Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MACAM-MACAM SASTRA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Nadhariyah Al- Adab

Dosen pengampu : Mastur S.Ag., M.Pd.

Disusun oleh:

Prisma Meilani 212104030027

Zahro Al Hayati 214104030005

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H ACHMAD SIDDIQ JEMBER

2022
Kata Pengantar

Hamdan Wasyukran Lillah. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT
atas limpahan Rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul " Macam macam Sastra

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita


Rasulullah Saw yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang
terang benderang yakni Addinul Islam wal iman .

Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini, dalam kesempatan ini kami


kami menyampaikan ribuan terimakasih kepada Bpk. Mastur, S.Ag., M.Pd selaku
pembimbing mata kuliah Nazhariyah al-Adab dan juga semua pihak yang
membantu menyelesaikan makalah ini. Kami harap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca, khususnya Mahasiswa UIN KHAS JEMBER.

Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan atau sarana dalam proses
pembelajaran. Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna dan banyak
terdapat kesalahan maupun kekurangan oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari para pembaca

Jember, 11 Oktober 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sastra Arab ............................................................................. 2

B. Macam-macam Sastra ................................................................................ 2

BAB III PENUTUP

A. kesimpulan .................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sastra adalah seni bahasa Maksudnya adalah, lahirnya sebuah karya sastra adalah
untuk dapat dinikmati oleh pembaca. Untuk dapat menikmati suatu karya sastra secara
sungguh-sungguh dan baik diperlukan pengetahuan tentang sastra. Setelah mengetahui
apa yang dimaksud dengan karya sastra, tidak ada salahnya apabila kita melirik lebih
mendalam tentang genre (jenis) karya sastra. Karya sastra dapat digolongkan ke dalam
dua kelompok, yakni karya sastra imajinatif dan karya sastra nonimajinatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sastra
2. Apa saja macam macam Sastra
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Sastra
2. Mengetahui ada berapa dan bagaimana penjelasan teori sastra.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sastra
Sastra adalah seni bahasa Maksudnya adalah, lahirnya sebuah karya sastra adalah
untuk dapat dinikmati oleh pembaca. Untuk dapat menikmati suatu karya sastra secara
sungguh-sungguh dan baik diperlukan pengetahuan tentang sastra. Setelah mengetahui apa
yang dimaksud dengan karya sastra, tidak ada salahnya apabila kita melirik lebih mendalam
tentang genre (jenis) karya sastra. Karya sastra dapat digolongkan ke dalam dua kelompok,
yakni karya sastra imajinatif dan karya sastra nonimajinatif. Ciri karya sastra imajinatif
adalah karya sastra tersebut lebih menonjolkan sifat khayali, menggunakan bahasa yang
konotatif, dan memenuhi syarat-syarat estetika seni. Sedangkan ciri karya sastra
nonimajinatif adalah karya sastra tersebut lebih banyak unsur faktualnya daripada
khayalinya, cenderung menggunakan bahasa denotatif, dan tetap memenuhi syarat-syarat
estetika seni. Seperti Puisi, Fiksi dan Prosa Naratif, Novel, Roman, Cerpen, Monolog, dan
Drama dan Lain-lain.
B. Macam Macam Sastra

1. Sastra Kreatif

Sastra kreatif merupakan karya sastra yang lahirkan karena proses peniruan dan
menggambarkan alam semesta; muncul dari jiwa penulis karya sastra seperti adanya perasaan
serta keinginan dan dari alam yang ada di luar jiwa penulis seperti pegunungan, laun, padang
pasir. Kemudian penulis mentransformasikan itu semua kedalam tulisan atau lisan sesuai
dengan kehendak penulis.

Berdasarkan pemerolehannya, sastrawan Arab membagi sastra kreatif menjadi dua bagian:

A. Puisi/ Syair

Syair itu terdiri dari tiga hal, yaitu: wazan, ma’na, dan qafiah. inilah batasan syair,
karena ada sebuah kalam (ungkapan) yang berirama dan berqafiah tetapi tidak dapat
dikategorikan sebagai syair, karena tidak dibuat dan dimaksudkan sebagai syair, seperti al-
Quran dan hadis Nabi saw (Ahmad al-Syayib, 1964: 295)

2
- Pada masa modem, perkembangan puisi Arab dapat dibedakan menjadi tiga aliran, meskipun
waktunya tidak dapat ditentukan secara jelas, yaitu[3]:

1. Aliran al-Muhafidzun, yaitu aliran yang masih memelihara kaidah puisi Arab secara kuat,
misalnya keharusan menggunakan wazan (pola) dan qafiyah (rima), jumlah katanya sangat
banyak, uslub-nya kuat (gaya atau cara seseorang mengungkapkan dirinya dalam tulisan),
tema-temanya masih mengikuti tema-tema masa sebelumnya, seperti madah (pujian-pujian).
ritsa (ratapan), ghazal (percintaan), fakhr (membanggakan diri atau kelompok), dan adanya
perpindahan dari satu topik ke topik yang lain dalam satu qasidah (ode). Para sastrawan atau
penyair yang masuk ke dalam kategori aliran ini di antaranya adalah Mahmud Sami al Barudi,
Ahmad Syauqi, Hafidz Ibrahim, dan Ma'ruf ar-Rusafi.

