah abadi.
4. Menggunakan bahasa yang baik dalam pengucapannya, Oleh karena itu, ketika menggubah
syair hija (ejekan) yang ditujukan untuk kaum tertentu, ia menyesali apa yang diperbuatnya.
5. Di dalam syair-syairnya banyak mengandung perumpamaan-perumpamaan (amtsal) dan juga
hikmah. Syair-syair hikmah yang tidak mudah difahami oleh bangsa Arab Jahiliyah saat itu.
Syair-syair Zuhair juga banyak menginspirasi penyair-penyair hikmah muslim di kemudian hari
seperti sholih bin abdul kudus dan abi atahimiyah dan abi tamam.2
Banyak sekali syair-syair yang telah dibuat oleh zuhair bin abi sulma diantaranya bisa
kita ambil hikmahnya untuk menjadikan diri kita sebagai pedoman hidup Inilah perumpamaan
syair-syair berikut :

‫ ولكننى عن علم ما في غد عم‬# ‫واعلم ما في اليوم وألمس قبله‬


Artinya : aku dapat mengetahui segala yang terjadi pada hari ini dan kemarin tetapi aku
tetap tak tahu akan hari esok.

‫ال يفره ومن يتق الشتم يشتم‬# ‫ومن يجعل المعروف من دون عرضه‬

Artinya : barang siapa yang selalu menjaga kehormatannya maka di akan terhormat dan
siapa yang tidak menghindari cercaan maka di akan tercela.

‫ وإن يرق أسباب السماء بسلم‬# ‫ومن هاب َأسباب المنايا ينلنه‬

Artinya : Barang siapa yang takut mati, pasti ia akan bertemu juga dengan kematian itu,
walaupun ia naik ke langit dengan tangga.

Itulah 3 contoh perumpamaan dari kelebihan yang ke-5. Syair- syair yang lain dari karya zuhair
bin abi sulma adalah :

‫تحّم لـ ــن بالعليـ ــاء من فوق ُجْر ُثِم‬# ‫تبصر خليلي هل ترى من ظغائن‬

2 Ahmad al-Iskandari dan Musthafa Inani, al-Wasith fi al-Adab al-Arabi wa Tarikhihi,hal : 71-72

7
Artinya : Perhatikanlah sahabatku, tidakkah engkau melihat perempuan dalam sekedup-
sekedup Yang melintasi bukit-bukit dari atas (mata air) Jurtsu.

‫ ثمانين حوال الأبالك يسأم‬# ‫سئمت تكاليف الحياة ومن يعش‬


Artinya : Aku telah jemu dengan beban hidup, dan barang siapa yang berumur sampai
delapan puluh tahun, pasti ia akan jemu dengan beban hidupnya.

‫ بحومانة الدراِج فالمتثَّلم‬# ‫أِم ن أّم َأْو َف في ِد ْم َنٌة لم تكّلِم‬

Artinya : Tidak adakah jejak-jejak Ummi Aufa, (mengapa) tidak berbicara


(jejak-jejaknya) di al-Darraj dan juga al-Mutatsallam.

‫ أال َأْنِعْم صباحا أيها الَر ْبُع واْس َلِم‬# ‫فلّم ا عرفُت الدار قلُت لَر ْبِعها‬

Artinya : Saat kudapati rumah itu, aku berkata pada penghuninya Selamat pagi wahai
penghuni rumah.3

