Asbabun Nuzul
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Al Qur’an
Disusun oleh
2021
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan Rahmat
serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan masalah ini dengan
tepat waktu. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju ke zaman yang
terang benderang. semoga kita dapat meneladani suri tauladannya dan mengikuti
Sunnah-sunnahnya serta mendapatkan syafaatnya kelak di akhirat.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Ustadz. Dr. Syafruddin Edi
Wibowo.Lc.M.Ag selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Studi Al Qur'an. Selain itu kami
juga mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang kami kutip tulisannya sebagai
bahan rujukan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat
dan wawasan kepada kita semua, kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik dan saran dari pembaca yang
membangun, demi perbaikan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II 2
PEMBAHASAN 2
BAB III 7
PENUTUP 7
DAFTAR PUSTAKA 8
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al Qur'an diturunkan oleh Allah untuk memberikan petunjuk kepada manusia kerah
tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang
didasarkan pada keimanan kepada Allah dan risalah-Nya. Al Qur’an juga memuat
informasi-informasi peristiwa masa lalu, kejadian-kejadian sekarang serta berita-berita
yang akan datang.
Para ahli tafsir sepakat bahwa sebagian besar kandungan Al-Qur’an diturunkan oleh
Allah SWT untuk tujuan umum ini. Kehidupan Nabi SAW dan para sahabatnya telah
menjadi saksi sejarah atas semua fenomena terkait dengan diturunkannya wahyu ilahi
(Al Qur’an). Bahkan kajian mendalam terhadap sebab turunnya Al Qur’an pada generasi
awal Islam akan terbukti bahwa terdapat peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan
hukum Allah SWT atau masih kabur bagi mereka.Kedudukan Muhammad SAW sebagai
nabi mempunyai peran penting dalam menjelaskan semua peristiwa terkait
diturunkannya Al Qur’an. Hal ini yang mendorong para sahabat senantiasa bertanya
setiap menjumpai berbagai peristiwa dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu,
peristiwa turunnya Al Qur’an selalu terkait dengan kehidupan para sahabat baik
peristiwa yang bersifat khusus atau untuk pertanyaan yang muncul.
atnya bagi setiap orang yang hendak menafsirkan Al Qur’an. Pengetahuan tersebut
dapat membuat seseorang mengetahui kandungan makna Al Qur’an secara tepat dan
sekaligus dapat menghindarkan seseorang dari pemahaman yang salah.
B. Rumusan Masalah
BAB
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.MACAM MACAM ASBABUN NUZUL
Dari segi jumlah nya sebab dan ayat yang turun an nuzul dibagi menjadi 2
yaitu
1. TA ADDUD Al ASBAB AL NASIL AL WAHID sebab latar belakang turung
nya suatu ayat /wahyu.terkadang wahyu turun untuk menanggapi
beberapa peristiwa atau sebab misalnya pada surat al ikhlas ayat 1-4
ِبسْ ِم هّٰللا ِ الرَّ حْ ٰم ِن الرَّ ِحي ِْم
قُ ْل ه َُو هّٰللا ُ اَ َح ۚ ٌد
َّ هّٰللَا ُ ال
ص َم ۚ ُد
َل ْم َيل ِْد َو َل ْم ي ُْو َل ۙ ْد
َو َل ْم َي ُكنْ لَّ ٗه ُكفُ ًوا اَ َح ٌد
Artinya :
Katakanlah dia allah yang maha esa. allah adalah tuhan yang bergantung
kepadanya segala sesuatu .tiada beranak dan tiada pula diperanakkan
.dan tiada seorang pun yang setara dengan dia .
ayat di atas ini turun sebagai tanggapan terhadap orang orang
musyrik mekkah sebelum nabi hijrah .dan terhadap kaum ahli kitab yang
ditemui di madinah setelah hijrah.
2. TA'ADDUD AL NAZIL AL ASBAB WAHID Satu sebab yang
melatarbelakangi turunnya beberapa ayat. Contoh: Q.S. Ad-dukhan/44:
10,15 ) yang berbunyi
اس َه َذا
َ ين َي ْغ َشى ال َّن ْأ
ٍ َفارْ َتقِبْ َي ْو َم َت تِي ال َّس َما ُء ِب ُد َخ
ٍ ان م ُِب
Artinya: maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata.
