Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tarikh Al-Adab
Oleh:
Nilam Pratiwi Dirgahayu Afandi 203104030001
2021
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrahim.
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah S.W.T. Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu tanpa kurang suatu
apapun. Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW.Semoga syafaat nya mengalir kepada kita di hari akhir kelak.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Besar
harapan kami agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iv
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................2
1. Zaman jahiliyah................................................................................................................................2
A. Tujuan puisi zaman jahiliyah........................................................................................................2
B. TOKOH TOKOH PENYAIR..............................................................................................................3
BAB III..........................................................................................................................................................7
KESIMPULAN...............................................................................................................................................7
BAB IV..........................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSAKA..........................................................................................................................................8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Secara sosiologis sastra merupakan refleksi lingkungan budaya dan merupakan satu teks
dialektis antara pengarang dan situasi social yang membentuknya atau merupakan penjelasan
suatu sejarah dialektik yang dikembangkan dalam karya satra. Sering dikatakan bahwasanya
syair merupakan antologi kehidupan masyarakat arab yang artinya semua aspek kehidupan yang
berkembang pada masa tertentu tercata dan terekamdalam sebuah karya syair.
Syair bagi masyarakat arab bukanlah sekedar untaian yang tidak berwarna melainkan sacral
untuuk membakar semangat, menarik perhatian, dan juga meredam emosi yang bergejolak di
tengah kehidupan masyarakat. Syair arab jahili juga dipergunakan untuk tujuan tasybib,
hamasah, madah, ritsa’ dan lain sebagainya dan pada masa itulah terkenal beberapa jenis prosa.
A. Rumusan Masalah
1. Apa saja tujuan sastra syair jahili?
2. Siapa saja kah tokoh-tokoh penyair tersebut ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Zaman jahiliyah
Menurut pandangan bangsa Arab puisi adalah sebagai puncak keindahan dalam sastra. Sebab,
puisi adalah bentuk gubahan yang dihasilkan dari kehalusanperasaan dan keindahan daya hayal.
Karena itu, orang Arab lebih menyenangi puisi dibanding jenis sastra lainnya.Orang Arab
memandang puisi dengan pandangan penuh kebanggaan, bahkan barangkali sampai pada tingkat
kesakralan. Pada waktu-waktu tertentu mereka hanya melantunkan puisi ketika dalam keadaan
berwudhu sebagaimana menyenandungkan qasīdah al-multamis (kasidah do’a) yang berkofiyah
mim.Mendengarkan puisi dan cinta kepadanya bagi orang Arab merupakan kesenian dan
perasaan yang menggebu-nggebu yang dapat merasakan isi ceritanya dan sekaligus mencari
ilmu, menambah pengetahuan dan memperbanyak pengalaman. Mereka mencintai puisi dan suka
mendengarkannya, karna puisi merupakan dīwān (kumpulan) yang melestarikan kebesarannya,
mencatatketurunan dan peristiwa-peristiwa serta mempertajam semangat kepahlawanan pada
dirinya. Setiap suku mempunyai penyair yang mampu memperjuangkan keagungan sukunya dan
memperkuat kebesarannya serta mempertahankannya.
2
Hijā’: jenis puisi ini digunakan untuk mencaci dan mengejek seorang musuh dengan
menyebutkan keburukan orang itu.
I‘tidhār: ialah jenis puisi yang digunakan untuk mengajukan udhur dan alasan dalam
suatu perkara dengan mohon maaf dan mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya.
Waṣf: jenis puisi ini biasanya digunakan untuk menggambarkan segala sesuatu, seperti
peperangan dan keadaan alam.
Ḥikmah: puisi ini berisi pelajaran kehidupan yang terkenal pada zaman jahiliyah.
Al-Mu‘allaqāt
Al-Mu’allaqāt adalah qasidah panjang yang indah yang diucapkan para penyair jahiliyah
dalam berbagai kesempatan dan tema. Sebagian mu’allaqāt ini diabadikan dan
ditempelkan di dinding-dinding Ka’bah pada masajahiliyah. Dinamakan dengan
mu’allaqāt (kalung) karena indahnya puisi-puisi tersebut menyerupai perhiasan yang
dikalungkan pada wanita.masa jahiliyah. Dinamakan dengan mu’allaqāt (kalung) karena
indahnya puisi-puisi tersebut menyerupai perhiasan yang dikalungkan pada wanita.
Arab adalah salah satu tempat yang melahirkan banyak penyair. Kebudayaan Arab sejak
berabad-abad lampau sangat mengandalkan sastra syair. Puisi-puisi banyak dibuat baik oleh
lelaki maupun perempuan. Bahkan kepandaian membuat syair menjadi salah satu cara untuk
meningkatkan status sosial di masyarakat.Di era modern ada banyak penyair Arab. Mereka tidak
banyak menuangkan gagasan lewat medium sastra, tapi juga melestarikan kebudayaan nenek
moyangnya.
3
usia 16 tahun. Ia menerbitkan sendiri buku kumpulan puisi pertamanya berjudul The
Brunette Told Me ketika berumur 19 tahun dan masih menjadi mahasiswa di Fakultas
Hukum Universitas Damaskus tahun 1944.