C.Kehidupan Zuhair Bin Abi Sulma


1.Hidup dalam situasi perang
Zuhair hidup dalam masa terjadinya peperangan yang berlarut-larut selama 40 tahun
antara kabilah Abbas dan Bani Dzubyan, yang terkenal dengan peperangan Dahis dan Gabra'.
Dalam peristiwa perang ini, ia pun turut ambil bagian dalam usaha mendamaikan dua suku yang
sedang berperang tersebut. Dalam usaha perdamaian itu, ia mengajurkan kepada para pemuka
bangsa Arab untuk mengumpulkan dana guna membeli tiga ribu ekor unta untuk membayar
tebusan yang dituntut oleh salah satu dari kedua suku yang sedang berperang itu.
Adapun yang sanggup menanggung keuangan itu adalah dua orang pemuka bangsa Arab
yang bernama Haram bin Sinan dan Harits bin Auf. Sehingga berat usaha kedua orang ini,
peperangan yang telah terjadi selama 40 tahun dapat dihentikan. Untuk mengingat kejadian yang
amat penting itu, Zuhair mengabadikan dalam salah satu puisi muallaqat-nya, seperti di bawah
ini :

3 Muhammaad sholih assyanati, Fil adabi al arabi al qodim Hal : 144-167

8
‫ رجال بنوه من قريش وجرهم‬# ‫فاقسمت بالبيت الذى طاف حوله‬

Artinya : Aku bersumpah dengan Ka'bah yang ditawafi oleh anak cucu Quraisy dan
Jurhum

‫ على كل حال من سحيل ومبرم‬# ‫يمينا لنعم السّي ــدان وجـدتما‬


Artinya : Aku bersumpah, bahwa kedua orang (yang telah menginfakkan uangnya untuk
perdamaian itu) adalah benar-benar pemuka yang mulia, baik bagi orang yang lemah, maupun
bagi orang yang perkasa

‫ تفانوا ودقوا بينهم عطر منشم‬# ‫تداركتما عبسا وذبيان بعدمــا‬


Artinya : Sesungguhnya mereka berdua telah dapat kesempatan untuk menghentikan
pertumpahan darah antara bani Absin dan Dhubyan, setelah saling berperang diantara mereka

‫ بمال ومعروف من القول نسلم‬# ‫وقد قلتما إن ندرك السلم واسعا‬


Artinya : Sesungguhnya mereka bedua telah berkata: "Jika mungkin perdamaian itu
dapat diperoleh dengan uang banyak dan perkataan yang baik, maka kami pun juga bersedia
untuk berdamai

‫ بعيدين فيها من عقوق ومأثـم‬# ‫فاصبحتما منها على خير موطن‬


Artinya : Sehingga dalam hal ini kamu berdua adalah termasuk orang yang paling
mulia, yang dapat menjauhkan kedua suku itu dari permusuhan dan kemusnahan

‫ ومن يستبح كنـزا من المجد يعظم‬# ‫عظيمين فى عليا معّد هديتمـا‬


Artinya : Kamu berdua telah berhasil mendapatkan perdamaian, walaupun kamu berdua
dari kelurga yang mulia, semoga kalian berdua mendapatkan hidayah, dan barang siapa yang
mengorbankan kehormatannya pasti dia akan mulia4

2.percaya akan Hari Akhir


Pada umumnya, masyarakat Arab masa Jahiliyyah adalah penganut kepercayaan berhala.
Meskipun demikian, Zuhair bin Abi Sulma termasuk penyair Arab Jahiliyyah yang percaya akan
4. Fathiyah Mahmud faraj al uqdah, Al fikrah wa ashshuroh fi syi’ir zuhair bin abi sulma Hal : 102

9
adanya hari Kiamat, adanya Hisab (perhitungan amal perbuatan), dan adanya siksaan serta
balasan. Penyair ini memang tidak sempat merasakan masa ketika diutusannya Nabi Muhammad
Saw. Akan tetapi, penyair ini sudah percaya akan datangnya hari Kiamat dan hari pembalasan.
Seperti terlihat pada bait puisinya dibawah ini :

‫ ليخفى ومهما يكتم اهلل يعلم‬# ‫فال تكتمّن اهلل ما فى نفوسكم‬

‫ ليوم الحساب أو يعجل فينقم‬# ‫يؤخر فيوضع فى كتاب فيدخر‬


Artinya : Janganlah sekali-kali kalian menyembunyikan kepada Allah (penghianatan dan
pelanggaran atas sumpah kalian) dalam hati kalian dengan tujuan untuk menyembunyikannya,
tetapi ingatlah!! Walau kalaian sembunyikan, Allah maha mengetahui