ب َقلِ ْياًل ِا َّن ُك ْم َع ۤا ِٕى ُد ْو ۘ َن
ِ ِا َّنا َكاشِ فُوا ْال َع َذا
Artinya: “sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak
sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar )
3
ASBABUN NUZUL dari ayat ayat tersebut dalam suatu riwayat yang
dikemukakan ketika kaum quraisy durhaka kepada nabi saw .beliau
berdoa supaya mereka mendapat kelaparan umum seperti kelaparan
yang pernah terjadi pada masa kelaparan nabi yusuf .alhasil mereka
menderita kekurangan, sampai sampai mereka memakan tulang sehingga
turun lah (qs ad dukhan 44:10) kemudian mereka menghadap nabi saw
untuk meminta bantuan maka rasulullah berdoa agar diturunkan hujan
akhir hujan pun turun.lalu turunlah ayat selanjutnya (QS AD DUKHAN
44:15 ) namun setelah mereka memperoleh kemewahan mereka kembali
dalam keadaan semula ( ingkar dan durhaka) maka turunlah ayat ini (qs:
ad dukhan 44:16) dalam riwayat tersebut dikemukakan bahwa siksaan itu
akan turun di waktu perang badar
4
Artinya: “hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar
syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram,
jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang
qalaa-id, dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi
baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhoannya dari tuhannya
dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah
berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu) kepada suatu kaum
karena mereka menghalang-halangi kamu dari masjid al-haram,
mendorongmu membuat aniaya (kepada mereka). Dan
tolong-menolonglah kamu dalam(mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat
siksaNya ”.(Q.S. al maidah : ayat 2: 5)
2. Muhtamilah (masih kemungkinan atau belum pasti)
Ungkapan “mutammimah”adalah ungkapan dalam riwayat yang belum
dipastikan asbab an-nuzul karena masih terdapat keraguan. Hal tersebut
dapat berupa ungkapan sebagai berikut:
...“ayat ini diturunkan berkenaan dengan ...”
“saya kira ayat ini diturunkan berkenaan dengan ...........”
“saya kira ayat ini tidak diturunkan kecuali berkenaan dengan.....”
Contohnya: QS. Al-baqarah/2: 223
ث لَّ ُك ْم ۖ َفْأ ُت ْوا َحرْ َث ُك ْم اَ ٰ ّنى شِ ْئ ُت ْم ۖ َو َق ِّدم ُْوا اِل َ ْنفُسِ ُك ْم ۗ َوا َّتقُوا هّٰللا َ َواعْ َلم ُْٓوا اَ َّن ُك ْم م ُّٰلقُ ْوهُ ۗ َو َب ِّش ِر ْالمُْؤ ِم ِني َْن
ٌ ْن َِس ۤاُؤ ُك ْم َحر
5
C. Urgensi dan kegunaan Asbabun Nuzul
Asbabun-nuzul mempunyai arti penting dalam menafsirkan al-qur’an.
Seseorang tidak akan mencapai pengertian yang baik jika tidak memahami
riwayat asbab an-nuzul suatu ayat. Al-Wahidi (W.468H/1075M. )seorang ulama
klasik dalam bidang ini mengemukakan; “pengetahuan tentang tafsir dan
ayat-ayat tidak mungkin, jika tidak dilengkapi dengan pengetahuan tentang
peristiwa dan penjelasan dengan turunnya suatu ayat. Sementara ibnu daqiq al-id
menyatakan bahwa penjelasan asbabun-nuzul Merupakan salah satu jalan yang
baik dalam rangka memahami al-qur’an. Pendapat senada diungkapkan oleh ibnu
taimiyah bahwa mengetahui asbabun nuzul akan menolong seorang dalam upaya
memahami ayat, karena pengetahuan tentang sebab akan melahirkan
pengetahuan tentang akibat.Pemahaman asbab an-nuzul akan sangat membantu
dalam memahami konteks turunnya ayat. Ini sangat penting untuk menerapkan
ayat-ayat pada kasus dan kesempatan yang berbeda. Peluang terjadinya
kekeliruan akan semakin besar jika mengabaikan riwayat asbab an-nuzul.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
1998
Anwar, Rosihon, Ulumul Quran. Cet, III. Bandung: Pustaka Setia, 2006
Channa AW, Dra liliek, Ulum Qur’an dan Pembelajarannya. Surabaya: Kopertais
IV Press, 2010
Diponegoro, 2004
Pres, 2011
Qattan, Manna’ Khalil al-, Mabahits Fi ‘Ulumi al-Qur’an, Alih Bahasa oleh