Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Seni Sastra dan Syair Arab


Disusun guna memenuhi tugas : Sejarah Kesenian Islam
Dosen pengampu : Marsus, M.Hum.

Kelompok : 2
Dini Nur Alifah (206131048)
Puspita Sari (206131055)

Fakultas Adab dan Bahasa


Universitas Islam Negeri Raden Mas Said SURAKARTA
KATA PENGANTAR

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Puji Syukur kami haturkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, serta
kenikmatan lain yang tak dapat kami sebutkan satu persatu. Tak lupa shalawat serta
salam kami haturkan kepada nabi Muhammad SAW yang syafaatnya kami dan kita
semua nantikan di hari akhir kelak.

Tujuan kami menulis makalah yang berjudul Seni Sastra dan Syair Arab adalah
menyelesaikan tugas dari mata kuliah Sejarah Kesenian Islam yang diampu oleh Bapak
Marsus, M.Hum. Serta pengembangan keilmuan kami di bidang Kesenian serta
memperluas pemikiran serta pengetahuan kami di bagian Seni dan Sastra yang berada di
daerah Arab.

Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, kami berharap bapak dosen serta
para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik.

Kartasura, 19 September 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................3
1.3 Tujuan..............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................5

2.1 Perkembangan Kesenian di Arab....................................................................4


2.2 Seni Sastra dan Syair di Arab..........................................................................5

BAB III PENUTUP.........................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesenian merupakan satu dari bagian suatu kebudayaan yang memiliki karakter
yang unik dan sisi keindahan sehingga kebudayaan tersebut dapat dikagumi oleh
masyarakat luas.

Sastra adalah bagian dari identitas budaya yang wujudnya tercemin dari karya-
karya sastra. Semua kebudayaan dan peradaban didunia mengalami suatu periode
perubahan mendalam termasuk kebudayaan dan peradaban bangsa Arab dengan segala
totalitasnya. Budaya bangsa Arab mewujudkannya entitas budaya yang adiluhung.
Dalam perjalanan sejarahnya, masyarakat Arab mampu mengkreasikan budaya sehingga
dapat mencapai tingkat peradaban yang adiluhung, yang tercermin pada salah satu
produk budayanya yang berwujud karya sastra berbentuk Puisi,Prosa dan Drama.
Karena di dalam karya sastra tersebut banyak bernuansa islam karena mayoritas
penduduk bangsa Arab menganut agama Islam. Oleh karena itu, bisa di katakan bawah
sastra Arab banyak mencerminkan spritualitas Islam. Berikut penjelasan dari jenis karya
sastra Arab yang berupa Puisi,Drama,syair dan Prosa.

Syair ialah suatu bentuk dari sebuah puisi bertema klasik dimana sejarahnya
mengandung pengaruh dari Arab.1

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Perkembangan Kesenian yang berada di Arab?


2. Bagaimana Seni Sastra dan Syair Arab?

1.3 Tujuan

1. Bertujuan untuk pengetahuan pembaca mengenai perkembangan seni yang


terjadi di daerah Arab
2. Bertujuan agar pembaca dapat mengetahui bagaimana bentuk hingga
pemaparan mengenai berbagai Seni Sastra dan Syair di Arab.

BAB II
PEMBAHASAN
1
E. Kosasih, Apresiasi Sastra Indonesia, (Jakarta: Nobel Edumedia, 2008) hal.14

3
2.1 Perkembangan Kesenian di Arab

Bangsa Arab sebelum islam datang merupakan bangsa yang tidak semaju
sekarang, bahkan diketahui bahwa peradaban arab kala itu merupakan peradaban
yang tertinggal. Walaupun begitu kegemaran mereka bersyair menjadikan seakan akan
masih ada air dalam sebuah lembah yang tandus, karena kebolehan mereka dalam
bersyair menjadi satu keunggulan bagi bangsa mereka2. Kesenian sendiri di dataran
Arab sudah terasa eksistensinya dari masa pra-islam dilihat dari para penyair-penyair
yang gemar adu kebolehan dalam syair-menyair di festival pasar seni yang diadakan
oleh bangsa arab sendiri. Lebih spesifiknya seni sastra di arab mulai muncul pada abad
ke-5 akhir hingga pada masa awal abad ke 6 3. Dikemukakan oleh seorang peneliti
bahawasannya bangsa arab sangat mencintai sastra yang diwujukan melalui karya seni
syair hal ini menjadi salah satu hal yang dapat disimpulkan secara logis bahwasannya
syair dapat tumbuh dan berkembang dikarenakan hal ini. Menariknya sejumlah
peneliti berpendapat bahwa bangsa Arab mulai bersyair karena terinspirasi dari
sebuah irama yang mereka dengar ketika unta menhantamkan kaki-kakinya ke tanah.
Syair-syair yang dihasilkan pun tak jauh dari corak kebudayaan mereka pada masa itu.
Seakan mereka menceritakan tentang keadaan masa itu lewat bersyair 4. Tak hanya
bersyair, sastrawan arab kala itu juga membuat puisi-puisi.