Ditangguhkan, lalu dicatat dalam buku amal dan disimpan untuk kemudian diungkapkan di hari
perhitungan, atau disegerakan pembalasannya dalam kehidupan dunia ini.5

BAB 3 PENUTUP
A.Kesimpulan
Nasabnya, Zuhair bin Rabi’ah bin Rayyah bin Qurah bin Harits bin Muzanni bin
Tsa’labah bin Tsaur bin Harmah bin Ashom bin Utsman bin Amru bin Udda bin Thabihah bin
5. Fathiyah Mahmud faraj al uqdah, Al fikrah wa ashshuroh fi syi’ir zuhair bin abi sulma Hal : 26

10
Ilyas bin Mudhol bin Nizar bin Ma’adi bin Adnan. Rabi’ah menikah dengan wanita dari bani
Suhaim dan masih mempunyai ikatan nasab dengan bani Fahr bin Murah bin Auf bin Sa’ad bin
Dzibyan. Zuhair terlahir di tengah kabilah bani Mazinah yang bermukim disekitar Madinah,
Banyak sekali syair-syair yang telah dibuat oleh zuhair bin abi sulma diantaranya bisa kita ambil
hikmahnya untuk menjadikan diri kita sebagai pedoman hidup.
Tidak ada perselisihan antara Para pengamat sastra dan pengkritik sastra klasik yang
lebih menilai Zuhair lebih baik kualitas syairnya dibandingkan dengan penyair semasanya
seperti Imru al-Qais dan al-Nabighah al-Dzubyani
Walaupun Zuhair hidup dalam masa terjadinya peperangan yang berlarut-larut selama 40
tahun antara kabilah Abbas dan Bani Dzubyan, yang terkenal dengan peperangan Dahis dan
Gabra'. Dalam peristiwa perang ini, ia pun turut ambil bagian dalam usaha mendamaikan dua
suku yang sedang berperang tersebut. Dalam usaha perdamaian itu, ia mengajurkan kepada para
pemuka bangsa Arab untuk mengumpulkan dana guna membeli tiga ribu ekor unta untuk
membayar tebusan yang dituntut oleh salah satu dari kedua suku yang sedang berperang itu.
Pada umumnya, masyarakat Arab masa Jahiliyyah adalah penganut kepercayaan berhala.
Meskipun demikian, Zuhair bin Abi Sulma termasuk penyair Arab Jahiliyyah yang percaya akan
adanya hari Kiamat, adanya Hisab (perhitungan amal perbuatan), dan adanya siksaan serta
balasan. Penyair ini memang tidak sempat merasakan masa ketika diutusannya Nabi Muhammad
Saw. Akan tetapi, penyair ini sudah percaya akan datangnya hari Kiamat dan hari pembalasan.
B.Kritik Dan Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga
dengan mengetahui betapa indahnya syair-syair zuhair ibnu salma. Walaupun makalah ini belum
mencapai kepada kesempurnaan setidaknya kita bisa mengetahui seluk beluk zuhair bin abi
sulma.Alhamdulillah tugas dari ustadz kholil udah tersampaikan berkat beliau saya bisa lebih
atau malah kagum dengan zuhair ibnu sulma. Sekian dari penulis Untuk kurang lebihnya penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

11
1. Muhammaad sholih assyanati, Fil adabi al arabi al qodim, darul andalus linnashr
wattauzi’,1417 H.
2. Ahmad al-Iskandari dan Musthafa Inani, al-Wasith fi al-Adab al-Arabi wa Tarikhih, darul
maarif bi misr .
3. Fathiyah Mahmud faraj al uqdah, Al fikrah wa ashshuroh fi syi’ir zuhair bin abi sulma, darul
ulum.

12

Anda mungkin juga menyukai