Kumpulan puisi itu adalah kumpulan dari bait-bait romantis yang memuat beberapa
referensi mengejutkan tentang tubuh wanita, dan hal itu menciptakan gelombang kejut ke
seluruh masyarakat konservatif di Damaskus. Hal itu disebabkan simpati dan empati yang
mendalam dari Nizar terhadap nasib perempuan Suriah di kala itu yang selalu dikekang,
baik fisik maupun batin.Meski begitu, Nizar Qabbani tetap dihormati dengan diberi
julukan “Raja Penyair Arab”, dan kematiannya dihadiri oleh banyak laki-laki dan
perempuan di Damaskus pada 30 April 1998.
Mahmoud Darwish merupakan penyair kelahiran Palestina pada 13 Maret 1941 di sebuah
desa bernama Al-Birwa. Ia pernah diberi penghargaan sebagai Penyair Nasional Palestina
karena karya-karyanya yang banyak menyuarakan kemerdekaan.Di awal kariernya
sebagai penyair, ia menulis dengan teknik puisi Arab Klasik. Namun, di tahun 1970, ia
mulai menulis sajak-sajak dengan gaya bebas. Sepanjang hidupnya, ia telah menerbitkan
sebanyak 30 buku puisi dan 8 buku prosa.Di usia 17 tahun, Darwish bahkan menulis puisi
tentang penderitaan pengungsi Pelestina, dan ketidakmungkinan mereka kembali pulang.
Dari situlah ia kemudian banyak diundang untuk membacakan puisi-puisi di banyak
festival puisi. Darwish juga seringkali diminta bekerja sebagai editor di beberapa
perusahaan majalah dan surat kabar, seperti Al-Jadid dan Al-Fajr. Ia wafat di Texas,
Amerika Serikat, pada 9 Agustus 2008 setelah tiga hari dirawat pasca operasi hati.
Anis Mansour dikenal sebagai penyair Mesir. Ia lahir di sebuah kota bernama Al-
Mansoura (artinya Berjaya). Selain meniti karier dalam bidang sastra, ia juga bekerja
sebagai Jurnalis dan penerjemah.Kariernya dimulai pasca ia lulus dari Universitas Kaior
4
pada 1947. Ia masuk menjadi staf di surat kabar Al Asas di Mesir. Lalu melanjutkan
karier jurnalisnya di media massa bernama Rose Al-Yousef, Al Ahram, Akher Saa, yang
ketiganya berkantor di Mesir.
Tercatat ada 170 buku yang telah ia tulis dan telah diterjemahkan ke bahasa lain, seperti
Perancis, Jerman, dan Rusia. Untuk karya terjemahan, ia sukses menerjemahkan 200
lebih cerita pendek dari berbagai bahasa dunia ke dalam bahasa Arab.Yang menarik, ia
pernah menulis buku berjudul “Berkeliling Dunia Selama 200 Hari”. Buku itu adalah
risalah perjalanannya keliling dunia pada awal 1960-an. Negara-negara yang
dikunjunginya antara lain India, Jepang, hingga Amerika Serikat. Pada tanggal 21
Oktober 2011, Anis diberitakan meninggal dunia di Mesir pada usia 87 tahun.
5
Dengan kedua orangtuanya yang memiliki latar akademis, Nazek belajar untuk
menulis puisi. Ia menulis puisi pertamanya di usia yang sangat muda, yaitu 10 tahun.
Selain menempuh pendidikan seni di Universitas di Bagdad, ia juga mengambil
kuliah perbandingan sastra di Universitas Wisconsin di Amerika Serikat. Kemudian
Nazek melanjutkan studi di program studi Seni Murni di Departemen Musik di
Almamater yang sama. Buku kumpulan puisi pertamanya berjudul The Night’s Lover
yang terbit setelah ia lulus kuliah di Bagdad.
6
BAB III
KESIMPULAN
Menurut pandangan bangsa Arab puisi adalah sebagai puncak keindahan dalam sastra. Sebab,
puisi adalah bentuk gubahan yang dihasilkan dari kehalusanperasaan dan
keindahan. .Mendengarkan puisi dan cinta kepadanya bagi orang Arab merupakan kesenian dan
perasaan yang menggebu-nggebu yang dapat merasakan isi ceritanya dan sekaligus mencari
ilmu, menambah pengetahuan dan memperbanyak pengalaman. Mereka mencintai puisi dan suka
mendengarkannya, karna puisi merupakan dīwān (kumpulan) yang melestarikan kebesarannya,
mencatatketurunan dan peristiwa-peristiwa serta mempertajam semangat kepahlawanan pada
dirinya. Setiap suku mempunyai penyair yang mampu memperjuangkan keagungan sukunya dan
memperkuat kebesarannya serta mempertahankannya. Di dalam ny a juga ada beberapa tujuan
yakni tashbih, hamasah, rotha, hija’, I’tidor, wasf, hikmah, mualaqoh dan lain sebagainya.
7
BAB IV
DAFTAR PUSAKA
Idntimes.com/agung-setya-1
https://core.ac.uk/download/pdf/288101312.pdf