Adapun faktor yang menjadi penyebab berkembangnnya kesenian sastra di


Arab kala itu yakni adanya pasar (al-aswaq) hal ini dikemukakan oleh Hasyim
(1968:23). Datangnya islam tak lantas menghapuskan kebudayaan bersyair bangsa
arab. Para penyair yang banyak masuk islam pun tetap bersyair namun bedanya isi
yang terkandung dalam syair itu berbeda dari syair-syair sebelum islam datang. Hal itu
dikarenakan terdapat nilai-nilai yang unislamic yang menyebabkan sastra arab yang
belum diubah isinya pun pada masa transisi menuai banyak kritikan. Islam sekedar

2
Asriyah, Perkembangan Sejarah Sastra Arab, (5)2, Jurnal Rihlah, hal.95.

3
Churi Wardah N, dkk, Sastra Arab Pada Masa Jahiliyah (Pra-Islam).
Https://www.academia.edu/download/65250051/Sastra_Arab_pada_Masa_Jahiliyyah_Pra_Islam_.pdf. Diakses
pada 22 September 2022.

4
Churi Wardah N, dkk, Sastra Arab Pada Masa Jahiliyah (Pra-Islam).
Https://www.academia.edu/download/65250051/Sastra_Arab_pada_Masa_Jahiliyyah_Pra_Islam_.pdf. Diakses
pada 22 September 2022.

4
membatasi pengekspresian seni yang menyimpang dari islam. Namun tanpa disadari
umat muslim sendiri sudah melahirkan karya-karya yang bernilai seni 5.

Pada masa pra-islam diketahui bahwasannya orang pertama yang mengenal


syair Arab pertama yakni seorang dari suku Taglib yang bernama Muhail bin Rabi‟ah
Al-Taghlibi Al-Ruba‟i. Kemudian ada Al-Nabighah al-Dzubyani seorang dari suku
Qais6. Adapun tokoh-tokoh islam yang merupakan sastrawan yakni Hasan bin Tsabit
dan Ka’b bin Zuhayr7

2.2 Seni Sastra dan Syair Arab

Sastra adalah bagian dari identitas budaya yang wujudnya tercemin dari karya-
karya sastra. Semua kebudayaan dan peradaban didunia mengalami suatu periode
perubahan mendalam termasuk kebudayaan dan peradaban bangsa Arab dengan segala
totalitasnya. Budaya bangsa Arab mewujudkannya entitas budaya yang adiluhung.
Dalam perjalanan sejarahnya, masyarakat Arab mampu mengkreasikan budaya sehingga
dapat mencapai tingkat peradaban yang adiluhung, yang tercermin pada salah satu
produk budayanya yang berwujud karya sastra berbentuk Puisi,Prosa dan Drama.
Karena di dalam karya sastra tersebut banyak bernuansa islam karena mayoritas
penduduk bangsa Arab menganut agama Islam. Oleh karena itu, bisa di katakan bawah
sastra Arab banyak mencerminkan spritualitas Islam. Berikut penjelasan dari jenis karya
sastra Arab yang berupa Puisi,Drama,syair dan Prosa.

1. Puisi/ syair

A. Puisi

perkembangan sastra yang berbentuk puisi seperti yang di kemukakan oleh bassar Ibnu
Burdin yang hidup diantara tahun 96-167H pada masa itu puisi ialah menggambarkan
individualitas sang penyair yang di kontraskan dengan rasa solidaritas kesukuan yang
cenderung non- individualistik dan daya tarik puisi yang bagi pembacanya adalah image
khas yang dimilikinya daripada pola nalar yang dikembangkan di dalamnya.
5
M. Abdul Jabbar, Seni Di Dalam Peradaban Islam. (Bandung: Penerbit Pustaka: 1981), hal 1-2.