2. Aliran al-Mujaddidun, yaitu aliran yang muncul karena adanya perubahan situasi politik,
sosial, dan pemikiran, adanya keinginan untuk lepas dari hal-hal yang berbau tradisional.
adanya pengaruh aliran romantik dari sastrawan-sastrawan Barat, adanya penelitian penelitian
modern tentang jiwa, yang menjadikan sastra, khususnya puisi sebagai sarana untuk
mengungkapkan perasaan jiwa dan realita dalam masyarakat. Di antara para sastrawan yang
masuk ke dalam aliran ini adalah Khalil Mutran, Abbas al-Aqqad, Abdurrahman Syukri,
Ibrahim Abdul Qadir al-Mazini, al-Tijani Yusuf Basyir. Abu al-Qasim asy-Syabiy, dan tahir
Zamakhsari.

Dalam aliran ini terdapat adanya pembaharuan dalam topiknya, khususnya dalam hal yang
menyangkut tentang masyarakat dan kehidupan, serta kasus-kasus yang terjadi di masyarakat.
Adanya pembaharuan dalam deskripsi dan majaz-nya, adanya pengaruh aliran simbolis dalam
kesusastraan Arab, di mana para sastrawan atau penyair menggunakan simbol-simbol sebagai
sarana pengungkapan perasaan dan pikiran mereka.

3. Aliran al-Mughaaliinu, yaitu aliran yang mengikuti aliran sastra yang ada di Eropa setelah
Perang Dunia 1. Karena itulah, aliran ini sangat terikat pada situasi dan kondisi politik, sosial,
ekonomi, serta pemikiran yang ada pada masyarakat Eropa. Di dunia Arab, pengaruh ini tidak
hanya terdapat dalam satu masa saja, tetapi juga berlanjut dari satu masa ke masa sesudahnya.
Ciri-ciri aliran ini adalah tidak vokal, tapi menggunakan cara-cara yang pelan-pelan,
didominasi oleh deskripsi, tapi ide dan deskripsinya terkadang tidak jelas. Di antara sastrawan
yang termasuk dalam aliran ini adalah Ibrahim Naji, Badr Syakir Sayyab. Muhammad Mishbah
al-Fituri, Mahmud Darwisy, dan Abdul Wahab al-Bayati

3
Perkembangan puisi pada masa ini, secara bertahap, mendapat pengaruh dari Eropa Baru,
meskipun perubahannya mendapat tantangan dari para tradisionalis yang ingin tetap menjaga
tradisi klasik, yaitu adanya monoritme dalam puisi Arab (Artikel non personal, 2010).

- Pada masa modern, puisi dari sisi temanya dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu (A. Muzakki,
2011: 132):

1. Tema lama yang masih bertahan, diantaranya: wash (deskripsi), fakhr (membanggakan diri),
madh (pujian), dan religius.

2.Tema yang sedikit mengalami perubahan, diantaranya:

a) Naqa'idl (polemik)

Kalau dulu tema ini hanya digunakan dalam masalah yang bersifat pribadi, sekarang lebih
banyak ditujukan kepada orang banyak, atau bahkan kepada masalah negara.

b) Fakhr (kepercayaan Tuhan)

Tema ini pada mulanya digunakan untuk menggambarkan kemegahan diri atau suatu
suku, namun sekarang digunakan untuk kepentingan bangsa dan umat.

c) Ritsa" (Ratapan)

Mulanya tema ini digunakan untuk meminta perhatian terhadap suku atau golongan yang
berpengaruh, sekarang sering dipergunakan untk meratapi sebuah bangsa yang hancur.

d) Ghazal (cinta)

Pada masa dulu tema ini digunakan untuk mengungkapkan kecantikan seseorang secara fisik.
sekarang lebih terfokus pada nyanyian-nyanyian cinta yang melukiskan gelora jiwa.

- Thaha Husein dan Ahmad ahmad al-Syayib yang tergolong kritikus sastra mengkategorikan
syair menjadi tiga bagian:

a. Syair cerita. Jenis novel yang bersifat objektif. Ia berupa kasidah panjang yang menceritakan
peristiwa-peristiwa sejarah, kemudia disusun dalam bentuk cerita kepahlawanan untuk
dinyanyikan.

4
b. Syair lirik. Syair yang secara langsung mengungkapkan perasaan; sedih maupun harapan.
Syair ini bersifat subyektif, menggambarkan kepribadian seseorang . tujuan dari syair ini:
memuji, mengejek, meratap merayu, dsb.

c. Syair drama. Syair yang dibuat untuk disaksikan diatas panggung, dan bersifat obyektif. Hal
ini karena terbatas oleh tempat dan waktu, maka jumlah baitnya tidak sepanjang syair-syair
lainnya. Syair ini merupakan penggabungan dari syair cerita dan syair lirik, tentu karena
memerlukan peran aktor untuk mengungkapkan kepribadian yang berbeda-beda. Ditinjau dari
segi materi yang disampeikan dari segi karya sastra dibagi dua menurut Khafaji : 1) Sastra
Subyektif. Adalah karya sastra dimana seseorang sastrawan mengungkapkan pikiran, pikiran,
dan imajinasinya sendiri, seperti syair lirik. 2) Obeyektif. Adalah karya sastra dimana seorang
sastrawan mengungkapkan perasaan, keinginan, dan pikiran orang lain, misalnya syair drama,
dan syair cerita.