6
Churi Wardah N, dkk, Sastra Arab Pada Masa Jahiliyah (Pra-Islam).
Https://www.academia.edu/download/65250051/Sastra_Arab_pada_Masa_Jahiliyyah_Pra_Islam_.pdf. Diakses
pada 22 September 2022.

7
M. Abdul Jabbar, Seni Di Dalam Peradaban Islam. (Bandung: Penerbit Pustaka: 1981), hal 2.

5
Keunikan puisi Arab

Keunikan dari puisi Arab sendiri dapat dilihat melalui perspektif resepsi karena
berkaitan dengan aspek historis dan estetis. Dalam aspek historis sendiri berhubungan
dengan kelahiran puisi Arab pra-Islam dan perkembangannya sampai masa modern.
Dan aspek estetis sendiri berkaitan dengan keindahan bahasa Arab yang digunakan
dalam puisi-puisi Arab itu sendiri.

B. Syair

Syair sendiri terdiri dari tiga hal yaitu wazan,ma'na,qafiah. Itulah batasan syair yajg
harus ada, karena ada sebuah ungkapan yang berirama dan berqafiah tetapi tidak dapat
di katagorikan sebagai syair. Dalam sastra syair, syair sendiri mengkategorikan syair
menjadi 3 bagian:

1. Syair cerita

Sastra yang berbentuk novel bersifat objektif, novel tersebut


mengisahkan tentang perubahan sosial masyarakat Arab Mesir dari kehidupan
mekanis ke kehidupan organis yang sarat dengan persaingan, pertentangan,
perburuan kekuasaan, penguatan dan peralihan status sosial dari aristokrat ke
Borjuis atau kata lain dari kelas bawah ke kelas menengah,dari buta politik ke
melek politik. Selain itu novel Arab juga mencerminkan kerasnya realitas
kehidupan masyarakat Arab yang sedang mengalami perubahan sosial besar
seiring dengan proses akulturasi antar budaya Arab dan budaya barat. Adapun
novel Arab modern karya Abdurahman Munif yang berjudul Cities of salt dan
dua novel karya Naguib Mahfoudz yang berjudul Auladu Haratina( The
Children of Geblawi,1959) dan al- Lissahu wal-kilab (the thief and the
dogs,1961) dalam novel tersebut ialah sebagai bukti nyata sambutan masyarakat
barat terhadap karya karya sastra Arab yang adiluhung.

2. Syair lirik

Syair ini mengungkapkan perasaan sedih dan harapan. Syair ini bersifat
subyektif, syair yang menggambarkan kepribadian seseorang dan tujuan dari
syair ini ialah memuji,mengejek,merayudan meratap.

3. Syair drama

Syair drama yang dibuat untuk di saksikan diatas panggung,dan bersifat


obyektif. Karena berbatas oleh tempat dan waktu dan jumlah baitnya tidaklah
sepanjang syair - syair yang lain, syair ini ialah pengabungan antara syair cerita
dan syair lirik jadi dalam syair drama ini memerlukan aktor untuk
mengungkapkan kepribadian yang berbeda-beda.

6
Dalam syair Arab modern sendiri syair Arab di tinjau kembali sesuai
kelahirannya yaitu:

a. Syair Multazam,yaitu syair yang terikat dengan aturan wazan dan qafiyah.

b. Syair Mursal, yaitu syair yang terikat dengan satuan irama akan tetapi,tidak
terikat oleh aturan wazan dan qafiyah.

c. Syair hur, yaitu syair yang sama sekali tidak berkaitan dengan wazan dan
qafiyah ,dan syair hur ini sendiri hanya mengungkapkan imajinasi sehingga
iramanya bersifat subyektif.

2. Prosa Arab

Prosa ialah suatu kata-kata yang tidak ada kaitannya dengan wazan ataupun pola
irama dan sajak. Dalam karya sastra Arab yang berupa prosa sendiri kita sering
menemukan dua bagian yaitu: a. Ialah sesuatu yang di bentuk dan di buat untuk
mengimajinasikan seperti contoh misalnya: novel, dongeng, drama dll.