- Sedangkan pada masa modern, syair Arab di tinjau dari kelahirannya terbagi:

a) Syair multazam. Syair yang terikat dengan aturan wazan dan qafiyah

b) Syair mursal. Yaitu syair yang terikat dengan satuan irama, tetapi tidak terikat oleh aturan
wazan dan qafiyah.

c) Syair hurr. Yaitu syair yang sama sekali tidak terikat oleh aturan wazan, qafiyah maupun
irama. Penyair hanya mengungkapkan perasaan dan imajinasinya, sehingga iramanya bersifat
subyektif.

B. Prosa

Prosa adalah kata-kata yang tidak terikat dengan wazan/ pola irama, maupun dengan sajak.
Dalam karya prosa. Seringkali kita menemukan dua bagian:

- Fiksi. Sesuatu yang dibentuk, sesuatu yang dibuat, sesuatu yang diciptakan, dan sesuatu yang
diimajinasikan. Karya dalam jenis ini misalnya; nvel, roman, dan dongeng.

- Realis. Sesuatu yang benar adanya dan terjadi dalam dunia nyata, sehingga kebenarannyapun
dapat dibuktikan dengan empiris.

- Macam-macam dari prosa sendiri menurut Syauqi Dhafi secara umum ada dua:

a. Prosa biasa

5
Prosa ini sering digunakan dalam bahasa komunikasi, ia tidak memiliki nilai sastra kecuali
hikah dikalangan masyarakat.

b. Prosa karya sastrawan

Memiliki bahasa seni dan mengandung unsur balaghah.

- Dari segi karakteristiknya prosa dapat dibagi mejadi dua bagian:

a. Prosa ilmiah. Ditinjau dari segi pengungkapan lebih realis dan rasional. Seperti:
Matematika, pengetahuan alam, kimia, artikel, retorika dsb.

b. Prosa seni

Bertujuan untuk membangkitkan rasa dan emosi para pembacanya.seperti: narasi, novel,
biografi, essay, kritik, dsb.

B. Sastra Deskriptif

Adalah bahasa seorang sastrawan ketika ia memperlihatkan pendapatnya , baik dalam


bentuk penjelasan atau kritikan terhadap karya sastra kreatif

Para pengkaji sastra membagi sastra deskriftif kepada dua bagian:

1. Kritik sastra. Usaha memelajari, menafsirkan, menganalisis, dan membandingkan sesuatu


dengan lainnya, baik yang dianggap setara maupun tidak, kemudian menetapkan penilaiannya
terhadap hal-hal yang konkrit dan abstrak, baik yang terkait dengan ilmu pengetahuan, bidang-
bidang seni, maupun yang terkait dengan pengetahuan.

2. Sejarah sastra. Berfungsi untuk mengklasifikasikan, dokumentasi, gaya, gejala yang ada,
pengaruh yang ada, pengaruh yang melatar belakangi, dsb.

BAB III

PENUTUP

6
A. Kesimpulan
Karya sastra dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yakni karya sastra imajinatif
dan karya sastra nonimajinatif. Ciri karya sastra imajinatif adalah karya sastra tersebut lebih
menonjolkan sifat khayali, menggunakan bahasa yang konotatif, dan memenuhi syarat-
syarat estetika seni. Sedangkan ciri karya sastra nonimajinatif adalah karya sastra tersebut
lebih banyak unsur faktualnya daripada khayalinya, cenderung menggunakan bahasa
denotatif, dan tetap memenuhi syarat-syarat estetika seni. Seperti Puisi, Fiksi dan Prosa
Naratif

DAFTAR PUSTAKA

Syahfitri, Dian. Teori Sastra Konsep dan Metode

Astuti, Rika Endri; Mujiyanto, Yant; Rohmadi, Muhammad (2017). "ANALISIS PSIKOLOGI
SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI
SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH
MENENGAH ATAS". BASASTRA (dalam bahasa Inggris). 4 (2).

Lafamane, Felta. Kajian Stilistika (Komponen Kajian Stilistika).

Saleh, Fatulloh. Teori Formalisme - Balaghah.

Helaluddin. Strukturalisme Genetik Lucien Goldmann dalam Pengkajian Karya Sastra.

http://arwinkim.blogspot.co.id/2010/05/pengertianteori-formalisme.html diakses pada 03-11-


2015 pukul 01.33

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Psikologi_sastra

http://simpulanilmu.blogspot.com/2016/07/pengertian-teori-sastra-dan-fungsi.html?m=1

7
8

Anda mungkin juga menyukai