Novel dan drama ialah salah satu contoh karya sastra Arab yang sering kita
jumpai atau sering kita baca. Pada hakikatnya novel dan drama ialah suatu ungkapan
hati penulis untuk melihat makna kehidupan dan identitas dirinya serta berfungsi untuk
membangkitkan kesadaran dan meraih kebebasan. Dan dalam Arab sendiri novel dan
drama ialah ungkapan orang Arab tentang makna kehidupan yang dijalaninya dan
identitas masyarakat Arab yang ia pahami serta ungkapan aspirasi untuk mendapatkan
kebebasan hidup sebagai contoh seorang novel karya Taufiq al-Hakim yang berjudul
“Audatur Ruh ( the return of the spirit) dan Ushfurun minasy-syarqi (Brid from the east)
yang dipublikasikan pada tahun 1933 dan 1938. Novel tersebut berisi tentang cerminan
realitas sosial masyarakat Arab yang sedang berjuang mencari identitas bangsa, mencari
harmoni dan rekonsiliasi sosial. Selain dua karya novel Arab tersebut ada salah satu
novel Arab yang terkenal seperti Alfu Laylah wa Laylah ( seribu satu malam) novel ini
mulai di terjemahkan kedalam berbagai bahasa Eropa pada tahun 1704 dan telah
mengalami cetak ulang sebanyak 30 kali.

Selanjutnya contoh karya sastra Arab ialah drama, pengaruh sastra Arab dan
pemikiran Islam pada drama Eropa dapat dilihat pada karya drama wan Italia, Dante
pada abad ke 13-14 Masehi dan salah satu drama yang terkenal yaitu Diviana Comedia .
Pada masa itu Dante dan Diviana Comedia -nya lebih dikenal Di dunia Arab daripada
Eropa sendiri. Karena sambutan masyarakat Arab sendiri begitu antusias karena di
dalam karya drama itu termuat simbol-simbol Islam yang dikemas oleh Dante
sedemikian rupa sehingga isi ceritanya seperti bernafaskan Islam. Karena dalam
ceritanya dilukiskan perjalanan manusia ketiga tempat akhirat yaitu neraka, tempat
tertinggi (al-Araf),dan surga. Dante seolah-olah melakukan perjalanan sendiri ke langit

7
(akhirat) untuk mencari kekasih yang dicintainya, yaitu Beatrice, yang akhirnya
ditemukanlah kekasihnya itu disurga. Selain itu Dante juga dipengaruhi oleh plathios,
seseorang sastrawan Spanyol, yang menulis kisah isra dan mi’raj nabi. Pola kisah yang
sama perjalanan ke akhirat dalam Diviana Comedia mirip dengan kisah perjalanan nabi
ketika isra mi’raj . Kemiripan cerita dalam Diviana Comedia dengan ajaran kehidupan
akhirat dalam Islam menjadi bukti nyata bahwa Dante memiliki pengetahuan yang
cukup baik mengenai Islam.

BAB III
PENUTUP

8
3.1 Kesimpulan

Sastra dapat tumbuh di arab dikarenakan kecintaan bangsa arab terhadap sastra
yang diwujukan melalui karya seni syair. Para penyair-penyair yang gemar adu
kebolehan dalam syair-menyair di festival pasar seni. Faktor yang melatarbelakangi
berkembangnya seni sastra di arap yakni adanya pasar. Islam sendiri membatasi
pengekspresian seni yang menyimpang dari islam. Namun islam tidak serta merta
menghapuskan eksistensi seni. Salah satu faktor berkembangnya seni sastra di Arab
yakni karena adanya pasar sebagai wadah.

Jenis dari sastra ada Syair, Pantun, Prosa Arab.

3.2 Kritik dan Saran

Karena kesempurnaan hanya milik Allah sekiranya teman ada saran ataupun
masukan yang bersifat memabangun sangat dipersilahkan untuk diutarakan.

DAFTAR PUSTAKA

E. Kosasih. (2008). Apresiasi Sastra Indonesia. (Jakarta: Nobel Edumedia).

9
Asriyah. Perkembangan Sejarah Sastra Arab, (5)2, Jurnal Rihlah.

Churi Wardah N, dkk, Sastra Arab Pada Masa Jahiliyah (Pra-Islam).


Https://www.academia.edu/download/65250051/Sastra_Arab_pada_Masa_Jahili
yyah_Pra_Islam_.pdf. Diakses pada 22 September 2022.

M. Abdul Jabbar, Seni Di Dalam Peradaban Islam. (Bandung: Penerbit Pustaka: 1981).

Philip K. Hitti, (2014). History Of The Arabs, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta).

Fadil Munawwar M. (2011). Perkembangan Sastra Arab dan Teori Sastra Islam.,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar)

10

Anda mungkin juga menyukai